Laporan Fl Pms Fix

7/25/2019 Laporan Fl Pms Fix

1/8

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penyakit Menular Seksual (PMS) atau biasa disebut penyakit kelamin

adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Yang termasuk PMS

adalah Syphilis, Gonorhoe, jengger ayam, herpes genitalis, HI!"I#S, dan lain$

lain. Penderita PMS adalah penderita yang mempunyai gejala seperti gejala

penyakit yang datangnya se%ara lambat!menahun!kronis.

Penyebab utama meningkatnya PMS di &egara$negara berkembang seperti

di Indonesia antara lain adalah '

a. emiskinan dan kebodohan

b. elum tumbuhnya kesadaran pentingnya kesehatan reproduksi di kalangan

anak remaja

%. Masih dianggap tabunya pendidikan seksual sejak dini

d. Perubahan gaya hidup global dan desakan jumlah penduduk dan

perubahan struktur penduduk

*akupan In+eksi Menular Seksual (IMS) yang diobati di seluruh

abupaten di Indonesia pada tahun --$--/ adalah 01.023 padahal target PMS

yaitu 4--3. #ari hasil e5aluasi tahun --/ tersebut, ternyata masih diperlukan

promosi kesehatan dalam upaya pen%egahan penularan penyakit menular

khususnya HI$"I#S. Selain itu juga perlu dikon+irmasikan ke tiap$tiap

Puskesmas apakah pada tahun --$--/ tersebut, data kosong yang didapatkan

memang karena tidak ada penderita HI$"I#S di semua Puskesmas di semua

abupaten atau karena penjaringan yang kurang memadai. 6leh karena itu kami

mahasis7a 8 9&S yang sedang mengambil mata kuliah +ield lab harus mampumenggali masalah PMS dan memberi penyuluhan yang e+ekti+, mudah dipahami

masyarakat.

Tujuan Pembelajaran

1


2/8

a. Melakukan penyuluhan kesehatan komunitas tentang PMS khususnya

HI!"I#S

b. Memahami program pen%egahan dan pengobatan PMS khususnya

HI!"I#S%. Memahami tatalaksana PMS$HI!"I#S

d. Memahami proses rujukan kasus PMS terutama yang beresiko tertular

HI!"I#S

2


3/8

BAB II

KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Hari Pertama (Senin, ! "aret #$%&

elompok kami melaksanakan kegiatanField Labdengan topik Penyakit

Menular Seksual di Puskesmas Simo, oyolali.

Pada pertemuan pertama tanggal 4/ Maret -42, kami tiba di Puskesmas

Simo sekitar pukul -1.-- sesuai dengan 7aktu yang telah disepakati sebelumnya

dengan pihak Puskesmas. #i sana, kami disambut oleh epala Puskesmas, drg.

Yeni Maharani. Setelah memperkenalkan diri, kami diberi pengarahan oleh drg.

Yeni mengenai rangkaian kegiatan yang akan kami laksanakan dalam 8ield :ab

kali ini. egiatan yang akan kami lakukan, sesuai penjelasan drg. Yeni adalah

penyuluhan dan presentasi pada pertemuan kedua, serta pengumpulan laporan

pada pertemuan ketiga. "dapun penyuluhan mengenai Penyakit Menular Seksual

diberikan kepada sis7a SMP$SM" atau kepada kader$kader bidan di daerah

tersebut.

ami juga diberi masukan tentang bagaimana %ara menyampaikan

presentasi yang menarik, salah satunya dengan menambahkan beberapa gambar

pada slide presentasi. Sebagian besar gambar yang harus disertakan dalam topik

ini adalah gambar mengenai penyakit seksual yang banyak dianggap tabu dan

terbilang menyeramkan, jika sasaran penyuluhan ini adalah sis7a SMP. 6leh

sebab itu, gambar$gambar yang akan disertakan pada slide penyuluhan untuk

sis7a SMP adalah gambar berupa karikatur, sedangkan pada sis7a SM" dapat

menggunakan gambar sebenarnya yang telah dirasa dapat diterima dengan baik.

Hari Ke'ua (Senin, #% "aret #$%&

Pada kegiatan Field Lab Puskesmas Simo oyolali pertemuan kedua

tanggal 2 Maret -42 seharusnya kami melakukan kegiatan lapangan, yaitu

melakukan penyuluhan di sekolah menengah (SMP dan SM") di daerah Simo

abupaten oyolali. &amun, dikarenakan adanya kendala teknis, yaitu sedang

diadakan ujian pada kedua sekolah yang akan dituju; maka kegiatan penyuluhan

3


4/8

mengalami penundaan. emudian kami disarankan untuk melakukan kegiatan

penyuluhan di puskesmas bersama para kader puskesmas. &amun, dikarenakan

terbatasnya jumlah petugas Puskesmas yang berada di tempat saat itu, kami pada

akhirnya tidak dapat melakukan demonstrasi pelayanan penyuluhan di Puskesmas

Simo, oyolali.

emudian kami diberi beberapa opsi untuk pelaksanaan penyuluhan di

hadapan masyarakat, yaitu' 4) melakukan penyuluhan di depan para bidan dan

para kader di rumah salah satu bidan Puskesmas pada hari ) melakukan penyuluhan di sekolah menengah (SMP

dan SM") pada hari Senin, / "pril -42 bersamaan dengan pengumpulan

laporan dan e5aluasi.

Setelah kami berdiskusi dan melakukan koordinasi dengan drg. Yeni, serta

mempertimbangkan jad7al akademik dari +akultas; akhirnya kami memutuskan

untuk memilih opsi ketiga, yaitu melakukan penyuluhan di sekolah menengah

pada hari Senin, / "pril -42.

Hari Ketiga (Senin, ! Aril #$%&

Pada pertemuan ketiga, kami akan melakukan presentasi mengenai

Penyakit Menular Seksual kepada epala Puskesmas Simo dan beberapa kader,

serta karya7an yang ada. Pada pertemuan ini juga, kami akan menyerahkan

laporan serta mendapat e5aluasi.

#iharapkan dari pertemuan ketiga pada tanggal / "pril -42, mahasis7a

mampu untuk menjelaskan dan melakukan penyuluhan mengenai Penyakit

Menular Seksual beserta penanggulangannya kepada pihak$ pihak yangbersangkutan.

4


5/8

BAB III

PE"BAHASAN

Se%ara epidemiologis, kejadian PMS di puskesmas Simo oyolali yang

ditemukan pada penduduk di ke%amatan tersebut bisa dibilang sangat jarang.

=ustru kasus yang didapati sering berasal dari luar daerah Simo, oyolali. Hal

tersebut mengindikasikan bah7a se%ara demogra+is, daerah yang paling beresiko

dan paling banyak terjangkit PMS di 7ilayah karesidenan Surakarta adalah

masyarakat perkotaan itu sendiri.

Gaya hidup serta kondisi lingkungan masyarakat kota yang %enderung

indi5idualis, pluraritas yang tinggi, serta nilai$nilai religius yang semakin bergeser

menjadi salah satu +aktor yang turut berperan terhadap kejadian PMS tersebut.

Selain itu, beberapa penyakit menular seksual; seperti HI, Gonorrhea pada

7anita, dan Hepatitis tidak menunjukan gejala$gejala yang signi+ikan; sehingga

sukar untuk diketahui dan dibedakan dari penyakit yang umum dijumpai.

Pada pelaksanaan Field Lab kali ini tentang penyakit menular seksual.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh masyarakat kampus terutama di bidang

kedokteran untuk turut serta memberantas PMS adalah melalui penyuluhan se%ara

langsung pada masyarakat umum. #iharapkan dengan upaya tersebut masyarakat

umum akan semakin paham mengenai PMS termasuk pen%egahan dan

penanggulanganya.

Metode yang kami gunakan dalam melakukan penyuluhan adalah Public

Education dengan sasaran utama adalah para pelajar SMP maupun SM". Pelajar

SMP dan SM" dipilih karena pada usia inilah terjadi masa peralihan yang

berdampak nyata terhadap perkembangan psikososial.ebanyakan masyarakat menganggap bah7a pendidikan seks terhadap

para remaja masih merupakan suatu hal yang tabu, terutama pendekatan dari

orang tua ke anak. Sehingga banyak anak yang belum memaknai se%ara jelas

mengenai aspek biologis mereka.

Meskipun terkesan %ukup ringan, tetapi hal tersebut dapat menimbulkan

dampak besar. omunikasi yang kurang baik antara remaja dengan orang tuanya,

5


6/8

sering membuat para remaja %enderung lebih dekat kepada teman$temannya;

dimana dalam kondisi ini bisa saja para remaja mendapat pengetahuan yang salah

mengenai kehidupan seksual mereka.

Melihat data statistik saat ini, terdapat suatu kekha7atiran rasional

mengingat tidak sedikit remaja di seluruh Indonesia sudah pernah melakukan

hubungan seksual sebelum menikah. ahkan dalam sur5ey yang dilakukan PP"

di Ponorogo, megatakan bah7a 1- 3 remaja putri di Ponorogo sudah pernah

melakukan hubungan seksual pranikah.

Pada pelaksanaannya, terdapat beberapa kendala yang membuat target

sebelumnya adalah anak$anak SMP dan SM" berganti menjadi ibu$ibu kader di

Posyandu. endala tersebut antara lain dikarenakan oleh hari pelaksanaan

bertepatan dengan ujian semester sis7a$sis7i tersebut. Selain itu, jad7al yang

padat dari pihak mahasis7a juga menyebabkan penggantian hari tidak bisa

dilaksanakan.

Hari pelaksanaan penyuluhan bertepatan dengan pengumpulan laporan

yakni pada hari Senin, / "pril -42.

6


7/8

BAB I)

PENUTUP

Simulan

Penyuluhan mengenai penyakit menular seksual merupakan hal yang

penting untuk dilakukan di kalangan masyarakat agar masyarakat dapat terhindar

dari hal$hal yang mempengaruhi kesehatan reproduksi.

Masyarakat membutuhkan pengetahuan mengenai penyakit menular

seksual yang diberikan sejak dini. #engan dipenuhinya kebutuhan tersebut,

diharapkan angka penderita penyakit menular seksual dapat ditekan, serta hal$hal

mengenai penyakit menular seksual tidak lagi dianggap tabu oleh masyarakat.

Saran

egiatanField Labtopik penyakit menular seksual sebaiknya mengambil

7aktu dan sasaran yang tepat agar kegiatan penyuluhan penyakit menular seksual

dapat berjalan dengan baik dan memiliki dampak yang nyata.

?opik penyakit menular seksual kadang masih dianggap tabu oleh

beberapa kalangan masyarakat. Maka dari itu, sebisa mungkin penyuluhan

dilakukan dengan %ara yang menarik dan tepat agar masyarakat dapat menerima

dengan terbuka.

7


8/8

Laporan Fl Pms Fix

Documents

Transcript of Laporan Fl Pms Fix