Laporan Gen DC

download Laporan Gen DC

of 12

Transcript of Laporan Gen DC

  • 7/30/2019 Laporan Gen DC

    1/12

    LAPORAN

    PRAKTIKUM MESIN DINAMIS

    GENERATOR DC

    KELAS LT-2D

    KELOMPOK 2

    1. Charisma Maliq R (3.39.10.1.05)2. Imam Dwi N (3.39.10.1.07)3. Julian Adi W (3.39.10.1.08)4. Meira Dewi A (3.39.10.1.09)

    PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

    POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

    2012

  • 7/30/2019 Laporan Gen DC

    2/12

    Judul : Generator DC

    Tanggal : 2 Mei 2012

    Kelompok 2 :

    Charisma Maliq R (3.39.10.1.05)

    Imam Dwi N (3.39.10.1.07)

    Julian Adi W (3.39.10.1.08)

    Meira Dewi A (3.39.10.1.09)

    I. Dasar TeoriGenerator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah

    energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah.Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan

    magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:

    1. Generator penguat terpisah

    2. Generator shunt

    3. Generator kompon

    Pada praktek kali ini, jenis generator DC yang kita pakai adalah jenis generator

    penguat terpisah.

    Konstruksi Generator DC

    Gambar 1.1 Bentuk fisik generator DC

    Potongan melintang memperlihatkan konstruksi generator DC (Gambar 1.1).

    Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator bagian mesin DC yang diam, dan bagian

    rotor bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri atas: rangka motor, belitan

    stator, sikat arang, bearing, dan terminal box. Bagian rotor terdiri: komutator, belitan

    rotor, kipas rotor, dan poros rotor.

  • 7/30/2019 Laporan Gen DC

    3/12

    Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang

    yang akan memendek dan harus diganti secara periodik. Komutator harus dibersihkan

    dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah

    komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang.

    Prinsip Kerja Generator DC

    Prinsip kerja generator DC berdasarkan pada kaidah tangan kanan. Sepasang magnet

    permanen utara-selatan menghasilkan garis medan magnet F, kawat penghantar di atas

    telapak tangan kanan ditembus garis medan magnet F. Jika kawat digerakkan ke arah ibu

    jari, maka dalam kawat dihasilkan arus listrik I yang searah dengan keempat arah jari

    tangan.

    Gambar 1.2 Kaidah Tangan Kanan

    Bagaimana kalau posisi utara-selatan magnet permanen dibalik? Ke mana arah arah

    arus listrik induksi yang dihasilkan? Percobaan secara sederhana dapat dilakukan dengan

    menggunakan sepasang magnet permanen berbentuk U, sebatang kawat digantung

    dikedua sisi ujungnya, pada ujung kawat dipasangkan Voltmeter

    Gambar 1.3. Model prinsip kerja generator DC

  • 7/30/2019 Laporan Gen DC

    4/12

    Batang kawat digerakkan ke arah panah, pada kawat dihasilkan ggl induksi dengan

    tegangan yang terukur pada Voltmeter.

    Besarnya ggl induksi yang dibangkitkan:

    ui = B L v z Volt

    Keterangan =

    ui = Tegangan induksi pada kawat, V

    B = Kerapatan medan magnet, Tesla

    L = Panjang kawat efektif, meter

    v = Kecepatan gerak, m/detik

    z = Jumlah belitan kawat

    Belitan kawat generator berbentuk silinder dan beberapa kawat dibelitkan selanjutnya

    disebut belitan rotor atau belitan jangkar. Kedudukan I, ketika rotor digerakkan searah

    jarum jam, kawat 1 tanda silang (menjauhi kita), kawat 2 tanda titik (mendekati kita) ggl

    induksi maksimum. Kedudukan II kawat 1 dan kawat 2 berada pada garis netral ggl

    induksi sama dengan nol. Kedudukan III kawat kebalikan posisi I dan ggl induksi tetap

    maksimum.

    Gambar 1.4 Pembangkitan tegangan DC pada angker

    Posisi ini terjadi berulang-ulang selama rotor diputar pada porosnya, ggl induksi yang

    dihasilkan maksimum, kemudian ggl induksi menjadi nol, berikutnya ggl induksi menjadi

    maksimum terjadi berulang secara bergantian.

  • 7/30/2019 Laporan Gen DC

    5/12

    Gambar 1.5 a) Bentuk tegangan AC dan slipring Gambar 1.5 b) Tegangan DC pada komutator

    GGL induksi yang dihasilkan dari belitan rotor (Gambar 1.4) dapat menghasilkan dua

    jenis listrik yang berbeda, yaitu listrik AC dan listrik DC . Jika ujung belitan rotor

    dihubungkan dengan slipring berupa dua cincin (Gambar 1.5 a), maka dihasilkan listrik

    AC berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu

    cincin (Gambar 1.5 b) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua

    gelombang positif. Mesin DC dikembangkan rotornya memiliki banyak belitan dan

    komutator memiliki beberapa segmen. Rotor memiliki empat belitan dan komutator

    empat segmen, sikat arang dua buah, akan menghasilkan ggl induksi dengan empat buah

    buah gelombang untuk setiap putaran rotornya.

    Gambar 1.6 Prinsip pembangkitan tegangan DC

    Tegangan DC yang memiliki empat puncak. Medan magnet yang sebelumnya adalah

    magnet permanen diganti menjadi elektromagnet, sehingga kuat medan magnet bisa

    diatur oleh besarnya arus penguatan medan magnet. Belitan rotor dikembangkan menjadi

    belitan yang memiliki empat cabang, komutator empat segmen dan sikat arang dua buah.

    Tegangan yang dihasilkan penjumlahan dari belitan 1-2 dan belitan 3-4.

    Gambar 1.7 Tegangan DC pada komutator

  • 7/30/2019 Laporan Gen DC

    6/12

    Generator Penguat Terpisah

    Pada praktik kali ini yang digunakan hanya generator DC penguat terpisah.

    Generator ini mempunyai data sebagai berikut :

    Lisktromsgenerator 2,2 kW 1500 rpm

    Lisktromsmotor 2 kW 1400 rpm

    Senemotor kW

    Magn 220 V 12 A

    220 V 0,8 A

    IEC 34-1 IP 23 No. 4036

    Jenis generator penguat terpisah ada dua jenis 1) penguat elektromagnetik(Gambar 1.8 a) dan 2) magnet permanen (Gambar 1.8b). Penguat elektromagnetik

    melalui belitan F1-F2 diberi sumber listrik DC dari luar misalnya dengan baterai,

    dengan mengatur besarnya arus eksitasi Ie, maka tegangan terminal rotor A1A2

    dapat dikendalikan. Generator penguat terpisah dipakai dalam pemakaian khusus,

    misalnya pada Main Generator Lok Diesel Elektrik CC201/CC203.

    Gambar 1.8 a Rangkaian

    generator DC penguat terpisah

    Gambar 1.8 b Rangkaian generator DC

    penguat magnet permanen

    Penguat dengan magnet permanen tegangan keluaran generator terminal rotor A1-

    A2 konstan. Karakteristik tegangan U relatif konstan dan tegangan akan menurun

    sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya (Gambar 1.9).

    3

    Gambar 1.9 Karakteristik

    tegangan generator penguat

    terpisah

  • 7/30/2019 Laporan Gen DC

    7/12

    Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak

    terhubung menjadi satu dengan rotor. Berikut gambar dari generator DC penguat

    terpisah :

    G

    +

    -

    Rf RL

    If IL

    Gambar 1.10 Rangkaian Generator DC Penguat Terpisah

    Sedangkan sebagai penggerak digunakan motor AC 3 fasa dengan data sebagai

    berikut :

    Asynkronmotor 1,5 kw

    1440 f/min 50 hz

    Ykopling 380 V 40 A

    - kopling 220 V 7 A

    Sek 320 V 3,3 A

    Motor penggerak dihubungkan seperti pada gambar berikut :

    R S T

    Gambar 1.11 Rangkaian Motor Penggerak 3 fasa

    M3 phasa

  • 7/30/2019 Laporan Gen DC

    8/12

    Tegangan kerja untuk motor penggerak adalah 3 fasa 380 V. Sebagai sumber utama

    dipakai trafo isolasi, yaitu trafo memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan

    lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada

    beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi

    kerugian. Pada percobaan kali ini trafo isolasi disetting pada setting maksimal karena

    tegangan primer trafo 380 V dan tegangan sekunder yang dibutuhkan juga 380 V.

    II. Rangkaian Percobaan

    Trafo Isolasi

    3~

    A

    G

    A

    A

    M

    RPM Meter

    Beban

    V

    +-

    Motor Induksi 3~

    2 kW 220 VAC

    50 Hz 1500 RPM

    Gambar 1.12 Rangkaian Percobaan Generator DC

    III. Hasil PercobaanPercobaan Tanpa Beban

    Arus Excitasi Output Input rpm Torsi

    (A) Tegangan Arus Tegangan Arus

    0,1 165 0 220 0,10 1440 0

    0,2 170 0 220 0,10 1440 0

    0,3 162 0 220 0,10 1440 0

    0,4 178 0 220 0,12 1440 0

    0,5 188 0 220 0,12 1440 0

    0,6 195 0 220 0,12 1440 0

    0,7 204 0 220 0,12 1440 0

    0,75 207 0 220 0,12 1440 0

  • 7/30/2019 Laporan Gen DC

    9/12

    0,7 205 0 220 0,12 1440 0

    0,6 200 0 220 0,12 1440 0

    0,5 190 0 220 0,12 1440 0

    0,4 180 0 220 0,12 1440 0

    0,3 170 0 220 0,10 1440 0

    Percobaan dengan beban

    Arus eksitasi 0,75 A

    Beban

    ()

    Output Input rpm Torsi

    Tegangan Arus Tegangan Arus

    35 152 4,40 212 4,75 1148 6,2

    32 150 4,52 210 4,8 1110 6,4

    30 145 4,62 210 5,05 1090 6,41

    28 139 4,71 210 5,3 1050 6,45

    26 132 4,80 210 5,6 1000 6,59

    24 124 4,82 210 6,0 940 6,60

    22 118 4,82 210 6,25 890 6,62

    20 99 4,82 210 6,8 710 6,62

    IV. Analisa Data1. Percobaan Karakteristik Tanpa Beban

    a. Pada percobaan tanpa beban jika arus eksitasi naik maka tegangan keluaranpada generator akan naik pula dengan nilai rpm pada motor induksi 3 phasa

    yang cenderung tetap dikarenakan generator tidak dalam keadaan berbeban

    sehingga tidak arus yang mengalir

    b. Dapat diketahui pada generator DC tanpa beban terdapat 2 kali kondisimagnetnya yaitu kondisi diberi penguatan telah mencapai nilai tertentu

    tegangan yang keluar akan stabil ,kondisi ini disebut generator mengalami

    histerisis kemagnetan pada kumparan eksitasi, setelah arus eksitasi diturunkan

    kembali tegangan tidak akan mencapai nilai 0 volt dan lengkung karakteristik

    lebih tinggi waktu penguatan diturunkan dibandingkan penguatan awal

    walaupun arus eksitasi mencapai 0 A ,hal ini dikarenakan pada kumparan

  • 7/30/2019 Laporan Gen DC

    10/12

    penguat terdapat gejala histerisis kemagnetan. Sedangkan pada awal diberinya

    penguatan dan jika tegangan dari generator sudah keluar beberapa volt

    walaupun arus eksitasi belum diberikan, hal ini dikarenakan oleh adanya

    magnet sisa pada generator dc tersebut.

    c. pada percobaan generator tanpa beban dapat diketahui bahwa pada generatorDC memiliki sifat histerisis kemagnetan dan magnetizing. untuk

    membangkitkan GGL pada generator DC diberi arus penguatan pada kumparan

    medan / kumparan penguat. pada generator DC terjadi histerisis kemagnetan

    ,suatu gejala dimana lengkung terakhir ( saat decrease eksitasi ) lebih tinggi

    daripada awal proses eksitasi.

    2. Percobaan Karakteristik Berbebana.

    Berdasarkan tabel percobaan generator dc dengan beban dan dengan aruseksitasi 0,75 A menunjukan bahwa arus pada generator DC bebanding lurus

    dengan arus pada motor induksi, hal ini disebabkan oleh lilitan ampere lawan

    pada generator akan menimbulkan perlemahan medan utama. Sehingga rotor

    pada generator menjadi berat sehingga rpmnya lama kelamaan akan turun dan

    motor induksi otomatis akan bertambah bebannya dan ampere pada motor

    induksi juga akan naik secara konstan.

    b. Pada percobaan berbeban muncul torsi yang disebabkan kerja rotor padagenerator bertambah berat dikarenakan kondisi generator yang berbeban

    sehingga yang semula motor induksi dengan nilai torsi 0 Nm menjadi 6,2-6,62

    Nm.

    c. jika semakin besar arus pada kumparan utama generator DC maka semakinbesar pula arus lawannya sehingga tegangan pada generator DC akan turun jika

    kumparan medan tidak mendapatkan penguatan lebih.

    V.Jawaban pertanyaanA.

    0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,75

    Arus Generator

  • 7/30/2019 Laporan Gen DC

    11/12

    C. Karena arus eksitasi menyebabkan nilai keluaran pada generator berbeda, semakin

    besar arus eksitasi namun tetap dengan kecepatan motor yang sama, akan

    menghasilkan tegangan keluaran yang semakin besar. Namun apabila semakin

    kecil arus eksitasinya dan tetap dengan kecepatan motor yang sama, maka akan

    menghasilkan tegangan keluaran yang semakin kecil. Hal ini disebabkan besar

    kecilnya arus eksitasi menyebabkan perbedaan fluks magnet yang terbentuk,

    sehingga ketika konduktor berputar dengan kecepatan yang sama, pada medan

    magnet akan menghasilkan tegangan keluaran berbeda tergantung pada besarnya

    medan magnet. Perbedaannya juga disebabkan karena adanya magnetizing dari

    alat itu sendiri. Magnetizing ini dapat dihilangkan dengan cara mematikan atau

    memberhentikan seluruh sistem yang sedang berjalan, dengan begitu magnetizing

    akan hilang dengan sendirinya.- D. secara teori dapat dibuktikan bahwa tegangan selalu berbanding terbalik

    dengan arus. Hal ini juga dapat dijelaskan karena semakin besar arus pada

    kumparan utama generator DC maka semakin besar pula arus lawannya sehingga

    tegangan pada generator DC akan turun jika kumparan medan tidak mendapatkan

    penguatan lebih.

    VI. Kesimpulan

    - generator belum menghasilkan tegangan karena belum ada arus eksitasi(jikagenerator belum pernah dipakai/benar-benar kumparan penguatnya belum diberi

    arus eksitasi)

    - jika generator ada tegangan sebelum diberi arus eksitasi maka generator tersebutterdapat magnet sisa yang tersimpan dalam kumparan magnet ( magnetizing )

    - magnet sisa pada generator DC akan hilang dengan sendirinya- generator DC berbeban akan menghasilkan arus lawan yang akan mengakibatkan

    perlemahan arus pada kumparan medan dengan kata lain untuk menghilangkannya

    arus eksitasi harus dinaikkan

    - karena nilai beban telah ditetapkan maka kerugian tegangan pada generator akanturun secara konstan / tetap.

  • 7/30/2019 Laporan Gen DC

    12/12

    VII. Daftar Pustaka

    - https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:7NhTk8WtUX0J:muksinabdurrahman.com/?dl_id%3D37+magnet+sisa+pada+generator+dc&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESh

    wWDuien3TFw1HHo9cs_xNOWq9NKMSt7IMmXegvfigdv_poz0sr-

    ofzgxJiYQUzRr6mPVjfwShKH8Zotdb-

    6T2KbPokujKVGe3djdR4XKJaWy3pdiokDpPPd3jUDsqOP-

    yXX4T&sig=AHIEtbQAr8dLDOYgAleQCOhGPcNdH3cikw

    - https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:BfD4HxIfG-wJ:staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/PresentasiTTLKelompok1.pdf+magnet+sis

    a+pada+generator+dc&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESj1VhCQG2VFGamKZP73a1Ubu

    8QdtP4UoRG-

    7peLnWcw9XTTIB5br1f4JSuIEfArQHIvH40nENbXQXuNpOFsMkcz9LwUmh5RedpCRkcg_O

    OhBicyUL_mY7j3my0IOS-t9x-VS-Gh&sig=AHIEtbQqtnxzdmMGZOzdxT2eFVj4PQ68iQ

    - http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/01/generator-dc.html- muksinabdurrahman.com/?dl_id=37- http://pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/13020-7-740758002621.pdf