laporan kelompok

41
LAPORAN KELOMPOK 2 PROJECT BASED LEARNING 1 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Community Health Nursing 2 Oleh: Uzzy Lintang Savitri 115070200111010 Ifa Rahmawati 115070200111012 Bryan Prasetyo 115070200111014 Anita Nur Mayasari 115070200111050 Muhamad Burhanudin A 115070200111052 Fenti Diah Hariyanti 115070201111002 Dicky Syahrulloh B 115070207111012 Novitasari Andriani 115070207111014 Suryat Muhsan 115070207111016 Program Studi Ilmu Keperawatan

description

M

Transcript of laporan kelompok

Page 1: laporan kelompok

LAPORAN KELOMPOK 2

PROJECT BASED LEARNING 1

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Community Health Nursing 2

Oleh:

Uzzy Lintang Savitri 115070200111010

Ifa Rahmawati 115070200111012

Bryan Prasetyo 115070200111014

Anita Nur Mayasari 115070200111050

Muhamad Burhanudin A 115070200111052

Fenti Diah Hariyanti 115070201111002

Dicky Syahrulloh B 115070207111012

Novitasari Andriani 115070207111014

Suryat Muhsan 115070207111016

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Malang

2014

Page 2: laporan kelompok

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengkajian komunitas merupakan suatu proses, upaya untuk dapat mengenal masyarakat. Warga masyarakat merupakan mitra dan berkontribusi terhadap keseluruhan proses. Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan startegi promosi kesehatan.

Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman (1972) untuk melihat masalah pasien, model komunitas sebagai klien dikembangkan untuk menggambarkan batasan keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sintetis kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut telah diganti nama menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan filosofi pelayanan kesehatan primer yang menjadi landasannya.

Inti roda pengkajian adalah individu yang membentuk komunitas. Inti meliputi demografik, nilai, keyakinan, dan sejarah penduduk setempat. Sebagai anggota masyarakat penduduk setempat dipengaruhi oleh delapan subsistem komunitas dan sebaliknya. Delapan subsistem ini terdiri atas lingkungan, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi, dan rekreasi.

Tujuan

1. Umum

Untuk memahami konsep model pengkajian keperawatan komunitas2. Khusus

a. Untuk memahami masing-masing komponen sistem dalam Model

Pengkajian Anderson dan Mc Farlan

b. Untuk membuat instrumen pengkajian berdasarkan kasus yang telah

ditentukan

Page 3: laporan kelompok

Trigger

Kelurahan Kendal Kasih terdiri dari 20 Rukun Warga (RW) yang dibagi menjadi 84 Rukun Tetangga (RT). Dalam pembinaan kesehatan, kelurahan Kendal Kasih berada dibawah tanggung jawab Puskesmas Selor, jarak terjauh hanya 1 Km dari seluruh pemukiman warga. Sarana transportasi yang tersedia sangat memadai dan memudahkan masyarakat memperoleh pelayanan.

Dari segi demografi , jumlah penduduk mencapai 27.801 orang yang terdiri dari 13.706 laki-laki dan 14.095 perempuan (Data Puskesmas tahun 2013). Wilayah ini berkembang pesat dari pedesaan menjadi perkotaan sehingga penataan lingkungan dan kesiapan masyarakat dalam menerima arus perubahan tidak disiapkan sejak awal. Kehadiran salah satu universitas negeri di daerah tersebut juga berefek terhadap tingginya mobilitas penduduk ke dan dari wilayah ini. Hal tersebut juga berpengaruh pada pola dan gaya hidup masyarakat. Perubahan yang terjadi akan berpengaruh terhadap meningkatnya kelompok yang rentan ( vulnerable group). Puskesmas Selor mencatat bahwa kelompok rentan itu adalah bayi, balita, anak usia sekolah, ibu hamil, ibu bersalin/menyusui, dan lansia.

Ditinjau dari Paradigma sehat, yang menjelaskan tentang lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan sebagai faktor yang mempengaruhi kesehatan. Perilaku yang ditemukan di wilayah tersebut diantaranya yaitu kebiasaan merokok, kurangnya olah raga secara teratur, diet yang tidak seimbang, kurangnya perhatian terhadap lingkungan yang menunjang kesehatan khususnya kasus Demam Berdarah. Perilaku-perilaku tersebut akan mendukung timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Sedangkan lingkungan yang pemukiman yang padat, tingginya polusi udara, penataan pasar yang tidak sehat, dan pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya di Kelurahan Kendal Kasih juga merupakan faktor pemicu munculnya masalah kesehatan seperti TB, Demam Berdarah, ISPA, Diare dan sebagainya. Dari aspek pelayanan kesehatan, wilayah Selor selain mempunyai Puskesmas yang dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat juga terdapat pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak swasta seperti dokter praktek, rumah bersalin dan klinik. Namun belum optimal dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga belum mencapai sasaran sesuai target yang ditetapkan oleh Depkes seperti kasus TB, Diare, ISPA (Puskesmas Selor 20013).

Berkaitan dengan kasus TB, Puskesmas Selor mencatat bahwa 60 % dari penderita merupakan usia produktif (15-20 tahun). Puskesmas Selor merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang terlibat dalam strategi DOTS.

Hasil survey di Kelurahan Kendal Kasih tahun 2012 pada RW 09 dan 10 dengan 37 responden terdapat 21.6 % penderita TBC dewasa yang sedang dalam pengobatan; terdapat 89.2 % mempunyai kebiasaan merokok; 10.8 % mempunyai kebiasaan membersihkan rumah dan menjemur kasur sebulan sekali, bahkan ada yang tidak melakukan kebiasaan tersebut sebesar 8.1 %. Pada penderita TBC yang sedang dalam pengobatan ditemukan 2.7 % tidak menutup mulut saat batuk atau

Page 4: laporan kelompok

bersin. Terkait pernyataan tentang penyakit TBC, responden yang menyatakan bahwa penyakit TBC adalah penyakit yang memalukan sebesar 8.1 % dan penyakitnya orang miskin sebesar 5.4 %. Responden yang tidak percaya pada obat TBC yang diberikan sebanyak 8.1 % ; menyatakan bahwa TBC tidak dapat disembuhkan sebesar 5.4 % dan tidak yakin bahwa balita tidak dapat menularkan penyakit TBC sebesar 54.1 %.

Page 5: laporan kelompok

PEMBAHASAN

Konsep Komponen Sistem dalam Model Pengkajian Anderson & McFarlan (inti

pengkajian/core dan 8 subsistem)

Pengkajian asuhan keperawatan komunitas dalam model Anderson & McFarlan

terdiri atas dua bagian utama, yaitu inti komunitas (core) dan delapan subsistem

yang melengkapinya. Inti komunitas menjelaskan kondisi penduduk yang dijabarkan

dalam demografi, vital statistic, sejarah komunitas, nilai dan keyakinan, serta riwayat

komunitas, sedangkan delapan subsistem lainnya meliputi lingkingan fisik,

pendidikan, keamanan, dan transportasi, politik dan pemerintah, layanan kesehatan

dan social, komunitas, ekonomi, dan rekreasi.

Core atau Komponen Inti

1. Riwayat / sejarah

Area lain dalam pengkajian inti berkaitan dengan perubahan-perubahan

yang dialami oleh kelompok agregasi sepanjang waktu dan responnya terhadap

perubahan tersebut. Pemahaman riwayat kelompok agregasi, seperti bagaimana

dan kapan telah diidentifikasi sebagai suatu kelompok agregasi, akan membantu

perawat dalam mengkaji perubahan dan respon komunitas sepanjang waktu.

Apakah kelompok agregasi memiliki stigma dalam riwayatnya dahulu, seperti

kelompok agregasi pasien AIDS? Bagaimana kelompok agregasi berespon

terhadap perubahan sistem seperti kemajuan teknologi kedokteran? Bagaimana

kelompok agregasi orang tua dari bayi prematur berspon terhadap perawatan

“teknologi tinggi”? apakah orang tua merelakan anaknya ditangani secara

teknologi, atau apakah mereka ingin tetap lebih terlibat dalam perawatan anak

mereka? Kemampuan kelompok agregasi untuk mengerahkan sumber-sumber

dalam merespon masalah secara signifikan akan mempengaruhi bagaimana

kelompok agregasi akan berespon terhadap intervensi masa mendatang.

Perawat komunitas dapat membantu suatu kelompok agregasi di dalam

komunitas yang lebih luas dalam mempertahankan equilibriumnya. Seperti

pengetahuan tentang masa lalu, kelompok agregasi dapat memberikan

perspektif pada masa kini dan membuat perencanaan kesehatan yang realistik

menjadi mungkin.

Page 6: laporan kelompok

Data yang dikaji meliputi sejarah terbentuknya wilayah, data terkait

sejarah terjadinya atau ditemukannya masalah pada komunitas tersebut, data

riwayat keluarga, berapa lama sudah tinggal didaerah tersebut, bahasa apa yang

digunakan, bagaimana kondisi wilayah tempat tinggal, (jenis penyakit yg sering

ada, mengenai siapa saja, berapa lama, didaerah mana).

Berapa lama komunitas telah tinggal ?

Sudahkan area/daerah itu berubah?

Bagaimana riwayat terbentuknya sebuah komunitas (lama;baru) ?

Tanyakan pada orang-orang yang kompeten/yang mengetahui sejarah

area/daerah itu.

Sudahkan area/daerah itu berubah?

2. Demografi

Demografi disini berkaitan dengan penyebaran jenis kelamin, usia,

etnisitas, dan ras. Sebagai contoh American Heart Association pada tingkat lokal

maupun nasional mempunyai informasi statistik tentang kelompok pasien

jantung. Perawat menentukan densitas kelompok agregasi ( jumlah anggota

kelompok agregasi yang tercakup dalam ruang geopolitik): usia, etnik, suku

bangsa, dan penyebaran jenis kelamin, karakteristik sosioekonomi ( penghasilan,

pendidikan, pekerjaan dan status pernikahan). Data demografi ini diteliti dalam

konteks historis. Komun itas kelompok agregasi sering mengalami perubahan-

perubahan yang berkaitan dengan usia sepanjang waktu. Hubungan antara

karakteristik demografi kelompok agregasi dan status kesehatan kelompok

agregasi telah di tetapkan dengan baik. Hubungan diantara etisitas, status

sosioekonomi dan status pendidikan adalah hal yang penting jika suatu

perencanaan ksehatan diharapkan berfungsi dengan efektif.

Data yang dikaji antara lain umur, jenis kelamin, suku, ras, etnik, tipe

keluarga, dan status perkawinan. Kemudian data diolah membentuk sebuah

piramida. Data diperoleh melalui Puskesmas atau kelurahan berupa laporan

tahunan atau rekapitulasi jumlah kunjungan pasien yang berobat, termasuk data

usia, jenis kelamin, dan piramida penduduk.

Bagaimana karakteristik penduduk di wilayah tersebut (balita, anak-anak,

remaja, dewasa, tua) ?

Bagaimanakah tipe keluarga yang ada di wilayah tersebut?

Page 7: laporan kelompok

Ras/etnis apa saja yang ada di wilayah tersebut ?

Apakah populasi homogen/heterogen?

3. Vital statistik

Indeks tentang kelompok agregasi sedikit lebih sulit untuk dikumpulkan

ketimbang indeks tentang individu. Indeks untuk klien kelompok agregasi adalah

demografis, statistik vital, dan statistik kesehatan. Pengkajian mencakup angka

kematian dan angka kesakitan, dan penyebaran jenis kelamin, usia, etnisitas,

dan ras. Indeks lainnya adalah pendidikan, pekerjaan dan pola pekerjaan, dan

kedudukan sosioekonomi. Statistik angka kesakitan memberikan gambaran

tentang kelompok agregasi dalam hal insidensi dan prevalensi penyakit khusus

yang berkaitan dengan kelompok agregasi.

Indeks tentang kelompok agregasi dapat ditemukan dalam literatur yang

berkaitan dengan kelompok agregasi. Organisasi sukarela yang berkaitan

dengan kelompok agregasi juga merupakan sumber indeks. Sebagai contoh,

American Heart Association pada tingkat lokal atau nasional mempunyai

informasi statistik tentang kelompok pasien jantung. Perawat menentukan

densitas kelompok agregasi (jumlah anggota kelompok agregasi yang tercakup

dalam ruang geopolitik), usia, etnik, suku bangsa, dan penyebaran jenis kelamin,

karakteristik sosioekonomi (penghasilan, pendidikan, pekerjaan), dan status

pernikahan. Data demografi ini diteliti dalam konteks historis. Komunitas

kelompok agregasi sering mengalami perubahan-perubahan yang berkaitan

dengan usia sepanjang waktu.

Data yang dikaji meliputi angka kelahiran, angka kematian, penyebab

kematian, angka kesakitan. Angka kesakitan meliputi jumlah penderita penyakit

atau permasalahan yang dimukan di wilayah komunitas. Angka kematian

meliputi jumlah kematian bunuh diri, angka kematian penduduk yang mengalami

gizi buruk atau akibat menarik diri dan diabaikan oleh keluarga.

Berapakah jumlah kelahiran dalam wilayah tersebut ?

Berapakah jumlah kematian dalam wilayah tersebut ?

Berapakah jumlah kesakitan dalam wilayah tersebut ?

Apakah penyebab utama kesakitan dan kematian di wilayah tersebut ?

Page 8: laporan kelompok

4. Value

Nilai, keyakinan, dan praktik kegamaan dari keanggotaan kelompok

agregasi menunjukkan sisi lain dari inti. Kelompok agregasi tertentu mempunyai

rentang faktor-faktor kebudayaan yang luas untuk dipertimbangkan karena

kebudayaan dapat mempengaruhi kesehatan seseorang. Kelompok agregasi dari

remaja penyalahguna obat adalah contohnya. Penyalahgunaan obat oleh remaja

ditemukan pada semua etnik, ras, dan kelompok sosioekonomi. Beberapa

kelompok agregasi lebih homogen dalam kaitannya dengan budaya. Suatu

kelompok agregasi pekerja, seperti pekerja pertanian imigran, akan lebih

condong pada budaya hispanik. Penting sekali untuk menentukan sikap

kelompok agregasi terhadap kesehatan secara umum. Apakah perawatan

kesehatan merupakan prioritas di antara anggota? Apakah kesehatan dihargai,

seperti yang dibuktikan dengan pengamatan terhadap praktik pencegahan

kesehatan? Suatu pengkajian tentang nilai-nilai kesehatan akan menunjukkan

berada dimana kehatan dalam struktur prioritas kelompok agregasi.

Budaya kelompok agregasi sering sulit dikaji selama fase awal. Perawat

sebagai orang di luar komunitas berinteraksi dengan anggota kelompok agregasi

untuk mengkaji budaya kelompok agregasi. Norma-norma dan nilai-nilai tidak

jelas dan hanya akan tampak oleh perawat melalui keterlibatan langsung dengan

anggota kelompok. Setiap kelompok agregasi adalah unik, dengan nilai-nilai,

sistem keyakinan, dan praktik yang didasari oleh tradisi yang berbeda.

Karakteristik ini muncul akan terus ada karena memenuhi kebutuhan dari

komunitas tertentu.

Data yag dikaji meliputi nilai dan kepercayaan yang dianut oleh

masyarakat terkait makna hidup, adakah tradisi khusus , bagaimana mengartikan

sehat-sakit, dukungan masyarakat terhadap masalah yang terjadi, warisan

budaya/ pola kebiasaan serta stigma masyarakat.

Nilai-nilai apakah yang dianut oleh masyarakat terkait dengan kesehatan ?

Kepercayaan-kepercayaan apa yang diyakini masyarakat yang berhubungan

dengan kesehatan ?

Kegiatan keagamaan apa saja yang biasanya dilakukan oleh masyarakat ?

Kegiatan-kegiatan masyarakat apa yg mencerminkan nilai-nilai kesehatan ?

Metoda yang digunakan dalam mencari core/data inti antara lain :

Page 9: laporan kelompok

1. Literatur review dari laporan Puskesmas dan kader.

2. Data atau pencatatan dari pihak RT, RW, kelurahan maupun kecamatan.

3. Pencatatan dari pemuka masyarakat serta kader.

4. Perpustakaan

5. Sensus penduduk/rumah tangga

6. Kontak langsung/secara pribadi

Subsistem

1. Lingkungan Fisik

Komunitas geopolitik fisik mempunyai pengaruh yang signifikan pada

status kesehatan anggota kelompok agregasi. Suatu kelompok agregasi lansia

mungkin bertempat tinggal dalam kompleks apartemen yang menjulang tinggi.

Suatu kelompok agregasi klien hipertensif berkulit hitam mungkin bertempat

tinggal dalam suatu lingkungan tertentu. Suatu kelompok agregasi orang-orang

dengan penyakit paru mungkin bertempat tinggal dalam lingkungan perkotaan

yang sangat berpolusi.

Jika komunitas dapat ditetapkan melalui parameter geografis, maka

batasan dapat ditetapkan dan digambarkan sejelas-jelasnya. Parameter

didefinisikan dalam berbagai cara : jalur sensus, batasan alam, seperti sungai

atau pegunungan, jalan raya atau jalanan, kedekatan terhadap sumber-sumber

yang dibutuhkan, dan jarak atau kedekatan dengan komunitas yang lain.

Ancaman lingkungan terhadap kesehatan, seperti polusi udara, air, dan

suara, seperti juga limbah berbahaya, merupakan penentu utama status

kesehatan komunitas. Faktor-faktor lingkungan seperti kondisi jalan, populasi

hewan, kondisi perumahan, dan penampilan umum komunitas juga dicatat dalam

pengkajian fisik komunitas.

Iklim komunitas, seperti halnya suhu basal individu, dapat mempunyai

pengaruh yang signifikan pada status kesehatan. Iklim padang pasir atau

pegunungan dapat mempengaruhi kehidupan kelompok agregasi dalam cara

yang dramatis. Suatu kelompok agregasi pasien jantung mungkin mengalami

peningkatan insidensi angina pada tempat yang tinggi.

Hal-hal yang dikaji meliputi status rumah, tipe rumah, keadaan atau

kondisi rumah termasuk kepadatan, ventilasi, pencahayaan, dan kebersihan,

Page 10: laporan kelompok

keamanan, kesesuaian dengan kondisi penduduk. Kondisi lingkungan, terutama

sosial yang tidak baik dapat menjadi pemicu timbulnya masalah. Keadaan

lingkungan atau kondisi geografis, batas wilayah, peta, iklim, dan kondisi

perumahan.

Lingkungan fisik yang kurang bersih akan menambah dampak buruk

terhadap penurunan daya tahan tubuh bagi orang yang mengalami gizi kurang,

selain faktor untuk menjamin mendapatkan makanan yang sehat akan sulit

didapat salain itu kerentanan terhadap vektor penyakit menjadi salah satu

tingginya risiko peningkatan kejadian sakit diwilayah tersebut. Data yang

diperoleh diolah dalam bentuk peta area/daerah. Sumber data dari kepala

keluarga dan lingkungan dengan menggunakan metode wawancara dan

observasi.

Pemeriksaan fisik merupakan komponen kritis dalam pengkajian pasien in

dividual, begitu pula dalam pengkajian komunitas. Kelima indera kita diperlukan u

ntuk pemeriksaan fisik pasien, begitu pula dalam pemeriksaan tingkat komunitas

Bagaimana komunitas terlihat?

Bagaimanakah tentang mutu air, flora, perumahan, ruang, area hijau,

binatang, orang-orang, bangunan buatan manusia, keindahan alam, air,

iklim?

Berapa besarnya/ukurannya (seperti mil persegi, blok-blok/petak) wilayah

tersebut ?

2. Pelayanan Sosial dan Kesehatan

Sistem layanan perawatan kesehatan telah digambarkan sebagai

pemberian perawatan kesehatan “dua kelas:” satu jenis bagi mereka yang

mampu membayar dan jenis lainnya bagi mereka yang mampu membayar dan

jenis lainnya bagi mereka yang tidak mampu membayar. Pembagian antara

perawatan kesehatan publik dan pribadi ini telah memberikan dampak terhadap

pengkajian layanan kesehatan untuk kelompok agregasi di dalam komunitas

geopolitik. Layanan dapat juga dikelompokkan menjadi tipe layanan dan jumlah

orang yang dilayani. Layanan lebih jauh lagi dapat diidentifikasi sebagai

ekstrakomunitas (di luar komunitas geopolitik) atau intrakomunitas (di dalam

komunitas geopolitik).

Page 11: laporan kelompok

Sebagian sumber perawatan kesehatan yang tersedia mungkin tidak

mencerminkan peran perawatan kesehatan tradisional. Sebagai contoh, di

komunitas pedesaan ahli farmasi setempat atau bidan biasa mungkin menjadi

sumber utama informasi kesehatan dan oleh karena itu harus dimasukkan dalam

pengkajian.

Data yang dikaji dari subsistem pelayanan kesehatan dan sosial meliputi

fasilitas di dalam komunitas dan di luar komunitas. Pelayanan kesehatan

meliputi; jenis pelayanan, sumber daya, karakteristik pemakai, statistik, bayaran,

jam pelayanan, keadekuatan, ketercapaian, diterima atau tidak oleh komunitas.

Pelayanan social dapat meliputi; pelayanan konseling, panti wredha bagi lansia,

pusat belanja, dan lain-lain yang merupakan sistem pendukung bagi komunitas

dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Pengkajian pelayanan kesehatan dan

sosial juga meliputi kebijakan dari pemerintah setempat terhadap kedua

pelayanan tersebut. Fasilitas didalam komunitas dan fasilitas diluar komunitas

Dukungan pelayanan sosial seperti tunjangan khusus untuk lanjut usia

atau penyakit tertentu. Kepemilikan kartu jaminan kesehatan atau asuransi

kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan baik di dalam maupun di luar

komunitas dan modern atau tradisional seperti home care, RS, Praktik dokter,

bidan, perawat. Puskesmas dan Pelayanan kesehatan khusus ( Posyandu

lansia ) dapat menjadi pendukung untuk proses penyembuhan.

Data yang perlu dikumpulkan adalah struktur organisasi, pelayananya

(waktu, ongkos, rencana kerja), sumber daya (tenaga, tempat, dana,

perencanaan), karakteristik pemakai (penyebaran geografi, gaya hidup, sarana

transportasi), kecukupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian

pelayanan.

Elemen-elemen Winshield Survey, antara lain:

No Elemen Deskripsi

1 Perubahan dan

lingkungan

Bangunan: tua, bahan, arsitek,

bersatu/berpisah

2 Lingkungan terbuka Halaman depan, samping dan belakang

Luas/sempit

Kualitas: ada/tdak rumput

Keadaan: bersih/kotor

3 Batas Ada batas daerah/jalan, sungai, got

Page 12: laporan kelompok

Kondisi: bersih/kotor

4 Kebiasaan Tempat berkumpul, dengan siapa, jam berapa

5 Transportasi Cara dating dan pergi, situasi jalan, jenis & alat

transportasi

6 Pusat pelayanan Klinik, praktek pelayanan kesehatan:

dikunjungi/tidak, jaraknya: jauh/dekat

7 Toko, warung, pusat

pembelanjaan

Siapa pemiliknya, jenis apa, bagaimana

mancapainya

8 Orang di jalan Siapa yang dijumpai di jalan: ibu/bayi, orang

pengangguran, anak sekolah, binatang liar, dan

lain-lain

9 Tempat ibadah Masjid, gereja, wihara, kuil

10 Kesehatan Ada yang sakit: akut/kronis, dekat dengan

tempat pelayanan kesehatan/tidak

11 Politik Kampanye, poster dan dampaknya terhadap

kesehatan

12 Media Televise, majalah, Koran, bagaimana

mencapainya, mudah/tidak

Jenis pelayanan kesehatan dan sosial apa saja yang ada di wilayah

tersebut ?

Apakah ada klinik, rumah sakit, profesi kesehatan yang praktek, layanan

kesehatan publik, pusat emergensi, rumah perawatan/ panti werda, fasilitas

layanan sosial, layanan kesehatan mental, Dukun“tradisional”/pengobatan

alternatif ?

Bagaimanakah karakteristik jasa pemakai pelayanan kesehatan dan social di

wilayah tersebut ?

Bagaimanakah statistik kunjungan pelayanan kesehatan dan social

masyarakat di wilayah tersebut ?

Apakah pelayanan dapat diterima masyarakat secara adekuat ?

3. Ekonomi

Page 13: laporan kelompok

Pengkajian pada sistem ekonomi mencakup bisnis dan industri besar di

dalam komunitas geopolitik. Selain itu, informasi sensus tentang angka

pengangguran setempat, persentase keluarga yang hidup di bawah garis

kemiskinan, pekerjaan utama, dan penghasilan keluarga rata-rata dimasukkan

dalam pengkajian. Sistem ekonomi secara mendasar mewakili kebutuhan dan

layanan yang tersedia bagi anggota komunitas, demikian juga pola mengenai

bagaimana sumber-sumber ini disebarkan (Anderson dan McFarlane, 1987).

Beberapa indeks ini dikaji di dalam kelompok agregasi sasaran. Bagaimana

kelompok agregasi dibandingkan dengan komunitas geopolitik yang lebih besar

dalam kaitannya dengan indeks ini? Bagaimana ekonomi yang melandasi

komunitas geopolitik yang lebih besar mempengaruhi kesehatan dan

kesejahteraan sosial kelompok agregasi? Jika industri komunitas yang

mempekerjakan sebagian besar pria tutup, bagaimana kelompok agregasi

keluarga yang dikepalai oleh wanita terpengaruh? Apakah kelompok agregasi ini

kini berisiko lebih tinggi untuk menjadi pengangguran?

Pada subsistem ekonomi dikaji pendapatan penduduk, rata-rata

penghasilan, status pekerjaan, jenis pekerjaan, sumber penghasilan, jumlah

penduduk miskin, keberadaan indrustri, toko/pusat pembelanjaan, dan tempat

komunitas bekerja, dan bantuan dana untuk pemeliharaan kesehatan. Komponen

ini mempermudah komunitas memproleh bahan makanan dan sebagainya

Karakteristik rata – rata pendapatan dan pekerjaan masyarakat, serta

alokasi penggunaan pendapatan. Pendapatan yang rendah merupakan faktor

yang dapat menyebabkan terjadinya depresi. Sumber data dari responden

melalui sensus, data di kelurahan atau metode kuisioner.

Indikator ekonomi dan sumber informasi 

(Anderson E.T, Mc. Farlane J, 2000)

No Indikator Sumber data

1 Karakter finansial

a. Rumah tangga

- Rata-rata pendapatan

Persetase rumah tangga di bawah miskin

Persentase rumah tangga yang menerima

pelayanan

Sensus

Page 14: laporan kelompok

Persentase rumah tangga di kepalai wanita

- Biaya perbulan masing-masing

b. Individu

- Pendapatan perorangan

- Persentase yang miskin

Camat

2 Karakteristik pekerjaan

a. Kelompok umum

- Persentase bekerja

- Persentase pengangguran

- Persentase pensiunan

b. Kelompok khusus

- Persentase wanita dengan anak bekerja

- Persentase pimpinan

- Persentase teknisi

- Persentase petani

- Persentase pekerjaan lain

Sensus

Depnaker

Camat/lurah

Bagaimanakah komposisi pekerjaan (bekerja, pengangguran, pensiun) di

wilayah tersebut?

Apa jenis pekerjaan utama di wilayah tersebut ?

Bagaimana pengaruh ekonomi terhadap kesehatan masyarakat ?

Berapa jumlah/presentase masyarakat yang hidup digaris kemiskinan ?

4. Transportasi dan keamanan/ keselamatan

Keamanan komunitas termasuk layanan protektif seperti polisi dan

pemadam kebakaran. Seberapa aman anggota kelompok agregasi rasakan? Jika

kelompok agregasi adalah kelompok minoritas yang tinggal dalam lingkungan

tertentu, apakah anggota merasa mereka diberikan layanan keamanan yang

sama dengan orang-orang lain disekitar mereka? Apakah pendidikan tentang

keamanan telah diberikan? Apakah departemen kepolisian membantu komunitas

dalam mengembangkan program pengawasan lingkungan? Apakah departemn

kebakaran mempunyai standar pencegahan kebakaran dan evakuasi untuk para

lansia yang tinggal di perumahan yang menjulang tinggi?

Page 15: laporan kelompok

Layanan kebersihan, termasuk pengelolaan air dan pengendalian polusi

lingkungan, dikaji di dalam subsistem keamanan. Apakah terdapat risiko khusus

jika bertempat tinggal dalam komunitas khusus ini?

Pengkajian tentang transportasi mencakup sumber-sumber transportasi

untuk penduduk. Apakah tersedia transportasi umum, dan apakah layanan ini

mencakup layanan yang dikhususkan untuk penyandang cacat? Layanan

transportasi apa yang tersedia untuk melakukan perjalanan keluar komunitas?

Apakah tersedia layanan transportasi darurat bagi semua anggota di dalam dan

diluar komunitas geopolitik? Transportasi mempunyai pengaruh signifikan

terhadap kemampuan penduduk untuk mengakses layanan perawatan

kesehatan dan hal ini dikaji selazimnya.

Hal yang dikaji meliputi bagaimana masyarakat berpergian, transportasi

mencapai fasilitas kesehatan dan sosial seperti sarana transportasi (kondisi

jalan) dan jenis transportasi yang digunakan (umum atau pribadi). Kemudahan

mencapai akses kesehatan, dan kemudahan mendapat sumber makanan.

Pelayanan perlindungan seperti kebakaran, polisi, sanitasi limbah, sampah dan

air kotor, kualitas air, tipe dan jumlah kejadian kriminal.

No Komponen Sumber data

1 Kualitas pelayanan perlindungan

- Kebakaran

- Polusi

- Sanitasi limbah

Tata kota, dinas kebakaran,

dinas PU, kantor polisi

2 Kualitas air PDAM

3 Transportasi: swasta /

pemerintahan

Bus, jalan tol, udara, laut, kereta api

Dephub

Bagaimana orang-orang bepergian?

Jenis transportasi publik dan pribadi apa yang tersedia?

Apakah anda melihat bis-bis, sepeda, taksi?

Apakah ada trotoar, jalur sepeda?

Apakah transportasi yg ada memungkinkan untuk orang-orang cacat?

Page 16: laporan kelompok

Jenis layanan perlindungan apa yang ada di sana (misalnya, kebakaran,

polisi, sanitasi)?

Bagaimanakah kualitas air (makroskopis, mikroskopis) ?

Apakah mutu udara dimonitor?

Apa saja jenis kejahatan yang dilakukan?

Apakah orang-orang merasa aman?

5. Politik dan Pemerintahan

Subsistem politik di komunitas dapat dikaji melalui berbagai sumber:

wawancara dengan pemimpin formal dan informal, membaca surat kabar

setempat, dan mengamati kelompok tindakan politik. Kelompok agregasi

mungkin membentuk kelompok aksi politisnya sendiri. Nilai-nilai politis komunitas

dapat membuat perbedaan bermakna dalam perencanaan kesehatan dan

keberhasilan layanan kesehatan. Jika nilai-nilai politis condong ke arah

konservatisme, maka komunitas mungkin mempunyai lebih sedikit perawatan

kesehatan sebagai pemakai kebutuhan ketimbang sebagai hak sosial. Jika

kelompok agregasi adalah kelompok minoritas dari status sosioekonomi rendah,

maka akses terhadap layanan kesehatan dan sosial akan terpengaruh.

Apakah masyarakat terlibat dalam pembuatan keputusan dalam

mengatasi masalah, penyusunan program di masyarakat khususnya dalam

penanganan depresi pada lanjut usia. Adakah bantuan dari pemerintah atau

swasta dalam mengatasi masalah penanggulangan depresi pada lansia. Apakah

terlihat tanda-tanda adanya aktifitas politik di wilayah tersebut, seperti poster,

baliho, umbul-umbul, pertemuan-pertemuan partai politik, dan lain-lain. Apa yang

menjadi kepedulian partai di wilayah tersebut, apakah terkait degan target atau

upaya-upaya kesehatan (kegiatan-kegiatan yang dilakukan tidak bersifat

mengikat. Apakah ada organisasi di wilayah setempat yg peduli terhadap

kesehatan, misalnya: adanya LSM tertentu yg peduli terhadap masalah DB yg

turut menunjang terlaksananya penanggulangan DB dengan membantu

membentuk dan melatih kader jumantik. Sumber data dari tokoh masyarakat dan

Puskesmas melalui metode wawancara.

No Komponen

1 Pemerintah: RT, RW, lurah, camat, dan seterusnya

Page 17: laporan kelompok

2

3

4

Kelompok pelayanan masyarakat: PKK, LPMK, dan lain-lain

Politik: peran serta parpol dalam pelayanan kesehatan

Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan

Apakah ada organisasi di wilayah setempat yang peduli terhadap kesehatan?

Apakah ada tanda-tanda aktivitas politik (misalnya umbul-umbul, baliho,

poster, pertemuan)?

Apakah pengaruh partai menonjol?

Bagaimana peraturan pemerintah terhadap komunitas (misalnya pemilihan

kades, walikota, dewan kota )

Apakah orang-orang terlibat dalam pembuatan keputusan dalam unit

pemerintahan lokal mereka?

6. Komunikasi

Pola komunikasi, baik formal maupun informal, adalah suatu komponen

integral dari subsistem komunitas. Komunikasi adalah proses penting yaitu orang-

orang bertukar informasi dan saling berinteraksi, dan adalah dasar untuk

kehidupan komunitas. Bahasa adalah dasar keyakinan kebudayaan dan perhatian

kesehatan baik bagi komunitas geopolitik maupun kelompok agregasi. Pengkajian

pola komunikasi formal dan informal dapat menunjukkan bagaimana

menghubungkan bersama keseluruhan komunitas dan apa yang sedang di

komunikasikan berkenaan dengan kebutuhan dan layanan kesehatan.

Komunikasi informal cenderung terjadi di mana saja orang-orang

berkumpul: kantor pos, kafe atau bar setempat, pusat-pusat rekreasi, dan tempat

cukur rambut. Informan kunci mungkin dapat diidentifikasi dalam mengumpulkan

orang-orang tersebut dan merupakan sumber informasi mengenai keyakinan dan

kebutuhan komunitas. Sumber pola informasi informal lainnya adalah papan

buletin seperti yang ditemukan di supermarket setempat.

Sumber komunikasi formal termasuk semua bentuk media : surat kabar,

televisi, radio, layanan telepon, dan sistem yang berhubungan dengan pos.

Apakah kelompok agregasi pernah menjadi fokus dari saluran komunikasi formal

ini? Apakah kelompok agregasi tunawisma pernah menjadi bahan tulisan dalam

surat kabar setempat? Apakah media mempunyai simpati atau nonsimpati

terhadap kondisi tunawisma tersebut?

Page 18: laporan kelompok

Pola komunikasi antar anggota keluarga. Pola komunikasi antar pengurus

RT/RW dengan warga. Pengkajian subsistem komunikasi diarahkan pada

bagaimana biasanya komunitas memperoleh informasi tentang kesehatan,

adakah perkumpulan atau wadah bagi komunitas sebagai sarana untuk

mendapatkan informasi, dari siapa komunitas memperoleh banyak informasi

tentang kesehatan dan adakah sarana komunikasi formal (koran, radio, TV,

ponsel, dll) dan informal (papan pengumuman, poster, brosur, dari mulut ke

mulut, dll).

Media komunikasi apa yang digunakan keluarga dalam memperoleh

informasi tentang masalah yang ditemukan di wilayah tersebut. Pengkajian

subsistem komunikasi meliputi media informasi yang dimanfaatkan, bagaimana

komunikasi sering dimanfaatkan masyarakat, orang-orang yang berpengaruh,

keikutsertaan dalam pendidikan kesehatan, bagaimana biasanya komunitas

memproleh informasi tentang kesehatan, adakah perkumpulan atau wadah bagi

komunitas sebagai sarana untuk mendapatkan informasi, dari siapa komunitas

memproleh banyak informasi tentang kesehatan, dan adakah sarana komunikasi

formal dan informal dalam komunitas.

Pola komunikasi merupakan hal yang sangat penting, karena komunikasi

dapat menjadi penyebab dan sekaligus solusi dari masalah yang ada. Sumber

data dari responden menggunakan metode observasi, wawancara dan kuisioner.

Apakah ada “area umum” dimana orang-orang berkumpul?

Apa surat kabar yang anda lihat di stan/kios?

Apakah orang-orang memiliki TV dan radio?

Apa yang penduduk lihat/dengarkan untuk mendapatkan informasi?

Apa saja sarana komunikasi formal dan informal yang tersedia di daerah

tersebut?

7. Pendidikan

Status pendidikan umum komunitas geopolitik dikaji melalui cara data

sensus. Data sensus mencakup jumlah penduduk yang sekolah, rerata tahun

pendidikan penduduk, dan presentase penduduk yang dapat membaca. Sumber-

sumber pendidikan utama apa yang tersedia di komunitas? Apakah komunitas

merespon terhadap tingginya angka buta-huruf dengan memberikan layanan

Page 19: laporan kelompok

pendidikan khusus? Kelompok agregasi sasaran dapat mencakup banyak

individu buta-huruf yang sedang membutuhkan layanan seperti ini?

Tingkat pendidikan penduduk sangat mempengaruhi dalam tranformasi

perikau dalam upaya mengatasi permasalahan yang ada. Data yang dikaji dapat

berupa status pendidikan masyarakat, tipe/macam sekolah yang ada, pendidikan

formal/informal yang tersedia di masyarakat, ketersediaan dan keterjangkauan

sarana pendidikan, fasilitas pendidikan yang ada di komunitas, jenis pendidikan,

tingkat pendidikan, komunitas yang buta huruf.

No Komponen Sumber data

1 Status pendidikan

- Usia lulus sekolah

- Jumlah pendaftaran untuk setiap jenis

sekolah

- Bahasa yang digunakan

2 Pendidikan yang tersedia di dalam dan di luar

komunitas

- Pelayanan

- Sumber

- Karakteristik pemakai

- Keadekuatan dapat dicapai

Apakah ada sarana dan prasarana pendidikan di daerah tersebut?

Seberapa besar pengaruh sarana dan prasarana pendidikan terhadap

kehidupan penduduk ?

Apa saja sekolah-sekolah dalam area itu?

Bagaimana kondisi sekolah yang berada di lingkungan tersebut?

Apakah ada perpustakaan/taman baca?

Apakah ada dewan pendidikan lokal?

Bagaimana dewan pendidikan lokal berfungsi?

Bagaimana reputasi sekolah?

Apa saja isu pendidikan utama?

Berapa tingkat drop out?

Apa saja aktivitas-aktivitas ekstra kurikuler yang tersedia?

Page 20: laporan kelompok

Apakah aktivitas dijalankan?

Apakah ada layanan kesehatan sekolah?

Bagaimanakah tingkat pendidikan masyarakat ?

8. Rekreasi

Sumber-sumber rekreasi komunitas sering mencerminkan minat

komunitas terhadap relaksasi dan kebugaran. Suatu pengkajian tentang

“kebugaran”komunitas mencakup fasilitas olah raga dan kebugaran, seperti

joging dan lintasan bersepeda. Selain itu, informasi tentang pemanfaatan fasilitas

ini oleh penduduk umum dan kelompok agregasi sasaran juga penting. Apakah

terdapat pusat kebugaran yang dikhususkan untuk penyandang cacat, seperti

kolam renang hangat? Pengkajian pada subsistem rekreasi memberikan

informasi tentang nilai-nilai kesehatan dan kebugaran bagi komunitas geopolitik.

Apakah kelompok agregasi memiliki nilai kebugaran yang sama dengan

komunitas yang lebih luas?

Data/komponen yang dikaji berupa macam fasilitas rekreasi, tempat

rekreasi, bayaran, yang menggunakan, dan fasilitas rekreasi yang tersedia.

Untuk subsistem rekreasi diarahkan pada kebiasaan komunitas berekreasi,

aktifitas di luar rumah termasuk dalam mengisi waktu luang dan jenis rekreasi di

wilayah yangdapat dimanfaatkan oleh komunitas, dan sarana penyaluran bakat

komunitas. (Anderson & Mc Farlane, 2000). Sumber data dari ketua RW,

wawancara dengan lansia dan melalui Winshield Survey.

Dimana warga bermain ?

Apakah tersedia tempat bermain untuk para lanjut usia dan anak-anak?

Apa saja bentuk rekreasi utama?

Apa saja fasilitas untuk rekreasi yang terlihat?

Apa saja bentuk rekreasi utama?

Siapa yang berpartisipasi dalam rekreasi?

Fasilitas untuk rekreasi apa yang anda lihat?

Kebiasaan menggunakan waktu senggang ?

Page 21: laporan kelompok

RANCANGAN INSTRUMEN PENGKAJIAN KOMUNITAS

Identitas Pengisi/Responden

1. Nama : ………………………………………

2. Umur : ………………………………………

3. Jenis Kelamin : ( ) laki-laki ( ) perempuan

4. Agama :………………………………………

5. Alamat : ………………………………………

6. Suku : ( ) Jawa, ( ) betawi, ( ) Sunda,

( ) Lainnya…………………

7. TB :…….cm, TD :…...mmHg, S :……..0C,

BB :……..kg, N :…….x/mnt, RR:…….x/mnt

Data Keluarga

8. Nama kepala keluarga (KK) : ………………………………………

9. Komposisi anggota keluarga : ………………………………………

No

Nama

Umur

(thn)

(L/P)

Hub.

Dgn KK

Pendidikan

Status

Pernikahan

Pekerjaan

Agama

Masalah kesehata

n

10.Berapa lama keluarga tinggal di daerah tersebut :………..tahun

11.Penyakit yang pernah diderita :………………………………….

12.Bagaimana ketersediaan sumber air bersih di keluarga

a. Penyediaan air bersih :

Page 22: laporan kelompok

( ) PDAM, ( ) sumur pompa, ( ) sumur gali, ( ) mata air, ( ) sungai

b. Jarak sumber air dengan septic tank: ( ) kurang 10 m, ( ) lebih 10 m

c. Kondisi air:

( ) baik ( ) berasa, ( ) berbau, ( ) berwarna,

( ) mengandung bahan kimia

13.Pola Pemenuhan Makan di Keluarga

a. Pengolahan makanan sehari-hari di keluarga :

( ) beli di warung, ( ) masak sendiri

b. Jenis makanan yang tersaji di rumah:

( ) cepat saji, ( ) nabati, ( ) hewani, ( )diawetkan

c. Penggunaan zat kimia dalam makanan:

( ) pemanis, ( ) pewarna, ( ) penyedap

14.Kondisi tempat tinggal keluarga

a. Luas rumah : ……….. m2

b. Kepemilikan rumah : ( ) sewa , ( ) numpang, ( ) milik sendiri

c. Jenis rumah : ( ) permanen, ( ) semi permanen,

( ) tidak permanen

d. Luas halaman : ……….. m2

e. Lantai rumah : ( ) tanah, ( ) papan ( ) tegel/semen

f. Ventilasi : ( ) kurang dari 10% luas lantai,

( ) 10% luas lantai,

( ) lebih dari 10% luas lantai

g. Penerangan : ( ) kurang dari 20% luas lantai,

( ) 20% luas lantai,

( ) lebih dari 20% luas lantai

h. Kondisi udara : ( ) berpolusi ( ) bersih

i. Kondisi jamban di rumah : ( ) kotor, ( ) bersih

j. Sarana hiburan/olahraga untuk anak yang disediakan di rumah :

( ) TV, ( ) Games, ( ) sarana olahraga

Page 23: laporan kelompok

( ) lain-lain, sebutkan………………

k. Kebiasaan untuk membersihkan rumah :

( ) ada, dengan intensitas sebukan sekali ( ) tidak,

l. Kebiasaan untuk menjemur kasur :

( ) ada, dengan intensitas sebulan sekali ( ) tidak,

m. Pembuangan sampah : ( ) dibakar ( ) sungai ( ) TPS

( ) lain-lain sebutkan…………………

n. Jarak kandang ternak dari rumah : ……………….. m

15.Pelayanan kesehatan dan sosial di masyarakat

a. Jenis pelayanan kesehatan yang ada:

( ) Rumah sakit, ( ) Puskesmas, ( ) balai pengobatan, ( ) Posyandu,

( ) dokter praktek, ( ) Perawat, ( ) Bidan,

( ) lain-lain, sebutkan : klinik dan rumah bersalin

b. Pemanfaatan sarana kesehatan : ( ) ya, ( )tidak ( ) belum optimal

Bila tidak, alasannya ( ) sulit dijangkau, ( ) biaya,

( ) lain-lain sebutkan..................

c. Fasilitas yang tersedia di pelayanan kesehatan:

( ) pengobatan, ( ) perawatan, ( ) konsultasi,

( ) layanan kesehatan remaja,

( ) lain-lain sebutkan..............................

d. Berapa jam ketersediaan pelayanan kesehatan yang ada ?

………………………

e. Jarak pelayanan kesehatan 1 km dari tempat tinggal

f. Pembiayaan kesehatan :

( ) Mandiri, ( ) Dana Sehat, ( ) Gratis, ( ) Asuransi kesehatan

g. Kunjungan ke pelayanan kesehatan setiap bulan :

Page 24: laporan kelompok

( ) sering, ≥ 4 ( ) kadang-kadang, ≤ 4 ( ) tidak pernah

h. Kegiatan sosial yang ada di komunitas bagi remaja:

( ) Karang taruna, ( ) Keagamaan, ( ) Olah raga,

( ) Lain-lain sebutkan....................................................

i. Keaktifan kegiatan remaja di lingkungan masyarakat: ( ) ya, ( ) tidak.

Bila tidak alasannya: ( ) sulit dijangkau, ( ) kegiatannya membosankan,

( ) lain-lain sebutkan……………..

j. Pelayanan dan lembaga sosial yang ada di komunitas yang perhatian

terhadap masalah kesehatan :

( ) LSM, ( ) perlindungan remaja,

( ) lain-lain sebutkan…………………..

16.Ekonomi

a. Pekerjaan :

( ) Petani, ( ) PNS, ( ) Dagang, ( ) Buruh, ( ) Wiraswasta ,

( ) Pengangguran ( ) Lain-lain sebutkan......................

b. Penghasilan tiap bulan:

( ) Kurang dari 300 ribu, ( ) 300 ribu sampai 500 ribu, ( ) 500 ribu

sampai 750 ribu,

( ) 750 ribu sampai 1 juta, ( ) 1 juta smapai 1,5 juta, ( ) lebih dari 1.5 juta

c. Jumlah tanggungan dalam keluarga:

( ) Kurang dari 4 orang, ( ) 4 – 6 orang, ( ) Lebih dari 6 orang

d. Dimana kegiatan perekonomian di daerah tempat tinggal anda :

( ) Pasar, ( ) warung , ( ) bank,

( ) Mall, ( ) lain-lain sebutkan ………………

17.Tingkat keamanan di wilayah masyarakat

a. Apakah tingkat kejahatan di masyarakat tinggi: ( ) ya, tidak ( )

Page 25: laporan kelompok

b. Jenis tidakan kejahatan: ( ) pencurian, ( ) perampokan, ( ) perjudian,

lainnya............

c. Jenis kenakalan remaja: ( ) pencurian, ( ) perampokan, ( ) perjudian,

lainnya............

d. Jenis layanan perlindungan:

( ) satpam ( ) polisi ( ) pemadam kebakaran, ( ) lain-lain sebutkan

18.Apa saja alat transportasi yang ada di keluarga dan daerah sekitar tempat tinggal

anda:

a. Transportasi milik pribadi keluarga:

( ) sepeda, ( ) sepeda motor, ( ) mobil, ( ) truck

b. Ketersediaan transportasi umum :

( ) sulit dijangkau ( ) mudah dijangkau

c. Transportasi umum yang tersedia :

( ) Ojek, ( ) becak, ( ) bajaj, ( ) metromini, ( ) taxi,

( ) bus, ( ) kereta api, ( ) pesawat, ( ) lain-lain,sebutkan…………..

d. Kondisi jalan di sekitar daerah tempat tinggal :

( ) rusak, ( )baik, ( )sangat baik

19.Politik pemerintahan :

a. Apakah ada poster-poster atau pengumuman mengenai kesehatan di sekitar

wilayah tempat tinggal :

( ) ya, sebutkan………………. ( ) tidak

b. Apakah ada partai politik/LSM yang mengadakan program khusus tentang

kesehatan:

( ) ya, sebutkan………………. ( ) tidak

c. Keaktifan tokoh masyarakat (RT/RW/dll) dalam kegiatan di lingkungan

masyarakat:

( ) sering, ( ) kadang-kadang ( ) tidak pernah.

d. Bagaimana pemilihan Ketua RT, RW, dan kelurahan:

( ) dipilih oleh warga ( ) calon tunggal

Page 26: laporan kelompok

e. Apakah masyarakat terlibat dalam pembuatan keputusan di RT, RW, maupun

kelurahan:

( ) ya ( ) tidak

20.Komunikasi

a. Apakah ada keterbukaan informasi di masyarakat: ( ) ya, ( ) tidak

b. Bagaimana komunikasi didalam keluarga: ( ) terbuka, ( ) tertutup

c. Sumber informasi yang didapatkan di keluarga:

( ) media cetak, ( ) radio, ( ) televisi, ( ) internet, ( ) lainnya..........

d. Alat komunikasi: ( ) telepon, ( ) HP, ( ) lainnya.....................

e. Sistem pengambilan keputusan dalam keluarga:

( ) musyawarah, ( ) paksaan, ( ) lainnya..................

f. Adakah area/tempat untuk berkumpul bersama di lingkungan masyarakat:

( ) ada, di……………………… ( ) tidak ada

21.Pendidikan

a. Apa saja bangunan sekolah yang ada di daerah sekitar anda:

( ) Play group, ( ) Taman Kanak-kanak, ( ) SD, ( ) SMP,

( ) SMA, ( ) Diploma, ( ) Universitas

b. Sarana prasarana di sekolah : ( ) memadai, ( ) tidak memadai

c. Sarana konseling di sekolah : ( ) ada, ( ) tidak

d. Kondisi sarana dan prasarana di sekolah : ( ) baik ( ) rusak

e. Sarana ekstrakulikuler di sekolah: ( ) ada ( ) tidak

f. Layanan kesehatan di sekolah: ( ) ada ( ) tidak

g. Apakah ada pendidikan diluar sekolah yang ada di masyarakat:

( ) ya, sebutkan................................... ( ) tidak

22.Kegiatan rekreasi yang dilakukan :

a. Tempat rekreasi:

( ) Mall, ( ) Taman kota, ( ) Kebun raya, ( ) lainnya.......................

b. Frekuensi keluarga berekreasi:

( ) kurang dari 3 hari, ( ) seminggu sekali, ( ) kurang dari 4 minggu,

Page 27: laporan kelompok

( ) sebulan sekali, ( ) tidak pernah

c. Penggunaan waktu luang di keluarga :

( ) begadang, ( ) rekreasi, ( ) kursus ketrampilan,

( ) lain-lain sebutkan................

23.Apakah ada program pelayanan kesehatan di wilayah tempat tinggal anda:

( ) ya,

sebutkan……………………………………………………………………………..

( ) tidak

24.Apakah ada kader kesehatan di sekitar wilayah tempat tinggal anda :

( ) ya, sebutkan kegiatan mereka

………………………………………………………….

( ) tidak.

25.Bagaimanakah pendapat anda tentang sehat dan sakit ?

……………………………………………………………………………………………..

……………………………………………………………………………………………..

Page 28: laporan kelompok

RINGKASAN

Dalam model pengkajian Anderson & McFarlan komunitas adalah klien yang

terdiri dari beberapa komponen sistem antara lain :

Komponen sistem pengkajian Anderson & McFarlan terdiri dari inti pengkajian

dan sub sistem

Inti pengkajian terdiri dari :

1. Sejarah

2. Demografi

3. Vital statistik

4. Value (nilai)

Sedangkan sub sistem terdiri dari 8 bagian antara lain sebagai berikut :

1. Lingkungan fisik

2. Pelayanan kesehatan dan sosial

3. Ekonomi

4. Keamanan dan transportasi

5. Politik dan Pemerintahan

6. Komunikasi

7. Pendidikan

8. Rekreasi

Page 29: laporan kelompok

REFERENSI

Anderson, Elizabeth T; McFarlane, Judith. 2006. Buku ajar keperawatan komunitas:

teori dan praktik Ed.3. Jakarta: EGC

Christensen, Paula J; Kenney, Janet W. 2009. Proses keperawatan: aplikasi model

konseptual. Jakarta: EGC

Ervin, N.E.(2002). Advance Community Health Nursing Practice.New Jersey:

Prentice Hall

Efendi, Ferry . 2009 . Keperawatan kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam

Keperawatan . Jakarta    .  Salemba Medika

Henny, Achjar Komang Ayu . 2011 . Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori dan

praktek . Jakarta : EGC