Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

download Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

of 14

Transcript of Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    1/14

    LAPORAN PENDAHULUAN CYSTOMA

    OVARII

    DEPARTEMENT MATERNITAS

    Oleh :Hengky Anugrah Trisna

    NIM 0910723027

    PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG2013

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    2/14

    LAPORAN PENDAHULUAN

    (CYSTOMA OVARII)

    A. Definisi

    Cystoma ovarri simpleks adalah kista yang permukaannya rata dan halus,

    biasanya bertungkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar.(Ilmu

    kandungan)

    Cystoma ovarri adalah katub tertutup yang normal / abnormal, berlais jaringan

    eitel dan mengandung cairan/bahan setengah padat pada ovarium (Kapita Selekta

    Kedokteran, 2000)

    Kista adalah pembesaran suatu organ yang di dalam berisi cairan seperti balon

    yang berisi air. Pada wanita organ yang paling sering terjadi Kista adalah indung

    telur. Tidak ada keterkaitan apakah indung telur kiri atau kanan. Pada kebanyakan

    kasus justru tak memerlukan operasi. (http:// suara merdeka.com)

    Kista adalah suatu jenis tumor, penyebab pastinya sendiri belum diketahui, diduga

    seringnya memakai kesuburan. (Soemadi, 2006)

    B. Sifat Kista

    1. Kista Fisiologis

    Kista yang bersifat fisiologis lazim terjadi dan itu normal normal saja.

    Sasuai suklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya berkembang,

    dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 5 cm,

    dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    3/14

    hilang. Jadi ,kista yang bersifat fisiologis tidak perlu operasi, karena tidak

    berbahaya dan tidak menyebabkan keganasan, tetapi perlu diamati apakah kista

    tersebut mengalami pembesaran atau tidak.

    Kista yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia reproduksi

    karena dia masih mengalami menstruasi. Bila seseorang diperiksa ada kista,

    jangan takut dulu, karena mungkin kistanya bersifat fisiologis. Biasanya kista

    fisiologis tidak menimbulkan nyeri pada saat haid.

    2. Kista Patologis (Kanker Ovarium)

    Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker

    ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker ginekologi.

    Angka kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa

    gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis, sehingga

    60-70% pasien dating pada stadium lanjut, penyakit ini disebut juga sebagai silent

    killer. Angka kematian penyakit ini di Indonesia belum diketahui dengan pasti.

    Pada yang patologis, pembesaran bisa terjadi relative cepat, yang kadang

    tidak disadari si penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa gejala

    seperti penyakit umumnya. Itu sebabnya diagnosa aalnya agak sulit dilakukan.

    Gejala gejala seperti perut yang agak membuncit serta bagian bawah perut yang

    terasa tidak enak biasanya baru dirasakan saat ukuranya sudah cukup besar. Jika

    sudah demikian biasanya perlu dilakukan tindakan pengangkatan melalui proses

    laparoskopi, sehingga tidak perlu dilakukan pengirisan di bagian perut penderita.

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    4/14

    Setelah di angkat pemeriksaan rutin tetap perlu dilakukan untuk mengetahui

    apakah kista itu akan muncul kembali atau tidak.

    Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat jinak

    dan ganas. Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak menyebar.

    Meski jinak kista ini dapat berubah menjadi ganas. Sayangnya sampai saat ini,

    belum diketahui dengan pasti penyebab perubahan sifat tersebut.Kista ganas yang

    mengarah ke kanker biasanya bersekat sekat dan dinding sel tebal dan tidak

    teratur. Tidak seperti kista fisiologis yang hanya berisi cairan, kista abnormal

    memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan dapat bersifat ganas.

    C. Jenis Kista

    Jenis kista indung telur meliputi:

    1. Kista Fungsional.

    Sering tanpa gejala, timbul gejala rasa sakit bila disertai komplikasi seprti

    terpuntir/ pecah, tetapi komplikasi ini sangat jarang. Dan sangat jarang pada

    kedua indung telur. Kista bisa mengecil dalam waktu 1-3 bilan.

    2. Kista Dermoid.

    Terjadi karena jaringan dalam telur yang tidak dibuahi kemudian tumbuh menjadi

    beberapa jaringan seperti rambut, tulang, lemak. Kista dapat terjadi pada kedua

    indung telur dan biasanya tanpa gejala. Timbul gejala rasa sakit bila kista

    terpuntir/ pecah.

    3. Kista Cokelat. (Edometrioma)

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    5/14

    Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu haid dan

    terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam ragim tetapi

    melekat pada dinding luar indung telur. Akibat peristiwa ini setiap kali haid,

    lapisan tersebut menghasilakan darah haid yang akan terus menerus tertimbun dan

    menjadi kista. Kista ini bisa 1 pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu

    rasa sakit terutama sewaktu haid/ sexsuale intercourse.

    4. Kistadenoma.

    Berasal dari pembungkus indung telur yang tumbuh menjadi kista. Kista jenis ini

    juga dapat menyerang indung telur kanan dan kiri. Gejala yang timbul biasanya

    akibat penekanan pada bagian tubuh sekitar seperti VU sehingga dapat

    menyebabkan inkontinensia. Jarang terjadi tetapi mudah menjadi ganas terutama

    pada usia diatas 45 tahun atau kurang dari 20 tahun.

    Contoh Kistadenoma;

    1. Kistadenoma ovarii serosum.

    Berasal dari epitel germinativum. Bentuk umunya unilokuler, bila multilokuler

    perlu dicurigai adanya keganasan. Kista ini dapat membesar, tetapi tidak sebesar

    kista musinosum.

    Gambaran klinis pada kasus ini tidak klasik. Selain teraba massa intraabdominal,

    dapat timbul asites. Penatalaksanaan umumnya sama seperti Kistadenoma ovarii

    musinosum.

    2. Kistadenoma ovarii musinosum.

    Asal kista belum pasti. Menurut Meyer, kista ini berasal dari teratoma, pendapat

    lain mengemukakan kista ini berasal dari epitel germinatifum atau mempunyai

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    6/14

    asal yang sama dengan tumor Brener. Bentuk kista multilobuler, biasanya

    unilatelar dapat tumbuh menjadi sangat bersar.

    Gambaran klinis terdapat perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif

    sehingga timbul pelekatan kista dengan omentum, usus dan peritoneum parietal.

    Selain itu, bisa terjadi ileus karena perlekatan dan produksi musin yang terus

    bertambah akibat pseudomiksoma peritonei.

    Penatalaksanaan dengan pengangkatan kista tanpa pungsi terlebih dahulu dengan

    atau tanpa salpingo ooforektomi tergantung besarnya kista.

    D. Tanda dan Gejala

    1. Nyeri tekan pada perut baghian bawah

    2. Perubahan pola eliminasi urin

    3. Pembesaran jaringan ovarium

    4. Kadang disertai pola menstruasi

    5. Kadang disertai oedem

    6. Cemas

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    7/14

    E. Patofisiologi

    Patogenesis :

    F. Pemeriksaan Penunjang

    1. USG

    Hasil : Terdapat masa / benjolan di ovarium

    Non Neoplastik- Peradang

    Pertumbuhan abnormal di sel ovarium

    Membentuk kista ovarium

    Bendungan darah dalam kista

    Robekan dinding kista

    Nekrosis hemoragik dalam tumor

    Implantasi sel kista pada peritonium

    Obstruksi usus

    Perlekatan pada rongga perut

    (pseudomiksoma peritoni) ileus, inisiasiusus, divertikuli usus

    Peradangan skunderperitonium

    Resti Hipertermi

    Menginvasi jaringan

    sekitar ovarium

    Perdarahan

    Resti kekurangan vol cairan

    Menekan

    jaringan sekitar

    ovarium blader,

    usus

    1. Ganggua

    n pola

    eliminasi2. Obstipasi

    Perubahan pola elminasi

    Neoplastik

    - Genetik

    - Bahan

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    8/14

    2. Foto Rontgen

    Hasil : Terjdi pembesaran ovarium, terdapat perdarahan

    3. Pemeriksaan Mikroskopik

    Hasil : Dinding kista dilapisi oleh epitel, sitoplasma eosinofil dan inti sel yang

    besar dan berwarna gelap

    G. Penatalaksanaan

    Operatif dilakukan salfingo ovarektomi (pengangkatan ovarium dan tuba falopi)

    Masalah Keperawatan

    1. Pre Operasi

    a. Nyeri

    b. Cemas

    c. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan

    kebutuhan pengobatan

    d. Perubahan pola eliminasi feses

    2. Post Operasi

    a. Nyeri

    b. Resiko Infeksi

    c. Resti kekurangan volume cairan

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    9/14

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA KISTA OVARIUM

    A. Pengkajian

    a. Riwayat penyakit dahulu, pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya?

    b. Riwayat penyakit keluarga, adakah anggota keluarga dengan riwayat penyakit

    yang sama atau dengan kanker yang lain?

    c. Wanita dengan faktor resiko, lingkungan, gaya hidup tidak sehat, kebiasaan

    menggunakan talk pada vagina, obat-obatan perangsang ovulasi, obat-obatan

    pelangsing tubuh yang menyebabkan deuretik?

    d. Riwayat ginekologi, usia menarche, keluhan saat haid, siklus haid dan lamanya,

    penggunaan kontrasepsi.

    e. Respon psikososial klien:

    - kecemasan

    - ketakutan

    - harga diri rendah

    f. Data dasar pengkajian

    1) Aktivitas / istirahat

    - Perubahan pola istirahat dan jam tidur pada malam hari, adanya faktor-

    faktor yang mempengaruhi tidur seperti: nyeri, cemas, berkeringat malam.

    - Kelemahan atau keletihan.

    - Keterbatasan latihan ( dalam berpartisipasi terhadap latihan ).

    2) Sirkulasi.

    - Palpilasi, nyeri dada, perubahan tekanan darah.

    3) Integritas ego

    - Faktor stres ( pekerjaan, keuangan, perubahan peran ), cara mengatasi

    stres ( keyakinan, merokok, minum alkohol dan lain-lain ).

    - Masalah dalam perubahan dalam penampilan : pembedahan, bentuk tubuh.

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    10/14

    - Menyangkal, menarik diri, marah.

    4) Eliminasi.

    - Perubahan pola defekasi, darah pada feces, nyeri pada defekasi.

    - Perubahan buang air kecil : nyeri saat berkemih, nematuri, sering

    berkemih.

    - Perubahan pada bising usus : distensi abdoment.

    5) Makanan / cairan

    - Keadaan / kebiasaan diet buruk : rendah serat, tinggi lemak, adiktif, bahan

    pengawet

    - Anorexsia, mual-muntah.

    - Intoleransi makanan.

    - Perubahan berat badan.

    - Perubahan pada kulit: edema, kelembaban.

    6) Neurosensori

    - Pusing, sinkope

    7) Nyeri

    - Derajat nyeri (ketidaknyamanan ringan sampai dengan berat).

    g. Pemeriksaan fisik head to toe

    1. Abdoment dan pelvis

    - Inspeksi

    Adanya penonjolan, penderita tampak sakit, mual, muntah, aktivitas

    berkurang

    - Auskultasi

    Bising usus

    - Palpasi

    Nyeri tekan, nyeri lepas, gejala infeksi (peningkatan suhu tubuh). Diameter

    tumor, massa dapat digerakkan atau tidak, unilateral atau multi, asites ada

    atau tidak, konsistensi padat atau lunak.

    1. Genetalia

    - Pendarahan fangsun mixsi/ defekasi.

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    11/14

    Diagnosa Yang Mungkin Muncul

    1. Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/

    infeksi pada tumor.

    2. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit dan

    penatalaksanaannya.

    3. Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka operasi yg

    kurang adequat.

    4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

    5. Kurang pengetahuan tenang kondisi prognosi dan kebutuhan pengobatan

    berhubungan dengan rendahnya tingkat pendidikan dan tidak mengenal sumber

    informasi

    6. Resiko gangguan BAB / BAK berhubungan dengan penekanan daerah sekitar

    tumor.

    H. Intervensi Keperawatan

    1. Gangguan rasa nyaman ( Nyeri ) berhubungan dengan putaran tangkai tumor/ infeksi

    pada tumor

    Tujuan: Setelah diberi tindakan keperawatan nyeri berkurang sampai hilang sama sekali

    Kriteria hasil : 1. Melaporkan penghilangan nyeri maksimal

    2. menunjukan ekspresi wajah rileks

    Intervensi :

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    12/14

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    13/14

    (R/ Hubungan yang terapeutuk dapat menurunkan tingkat kecemasan klien.

    3. Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka operasi yg kurang

    adequat.

    Tujuan : Selama dalam perawatan, infeksi luka operasi tidak terjadi

    Kriteria hasil : 1. tidak menunjukan tanda-tanda infeksi

    a. Pantau dan observasi terus tentang keadaan luka operasinya

    (R/ Deteksi dini tentang terjadinya infeksi yang lebih berat )

    b. Lakukan perawatan luka operasi secara aseptik dan antiseptic

    (R. menekan sekecil mungkin sumber penularan eksterna )

    c. Kolaborasi dalam pemberian antibiotika

    (Membunuh mikro organisme secara rasional )

  • 7/30/2019 Laporan Pendahuluan Cystoma Ovarii

    14/14