LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

29
LAPORAN PENDAHULUAN PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DISUSUN OLEH : TRIE WAHYU AGUSTINA 201210201072 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

description

keperawatan komunitas

Transcript of LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

Page 1: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

LAPORAN PENDAHULUAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :

TRIE WAHYU AGUSTINA

201210201072

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

YOGYAKARTA

2015/2016

Page 2: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, shalawat serta salam

semoga selalu tercurah kepada nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut-Nya

yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.

Berkat Rahmat dan Inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat

waktu. Penyusunan tugas keperawatan komunitas ini tidak akan terwujud tanpa ada bantuan,

bimbingan, dan pengarahan dari semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Warsiti, S.Kp. M.Kep., Sp. Mat Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah

Yogyakarta.

2. Ibu Agustina, Selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan

masukan yang berarti dalam penyusunan proposal skripsi ini.

3. Bapak, Ibu, dan Kakak-kakak tercinta yang selalu memberi dukungan dan semangat.

4. Teman-teman tercinta yang selalu memberikan dukungan.

Penelitian menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal skripsi ini

mengingat keterbatasan yang peneliti miliki, sehingga peneliti senantiasa mengharapkan saran,

kritik dan masukan yang sifatnya membangun dari semua pihak demi menyempurnakan

penulisan proposal skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Yogyakarta, 3 Juni 2015

Penulis,

Trie Wahyu Agustina

Page 3: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu

keperawatan yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat

dan social (WHO, 1959). Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan

antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat

(Rapat Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat, 1989). Dengan demikian ada 3 teori

yang menjadi dasar ilmu perawatan kesehatan masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu

kesehatan masyarakat dan Ilmu social (peran serta masyarakat).

Dalam melakasanakan asuhan keperawatan komunitas pada dasarnya menggunakan

pendekatan proses keperawatan dengan langkah-langkah : pengkajian data, diagnosa

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang

dilaksanakan secara sistematis dan berkelanjutan.

B.   Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari asuhan keperawatan komunitas?

2. Apa konsep asuhan keperawatan komunitas?

C.  Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari asuhan keperawatan komunitas

2. Memahami konsep asuhan keperawatan komunitas

Page 4: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

BAB II

PEMBAHASAN

A.   KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Lingkup praktik keperawatan komunitas berupa asuhan keperawatan langsung

dengan fokus pemenuhan dasar kebutuhan dasar komunitas yang terkait kebiasaan/prilaku

dan pola hidup tidak sehat sebagai akibat ketidakmampuan masyarakat beradaptasi

dengan lingkunagan internal dan exsternal. Asuhan keperawatan komunitas

menggunanakan pendekatan proses keperawatan komunitas, yang terdiri atas

pengkajiaan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dengan entry point pada individu,

keluarga, kelompok, atau komunitas

1. Pengkajian Keperawatan Komunitas (SMD)

Pada tahap pengkajian ini perlu didahului dengan sosialisasi program perawatan

kesehatan komunitas serta program apa saja yang akan dikerjakan bersama-sama

dalam komunitas tersebut. Sasaran dari sosialisasi inimeliputi tokoh masyarakat baik

formal maupun informal, kader masyarakat, serta perwakilan dari tiap elemen di

masyarakat (PKK, karang taruna, dan lainnya). Setelah itu, kegiatan dianjurkan dengan

dilakukannya Survei Mawas Diri (SMD) yang diikuti dengan kegiatan Musyawarah

Masyarakat Desa (MMD).

Survei Mawas Diri adalah kegiatan perkenalan, pengumpulan, dan pengkajian

masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat di bawah bimbingan

petugas kesehatan atau perawat di desa (Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas diri

adalah sebagai berikut. Masyarakat mengenal, mengumpulkan data, dan mengkaji

masalah kesehatan yang ada di desa. Timbulnya minat dan kesadaran untuk

mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi

Survey Mawas diri dilaksanakan di desa terpilih dengan memilih lokasi tertentu

yang dapat menggambarkan keadaan desa pada umumnya. SMD dilaksanakan oleh

kader masyarakat yang telah ditunjuk dalam pertemuan tingkat desa. Informasi tentang

masalah-masalah kesehatan di desa dapat diperoleh sebanyak mungkin dari kepala

keluarga yang bermukim di lokasi terpilih tersebut. Waktu pelaksanaan SMD

dilaksanakan sesuai dengan hasil kesepakatan pertemuan desa. Cara pelaksanaan

Page 5: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

Survei Mawas Diri adalah sebagai berikut. Perawat komunitas dan kader yang

ditugaskan untuk melakukan survey mawas diri meliputi: Penentuan sasaran, baik

jumlah KK maupun lokasinya. Penentuan jenis informasi masalah kesehatan yang akan

dikumpulkan dalam mengenal masalah kesehatan.

Penentuan cara memperoleh informasi kesehatan, misalnya apakah akan

mempergunakan cara pengamatan atau wawancara. Cara memperoleh informasi dapat

dilakukan dengan kunjungan dari rumah ke rumah atau melalui pertemuan kelompok

sasaran. Pembuatan instrument atau alat untuk memperoleh informasi kesehatan.

Misalnya dengan menyusun daftar pertanyaan (kuesioner) yang akan dipergunakan

dalam wawancara atau membuat daftar hal-hal yang akan dipergunakan dalam

pengamatan. Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan perawat di desa

mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai dengan yang direncanaakan

Kelompok pelaksanaan SMD dengan bimbingan perawat di desa mengolah

informasi masalah kesehatan yang telah dikumpulkan sehingga dapat diperoleh

perumusan masalah kesehatan dan prioritas masalah kesehatan di wilayahnya.

Pengkajian asauhan keperawatan komunitas terdiri atas dua bagian utama, yaitu inti

komunitas (core) adalah data demografis kelompok atau komunitas yang terdiri dari:

umur yang berisiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai,

keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.

a. DemografiPuskesmas : ‘Aisyiyah Cabang : RT : RW : Pengkajian Awal

:Kelurahan : ‘Aisyiyah Ranting :

Nama KK : Pekerjaan KK : Alamat :

Page 6: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

1) Daftar Anggota Keluarga (termasuk KK)

No Nama Hub

unga

n

Umu

r

Jenis

Kel

Pendi

dikan

Peke

r

jaan

Agam

a

Imu

ni-

sasi

Keadaan

Fisik

Suku /

Bhs

Ibu

Ket

L P Seha

t

Saki

t

.

2) Data Sosial, Ekonomi, Spiritual, Kultural dan Psikologis Keluarga

Page 7: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

3) LINGKUNGAN FISIK

a) Perumahan

(1) Status Kepemilikan :

1. Sewa 2. Numpang 3. Milik sendiri

(2) Tipe Rumah

1. Permanen 2. Semi permanent 3. Tidak permanen

Sosial dan Ekonomi KeluargaPenghasilan per bulan :

1.500juta

Siapa yang mempunyai

penghasilan :

1. bapak

2.ibu

3.

4.

Pengeluaran keluarga/bulan untuk keperluan

1. Bahan makanan :

2. Bukan bahan makanan :

3. Kesehatan :

4. Pendidikan :

5. Kegiatan sosial/hajatan :

6. Menabung

Bagaimana cara

mengelola keuangan

keluarga :

Siapa yang mengelola

keuangan kleuarga :

ibu

Kebiasaan keluarga mengkuti kegiatan sosial :

Peran anggota keluarga di lingkungan sosial (mis. Ketua RW, kader, dll) :

Spiritual KeluargaKetaatan beribadah :

Kebiasaan mengikuti kegiatan pengajian ‘Aisyiyah/Muhammadiyah /majlis taklim lainnya :

Peranan dalam kegiatan tersebut :

Keyakinan terhadap kesehatan :

Kultural KeluargaAdat istiadat yang mempengaruhi kesehatan :

Tabu-tabu ;

Psikologis KeluargaJenis stressor keluarga :

Cara mengatasi stress :

Masalah kejiwaan dalam keluarga :

Page 8: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

(3) Lantai

1. Tanah 2. Papan 3. Tegel 4. Semen

(4) Ada jendela di setiap kamar

1. Ya 2. Tidak

(5) Ada jendela di setiap rumah

1. Ya 2. Tidak

(6) Jika Ya, apakah dibuka setiap hari

1. Ya 2. Tidak

(7) Pencahayaan dalam rumah di siang hari

1. Terang 2. Remang-remang 3. Gelap

(8) Jarak rumah dengan tetangga

1. Bersatu 2. Dekat 3. Terpisah

(9) Halaman di sekitar rumah

1. Ada 2. Tidak

(10) Jika ada , lokasinya

1. Di depan 2. Disamping 3. Di belakang

(11) Pemanfaatan pekarangan

1. Kebun 2. Kolam 3. Kandang

(12) Berapa luas rumah………m2

b) Sumber Air

(13) Sumber air untuk masak dan minum

1. PAM 2. Sumur 3. Air mineral

(14) Jika di PAM, sumur

1. Dimasak 2. Tidak

(15) Sumber air mandi/ mencuci

1. PAM 2. Sumur 3. Sungai

4. Lain-lain, sebutkan………..

(16) Jarak sumber air dengan septic tank

1. < 10 m 2. > 10 m

(17) Tempat penampungan air sementara

1. Bak 2. Gentong 3. Ember

4. Lain- lain, sebutkan…………….

(18) Kondisi tempat penampungan air

Page 9: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

1. Terbuka 2. Tertutup

(19) Kondisi air dalam penampungan

1. Berwarna 2. Berbau 3. Berasa

4. Tidak berasa/ berwarna

(20) Ada jentik dalam penampungan air

1. Ya 2. Tidak

c) Pembuangan Sampah

(21) Dimana keluarga membuang sampah

1. Sungai 2. Ditimbun 3. Dibakar

4. Sembarang tempat 5. Lain-lain, sebutkan……….

(22) Penampungan sampah sementara

1. Ada 2. Tidak ada/ berserakan

(23) Bila ada, keadaannya

1. Terbuka 2. Tertutup

(24) Jarak dengan rumah

1. Dekat (< 5 m) 2. Jauh (> 5 m)

d) Pembuangan Limbah

(25) Kebiasaan keluarga BAB & BAK

1. Jamban/ WC 2. Sungai 3. Sembarang

(26) Jenis jamban yang digunakan

1. Cemplung 2. Plengsengan 3. Leher angsa

(27) Pembuangan air limbah

1. Resapan 2. Got 3. Semabarangan

(28) Kondisi saluran pembuangan

1. Lancar 2. Tersumbat/ tergenang

e) Kandang Ternak

(29) Kepemilikan kandang tenak

1. Tidak 2. Ya, jenisnya………….

(30) Bila Ya, letak kandang

1. Dalam rumah 2. Di luar rumah

(31) Kondisi

1. Terawat 2. Tidak terawat

4) Kondisi kesehatan umum

a) Pelayanan Kesehatan

Page 10: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

(32) Sarana kesehatan terdekat

1. Rumah sakit 2. Puskesmas 3. dr/ Perawat/ Bidan

4. Balai pengobatan 5. Lain-lain, sebutkan……….

(33) Kebiasaan keluarga untuk minta tolong bila sakit

1. RS 2. Puskesmas 3. Dokter praktik

4. Perawat 5. Bidan 6. Lain-lain, sebutkan…….

(34) Kebiasaan Keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan

1. Beli obat bebas 2. Jamu

(35) Sumber pendanaan kesehatan keluarga

1. ASTEK/ASKES 2. Tabungan 3. Dana sehat

4. JPS/ASKES MASKIN 5. Tidak ada

(36) Sarana transportasi ke pelayanan kesehatan keluarga

1. Jalan kaki 2. Becak 3. Angkot

4. Kendaraan pribadi

(37) Jarak rumah dengan sarana kesehatan

1. < 1 Km 2. 1- 2 Km 3. 2- 5 Km

4. > 5 Km

b) Masalah Kesehatan Khusus

(1) Penyakit yang paling sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir

1. Demam berdarah 2. Batuk pilek 3. Asma

4. TBC 5. Thypoid 6. Infeksi menular seksual

7. Lain-lain, sebutkan………..

5) IBU HAMIL DAN MENYUSUI

c)Pasangan Usia Subur

(1) Apakah salah satu anggota keluarga ada PUS (Pasangan Usia Subur)

1. Tidak 2. Ya

(2) Bila Ya, apakah menjadi akseptor KB

1. Tidak 2. Ya

(3) Bila Ya, jenia kontrasepsi yang dipakai

1. IUD 2. Suntik 3. Pil 4. Susuk

5. Kondom 6. Tubektomi 7. Vasektomi

(4) Bila tidak, alasannya

1. Dilarang suami 2. Agama 3. Tidak tahu

Page 11: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

4. Lain-lain, sebutkan……….

d) Ibu Hamil

(1) Apakah ada ibu hamil dalam keluarga

1. Tidak 2. Ya

(2) Bila Ya, umur kehamilan trimester

1. I (0- 3 bulan) 2. II (4- 6 bulan) 3. III (7- 9

bulan)

(3) Bila Ya, kehamilan yang ke

1. 1 2. 2 3. 3

4. > 3

(4) Berapa usia bumil saat ini

1. < 20 tahun 2. 20 – 35 tahun 3. > 35

tahun

(5) Apakah ibu memeriksakan kehamilannya

1. Tidak 2. Ya, sebutkan…………..

(6) Bila Ya

1. 2 kali 2. 3 kali 3. 4 kali

(7) Bila Tidak, alasannya

1. Tidak ada biaya 2. Tidak sempat 3. Tidak

tahu

4. Lain-lain, sebutkan…………

(8) Apakah mendapatkan TT

1. Tidak 2. Ya

(9) Bila Ya

1. Lengkap (2 kali) 2. Tidak lengkap (1 kali)

(10) Adakah penyakit/ keluhan yang dirasakan bumil saat ini

1. Lemah, letih, lesu 2. Pusing

3. Mual & muntah 4. Bengkak di kaki atau tempat lain

5. Lain-lain, sebutkan……...

e) Ibu Menyusui

(1) Apakah ada buteki

1. Tidak 2. Ya

(2) Bila Ya, apakah ibu meneteki anaknya

1. Tidak 2. Ya

Page 12: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

(3) Bila Ya, lamanya menyusui

1. < 1 bulan 2. 1 – 4 bulan 3. 5 – 12

bulan

4. > 12 bulan

(4) Bila Tidak, alasannya

1. Pekerjaan 2. Tidak tahu 3. Penyakit

4. Lain-lain, sebutkan………

f) Balita

(1) Apakah ada anggota keluarga yang berusia balita

1. Tidak 2. Ya

(2) Apakah setiap bulan balita dibawa ke posyandu

1. Tidak 2. Ya

(3) Bila Tidak, alasannya

1. Jauh 2. Tidak ada waktu 3. Lain-lain,

sebutkan….

(4) Apakah anak ibu sudah diimunisasi

1. Tidak 2. Ya

(5) Jenis imunisasi yang sudah didapatkan

1. Polio….kali 2. BCG 3. DPT…..kali

4. Hepatitis 5. Campak

(6) Bila tidak diimunisasi, alasannya

1. Tidak tahu 2. Waktu 3. Lain-lain,

sebutkan

(7) Apakah anak memiliki KMS

1. Tidak 2. Ya

(8) Hasil penimbangan di KMS, pada saat ini berat badan anak berada pada

1. Di daerah garis hijau 2. Diatas garis hijau sampai kuning

3. Di bawah garis titik-titik 4. Di bawah garis merah

g) Anak dan Remaja

(1) Dalam keluarga mempunyai anak sekolah/ remaja

1. Tidak 2. Ya

(2) Jika Ya, usia anak saat ini

Page 13: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

1. 6 – 10 tahun 2. 11 – 15 tahun 3. 16 – 21

tahun

(3) Pendidikan anak berada pada tingkat

1. SD 2. SMP 3. SMA

4. PT

(4) Kegiatan anak di luar sekolah

1. Kegamaan, sebutkan….. 2. Karang

Taruna

3. Olahraga, sebutkan……… 4.Lain-lain,

sebutkan…..

(5) Apakah ada anak yang menderita penyakit

1. Tidak 2. Ya, sebutkan

(6) Jika Ya, sudahkah berobat

1. Sudah 2. Belum, alasannya

(7) Jika sudah, berobat kemana

1. Medis, sebutkan…. 2. Non medis, sebutkan….

(8) Bagaimana penggunaan waktu luang anak

1. Musik/ TV 2. Olahraga 3. Rekreasi

4. Keagamaan

(9) Kebiasaan anak

1. Merokok 2. Alkohol 3. Narkoba

4. Lain-lain, sebutkan……..

h) Usia Lanjut

(1) Apakah anggota keluarga ada yang berusia lanjut (lebih dari 60 tahun)

1. Tidak ada 2. Ada, usianya……..

(2) Apakah lansia memiliki keluhan penyakit

1. Tidak 2. Ya

(3) Jika Ya, jenis penyakitnya

1. Asma 2. TBC 3. Hipertensi

4. Kencing manis 5. Rheumatik/arthritis 6. Katarak

7. Osteoporosis 8. Penyakit kulit 9. Jantung

10. Liver 11.Lain-lain, sebutkan…….

(4) Upaya yang telah dilakukan

Page 14: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

1. Berobat ke sarana kesehatan 2. Berobat ke non medis

3. Diobati sendiri 4. Lain-lain, sebutkan……..

(5) Penggunaan waktu senggang pada lansia

1. Berkebun/pekerjaan rumah 2. Jalan-jalan

3. Senam 4. Lain-lain, sebutkan………

(6) Apakah ada posyandu lansia di daerah tempat tinggal saudara

1. Tidak ada 2. ada

(7) Jika ada, apakah lansia ikut posyandu lansia tersebut

1. Tidak 2. Ya…….kali/bulan

(8) Jika tidak, alasannya

1. Tidak tahu 2. Tidak mau

b. Vital statistic

Angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota, angka

kelahiran.

c. Sejarah komunitas

Apa yang didapat dari pengamatan sementara diwilayah tersebut? Tanyakan

mengenai sejarah wilayah tersebut kepada yang tertua atau tokoh masyarakat yang

ada.

d. Nilai dan keyakinan

Apakah disuatu wilayah tersebut memiliki tempat untuk beribadah, apakah terlihat

homogen, identifikasi nilai dan keyakinan dalam masyarakat tersebut.

e. Serta riwayat komunitas

Riwayat yang dapat merupakan stressor timbulnya gangguan Yang perlu dikaji

pada kelompok atau komunitas.

Delapan subsistem yang melengkapinya. Inti komunitas menjelaskan kondisi

penduduk yang dijabarkan meliputi:

a. Lingkingan fisik

Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi,

kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.

b. Pendidikan komunitas

Page 15: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan

pengetahuannya.

c. Keamanan dan keselamatan

Bagaimana keselamatan dan keamanan dilingkungan tempat tinggal, apakah tidak

menimbulkan stress.

d. Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan

Apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapatkan

pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.

e. Pelayanan kesehatan yang tersedia

Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau gangguan

yang terjadi.

f. Sistem komunikasi

Sarana komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat dimanfaatkan dikomunikasi

tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.

Misalnya televise, radio, Koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas.

g. Sistem Ekonomi

Tingkat social ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR

(Upah Minimum Regional) dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan

ditunjukan pada anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi

masing-masing.

h. Rekreasi

Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka, biayanya apakah terjangkau komunitas

atau tidak. Rekreasi hendaknya dapat digunakan komunitas untuk membantu

mengurangi stressor.

Komponen lingkungan fisik yang dikaji meliputi lingkungan sekolah dan tempat

tinggal yang mampu mepengaruhi kesehatan, batasan wilayah, luas daerah, denah atau

peta wilayah, iklim, jumlah dan kepadatan penduduk, kesehatan lingkungan, dan kegiatan

penduduk sehari-hari. Lingkungan fisik juga dapat dikaji melalui wienshield.

Data yang dikaji dari subsistem layanan kesehatan dan sosial meliputi fasilitas di

dalam komunitas dan di luar komunitas. Layanan kesehatan meliputi ketersediaan layanan

Page 16: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

kesehatan, bentuk layanan, jenis layanan, sumber daya, karaktersirtik konsumen, statistik,

pembayaran, waktu pelayanan, kemanfaatan, keterjangkuan, keberlangsungan, dan

keberterimaan layanan komunitas. Layanan sosial dapat meliputi layanan konseling, panti

wreda bagi lansia, pusat perbelanjaan, dan lain-lain yang merupakan sistem pendukung

bagi komunitas dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Pengkajiaan pelayanan

kesehatan dan sosial juga meliputi kebijakan dari pemerintah setempat terhadap kedua

layanan tersebut.

Pada subsistem ekonomi dikaji pendapatan penduduk, rata-rata penghasilan, status

pekerjaan, jenis pekerjaan, sumber penghasilan, jumlah penduduk miskin, keberadaan

indrustri, toko/pusat pembelanjaan, dan tempat komunitas bekerja, dan bantuan dana

untuk pemeliharaan kesehatan. Komponen ini mempermudah komunitas memproleh

bahan makanan dan sebagainya.

 Sementara itu pada komponen politik dan pemerintah dikaji situasi politik dan

pemerintahan di komunitas, peraturan dan kebijakan pemerintah daerah terkait kesehatan

komunitas, dan adaya program kesehatan yang ditunjukan pada penigkatan kesehatan

komunitas

Pengkajian subsistem komunikasi meliputi media informasi yang dimanfaatkan,

bagaimana komunikasi sering dimanfaatkan masyarakat, orang-orang yang berpengaruh,

keikutsertaan dalam pendidikan kesehatan, bagaimana biasanya komunitas memproleh

informasi tentang kesehatan, adakah perkumpulan atau wadah bagi komunitas sebagai

sarana untuk mendapatkan informasi, dari siapa komunitas memproleh banyak informasi

tentang kesehatan, dan adakah sarana komunikasi formal dan informal dalam komunitas.

Komponen pendidikan meliputi status pendidikan masyarakat, ketersediaan dan

keterjangkauan sarana pendidikan, fasilitas pendidikan yang ada di komunitas, jenis

pendidikan, tingkat pendidikan, komunitas yang buta huruf.

 Pengkajian subsistem rekreasi diarahkan pada kebiasaan komunitas berekreasi,

aktivitas di luar rumah termasuk dalam mengisi waktu luang dan jenis rekreasi yang dapat

dimanfaatkan oleh komunitas, dan sarana penyaluran bakat komunitas.

2. Metode / Instrumen Pengkajian Komunitas

Page 17: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

Metode pengumpulan data pengkajian asuhan keperawatan antara lain

Windshield survery, informant interview, observasi partisipasi, dan focus group

discussion (FGD).

a) Windshield Survery

Windshield survery dilakukan dengan berjalan-jalan di lingkungan

komunitas untuk menentukan gambaran tentang kondisi dan situasi yang terjadi di

komunitas, lingkungan sekitar komunitas, kehidupan komunitas, dan karakteristik

penduduk yang ditemui di jalan saat survai dilakukan.

b) Informant Interview

Sebelum terjun ke masyarakat, instrument pengkajian sebaiknya

dikembangkan dan dipersiapkan terlebih dahulu. Instrument yang perlu

dikembangkan untuk melakukan pengkajian terhadap masyarakat antara lain

kuesioner, pedoman wawancara, dan pedoman observasi. Untuk mendapatkan hasil

yang akurat dan agar masyarakat membina rasa percaya (trust) dengan perawat

diperlukan kontak yang lama dengan komunitas. Perawat juga harus menyertakan

lembar persetujuan (informed consent) komunitas yang dibubuhi tanda tangan  atau

cap jempol akan melakukan tindakan yang membutuhkan persetujuan komonitas.

Informed consent juga mencantumkan jaminan kerahasian terhadap isi persetujuan

dan dapat yang telah disampaikan. Wawancara dilakukan kepada key informant

atau tokoh yang menguasai program.

c) Observasi Partisipasi 

Setiap kegiatan kehidupan di komunitas perlu diobservasi. Tentukan berapa

lama observasi akan dilakukan, apa, dimana, waktu, dan tempat komunitas yang

akan di observasi. Kegiatan observasi dapat dilakukan menggunakan format

observasi yang sudah disiapkan terlebih dahulu, kemudian catat semua yang

terjadi, dengan tambahan penggunaan kamera atau video. Informasi yang penting

diperoleh menyangkut aktivitas dan arti sikap atau tampilan yang ditemukan di

komunitas. Observasi dilakukan terhadap kepercayaan komunitas, norma, nilai,

kekuatan, dan proses pemecahan masalah di komunitas.

d) Focus Group Discussion (FGD)

Page 18: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

FGD merupakan diskusi kelompok terarah yang dilakukan untuk

mendapatkan informasi yang mendalam tentang perasaan dan pikiran mengenai

satu topic melaui proses diskusi kelompok, berdasarkan pengalaman subjektif

kelompok sasaran terhadap satu institusi/produk tertentu FGD bertujuan

mengumpulkan data mengenai persepsi terhadap sesuatu, misalnya, pelayanan

yang dan tidak mencari consensus serta tidak mengambil keputusan menganai

tindaka yang harus dilakukan. Peserta FGD terdiri dari 6-12 orang dan harus

homogen, dikelompokkan berdasarkan kesamaan jenis kelamin, usia, latar

belakang social ekonomi (pendidikan,suku, status perkawinan, dsb).  Lama diskusi

maksimal 2 jam. Lokasi FGD  harus memberikan situasi yang  aman dan nyaman

sehingga menjamin narasumber berbicara terbuka dan wajar

FGD  menggunakan diskusi yang  terfokus sehingga membutuhkan pedoman

wawancara yang berisi pertanyaan terbuka, fasilitator, moderato, notulen, dan

observer. Fasilitator dapat menggunakan prtunjuk diskusi agar diskusi terfokus.

Peran fasilitator menjelaskan diskusi, mengarahkan kelompok, mendorong peserta

untuk berpartisipasi dalam diskusi, menciptakan hubungan baik, fleksibel, dan

terbuka terhadap saran, perubahan, gangguan, dan kurangnya partisipasi.

Perekam jalannya diskusi yang paling utama adalah pengamat merangkap

pencatat (observer dan recorder) hal yang perlu dicatat adalah tanggal diskusi,

waktu diskusi diadakan, tempat diskusi, jumlah peserta, tingkat partisipasi peserta,

gangguan selama proses diskusi, pendapat peserta apa yang membuat peserta

menolak menjawab atau membaut peserta tertawa, kesimpulan  diskusi , dan

sebagainya. Pengguanaan alat perekam saat SGD berlangsung harus mendapat  izin

dari responden terlebih dahulu.

Sebelum membuat instrument pengkajian keperawatan komunitas seperti

kuisioner, pedoman wawancara, pedomanobservasi, atau windshield survey, kisi-

kisi instrument pengkajian sebaiknya dibuat terlebih dahulu, agar data yang akan

ditanyakan dan dikaji kepada komunitas tidak tumpang tindih sehingga waktu yang

digunakan lebih efektif dan efisian

Table kisi-kisi instrument pengkajian komunitas

Page 19: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

No variabel Sub-variabel Item

pertanyaan

Sumber

data

strategi

1 Core Demografi Nama

Usia

Jenis kelamin

Data primer kuisioner

2 Lingkungan fisik

3 Pendidikan

4 Komunikasi

5 Layanan kesehatan dan

social

6 Keamanan dan

transportasi

7 Ekonomi

8 Politik dan

pemerintahan

9 rekreasi

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Page 20: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

Perawatan kesehatan adalah sebagai suatu lapangan khusus di bidang kesehatan,

keterampilan hubungan antara manusia dan keterampilan organisasi diterapkan

dalamhubungan serasi kepada keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga

social demi untuk memelihara kesehatan masyarakat (Ruth B. Freeman, 1961). Oleh

karenanya perawatan kesehatan masyarakat ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok

yang mempengaruhi kesehatan, koordinasi dan pelayanan keperawatan berkelanjutan

dipergunakan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif.

Dalam pelaksanaan “Nursing Proces Community”diupayakan dekat dengan

masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan utama merupakan pendekatan yang juga

menjadi acuan. Artinya upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan merupakan upaya yang

esensial atau sangat dibutuhkan masyarakat dan secara universal upaya tersebut mudah

terjangkau.

B.   Saran

Marilah kita belajar dengan sungguh-sungguh agar kita dapat menjadi perawat yang

professional.

DAFTAR PUSTAKA

Page 21: LAPORAN PENDAHULUAN eperawatan komunitas

http://gudangmakalah93.blogspot.com/

http://nursing-community.blogspot.com/2013/06/kelompok-11-asuhan-keperawatan-

komunitas.html.

Efendi, Ferry . 2009 . Keperawatan kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam

Keperawatan . Jakarta .  Salemba Medika.

Henny, Achjar Komang Ayu . 2011 . Asuhan Keperawatan Komunitas : Teori dan

praktek . Jakarta : EGC

Mubarak, wahit Iqbal, SKM. 2005. Pengantar keperawatan komunitas 1. Jakarta :

Sagung seto.

Marcia Stanhope & Ruth N Knollmuller. 2008. Buku saku keperawatan komunitas:

Pengkajian, intervensi, & Penyuluhan. Jakarta: EGC.