MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

23

Transcript of MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

Page 1: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)
Page 2: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

i

MODUL PRAKTIKUM

ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

PRODI D III KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

Page 3: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

ii

HADIST & ALQURAN

Zaid bin Aslam rahimahullah berkata:

علي صلى الل م وأن الرجل دعا أن رجلا في زمان رسول الل ح الد تقن ال جر ح فاح ه وسلم أصابه جر

علي ه وسلم قال ل صلى الل ه فزعما أن رسول الل هما أيكما أطب رجلي ن من بني أن مار فنظرا إلي

علي ه وسلم قال أن زل الد فقال أو في الط صلى الل د أن رسول الل فزعم زي ر يا رسول الل خي واء ب

واء د الذي أن زل ال

“Bahwa seseorang di jaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam terkena luka.

Kemudian luka tersebut mengeluarkan darah. Orang tersebut memanggil 2 orang dari

Bani Anmar, kemudian keduanya memeriksa orang tersebut. Rasulullah shallallahu alaihi

wasallam berkata kepada keduanya: “Siapakah yang paling mengerti ilmu kedokteran di

antara kalian berdua?” Keduanya bertanya: “Memangnya di dalam ilmu kedokteran

terdapat kebaikan, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Dzat yang menurunkan

penyakit telah menurunkan obatnya.” (HR. Malik dalam al-Muwaththa: 1689 (2/943) dan

Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya: 23886 (7/361).

Page 4: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

iii

VISI MISI PRODI KEBIDANAN

I. Visi Program Studi :

Pada tahun 2036 menjadi Program Studi D III Kebidanan yang unggul dan berdaya

saing global menghasilkan tenaga bidan profesional berlandaskan nilai-nilai islami dan

berjiwa enterpreuner.

II. Misi Program Studi :

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam ilmu kebidanan yang terkini.

2. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kebidanandan kesehatan.

3. Menyelenggarakan pembelajaran kewirausahaan di bidang kebidanan.

4. Menyelenggarakan perkuliahan Al Islam Kemuhammadiyahan.

III. Tujuan Program Studi:

1. Menghasilkan lulusan kebidanan yang mempunyai pengetahuan, sikap dan keterampilan

di bidang kebidanan dan kesehatan yang terkini.

2. Menghasilkan karya ilmiah dan tanggap terhadap kebutuhan masyarakat dalam bidang

kebidanan dan kesehatan dengan mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

bentuk pengabdian masyarakat.

3. Menghasilkan lulusan yang berjiwa enterpreneur di bidang kebidanan dan kesehatan.

4. Mampu mengamalkan nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan dalam kehidupan.

Page 5: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya penulis

dapat menyelesaikan Modul “ASKEB V (Kebidanan Komunitas)”. Modul ini disusun

sebagai panduan praktikum askeb komunitas sehingga mahasiswa lebih mudah

mengaplikasikan teori pada kegiatan praktikum di laboratorium.

Penulis menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik yang membangun guna perbaikan di waktu yang akan

datang. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Ponorogo, …………….2017

Penulis

Page 6: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

v

Daftar isi

KATA PENGANTAR................................................................... iv

Daftar isi......................................................................................... v

Pendahuluan ................................................................................... 1

A. Deskripsi ............................................................................ 1

Tinjauan Mata Kuliah..................................................................... 1

A. Deskripsi singkat mata kuliah............................................. 1

B. Kegunaan / manfaat mata kuliah........................................ 1

C. Standar kompetensi mata kuliah........................................ 1

BAB I Konsep Asuhan Kebidanan Komunitas

1. Fokus/sasaran kebidanan komunitas................................. 2

2. Tujuan pelayanan kebidanan komunitas............................ 2

3. Kegiatan bidan dan jaringan kerja kebidanan komunitas. 3

BAB II Posyandu

1. 5 Meja Posyandu………………………………………… 7

2. KMS…………………………………………………….. 8

Daftar pustaka............................................................................... 11

Page 7: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

1

A. Deskripsi

Modul pembelajaran praktikum ini berjudul “asuhan kebidanan komunitas”. Manfaat

yang mahasiswa peroleh setelah selesai mempelajari modul ini dan mengikuti kegiatan

pembelajaran praktikum adalah pengetahuan dan kemampuan/ keterampilan untuk

memberikan asuhan kepada ibu masyarakat.

B. Kegunaan/Manfaat Mata Kuliah

Dengan adanya mata kuliah asuhan kebidanan IV (Komunitas) diharapkan mahasiswa

menjadi lebih kompeten dan lebih profesional dalam memberikan dan menerapkan

asuhan kebidanan Komunitas.

C. Standar Kompetensi Mata Kuliah

Standar kompetensi mata kuliah asuhan kebidanan IV (Komunitas) adalah mahasiswa

diharapkan mampu memberikan asuhan kebidanan masyarakat dan dapat memdeteksi

dini komplikasi yang ada dimasyarakat.

PENDAHULUAN

Page 8: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

1

BAB I

KONSEP ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

1.1. Fokus/ Sasaran Kebidanan Komunitas

Sasaran pelayanan kebidanan komunitas adalah Individu, Keluarga, dan

Kelompok Masyarakat (komuniti). Individu yang dilayani adalah bagian dari

keluarga atau komunitas. Menurut UU No. 23 tahun 1992 yang dimaksud dengan

keluarga adalah suami istri, anak dan anggota keluarga lainnya Kelompok di

masyarakat adalah kelompok bayi, balita, remaja, ibu hamil, ibu nifas, ibu meneteki.

Pelayanan ini mencakup upaya pencegahan penyakit, pemeliharaan dan peningkatan,

penyembuhan serta pemulihan kesehatan.

Sasaran utama kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang

berada didalam keluarga dan masyarakat. Bidan memandang pasiennya sebagai

mahluk social yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi,

politik, social budaya dan lingkungan sekitarnya.

Unsur-unsur yang tercakup dalam kebidanan komunitas adalah bidan,

pelayanan kebidanan, sasaran pelayanan, lingkungan dan pengetahuan serta

teknologi.

1.

Masyarakat

Keluarga

Ibu dan anak

Biologi

Ekonomi Politik

Fisik

Sosial Budaya

Page 9: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

2

1.2. Tujuan Pelayanan Kebidanan Komunitas

Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan “untuk mewujudkan keluarga

yang sehat sejahtera sehingga tercipta derajat kesehatan yang optimal”. Hal ini

sesuai dengan visi Indonesia Sehat 2010. Kesehatan keluarga merupakan salah satu

kegiatan dari upaya kesehatan dimasyarakat yang ditujukan kepada keluarga.

Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil,

sehat, bahagia dan sejahtera. Didalam kesehatan keluarga, kesehatan ibu mencakup

kesehatan masa pra kehamilan, kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa

diluar kehamilan (masa interval).

Kesehatan anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan

perkembangan anak. Upaya kesehatan anak dilakukan melalui peningkatan

kesehatan anak dalam kandungan, masa bayi, balita, pra sekolah dan sekolah.

Peningkatan kesehatan keluarga dapat mewujudkan lingkungan keluarga

yang sehat, selanjutnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Wujud dari

kesehatan keluarga dan komunitas merupakan cita-cita bangsa Indonesia yang

berupa kesehatan untuk semua.

Kesehatan untuk semua menurut WHO adalah semua orang memperoleh

derajat kesehatan tertinggi yang memungkinkan dan secara minimum semua orang

memperoleh derajat kesehatan sehingga mereka mampu bekerja produktif dan

berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan social dimasyarakat dimana mereka

tinggal.

1.3. Kegiatan Bidan Dan Jaringan Kerja Kebidanan Komunitas

Sebenarnya kegiatan kebidanan komunitas telah lama terlaksana ditengah-

tengah masyarakat. Aktifitas kebidanan komunitas terutama adalah melayani ibu dan

anak balita diluar rumah sakit. Sebelum bekerja dikomunitas seorang bidan harus

mempunyai kompetensi yaitu memberikan asuhan yang bermutu tinggi dan

komprehensif pada keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan budaya

setempat.

Pengetahuan dasar yang harus dimiliki bidan :

a. Konsep dasar kebidanan komunitas

b. Masalah kebidanan komunitas

c. Pendekatan asuhan kebidanan pada keluarga, kelompok dan masyarakat

Page 10: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

3

d. Strategi pelayanan kebidanan komunitas

e. Ruang lingkup kebidanan komunitas

f. Upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dan

masyarakat

g. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan ibu dan anak

h. Sistem pelayanan kesehatan ibu dan anak

Keterampilan dasar yang harus dimiliki bidan:

a. Melakukan pengelolaan pelayanan ibu hamil, nifas, bayi balita dan KB dimasyarakat

b. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak

c. Melakukan pertolongan persalinan dirumah dan polindes

d. Mengelola polindes

e. Melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil, nifas, laktasi, bayi dan balita

f. Melakukan pembinaan dan penggerakan PSM

g. Melakukan penyuluhan dan konseling kesehatan

h. Melakukan pencatatan dan pelaporan

Dilihat dari peran dan fungsi bidan yang sesuai dengan kode etik bidan maka peran

bidan didalam komunitas adalah sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan juga

peneliti. Pelayanan kebidanan komunitas mencakup pencegahan penyakit, pemeliharaan

dan peningkatan kesehatan, penyembuhan serta pemulihan kesehatan. Sebagian besar

kegiatan bidan komunitas adalah memberikan pelayanan kesehatan selama kehamilan,

persalinan, nifas, juga pada bayi dan anak, tetapi bidan juga bekerja dalam keluarga

berencana serta masa sebelum dan sesudah kehamilan.

Secara garis besar kegiatan pelayanan kebidanan dimasyarakat dapat diuraikan

sebagai berikut :

a. Pelayanan kesehatan ibu

Bertujuan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu yang dilakukan

pada :

1) Pra hamil

2) Hamil

3) Persalinan

4) Nifas

5) Menyusui

Page 11: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

4

b. Pelayanan medik keluarga berencana

Bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dalam rangka

mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pemberian

kontrasepsi. Kegiatannya meliputi :

1) Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)

2) Pelayanan kontrasepsi

3) Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB

4) Pelayanan rujukan KB

5) Pencatatan dan pelaporan

c. Pelayanan kesehatan anak

1) Pemeriksaan kesehatan balita secara berkala

2) Penyuluhan pada orang tua, menyangkut pada perbaikan gizi, kesehatan

lingkungan dan pengawasan tumbuh kembang anak

3) Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit lainnya

4) Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan

balita serta cara penanngulangannya

d. Peran serta masyarakat

1) Pelatihan dukun

2) Pelatihan kader kesehatan masyarakat

Page 12: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

5

3) Kursus ibu

4) Pengembangan kesehatan masyarakat desa (PKMD)

5) Posyandu

6) Dana sehat

Pelayanan kebidanan komunitas dapat dilakukan dirumah pasien, polindes,

posyandu, puskesmas, dan rumah bidan praktek swasta

RANGKUMAN

Kebidanan komunitas merupakan kegiatan pelayanan yang diberikan bidan kepada ibu

dan balita yang berada dalam suatu keluarga untuk meningkatkan kesehatan keluarga.

Kesehatan ibu terkait dengan masalah kesehatan wanita. Wanita dengan

perkembangan dan pertumbuhannya melalui masa bayi, anak, remaja, ibu (hamil,

melahirkan, nifas, menyusui) dan usia lanjut. Walaupun kebidanan komunitas

memfokuskan kegiatannya kepada ibu dan anak yang dilahirkan, akan tetapi masa lain

yang dilalui oleh wanita juga mendapat perhatian karena masa ibu berkaitan dengan masa

– masa lain dalam pertumbuhan dan perkembangan wanita.

LATIHAN !

1. Tugas baca (buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal)

2. Tugas praktikum kelompok (role play pencatatan pelaporan kohort pws kia)

Page 13: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

6

BAB II

POSYANDU

2.1. 5 Meja Posyandu

Langkah ke Posyandu

Pelaksanaan kegiatan di Posyandu Cahaya dikenal dengan nama “sistem 5 meja”,

dimana kegiatan di masing-masing meja mempunyai kekhususan sendiri-sendiri.

Sistem 5 meja tersebut tidak berarti bahwa Posyandu harus memiliki 5 buah meja

untuk pelaksanaanya, tetapi kegiatan Posyandu harus mencakup 5 pokok kegiatan:

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui

Meja 2 Penimbangan balita

Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan

Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok oralit

Kegiatan Di MEJA 1

1. Pendaftaran Balita

a. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita

b. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah ditimbang. Minta

KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas. Kertas ini diselipkan di KMS,

kemudian ibu balita diminta membawa anaknya menuju tempat penimbangan.

c. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan atau KMS

lamanya hilang. Ambil KMS baru, kolomnya diisi secara lengkap, nama anak

dicatat pada secarik kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu

balita diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan.

2. Pendaftaran ibu hamil

Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil.

Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke meja 4 untuk

mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan oleh petugas kesehatan di

meja 5.

Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik kertas, dan

ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada petugas kesehatan di meja

Page 14: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

7

Kegiatan di MEJA 2

Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat pada secarik

kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali ke dalam KMS.

Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilakan menu meja 3, meja pencatatan.

Kegiatan di MEJA 3

Buka KMS balita yang bersangkutan.

Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya.

Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada KMS.

Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut.

Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak sesuai

ingatan ibunya.

Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang, perkirakan bulan

lahir anak dan catat.

Kegiatan di MEJA 4

Penyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak, perhatikan umur

dan hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu balita diberi penyuluhan.

Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksakan

kehamilannya sebanyak minimal 5 kali selama kehamilan pada petugas kesehatan

atau bidan

Penyuluhan untuk semua ibu menyusui mengenai pentingnya ASI, kapsul

iodium/garam iodium dan vitamin A.

Kegiatan di MEJA 5

Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan KB,

imunisasi serta pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan oleh petugas

kesehatan dari Puskesmas.

Skenario Kasus

Buatlah roleplay bersama kelompokmu dalam pelaksanaan posyandu !

Petunjuk Praktikum

Berdasarkan skenario kasus maka selanjutnya mahasiswa praktikan melakukan

kegiatan secara lengkap terhadap pasien!

Page 15: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

8

Standart Operasional Prosedur

POSYANDU BALITA

1. Pengertian

Posyandu balita adalah kegiatan luar gedung puskesmas yang

diperuntukkan untuk anak Balita dengan tujuan untuk memantau

pertumbuhan dan perkembangan anak balita

2. Tujuan

Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak balita yang

di posyandu pada wilayah kerja puskesmas perawatan Lakessi

3. Alat dan

Bahan Buku register anak balita

Mikrotoise

KMS anak balita

Pita pengukur

Buku daftar hadir kader

ATK

Timbangan berat badan

4. Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

Komunikasi terapeutik:

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan

3. Mendapatkan persetujuan klien

4. Mengatur lingkungan sekitar klien

Tahap Kerja

1. Kader dapat mengatur penggantungan dacin pada tempat

yang benar

2. Kader dapat menggantung dacin dan mengatur posisi dacin

sejajar dengan mata penimbang

3. Kader dapat memastikan bandul geser berada pada angka

NOL dan paku tegak lurus

Page 16: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

9

4. Kader memasang sarung/celana/kotak timbang yang kosong

pada dacin memberi kantung plastic berisi batu/pasir diujung

batang dacin sampai kedua jarum tegak lurus

5. Kader memasukkan balita ke dalam sarung timbang dengan

pakaian seminimal mungkin dan menggeser bandul sampai

jarum tegak lurus

6. Kader dapat membaca berat badan balita dengan melihat

angka di ujung bandul besar

7. Kader dapat membaca hasil penimbangan dengan dengan

benar di kertas/buku bantu dalam kg/ons

8. Kader selalu mengembalikan bandul ke angka nol dan

mengeluarkan balita dari sarung/celana/kotak timbang

9. Kader dapat mengukur panjang badan balita (<2 tahun)

dengan benar

10. Kader menulis hasil pengukuran panjang badan dalam satuan

meter

11. Kader dapat mengukur tinggi badan anak dengan benar (5

bagian tubuh menempel pada dinding serta melihat tinggi

badan tepat di depan skala)

12. Kader mengisi nama, nomor pendaftaran, dan identitas pada

KMS bila balita pertama kali ditimbang

13. Kader selalu mencantumkan tanggal, bulan dan tahun lahir

balita pada kolom nol

14. Kader selalu mencantumkan bulan penimbangan sesuai

dengan umur setiap kali balita ditimbang

15. Kader dapat meletakan titk hasil penimbangan berat badan

pada KMS dengan cara menghubungkan garis tegak berat

badan dan garis mendaftar umur pada grafik KMS

16. Kader dapat menghubungkan titik BB hasil penimbangan

bulan lalu dan bulan ini

17. Kader dapat menentukan naik atau tidak naik dan mencatat

ke dalam buku register

18. Kader dapat memberikan konseling atau penyuluhan pada ibu

Page 17: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

10

balita

19. Kader mampu merujuk balita yang sakit, berat badan 2 kali

berturut-turut tidak naik dan BGM ke Puskesmas dengan

membawa KMS

20. kader dapat mendiskusikan hasil penimbangan antar sesame

kader dan petugas kesehatan

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada

tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah

dilakukan

4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada hal –

hal yang belum dimengerti

5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

6. Beritahukan kepada klien untuk kembali tiap waktu apabila ia

mempunyai masalah atau pertanyaan

7. Ucapkan terima kasih dan minta klien untuk kembali lagi

Dokumentasi

1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

2. Melakukan konseling akhir (jangan lupa sampaikan, kapan ibu

harus kembali)

2.2. Kartu Menuju Sehat (KMS)

KMS adalah kartu yang memuat data pertumbuhan serta beberapa informasi lain

mengenai perkembangan anak, yang dicatat setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia

5 tahun. KMS juga dapat diartikan sebagai ”Raport” kesehatan gizi balita. Pada saat

terdapat dua jenis KMS, yaitu KMS untuk anak perempuan dan KMS untuk anak laki-

laki.

Jenis Catatan Pada KMS

Pengisian KMS di lakukan pada saat hari buka Posyandu, yaitu pada pelayanan berikut

ini:

Pada pelayanan

Kader memindahkan catatan hasil penimbangan balita yang ditulis di atas secarik kertas

ke dalam KMS anak tersebut. Catatan dimaksud adalah catatan berat badan ke dalam

grafik.

Page 18: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

11

Pada pelayanan

Kader membacakan data KMS, menjelaskan kepada ibu mengenai keadaan anak

berdasarkan catatan berat badan anak dalam grafik KMS. Kader juga menanyakan

berbagai informasi penting mengenai perkembangan tumbuh kembang anak,

kemudian dimasukan ke dalam KMS. Dengan demikian, jenis-jenis catatan

(informasi) pada KMS adalah:

Berat badan anak (pertumbuhan anak).

Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif untuk bayi berumur 0 sampai 6 bulan.

Imunisasi yang sudah diberikan pada anak.

Pemberian vitamin A.

Penyakit yang pernah diderita anak dan tindakan yang diberikan. Selain itu,

kader juga menggunakan KMS untuk menanyakan perkembangan anak yaitu

kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki anak sesuai dengan tingkat

usianya (misalnya: kemampuan merangkak, duduk, berjalan, bicara, dan

sebagainya).

Manfaat Catatan/Informasi Pada KMS

Catatan/ Informasi pada KMS merupakan alat pemantau balita yang bisa dijadikan

acuan untuk memberikan penyuluhan kepada ibu / keluarganya. Selain itu sebagai

acuan penyuluhan, catatan KMS juga dijadikan bahan acuan untuk memberikan

rujukan, baik ke pelayanan 5 maupun ke Puskesmas. Rujukan balita ini diberikan

pada bayi terdapat catatan berikut ini:

Berat badan balita di Bawah Garis Merah (BGM) pada KMS dan dicurigai gizi

buruk.

Berat badan balita 2 kali (2 bulan) berturut-turut tidak naik.

Berat badan balita berada di atas normal pada KMS (terlalu gemuk).

Balita sakit.

Balita belum diimunisasi dan mendapat kapsul vitamin A.

Langkah-Langkah Mencatat Pada KMS

Secara garis besar langkah-langkah mencatat pada KMS adalah sebagai berikut:

Mencatat nama Posyandu, identitas anak dan orang tua pada tabel di sebelah kiri

atas.

Mencatat pemberian imunisasi pada tabel di sebelah kiri tengah.

Page 19: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

12

Mencatat pemberian vitamin A pada tabel sebelah kiri bawah.

Mencatat hasil penimbangan balita (berat badan) pada grafik KMS, caranya:

1. Pada kolom yang harus diisi bulan, cantumkan pada kolom pertama, bulan

kelahiran anak tersebut. Kolom selanjutnya diisi dengan bulan-bulan berikutnya.

2. Masukan data berat badan kedalam grafik dengan cara membuat titik yang

mempertemukan garis datar dan garis tegak: garis tegak menunjukan bulan

penimbangan, garis datar menunjukan kilogram atau berat badan anak.

3. Apabila bulan lalu anak ditimbang, sambungkan titik penimbangan bulan ini

dengan titik penimbangan bulan lalu.

4. Hubungkan titik berat badan hasil penimbangan bulan lalu dan bulan ini, Apabila

tidak, titik tidak disambungkan dengan titik lainnya (misal titik 2 bulan

sebelumnya). Tentukan naik atau tidak naik, lalu catat dalam buku register. Bila

bulan lalu balita tidak ditimbang maka tidak dapat dinilai naik atau tidak naik.

5. Mencatat pemberian ASI saja (ASI Eksklusif) pada bayi umur 0 sampai 6 bulan

pada kotak dibawah 6 kolom bulan pertama caranya:

a. Membuat tanda strip (coret) pada kotak, apabila bayi diberi makanan/

minuman lain, selain ASI mencantumkan kode EO sampai E6 pada kotak bila

bayi hanya diberi ASI saja.

b. Mencatat lain-lain, yaitu catatan tentang sakit yang pernah dialami anak dan

penangannya, ditulis di dalam garis-garis tegak pada grafik KMS.

Page 20: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

1

Skenario Kasus

Buatlah kelompok dengan berdiskusi memabahas hasil kegiatan posyandu, lanjutkan

dengan mengisi KMS secara individu

Petunjuk Praktikum

Berdasarkan skenario kasus maka selanjutnya mahasiswa praktikan melakukan

kegiatan secara lengkap terhadap pasien.

Standart Operasional Prosedur

KARTU MENUJU SEHAT

Pengertian Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah catatan grafik perkembangan

anak yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin.

Tujuan Mengetahui status gizi bayi dan balita

Persiapan 1. Persiapan Tempat

Menyediakan tempat yang nyaman dan aman

2. Persiapan Alat/Bahan

Alat tulis, pena dan buku KMS

Timbangan bayi

Pengukur tinggi badan

Prosedur

Tindakan

Tahap Persiapan

1. Justifikasi Identitas klien

2. Menyiapkan peralatan

3. Mencuci tangan

Komunikasi terapeutik:

1. Memperkenalkan diri

2. Menjelaskan pada klien tujuan tindakan yang akan dilakukan

3. Mendapatkan persetujuan klien

4. Mengatur lingkungan sekitar klien

5. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman dan aman

Tahap Kerja

1. Melakukan penimbangan berat badan dan mengukur tinggi

badan / panjang badan

Page 21: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

2

2. Memasukkan hasil penimbangan pada formulir KMS yang

ada

3. Mengklasifikasikan hasil penimbangan setelah dimasukkan

pada grafik pertumbuhan

4. Mengajarkan pada ibu cara mengisi / memasukkan hasil

penimbangan pada grafik pertumbuhan yang ada pada KMS

5. Memberi informasi kepada keluarga hasil dari pemeriksaan

(Penilaian) yang telah dilakukan

6. Memberi kesempatan pada keluarga untuk bertanya tentang

hal-hal yang kurang dimengerti

7. Memberi penyuluhan pada ibu tentang perawatan bayi/anak

sesuai dengan usia bayi /anak

Tahap Terminasi

1. Membersihkan dan menyimpan kembali peralatan pada

tempatnya

2. Mencuci tangan

3. Melakukan evaluasi terhadap klien tentang kegiatan yang telah

dilakukan

4. Minta klien mengulangi instruksi sambil menanyakan ada hal –

hal yang belum dimengerti

5. Tanyakan apakah klien masih mempunyai pertanyaan

6. Beritahukan kepada klien untuk kembali tiap waktu apabila ia

mempunyai masalah atau pertanyaan

7. Ucapkan terima kasih dan minta klien untuk kembali lagi

Dokumentasi

1. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

2. Melakukan konseling akhir (jangan lupa sampaikan, kapan ibu

harus kembali)

Page 22: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

3

RANGKUMAN

Kegiatan Posyandu harus mencakup 5 pokok kegiatan:

Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui

Meja 2 Penimbangan balita

Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan

Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui

Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok oralit

LATIHAN !

Tugas baca (buku utama, buku acuan, buku penunjang, jurnal)

Tugas praktikum kelompok (role play POSYANDU)

Page 23: MODUL PRAKTIKUM ASKEB V (KEBIDANAN KOMUNITAS)

4

DAFTAR PUSTAKA

Bernett, VR and Brown, Lk (1993). Milles Text Book for midwives, twelfth edition.

Churchill Livingstone

Prawirohardjo, S (2010). Imlu Kebidanan. YBPSP, UI Jakarta

Saifudin, A.B. et.al (2000). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan YBPSP. Jakarta

Sweet, R Betty, (1997). Mayes Midewifery a Tex : Books Midwives, Jones & Bartlet

Publishers, London S