Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

download Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

of 10

Transcript of Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    1/22

    LAPORAN PENDAHULUAN

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

    TRAUMA KEPALA (POST TREPANASI)

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    2/22

    A" KONSEP DASAR PENYAKIT

    1" De#$%$&$

    Trauma kepala atau trauma kapitis merupakan suatu trauma/ruda paksa yang

    menimpa struktur kepala sehingga dapat menimbulkan kelainan struktural dan atau

    gangguan fungsional jaringan otak (Sastrodiningrat, 2009).

     Brain Injury Association of America mendefinisikan edera kepala sebagai suatu

    kerusakan pada kepala, bukan bersifat kongenital atau degeneratif, tetapi disebabkan

    oleh serangan atau benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi atau mengubahkesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik.

    !enangan khususnya pada klien dengan "idera #epala $erat ("#$) yang mengalami

     perdarahan atau hematom di kepala baik pada bagian epidural (%&') maupun

    subdural (S&') dilakukan tindakan trepanasi/kraniotomi.

    %pidural hematoma (%&') adalah suatu perdarahan yang terjadi di antara tulang dan

    lapisan duramater, biasanya sumber perdarahannya adalah robeknya rteri meningia

    media (paling sering), ena diploia (oleh karena adanya fraktur kal*aria), ena

    emmisaria, Sinus *enosus duralis.

    Subdural hematoma (S&') merupakan suatu perdarahan yang terdapat pada rongga

    diantara lapisan duramater dengan araknoidea, sumber perdarahan dapat berasal dari

    $ridging *ein (paling sering), / ortial, Sinus *enosus duralis.

    + i l h (+"') di i k d h j di d

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    3/22

    kendaraan bermotor. 4'5 memperkirakan bah6a pada tahun 2020 keelakaan lalu

    lintas akan menjadi penyebab penyakit dan trauma ketiga terbanyak di dunia.&i merika Serikat kejadian edera kepala setiap tahunnya diperkirakan menapai

    100.000 kasus dari jumlah di atas -07 penderita meninggal sebelum tiba di rumah

    sakit dan lebih dari -00.000 penderita menderita berbagai tingkat keaatan akibat

    edera kepala tersebut (8aui, 2002). &iperkirakan -00.000 orang meninggal setiap

    tahunnya akibat edera kepala, dan lebih dari :00.000 mengalami edera ukup berat

    yang memerlukan pera6atan di rumah sakit. &ua per tiga dari kasus ini berusia

    diba6ah ;0 tahun dengan jumlah lakilaki lebih banyak dari 6anita.

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    4/22

    g. #eelakaan industri

    h. Serangan yang disebabkan karena olah ragai. !erkelahian

    enurut Tar6oto (200:), penyebab dari Trauma/"edera #epala adalah ?

    a. #eelakaan lalu lintas.

     b. Terjatuh

    . !ukulan atau trauma tumpul pada kepala.

    d. 5lah ragae. $enturan langsung pada kepala

    f. #eelakaan industri.

    ." Me/%$&e T Ke'l

    enurut Tar6oto (200:) mekanisme edera memegang peranan yang sangat sadar 

    dalam berat ringannya dari trauma kepala. ekanisme edera kepala dapat dibagi

    menjadi ?

    a. "edera !erepatan (akselerasi) yaitu jika benda yang bergerak membentur kepala

    yang diam, misalnya pada orangorang diam kemudian terpukul atau terlempar 

     batu.

     b. "edera !erlambatan (&eselerasi) yaitu jika kepala bergerak membentur benda

    yang diam, misalnya pada saat kepala terbentur.

    . &eformitas adalah perubahan atau kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi

    kib t t i l d f kt k l k i k t t

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    5/22

    kontusio oup, ounteroup dan intermediate. Dang disebut lesi kontusio intermediate

    adalah lesi yang berada di antara lesi kontusio oup dan ountreoup (ardjono danSidharta, 200).

    kselerasideselerasi terjadi karena kepala bergerak dan berhenti seara mendadak 

    dan kasar saat terjadi trauma. !erbedaan densitas antara tulang tengkorak (substansi

    solid) dan otak (substansi semi solid) menyebabkan tengkorak bergerak lebih epat

    dari muatan intra kranialnya. $ergeraknya isi dalam tengkorak memaksa otak 

    membentur permukaan dalam tengkorak pada tempat yang berla6anan dari benturan

    (ountreoup) ('ikey, 200; dalam +srar dkk,2009).

    #erusakan sekunder terhadap otak disebabkan oleh siklus pembengkakan dan iskemia

    otak yang menyebabkan timbulnya efek kaskade, yang efeknya merusak otak. "edera

    sekunder terjadi dari beberapa menit hingga beberapa jam setelah edera a6al. Setiap

    kali jaringan saraf mengalami edera, jaringan ini berespon dalam pola tertentu yang

    dapat diperkirakan, menyebabkan berubahnya kompartemen intrasel dan ekstrasel.

    $eberapa perubahan ini adalah dilepaskannya glutamin seara berlebihan, kelainan

    aliran kalsium, produksi laktat, dan perubahan pompa natrium pada dinding sel yang

     berperan dalam terjadinya kerusakan tambahan dan pembengkakan jaringan otak.

    E t l l f i l d l t k b t d i it k it d

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    6/22

    kepala tertutup meliputi? komusio (gagar otak), kontusio (memar), dan laserasi

    ($runner Suddarth, 200-)

    $erdasarkan nilai @"S, edera kepala dapat dibagi menjadi ?

    a. "edera kepala ringan

     Eilai @"S? -;-1, kehilangan kesadaran kurang dari ;0 menit. &itandai dengan

    nyeri kepala, muntah, *ertigo dan tidak ada penyerta seperti pada fraktur 

    tengkorak, kontusio/hematoma b. "edera kepala sedang

     Eilai @"S? 9-2, kehilangan kesadaran antara ;0 menit F 23 jam, dapat mengalami

    fraktur tengkorak dan disorientasi ringan (bingung)

    . "edera kepala berat

     Eilai @"S? ;, hilang kesadaran lebih dari 23 jam, meliputi? kontusio serebral,

    laserasi, hematoma dan edema serebral

    $erikut adalah standar penilaian berdasarkan @aslo6 "oma Sale (@"S)

    E 3 E4e& 6/ -

    − Spontan 3

    = t hd i t h li ;

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    7/22

    − Tidak ada respon *erbal -

    − Terintubasi T

    #etiga tersebut di gabungkan atau dijumlahkan menjadi penilaian @"S G %

    (urutan yang sering di gunakan urutannya untuk berkomunikasi dengan dokter atau

     petugas kesehatan lain adalah %yes (%) motorik () erbal ())

    8lh &e/* :

    -1 G "ompos mentis (")

    -3 F -- G Somnolen

    -- F G patis

    F : G Soporus

    misalkan ? %; 1 3 G -2 ( kesadaran somnolen)

    Kl&$#$/&$ /%$*-*$-e'%&$

    Seara umum ada dua pendekatan melalui tengkorak yang digunakan?

    a. &i atas tentorium (kraniotomi supratentorial) ke dalam kompartemen

    supratentorial.

     b. &i ba6ah tentorium ke dalam kompartemen infratentorial (fossa posterior).

    ! d k t t f di l l l i i l t d hid di k t k b t

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    8/22

    . Triad "ushing (denyut jantung menurun, hipertensi, depresi pernapasan)

    d. pabila meningkatnya tekanan intrakranial, terdapat pergerakan atau posisi

    abnormal ekstrimitas

    anifestasi kilnis Subdural hematoma (S&') antara lain?

    a. Eyeri kepala

     b. $ingung

    . engantuk

    d. enarik diri

    e. $erfikir lambatf. #ejang

    g. Hdem pupil

    +ndikasi operasi menurut %$+" ( Europe Brain Injuy Commition) pada perdarahan

    subdural adalah jika perdarahan tebalnya lebih dari -m, jika terdapat pergeseran garis

    tengah lebih dari 1mm.

    anifestasi klinis %pidural hematoma (%&') antara lain?

    a. !enurunan kesadaran

     b. danya lateralisasi

    danya ketidaksamaan antara tandatanda neurologis sisi kiri dan kanan tubuh,

    dapat berupa 'emiparese/plegi, pupil anisokor, reflek patologis satu sisi. danya

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    9/22

    yang indikasi dilakukan operasi jika Single diameter lebih dari ;m, !erifer, adanya

     pergeseran garis tengah, Seara klinis hematom tersebut dapat menyebabkangangguan neurologis/lateralisasi.

    7" Pee$/&% D$+%*&-$/ 

    !emeriksaan penunjang yang diperlukan pada klien dengan edera kepala meliputi

    a. "T san ( dengan/tanpa kontras)engidentifikasi luasnya lesi, perdarahan, determinan, *entrikuler, dan perubahan

     jaringan otak 

     b. =+

    &igunakan sama dengan "T san dengan/tanpa kontras radio aktif

    . "erebral angiografi

    enunjukan anomaly sirkulasi serebral seperti perubahan jaringan otak skundre

    menjadi edema, perdarahan, dan trauma.

    d. Serial %%@ ( Electroencephalography)

    &apat melihat perkembangan gelombang patologis

    e. Sinar J

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    10/22

    n. ielografi

    Hntuk mengganbarkan ruang sub arahnoid sepinal dan menunjukkan adanya penyimpangan medulla spinalis.

    9" D$+%*&$&

    !rosedur diagnostik praoperasi dapat meliputi tomografi omputer (pemindaian "T)

    untuk menunjukkan lesi dan memperlihatkan derajat edema otak sekitarnya, ukuran

    *entrikel, dan perubahan posisinya. !enitraan resonans magnetik (=+) memberikan

    informasi serupa dengan pemindaian "T, dengan tambahan keutungan pemeriksaan

    lesi di potongan lain. ngiografi serebral dapat digunakan untuk meneliti suplai darah

    tumor atau memberi informasi mengenai lesi *asular. !emeriksaan &oppler 

    transkranial menge*aluasi aliran darah pembuluh darah intrakranial.

    " Te'$

    !enatalaksanaan saat a6al trauma pada edera kepala selain dari faktor 

    mempertahankan fungsi $" (air6ay, breathing, irulation) dan menilai status

    neurologis (disability, eKposure), maka faktor yang harus diperhitungkan pula adalah

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    11/22

    Te/%$/ O'e&$ Te'%&$ Ke'l :" P*&$-$*%$%+

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    12/22

    :) $oorhole minimal pada 3 tempat sesuai dengan merkering.

    ) !erdarahan dari tulang dapat dihentikan dengan bone 6aK. Tutup lubang

     boorhole dengan kapas basah/ 6etjes.

    9) $uka tulang dengan gigli. $ebaskan dura dari ranium dengan menggunakan

    sonde. asukan penuntun gigli pada lubang boorhole. !asang gigli kemudian

    masukkan penuntun gigli sampai menembus lubang boorhole di sebelahnya.

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    13/22

    -9) Semua pembuluh darah baik arteri maupun *ena berada di permukaan di ruang

    subarahnoidal, sehingga bila ditutup maka pada jaringan otak diba6ahnya tak ada darah lagi.

    20) !erlengketan jaringan otak dilepaskan dengan koagulasi. Tepi bagian otak 

    yang direseksi harus dikoagulasi untuk menjamin jaringan otak bebas dari

     perlengketan. Hntuk membakar permukaan otak, idealnya dipergunakan kauter 

     bipolar. $ila dipergunakan kauter monopolar, untuk memegang jaringan otak 

    gunakan pinset anatomis halus sebagai alat bantu kauterisasi.

    2-) !engembalian tulang. !erlu dipertimbangkan dikembalikan/tidaknya tulang

    dengan e*aluasi klinis pre operasi dan ketegangan dura. $ila tidak 

    dikembalikan lapangan operasi dapat ditutup lapis demi lapis dengan ara

    sebagai berikut?

    - Teugel dura di tengah lapangan operasi dengan silk ;.0 menembus keluar 

    kulit.

    - !eriost dan fasia otot dijahit dengan *iryl 2.0.

    - !asang drain subgaleal.

    - ahit galea dengan *iryl 2.0.

    - ahit kulit dengan silk ;.0.

    - 'ubungkan drain dengan *aum drain (=edon drain).

    - 5perasi selesai.

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    14/22

    a. #raniotomi supratentorial

    • !ertahankan kepala tempat tidur ;031 derajat dengan leher pada kesejajaran

    netral.

    • !osisikan pasien miring atau terlentang. ('indari memposisikan pasien pada

    sisi operasi bila tumor besar telah diangkat)

     b. #raniotomi +ntratentorial

    • !ertahankan leher dalam kesejajaran lurus.

    • 'indari fleksi leher untuk menegah kemungkinan robekan garis jahitan.

    • !osisikan pasien miring. (!eriksa protokol untuk peddoman posisi pasien). Transfenoidal

    • !ertahankan tampon nasal di tempatnya dan kuatkan sesuai kebutuhan.

    • +nstruksikan pasien untuk menghindari meniup hidup.

    • $erikan pera6atan oral sering.

    • !ertahankan kepala tempat tidur tinggi utuk meningkatkan drainase *ena dan

    drainase dari sisi pembedahan.

    10" K*'l$/&$

    #omplikasi bedah intrakranial meliputi peningkatan T+#, infeksi, dan defisit

    neurologik.

    a. !eningkatan T+# dapat terjadi sebagai akibat edema serebral atau pembengkakan

    d di t i d it l di tik tik ! i j l k i t b i

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    15/22

    6" ASUHAN KEPERAWATAN

    1" Pe%+/?$%1) 6e-h$%+

    !engkajian fisik di +"H sangat penting dilakukan sekurangkurangnya sekali sekali

    setiap hari pada pasien high dependency care dan setiap kali shif pada pasien kritis.

    Sedangkan pengkajian rutin dapat berupa data objektif dan data subjektif.

    !ada saat pengkajian fisik lakukan mulai dari kepala ke ba6ah dan lakukan seara

    epat pengkajian $" (air"ay# reathing# sirculation).

    • A ? Air6ay

    pakah pernafasan pasien adekuatM

    !ola nafasM

    pakah pergerakan kedua dinding dada samaM• 6 ? 6reathing

    $agaimana saturasi oksigen pasienM

    $agaimana ara pemberian terapi oksigenM

    pakah adekuatM

    •@ @i l ti

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    16/22

    #lien biasanya mengalami penurunan kesadaran, didapatkan sianosis perifer apabila

    gangguan perfusi jaringan berat. !erlu dikaji tingkat kesadaran, besar dan reflek  pupil terhadap ahaya

    .) 6le

    !engukuran *olume output dan intake airan, serta dikaji pula kelainan pada

    genetalia dan pola eliminasi urine.

    !ada pemerikasaan @injal

    - "ek urine output

    - "ek setatus airan dan balane kumulatif 

    - "ek kadar ureum dan kreatinin darah

    5) 6*=el

    &ikaji apakah ada distensi pada abdomen, bising usus, bagaimana pola eliminasi

    al*i, adakah kelainan pada anus.

    !ada pemerikasaan !enernaan

    - "ek Easo @astrik Tube (E@T) jika ada

    - "ek jenis makanan, keepatan dan toleransi

    - uskultasi peristaltik 

    - #apan terakhir $$ dan $#.

    !) 6

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    17/22

    oorhead, Sue et al. 200. $ursing (utcome Classification %$(C&' issouri ? osby

    !otter!erry.-999. )undamental *epera"atan. akarta?%@"

    !rie, Syl*ia . 200>. Patofisiologi *onsep *linis Proses+Proses Penyakit ,olume -. akarta?

    %@"

    !rie, Syl*ia . 200>. Patofisiologi *onsep *linis Proses+Proses Penyakit ,olume .. akarta?

    %@"

    Smelter, S." dan $are, $.@. 2002.  Buku Ajar *epera"atan /edikal Bedah Brunner 0

    Suddarth. ilid Satu. %disi #edelapan. akarta ? %@"

    e% A/-&/$" 2011" Trepanasi 1 *ranioktomiI pada E23 dan S23 .

    http://akatsuki-ners.blogspot.com/2011/08/trepanasi-kranioktomii-

    pada-edh-dan-sdh.html. &iakses (online) 2; &esember 20-;

    http://akatsuki-ners.blogspot.com/2011/08/trepanasi-kranioktomii-pada-edh-dan-sdh.htmlhttp://akatsuki-ners.blogspot.com/2011/08/trepanasi-kranioktomii-pada-edh-dan-sdh.htmlhttp://akatsuki-ners.blogspot.com/2011/08/trepanasi-kranioktomii-pada-edh-dan-sdh.htmlhttp://akatsuki-ners.blogspot.com/2011/08/trepanasi-kranioktomii-pada-edh-dan-sdh.html

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    18/22

    ," Re%e%&$ R&$*%l-. #etidakefektifan bersihan

     jalan napas b.d adanya

    materi asing dalam jalan

    napas yang d.d suara napas

    tambahan dan dispnea

    Setelah diberikan asuhan

    kepera6atan selama ... J 23 jam

     jalan napas klien paten dengan

    kriteria hasil?

     NOC Label : Respiratory status :

    Ventilation

    -. . engetahui perkembangan

    status respirasi dan oksigenasi

    :. &erajat spasme bronkus

    dengan obstruksi jalan nafas

    dapat / tidak dimanifestasikan

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    19/22

    ;. +nformasikan pada klien dan keluarga

    tentang sutioning

    3. njurkan alat yang steril setiap melakukan

    tindakan

    1. onitor status oksigen klien

    adanya buinyi nafas

    ad*entisius misalnya tidak 

    adanya bunyi nafas oleh

    mengi

     NIC Label : Airway suction

    -. enegah terjadinya

    komplikasi2. !engkajian ini membantu

    menge*aluasi keberhasilan

    tindakan

    ;. gar klien mengetahui

    tindakan yang akan

    dilakukan.3. enegah terjadinya infeksi

    1. engetahui perkembanganstatus respirasi dan oksigenasi

    2 =isiko infeksi b.d

     pertahanan tubuh primer 

    tidak adekuat

    Setelah diberikan asuhan

    kepera6atan selama N. J 23 jam

    diharapakan klien tidak mengalami

    infeksi dengan riteria hasil ?

     NOC : Wound Healing : Primary

     Intention

    -. Tidak terjadi peningkatan

    temperatur kulit

    2. Tidak terdapat edema di sekitar 

    luka

    ;. Tidak ada kemerahan di sekitar 

     NIC Label : Wound Care 

    -. @anti dressing dan pita perekat (plester)

    seara rutin

    2. !antau karakteristik dari luka termasuk 

    ukuran, drainase, 6arna dan bau

    ;. $ersihkan luka dengan pembersih

    normal saline.

    3. !ilihlah dreesing sesuai untuk jenis luka

    1. !ertahankan teknik steril ketika

    melakukan pera6atan luka.

    >. $andingkan dan atat seara teratur setiap

     perubahan luka.

     NIC Label : Wound Care 

    -. &ressing diganti seara rutin

    untuk menjaga kebersihan

    luka sehingga meminimalkan

    terjadinya infeksi

    2. !emantauan luka yang tepat

    akan membantu dalam

    mengetahuai perkembangan

    luka dan tindakan pera6atan

    selanjutnya.

    ;. Eormal saline meniptakan

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    20/22

    luka

    3. Tidak terdapat airan purulen di

    sekitar luka

    1. Tidak terdapat bau yang

    menyengat dari luka

    keadaan yang lembab pada

    luka.

    3. !enggunaan dreesing yang

    tepat sangat berpengaruh

     pada kesembuhan lukakarena pemakaian dresing

     berbedabeda disesuai

    dengan keadaa luka.

    1. Teknik sterille saat

     pera6atan luka berguna

    untuk menegah terjadi

    infeksi.

    >. gar mengetahui

     perkembngan lukanya.

    ; =isiko kerusakan integritas

    kulit b.d imobilisasi fisik 

    Setelah diberikan asuhan

    kepera6atan selama N. J 23 jam

    diharapakan integritas kulit klien

    membaik dengan riteria hasil ?

     NOC Label :issue Integrity :

     !"in and #ucous membranes

    -. +ntegritas kulit klien normal

    2. Temperature kulit klien normal

    ;. Tidak adanya lesi pada kulit3. Tugor kulit normal

    1. #ulit dalam keadaan lembab

    >. #ulit intak 

     NIC Label :!"in !ur$eillance

    -. 5bser*asi dari ekstremitas seperti 6arna,

    hangat, bengkak, nadi, tekstur, edema,

    atau lesi.

    2. onitor area kulit dari kemerahan dan

    gangguan.

    ;. enginstruksikan keluarga untuk 

    melaporkan pada petugas medis jika ada

    tanda dari gangguan kulit yang sesuai.

    3. "atat bila kulit atau membrane mukosa

    terjadi perubahan.1. onitor tugor kulit

     NIC Label :!"in !ur$eillance

    -. adanya perubahan pada kulit

    ditandai dengan reaksi

    inflmasi.

    2. kulit yang kemerahan

    menandakan ada inflamasi.

    ;. #eluarga diusahakan ikut

     berperan dalam

     perkembangan kesembuhan

     pasien.

    3. !enatatan dilakukan untuk 

    mengetahui perkembangan

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    21/22

    kondisi luka

    1. engetahui kealstisitasan

    kulit

    P-h=4

     

  • 8/20/2019 Laporan Pendahuluan Trauma Kepala (Post Trepanasi)

    22/22

    !ernafasan bising

    dan tidak teratur 

    POLA NAFAS

    TIDAK EFEKTIF

    alan udara tersumbat

    #etidakmampuan dalam melakukan

    kebersihan diri

    Tubuh terlihat kotor

    DEFISIT

    PERAWATAN DIRI