Laporan Pengujian Bakteri Halofilik

5
BAB V PEMBAHASAN Bakteri halofilik membutuhkan konsentrasi NaCl minimal tertentu untuk pertumbuhannya. Kebutuhan garam untuk pertumbuhan optimum bervariasi, yaitu 2 – 5 % untuk bakteri halofilik ringan, 5 – 20 % untuk bakteri halofilik sedang, dan 20 – 30 % untuk bakteri halofilik ekstrem (Fardiaz, 1992). Beberapa bakeri disebut halotoleran (tahan garam), yaitu bakteri yang dapat tumbuh dengan atau tanpa garam. Bakteri holofilik dan halotoleran sering ditemukan pada makanan berkadar garam tinggi atau di dalam larutan garam. Pada praktikum tentang pengujian bakteri halofilik kali ini, sampel yang digunakan adalah ikan asin, sedangkan medium yang digunakan adalah NA, NA + 5 % NaCl, NA + 10 % NaCl, dan NA + 15 % NaCl. Tujuan penambahan NaCl yang jumlahnya bervariasi adalah untuk mengetahui kebutuhan garam untuk pertumbuhan optimumnya, sedangkan untuk medium yang tidak ditambahkan NaCl digunakan sebagai pembanding. Garam mempengaruhi aktivitas air (Aw) dari bahan, jadi mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dengan suatu metoda yang bebas dari pengaruh racunnya, dan bakteri halofilik dapat tumbuh dalam larutan garam yang hampir jenuh, tetapi bakteri ini membutuhkan waktu penyimpanan yang lama untuk tumbuh dan selanjutnya terjadi

Transcript of Laporan Pengujian Bakteri Halofilik

Page 1: Laporan Pengujian Bakteri Halofilik

BAB V

PEMBAHASAN

Bakteri halofilik membutuhkan konsentrasi NaCl minimal tertentu untuk

pertumbuhannya. Kebutuhan garam untuk pertumbuhan optimum bervariasi, yaitu

2 – 5 % untuk bakteri halofilik ringan, 5 – 20 % untuk bakteri halofilik sedang,

dan 20 – 30 % untuk bakteri halofilik ekstrem (Fardiaz, 1992). Beberapa bakeri

disebut halotoleran (tahan garam), yaitu bakteri yang dapat tumbuh dengan atau

tanpa garam. Bakteri holofilik dan halotoleran sering ditemukan pada makanan

berkadar garam tinggi atau di dalam larutan garam.

Pada praktikum tentang pengujian bakteri halofilik kali ini, sampel yang

digunakan adalah ikan asin, sedangkan medium yang digunakan adalah NA, NA +

5 % NaCl, NA + 10 % NaCl, dan NA + 15 % NaCl. Tujuan penambahan NaCl

yang jumlahnya bervariasi adalah untuk mengetahui kebutuhan garam untuk

pertumbuhan optimumnya, sedangkan untuk medium yang tidak ditambahkan

NaCl digunakan sebagai pembanding. Garam mempengaruhi aktivitas air (Aw)

dari bahan, jadi mengendalikan pertumbuhan mikroorganisme dengan suatu

metoda yang bebas dari pengaruh racunnya, dan bakteri halofilik dapat tumbuh

dalam larutan garam yang hampir jenuh, tetapi bakteri ini membutuhkan waktu

penyimpanan yang lama untuk tumbuh dan selanjutnya terjadi pembusukan

(Buckle et al, 1987). Fungsi garam yang mempengaruhi aktivitas air (Aw) yang

terkandung dalam daging ikan menyebabkan aktifitas bakteri dalam ikan menjadi

terhambat, dapat menjadikan protein daging terdenaturasi, menyebabkan sel-sel

mikroba menjadi lisis karena perubahan tekanan osmosis, sedangkan ion klorida

pada garam dapur memiliki daya toksisitas yang tinggi pada mikroba serta

memblokir sistem respirasinya (Sugitha, 1995).

Berdasarkan hasil pengamatan pada bab sebelumnya, dapat diketahui

bahwa semakin banyak penambahan NaCl, semakin sedikit bakteri yang tumbuh

walaupun nilai SPC pada medium NA lebih kecil. Pada pengamatan mikroskop

dengan perbesaran 100 x 10, didapati bakteri yang terbentuk adalah berbentuk

kokus dan mempunyai gram positif (+) atau gram negatif (-).Bakteri gram negatif

bentuk kokus diperkirakan adalah bakteri Halococcus atau Halobacterium yang

Page 2: Laporan Pengujian Bakteri Halofilik

dapat tumbuh pada konsentrasi NaCl dengan kisaran 3,5% sampai dengan jenuh

dan sering ditemukan pada ikan asin. sedangkan bakteri gram positif bentuk

coccus diperkirakan adalah jenis Pediococcus yang memang dapt tumbuh pada

sampel dengan konsentrasi NaCl sebanyak 7% (Fardiaz, 1992).

Page 3: Laporan Pengujian Bakteri Halofilik

KESIMPULAN

Bakteri halofilik membutuhkan konsentrasi NaCl minimal tertentu untuk

pertumbuhannya.

Garam mempengaruhi aktivitas air (Aw) dari bahan.

Semakin banyak penambahan NaCl, semakin sedikit bakteri yang tumbuh.

Bakteri Halococcus atau Halobacterium dapat tumbuh pada konsentrasi NaCl

dengan kisaran 3,5% sampai dengan jenuh.

Bakteri Pediococcus dapat tumbuh pada sampel dengan konsentrasi NaCl

sebanyak 7%

Page 4: Laporan Pengujian Bakteri Halofilik

DAFTAR PUSTAKA

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Buckle KA, Edward RA, Fleet GH, Wooton M. 1987. Ilmu Pangan. Purnomo H,

Adiono, penerjemah. UI Press. Jakarta. Terjemahan dari: Food Science.

Sugitha, I Made. 1995. Teknologi Hasil Ternak. Universitas Andalas. Padang.