Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

download Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

of 15

Transcript of Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    1/15

    PEWARNAAN KAPSULA BAKTERI

    LAPORAN PRAKTIKUM

    Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

    Mikrobiologi

    yang dibina oleh Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si, M.Si

    Oleh :

    Kelompok 1

    Isatun !hasanah 1"#$"%$"&'

    Maulidan (sryoil (nam 1"#$"%")&"

    *obiatul +adaiyah 1"#$"%"'##

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    JURUSAN BIOLOGI

    Februari 201

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    2/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A! Da"ar Te#ri

    Mikroorganisme sulit dilihat dengan mikroskop cahaya, karena tidak

    mengadsorpsi ataupun membiaskan cahaya. Alasan inilah yang

    menyebabkan zat warna digunakan untuk mewarnai mikroorganisme

    ataupun latar belakangnya. Zat warna mengadsorpsi dan membiaskan

    cahaya sehingga kontras mikroorganisme disekelilingya ditingkatkan.

    Penggunaan zat warna memungkinkan pengamatan struktur sel seperti

    spora dan bahan infeksi yang mengandung zat pati dan granula fosfat

    (Dwidoseputro, !""#$. %eumlah bakteri dapat membentuk kapsul dan

    lendir (&usnadi, ')$. *akteri mengeluarkan lendir pada permukaan

    selnya, kemudian melapisi dinding sel. Apabila lapisan lapisan lendir

    tersebut cukup tebal dan kompak maka disebut kapsula (+astuti, '#$.

    &apsul merupakan lapisan materi polisakarida yang mengelilingi sel

    sel bakteri dan dapat bertindak sebagai pelekat pada sel inang. &apsul

    dapat diketahui dengan pewarnaan bakteri menggunakan &ristal -iolet

    dan u'%/0 atau tinta cina. &apsul merupakan struktur luar pelindung sel

    yang disekressikan oleh dinding sel. +anya bakteri tertentu yang

    membentuk kapsul dan tidak semua enis bakteri mempunyai kapsul.

    Adanya kapsul dapat diadikan sebagai proses klasi1kasi dan identi1kasi

    bakteri (Madigan , '!'2 030$. %eperti bakteri yang menyebabkan

    penyakit antraks, penyakit yang ditemukan pada hewan ternak, tidak

    pemproduksi kapsul saat tumbuh di luar tubuh inang akan tetapi

    membentuk sel kapul saat menginfeksi tubuh inang. (*lack 45aura, '!'2

    "0$.

    &apsul memiliki zat gula yang terdiri dari 3 atom karbon yang disebut

    heksosa. &apsul ini lebih banyak memiliki polisakarida daripada molekul

    disakarida. Misalnya bakteri 5euconostoc mesenteroides dan beberapa

     enis lalin kapsul tersusun dari dekstran (Madigan, '!'206$. 7ntuk

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    3/15

    melihat ada tidaknya kapsul pada bekteri digunakan pewarnaan secara

    langsung8positif dan pewarnaan secara tidak langsung8negatif.

    Pewarnaan negatif bukan digunakan untuk mewarnai bakteri tetapi

    mewarnai latar belakangnya menadi hitam gelap. Zat warna tidak akanmewarnai sel melainkan mewarnai lingkungan sekitarnya, sehingga sel

    tampak transparan dengan latar belakang hitam. Pewarnaan negatif8tidak

    langsung dapat teradi karena senyawa pewarna bermuatan negatif.

    %edangkan, pewarnaan positif8secara langsung dilakukan dengan

    menggunakan kristal -iolet dan u%/0.6+'/. Pewarnaan secara langsung

    ini dimaksudkan untuk mewarnai selsel bakteri yang diamati. Apabila

    bakteri mempunyai kapsul, maka dalam pengamatan sel bakteri akan

    tampak berwarna ungu dan diselubungi oleh kapsul yang berwarna biru

    muda (+astuti, '#$.

    B! Tu$ua%

    Tu-uan dari praktikum pearnaan kapsula bakteri yaitu:

    1. ntuk memperoleh ketrampilan melakukan pearnaan kapsula bakteri

    %. ntuk mengetahui ada atau tidak adanya kapsul bakteri

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    4/15

    BAB II

    METODE

    A! A&a' (a% Ba)a%

    (lat :

    1. Mikroskop

    %. Ka/a benda

    $. 0ampu spritus

    ". Mangkuk pearna

    '. Kaat penyangga

    &. arum inokulasi berkolong

    2. Pinset3. Korek api

    4ahan :

    1. 4iakan /ampuran5biakan murni bakteri

    %. Tinta /ina merk 6Pelikan7

    $. (8uades steril

    ". 0arutan kristal 9iolet #,'

    '. 0arutan !uSO", '+%O %#

    &. (lkohol

    2. 0isol

    3. Sabun /u/i). Kerta penghisap

    1#. 0ap

    B! *ara Ker$a

    I. Pearnaan 0angsung5Positi 

    Menyediakan ka/a benda bersih, lalu meleatkan di atas nyala lampu api spriritus

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    5/15

    II. Pearnaan Tak 0angsung5;egati 

    Meneteskan satu ose a8uades steril di atas ka/a benda itu

    Se/ara antiseptik, menginokulasikan bakteri yang diperiksa di atas tetesan

    a8uades, meratakan perlahan, Membilas sediaan dengan larutan !uSO", '+%O se/ara hati

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    6/15

    Meneteskan satu ose a8uades steril di atas ka/a benda

    Se/ara aseptik mengambil inokulum yang akan diperiksa, lalu meratakan perlahan<

    lahan di atas tetesan a8uades itu.

    Membiarkan sediaan mengering tanpa diiksasi

    Meneteskan setetes tinta /ina merk 6Pelikan7 di atas sediaan tersebut, lalu

    meratakan se/ara perlahan. Sel berarna /oklat muda disekeliling bakteri

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    7/15

    BAB III

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    A! Da'a

    Koloni yang diamati pada tabel di baah ini berasal dari koloni bakteri yang sampelnya

    diambil dari ?reenhouse 4iologi.

     ;o enis Pearnaan @arna Sel Aegetati @arna Kapsula 4entuk Sel

    10angsung ngu Tidak (da 4asil

    Tak 0angsung Transparan Tidak (da 4asil

    %0angsung ngu Tidak (da !o//us

    Tak 0angsung Transparan Tidak (da !o//us

    B! A%a&i"i" Da'a

    Pada praktikum pewarnaan kapsul bakteri, digunakan pewarnaan

    dengan metode pewarnaan langsung8positif dan pewarnaan tak

    langsung8negatif. Pada pewarnaan dengan metode langsung digunakan

    larutan u%/0, 6+'/ agar dapat mengamati kapsul. %edangkan, pada

    metode tidak langsung digunakan tinta cina. *erdasarkan hasil praktikum

    yang telah kami lakukan, dapat diketahui bahwa pada sel bakteri koloni 9

    maupun sel bakteri koloni 99 terdapat kesaamaan. :aitu, pada sel bakteri

    koloni 9 maupun koloni 99 setelah dilakukan pewarnaan langsung warna sel

    bakteri yaitu ungu, dan pada pewarnaan tidak langsung warna sel bakteri

    transparan.

    Pada pewarnaan langsung, bakteri koloni 9 yang berbentuk basil

    dengan bakteri berwarna ungu setelah diberi pewarna larutan &ristal

    -iolet dan dibilas dengan u%/0.6+'/. tidak ada banyangan bewarna biru

    muda yang mengelilingi bakteri. Demikian pula pada sel koloni bakteri 99

    yang berbentuk coccus. %elsel bakteri nampak terpisah bewarna ungu

    dan tidak memiliki bayangan bewarna biru muda yang mengelilinginya.

    %edangkan pada pewarnaan tidak langsung, bakteri kaloni 9 setelah diberi

    tinta cina, ditunggu mengering dan diamati, sel bakteri terlihat transparan

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    8/15

    tanpa ada warna coklat muda di sekeliling bakteri. Demikian uga pada

    bakteri koloni 99 yang diamati menunukkan hasil yang sama yaitu terlihat

    transparan.

    Apabila terdapat kapsul pada bakteri dengan metode pewarnaan

    langsung8positif diindikasikan dengan adanya warna biru muda yang

    terdapat di luar dinding sel bakteri sedangkan, pada pewarnaan negatif 

    diindikasikan dengan adanya pembungkus sel bakteri yang berwarna

    kecoklatan. Dari hasil yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan sementara

    bahwa pada sel bakteri koloni 9 maupun 99 merupakan koloni sel bakteri

    yang tidak memiliki kapsul sehingga tidak -irulen.

    *! Pe+ba)a"a%

    4akteri mengeluarkan lendir pada permukaan selnya, kemudian melapisi dinding sel. 4ila

     bahan berlendir tersebut kompak dan tampak sebagai bentuk yang pasti =bundar atau lon-ong>

    maka disebut kapsul, tetapi bila tidak teratur bentuknya dan menempelnya pada sel kurang

    erat, maka disebut lendir =+adioetomo, 1))#>. Menurut Tarigan =1)33>, kapsul merupakan

    substansi yang bersiat 9iskous sehingga membentuk suatu selubung yang mengelilingi

    dinding sel, memiliki ungsi lain yakni melindungi tubuh bakteri dari kekeringan sementara,

    dengan mengikat molekul

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    9/15

    Kapsul tersusun dari molekul polisakarida kompleks yang berbentuk gel. ;amun, setiap

     bakteri mensekresikan komposisi kimia kapsul yang berbeda, tergantung pada -enis

     bakterinya. Kapsul dan /airan lendir dapat berupa /airan yang tebal dan padat atau leksibel,

    tergantung pada Bat kimia dan dera-at hidrasinya =Madigan,%#1%:'##>. Pada kapsul bakteri

    antraC memiliki protein. Ketika bakteri yang berkapsul menyerang sel inang, kapsul

    men/egah mekanisme pertahanan sel inang, seperti agositosis untuk mengan/urkan bakteri.

    ika bakteri tidak memiliki kapsul maka bakteri ini mudah diserang dan dihan/urkan =4la/k 

    0aura, %#1%: )">. Kapsula bersiat non. Pada praktikum digunakan pearnaan se/ara langsung maupun tidak 

    langsung untuk mengamati ada tidaknya kapsul bakteri.

    1. Pearnaan kapsula bakteri se/ara langsung =pearnaan positi>.

    Pada praktikum, pearnaan se/ara langsung dilakukan dengan menggunakan kristal

    9iolet dan !uSO".'+%O. Pearnaan se/ara langsung dimaksudkan untuk mearnai sel sedangkan muatan yang berada di sekeliling bakteri

     bermuatan negati =memiliki anion>, sehingga ter-adi adanya tarik menarik antara kedua ion

    tersebut. +al inilah yang menyebabkan bakteri berarna ungu. Terbentuknya arna biru

    muda pada kapsula disebabkan karena kapsula menyerap !uSO".'+%O =Darkuni, %##1> Pada

     pearnaan kapsul ini, !uSO" berungsi sebagai peluntur arna =de/olourisasi> dimaksudkan

    untuk menghilangkan atau men/u/i Bat arna tanpa menghilangkan arna pada sel bakteri.

    4erdasarkan hasil pengamatan pada praktikum , dapat diketahui baha pada koloni

     bakteri I dan koloni bakteri II tidak berkapsul. +al ini ditandai dengan tidak adanya arna

     biru muda yang menyelubungi sel bakteri yang berarna ungu. Tidak terbentuknya arna

     biru muda disekeliling sel bakteri dapat diketahui baha tidak ada yang menyerap

    !uSO".'+%O, seperti yang kita ketahui yang dapat menyerap !uSO".'+%O adalah kapsul.

    Menurut Tarigan =1)33>, ungsi kapsul adalah melindungi tubuh dari kekeringan sementara

    dengan mengikat molekul men-elaskan baha pada beberapa -enis bakteri,

    adanya kapsula ini menun-ukkan siat 9irulen.

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    10/15

    %. Pearnaan kapsula bakteri se/ara tidak langsung =pearnaan negati>.

    Pearnaan negati yaitu pearnaan yang ditu-ukan terhadap bakteri yang sulit diarnai,

    dimana bakterinya tidak diarnai melainkan latar belakangnya, metode pearnaan negati 

    merupakan suatu metode perarnaan umum, dimana digunakan larutan Bat arna yang tidak 

    meresap ke dalam sel

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    11/15

    suatu organ yang penting bagi kehidupan sel, karena apabila kondisi medium normal maka

    sel bakteri tidak membentuk kapsula dan tetap dapat tumbuh se/ara normal =Darkuni, %##1>

    Di-elaskan -uga pada per/obaan ?riith =1)%3> yang menggunakan bakteri

     pneumo/o//us 4akteri pneumo/o//us yang berkapsul menyebabkan kematian tikus karena

    sistem imun tikus tidak dapat membunuh bakteri berkapsul, sehingga sel

    4anyak bakteri yang mensintesis peptidogly/an, lipopolysa//haride, dan polimer lain

    yang bergabung dengan dinding sel. 4eberapa bakteri membetuk kapsul dari Bat tersebut,

    karena Bat tersebut mengandung serum atau gula dalam -umlah besar. Seperti bakteri antraks

    memiliki kapsul yang mengandung polypeptide asam glutamat. =4la/k 0aura, %#1%: 1$3>.

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    12/15

    BAB IV

    PENUTUP

    Si+,u&a%

    1. Pada pearnaan langsung =pearnaan positi>, sel bakteri dari koloni I dan koloni II

     berarna ungu dan tidak terdapat arna biru muda pada bagian luar dinding selnya. +al

    ini menun-ukkan baha dengan pearnaan langsung, bakteri koloni I dan koloni II

    menun-ukkan tidak adanya kapsula.

    2! Pada pearnaan tidak langsung =pearnaan negati>, sel bakteri dari koloni I dan koloni

    II berarna transparan dan tidak terdapat arna ke/oklatan pada bagian luar dinding

    selnya. +al ini menun-ukkan baha dengan pearnaan tidak langsung, bakteri koloni I

    dan koloni II -uga menun-ukkan tidak adanya kapsula.

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    13/15

    DAFTAR RUJUKAN

    4la/k, a/8uelyn ?. 0aura 4la/ks. %#1%. Mi/robiology: Prin/iples (nd ECplorations 3th

    Ed. S(: ohn @iley Sons, In/.

    Darkuni, ;. '!. Mikrobiologi (Bakteriologi, Virologi dan Mikologi). Malang2 7M Press

    Did-oseputro, D.1))3. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Malang : D-ambatan

    +adioetomo 4 ramedia

    +astuti, 7.%. '#. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang 2 7M Press

    &usnadi. '). Mikrobiologi. *andung 2 =9A 9M%?@P

    0ay [email protected]))".(nalisis Mikroba di 0aboratorium.akarta : *a-aali

    Madigan, M.T., ohn M.Martinko, Da9id (. Stahl, Da9id P. !lark. %#1%. 4ro/k biology o

    mi/roorganisms. 1$rd edition. S(: Pearson Edu/ation, In/.

    Pel/Bar, M . E.!.S !han.1)3&. Dasar- dasar Mikrobiologi ilid 1 akarta: I Press.

     ?arigan, =. !"##. Pengantar Mikrobiologi. =akarta2 D9

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    14/15

    Di"-u"i

    1. (pakah ungsi kapsula bagi bakteri F

    Ja.ab /

    Gungsi kapsula pada bakteri:

    • 4erperan sebagai antiagosit sehingga memberi siat 9irulen pada bakteri.

    • Mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.

    • Meningkatkan kemampuan bakteri untuk menimbulkan penyakit.

    • Melindungi sel dari kekeringan dan kehilangan nutrisi karena kapsula mengandung

     banyak air.

    • Sebagai penyeimbang antara sel dan lingkungan eksternal.

    %. (dakah hubungan antara kapsula dan 9irulensi bakteri F elaskan H

    Ja.ab /

    Kapsula berperan sebagai antiagosit sehingga kapsula memberikan siat 9irulen bagi

     bakteri. Kapsula melindungi bakteri dari agosit oleh sel yang berlekatan dengan dinding sel. Koloni bakteri yang tidak 

     berkapsula umumnya tergolong tidak 9irulen =tidak ganas>.Dengan tidak adanya kapsula

    maka bukan termasuk bakteri yang 9irulen. +al ini terkait dengan ungsi bakteri yang

    mempunyai kemampuan untuk menimbulkan penyakit. (pabila bakteri kehilangan

    kapsulanya sama sekali, maka bakteri tersebut kehilangan 9irulensinya, dan dengan demikian

    kehilangan kemampuannya sebagai penyebab ineksi.

  • 8/18/2019 Laporan Pewarnaan Kapsul Bakteri

    15/15

    LAMPIRAN

    F#'#

    (lat dan 4ahanPearnaan tak langsung5negati 

    +asil pengamatan pearnaan

    kapsul bakteri dengan metode

     pearnaan langsung

    +asil pengamatan pearnaan

    kapsul bakteri dengan metode

     pearnaan tak langsung