Laporan Praktikum III

28
LAPORAN PRAKTIKUM III (KACANG DAN SERELIA, MINYAK, TELUR, SERTA SUSU) Laporan Praktikum untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Bahan Makanan 2 (IBM 2) Oleh : Kelompok 6 Khurotun Aini ( 105070300111052 ) Safira Nuri R ( 105070300111053 ) Titis Tunjung Damanti W. ( 105070300111054 ) Olga Callista ( 105070300111055 ) Balgis Shofiah ( 105070300111056 ) Mufidah Arifatul H. ( 105070300111058 )

Transcript of Laporan Praktikum III

Page 1: Laporan Praktikum III

LAPORAN PRAKTIKUM III

(KACANG DAN SERELIA, MINYAK, TELUR, SERTA SUSU)

Laporan Praktikum untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Ilmu Bahan Makanan 2 (IBM 2)

Oleh :

Kelompok 6

Khurotun Aini ( 105070300111052 )

Safira Nuri R ( 105070300111053 )

Titis Tunjung Damanti W. ( 105070300111054 )

Olga Callista ( 105070300111055 )

Balgis Shofiah ( 105070300111056 )

Mufidah Arifatul H. ( 105070300111058 )

JURUSAN GIZI KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

MEI 2011

Page 2: Laporan Praktikum III

PRAKTIKUM PENYIMPANAN KACANG DAN SEREALIA

Tujuan :

Agar mahasiswa megetahui perbedaan penyimpanan kacang di suhu berbeda

Bahan :

Kacang-kacangan jenis kacang merah.

Alat :

Timbangan

Plastik

Mangkuk

Staples

Label

Cara kerja :

1. Pilihlah kacang yang bersih dari kotoran.

2. Timbang masing-masing bahan 250 gram.

3. Pengemasan :

a. Letakan dalam mangkuk terbuka . siapkan dua mangkuk, 1 untuk disimpan di

suhu ruang dan disimpan di suhu dingin

b. Kemas di dalam plastik tertutup. Siapkan 2 plastik, 1 untk disimpan di suhu

ruang dan disimpan di suhu dingin

c. Beri label masing-masing wadah tersebut.

4. Amati selam 4 hari. Amati perubahan warna, tekstur, kekerasan, jika da gumpalan,

jika ada kerusakan yang disebabkan oleh kapang atau jamur.

Hasil Pengamatan Penyimpanan Kacang Merah pada Suhu Ruang :

Tempat penyimpanan: plasticNama Bahan

Gambar Hari Ke…

Penampakan

Warna Bau Tekstur

Page 3: Laporan Praktikum III

Kacang Merah

1 Bentuk lonjong, melengkung

Merah kecoklatan, terdapat warna khas bercak coklat tua

Normal Keras, halus

2 Bentuk lonjong, melengkung

Merah kecoklatan, terdapat warna khas bercak coklat tua

Normal Keras, halus

3 Bentuk lonjong, melengkung

Merah kecoklatan, terdapat warna khas bercak coklat tua

Normal Keras, halus

4 Bentuk lonjong, melengkung, beberapa biji terlihat sedikit kisut

Merah kecoklatan, terdapat warna khas bercak coklat tua

Normal Keras, halus, beberapa biji memiliki tekstur kasar

Analisis Data Pengamatan Penyimpanan Kacang Merah pada Suhu Ruang :

1. Pada pengamatan penyimpanan kacang merah pada suhu ruang yang disimpan dalam

wadah plastik tertutup didapatkan data bahwa kacang merah yang diamati dalam kondisi

yang baik. Hal ini dapat dilihat dari tekstur luar kacang merah, warna, serta penampakan

luarnya yang termasuk dalam kondisi yang baik.

2. Pada penyimpanan dalam suhu ruang yang dibungkus dalam plastik, dari pengamatan

kedua hingga pengamatan ketiga, tidak menunjukkan perubahan yang berarti, hampir

semua penampakannya masih sama seperti pada pengamatan hari pertama.

Page 4: Laporan Praktikum III

3. Pengamatan yang dilakukan mulai menunjukkan adanya perubahan pada pengamatan

terakhir, yaitu pengamatan keempat. Pada pengamatan ini, kacang merah telah disimpan

selama 4 hari, perubahan yang terlihat adalah mulai adanya beberapa biji kacang merah

yang menjadi agak kisut. Selain itu tekstur kacang ini juga mengalami sedikit perubahan,

akan tetap perubahan ini tidak terjadi pada semua biji kacang merah, hanya terjadi pada

sebagian kecil kacang merah saja.

Tempat penyimpanan: sterofoam

Nama Bahan Gambar Hari Ke…

Penampakan

Warna Bau Tekstur

Kacang Merah 1 Bentuk lonjong, melengkung

Merah kecoklatan, terdapat warna khas bercak coklat tua

Normal

Keras, halus

2 Bentuk lonjong, melengkung

Merah kecoklatan, terdapat warna khas bercak coklat tua

Normal

Keras, halus

3 Bentuk lonjong, melengkung

Merah kecoklatan, terdapat warna khas bercak coklat tua

Normal

Keras, halus

4 Bentuk lonjong, melengkung, beberapa biji

Merah kecoklatan, terdapat warna khas

Normal

Keras, halus, beberapa biji memiliki tekstur

Page 5: Laporan Praktikum III

terlihat sedikit kisut

bercak coklat tua

kasar

Analisis Data Pengamatan Penyimpanan Kacang Merah pada Suhu Ruang :

1. Pada data yang didapat dari pengamatan diatas, dapat diketahui bahwa kacang merah

yang disimpan pada ruang terbuka tanpa dibungkus tidak mengalami perubahan fisik

pada pengamatan kedua dan pengamatan ketiga. Hal ini sama seperti pada penyimpanan

kacang merah dengan dibungkus plastik tertutup.

2. Menurut data di atas perubahan yang terjadi pada sifat fisik kacang merah pada

penyimpanan selama 4 hari yang menggunakan wadah sterofoam tanpa ditutup yang

disimpan pada suhu ruang tidak menunjukkan perubahan kerusakan yang dapat dilihat

secara jelas. Perubahan hanya terjadi pada beberapa biji kacang merah, yaitu menjadi

kisut. Kacang merah yang kisut ini hanya terjadi pada sebagian kecil kacang merah saja.

Pembahasan Pengamatan Penyimpanan Kacang Merah pada Suhu Ruang :

1. Pada pengamatan kacang merah yang disimpan pada suhu ruang diatas menunjukkan

bahwa kacang merah memiliki masa penyimpanan yang cukup panjang dibandingkan

dengan bahan makanan lainnya. Hal ini karena kacang merah merupakan bahan makanan

jenis kacang-kacangan yang memiliki umur simpan selama beberapa bulan. Kerusakan

yang terjadi dapat ditekan dengan cara menyimpan biji kacang merah pada wadah yang

kedap udara dan tidak terkena sinar matahari langsung.

2. Tanda-tanda kerusakan pada kacang-kacangan, antara lain adalah Meskipun sudah

dikeringkankacang-kacangan dapatmenjadi rusak jika pengeringannya tidak cukup atau

kondisi penyimpanannya salah,misalnya suhu naik dan terlalu lembab. Tanda-tanda

kerusakan padakacang-kacangan adalah:tumbuhnya kapang yang menyebabkan bulukan,

timbulnya bintik-bintik berwarna karena pertumbuhan kapang. Pada pengamatan yang

dilakukan selama 4 hari ini, belum menunjukkan kerusakan seperti pada tanda-tanda

kerusakan diatas. Hal ini menunjukkan bahwa kacang merah ini masih dapat digunakan.

3. Penyimpanan kacang merah pada suhu ruangan dengan tempat yang berbeda ini tidak

menunjukkan adanya banyak perbedaan. Hal ini dikarenakan penyimpanan yang

dilakukan masih dalam waktu yang sebentar, sehingga perbedaan dari kacang merah

yang disimpan pada kedua tempat penyimpanan dalam suhu ruang ini tidak

menunjukkan perbedaan.

Page 6: Laporan Praktikum III

Hasil Pengamatan Penyimpanan Kacang Merah pada Suhu Dingin :

Tempat penyimpanan: plastik

Nama Bahan

Gambar Hari Ke…

Penampakan

Warna Bau Tekstur

Kacang Merah

1 Bentuk lonjong, melengkung

Merah kecoklatan, terdapat warna khas bercak coklat tua

Normal Segar, kulitnya halus dan licin

2 Tidak ada perubahan, masih sama dengan pengamatan 1

Tidak ada perubahan, masih sama dengan pengamatan 1

Tidak ada perubahan, masih sama dengan pengamatan 1

Tidak ada perubahan, masih sama dengan pengamatan 1

3 Tidak ada perubahan

Tidak ada perubahan

Tidak ada perubahan

Tidak ada perubahan

4 Tidak ada perubahan

Tidak ada perubahan

Tidak ada perubahan

Tidak ada perubahan

5 Bentuk lonjong, melengkung, beberapa biji terlihat sedikit kisut

Merah kecoklatan

Normal Keras, halus, beberapa biji memiliki tekstur kasar

Page 7: Laporan Praktikum III

Analisis Data Pengamatan Penyimpanan Kacang Merah pada Suhu Dingin :

1. Pada pengamatan diatas didapatkan data bahwa pada pengamatan kedua hingga keempat,

pada kacang merah belum menunjukkan adanya perubahan. Secara fisik bentuk dan

kondisi kacang merah masih sama seperti pada awal sebelum pengamatan.

2. Pada pengamatan kelima, kacang merah baru menunjukkan adanya perubahan. Seperti

pada pengamatan di suhu ruang, perubahan yang terjadi pada kacang merah yang

disimpan dalam kantong palsti ini tidak semuanya mengalami perubahan, hanya sebagian

dari kacang merah saja. Perubahannya terlihat pada terjadinya perubahan penampakan

fisik pada kacang merah ini, yaitu myang semula segar menjadi sedikit kisut, sedangkan

warna, aroma, dan teksturnya masih sam seperti pada pengamatan awal.

Pembahasan Pengamatan Penyimpanan Kacang Merah pada Suhu Dingin :

1. Pada pengamatan diatas kacang merah memiliki masa simpan yang lebih lama

dibandingkan dengan penyimpanan pada suhu ruang dengan penyimpanan sama pada

kantong plastik.

2. Kantong plastik ini melindungi kacang merah dari kontaminasi udara luar dan

memperlambat laju respirasi yang dialami kacang merah sehingga kadar air kacang

dalam kantong plastik lebih tahan lama dan kacang tidak mudah ditumbuhi jamur

Tempat penyimpanan: sterofoam

Nama Bahan Gambar Hari Ke…

Penampakan

Warna Bau Tekstur

Kacang Merah 1 Bentuk lonjong, melengkung

Merah kecoklatan, terdapat warna khas bercak coklat

Normal

Keras, halus

Page 8: Laporan Praktikum III

tua2 Tidak

ada perubahan

Tidak ada perubahan

Tidak ada perubahan

Tidak ada perubahan

3 Sebagian kacang mulai keriput kulitnya

Merah kecoklatan, terdapat warna khas bercak coklat tua

Normal

Keras, halus

4 Semakin banyak yang mengering (keriput kulitnya) dan sedikit mengelupas, beberapa biji mulai ditumbuhi jamur

Merah kecoklatan

Normal

beberapa biji memiliki tekstur kasar

5 Banyak yang keriput kulitnya, beberapa mengelupas, dan beberapa biji ditumbuhi jamur

Merah kecoklatan

Normal

beberapa biji memiliki tekstur kasar

Analisis Data Pengamatan Penyimpanan Kacang Merah pada Suhu Dingin :

1. Pada pengamatan diatas didapatkan data bahwa kacang merah pada pengamatan ketiga

sudah mulai menunjukkan adanya sedikit perubahan. Perubahan yang terjadi pada

kacang merah sama seperti pada pengamatan pada suhu ruang. Pada pengamatan

Page 9: Laporan Praktikum III

keempat mulai Semakin banyak yang mengering (keriput kulitnya) dan sedikit

mengelupas, beberapa biji mulai ditumbuhi jamur,

2. Pengamatan terakhir menunjukkan bahwa biji kacang merah yang mengalami kisut

menjadi semakin kering. Sedangkan pada warna, aroma, dan rasa pada kacang merah ini

tidak menunjukkan adanya perubahan.

Pembahasan Pengamatan Penyimpanan Kacang Merah pada Suhu Dingin :

1. Kontak dengan udara secara langsung menyebabkan respirasi dan penguapan air kacang

merah menjadi lebih tinggi sehingga menyebabkan kulit luar kacang menjadi mudah

keriput dan akhirnya mengelupas. Selain itu, kontak dengan udara meningkatkan

kontaminasi terhadap kacang merah sehingga kacang mudah ditumbuhi

jamur.Menyimpan serelia dengan kadar air setimbang dapat meningkatkan masa simpan

kacang merah. Selain itu cara lain untuk memperpanjang masa simpan ini adalah dengan

menyimpannya pada suhu 27 – 30º C.

2. Karakteristik biji-bijian adalah daya tumbuh & aktifitas respirasi, akibat pernapasan

bebijian akan hasilkan panas, uap air, CO2, penyimpanan pada suhu 10 º C respirasi

akan berkurang ½ nya.Kecapatan respirasi tgt:

- Kompisisi kimia (kandungan lemak, protein dll)

- suhu

PRAKTIKUM MINYAK

Tujuan :

Agar mahasiswa mengetahui penyerapan minyak dari msing-masing lauk nabati dan lauk

hewani.

Bahan :

Telur 2 buah

Daging ayam

Ikan minyak goreng

Page 10: Laporan Praktikum III

Alat :

Telenan

Pisau

Baskom

Timbangan

Gelas ukur

Kompor

Wajan

Sutil

Cara kerja :

1. Timbang masing-masing bahan sesuai dengan URT (ukuran rumah tangga).

2. Timbang sejumlah minyak goreng.

3. Tuang di dalam wajan

4. Panaskan

5. Goring masing-masing bahan.

6. Setalah matang, dinginkan minyak. Setelah dingin, timbang minyak.

7. Penyerapan minyak dalam bahan :

Peyerapan minyak (gram)= minyak awal – minyak akhir

Hasil Pengamatan Penyerapan Minyak pada Bahan Makanan :

BahanBerat Bahan

(gram)Minyak Awal

(gram)Minyak Akhir

(gram)Penyerapan

Minyak (gram)Ayam 100 (BDD =

75 gram)64,4 54,8 9,6

Telur (Dadar) BDD = 50 19.9 12.3 7.6Telur (Ceplok) BDD = 50 10 6.5 3.5

Analisis Data Pengamatan Penyerapan Minyak pada Bahan Makanan :

1. Pengamatan yang dilakukan pada penyerapan minyak menunjukkan bahwa penyerapan

minyak pada bahan makanan ini berkisar sekitar kurang lebih hampir mencapai 10%.

Pada data yang didapat, penggorengan yang dilakukan pada ayam dengan berat 100 gram

serta BDD 75 gram memiliki penyerapan minyak berkisar sekitar 9,6 gram.

Page 11: Laporan Praktikum III

2. Pengamatan penyerapan minyak yang dilakukan dengan bahan makanan telur yang

diolah menjadi telur dadar menghasilkan penyerapan minyak lebih kurang sekitar 7.6

gram dengan berat minyak awal sebesar 19.9 gram. Dengan BDD telur 50 gram, berarti

persentase penyerapan minyak oleh telur ± 15%

3. Pengamatan penyerapan minyak yang dilakukan dengan bahan makanan telur yang

diolah menjadi telur ceplok menghasilkan penyerapan minyak lebih kurang sekitar 3.5

gram dengan berat awal minyak sebesar 10 gram. Dengan BDD telur 50 gram, berarti

persentase penyerapan minyak oleh telur ± 7%

Pembahasan Pengamatan Penyerapan Minyak pada Bahan Makanan :

1. Selama proses penggorengan terjadi transfer massa dan transfer panas. Transfer massa

berupa penguapan air dari bahan dan transfer panas berupa penyerapan minyak ke dalam

produk yang digoreng, dalam jumlah tertentu. Banyaknya minyak yang diserap pada

makanan kurang lebih 5-10% dari berat bahan. Oleh karena itu minyak dalam wajan

selama penggorengan akan berkurang tiap kali digunakan.

2. Penyerapan tersebut dapat dipengaruhi karena terlalu cepat memasukkan bahan makanan

ke dalam minyak. Hal ini dapat menyebabkan makanan menyerap minyak berlebihan dan

merusaknya. Makanan akan menyerap lebih banyak minyak hingga jadi lebih berat dan

berlemak bila digoreng pada suhu di bawah sekitar 176 derajat Celsius.Untuk

mendapatkan panas yang tepat, makan digunakan minyak dengan titik asap tinggi, yakni

suhu tertentu ketika minyak mulai mengeluarkan asap.

PRAKTIKUM PENYIMPANAN TELUR

Tujuan :

agar mahasiwa mengetahui kerusakan telur dengan metode spesifik gravity.

Bahan :

Telur ayam

Air

Garam

Page 12: Laporan Praktikum III

Alat :

Baskom

Cara kerja :

1. Buat larutan sesuai table berikut :

Laruta

nAir (lt) Garam (g) SG

1 3 276 1,060

2 3 298 1,065

3 3 320 1,070

4 3 342 1,075

5 3 365 1,080

6 3 390 1,085

7 3 412 1,090

8 3 434 1,095

9 3 456 1,100

2. Masukkan telur ke larutan pertama, jika belum mengambang, peindah ke larutan

berikutnya, beitu seterusnya sampai telur mengambang pada larutan tertentu.

3. Catat nilai SG dari masing-masing telur.

Hasil Pengamatan Specific Gravity Pada Telur :

Larutan Air (lt) Garam (g) SG Telur I Telur II

1 3 276 1,060 Tenggelam Tenggelam

2 3 298 1,065 Tenggelam Tenggelam

3 3 320 1,070 Tenggelam Tenggelam

4 3 342 1,075 Tenggelam Tenggelam

5 3 365 1,080 Tenggelam Tenggelam

6 3 390 1,085 Tenggelam Tenggelam

7 3 412 1,090 Melayang Melayang

8 3 434 1,095 Mengambang Mengambang

9 3 456 1,100 Mengambang Mengambang

Page 13: Laporan Praktikum III

Analisis Data Pengamatan Spesifik Grafity :

Pada pengamatan yang dilakukan dengan memasukkan satu perssatu telur pada masing-

masing baskom yang telah berisi larutan garam dengan konsentrasi yang berbeda, pada telur

I didapatkan tenggelam pada larutan 1-6 dan baru didapatkan melayang pada larutan ke-7 dan

mengambang pada larutan 8 dan 9. Begitu juga dengan telur II, tenggelam pada larutan 1-6

dan baru didapatkan melayang pada larutan ke-7 dan mengambang pada larutan 8 dan 9.

Pembahasan Pengamatan Spesifik Grafity :

Spesific Gravity (Berat Jenis) perama kali dianjurkan oleh Olsson tahun 1934, dilakukan

dengan mencelupkan telur ke dalam berbagai konsentrasi larutan garam dengan berat jenis

antara 1,066 – 1,102 dengan peningkatan konsentrasi 0,004 sampai telur mengambang

(Abbas, 1989).

Spesifik grafity untuk mengetahui kualitas kulit telur dan berat jenisnya. Angka spesifik

grafity yang digunakan dalam praktikum adalah : 1,060; 1,070; 1,075; 1,085 dan 1,090.

Apabila spesifik grafitinya lebih dari 1,075 atau semakin besar maka kualitas telur (kulit)

baik. Karena berat jenis telur hampir sebagian dipengaruhi oleh berat jenis cangkang/kulit

telurnya.

PRAKTIKUM SUSU

Tujuan :

Agar mahasiswa mengetahui perbedaan penyimpana susu di suhu dingi dan suhu ruang.

Bahan :

Kompor

Panci

Pengaduk

Gelas steril

Tutp gelas steril

Gelas ukur

Cara kerja :

1. Siapkan 4 gelas steril.

Page 14: Laporan Praktikum III

2. Ukur 500 ml susu segar. Panaskan sampai mendidih. Tuang di dalam 2 gelas steril

masing-masing dengan ukuran 250 ml. usahakan masih ada jarak dari batas atas susu

dengan bibir atas gelas. Setelah uap hilang, tutup dengan tutup gelas steril. Beri label.

Masing-masing disimpan di suhu dingin dan suhu ruang.

3. Ukur 500 ml susu. Tuang di dalam 2 gelas steril masing-masing dengan ukuran 250

ml. usahakan masih ada jarak dari batas atas susu dengan bibir atas gelas. Setelah uap

hilang, tutup dengan tutup gelas steril. Beri label. Masing-masing disimpan di suhu

dingin dan suhu ruang.

4. Amati :

a. Suhu ruang : diamati sampai ada perubahan rasa, warna,bau, penampakan

(amati setiap jam). Catat setelah berapa jam terjadi perubahan.

b. Suhu dingin : diamati selama 4 hari. Pengamatan terhadap rasa, warna,bau,

penampakan. Apabila sebelum 4 hari sudah ada perubaha, pengamatan

dihentikan. Catat pada hari keberapa terjadi kerusakan.

Hasil Pengamatan Penyimpanan Susu Mentah pada Suhu Ruang :

No Jenis Bahan

Makanan

Jam Gambar Organoleptik

Warna Aroma Rasa Keterangan

1 Susu mentah suhu ruang

Pertama Putih kekuning

an

Normal khas susu

Gurih agak manis

Kedua Putih agak

kekuningan

Normal khas susu, belum

ada penyimp

angan

Gurih

Page 15: Laporan Praktikum III

Ketiga Putih kekuning

an

Masih agak khas

aroma susu

Gurih agak asam

Keempat Kuning Agak menyimpang dari

khas, agak

tengik

Gurih asam

Terdapat

endapan susu

2 Susu matang suhu ruang

Pertama Putih kekuning

an

Sesuai dengan aroma khas susu

Gurih

Kedua Putih kekuning

an

Sesuai dengan aroma khas susu

Gurih

Ketiga kuning keputiha

n

Agak menyimpang dari aroma khas

Gurih

Page 16: Laporan Praktikum III

Keempat kuning keputiha

n

Agak tengik

Agak asam

No Jenis Bahan

Makanan

Hari Gambar Organoleptik

Warna Aroma Rasa Keterangan

1 Susu mentah suhu dingin

Pertama Putih kekuningan

Normal khas susu

Gurih agak manis

Kedua Putih agak kekuningan

Normal khas susu, belum

ada penyimp

angan

Gurih

Ketiga Putih kekuningan

Aroma khas susu,

namun agak

tengik

Gurih Terdapat endapan

susu

Keempat Kuning Masih beraroma

khas susu

Asam/ kecut

Page 17: Laporan Praktikum III

2 Susu matang suhu dingin

Pertama Putih kekuningan

Sesuai dengan aroma khas susu

Gurih

Kedua Putih kekuningan

Sesuai dengan aroma khas susu

Gurih

Ketiga Putih kekuningan

Sesuai dengan aroma khas susu

Gurih

Keempat Kuning keputihan

Agak menyimpang dari

khas

Gurih agak asam

Analisis Data Penyimpanan Susu :

Berdasarkan hasil pengamatan di atas, terlihat bahwa susu segar yang sudah dimasak dan

disimpan pada suhu dingin memiliki masa simpan yang paling lama. Kerusakan pada susu

segar yang dimasak dan disimpan pada suhu dingin baru terjadi saat hari ke-4 penyimpanan.

Untuk susu segar yang dimasak dan disimpan pada suhu ruang telah mengalami kerusakan

setelah penyimpanan selama 4 jam. Selanjutnya untuk susu segar yang tidak dimasak dan

disimpan pada suhu dingin, mengalami kerusakan pada hari ke-3 sedangkan susu segar yang

tidak dimasak dan disimpan pada suhu ruang mengalami kerusakan saat penyimpanana

Page 18: Laporan Praktikum III

selama 2 jam. Indikator yang digunakan untuk menilai kerusakan adalah perubahan warna

dan rasa.

Pembahasan Data Penyimpanan Susu :

Selama penyimpanan, terdapat beberapa perubahan yang terjadi, yaitu rasa, warna dan

aroma.Rasa normal susu segar adalah sedikit manis yang disebabkan karena adanya laktosa.

Sensasi rasa susu juga didominasi oleh hubungan antara kandungan laktosa dan klorida. Rasa

susu yang spesifik disebabkan oleh kandungan laktosa bersama garam. Selanjutnya susu juga

memiliki aroma khas tersendiri. Selanjutnya, warna susu yang putih kekuningan dipengaruhi

oleh komposisi kimia dan sifat fisiknya, misalnya jumlah lemak, kekentalan susu, kandungan

darah dan jenis pakan yang diberikan. Warna susu juga dipengaruhi oleh pertumbuhan

mikroba atau kapang pembentuk pigmen pada permukaan susu atau seluruh bagian susu.

Warna putih susu disebabkan oleh refleksi cahaya globula lemak, kalsium kaseinat dan

koloid fosfat, warna kuning disebabkan oleh pigmen karoten yang terlarut dalam

lemak,pigmen tersebut berasal dari pakan hijauan, pigmen riboflavin larut dalam air dan

menimbulkan warna kuning kehijauan pada whey.

Suhu merupakan factor penting yang mempengaruhi jumlah mikroorganisme dalam air susu.

Menurut Judkinsdan Keener (1996) hamper semua mikroorganisme yang terdapat dalam air

susu berkembang biak pada selang suhu antara 21,11°C sampa 37,78°C. sedangkan di bawah

suhu itu pertumbuhan mikroorganisme tertekan dan bahkan tidakaktif.

Perubahan pada air susu yang disebabkan oleh mikroba antara lain: Pembentukan asam oleh bakteri Streptococcus, Lactobacilli, Microbacterium, dan

Koliform. Asam tersebut merupakan hasil dari fermentasi laktosa menjadi asam laktat

dan sedikit asam asetat serta propionat.

Pembentukan gas yang terjadi saatf ermentasi laktosa. Koliform dapat menghasilkan

CO2 dan H2 sedangkan Clostridium butyricum dapat menghasilkan CO2 yang cukup

banyak.

Pengentalan air susu akibat pembentukan lender oleh Alcaligenes viscolactis,

Aerobacter aerogenesis, Streptococcus cremoris, dan Micrococcus sp.

Pemecahan protein oleh Bacillus, Pseudomonas, dan Streptococcus. Protein dipecah

oleh enzim proteolitik yang dihasilkan oleh mikroba tersebut dan mengakibatkan

kasein air susu menggumpal.

Page 19: Laporan Praktikum III

Pemecahan lemak air susu menjadi asam lemak dan gliserol. Kerusakan lemak air

susu dapat terjadi karena oksidasi asam lemak tidak jenuh sehingga menghasilkan

aldehida, asam keton, dan terjadinya perubahan bau dan rasa serta hidrolisa dan

oksidasi lemak yang dapat menyebabkan ketengikan. Penyebab kerusakan lemak

adalah lipase yang dihasilkan oleh mikroorganisme seperti Psuedomonas,

Achromobacter,Penicillium,danGeotricum.Selain itu juga ditemukan bahwa sinar

matahari dan wadah logam yang digunakan dapa tmempercepat terjadinya kerusakan

lemak

KESIMPULAN

1. Pada pengamatan yang dilakukan,pada kacang-kacangan menunjukkan bahwa

penyimpanan pada suhu ruang dan suhu dingin, lebih tahan lama pada penyimpanan

suhu dingin dengan penyimpanan pada plastik. Kantong plastik ini melindungi kacang

merah dari kontaminasi udara luar dan memperlambat laju respirasi yang dialami kacang

merah sehingga kadar air kacang dalam kantong plastik lebih tahan lama dan kacang

tidak mudah ditumbuhi jamur.

2. Untuk penyerapan minyak, pada ayam,telur ceplok dan telur dadar yang digoreng

menunjukkan angka penyerapan minyak berkisar antara 5-15%

3. Pada pengamatan telur dengan metode specific gravity, Apabila spesifik grafitinya lebih

dari 1,075 atau semakin besar maka kualitas telur (kulit) baik. Karena berat jenis telur

hampir sebagian dipengaruhi oleh berat jenis cangkang/kulit.

4. Pada penyimpanan susu, didapatkan hasil bahwa susu segar baik yang dimasak ataupun

tidak, yang disimpan pada suhu dingin masa simpannya lebih lama dibandingkan dengan

susu segar yang diletakkan pada suhu ruang. Namun masa simpan yang paling lama yaitu

susu segar yang dimasak yang diletakkan pada suhu dingin yaitu bertahan selama 4 hari.

Page 20: Laporan Praktikum III

DAFTAR PUSTAKA

________http://www.sinergifitness.com/site2/kumpulan-artikel-fitness-a-kesehatan/34-

artikel/105-nutrisi-tinggi-dari-kacang-merah. Diakses tanggal 24 Mei 2011 pukul

15.00

________http://www.ebookpangan.com/book/20gratis/ebook/20pangan/panduan/

20pengolahan/20pangan/20yang/baik/bagi/20industri/20rumah/20tangga.pdf.

Diakses tanggal 24 mei 2011 pukul 18.50

________http://www.scribd.com/doc/28738441/Penanganan-Telur. Diakses tanggal 25 mei

2011 pukul 10.15

________http://danangblogresearch.blogspot.com/2011/03/produksi-telur-itik-alabio

berbobot.html. Diakses tanggal 25 mei 2011 pukul 10.20

________http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/17331/D02ssu.pdf?sequence=3. Diakses tanggal 25 mei 2011 pukul 11.00

________http://www.medicalera.com/info_answer.php?thread=6854

Page 21: Laporan Praktikum III