Laporan Praktikum Komputasi Proses Bab Iv_13521084
-
Upload
fajar-hamida-munfaridi -
Category
Documents
-
view
156 -
download
13
description
Transcript of Laporan Praktikum Komputasi Proses Bab Iv_13521084
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTASI PROSES
IV. PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDINER
JENIS INITIAL VALUE PROBLEM (IVP) DENGAN RUNGE KUTTA
DISUSUN OLEH :
Nama : Fajar Hamida Munfaridi
NIM : 13521084
Kelas : D
Asisten : 1. Heni Anggorowati
2. Andry Septian
3. Agus Kurniawan
4. Khuriyati A’malina
LABORATORIUM KOMPUTASI PROSES
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2015
BAB IPENDAHULUAN
A. Tujuan
Agar mahasiswa dapat menyelesaikan bentuk penyelesaian differensial ordiner
jenis initial value problem menggunakan penyelesaian numerik.
B. Dasar Teori
Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang melibatkan satu atau lebih
turunan fungsi yang belum diketahui, dan atau persamaan itu mungkin juga
melibatkan fungsi itu sendiri dan konstanta. Persamaan ini diperkenalkan pertama kali
oleh Leibniz pada tahun 1676. Persamaan diferensial seringkali muncul dalam model
matematika yang mencoba menggambarkan keadaan kehidupan nyata. Banyak
hukum-hukum alam dan hipotesa-hipotesa dapat diterjemahkan kedalam persamaan
yang mengandung turunan melalui bahasa matematika. Sebagai contoh, turunan-
turunan dalam fisika muncul sebagai kecepatan dan percepatan sedangkan dalam
geometri sebagai kemiringan.
Persamaan diferensial juga dapat didefinisikan sebagai persamaan matematis
yang mengandung satu variabel bebas, variabel terikat dan turunan-turunan variabel
terikat terhadap variabel bebasnya. Persamaan diferensial diklasifikasikan sebagai:
1. Menurut jenis atau tipe: ada persamaan diferensial biasa (ordinary differential
equation) dan persamaan diferensial parsial (partial differential equation).
Persamaan diferensial biasa didefinisikan sebagai suatu persamaan yang
mengandung satu atau lebih turunan biasa suatu fungsi yang tidak diketahui
dengan dua atau lebih peubah bebas. Sedangkan persamaan diferensial parsial
didefinisikan sebagai suatu persamaan yang mengandung satu atau lebih turunan
parsial suatu fungsi yang tidak diketahui dengan dua atau lebih peubah bebas.
2. Menurut orde: orde persamaan diferensial adalah orde tertinggi turunan fungsi
yang ada dalam persamaan. d3 yd x3 adalah orde tiga
d2 yd x2 ; adalah orde dua;
dydx
adalah
orde satu.
1
3. Menurut derajat: derajat suatu persamaan diferensial adalah pangkat tertinggi dari
turunan fungsi orde tertinggi. Sebagai contoh: ( d3 ydx3 )
2
+( d2 ydx2 )
5
+ yx2+1
=ex adalah
persamaan diferensial biasa, orde tiga, derajat dua.
Jika dalam suatu persamaan diferensial diberikan suatu kondisi tambahan
dengan sebuah nilai yang sama pada variabel independent-nya (baik fungsi maupun
turunannya), maka dikatakan bahwa persamaan diferensial tersebut sebagai masalah
nilai-awal (initial-value problem). Jika kondisi tambahan yang diberikan merupakan
nilai yang berbeda pada variabel independent-nya, maka dikatakan sebagai masalah
nilai-batas (boundary-value problem).
Metode Runge Kutta yaitu suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan
persamaan diferensial secara numerik atau pendekatan sehingga mendapatkan
penyelesaian yang lebih signifikan daripada penyelesaian secara eksak atau analitik.
Metode Runge Kutta merupakan gabungan dari suatu kelas besar metode pendekatan
satu langkah (metode Euler, Heun, dan titik tengah). Metode ini mencapai keakuratan
dari suatu pendekatan Taylor tanpa memerlukan turunan-turunan tingkat tinggi.
Metode Runge Kutta merupakan metode untuk menyelesaikan persamaan
diferensial biasa dengan ketelitian dan kestabilan yang cukup tinggi. Metode ini
sangat umum digunakan untuk menyelesaikan bentuk persamaan diferensial biasa,
baik linear maupun nonlinear dengan permasalahan kondisi awal. Persamaan dengan
metode Runge Kutta adalah:
y i+1= y i+w1 k1+w2 k2+…+wm km
k 1=hf (x i , y i)
k 2=hf (x i+c2 h , y i+a21k1)
k 2=hf (x i+c3 h , y i+a31k1+a32k2)
:
k m=hf (x i+cm h , y i+am1 k1+am2k2+…+am. m−1 km−1)
Secara umum persamaannya dapat dituliskan dalam bentuk:
y i+1= y i+∑j=1
m
w j k j
k j=hf (x i+c j h , y i+∑r=1
j−1
a jr kr)
2
Bentuk penyelesaian metode Runge Kutta dilakukan berdasarkan orde (pangkat):
1. Orde dua:
y i+1= y i+12(k1+k2)
Dengan nilai dari k i:
k 1=hf (x i , y i)
k 2=hf (x i+h , y i+k1)
2. Orde tiga:
y i+1= y i+16(k1+k2+k3)
Dengan nilai dari k i:
k 1=hf (x i , y i)
k 2=hf (x i+h2
, y i+k1
2 )k 3=hf (x i+h , y i+2k2−k 1)
3. Orde empat:
y i+1= y i+16(k1+2 k2+2k3+k4)
Dengan nilai dari k i:
k 1=hf (x i , y i)
k 2=hf (x i+h2
, y i+k1
2 )k 3=hf (x i+
h2
, y i+k2
2)
k 4=hf (x i+h , y i+k 3)
Pada metode Runge Kutta, semakin tinggi ordenya, semakin tinggi pula tingkat
ketelitian (akurasi) yang akan didapatkan. Di sisi lain, parameter yang diperlukan juga
akan lebih banyak. Pada umumnya, penyelesaian persamaan diferensial biasa akan
menggunakan metode Runge Kutta orde empat.
Bentuk : dydx
=f (x , y )
3
I.C. : x = xo; y = yo
Rumus untuk mencari harga-harga pada : i + 1, berdasar harga-harga pada i :
Xi+1 = xi + ∆x
Yi+1 = yi + {(k1 + 2k2 + 2k3 + k4)/6}
Dengan:
k1 = f(xi, yi).∆x
k2 = f(xi + ∆x/2 , yi + k1/2).∆x
k3 = f(xi + ∆x/2 , yi + k2/2).∆x
k4 = f(xi + ∆x , yi + k3).∆x
Algoritma :
1. Definisikan dydx
=f ( x , y )
2. Menentukan Xo, Yo, Xn, dan i.
3. Mencari nilai ∆ X=xn−x0
i
4. Mencari nilai K1=f ( x i , y i ) ∆ X
5. Mencari nilai K2=f (x i+∆ x2
, y i+k1
2 )∆ X
6. Mencari nilai K3=f (x i+∆ x2
, y i+k2
2 )∆ X
7. Mencari nilai K4=f ( x i+∆ x , y i+k3 ) ∆ X
8. Mencari nilai ∆ y=16
( K1+2 K2+2 K 3+K 4 )
9. Mencari nilai y i+1=∆ y+∆ y i
10. Diiterasi hingga harga Xn
4
BAB IIPERSOALAN DAN PENYELESAIAN
A. Latihan
1. .
dydx
= x2
2+ y
X0 1
y0 1
xN 2i 10∆x 0.1
Tentukan Y, Sampai X = 2
i xi yi k1 k2 k3 k4 ∆y yi+10 1.0 1.0000 0.1500 0.1626 0.1633 0.1768 0.1631 1.16311 1.1 1.1631 0.1768 0.1913 0.1920 0.2075 0.1918 1.35492 1.2 1.3549 0.2075 0.2240 0.2248 0.2425 0.2246 1.57953 1.3 1.5795 0.2425 0.2612 0.2621 0.2822 0.2619 1.84144 1.4 1.8414 0.2821 0.3034 0.3044 0.3271 0.3041 2.14555 1.5 2.1455 0.3271 0.3510 0.3522 0.3778 0.3519 2.49746 1.6 2.4974 0.3777 0.4048 0.4061 0.4349 0.4057 2.90317 1.7 2.9031 0.4348 0.4652 0.4667 0.4990 0.4663 3.36948 1.8 3.3694 0.4989 0.5330 0.5347 0.5709 0.5342 3.90369 1.9 3.9036 0.5709 0.6090 0.6109 0.6515 0.6104 4.514010 2.0 4.5140 0.6514 0.6941 0.6962 0.7415 0.6956 5.2096
Jadi, pada x = 2, diperoleh harga y = 4.5140
5
2.
dydx
=x√ y+ y1
3
X0 1
y0 0.5
xN 2i 10∆x 0.1
Tentukan Y, Sampai X = 2
i xi yi k1 k2 k3 k4 ∆y yi+10 1 0.5000 0.1501 0.1628 0.1635 0.1768 0.1633 0.66331 1.1 0.6633 0.1768 0.1906 0.1914 0.2058 0.1911 0.85442 1.2 0.8544 0.2058 0.2209 0.2216 0.2373 0.2213 1.07573 1.3 1.0757 0.2373 0.2536 0.2544 0.2714 0.2541 1.32984 1.4 1.3298 0.2714 0.2891 0.2899 0.3083 0.2896 1.61945 1.5 1.6194 0.3083 0.3275 0.3282 0.3482 0.3280 1.94746 1.6 1.9474 0.3482 0.3688 0.3696 0.3911 0.3694 2.31687 1.7 2.3168 0.3911 0.4133 0.4141 0.4372 0.4139 2.73078 1.8 2.7307 0.4372 0.4611 0.4620 0.4867 0.4617 3.19239 1.9 3.1923 0.4867 0.5123 0.5132 0.5397 0.5129 3.705310 2 3.7053 0.5397 0.5671 0.5680 0.5964 0.5677 4.2730
Jadi, pada x = 2, diperoleh harga y = 3.7053
6
B. Tugas
1.
X0 1
y0 0.1
xN 2.5i 10∆x 0.15
Tentukan Y, Sampai X = 2.5
i xi yi k1 k2 k3 k4 ∆y yi+10 1 0.1000 0.2246 0.2621 0.2657 0.3008 0.2635 0.36351 1.15 0.3635 0.3005 0.3354 0.3378 0.3739 0.3368 0.70032 1.3 0.7003 0.3737 0.4114 0.4137 0.4538 0.4129 1.11323 1.45 1.1132 0.4537 0.4963 0.4988 0.5448 0.4981 1.61134 1.6 1.6113 0.5448 0.5943 0.5971 0.6511 0.5964 2.20785 1.75 2.2078 0.6510 0.7094 0.7128 0.7769 0.7121 2.91986 1.9 2.9198 0.7768 0.8464 0.8507 0.9274 0.8497 3.76967 2.05 3.7696 0.9273 1.0112 1.0164 1.1092 1.0153 4.78498 2.2 4.7849 1.1091 1.2108 1.2174 1.3304 1.2160 6.00089 2.35 6.0008 1.3302 1.4543 1.4627 1.6011 1.4609 7.461710 2.5 7.4617 1.6008 1.7532 1.7640 1.9345 1.7616 9.2233
Jadi, pada x = 2.5, diperoleh harga y = 7.4617
7
dydx
= xy3
+ 3√ y+x
2.
Tentukan Y, Sampai X = 2
i xi yi k1 k2 k3 k4 ∆y yi+10 1 1.5000 0.0320 0.0310 0.0310 0.0300 0.0310 1.53101 1.1 1.5310 0.0300 0.0291 0.0291 0.0283 0.0291 1.56012 1.2 1.5601 0.0283 0.0275 0.0275 0.0267 0.0275 1.58763 1.3 1.5876 0.0267 0.0260 0.0260 0.0253 0.0260 1.61364 1.4 1.6136 0.0253 0.0247 0.0247 0.0241 0.0247 1.63835 1.5 1.6383 0.0241 0.0235 0.0235 0.0230 0.0235 1.66186 1.6 1.6618 0.0230 0.0224 0.0224 0.0219 0.0224 1.68427 1.7 1.6842 0.0219 0.0215 0.0215 0.0210 0.0215 1.70578 1.8 1.7057 0.0210 0.0206 0.0206 0.0202 0.0206 1.72639 1.9 1.7263 0.0202 0.0198 0.0198 0.0194 0.0198 1.746110 2 1.7461 0.0194 0.0191 0.0191 0.0187 0.0191 1.7652
Jadi, pada x = 2, diperoleh harga y = 1.7461
8
yx2
3√(x+2)dy=
x ( y−1)y
dx
dydx
=x ( y−1) ( 3√( x+2 ) )
y2 . x2
X0 1
y0 1.5∆x 0.1
xN 2i 10
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
1. Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang melibatkan satu atau lebih
turunan fungsi yang belum diketahui, dan atau persamaan itu mungkin juga
melibatkan fungsi itu sendiri dan konstanta.
2. Berdasarkan persoalan syarat atau nilainya, persamaan diferensial ordiner
dibedakan menjadi:
a. Persamaan diferensial dengan persoalan syarat/nilai awal (intial value
problem, IVP).
b. Persamaan diferensial dengan persoalan syarat/nilai batas (boundary
value problem, BVP)
3. Metode Runge Kutta adalah suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan
persamaan diferensial secara numerik atau pendekatan sehingga mendapatkan
penyelesaian yang lebih signifikan daripada penyelesaian secara eksak atau
analitik.
4. Kelebihan dari metode Runge Kutta ini adalah bahwa untuk memperoleh hasil-
hasil tersebut hanya diperlukan nilai-nilai fungsi dari titik-titik sebarang yang
dipilih pada suatu interval bagian. Dari percobaan disimpulkan bahwa semakin
kecil Δx maka semakin baik.
5. Pada persamaan differensial
dydx
= x2
2+ y
, saat x = 2 diperoleh harga y = 4.5140
6. Pada persamaan differensial
dydx
=x√ y+ y1
3
, saat x = 2 diperoleh harga y =
3.7053
7. Pada persamaan differensial , saat x = 2.5 diperoleh harga
y = 7.4617
9
dydx
= xy3
+ 3√ y+x
dydx
=x ( y−1) ( 3√( x+2 ) )
y2 . x2
8. Pada persamaan differensial , saat x = 2, diperoleh
harga y = 1.7461
B. Saran
1. Diperlukan ketelitian dalam penulisan rumus mencari k1, k2, k3, dan k4 karena
rumus yang digunakan relatif panjang. Bila melakukan copy – paste rumus pada k2,
k3, dan k4 , perlu ketelitian dalam mengubah variabel k serta pembagi Δx dan k.
2. Setiap input nilai Δx jangan lupa mengunci dengan F4.
3. Teliti dalam menggunakan tanda kurung, karena jika penggunaan tanda kurung
tidak tepat maka hasilnya akan berbeda.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010.Buku Petunjuk Praktikum Komputasi Proses.Yogyakarta : Teknik Kimia UII
http://dokumen.tips/documents/metode-runge-kutta.html , diakses pada tanggal 19-11-2015
pukul 1:20
https://noniarizka.wordpress.com/ , diakses pada tanggal 19/15/2015 pukul 1:33
https://www.scribd.com/doc/131630700/LAPORAN-BAB-IV-PENYELESAIAN-PERSAMAAN
-DIFERENSIAL-ORDINER-SIMULTAN-DENGAN-RUNGE-KUTTA-INDAH-EKA-S-
10521019-docx , diakses pada tanggal 19-11-2015 pukul 12:55
11