Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

20
LAPORAN PRAKTIKUM PENGETAHUAN LINGKUNGAN ACARA IX PENGOLAHAN AIR KOTOR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PENYARING AIR SEDERHANA (APAS 2013) SEBAGAI SOLUSI DALAM MENGATASAI KRISIS AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK Disusun Oleh Kelompok 1 : Nama Anggota Adi Sutrisno Devi Lestari Nurhasanah M. Khoirudin Siti Rahayu Maulita NIM F03112066 F03112010 F03112023 F03112073 F03112062 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

Transcript of Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

Page 1: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

LAPORAN PRAKTIKUM PENGETAHUAN LINGKUNGAN

ACARA IX

PENGOLAHAN AIR KOTOR DENGAN MENGGUNAKAN

ALAT PENYARING AIR SEDERHANA (APAS 2013)

SEBAGAI SOLUSI DALAM MENGATASAI KRISIS AIR

BERSIH DI KOTA PONTIANAK

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Nama Anggota

Adi Sutrisno

Devi Lestari

Nurhasanah

M. Khoirudin

Siti Rahayu Maulita

NIM

F03112066

F03112010

F03112023

F03112073

F03112062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2013

Page 2: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

ACARA IX

PENGOLAHAN AIR KOTOR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT

PENYARING AIR SEDERHANA (APAS 2013) SEBAGAI SOLUSI DALAM

MENGATASAI KRISIS AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan tekhnologi selain memberikan efek positif bagi kehidupan manusia, juga

menyebabkan efek negative. Salah satu contohnya adalah terjadinya pencemaran lingkungan.

Air merupakan unsur utama kehidupan, kita mampu bertahan hidup tanpa makan dalam

beberapa minggu, namun tanpa air kita akan mati dalam beberapa hari saja. Dalam bidang

kehidupan ekonomi modern kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian,

industri, pembangkit listrik dan transportasi. Oleh karena itu seharusnya air bernilai dan

dimanfaatkan secara bijak dan dijaga terhadap berbagai penyakit yang diakibatkan oleh

kekurangan air atau oleh air yang tercemar. Menurut organisasi kesehatan dunia, dua miliar

orang kini menyandang resiko menderita penyakit diare yang disebabkan oleh air dan makanan.

Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian. Lebih dari lima juta anak-anak setiap

tahunnya.

Selain itu perkembangan penduduk yang pesat menimbulkan dampak meningkat pula

limbah yang dihasilkan. Sumber-sumber air semakin dicemari oleh limbah industri yang tidak

diolah atau tercemar karena penggunaan yang melebihi kapasitasnya untuk dapat diperbaharui.

Jika tidak ada perubahan-perubahan radikal dalam cara memanfaatkannya (air), suatu ketika air

tidak lagi dapat digunakan tanpa pengolahan khusus yang bianya melebihi jangkauan sumber

daya ekonomi bagi kebanyakan Negara. Oleh karena itu, pada percobaan ini, kami sebagai

praktikan dari kelompok 1 praktikum pengetahuan lingkingan, akan mencoba membahas dan

melakukan pembuatan alat sebagai upaya untuk mengatasi dan mengurangi polusi air yang ada

di kota Pontianak. Mengingat sangat sulitnya memperoleh air bersih saat ini. Sebab air saat ini

telah tercemar dan terkontaminasi oleh limbah buangan dari industri, rumah tangga dan sumber

Page 3: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

polutan air yang lainnya. Air yang terpolusi ini memberikan dampak negative pada kesehatan

seperti diare. Dalam hal ini kami akan merancang sebuah alat pembersih air yang sederhana dan

simpel sehingga kedepannya akan mudah diterapkan dan digunakan oleh masyarakat umum

dalam pembersihan air terutama dalam filterasi air.

B. Masalah

1. Bagaimana keadaan lingkungan kota Pontianak saat ini ?

2. Permasalahan lingkungan seperti apakah yang saat ini sangat memperhatinkan untuk kita

berikan solusi dalam penanggulangannya ?

3. Solusi seperti apa yang lebih efektif dan cocok untuk dapat di gunakan dalam mengatasi

permasalah lingkungan tersebut ?

4. Tekhnologi seperti apa yang sangat cocok, simpel, ekonomis dan lebih efisien untuk

diterapkan dalam mengatasi permasalahan lingkungan seperti pengolahan limbah,

khususnya dalam pengolahan air bersih untuk masyarakat Pontianak ?

5. Seberapakah jauh peranan dan fungsi dari alat hasil rancangan praktikan dalam mengatsi

permasalahan lingkungan ?

C. Tujuan

Percobaan ini dilakukan agar :

1. Mahasiswa dapat menentukan satu permasalahan lingkungan yang menimbulkan

pencemaran udara, tanah, dan air

2. Mahasiswa dapat merancang alat atau tekhnologi sederhanan sebagai solusi untuk

mengatasi pencemaran udara, tanah dan air.

Page 4: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

BAB II

DASAR TEORI

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup

termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan, dalam

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain (Undang-Undang no 23 tahun 1997 tentang

pengolahan lingkungan hidup) (Antonim A, 2012).

Unsur-unsur lingkungan dapat dikategorikan menjadi 3 macam yaitu :

1. Fisik (abiotik) = tanah, air, udara, kimia, dan lain-lain (medium berlansungnya kehidupan)

2. Hayati atau biologis (biotik) = makhluk hidup

3. Sosial atau budaya = hubungan timbal balik antar manusia dan lingkungan.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lingkungan hidup yaitu :

Jenis dan jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup, akan terlihat perbedannya antar

lingkungan hidup, pada daerah berbukit tandus dengan daerah yang tertutup rimbuan oleh

tumbuhan.

Hubungan atau interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup dan tak hanya menyangkut

komponen biofisik tapi juga hubungan solusinya.

Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup

Faktor-faktor nonmaterial seperti kondisi unsur lingkungan hidup.

Bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup :

1. Kerusakan lingkungan akibat proses alam

Kerusakan lingkungan hidup oleh alam terjadi karena adanya gejala atau peristiwa alam yang

terjadi secara hebat sehingga mempengaruhi kesetimbangan lingkungan antara lain meliputi hal-

hal berikut :

a. Letusan gunung api

b. Gempa bumi

c. Banjir

d. Tanah lonsor

e. Badai, angina topan

f. Kemarau panjang

2. Kerusakan lingkungan hidup karena aktivitas manusia meliputi :

Page 5: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

a. Pencemaran lingkungan

b. Degradasi lahanatau berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan

(Anonim A, 2012).

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup,

zat, energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan

oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai

ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi

sesuai peruntukannya (Undang-Undang Pokok Pengolahan Lingkungan Hidup No. 4. Tahun

1982).

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu

zat disebut polutan bila keberadannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup

suatu zat dapat disebut polutan apabila :

1. Jumlahnya melebihi jumlah normal

2. Berada pada waktu tidak tepat

3. Berada pada tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan adalah :

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak

lagi

2. Merusak dalam jangka waktu lama (Anonim B, 2009).

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan disuatu tempat penampungan air seperti

danau, sungai, laut dan air tanah akibat aktivitas manusia.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-

beda:

Meningkatnya kandungan nutrein dapat mempengaruhi eutrofikasi

Pencemaran air oleh sampah

Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan

Industri membuang berbagai macam polutan kedalam air limbahnya

Akibat pencemaran air yaitu ;

Dapat menyebabkan banjr

Erosi

Kekurangan sumber air

Page 6: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

Dapat membuat sumber penyakit

Tanah longsor

Dapat merusak ekosistem air

Pengolahan limbah atau pengolahan air limbah domestic adalah proses penghilangan kontan

minan dari air limbah dan limbah rumah tangga baik limpasan (efulen) maupun domestic. Hal ini

meliputi proses fisika, kimia dan biologis. Tujuannya adalah untk menghasilkan aliran limbah

(atau efulen yang telah diolah) dan limbah padat atau lumpur yang cocok untuk pembuangan

atau penggunaan kembali terhadap lingkungan. (Asnawi, 2003).

Usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini :

1. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuannya serta mengatur system

irigasi dan drainase sehingga aliran air tidak tergenang.

2. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah seperti diolah terlebih dahulu sebelum

dibuang agar tidak mencemari lingkungan.

3. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis seperti diolah terlebih dahulu sebelum

dibuang agar tidak mencemari lingkungan

4. Menciptkan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang ramah lingkungan

5. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap prilaku para pemegang Hak Pengusaha

Hutan (HPH) agar tidak mengeksploitasi hutan secara besar-besaran.(Parsinem, 2001).

Beberapa hal yang dapat kalian lakukkan sebagai bentuk upaya pelestarian lingkungan

hidup, antara lain sebagai berikut :

1. Menghemat penggunaan kertas dan pensil

2. Membuang sampah pada tempatnya

3. Memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang

4. Menghemat penggunaan listrik, air, BBM

5. Menanam dan merawat pohon disekitar lingkungan rumah tangga (Astri muryani, 2007)

Page 7: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

BAB III

METODO LOGI

A. Waktu dan Pelaksanaa

Hari / Pelaksanaan : Sabtu, 1 Juni 2013

Waktu : 19.30 – Selesai

Tempat : Asrama Himpunan Pelajar Mahasiswa Rasau Jaya (HPMR)

B. Alat dan Bahan

Bahan :

Batu kerikil

Arang

tempurung

kelapa

Asolasi

kapas

Kain kasa

Penyambung

paralon

Pasir halus

Botol plastik

bekas air

mineral

Kran air

Paralon ukuran

25 cm dan 15

cm

Alat :

Gunting

Pisau

C. Cara Kerja

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan untuk membuat alat penyaring air

sederhana (APAS 2013)

2. Bersihkan kerikil, arang dan pasir yang akan digunakan

3. Potonglah botol plastik bekas air mineral dengan ukuran 15cm x 10cm dan bentuklah

Potongan ini menjadi sebuah tabung tanpa alas dan tutup seperti pada gambar 2

sehingga ukuran diamternya menjadi 2,5cm

4. kemudian isi dengan kapas, arang, batu kerikil, dan pasir secara berurutan dengan

takaran bahan ini seperti pada gambar 2 serta jangan lupa tutup bagian atas dan alas

tabung ini dengan kain kasa dan rekatkan tabun dan tutupnya dengan menggunakan

asolasi.

Page 8: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

5. Masukan tabung yang telah terbentuk ini kedalam pipa yang ukuran 15 cm dan

posisikan sesuai no-nya masing-masing. (lihat gambar 1 dan 2 : no 1 1 dan no 2 2).

6. Rakitlah alat penyaring air sederhana (APAS 2013) seperti pada gambar 1 pada hasil

pengmatan dan pastikan letak posisinya.

7. Lakukan pengujian dengan air kotor pada alat penyaring air sederhana (APAS 2013)

dengan terlebih dahulu mengendapkan air selama 5 menit pada APAS 2013

8. Bukalah kran pada ujung APAS 2013 dan tampung air yang keluar pada APAS 2013

ini

9. Amati hasil pengujian penyaringan air pada APAS 2013 ini

Page 9: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

BAB IV

HASIL DAN PENGAMATAN

2 cm Kapas

4 cm Pasir

25 cm

3 cm Batu kerikil 15 cm

4 cm Arang tempurung

kelapa

15 cm

Gambar 1 2 cm kapas

2,5 cm

Gambar 2

Alat Penyaring Air Sederhana

APAS 2013

1 2

2

1

Page 10: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan percobaan untuk membuat alat atau sebuah

tekhnologi sederhana sebagai solusi dalam pengolahan limbah. Praktikan memilih untuk

membuat alat penyaring air sebab pencemaran yang sangat besar saat ini atau umumnya terjadi

di kota Pontianak yaitu pencemaran air. Kota Pontianak atau umumnya untuk di daerah

Kalimantan Barat memiliki begitu banyak sungai dan berbagai ekosistem perairan lainnya.

Tetapi saat ini kondisi air di kota Pontianak berada dalam ambang kritis sebab sebagian besar

perairannya telah tercemari oleh polutan akibat dari hasil pertambangan, pembuangan limbah

industri, limbah rumah tangga, pertanian dan pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya.

Untuk itu praktikan sangat tertarik untuk menciptakan suatu tekhnologi sederhana atau sebuah

alat yang dapat memberikan solusi dalam upaya penyelamatan kualitas air yang ada di kota

Pontianak sehingga kedepannya diharapkan kualitas air di kota Pontianak dapat terjaga dan

terhindar dari krisis air bersih.

Tujuan percobaan kali ini yaitu kami sebagai praktikan (mahasiswa) dapat menentukan

solusi permasalahan lingkungan yang menimbulkan pencemaran udara, tanah, dan air serta dapat

merancang alat atau tekhnologi sederhana sebagai solusi untuk mengatasi pencemaran udara,

tanah, dan air.

Sebelum membuat alat, praktikan terlebih dahulu mempersiapkan alat dan bahan yang akan

digunakan untuk membuat Alat Penyaring Air Sederhana (APAS 2013). Adapun alat dan bahan

yang diperlukan adalah yaitu Alat : pisau dan gunting, serta bahannya: batu kerikil, arang

tempurung kelapa, asolasi, kapas, kain kasa, penyambung paralon, pasir halus, botol plastik

bekas air mineral, kran air dan paralon ukuran 25 cm dan 15 cm.

Pertama yang dilakukan praktikan untuk membuat APAS 2013 setelah alat dan bahan telah

dipersiapkan yaitu membersihkan batu kerikil, arang dan pasir yang akan digunakan sebagai

bahan inti penyaring dalam alat ini. Selanjutnya yaitu memotong botol plastik bekas air mineral

dengan ukuran 15cm x 10cm dan membentuk potongan ini sehingga menjadi sebuah tabung

Page 11: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

yang tanpa alas dan tutup dengan ukuran diameter tabung 2,5 cm. untuk lebih jelas, silahkan lihat

bentuknya pada gambar 2 pada hasil pengamatan. Kemudian isi tabung ini dengan kapas, arang,

batu kerikil, dan pasir secara berurutan dengan takaran bahan ini seperti pada gambar 2 serta

jangan lupa tutup bagian atas dan alas tabung ini dengan menggunakan kain kasa dan rekatkan

tabung ini dengan menggunakan asolasi. Masukan tabung yang telah terbentuk ini kedalam pipa

yang ukuran 15 cm dan posisikan sesuai no-nya masing-masing. (lihat gambar 1 dan 2 : no 1 1

dan no 2 2). Langkah yang terakhir yaitu merakit Alat Penyaring Air Sederhana (APAS 2013).

Untuk lebih jelas, silahkan lihat seperti gambar 1 pada hasil pengmatan. Setelah APAS 2013

telah selesai dibuat, hal yang terakhir harus dilakukan praktikan yaitu menguji APAS 2013

dengan air kotor dengan mengendapkan terlebih dahulu air kotor tersebut selama 5 menit

didalam APAS 2013 dengan maksud agar air kotor ini terlebih dahulu diserap kotoran-kotoran

yang terlarut dalam air oleh arang tempurung kelapa. Tujuan pengujian ini yaitu untuk

memastikan apakah APAS 2013 berfungsi seperti tujuan dan harapan praktikan dalam

menyaring air kotor sehingga nantinya akan menghasilkan air bersih yang layak pakai dari air

kotor yang telah disaring dengan APAS 2013. Setelah dilakukan pengujian oleh praktikan,

ternyata air kotor yang di saring oleh APAS 2013 mengasilkan air hasil saringan yang lebih

bersih dari air sebelum disaring. Ini menunjukan bahwa APAS 2013 berfungsi seperti tujuan dan

harapan praktikan walaupun tidak 100% memfilter kotoran dan merubah warna serta bau air

menjadi air bersih yang siap pakai (diminum) tetapi setidaknya APAS 2013 telah berfungsi

sebagai alat penyaring (filter). Dari hasil pengamatan praktikan terhadap pengujian ini, ternyata

yang sangat berfungi dalam memfilter air kotor tersebut adalah kapas yang diletakan pada bagian

depan dan belakang pada alat inti penyaring (lihat gambar 2 pada hasil pengamatan) sebab kapas

mempunyai kerapatan yang lebih tinggi dari pada bahan susunan pasir, batu kerikil, dan arang

tempurung kelapa sehingga air yang lewat dapat terfilter dengan baik akibatnya kotoran-kotoran

tertahan lebih banyak pada kapas. Dari hasil pengujian ini, paraktikan juga memprediksikan

apabila APAS 2013 dibuat dalam skala ukuran yang lebih besar dari ukuran sebelumya maka air

kotor yang nantinya disaring juga akan lebih bersih lagi sebab bahan-bahan penyaring yang

terdapat dalam bagian inti APAS 2013 juga akan lebih banyak sehingga kotoran-kotoran yang

terdapat dalam air juga akan teradsorbsi dan terfilterasi dengan baik.

Kekurangan dari Alat Penyaring Air Sederhana (APAS 2013) yaitu alat ini tidak dapat

memfilter dan menadsorbsi kotoran dalam air 100% menjadi air bersih yang siap pakai (minum),

Page 12: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

tidak dapat merubah warna dan bau air menjadi air bersih. Adapun keunggulan APAS 2013 yaitu

dapat memfilter air kotor menjadi lebih bersih walaupun tidak 100% bersih sehingga air hasil

saringan alat ini tidak dapat digunakan untuk air minum, biaya pembuat APAS 2013 sangat

terjangkau dan cara pembuatannya simpel sehingga dapat di buat oleh semua kalangan

masyarakat.

Solusi yang paraktikan sarankan dari kekurangan APAS 2013 yaitu perlu ditambah bahan-

bahan pada alat inti penyaringan (gambar 2) berupa karbon aktiv, tawas, dan kaporit.

Page 13: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Air merupan unsur utama kehidupan

2. Perkembangan penduduk yang pesat menimbulkan dampak meningkatnya kebutuhan air

bersih dan bersamaan dengan itu meningkatkan pula limbah yang dihasilkan

3. Alat Penyaring Air Sederhana (APAS 2013) belum 100% berfungsi sebagai alat filterasi

dan adsorbsi yang dapat mengubah air kotor menjadi air bersih yang layak pakai

4. Bahan pemfilter yang utama pada APAS 2013 yaitu kapas, arang batok kelapa, pasir, batu

kerikil.

5. Kekurangan dari Alat Penyaring Air Sederhana (APAS 2013) yaitu alat ini tidak dapat

memfilter dan menadsorbsi kotoran dalam air 100% menjadi air bersih yang siap pakai

(minum), tidak dapat merubah warna dan bau air menjadi air bersih.

6. Keunggulan yang dimiliki APAS 2013 yaitu dapat memfilter air kotor menjadi lebih bersih

walaupun tidak 100% bersih, biaya pembuat APAS 2013 sangat terjangkau dan cara

pembuatannya simpel sehingga dapat di buat oleh semua kalangan masyarakat.

7. Solusi dari kekurangan APAS 2013 yaitu perlu ditambahkannya bahan-bahan pada alat inti

penyaringan (gambar 2) berupa karbon aktiv, tawas, dan kaporit.

B. Saran

Dalam praktikum selanjutnya, praktikan harus lebih kreatif dan inofatif dalam membuat dan

menentukan ide pembuatan suatu alat pengolahan limbah sehingga alat tersebut benar-benar

berguna dan berfungsi dengan baik serta dapat mengatasi permasalahan lingkungan yang ada di

kota Pontianak. Dan untuk mengatasi permasalahan kebersihan air, diharuskan kepada semua

kalangan masyarakat supa menjaga perairan, tidak membuang sampah sembarangan, menanam

pohon, hemat dalam pengunaan air bersih, gunakan sistem tebang pohon pilih tanam, dan tidak

membuang limbah di perairan.

Page 14: Laporan Praktikum Pengetahuan Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim A. 2012. Lingkungan Hidup. (Online). (http://wikipedia.org, diakses tanggal 28 mei

2013).

Anonim B. 2009. Pencemaran Lingkungan. (Online). (http://bloger.sains.com, diakses tanggal

28 mei 2013).

Asnawi. 2003. Pengolahan Limbah. Bandung : ITB Press.

Muryani, Astri. 2007. Pengantar Pengetahuan Lingkungan Hidup. Semarang : Semarang Kreasi.

Parsinem. 2001. Pelestarian Lingkungan Hidup. Jakarta : Media Press.