laporan reaksi ion transisi

download laporan reaksi ion transisi

of 61

description

laporan praktikum anorganik laporan reaksi-reaksi ion transisi

Transcript of laporan reaksi ion transisi

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    1/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    I. JUDUL PERCOBAAN

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi.

    II. HARI/TANGGAL PERCOBAAN

    Selasa/28 Oktober 2014 Pukul 13:00 WIB.III. SELESAI PERCOBAAN

    Selasa/28 Oktober 2014 Pukul 16:00 WIB.

    IV. TUJUAN PERCOBAAN

    Mempelajari reaksi-reaksi garam logam transisi.

    Mengenal pembentukan ion kompleks logam transisi.

    Mengamati perubahan warna karena perubahan bilangan oksidasi dari senyawa

    logam transisi.

    V. KAJIAN PUSTAKA

    Pengertian Unsur-unsur Transisi

    Unsur-unsur transisi adalah:

    a. Terletak antara unsur golongan alkali tanah dan golongan boron

    b. Merupakan unsur logam

    c. Merupakan unsur-unsur blok d dalam sistem periodik

    Salah satu yang menarik pada logam transisi adalah kemampuan logam-logam transisi

    untuk membentuk senyawa koordinasi. Selain itu karena senyawa kompleks dapat

    membentuk warna-warna. Senyawa kompleks dapat berwarna karena senyawa tersebut

    menyerap energi pada daerah sinar tampak. Penyerapan energi tersebut digunaan untuk

    melakukan promosi atau transisi elektronik pada atom pusat. Pada kompleks yang

    berkarakter d1-d9merupakan kompleks yang memiliki warna dikarenakan adanya transisi

    elektronik pada orbital d. Bila kedua orbital molekul yang memungkinkan transisi

    memiliki karakter utama d, transisinya disebut transisi d-d.

    Pada orbital d terjadi pembelahan atau splitting orbital yang akan menghasilkan dua

    tingkat energi yaitu eg dan t2gpada oktahedral. Pada kompleks d0

    dan d10

    memiliki

    keistimewaan karena terdapat senyawa dari kompleks ini yang menghasilkan warna. Hal

    ini dikarenakan adanya transisi transfer muatan (Charge Transfer). Transisi transfer

    muatan diklasifikasikan atas transfer muatan logam ke ligan [metal (M) to ligand (L)

    charge transfers(MLCT)] dan transfer muatan ligan ke logam (LMCT).

    Energi elektron dalam orbital (n-1)d isi selalu lebih rendah dibanding dengan energi

    elektron dalam orbital ns2, dengan perkecualian stabilitas lebih tinggi pada konfigurasi penuh

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    2/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    atau setengah penuh. Peran orbital (n-1)d ini menentukan tingkat oksidasi yang bervariasi,

    pembentukan senyawa kompleks, sifat magnetik spesies yang bersangkutan. Unsur transisi

    berperan sebagai katalisator baik dalam bentuk unsurnya maupun dalam bentuk senyawa

    kompleksnya. Sifat magnetik senyawa transisi berkaitan dengan elektron nirpasangan dalam

    orbital d. Sifat magnetik dibedakan dalam dua macam yaitu diamagnetik dan paramagnetik.

    Sifat Unsur-unsur Transisi

    1) Biloks yang bervariasi.

    Salah satu sifat logam transisi adalah memiliki biloks yang bervariasi. Walaupun ada

    unsur yang bukan logam transisi juga dapat memiliki biloks bervariasi, misalnya S, N,

    Cl. Tetapi sifat ini tidak umum untuk logam selain transisi (misal gol IA dan IIA).

    2) Sifat-sifat yang khas dari unsur transisi:

    a. Mempunyai berbagai bilangan oksidasi

    b. Kebanyakan senyawaannya bersifat paramagnetik

    c. Kebanyakan senyawaannya berwarna

    d. Unsur transisi dapat membentuk senyawa kompleks

    Dalam bentuk logam umumnya bersifat:

    a. Keras, tahan panas

    b.

    Penghantar panas dan listrik yang baik

    c. Bersifat inert

    Beberapa pengecualian:

    a. Tembaga (Cu) bersifat lunak dan mudah ditarik

    b. Mangan (Mn) dan besi (Fe): bersifat sangat reaktif, terutama dengan oksigen,

    halogen, sulfur, dan non logam lain (Seperti dengan karbon dan boron)

    3) Sifat Fisik

    a.

    Pada suhu kamar berupa padatan (kecuali merkuri)

    b. Memiliki titik didih, titik leleh, kerapatan dan kekuatan rentang yang tinggi.

    c. Umumnya bersifat paramagnetik (sifat yang disebabkan oleh adanya elektron

    tunggal)

    4) Sifat Umum

    a. Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn, hal ini berkaitan dengan semakin

    bertambahnya elektron pada kulit 3d, maka semakin besar pula gaya tarik intinya,

    Sehingga jarak elektron pada kulit terluar ke inti semakin kecil.

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    3/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    b. Energi ionisasi cenderung bertambah dari Sc ke Zn. Walaupun terjadi sedikit

    fluktuatif, namun secara umum Ionization Energy (IE) meningkat dari Sc ke Zn.

    Kalau kita perhatikan, ada sesuatu hal yang unik terjadi pada pengisian elektron

    pada logam transisi. Setelah pengisian elektron pada subkulit 3s dan 3p, pengisiandilanjutkan ke kulit 4s tidak langsung ke 3d, sehingga kalium dan kalsium

    terlebih dahulu dibanding Sc. Hal ini berdampak pada grafik energi ionisasinya

    yang fluktuatif dan selisih nilai energi ionisasi antar atom yang berurutan tidak

    terlalu besar. Karena ketika logam menjadi ion, maka elektron pada kulit 4s lah

    yang terlebih dahulu terionisasi.

    c. Kecuali unsur Cr dan Cu, semua unsur transisi periode keempat mempunyai

    elektron pada kulit terluar 4s2, sedangkan pada Cr dan Cu adalah 4s1.

    Senyawa-senyawa koordinasi terbentuk antara atom logam atau ion logam dan

    molekul dengan satu atau lebih pasangan elektron bebas yang disebut ligan. Ligan

    diklasifikasikan berdasarkan jumlah pasangan atom donor yang dimilikinya dibedakan

    menjadi:

    a. Ligan monodentat, yaitu ligan yang mendonorkan satu pasang elektron

    bebasnya kepada logam atau ion logam. Contoh: NH3, H2O, NO2-, dan CN-.

    b. Ligan bidentat, yaitu ligan yang mendonorkan dua pasang elektronnya kepada

    logam atau ion logam. Contoh: etyhlendiamine, NH2CH2CH2NH2.

    Namun demikian, molekul netral seperti H2O dan NH3 dan anion seperti F-,Cl-,Br-

    ,CN-dapat bertindak sebagai ligan. Apabila satu atau lebih molekul netral berkoordinasi

    dengan ion logam akan menghasilkan spesies ion logam transisi yang bermuatan disebut

    ion kompleks. Misalnya ion-ion logam transisi sebagian besar membentuk ion kompleks

    dengan molekul-molekul air ketika di dalam larutan air, misalnya [Co(H2O)6]3+ dan

    [Ni(H2O)6]2+. Jika satu atau lebih anion berkoordinasi dengan ion logam, dihasilkan ion

    kompleks yang bermuatan negatif, contohnya [Co(NO2)6]3-dan [Fe(CN)6]4-.

    Logam-logam Golongan Transisi

    1. Besi (Fe)

    Besi (Fe) adalah unsur yang cukup melimpah di kerak bumi (sekitar 6,2% massa

    kerak bumi). Besi jarang ditemukan dalam keadaan bebas di alam. Besi umumnya

    ditemukan dalam bentuk mineral (bijih besi), seperti hematite (Fe2O3), siderite (FeCO3),

    dan magnetite (Fe3O4).

    Reaksi ion besi dalam larutan:

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    4/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Ion heksaaquobesi(II) [Fe(H2O)6]2+.

    Ion heksaaquobesi(III) [Fe(H2O)6]3+.

    Keduanya bersifat asam, tetapi ion besi(III) lebih kuat sifat asamnya.

    Reaksi ion besi dengan ion hidroksida

    dapat menghilangkan ion hidrogen dariligan air dan kemudian melekat pada ion besi. Setelah ion hidrogen dihilangkan,

    maka diperoleh kompleks yang bermuatan kompleks netral. Kompleks netral ini

    tidak larut dalam air dan terbentuk endapan.

    Pada kasus besi(II):

    Pada kasus besi(III):

    Pada kasus besi(II):

    Besi sangat mudah di oksidasi pada kondisi yang bersifat basa. Oksigen di udara

    mengoksidasi endapan besi(II) hidroksida menjadi besi(III) hidroksida terutama

    pada bagian atas tabung reaksi. Warna endapan yang menjadi gelap berasal dari

    efek yang sama. Pada kasus besi (III):

    Reaksi ion besi dengan larutan amonia Amonia dapat berperan sebagai basa

    atau ligan.

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    5/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Pada kasus besi(III):

    Logam Besi bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan gas hidrogen.

    Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

    Fe(s) + 2 H+

    (aq)> Fe2+

    (aq) + H2(g)

    Larutan asam sulfat pekat dapat mengoksidasi logam Besi menjadi ion Fe 3+.

    Sementara larutan asam nitrat pekat akan membentuk lapisan oksida Fe3O4 yang

    dapat menghambat reaksi lebih lanjut. Umumnya, Besi dijumpai dalam bentuk

    senyawa dengan tingkat oksidasi +2 dan +3. Beberapa contoh senyawa Besi (II)

    antara lain FeO (hitam), FeSO4. 7H2O (hijau), FeCl2 (kuning), dan FeS (hitam). Ion

    Fe2+ dapat dengan mudah teroksidasi menjadi ion Fe3+ bila terdapat gas oksigen

    yang cukup dalam larutan Fe2+. Sementara itu, senyawa yang mengandung ion Besi

    (III) adalah Fe2O3 (coklat-merah) dan FeCl3 (coklat).

    2. Kromium (Cr)

    Kromium adalah elemen yang secara alamiah ditemukan dalam konsentrasi yang

    rendah di batuan, hewan, tanaman, tanah, debu vulkanik dan juga gas. Kromium terdapat

    di alam dalam beberapa bentuk senyawa yang berbeda. Kromium di alam berada dalam

    bentuk senyawa: kromik sulfat, kromik oksida, kromik klorida, kromik trivalent, kalsium

    kromat, timbale kromat, kalium dikromat, natrium dikromat, seng kromat.

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    6/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Ion yang paling sederhana dalam bentuk krom dalam larutan adalah ion

    heksaaquokrom(III) [Cr(H2O)6]3+. Ion Cr3+sendiri berwarna hijau. Ion bereaksi dengan

    molekul air dalam larutan. Ion hidrogen terlepas dari salah satu ligan molekul air sesuai

    dengan persamaan berikut:

    Ion kompleks berperan sebagai asam dengan memberikan ion hidrogen kepada

    molekul air dalam larutan. Air, sudah tentu, berperan sebagai basa yang menerima ion

    hidrogen.

    Karena keberadaan air ada berasal dari dua sumber yang berbeda cukup

    membingungkan (dari ligan dan larutan), maka lebih mudah menyederhanakannya seperti

    berikut ini:

    Reaksi ion heksaaquokrom(III) dengan ion hidroksida.

    Ion hidroksida dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air kemudian

    didempetkan pada ion krom. Ion hidrogen dapat dihilangkan dari tiga molekul air,

    maka akan memperoleh kompleks yang tidak bermuatan (komplek netral).

    Kompleks netral ini tidak larut dalam air dan endapan terbentuk.

    Tetapi proses tidak berhenti sampai disini. Ion hidrogen yang lebih benyak akan

    dihilangkan untuk menghasilkan ion seperti [Cr(H2O)2(OH)4]-dan [Cr(OH)6]

    3-.

    Sebagai contoh:

    Endapan larut kembali karena ion tersebut larut dalam air. Pada tabung reaksi,

    perubahan warna yang terjadi adalah:

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    7/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Reaksi ion heksaaquokrom(III) dengan larutan amonia.

    Amonia dapat berperan sebagai basa maupun sebagai ligan. Dengan jumlah amonia

    yang sedikit, ion hidrogen tertarik oleh ion heksaaquo seperti pada kasus ion

    hidroksida untuk menghasilkan kompleks netral yang sama.

    Endapan tersebut larut secara luas jika ditambahkan amonia berlebih (terutama jika

    amonianya pekat). Amonia menggantikan air sebagai ligan untuk menghasilkan ion

    heksaaminkrom(III).

    Reaksi ion heksaaquokrom(III) dengan ion karbonat.

    Jika ditambahkan larutan natrium karbonat pada larutan ion heksaaquokrom(III),

    maka akan memperoleh endapan yang sama jika menambahkan larutan natrium

    hidroksida atau larutan amonia. Pada saat seperti ini, ion karbonat ion yang

    menghilangkan ion hidrogen.

    Berdasarkan pada proporsi ion karbonat dan ion heksaaqua, maka akan

    memperoleh salah satu diantara ion hidrogen karbonat atau gas karbon dioksida

    dari reaksi antara ion hidrogen dan ion karbonat.Persamaan hasil bagi menunjukkan lebih memungkinkan terjadinya pembentukan

    karbon dioksida:

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    8/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    3. Mangan (Mn)

    Mangan berwarna putih keabu-abuan, dengan sifat yang keras tapi rapuh. Mangan

    sangat reaktif secara kimiawi, dan terurai dengan air dingin perlahan-lahan. Mangan

    digunakan untuk membentuk banyak alloy yang penting. Dalam baja, mangan

    meningkatkan kualitas tempaan baik dari segi kekuatan, kekerasan,dan kemampuan

    pengerasan.

    Dengan aluminum dan bismut, khususnya dengan sejumlah kecil tembaga,

    membentuk alloy yang bersifat ferromagnetik. Logam mangan bersifat ferromagnetik

    setelah diberi perlakuan. Logam murninya terdapat sebagai bentuk allotropik dengan

    empat jenis. Salah satunya, jenis alfa, stabil pada suhu luar biasa tinggi; sedangkan

    mangan jenis gamma, yang berubah menjadi alfa pada suhu tinggi, dikatakan fleksibel,

    mudah dipotong dan ditempa.

    Ion yang paling sederhana dalam bentuk mangan dalam larutan adalah ion

    heksaaquomangan(II)[Mn(H2O)6]2+.

    Reaksi ion heksaaquomangan(II) dengan ion hidroksida.

    Ion hidroksida dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air dan kemudian

    melekat pada ion mangan.Setelah ion hidrogen dihilangkan dari dua molekul air,

    maka akan dipeeroleh kompleks tidak bermuatan kompleks netral. Kompleks

    netral ini tidak larut dalam air dan terbentuk endapan.

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    9/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Reaksiion heksaaquomangan(II) dengan larutan amonia.

    Amonia dapat berperan sebagai basa maupun sebagai ligan. Pada gambar dibawah

    ini, pada konsentrasi laboratorium yang biasa, amonia berperan sebagai basa

    dapat menghilangkan ion hidrogen dari kompleks aquo.

    4. Kobalt (Co)

    Reaksi ion heksaaquokobalt(II) dengan ion hidroksida.

    Ion hidroksida dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air dan kemudian

    melekat ke ion kobal. Setelah ion hidrogen dihilangkan dari dua molekul air, maka

    akan diperoleh kompleks tidak bermuatan kompleks netral. Kompleks ini tidak

    larut dalam air dan terbentuk endapan.

    Reaksi-reaksi ion heksaaquokobalt(II) dengan larutan amonia.

    Amonia dapat berperan sebagai basa maupun ligan. Dengan jumlah kecil amonia,

    ion hidrogen ditarik ion heksaaquo dengan tepat seperti pada kasus perubahan ion

    hidroksida menjadi kompleks netral.

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    10/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Endapan tersebut melarut jika kamu menambahkan amonia berlebih. Amonia

    menggantikan air sebagai ligan untuk menghasilkan ion heksaaminkobal(II).

    Perubahan warna yang terjadi adalah:

    Kompleks heksaaminkobal(II) sangat mudah teroksidasi menjadi kompleks

    kobal(III) yang bersesuaian. Pada tabung reaksi kompleks ini terlihat berubah gelap

    dengan cepat sampai larutan menjadi merah-coklat tua. Faktanya ion

    heksaaminkobal(II) berwarna kuning. Apa yang kita lihat adalah campuran dari ion

    ini dengan berbagai ion kobal(III) lain yang melibatkan reaksi pertukaran ligan

    antara molekul air dengan ion negatif yang terdapat dalam larutan.

    Oksidasi ion heksaaquokobal(II) yang lain:

    dengan larutan amonia dan hidrogen peroksida.

    Kita dapat memperoleh endapan dengan bermacam-macam warna dari kompleks

    kobal(II) hidroksida ketika kamu menambahkan larutan natrium hidroksida.

    Penambahan hidrogen peroksida menghasilkan banyak gelembung oksigen dan

    endapan coklat tua.

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    11/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Reaksi Ion Kobalt (II) dalam air.

    Ion yang paling sederhana dalam bentuk kobal dalam larutan adalah ion berwarna

    merah muda heksaaquokobal(II) [Co(H2O)6]2+. Reaksi ion heksaaquokobal(II)

    dengan ion hidroksida Ion hidroksida dapat menghilangkan ion hidrogen dari liganair dan kemudian melekat ke ion kobal. Setelah ion hidrogen dihilangkan dari dua

    molekul air, maka akan memperoleh kompleks tidak bermuatan kompleks netral.

    Kompleks ini tidak larut dalam air dan terbentuk endapan.

    Dalam tabung reaksi, perubahan warna yang terjadiadalah:

    Reaksi ion heksaaquokobal(II) dengan ion karbonat.

    Diperoleh dengan mudah endapan kobal(II) karbonat

    Reaksi pertukaran ligan yang melibatkan ion klorida

    Jika menambahkan asam klorida pekat ke dalam larutan yang mengandung ion

    heksaqauakobal(I), larutan berubah warna dari merah muda menjadi biru. Enam

    molekul air digantikan oleh empat ion klorida.

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    12/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Reaksiyang terjadi berlangsung reversibel.

    5.

    Nikel (Ni)

    Sifat Kimia dari logam Nikel (Ni):

    Pada suhu kamar, reaksi dengan udara lambat

    Jika dibakar reaksi berlangsung cepat membentuk oksida NiO

    Dengan Cl2membentuk klorida (NiCl2)

    Dengan steam H2O membentuk oksida NiO

    Dengan HCl encer dan asam sulfat encer, reaksi berlangsung lambat

    Dengan asam nitrat dan akuades, Ni segera larut

    Tidak bereaksi dengan basa alkali

    Bereaksi dengan H2S menghasilkan endapan hitam

    Dalam larutan akuatik [Ni(H2O)6]2+berwarna hijau

    Nikel memiliki ciri-ciri atom dengan bilangan oksidasi 2 dan 3. Kemudian nikel

    memiliki struktur kristal cubic face centered.

    Dengan larutan natrium hidroksida

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Ni menghasilkan endapan hijau nikel (II)hidroksida, Ni(OH)2.

    Ni2+ + 2OH-Ni(OH)2

    Endapan tak larut dalam reagensian berlebih. Tak terjadi endapan jika serta tartrat

    atau sitrat, karena terbentuk kompleks.

    Dengan larutanamonia

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Ni menghasilkan endapan hijau nikel (II)

    hidroksida, Ni(OH)2

    Ni2++ 2NH3+ 2OH-Ni(OH)2+ 2NH4

    +

    yang larut dalam reagensia berlebih

    Ni(OH)2+ 6NH3[Ni(NH3)6]2+ + 2OH-

    Larutan berubah menjadi biru tua. Jika ada serta garam amonium tak terjadi

    pengendapan, tetapi kompleks tersebut langsung terbentuk dengan segera.

    6. Cuprum (Cu)

    Reaksi ion hekasaquotembaga(II) dengan ion hidroksida

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    13/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Ion hidroksida menggantikan ion hidrogen dari ligan air dan kemudian melekat

    pada ion tembaga. Hal ini dapat dilihat pada persamaan reaksi berikut:

    [Cu(H2O)6]2++ 2OH-[Cu(H2O)4(OH)2] + 2H2O

    ion heksaaquotembaga(II) dengan larutan amonia membentuk senyawa kompleks

    yang memiliki warna tertentu. Dan timbulnya warna tersebut akibat digantikannyamolekul H2O oleh amonia. Hal tersebut dapat dilihat pada reaksi di bawah ini

    [Cu(H2O)6]2++ 2NH3[Cu(H2O)4(H2O)2] + 2NH4

    +

    Kemudian amonia menggantikan H2O sebagai ligan untuk menghasilkan ion

    tetraamindiaquo tembaga(II). Dengan catatan hanya 4 dari 6 molekul air yang

    digantikan. Persamaan reaksinya sebagai berikut:

    [Cu(H2O)6]2++ 4NH3[Cu(NH3)4(H2O)2]

    2++ 4H2O

    7. Zink (Zn)

    Zink merupakan logam dari golongan transisi yang sangat reaktif dan strukturnya

    lunak. Kemudian garam Zink merupakan garam yang larut dalam air, larutan kompleks

    ion Zn merupakan larutan yang tak berwarna. Kemudian, umumnya padatan garamnya

    terhidrat. Selanjutnya penambahan basa menyebabkan terbentuknya endapan putih gelatin

    zink hidroksida: [Zn(H2O)3(OH)]

    +

    + OH

    -

    Zn(OH)2 +3H2O

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    14/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Tetapi endapan ini larut kembali dalam basa berlebih oleh karena sifat amfoterik

    dengan membentuk ion kompleks: Zn(OH)2+ 2OH-[Zn(OH)4]

    2-

    Endapan zink hidroksida juga larut dalam amonia membentuk ion kompleks

    menurut persamaan berikut: Zn(OH)2+ 4NH3

    [Zn(NH3)4]

    2+

    +2OH

    -

    Reaksi Kompleks

    a. Reaksi substitusi ligan: LnMX + Y LnMY + X

    Sangat penting untuk preparasi berbagai turunan kompleks.

    b. Reaksi konversi ligan

    c. Redoks logam

    Bilangan oksidasi logam dalam senyawa logam transisi dapat bervariasi dari

    rendah ke tinggi. Bilangan oksidasi ini adapt berubah dengan reaksi redoks. Hal ini

    mengakibatkan, jarak ikatan dan sudut ikatan antara logam dan unsure yang

    terkoordinasi, atau antar logam, berubah pada saat tertentu. Keseluruhan struktur

    kompleks dapat terdistorsi atau senyawa dapat terdekompisisi. Rekasi senyawa

    logam transisi dengan berbagai zat pengoksidasi atau pereduksi juga penting dalam

    sintesis. Khususnya reaksi reduksi yang digunakan dalam preparasi senyawa

    organologam, misalnya senyawa kluster atau karbonil logam.

    Perubahan bilangan oksidasi ditunjukkan oleh perubahan warna larutan. Sebagai

    contoh, saat ion Cr+7 direduksi menjadi ion Cr3+, warna larutan berubah dari orange

    (jingga) menjadi hijau.

    Cr2O72-

    (aq)+ 14 H+(aq) + 6 e

    -> 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l)

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    15/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    VI. ALAT DAN BAHAN

    Alat-alat:

    Alat-alat Spesifikasi

    Tabung reaksi 30 buahPembakar spirtus 1 buah

    Spatula 1 buah

    Pipet tetes secukupnya

    Kaca arloji 1 buah

    Penjepit 1 buah

    Pembakar spirtus 1 buah

    Kaki tiga dan kasa @ 1 buah

    Bahan-bahan:

    Aquades FeCl3(s)0,1 M NaOH 0.6M, 1M, 2M, 6M

    Amonia pekat & 2 M FeSO4(s)0,1 M Larutan Na2C2O4

    CoCl20,1 M Fe(NH3)2SO40,1 M Larutan Na2EDTA

    CrCl3.6H2O(s)0,1 M Fe(NO3) 0,1 M NiCl20,1 M

    CuSO4.5H2O(s)0,1 M HCl 2 M & 12 M NaNO2jenuhCuCl2.2H2O(s) HNO32 M, pekat MnSO40,1 M

    Dimethilglioxime (DMG) K2Cr2O7(s)0,1 M NH4CNS 0,1 M

    Etanol K4[Fe(CN)6] 0,1 M 1,10-phenantrolin

    Ethylendiamin KSCN jenuh

    Butiran Zn / serbuk ZnCl2 Ni(NO3)2

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    16/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    VII. ALUR KERJA

    Percobaan I: Reaksi Beberapa Ion Logam Transisi

    a.

    Reaksi dengan NaOH 1 M

    Ditambahkan lagi NaOH berlebih

    Larutan

    CrCl3

    Larutan

    Mn(SO4)

    Larutan

    ZnCl2

    Larutan

    Fe(NH3)2SO4

    Larutan

    NiCl2

    Larutan

    CoCl2

    Larutan

    FeCl3

    Larutan

    CuSO4

    Endapan

    abu-abu biru

    Endapan

    putih

    Endapan

    putih

    Endapan

    merah

    kecoklatan

    Endapan putihEndapan

    biru

    Endapan

    warna hijau

    Endapan

    biru

    Endapan

    tidak larut

    Terbentuk

    endapan

    putih(+)

    Endapan

    larut

    Endapan

    larut

    Terbentuk

    endapan biru

    (+)

    Endapan

    hijau (+)

    endapan

    warna biru

    (++)

    Endapan

    coklat

    kemerahan

    Diambil 1 ml

    Ditambahkan tetes demi tetes (3 tetes) larutan NaOH 1 M

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    17/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    b.

    Reaksi dengan larutan Amonia 2 M

    Ditambahkan lagi Amonia berlebih

    Larutan

    CrCl3

    Larutan

    Mn(SO4)

    Larutan

    ZnCl2

    Larutan

    Fe(NH3)2SO4

    Larutan

    NiCl2

    Larutan

    CoCl2

    Larutan

    FeCl3

    Larutan

    CuSO4

    Endapan

    abu-abu biruEndapan

    putih

    Endapan

    putih

    Endapan

    merah

    kecoklatan

    Endapan putihEndapan

    biru

    Endapan

    warna hijau

    Endapan

    biru

    Endapan

    tidak larut

    Terbentuk

    endapan

    putih(+)

    Endapan

    larut

    Endapan

    larut

    Terbentuk

    endapan biru

    (+)

    Endapan

    hijau (+)

    endapan

    warna biru

    (++)

    Endapan

    coklat

    kemerahan

    Diambil 1 ml

    Ditambahkan tetes demi tetes larutan Amonia 2 M

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    18/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    c.

    Reaksi dengan larutan Ammonium tiosianat 0,1 M

    d. Blanko

    Diambil 1 mL

    Ditambahkan 1mL NH4CNS

    Larutan

    CrCl3

    Larutan

    Mn(SO4)

    LarutanFe(NH3)2SO4

    LarutanFeCl3

    Larutan

    CoCl2

    Larutan

    NiCl2

    Larutan

    CuSO4

    Larutan

    ZnCl2

    Larutan berwarna

    biru (hampir sama

    dengan semula)

    Larutan

    tidak

    berwarna

    Larutan

    berwarna

    jingga

    Larutan

    berwarna jingga

    Larutan merah

    muda

    Larutan

    berwarna

    hijau

    Larutan

    berwarna

    hijau

    Larutan tidak

    berwarna

    Diambil 1 mL

    Ditambahakan 1mL Aquades

    Larutan

    CrCl3

    Larutan

    Mn(SO4)

    Larutan

    Fe(NH3)2SO4

    Larutan

    FeCl3

    Larutan

    CoCl2

    Larutan

    NiCl2

    Larutan

    CuSO4

    Larutan

    ZnCl2

    Larutan berwarna

    biru (+)

    Larutan

    tidak

    berwarna

    Larutan warna

    kuning (--)

    Larutan

    berwarna kuning

    Larutan merah

    muda

    Larutan

    berwarna hijau

    muda (--)

    Larutan

    berwarna

    biru

    Larutan tidak

    berwarna

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    19/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Percobaan II: Pembentukan Ion Kompleks

    a. Kompleks Cr(III)

    b. Kompleks Fe(II) dan Fe(III)

    c. Kompleks Co(II)

    2 ml larutan encer CrCl3

    Dimasukkan tabung reaksi

    Ditambahkan sedikit Larutan Na2C2O4dikocok

    Larutan berwarna hijau (++)

    1 ml larutan Fe(II)

    Larutan berwarna kuning (--)

    Dimasukkan dalam tabung reaksi

    Ditambahkan 2-3 tetes

    phenantroline

    Dimasukkan dalam tabung reaksi

    Ditambahkan larutan NH4CNS

    Ditambahkan natrium oksalat

    dikocok

    Ditambahkan larutan NH4CNS

    2 ml lar encer FeCl3

    Jingga (+)

    Merah kecoklatan

    Larutan merah

    1 mL CuCl 0,1 M

    Merah muda jernih

    Dimasukkan tabung reaksi

    Ditambahkan larutan ethylendiamin

    1 mL CuCl 0,1 M

    Merah muda jernih

    Dimasukkan tabung reaksi

    Ditambahkan larutan Na2EDTA

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    20/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    d. Kompleks Ni(II)

    e. Kompleks Cu(II)

    Ditambahkan beberapa tetes

    ethylendiamindikocok

    Ditambahkan beberapa tetes

    dimethylglioxime (DMG)dikocok

    1 ml larutan Ni(II)

    Endapan berwarna merah

    1 ml larutan Ni(II)

    Berwarna hijau

    Ditambahkan beberapa tetes

    Na2EDTAdikocok

    1 ml larutan Ni(II)

    Berwarna biru

    Diambil seujung spatula

    Ditempatkan pada kaca arloji

    Diambil seujung spatula

    Ditempatkan pada kaca arloji

    Kristal berwarna biru

    CuSO4.5H2O CuCl2.2H2O

    Kristal berwarna hijau

    1 ml CuSO4

    Dimasukkan tabung reaksi

    Dicatat warnanya

    Ditambahkan beberapa tetes ethylendiamin

    dikocok

    Biru kehijauan

    1 ml CuSO4

    Dimasukkan tabung reaksi

    Dicatat warnanya

    Ditambahkan sedikit Larutan Na2EDTA

    dikocok

    Biru kehijauan

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    21/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Percobaan III: Perubahan Tingkat Oksidasi

    a. Perubahan Fe2+

    menjadi Fe3+

    b. Perubahan Cr6+

    menjadi Cr3+

    Larutan berwarna hijau

    1 ml Larutan FeSO4

    Dimasukkan tabung reaksiDitambahkan 2-3 tetes Larutan HNO3pekat

    Dipanaskan sampai 1-2 menit

    Timbul gas

    Biarkan Larutan dingin

    Ditambahkan Larutan NaOH 2M sedikit demi sedikit

    Endapan hijau kotor

    Larutan berwarna biru keruh

    Larutan berwarna hijau tua

    Endapan abu-abu

    Larutan warna jingga

    2 ml K2Cr2O7

    dimasukkan dalam tabung reaksi

    dipanaskan

    Ditambahkan 1-2 butir padatan Zn

    Ditambahkan 1,5 ml Larutan HCl pekat

    Dipanaskan perlahan-lahan sampai mengalami reduksi

    dituang ke tabung reaksi lain

    Ditambahkan HNO3pekat tetes demi tetes

    Dikocok

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    22/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    VIII.

    HASIL PENGAMATAN

    Percobaan 1a: Reaksi Beberapa Ion Logam Transisi dengan Larutan NaOH 1 M

    Larutan

    Garam

    Pengamatan

    Sebelum reaksi

    Setelah penambahan

    tetes demi tetes

    NaOH (3 tetes)

    Rumus senyawa

    yang terbentuk

    Setelah penambahan

    berlebih NaOH (10-15

    tetes)

    Rumus ion kompleks

    yang terbentuk

    CrCl3Larutan berwarna

    biru jernih (++)

    Larutan abu-abu

    kehijauan keruh[Cr(H2O)3(OH)3](s)

    Larutan hijau tua

    keabuan jernih (++)[Cr(OH)6]

    3-(aq)

    Mn(SO4)Larutan tak

    berwarna

    Endapan putih

    kekuningan[Mn(H2O)4(OH)2](s)

    Larutan coklat keruh,

    lapisan endapan coklat[Mn(H2O)3(OH)3](s)

    Fe(NH3)2SO4Larutan berwarna

    kuning jernih

    Larutan kuning jernih

    hablur coklat[Fe(H2O)4(OH)2]

    -(aq)

    Larutan coklat jingga,

    endapan cepat larut[Fe(H2O)3(OH)3](s)

    FeCl3Larutan berwarna

    kuning (++)

    Hablur jingga

    kecoklatan[Fe(H2O)3(OH)3]

    -(aq)

    Larutan jingga

    kecoklatan (++)[Fe(H2O)2(OH)4](s)

    CoCl2Larutan berwarna

    merah muda jernihHablur biru [Co(H2O)4(OH)2](s) Biru kekuningan keruh [Co(H2O)3(OH)3](s)

    NiCl2Larutan berwarna

    hijau toska jernihEndapan hijau toska [Ni(H2O)4(OH)2](s)

    Larutan berwarna hijau

    toska keruh, endapan

    hijau toska (++)

    [Ni(OH)3(H2O)3](s)

    CuSO4Larutan berwarna

    biru jernihEndapan biru [Cu(H2O)4(OH)2](s)

    Endapan hijau

    kecoklatan (+)[Cu(H2O)3(OH)3](s)

    ZnCl2Larutan takberwarna

    Hablur putih keruh [Zn(H2O)4(OH)2](s) Putih jernih/bening [Zn(H2O)3(OH)3](s)

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    23/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Percobaan 1b: Reaksi Beberapa Ion Logam Transisi dengan Larutan Amonia 2 M

    Larutan

    Garam

    Pengamatan

    Sebelum reaksi

    Setelah penambahan

    tetes demi tetes NH3

    (3 tetes)

    Rumus senyawa

    yang terbentuk

    Setelah penambahan

    berlebih NH3(10-15

    tetes)

    Rumus ion kompleks

    yang terbentuk

    CrCl3Larutan berwarna

    biru jernih (++)

    Endapan hijau

    keabuan (++)[Cr(H2O)3(OH)3](s)

    Larutan hijau keabuan

    keruh[Cr(NH3)6]

    3+(aq)

    Mn(SO4) Larutan takberwarna Endapan putihkekuningan keruh [Mn(H2O)4(OH)2](s) Larutan kuning pekat(+++) [Mn(NH

    3)4]2+(aq)

    Fe(NH3)2SO4Larutan berwarna

    kuning jernih

    Larutan hitam

    kehijauan keruh[Fe(H2O)(NH3)5]

    2+(aq)

    Larutan hijau

    kehitaman pekat (++)[Fe(NH3)6]

    2+(aq)

    FeCl3Larutan berwarna

    kuning (++)

    Larutan jingga keruh,

    endapan kecoklatan[Fe(H2O)(NH3)5]

    3+(aq)

    Larutan jingga

    kecoklatan keruh (++)[Fe(NH3)6]

    3+(aq)

    CoCl2Larutan berwarna

    merah muda jernih

    Larutan hijau tua

    kebiruan, endapan (+)[Co(NH3)6]

    2+(aq)

    Larutan hijau tua

    kebiruan, endapan[Co(NH3)6]

    2+(aq)

    NiCl2Larutan berwarna

    hijau toska jernih

    Larutan hijau toska

    kebiruan (++) keruh[Ni(H2O)(NH3)5]

    2+(aq)

    Larutan biru tua jernih

    (+++)[Ni(NH3)6]

    2+(aq)

    CuSO4Larutan berwarna

    biru jernihBiru cerah (++) [Cu(H2O)(NH3)3]

    2+(aq)

    Larutan biru tua (+++)

    jernih, endapan larut[Cu(NH3)4]

    2+(aq)

    ZnCl2Larutan tak

    berwarnaHablur putih keruh [Zn(NHs)(OH)2](s) Putih jernih/bening [Zn(NH3)4]

    2+(aq)

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    24/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Percobaan 1c: Reaksi Beberapa Ion Logam Transisi dengan Larutan Amonium tiosianat 0,1 M

    Warna larutan Amonium tiosianat: tak berwarna

    Larutan

    Garam

    Pengamatan

    Sebelum reaksiSetelah penambahan NH4CNS

    (3 tetes)Rumus ion kompleks

    CrCl3 Larutan berwarna biru jernih (++) Larutan biru jernih (+++) -

    Mn(SO4) Larutan tak berwarna Larutan tak berwarna -

    Fe(NH3)2SO4 Larutan berwarna kuning jernih Larutan jingga (++) [Fe SCN]FeCl3 Larutan berwarna kuning (++) Larutan merah kecoklatan pekat [Fe(SCN)]

    +

    CoCl2 Larutan berwarna merah muda jernih Larutan merah muda jernih (+) -

    NiCl2 Larutan berwarna hijau toska jernih Larutan hijau toska jernih (+) -

    CuSO4 Larutan berwarna biru jernih Larutan hijau muda (+++) [Cu(SCN)]+

    ZnCl2 Larutan tak berwarna Larutan tak berwarna -

    d. Blanko

    Garam Pengamatan

    Sebelum reaksi Setelah penambahan 1 mL air

    CrCl3 Larutan berwarna biru jernih (++) Larutan berwarna biru jernih (+)

    Mn(SO4) Larutan tak berwarna Larutan tak berwarna

    Fe(NH3)2SO

    4Larutan berwarna kuning jernih Larutan berwarna kuning jernih (-)

    FeCl3 Larutan berwarna kuning (++) Larutan berwarna kuning (++)

    CoCl2 Larutan berwarna merah muda jernih Larutan berwarna merah muda jernih (-)

    NiCl2 Larutan berwarna hijau toska jernih Larutan berwarna hijau toska jernih (-)

    CuSO4 Larutan berwarna biru jernih Larutan berwarna biru jernih (-)

    ZnCl2 Larutan tak berwarna Larutan tak berwarna

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    25/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Percobaan 2: Pembentukan Ion Kompleks oleh Ion Logam Transisi

    a. Kompleks Cr(III)

    Warna larutan CrCl3.6H2O: biru kehijauan (++)

    Reagen yang

    ditambahkan

    Warna reagen yang

    ditambahkan

    Pengamatan setelah

    bereaksi (3 tetes)

    Rumus ion kompleks

    yang terbentuk

    Na2C2O4(s) Larutan tak berwarnaLarutan berwarna biru

    kehijauan (+++)[Cr(C2O4)3]

    3-(aq)

    Struktur ion kompleks:CrCl3(aq) + Na2C2O4(aq)[Cr(C2O4)3]3-

    (aq)+ 2Na++ 3Cl-

    b. Kompleks Fe(II)

    Warna larutan Ferro sulfat: hijau jernih

    Garam Pengamatan

    FeSO4+ air

    Setelah penambahan kristal

    1,10-phenanthroline

    Rumus ion kompleks yang

    terbentuk

    Larutan berwarna hijau (+) [Fe(H2O)6]+

    (aq)

    Struktur ion kompleks:

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    26/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Kompleks Fe(III)

    Warna larutan FeCl3: kuning (++)

    Setelah penambahan NH4CNS berlebih (4 tetes) warna larutan: merah

    Struktur ion kompleks:

    [Fe(H2O)4Cl2]Cl + NH4CNS [Fe(H2O)3(CNS)]2+

    (aq)+ NH4Cl + 2Cl

    [Fe(H2O)3(CNS)]2+ + Na2CaO4[Fe(H2O)3(CNS)(C2O4)]

    +(aq)+ 2NaCl

    Larutan

    garam

    Pengamatan

    Setelah penambahan tetes

    demi tetes NH4CNS (2 tetes)

    Rumus ion kompleks

    yang terbentuk

    Setelah penambahan

    berlebih Na2C2O4(11 tetes)

    Rumus ion kompleks

    yang terbentuk

    FeCl3Larutan berwarna merah

    kecoklatan pekat[Fe(CNS)]2+ Larutan berwarna jingga (++) Fe(C2O4)

    +(aq)

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    27/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    c. Kompleks Co (II)

    Warna larutan CoCl2: merah muda jernih

    Reagen yang

    ditambahkan

    Warna reagen yang

    ditambahkanPengamatan setelah bereaksi

    Rumus ion kompleks

    yang terbentuk

    Larutan Ethylendiamin Larutan tak berwarnaLarutan berwarna merah muda

    keunguan (+)[Co(en)2]

    2+

    Larutan Na2EDTA Larutan tak berwarnaLarutan berwarna merah muda

    jingga (+)[Co(EDTA)]

    Struktur ion kompleks:

    1. [Co(en)2]2+

    2. [Co(EDTA)]

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    28/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    a.

    Kompleks Ni (II)

    Warna larutan Ni(NO3)2: hijau (+)

    Reagen yang

    ditambahkan

    Warna reagen yang

    ditambahkan

    Pengamatan setelah

    bereaksi

    Rumus ion

    kompleks yang

    terbentuk

    Ethylendiamin Larutan tak berwarna Larutan berwarna hijau (+) [Ni(NO3)(en)]+

    Dimethylglioksim Larutan tak berwarnaLarutan berwarna merah

    muda (+)[Ni(DMG)]2+

    Larutan Na2EDTA Larutan tak berwarna Larutan berwarna biru (+) [Ni(EDTA)2]+

    Struktur ion kompleks:

    1. [Ni(NO3)(en)]+

    2. [Ni(DMG)]2+

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    29/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    3. [Ni(EDTA)2]2+

    b. Kompleks Cu (II)

    Warna CuSO4.5H2O : kristal berwarna biru (++)

    Warna CuCl2.2H2O : kristal berbentuk panjang berwarna hijau (+)

    Reagen yang

    ditambahkan

    Warna reagen yang

    ditambahkanPengamatan setelah bereaksi

    Rumus ion

    kompleks yang

    terbentuk

    Ethylendiamin Larutan tak berwarna Larutan berwarna biru kehijauan (+) [Cu(en)2]

    Larutan Na2EDTA Larutan tidak berwarna Larutan berwarna biru kehijauan (++) [Cu(EDTA)2]+

    Struktur ion kompleks:

    1. [Cu(en)2]2+.

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    30/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    2. [Cu(EDTA)2]2+

    Percobaan III: Perubahan tingkat oksidasi

    a.

    Perubahan Fe2+

    menjadi Fe3+

    Warna larutan ferrosulfat : kuning jernih

    Perlakuan Pengamatan Rumus ion kompleks yang terbentuk / reaksi yang terjadi

    Penambahan HNO3pekat 3 tetesLarutan berwarna kuning

    kehitaman (++)Fe2+(aq)

    + HNO3(aq) + 3H+Fe3++ NO(g)+ 2H2O(l)

    Setelah dipanaskan 1-2 menitLarutan berwarna kuning (+++),

    ada gelembung gas NOFe2+(aq)Fe

    3+(aq) + e

    -

    Setelah didinginkan Larutan berwarna kuning

    Penambahan larutan NaOH 2M Terbentuk endapan coklat Fe ++ NaOH Fe(OH)3(s)

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    31/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    b. Perubahan Cr6+

    menjadi Cr3+

    Warna larutan K2Cr2O7: jingga (++)

    Perlakuan PengamatanRumus ion kompleks yang terbentuk / reaksi yang

    terjadi

    Pemanasan Larutan berwarna jingga (++) [Cr2O7-]

    Penambahan bijih Zn

    larutan berwarna jingga (++),

    terbentuk endapan berwarnaabu-abu

    Cr2O7-+ 3Zn + 14H+3Zn + + 2Cr++ 7H2O

    Penambahan HCl pekatLarutan berwarna hijau tua

    kebiruan

    Cr++ 2HClCrCl2(aq)+ H2(g)

    PemanasanHijau tua (++) ada gelembung

    gas klor

    [Cr(H2O)3(Cl)2]+

    Penambahan HNO3setelah

    perubahan warna akhir (hijau

    tua kebiruan (++))

    Larutan berwarna hijau tua

    jernih

    K2Cr2O7(aq)+ 14HCl 2Cr++ 3Cl2+ 2K

    ++ Cl-+ 7H2O(l)

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    32/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    IX. PEMBAHASAN

    1. Percobaan 1: Reaksi beberapa Ion logam Transisi

    Pada percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui beberapa reaksi logam

    transisi. Beberapa logam yang digunakan adalah Cr, Mn, Fe

    ,

    Co, Ni, Cu, dan Zn.Logam-logam tersebut dalam bentuk garam yang akan direaksikan menggunakan

    NaOH 1 M, NH32 M, dan NH4CNS 0,1 M.

    1) Reaksi dengan NaOH

    Pada dasarnya semua logam transisi dapat membentuk endapan jika direaksikan

    dengan alkali dan menghasilkan endapan hidroksida. Berikut ini uraian beberapa

    reaksi antara logam transisi dengan NaOH (tidak berwarna) berdasarkan

    percobaan yang telah kami lakukan:

    a) Garam CrCl3

    Larutan CrCl3yang berwarna biru jernih diambil 1 mL untuk dimasukkan

    dalam tabung reaksi dan ditambahkan larutan NaOH jernih sebanyak 3 tetes

    terjadi perubahan warna larutan menjadi abu kehijauan keruh yaitu terbentuk

    [Cr(H2O)3(OH)3](s). Kemudian ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 12 tetes,

    dihasilkan larutan kehijauan jernih dan endapannya melarut kembali sehingga

    kompleks yang terbentuk adalah [Cr(OH)6]3-

    (aq). Hal ini terjadi karena adanya

    pergeseran kesetimbangan ke bentuk awal sehingga reaksinya menjadi seperti

    berikut:

    [Cr(H2O)6]3+

    (aq)+ OH-[Cr(H2O)3(OH)3](s)

    [Cr(H2O)3(OH)3](s)+ OH-[Cr(OH)6]

    3-(aq)

    b) Garam Mn(SO)4

    Larutan MnSO4 yang tidak berwarna diambil 1 mL untuk dimasukkan ke

    dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 3 tetes NaOH menghasilkan endapan putih

    kekuningan [Mn(H2O)4(OH)2](s). Kemudian, ditambahkan NaOH berlebih

    sebanyak 12 tetes larutan coklat keruh dan endapan tetap ada, tidak larut. Hal ini

    menunjukkan bahwa logam Mn jika direaksikan dalam reagen alkali berlebih

    endapan tidak larut. Berikut reaksi yang terjadi:

    [Mn(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Mn(H2O)4(OH)2](s)

    [Mn(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Mn(H2O)3(OH)3](s)

    c) Garam Fe(NH3)2SO4

    Larutan Fe(NH3)2SO4yang berwarna kuning jernih diambil 1 mL untuk

    dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan NaOH 3 tetes kemudian

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    33/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    terbentuk larutan kuning dengan hablur coklat yaitu Fe(H2O)4(OH)2](s).

    Setelah ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 12 tetes dihasilkan larutan

    coklat jingga dengan endapan cepat larut saat dikocok. Hal ini sesuai dengan

    teori yang ada bahwa besi (II) jika direaksikan dengan NaOH menghasilkanendapan kotor. Sehingga dapat dituliskan reaksinya sebagai berikut:

    [Fe(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-Fe(H2O)4(OH)2](s)

    [Fe(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Fe(H2O)3(OH)3]

    -(aq)

    d) Garam FeCl3

    Larutan FeCl3 yang berwarna kuning jingga jernih diambil 1 mL dan

    dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 3 tetes NaOH

    menghasilkan hablur coklat jingga (+)yakni [Fe(H2O)3(OH)3](s). Namun,

    setelah ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 12 tetes terbentuk dihasilkan

    larutan jingga kecoklatan (++). Hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa

    besi (III) jika direaksikan dengan NaOH menghasilkan endapan coklat

    kemerahan. Sehingga dapat dituliskan reaksinya sebagai berikut:

    [Fe(H2O)6]3+

    (aq)+ OH-[Fe(H2O)3(OH)3](s)

    [Fe(H2O)3(OH)3](s)+ OH-[Fe(H2O)2(OH)4](aq)

    e) Garam CoCl2

    Larutan CoCl2berwarna merah muda jernih diambil 1 mL dan dimasukkan

    dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 3 tetes NaOH menghasilkan hablur biru

    yakni [Co(H2O)4(OH)2](s). Seharusnya endapan yang dihasilkan adalah berwarna

    merah jambu, ketidaksesuaian ini dikarenakan saat penambahan NaOH terjadi

    kontak dengan udara sehingga teroksidasi. Kemudian ditambahkan NaOH

    berlebih sebanyak 12 tetes larutan biru kekuningan keruh (++).Adapun

    persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:

    [Co(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Co(H2O)4(OH)2](s)

    [Co(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Co(H2O)3(OH)3](s)

    f) Garam NiCl2

    Larutan NiCl2 yang berwarna hijau toska jernih diambil 1 mL dan

    dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 3 tetes NaOH

    terbentuk endapan biru kehijauan jernih (toska) yakni [Ni(H2O)4(OH)2](s).

    Setelah ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 12 tetes pada larutan tersebut

    dihasilkan larutan biru kehijauan keruh (++) yaitu [Ni(H2O)3(OH)3](s). Hal ini

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    34/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    sesuai dengan teori bahwa Ni akan membentuk endapan berwarna hijau

    apabila direaksikan dengan NaOH dan tidak larut dalam reagen berlebih.

    Reaksinya dapat ditunjukkan sebagai berikut:

    [Ni(H2O)6]

    2+

    (aq)+ OH

    -

    [Ni(H2O)4(OH)2](s)[Ni(H2O)4(OH)2](s)+ OH

    -[Ni(H2O)3(OH)3](s)

    g) Garam CuSO4

    Larutan CuSO4yang berwarna biru jernih diambil 1 mL dan dimasukkan

    dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 3 tetes NaOH terbentuk larutan

    biru keruh dan terdapat endapan yaitu [Cu(H2O)4(OH)2](s). Hal ini sesuai

    dengan teori bahwa Cu akan membentuk endapan berwarna biru apabila

    direaksikan dengan NaOH. Kemudian ditambahkan NaOH berlebih sebanyak

    12 tetes pada larutan tersebut dihasilkan larutan hijau kecoklatan (+). Hal ini

    menunjukkan bahwa logam Cu jika direaksikan dalam reagen alkali berlebih

    endapan tidak larut. Berikut reaksi yang terjadi:

    [Cu(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Cu(H2O)4(OH)2](s)

    [Cu(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Cu(H2O)3(OH)3](s)

    h) Garam ZnCl2

    Larutan ZnCl2yang tidak berwarna diambil 1 mL dan dimasukkan dalam

    tabung reaksi kemudian ditambahkan 3 tetes NaOH menghasilkan hablur

    berwarna putih keruh yaitu [Zn(H2O)4(OH)2](s). Hal ini sesuai dengan teori

    bahwa logam Zn akan membentuk hablur berwarna putih apabila direaksikan

    dengan NaOH. Setelah ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 12 tetes pada

    larutan tersebut dihasilkan larutan jernih. Hal ini sesuai dengan teori bahwa

    endapan larut dalam reagen alkali berlebih karena zink (II) hidroksida bersifat

    amfoter. Berikut reaksi yang terjadi:

    [Zn(H2O)6]2+(aq)+ OH-[Zn(H2O)4(OH)2](s)

    [Zn(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Zn(H2O)3(OH)3]

    -(aq)

    Fungsi penambahan NaOH pada tetesan pertama adalah sebagai penetralisir

    asam, dan pada penetesan berikutnya berfungsi untuk mengetahui sifat amfoter

    dari suatu larutan. Sehingga dari percobaan I reaksi ion logam transisi dengan

    larutan NaOH 1 M, dapat disimpulkan bahwa sifat amfoter logam-logam transisi

    tersebut dapat ditunjukkan dengan kelarutan endapan setelah ditambah NaOH

    berlebih. Pada hasil percobaan di atas didapatkan hanya larutan CrCl3 dan ZnCl2

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    35/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    yang bersifat amfoter, karena dapat larut kembali atau menjadi lebih jernih dari

    larutan semula sebelum penambahan NaOH berlebih.

    2)

    Reaksi dengan AmoniaPada dasarnya semua logam transisi yang mengendap dapat larut kembali apabila

    direaksikan dengan amonia (tidak berwarna). Berikut ini uraian beberapa reaksi

    logam transisi dengan amonia berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan:

    a) Garam CrCl3

    Larutan CrCl3yang berwarna biru jernih diambil 1 mL untuk dimasukkan

    dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 3 tetes amonia terbentuk larutan hijau

    keruh (endapan hijau keabuan) yakni [Cr(H2O)3(OH)3](s). Kemudian

    ditambahkan amonia berlebih 12 tetes pada larutan tersebut dihasilkan larutan

    hijau keabuan yakni [Cr(NH3)6]3+

    (aq). Hal ini sesuai dengan teori bahwa logam

    Cr apabila direaksikan dengan amonia akan menghasilkan endapan dan akan

    larut dalam reagen berlebih. Sehingga reaksinya menjadi seperti berikut:

    Cr3+(aq)+ 3NH3+ 3H2OCr(OH)3(s) + 3NH4

    +(aq)

    Cr(OH)3(s) + 6NH3[Cr(NH3)6]3+

    (aq)

    b) Garam Mn(SO)4

    Larutan MnSO4yang tidak berwarna diambil 1 mL untuk dimasukkan ke

    dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 3 tetes amonia menghasilkan larutan

    kuning keruh dengan endapan putih yakni [Mn(H2O)4(OH)2](s). Kemudian,

    ditambahkan amonia berlebih sebanyak 12 tetes dihasilkan larutan kuning

    pekat (+++) dan endapan larut. Sebab, penambahan amonia berlebih

    mengakibatkan reaksi bergeser ke kiri dan membuat konsentrasi ion hidroksil

    sangat kecil (menurun) yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk

    menghasilkan endapan Mangan(II) hidroksida. Berikut reaksi yang terjadi:

    Mn2+(aq)+ 2NH3+ 2H2OMn(OH)2(s) + 2NH4

    +(aq)

    Mn(OH)2(s) + 6NH3[Mn(NH3)6]2+

    (aq)

    c) Garam Fe(NH3)2SO4

    Larutan Fe(NH3)2SO4yang berwarna kuning jernih diambil 1 mL untuk

    dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan amonia 3 tetes terbentuk

    larutan hitam kehijauan keruh yaitu [Fe(H2O)(NH3)5]2+

    (aq). Kemudian

    ditambahkan amonia berlebih 12 tetes pada larutan tersebut dihasilkan larutan

    hijau kehitaman pekat (++) yakni [Fe(NH3)6]2+

    (aq). Hal ini menunjukkan

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    36/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    bahwa ion amonium ada dalam jumlah banyak, sehingga disosiasi amonium

    hidroksida tertekan dan konsentrasi ion hidroksil menjadi semakin rendah.

    Dengan demikian pengendapan tidak terjadi, sehingga dapat dituliskan

    reaksinya sebagai berikut:Fe2+(aq)

    + 5NH3+ H2O [Fe(H2O)(NH3)5]2+

    (aq)

    [Fe(H2O)(NH3)5]2+

    (aq)+ NH3[Fe(NH3)6]2+

    (aq)

    d) Garam FeCl3

    Larutan FeCl3 yang berwarna kuning diambil 1 mL dan dimasukkan

    dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 3 tetes amonia terbentuk larutan jingga

    keruh (+) yakni [Fe(H2O)(NH3)5]3+

    (aq) dan ada endapan coklat. Hal ini

    menunjukkan bahwa endapan mulai terbentuk karena endapan yang dihasilkan

    merupakan Besi(III) hidroksida dan Kspnya sangat kecil, sehingga terjadi

    pengendapan. Apabila ditambahkan amonia berlebih lagi maka kekeruhan

    akan berkurang dan menghilang sehingga larutan menjadi jernih merah

    kecoklatan. Namun pada percobaan kami tambahkan sebanyak 12 tetes

    amonia berlebih menghasilkan larutan jingga kecoklatan keruh (++) yakni

    [Fe(NH3)6]3+

    (aq) yang mana endapan masih ada dikarenakan kurangnya

    penambahan amonia berlebih. Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:

    Fe3+(aq)+ 5NH3+ H2O [Fe(H2O)(NH3)5]

    3+(aq)

    [Fe(H2O)(NH3)5]3+

    (aq)+ NH3[Fe(NH3)6]3+

    (aq)

    e) Garam CoCl2

    Larutan CoCl2berwarna merah muda jernih diambil 1 mL dan dimasukkan

    dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 3 tetes amonia menghasilkan larutan

    hijau tua kebiruan dan ada endapan yakni Co(OH)3(s). Kemudian ditambahkan

    amonia berlebih 12 tetes pada larutan tersebut dihasilkan hijau tua kebiruan

    dengan endapan lebih sedikit yakni [Co(NH3)6]2+(aq). Hal ini sesuai teori

    apabila amonia ditambahkan berlebih sekali lagi maka endapan akan larut

    karena jumlah ion ammonium dalam jumlah lebih banyak dan senyawa

    kompleks akan terbentuk dalam satu tahap. Sehingga dapat dituliskan reaksi

    kesetimbangannya adalah sebagai berikut:

    Co2+(aq)+ 3NH3+ 2H2OCo(OH)3(s) + 2NH4

    +(aq)

    Co(OH)3(s) + 6NH3(aq)[Co(NH3)6]2+

    (aq)

    [Co(NH3)6]2+(aq) Co2+(s) + 6NH4+(aq)

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    37/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Kesetimbangan bergeser ke kanan karena pengikatan ion hidrogen oleh

    amonia.

    H++ NH3NH4+

    f)

    Garam NiCl2Larutan NiCl2 yang berwarna hijau toska jernih diambil 1 mL dan

    dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 tetes terbentuk

    hablur hijau toska dengan segera kemudian dilanjutkan sampai 3 tetes amonia

    menghasilkan endapan hijau toska kebiruan yakni Ni(OH)2(s) dan larutan

    keruh. Setelah ditambahkan amonia berlebih sebanyak 12 tetes menghasilkan

    larutan biru tua jernih yakni [Ni(NH3)6]2+

    (aq). Hal ini berarti reaksi yang terjadi

    akan menghasilkan endapan untuk penambahan amonia pertama kali dan akan

    larut dalam penambahan amonia berlebih. Reaksinya dapat ditunjukkan

    sebagai berikut:

    Ni2+(aq)+ 2NH3+ 2H2ONi(OH)2(s) + 2NH4

    +(aq)

    Ni(OH)2(s) + 6NH3(aq)[Ni(NH3)6]2+

    (aq)

    Apabila tidak demikian, reaksi dapat juga menunjukkan bahwa senyawa

    kompleks terbentuk dengan segera. Reaksinya dapat dituliskan sebagai

    berikut:

    Ni2+(aq)+ 5NH3+ H2O [Ni(H2O)(NH3)5]

    2+(aq)

    [Ni(H2O)(NH3)5]2+

    (aq)+ NH3[Ni(NH3)6]2+

    (aq)

    g) Garam CuSO4

    Larutan CuSO4yang berwarna biru jernih diambil 1 mL dan dimasukkan

    dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan 3 tetes amonia menghasilkan

    larutan biru cerah (++) yakni [Cu(H2O)(NH3)3]2+

    (aq). Kemudian ditambahkan

    amonia berlebih 12 tetes lagi menghasilkan larutan berwarna biru tua (+++)

    jernih [Cu(NH3)4]2+(aq). Hal ini menunjukkan bahwa senyawa kompleks

    langsung terbentuk. Hal ini dikarenakan larutan CuSO4 merupakan garam

    asam dan amonia yang digunakan untuk menetralkannya berlebih sehingga

    endapan tidak terjadi sama sekali. Berikut reaksi yang terjadi:

    Cu2+(aq)+ 3NH3+ H2O [Cu(H2O)(NH3)3]

    2+(aq)

    [Cu(H2O)(NH3)3]2+

    (aq) + NH3[Cu(NH3)4]2+

    (aq)

    h) Garam ZnCl2

    Larutan ZnCl2yang tidak berwarna diambil 1 mL dan dimasukkan dalam

    tabung reaksi kemudian ditambahkan 3 tetes amonia menghasilkan terbentuk

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    38/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    larutan berhablur putih keruh yakni Zn(OH)2(s). Lalu ditambahkan amonia

    berlebih sebanyak 12 tetes menghasilkan larutan putih jernih [Zn(NH3)6]2+

    (aq).

    Hal ini dikarenakan konsentrasi ion hidroksil akan menurun sampai Ksp

    Zink(II) hidroksida tidak tercapai, sehingga akan menghasilkantetraaminzinkat(II). Berikut reaksi yang terjadi:

    Zn2+(aq)+ 2NH3+ 2H2O Zn(OH)2(s) + 2NH4

    +(aq)

    Zn(OH)2(s) + 6NH3[Zn(NH3)6]2+

    (aq)

    3) Reaksi dengan NH4CNS

    Pada percobaan ini, masing-masing larutan garam logam transisi diambil 1

    mL dan dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 3 tetes NH4CNS.

    Kemudian dibandingkan perubahan warna yang terjadi dengan larutan blanko

    yang dibuat dari 1 mL larutan garam logam transisi ditambahkan dengan aquades

    1 mL. Hal ini bertujuan untuk membedakan kation mana yang membentuk ion

    kompleks dengan ion CNS-.

    Kation dari garam logam transisi yang dapat membentuk ion kompleks

    dengan ion CNS- adalah Fe2+, Fe3+, dan Cu2+yang ditunjukkan dari perubahan

    warna yang terjadi pada larutan saat ditambahkan amonium tiosianat. Belum

    tentu perubahan warna tersebut mengindikasikan adanya pembentukan ion

    kompleks. Namun, saat ion CNS- yang bertindak sebagai ligan terikat pada logam

    akan menimbulkan suatu interaksi elektron yang terjadi disekitar ion pusat yang

    membutuhkan energi dan energi dan akan digunakan untuk melakukan eksitasi.

    Eksitasi yang terjadi yaitu seperti gelombang cahaya, dimana akan dihasilkan

    warna-warna tertentu.

    Selain itu, warna yang dihasilkan akibat dari pengisian orbital dpada logam

    yang kosong dimana logam transisi cenderung bersifat paramagnetik. Artinya,

    mudah ditarik oleh medan magnet dan mudah menerima sumbangan elektron.

    Sehingga, banyak logam transisi digunakan sebagai penghantar panas dan listrik

    yang baik.

    Terlepas dari kegunaan dan aktivitas elektron yang terjadi antara logam-ligan

    atau ligan-logam. Warna yang dihasilkan pada pembentukan senyawa kompleks

    yang terjadi pada kation Fe2+, Fe3+, dan Cu2+ dengan anion CNS- dapat

    dibandingkan dengan larutan blanko yang telah dibuat.

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    39/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    CuSO4setelah ditambahkan NH4CNS, larutan berubah warna dari biru muda

    menjadi hijau muda. Sedangkan Fe(NH3)2SO4 dan FeCl3 mngalami perubahan

    warna setelah ditambahkn NH4CNS menjadi larutan berwarna jingga-merah

    kecoklatan.Jika dibandingkan dengan blanko, garam Fe(NH3)2SO4, FeCl3, dan CuSO4,

    yaitu menghasilkan warna masing-masing berturut-turut adalah larutan berwarna

    kuning jernih(-), kuning (++), dan biru jernih (-). Hal ini menunjukkan perbedaan

    antara warna yang dihasilkan dengan NH4CNS dan aquades. Sehingga, semakin

    menguatkan bahwa dari delapan larutan garam logam transisi yang telah

    disiapkan dalam percobaan yang menunjukkan hasil positif bereaksi dengan ion

    CNS-membentuk kompleks adalah kation Fe2+, Fe3+, dan Cu2+. Sedangkan, untuk

    kelima larutan garam logam transisi yang lainnya seperti Mn(SO)4 , ZnCl2 ,

    CoCl2, NiCl2, CrCl3tidak mengalami perubahan warna saat direaksikan dengan

    NH4CNS atau dapat dikatakan tetap.

    2. Percobaan II: Pembentukan ion kompleks oleh ion logam transisi

    1) Kompleks Cr(III)

    Pada percobaan ini sebanyak 2 mL larutan CrCl3 berwarna biru kehijauan

    dimasukkan dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan 3 tetes larutan Na2C2O4

    hingga menghasilkan larutan berwarna biru hijauan (+++). Warna tersebut

    menunjukka adanya senyawa kompleks yang terbentuk yakni [Cr(C2O4)3]3-.

    Fungsi penambahan reagen Na2C2O4adalah sebagai peneyedia ligan berupa ion

    C2O42-dimana ion tersebut akan menggantikan ion Cl-. Hal ini dapat dilihat dari

    persamaan berikut:

    CrCl3(aq) + Na2C2O4(aq)[Cr(C2O4)3]3-

    (aq)+ 2Na++ 3Cl-

    Karena, Cr3+merupakan ion yang stabil dari sederetan tingkat oksidasi pada

    logam Cr. Serta mempunyai bilangan koordinasi 6 dan berada pada orbital d3

    yang cenderung menyukai bentuk oktahedral, maka dapat digambarkan struktur

    molekulnya sebagai berikut:

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    40/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    2) Kompleks Fe(II) dan Fe(III)

    a) Kompleks Fe(II)

    Pada percobaan pembentukan ion Fe(II), larutan yang digunakan adalahFerro sulfat berwarna hijau jernih. Mula-mula larutan Ferro sulfat 1 mL

    dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 1,10-phenantroline 2-3

    tetes menghasilkan larutan berwarna hijau (+). Jika ditambahkan 1,10-

    phenantroline berlebih antara 5-10 tetes lagi akan didapatkan perubahan warna

    yang jelas hingga sampai berwarna jingga namun, hal tersebut tidak dilakukan.

    Senyawa kompleks yang terbentuk adalah [Fe(H2O)6]2+dimana Fe mendapatkan

    6 molekul Ligan yang menggantikan keberadaan ion SO4-. H2O merupakan ligan

    lemah, dan Fe2+berada pada orbital d6yang menyukai bentuk tetrahedral. Dapat

    ditunjukkan struktur molekulnya adalah sebagai berikut:

    b) Kompleks Fe(III)

    Pada pembentukan ion Fe(III), mula-mula larutan FeCl3 berwarnakuning

    (++) sebanyak 2 mL dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 3

    tetes larutan NH4CNS menghasilkan larutan berwarna merah kecoklatan pekat.

    Hal ini menunjukkan terbentuknya senyawa kompleks yaitu Fe(CNS)3. Lalu

    ditambahkan Natrium oksalat kurang lebih 12 tetes menghasilkan larutan

    berwarna jingga (++). Perubahan warna tersebut diakibatkan tergantinya ligan

    CNS- oleh ligan C2O42-. Setelah itu, ditambahkan lagi NH4CNS berlebih

    menghasilkan larutan berwarna merah. Hal ini menunjukkan bahwa ligan CNS-

    yang merupakan ligan kuat mampu mendesak dan menggantikan ligan C 2O42-

    untuk berikatan kembali dengan Fe3+. Uraian di atas dapat ditunjukkan dari

    persamaan reaksi berikutm dan struktur tetrahedralnya:

    FeCl3(aq) + 3NH4CNS(aq)Fe(CNS)3(aq) + 3NH4Cl

    Fe(CNS)3(aq)+ Na2C2O4(aq)

    Fe(C2O4)(aq)+ 2Na

    +

    + CNS

    -

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    41/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    3) Kompleks Co(II)

    Pada percobaan pembentukan ion kompleks Co2+ disiapkan 2 tabung reaksi

    masing-masing ditambahkan 1 mL larutan CoCl2 yang berwarna merah muda

    jernih.

    Pada tabung reaksi 1 ditambahkan 1 tetes reagen ethylenediamine tidak berwarna

    menghasilkan larutan berwarna merah muda keunguan (+). Warna yang terbentuk

    sama seperti saat sebelum penambahan reagen ethylenediamine atau tidak terjadi

    perubahan. Hal ini disebabkan karena terjadi pergantian 2 molekul ligan Cl-

    digantikan dengan 2 molekul ligan ethylenediamin (en) dan terbentuk kompleks

    [Co(en)2]2+. Struktur ion kompleks:

    Pada tabung reaksi 2 ditambahkan 1 tetes larutan Na2EDTA tidak berwarna

    menghasilkan larutan berwarna merah muda jingga (+). Warna yang terbentuk

    sama seperti saat sebelum penambahan Na2EDTA atau tidak terjadi perubahan.

    Larutan Na2EDTA memberikan EDTA sebagai ligan yang akan berpasangan

    dengan Co2+. EDTA merupakan ligan kuat yang mampu menggantikan 2 molekul

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    42/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Cl-. Berikut adalah struktur molekul dari senyawa kompleks [Co(EDTA)]:

    4) Kompleks Nikel (II)

    Pada percobaan ini, pembentukan ion kompleks Ni

    2+

    ditunjukkan denganmereaksikan larutan Ni(NO3)2 dengan 3 reagen yakni, ethylendiamin,

    dimetilglioksima (DMG) dan Na2EDTA. Ketiganya dimasukkan dalam 3 tabung

    reaksi. Pada masing-masing tabung reaksi dimasukkan 1 mL larutan Ni(NO3)2

    berwarna berwarna hijau (+). Berikut uraiannya:

    a. Pada tabung reaksi 1 dimasukkan 3 tetes reagen ethylenediamin tidak

    berwarna dihasilkan larutan berwarna hijau (+). Hal ini disebabkan karena

    masuknya ligan ethylenediamina dalam kompleks [Ni(NO3)2] sehingga

    terbentuk kompleks [Ni(NO3)(en)]+. Stuktur ion kompleks:

    b. Pada tabung reaksi 2 dimasukkan 3 tetes reagen dimethylglioksime (DMG)

    tidak berwarna dihasilkan larutan berwarna merah muda (+) dan terdapat

    endapan warna merah. Hal ini menunjukkan 2 molekul ligan NO3-digantikan

    oleh 1 molekul dimethylglioksime (DMG) membentuk senyawa kompleks

    yaitu [Ni(DMG)]2+. Strukturnya adalah sebagai berikut:

    a) Pada tabung reaksi 3 dimasukkan 3 tetes Na2EDTA tidak berwarna

    dihasilkan larutan berwarna biru (+). Hal ini menunjukkan terbentuknya

    senyawa kompleks [Ni(EDTA)2]2+dimana ion NO3

    -sebagai ligan digantikan

    oleh EDTA. Sebab, ligan EDTA lebih kuat daripada NO3- sehingga, mampu

    mendesak dan menggantikan posisi NO3-

    untu berikatan dengan logam Ni.

    Struktur molekul dari [Ni(EDTA)2]2+ ditunjukkan sebagai berikut:

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    43/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    44/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    5) Kompleks Cu (II)

    Pada percobaan pembentukan ion Cu2+ dapat ditunjukkan dengan melihat

    perbandingan warna kristal antara CuSO4.5H2O dan CuCl2.2H2O. Selain itu,

    garam CuSO4 juga direaksikan dengan ethylendiamin dan Na2EDTA.Berdasarkan percobaan yang kami lakukan:

    a. Untuk CuSO4.5H2O adalah kristal berwarna biru (++), sedangkan untuk

    CuCl2.2H2O adalah kristal berwarna hijau (+) dan berebntuk memanjang.

    b. Pada percobaaan pembentukan ion kompleks Cu2+disiapkan 2 tabung reaksi

    masing-masing ditambahkan 1 mL larutan CuSO4yang berwarna biru jernih.

    Pada tabung reaksi 1 ditambahkan 1 tetes reagen ethylenediamine tidak

    berwarna menghasilkan larutan berwarna biru kehijauan (+). Hal ini

    disebabkan karena terjadi pergantian 2 molekul ligan Cl-digantikan dengan 2

    molekul ligan ethylenediamin (en) dan terbentuk kompleks [Cu(en)2]2+.

    Struktur ion kompleks:

    a) Pada tabung reaksi 2 ditambahkan larutan Na2EDTA tidak berwarna

    menghasilkan larutan berwarna biru kehijauan (++). Hal ini menunjukkan

    senyawa kompleks terbentuk yaitu [Cu(EDTA)2]2+. Kompleks yang

    terbentuk akibat EDTA bertindak sebagai ligan mampu menggantikan SO42-,

    sehingga dapat dituliskan struktur molekulnya sebagai berikut:

    3. Percobaan III: Perubahan Tingkat Oksidasi

    1)

    Perubahan Fe

    2+

    menjadi Fe

    3+

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    45/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkat oksidasi

    pada logam transisi. Mula-mula larutan FeSO4 berwarna kuning jernih 1 mL

    ditambahkan HNO3 pekat 3 tetes menghasilkan larutan berwarna kuning

    kehitaman (++). Setelah itu dipanaskan 1-2 menit diperoleh larutan berwarnakuning (+++) dan ada gelembung. Lalu didinginkan, larutan menjadi berwarna

    kuning. Selama pemanasan timbul gas yang merupakan gas Nitrogen Oksida

    yang terurai akibat pemanasan. Selain itu, akibat pemanasan juga Fe2+teroksidasi

    menjadi Fe3+. Sebagaimana reaksinya ditunjukkan sebagai berikut:

    Fe2+(aq)+ HNO3(aq) + 3H

    +Fe3++ NO(g)+ 2H2O(l)

    Selanjutnya dilakukan pengujian dengan menambahkan NaOH 2 M pada

    larutan yang dihasilkan. Bertujuan agar diperoleh hasil perubahan tingkat oksidasi

    yang maksimal pada Fe2+ menjadi Fe3+. Setelah ditambahkan NaOH 2 M

    beberapa tetes terbentuk endapan kotor yang dalam percobaan kami berwarna

    coklat yang melayang-layang pada bagian atas. Hal ini menunjukkan bahwa

    Fe(II) mudah dioksidasi menjadi Fe(III) dengan penambahan larutan basa.

    Berikut reaksi yang terjadi: Fe3++ NaOH Fe(OH)3(s)

    2) Perubahan Cr6+

    menjadi Cr3+

    Pada percobaan ini digunakan larutan K2Cr2O7berwarnajingga (++) sebanyak

    2 mL yang dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan menghasilkan

    larutan jingga (++) atau tidak terjadi perubahan. Lalu ditambahkan bijih Zn

    terbentuk endapan abu-abu pada bagian bawah larutan.

    Cr2O72-+ 3Zn + 14H+3Zn2+ + 2Cr3++ 7H2O

    Endapan tersebut larut setelah ditambahkan HCl pekat 1,5 mL yang

    menghasilkan larutan berwarna hijau tua kebiruan.

    Cr3++ 2HCl CrCl2(aq)+ H2(g)

    Selanjutnya dilakukan pemanasan lagi menghasilkan larutan hijau tua (++)

    dan terdapat gelembung gas, yakni gas klor yang dilepaskan. Perlakuan ini

    bertujuan untuk melakukan reduksi Cr6+ menjadi Cr3+. Perubahan warna larutan

    akhir adalah hijau tua kebiruan (++) yakni [Cr(H2O)3(Cl)2]+

    (aq).

    Kemudian langkah terakhir adalah menambahkan HNO3beberapa tetes hingga

    menghasilkan larutan berwarna hijau tua jernih. Hal ini dilakukan hanya untuk

    menunjukkan bahwa telah terjadi reduksi terhadap Cr6+ menjadi Cr3+.

    Sebagaimana ditunjukkan sebagai berikut reaksi-reaksi yang terjadi:

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    46/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    K2Cr2O7(aq)+ 14HCl2Cr3++ 3Cl2+ 2K

    ++ Cl-+ 7H2O(l)

    I. Kesimpulan

    1)

    Reaksi-reaksi ion logam transisi dapat dipelajari dengan cara mereaksikannyadengan NaOH, NH3, dan NH4CNS sehingga dihasilkan perubahan bentuk fisik dari

    larutan seperti terbentuknya warna-warna yang khas dan endapan yang terbentuk

    memiliki warna yang berbeda-beda sesuai dengan muatan logam pusat senyawa

    kompleks tersebut. Jika senyawa kompleks tak bermuatan, fase dari senyawa

    kompleks merupakan fase padat sedangkan apabila senyawa kompleks bermuatan,

    fase dari senyawa tersebut adalah larutan. Hal tersebut menunjukkan adanya reaksi

    antara garam logam transisi dengan pereaksinya dalam membentuk kompleks

    dengan ligan.

    2) Pembentukan ion kompleks dapat dilakukan dengan menambahkan larutan yang

    mengandung ligan-ligan dalam deret spektrokimia seperti ion oksalat, H2O, CNS-,

    EDTA, dan DMG.

    3) Perubahan warna dari senyawa logam transisi adalah akibat dari perubahan

    bilangan oksidasi karena pengaruh masuknya ligan, hal tersebut dapat diperoleh

    dengan melakukan pemanasan dan penambahan asam-basa kuat.

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    47/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    X. JAWABAN PERTANYAAN

    1. Tulislah seluruh reaksi yang ada pada percobaan I sampai IV serta berikan perubahan

    warnanya.

    Jawab:1) Percobaan I

    A. Reaksi dengan NaOH

    a) Garam CrCl3

    [Cr(H2O)6]3+

    (aq)+ OH-[Cr(H2O)3(OH)3](s)

    Biru Hijau (+)

    [Cr(H2O)3(OH)3](s)+ OH-[Cr(OH)6]

    3-(aq)

    Hijau (+) Hijau

    b) Garam Mn(SO)4

    [Mn(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Mn(H2O)4(OH)2](s)

    Tak berwarna Putih kuning

    [Mn(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Mn(H2O)3(OH)3](s)

    Putih kuning Kuning (++)

    c) Garam Fe(NH4)2SO4

    [Fe(H2O)6]2+

    (aq) + OH-Fe(H2O)4(OH)2](s)

    kuning Kuning (+)

    [Fe(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Fe(H2O)3(OH)3]

    -(aq)

    Kuning (+) Hijau kotor

    d) Garam FeCl3

    [Fe(H2O)6]3+

    (aq) + OH-[Fe(H2O)3(OH)3](s)

    Kuning Jingga

    [Fe(H2O)3(OH)3](s)+ OH-[Fe(H2O)2(OH)4](aq)

    Jingga Coklat kemerahan

    e) Garam CoCl2

    [Co(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Co(H2O)4(OH)2](s)

    Merah muda coklat

    [Co(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Co(H2O)3(OH)3](s)

    Coklat Coklat (++)

    f) Garam NiCl2

    [Ni(H2O)6]2+(aq) + OH-[Ni(H2O)4(OH)2](s)

    Hijau hijau (+)

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    48/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    [Ni(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Ni(H2O)3(OH)3](s)

    Hijau (+) Hijau (++)

    g) Garam CuSO4

    [Cu(H2O)6]

    2+

    (aq)+ OH

    -

    [Cu(H2O)4(OH)2](s)Biru biru (+)

    [Cu(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Cu(H2O)3(OH)3](s)

    Biru (+) Biru (++)

    h) Garam ZnCl2

    [Zn(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Zn(H2O)4(OH)2](s)

    Tak berwarna Putih(+)

    [Zn(H2O)4(OH)2](s)+ OH-[Zn(H2O)3(OH)3]

    -(aq)

    Putih(+) putih

    B. Reaksi dengan amonia

    a) Garam CrCl3

    Cr3+(aq)+ 3NH3+ 3H2O Cr(OH)3(s) + 3NH4

    +(aq)

    Abu-abu biru

    Cr(OH)3(s) + 6NH3[Cr(NH3)6]3+

    (aq)

    Biru keruh

    b) Garam Mn(SO)4

    Mn2+(aq)+ 2NH3+ 2H2OMn(OH)2(s) + 2NH4

    +(aq)

    Putih

    Mn(OH)2(s) + 6NH3[Mn(NH3)6]2+

    (aq)

    kuning

    c) Garam Fe(NH4)2SO4

    Fe2+(aq)+ 5NH3+ H2O [Fe(H2O)(NH3)5]2+(aq)

    Kuning (--)

    [Fe(H2O)(NH3)5]2+

    (aq)+ NH3[Fe(NH3)6]2+

    (aq)

    Hijau kehitaman

    d) Garam FeCl3

    Fe3+(aq)+ 5NH3+ H2O [Fe(H2O)(NH3)5]

    3+(aq)

    Merah kecoklatan

    [Fe(H2O)(NH3)5]3+(aq)+ NH3[Fe(NH3)6]3+(aq)

    Merah kecoklatn keruh

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    49/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    e) Garam CoCl2

    Co2+(aq)+ 3NH3+ 2H2OCo(OH)3(s) + 2NH4

    +(aq)

    Hijau

    Co(OH)3(s) + 6NH3(aq)

    [Co(NH3)6]

    2+

    (aq)

    Hijau (+)

    [Co(NH3)6]2+

    (aq) Co2+

    (s) + 6NH4+

    (aq)

    H++ NH3NH4+

    f) Garam CuSO4

    Cu2+(aq)+ 3NH3+ H2O [Cu(H2O)(NH3)3]

    2+(aq)

    Biru tua

    [Cu(H2O)(NH3)3]2+

    (aq) + NH3[Cu(NH3)4]2+

    (aq)

    Biru tua (+)

    g) Garam ZnCl2

    Zn2+(aq)+ 2NH3+ 2H2O Zn(OH)2(s) + 2NH4

    +(aq)

    Putih

    Zn(OH)2(s) + 6NH3[Zn(NH3)6]2+

    (aq)

    Putih (++)

    h) Garam NiCl2

    Ni2+(aq)+ 2NH3+ 2H2ONi(OH)2(s) + 2NH4

    +(aq)

    Biru muda

    Ni(OH)2(s) + 6NH3(aq)[Ni(NH3)6]2+

    (aq)

    Biru jernih

    Atau

    Ni2+(aq)+ 5NH3+ H2O [Ni(H2O)(NH3)5]

    2+(aq)

    Biru muda

    [Ni(H2O)(NH3)5]2+(aq)+ NH3[Ni(NH3)6]2+(aq)

    Biru jernih

    2) Percobaan 2

    A. Kompleks Cr (III)

    CrCl3(aq) + Na2C2O4(aq)[Cr(C2O4)3]3-

    (aq)+ 2Na++ 3Cl-

    B. Kompleks Fe (III)

    FeCl3(aq) + 3NH4CNS(aq)Fe(CNS)3(aq) + 3NH4Cl

    Fe(CNS)3(aq)+ Na2C2O4(aq)Fe(C2O4)(aq)+ 2Na++ CNS-

    3) Percobaan 3

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    50/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    A. Fe2+

    menjadi Fe3+

    Fe2+(aq)+ HNO3(aq) + 3H

    +Fe3++ NO(g)+ 2H2O(l)

    Fe3++ NaOH Fe(OH)3(s)

    B.

    Cr

    6+

    menjadi Cr

    3+

    Cr2O7

    2-+ 3Zn + 14H+3Zn2+ + 2Cr3++ 7H2O

    Cr3+ + 2HCl CrCl2(aq) + H2(g)

    K2Cr2O7(aq)+ 14HCl2Cr3++ 3Cl2+ 2K

    ++ Cl-+ 7H2O(l)

    2. Kompleks [Cr(H2O)4Cl2]+memiliki isomer, buatlah struktur molekulnya dan berilah

    nama!

    Jawab:

    Isomer dari [Cr(H2O)4Cl2]+adalah:

    [Cr(H2O)6]Cl3=

    heksaakuakromium(III) klorida

    [Cr(H2O)5Cl]Cl2H2O =

    pentaakuadiklorokromium(III) klorida monohidrat; atau

    pentaakuadiklorokromium(2+) klorida monohidrat

    [Cr(H2O)4Cl2]Cl2H2O =

    tetraakuadiklorokromium(III) klorida dihidrat

    tetraakuadiklorokromium(1+) klorida dihidrat

    XI. DAFTAR PUSTAKA

    Amaria, dkk. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik III Unsur-unsur Golongan

    Transisi. Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA UNESA.

    Darjito.____. Unsur-unsur Transisi Periode Pertama (Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, dan Cu) .

    Malang: Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    Universitas Brawijaya

    Lee, J. D. 1991. Consice Inorganic Chemistry Fourth Edition. London: Champ & Hall.

    Sugiyarto, Kristian H. 2012. Dasar-dasar Kimia Anorganik Transisi. Yogyakarta: Graha

    Ilmu.

    Vogel, A.I. 1985.Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.Jakarta

    : PT. Kalman Media Pusaka.

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    51/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    LAMPIRAN

    Percobaan 1A Reaksi ion logam transisi dengan NaOH 1 M

    CoCl2+ NaOH 3 tetes CoCl2+ NaOH berlebihLarutan CoCl2

    Larutan CrCl3 CrCl3+ NaOH 3 tetes CrCl3+ NaOH berlebih

    Larutan CuSO4 CuSO4+ NaOH 3 tetes

    CuSO4 + NaOH berlebih

    FeCl3+ NaOH 3tetes FeCl3+ NaOH berlebih

    Larutan FeCl3

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    52/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Fe NH3 2SO4 + NaOH 3tetesLarutan Fe NH3 2SO4 Fe NH3 2SO4 + NaOH berlebih

    Larutan MnSO4 MnSO4+ NaOH 3tetes MnSO4+ NaOH berlebih

    Larutan NiCl2 NiCl2+ NaOH 3tetes NiCl2+ NaOH berlebih

    Larutan ZnCl2 ZnCl2+ NaOH 3tetes ZnCl2+ NaOH berlebih

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    53/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Percobaan 1B Reaksi ion logam transisi dengan Amonia 2 M

    LarutanCrCl3 CrCl3+ NH4OH CrCl3+ NH4OH berlebih

    ZnCl2 + NH4OH 3tetesLarutanZnCl2ZnCl2 + NH4OH berlebih

    LarutanFeCl3 FeCl3+ NH4OH 3tetes FeCl3+ NH4OH berlebih

    LarutanMnSO4 MnSO4+ NH4OH 3tetes MnSO4+ NH4OH berlebih

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    54/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    LarutanCoCl2 CoCl2 + NH4OH CoCl2 + NH4OH berlebih

    Larutan NiCl2NiCl2+ NH4OH 3tetes NiCl2+ NH4OH berlebih

    Larutan CuSO4CuSO4 + NH4OH 3tetes CuSO4 + NH4OH berlebih

    Larutan Fe(NH3)2SO4 Fe(NH3)2SO4 + NH4OH 3tetes Fe(NH3)2SO4 + NH4OH

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    55/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Percobaan 1C Reaksi ion logam transisi dengan Amonium tiosianat 0,1 M

    Blanko CrCl3

    Blanko Fe NH3 2SO4

    Blanko MnSO4

    Larutan CrCl3 CrCl3 + NH4CNS

    Larutan Fe(NH3)2SO4 Fe(NH3)2SO4 + NH4CNS

    Larutan Mn SO4 Mn SO4 + NH4CNS

    Larutan FeCl3 FeCl3 + NH4CNS Blanko MnSO4

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    56/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Larutan CoCl2 CoCl2 + NH4CNS

    Larutan NiCl2 NiCl2 + NH4CNS

    Larutan CuSO4 CuSO4 + NH4CNS

    Larutan ZnCl2 ZnCl2 + NH4CNS

    Blanko CoCl2

    Blanko NiCl2

    Blanko CuSO4

    Blanko ZnCl2

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    57/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Percobaan 2 Pembentukan Ion Kompleks

    Percobaan 2A Kompleks Cr(III)

    Percobaan 2B Kompleks Fe(II)

    Percobaan 2B Kompleks Fe(III)

    Percobaan 2C Kompleks Co(II)

    Larutan encer CrCl3 Setelah + Na2C2O4

    Larutan FeSO4 Setelah + 1,10 phenanthroline

    Larutan FeCl3 Setelah + NH4CNS Setelah + Na2C2O4 +

    NH4CNS berlebih

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    58/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Percobaan 2D Kompleks Ni(II)

    Percobaan 2E Kompleks Cu(II)

    Percobaan 3A: Perubahan Tingkat Oksidasi Fe2+

    menjadi Fe3+

    CuCl2.2H2O = kristal hijau (+) berbentuk panjang

    CuCl2.2H2O = kristal biru ++

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    59/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

    Percobaan 3B: Perubahan Tingkat Oksidasi Cr6+

    menjadi Cr3+

    Larutan K2Cr2O7 Setelah pemanasan dan + bijih

    Zn (ada endapan abu-abu)

    Setelah + HCl pekat

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    60/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012

  • 5/19/2018 laporan reaksi ion transisi

    61/61

    Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi Kelompok 5 / Kimia B 2012