Laporan Tut Bm Aldi

download Laporan Tut Bm Aldi

of 9

Transcript of Laporan Tut Bm Aldi

  • 8/17/2019 Laporan Tut Bm Aldi

    1/9

    PEMERIKSAAN FISIK

    Pemeriksaan fisik dan laboratorium rutin, dilakukan dengan teliti, bila terdapat

    indikasi lakukan konsultasi dengan bidang keahlian lain. Ria!at medis dan

     pemeriksaan fisik merupakan metode s"reening !ang paling baik untuk mendeteksi

    adan!a pen!akit. Pemeriksaan fisik dilakukan se"ara men!eluruh dan sistematik.

    Pada praktekn!a pemeriksaan fisik meliputi empat prosedur rutin !aitu #

    $. Anamnesa.

    %. Inspeksi #

    Pemeriksaan diaali dengan melihat pasien se"ara keseluruhan,

    sebelum melihat pada lokasi pen!akit. Mungkin sa&a ge&ala !ang tampak

    dapat men&adi petun&uk untuk menegakkan diagnosa.

    '. Palpasi #

    (angkah berikutn!a adalah menggunakan u&ung &ari untuk merasakan apakah

    ada pembengkakan, konsistensi.

    ). Perkusi #

    *iasan!a digunakan perkusi &ari untuk menentukan kualitas resonansi dan

    tingkat keutuhan dari organ tertentu atau rongga tubuh.

    +. Auskultasi #

    *iasan!a digunakan stetoskop untuk memeriksa suarasuara abnormal !ang

    dihasilkan oleh tubuh.

    *an!ak rumah sakit meminta beberapa u&i laboratorium standard untuk setiap

     pasien bedah, alaupun pasien tidak menun&ukkan adan!a ge&ala klinis pen!akit

    sistemik

    RI-AA/ ME0IS

    Ria!at medis !ang akurat merupakan informasi !ang sangat berguna bagi

    dokter untuk memutuskan apakah seorang pasien dapat men&alani peraatan

    dengan aman atau tidak. Ria!at medis dapat diperoleh dengan bertan!a

    langsung pada pasien atau keluarga pasien atau dengan mengisi kuesioner. Format

    standard digunakan untuk men"atat hasil pemeriksaan ria!at medis dan

     pemeriksaan fisik

  • 8/17/2019 Laporan Tut Bm Aldi

    2/9

    *eberapa hal !ang perlu ditan!akan dan di"atat adalah #

    $. Alergi, terutama pada penggunaan antibiotik.

    %. Pengobatan, dilihat apakah pasien menggunakan steroid, insulin dan

    antikoagulan.

    '. Pen!akit !ang sedang diderita, terutama demam reumatik, kelainan katup

     &antung, adan!a ria!at infark atau stroke, diabetes mellitus, epilepsi, asma,

    kelainan fungsi tiroid, gagal gin&al khronis dan kelainan perdarahan.

    ). Ria!at pembedahan terdahulu, biasan!a adalah pembedahan &antung,

    transplantasi organ, atau operasi kanker. 0itan!akan pula apakah pasien

    mengalami reaksi !ang tidak biasa pada saat anestesi umum, obatobatan

    !ang sedang diminum, alergi, pen!akit !ang sedang diderita 12upp, %33'4

    0imitroulis 5, $6678.

    PEMERIKSAAN 0ARA2

    9&i laboratorium merupakan suatu alat !ang berguna bagi ahli bedah. 0alam

    hubungann!a dengan ria!at medis dan pemeriksaan fisik, u&i laboratorium dapat

    ditambahkan kedalam suatu diagnosa dari berbagai pen!akit dan memungkinkan penanganan

     prabedah dan pas"a bedah !ang tepat bagi pasienpasien dengan kelainan sistemik.

    2emoglobin

    Pemeriksaan ini dilakukan sebagai bagian dari hitung darah lengkap. Konsentrasi 2b

    adalah pengukuran &umlah total 2b dalam darah perifer. 2b berperan dalam transport :% dan

    ;:%. nilai normal berdl 1kehamilan @ $$ g>dl 8

    • Anakanak $$$? g>dl

  • 8/17/2019 Laporan Tut Bm Aldi

    3/9

    • *a!i $3$+ g>dl

    (eukosit

    (eukosit merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh, !ang akan bereaksi

    terhadap benda asing !ang masuk dan membuat mekanisme pertahanan 1feedba"k me"hanism8. Peningkatan &umlah leukosit 1leukositosis8 biasan!a ter&adi pada infeksi akut,

    nekrosis &aringan, leukemia, pen!akit kolagen, anemia hemolitik dan stres. *eberapa obat

    obatan seperti aspirin, antibiotik 1ampisilin, eritromisin, tetrasiklin, streptomisin, kanamisin8,

    alupurinol, sulfonamid, heparin dan epineprin dapat men!ebabkan meningkatn!a &umlah

    leukosit. Penurunan leukosit 1leukopenia8 biasan!a ter&adi pada pen!akit hematopoetik 

    1anemia aplastik, anemia pernisiosa, hipersplenism8, infeksi mm'

    • Anakanak % tahun # ?333$7333>mm'

    • *a!i baru lahir # 6333'3333>mm'

    (a&u Endap 0arahPemeriksaan ini mengukur ke"epatan sel darah merah mengendapkan darah !ang

    tidak membeku dalam milimeter per &am. Pemeriksaan ini tidak spesifik. Penurunan kadar 

    (E0 bisa terlihat pada pen!akit polisitemia &am

    @ +3 thn4 pria 3%3 mm>&am4 anita 3'3mm>&am

    metode introbe4 pria 37 mm>&am4 anita 3$+ mm>&am

    • Anak4 ba!i baru lahir 3%3mm>&am4 )$)thn 3%3 mm>&am

  • 8/17/2019 Laporan Tut Bm Aldi

    4/9

    /rombosit

    /rombosit merupakan elemen dasar dalam darah !ang meningkatkan koagulasi. 9&i

    ini perlu dilakukan karena trombositopenia merupakan kelainan hemostasis !ang paling

    sering ditemukan pada pasien bedah. 2itung trombosit normal pada deasa adalah $+3.333

    )33.333>mm'. bila nilai dibaah $33.333>mm' menun&ukkan trombositopenia !ang dapat

    disebabkan oleh produksi trombosit !ang berkurang, destruksi akselerasi trombosit, konsumsi

    trombosit 1sekunder karena 0I;8, hilangn!a trombosit karena perdarahan. ika nilai diatas

    )33.333>mm' menun&ukkan trombositosis !ang dapat ter&adi karena kelainan polisitemia

    mm'.

     Nilai normal pada 4 1Pagana,$66+8

    • 0easa atau anak $+3.333)33.333>mm'

    • *a!i %33.333)7+.333>mm'

    •  Neonatus $+3.333'33.333>mm'

    2ematokrit2ematokrit merupakan pengukuran persentase sel darah merah dan

  • 8/17/2019 Laporan Tut Bm Aldi

    5/9

    -aktu perdarahan dan aktu pembekuan

    -aktu perdarahan memberikan suatu penilaian interaksi antara trombosit dan

     pembuluh darah !ang rusak dan pembentukan sumbatan trombosit. -aktu perdarahan normal

    adalah $6 menit 1metode I

    trombositopenia, gangguan trombosit kulitatif, pen!akit dl atau bila fungsi fibrinogen

    tidak normal. -aktu pembekuan normal adalah )= menit.

    5ula darah

    9&i glukosa serum membantu dalam mendiagnosa beberapa pen!akit metabolik.

    5lukosa darah !ang meninggi 1hiperglikemi8 umumn!a menun&ukkan diabetes mellitus.

    Sebalikn!a hipoglikemi umumn!a disebabkan karena dosis insulin berlebihan pada pasien

    diabetes mellitus. Kadar glukosa serum meningkat pada keadaan diabetes mellitus, respon

    stres akut, pen!akit ;husing, hiperparatiroid, adenoma pankreas, pankreatitis, terapi diuresis,

    terapi kortikosteroid. Kadar glukosa menurun pada keadaan insulinoma, hipoparatiroid,

    hipopituitarism, pen!akit adison, dan pen!akit hepar !ang berat. 9&i gula darah puasa

    minimal = &am. Makanan berperan sebagai glukosa !ang akan mengalami metabolisme dalam

    tubuh. Pada pasien normal, insulin diekskresi segera setelah makan sebagai respon terhadap

    glukosa darah !ang meningkat, men!ebabkan kadar glukosa kembali normal dalam aktu %

     &am.

     Nilai normal. 1Pagana,$66+8

    • glukosa puasa anak @ % tahundeasa 73$3+ mg>dl

    anak D % tahun ?3$33 mg>dl

     ba!i )363 mg>dl

    • glukosa darah % &am setelah makan

  • 8/17/2019 Laporan Tut Bm Aldi

    6/9

      3+3 tahun 73$)3 mg>dl

    +3?3 tahun 73$+3 mg>dl

    @ ?3 tahun 73$?3 mg>dl

    PEMERIKSAAN RA0I:(:5IS

    Pemeriksaan radiologis diperlukan untuk mengetahui adan!a kelainan pada tulang,

    adan!a perluasan susatu kelainan pada tulang , posisi anatomis.

    PEMERIKSAAN 2IS/:PA/:(:5IS.

    Pemeriksaan histopatologis diperlukan untuk menentukan peraatan !ang akan

    dilakukan.

    K:NS9(/ASI ME0IS

    Konsultasi medis merupakan suatu permintaan formal terhadap masukan dari dokter 

    lain. 2al ini dapat memberikan masukan atau partisipasi aktif dari berbagai sumber terhadap

     berbagai aspek dari e

  • 8/17/2019 Laporan Tut Bm Aldi

    7/9

      dapat dilakukan terapi8.

    '. Keuntungan dari terapi !ang akan dilakukan dan alternatifn!as.

    ). Seluruh resiko dari terapi !ang akan dilakukan dan alternatifn!a.

    +. Ketidak mampuan dokter dalam memprediksi hasil dari terapi dan prosedur

    !ang irre

  • 8/17/2019 Laporan Tut Bm Aldi

    8/9

    7. Antibiotik profilaksis diberikan dalam dosis tunggal dapat menimbulkan

    konsentrasi !ang efektif dalam &aringan sebelum ter&adi kontaminasi bakteri

    intra bedah.

    =. Pada tindakan bedah kurang dari ' &am, "ukup diberikan dosis tunggal.

    /indakan !ang dapat men!ebabkan kehilangan darah !ang "epat dan atau

     pemberian "airan &uga membutuhkan lebih tambahan dosis profilaksis.

    6. Keuntungan !ang diperoleh dari pemberian antibiotik profilaksis harus lebih

     besar dari pada resikon!a, misaln!a antibiotik harus aman dan tidak

    men!ebabkan timbuln!a resistensi bakteri.

    PREME0IKASI

    Premedikasi meru&uk pada pemberian obatobatan dalam periode $% &am sebelum

    induksi anestesi. /u&uan premedikasi adalah #

    $. Menghilangkan ke"emasan dan ketakutan.

    %. Menimbulkan ketenangan.

    '. Memberikan analgesia.

    ). Mengurangi sekresi kelen&ar saluran nafas.

    +. Memperkuat efek hipnotik obatobatan anestesi umum.

    ?. Mengurangi mual dan muntah pas"a bedah.

    7. Men!ebabkan amnesia.

    =. Mengurangi

  • 8/17/2019 Laporan Tut Bm Aldi

    9/9

    PEMI(I2AN ANES/ESI

    Faktor !ang mempengaruhi pemilihan &enis anestesi tergantung dari 4

    $. 9mur. Pada anakanak dan ba!i, anestesi umum merupakan pilihan !ang

    terbaik. Sedangkan pada deasa, untuk tindakan !ang singkat dan

    superfisial, dapat menggunakan lokal anestesia.

    %. Keadaan umum pasien.

    Pen!akit terdahulu. *eberapa at anestesi tidak dapat diterima dengan baik oleh pasien

    dengan pen!akit tertentu, seperti mus"le relaHant tidak dapat digunakan pada pasien dengan

     poliom!elitis dengan keterlibatan otot dada atau pasien dengan m!astemia gra