Logika induksi

9
LOGIKA INDUKSI Prinsip Dasar: Apa yang beberapa kali terjadi dlm kondisi tertentu dapat diharapkan akan selalu terjadi apabila kondisi yang sama terpenuhi. Kesimpulan merupakan suatu harapan, suatu kepercayaan tetapi nilai kebenarannya tidak pasti, hanya suatu peluang atau probabilitas.

Transcript of Logika induksi

Page 1: Logika induksi

LOGIKA INDUKSIPrinsip Dasar:

Apa yang beberapa kali terjadi dlm kondisi tertentu dapat diharapkan akan selalu terjadi apabila kondisi yang sama terpenuhi.

Kesimpulan merupakan suatu harapan, suatu kepercayaan tetapi nilai kebenarannya tidak pasti, hanya suatu peluang atau probabilitas.

Page 2: Logika induksi

Syarat – syarat generalisasi:1. Generalisasi harus tidak terbatas secara

numerik (tidak boleh terikat pada jumlah tertentu)

2. Generalisasi harus tidak terbatas secara spasio-temporal (tidak boleh terbatas ruang dan waktu)

3. Generalisasi harus dijadikan dasar pengandaian

Page 3: Logika induksi

Contoh: Faktanya x,y dan z itu masing-masing bukan B.

Ada generalisasi:Semua A adalah B.

Pengandaiannya:

Andaikata x, y dan z itu masing-masing memenuhi kondisi A, maka pastilah x, dan z itu masing-masing sama dengan B.

Page 4: Logika induksi

Sebab-akibat sebagai dasar induksi.

Metode John Stuart Mill (1806-1873) adalah metode yang diciptakan khusus untuk menarik

kesimpulan dalam hubungan sebab-akibat.

Ada 3 macam:

1. Metode Persamaan (Method of Agreement)

Apabila dua peristiwa atau lebih yg diteliti hanya mempunyai satu faktor yg sama, maka satu-satunya faktor yg sama itulah sebab atau akibat dari gejala tersebut.

Page 5: Logika induksi

Contoh:A makan nasi, makan telur, minum teh dan

ternyata ia sakit perut.B makan pisang, makan jeruk, minum teh dan

ternyata ia sakit perut.C makan kacang, makan emping, makan jeruk,

minum teh dan ternyata ia sakit perut.Jadi, satu-satunya faktor penyebab sakit perut

adalah minum teh.Kesimpulan itu berdasarkan pengertian sebab

sebagai kondisi mutlak. Ada sebab, ada akibat.Kesimpulan hanya bersifat probabilitas.

Page 6: Logika induksi

2. Metode Perbedaan

Prinsipnya:

Kalau sebuah peristiwa yang mengandung gejala yang diselidiki dan sebuah peristiswa lain yang tidak mengandungnya, semua faktor-faktornya sama kecuali satu, sedang yang satu itu terdapat pada peristiwa pertama, maka faktor satu-satunya yang menyebabkan kedua peristiwa itu berbeda adalah akibat atau sebab atau bagian yang tak-terpisahkan dari sebab gejala tersebut.

Page 7: Logika induksi

Contoh:A makan nasi, makan telur, minum teh dan sakit perutB makan nasi, makan telur dan tidak sakit perut.Metode ini diterapkan dalam penelitian eksperimen.

3. Metode Gabungan

Prinsipnya:

Kalau pada dua peristiwa atau lebih dengan sebuah gejala hanya terdapat sebuah faktor yang sama, sedang pada dua peristiwa atau lebih yang tidak memiliki gejala itu, tidak ada persamaannya satu dengan yg lain, kecuali tidak ada faktor tersebut, maka faktor yang merupakan satu-satunya perbedaan di antara kedua kelompok peristiwa itu adalah akibat atau sebab atau bagian tak-terpisahkan dari sebab gejala itu.

Page 8: Logika induksi

Contoh:A makan nasi, makan telur, minum teh dan sakit

perutB makan pisang, makan jeruk, minum teh dan

sakit perutC makan nasi, makan telur dan …tidak sakit

perut.

Page 9: Logika induksi

Bentuk penalarannya menjadi:

Metode persamaan: Metode perbedaan:

A makan nasi, makan telur, minum teh, A makan nasi, makan telur, minum teh,

maka ia sakit perut maka ia sakit perut

B makan pisang, makan jeruk, minum teh, B makan nasi, makan telur …ternyata tidak sakit

maka ia sakit perut perut

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Minum teh sakit perut