Makalah Caring

14
MAKALAH CARING ASUMSI DASAR SCIENCE OF CARING Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah caring Dosen pengampu : UMI ANIROH,Skep.,Ns Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah caring: 1. Pianike widiawati (010109a105) 2. Sus handayani (010109a125) 3. Syahadatyuliana Np (010109a126) 4. Syamsul hadi (010109a127) 5. Tangguh sofa nuryat (010109a128) 6. Titik purwanti (010109a129) 7. Tripuji rahayu (010109a130) 8. Triaska adi prakoso (010109a131) 9. Vandika wicaksono (010109a132) 10. Wanda agung cahliyani (010109a133) 11. Wardania putri runggu (010109a134) 12. Windi mulyana putra (010109a135) 13. Wira jayadi (010109a136) 14. Maria fatima linda laka PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Transcript of Makalah Caring

Page 1: Makalah Caring

MAKALAH CARING

ASUMSI DASAR SCIENCE OF CARING

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah caring

Dosen pengampu :

UMI ANIROH,Skep.,Ns

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah caring:

1. Pianike widiawati (010109a105)

2. Sus handayani (010109a125)

3. Syahadatyuliana Np (010109a126)

4. Syamsul hadi (010109a127)

5. Tangguh sofa nuryat (010109a128)

6. Titik purwanti (010109a129)

7. Tripuji rahayu (010109a130)

8. Triaska adi prakoso (010109a131)

9. Vandika wicaksono (010109a132)

10. Wanda agung cahliyani (010109a133)

11. Wardania putri runggu (010109a134)

12. Windi mulyana putra (010109a135)

13. Wira jayadi (010109a136)

14. Maria fatima linda laka

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NGUDI WALUYO

2010

Page 2: Makalah Caring

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. KONSEP CARING

B. SIKAP,SPIRIT,DAN KARAKTERISTIK CARINGC. CARE SEBAGAI SEBUAH IDE MORAL

D. MEMBANGUN PRIBADI CARING

E. ASUMSI DASAR SCIENCE OF CARING

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAETAR PUSTAKA

Page 3: Makalah Caring

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia keperawatan, sifat care seorang perawat sangat dibutuhkan

dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien ataupun pasiennya khususnya

dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien. Jika seorang perawat tidak menerapkan

konsep caring kepada pasiennya maka asuhan keparawatan tidak akan berjalan

sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dengan demikian akan terjadi kesenjangan

antara pasien dan perawat dan proses penyembuhan pun akan berjalan lambat.

Keperawatan sebagai sains tentang human care didasarkan pada asumsi

bahwa human scince and human care merupakan domain utama dan menyatukan

tujuan keperawatan.sebagai human science keperawatan berupaya

mengintegrasikan pengetahuan empiris dengan estetia, humanities, dan kiat / art

( Watson, 1985 ). Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk

mengembangkan pengetahuan yang menjadi inti keperawatan, seperti yang

dikatakan oleh Watson ( 1985 ) human care is the heart of nursing atau leiningger

( 1984 ) yang menekan caring is the central and unflying domain for the body of

knowledge and practice of nursing.

Page 4: Makalah Caring

Oleh sebab itu, seorang perawat wajib mempunyai dan menerapkan sifat

caring ketika sedang memberikan asuhan keperawatan kepada pasiennya. Tetapi

hasil atau manfaat dari caring ini tidak dapat dirasakan jika tidak adanya respon dari

klien. Penerapan caring juga harus melihat situasi maupun keadaannya. Jika

keadaan tidak memungkinkan dan caring diterapkan maka akan terjadi kekacauan.

B. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah :

1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu memahami tentang asumsi science of caring

2. Tujuan khusus

a.mahasiswa dapat mengetahui konsep caring science.

b. mahasiswa mengetahui sikap, spirit, karakteristik caring

c. mahasiswa mengetahui fungsi care sebagai sebuah ide moral

d. mahasiswa mengetahui bagaimana cara membangun pribadi caring

e. mahasiswa mengetahui asumsi tentang scince of caring

Page 5: Makalah Caring

BAB II

PEMBAHASAN

A.KONSEP CARING

Pengertian Caring Science Caring science merupakan suatu orientasi human science dan

kemanusiaanterhadap proses, fenomena, dan pengalaman human caring .

Caring science, seperti juga science lainnya, meliputi seni dankemanusiaan.

Transpersonal Caring mengakui kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan yang

terdapat dalam lingkaran caring yang konsentrik – dari individu, pada orang lain, pada

masyarakat,pada dunia, pada planet Bumi, pada alam semesta (Watson, 2004).

Watson (1988) dalam George (1990) mendefinisikan caring lebih dari sebuah exisestensial

philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya Berita Ilmu Keperawatan ISSN

1979-2697, Vol . 1 No.3, September 2008 :147-150 148 caring adalah ideal moral dari

keperawatan.

Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya meningkat ditunjukkan dengan

penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatan dari dalam diri, intuitif.

Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggungjawaban hubungan

antara perawat-klien, dimana perawat membantu partisipsi klien, membantu

memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan. Teori human caring yang

dikembangkan oleh Watson antara tahun 1975-1979, hanya berkisar pada sepuluh carative

factors sebagai suatu kerangka untuk memberikan suatu bentuk dan fokus terhadap

fenomena keperawatan. Watson menganggap istilah “factors” terlalu stagnant terhadap

Page 6: Makalah Caring

sensibilitasnya di masa kini. Ia pun kemudian menawarkan suatu konsep yang lebih sesuai

dengan evolusi teorinya dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah “clinical

caritas” dan “caritas processes”, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide dan araN

perkembangan teorinya (Watson, 2004)

B. SIKAP,SPIRIT,DAN KARAKTERISTIK CARING

a) sikap carring

asuhan keperawatan bermutu yang diberikan oleh perawat dapat dicapai apabila perawatan dapat memperhatikan sikap carring kepada klian. Dalam memberikan asuhan, perawatan menggunakan:

Keahlian Kata-kata yang lemah lembut Sentuhan Memberikan harapan Selalu berada disamping klien Bersikap “carring” sebagai media pemberi asuhan

b) spirit carring

para perawat dapat diminta untuk merawat, namun mereka tidak dapat diperintah untuk memberikan asuhan dengan menggunakan soirit carring. Spirit carring seyogyanya harus tumbuh dari dalam diri perawat dan berasal dari hati perawat yang terdalam. Spirit caring bukan hanya memperhatikan apa yang dikerjakan perawat yang bersifat tindakan fisik, tetapi jugamencerminkan siapa dia. Oleh karenanya, setiap perawat dapat memperlihatkan cara yang berbeda ketika memberikan asuhan kepada klien.

Perilaku caring menolong klien meningkatkan perubahan positif dalm aspek fisik, psikologis, spiritual dan social.

Page 7: Makalah Caring

c) Carakteristik caring

Munurut Wolf dan Barnum(1998)

Mendengar dengan perhatian Member rasa nyaman Berjata jujur Memiliki kesabaran Bertanggung jawab Memberi informasi sehingga klien dapat mengambil keputusan Member sentuhan Memajukan sensifitas Menunjukkan rasa hormat kepada klien Memanggil klien denggan namanya

Sedangkan menurut Meyer (1971) komponen utama “caring” adalah:

Pengetahuan kesabaran Kejujuran nilai, Kepercayaan Kerendahan hati Harapan Keberanian

C . CARE SEBAGAI SEBUAH IDE MORAL

Care adalah semangat, tindakan penting dari keperawatan, kekuatanyang menyatakan, proses dinamika dan intisari structural. Care adalah nilai, caring adalah sebuah kebaikan. Mayerhoff (1971) memberikan informasi yang berhubungan dengan nilai care. Dalam konteks kehidupan manusia, caring sebagai salah satu cara mengatur nilai-nilainya yang lain dan aktifitas sekitarnya. Bila pebngaturan ini komprehensif, karena keterlibatan caring-nya terdapat staabilitas dasar dalam kehidupannya. Dengan melayani caring, seseorang manusia hidup dalam kehidupan sendiri yang berani.

D . MEMBANGUN PRIBADI CARING

Untuk membangun pribadi caring, perawat dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang manusia, aspek umbuh kembang, respon terhadap lingkungan yang terus berubah, keterbatasan dan kekuatan serta kebutuhan-kebutuhan manusia. Bukan berati kalau pengetahuan perawat tentang caring meningkat akan menyokong perubahan perilaju perawat.

Caring dalam asuhan keperawatan merupakan bagian dari betuk kinerja perawat dalam merawat pasien. Secara teoritik ada tiga kelompok variable yang mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan diantaranya:

Variable individu Variable psikologi Variable organisasi

Page 8: Makalah Caring

Menurut Gipson (19870) yang ternasuk variable individu adalah kemamppuan dan keterampilan, latar belakang dan demografi. Variabel Psikologi merupakan persepsi, sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Dan variable Organisasi adalah kepemimpinan, sumberdaya, imbalan struktur dan desain pekerjaan. Dengan demiikian membangun pribadi caring perawat harus menggunakan tiga pendekatan. Pendekatan individu melalui pengetahuan dan keterampilan caring. Pendekatan organisasi dapat dilakukan melalui perencanaan pengembangan, imbalan atau yang terkait dengan kupuasa kerja perawat dan serta adanya effektive leardership dalam keperawatan.

E . ASUMSI DASAR SCIENCE OF CARING

Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal

caring. Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan

waktu. Watson menyatakan tujuh asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut

yaitu:

• Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekkan dengan efektif hanya secara

interpersonal

• Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan

manusia tertentu

• Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga

• Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga

menerima akan jadi apa dia kemudian

• Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi

yang ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih

tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu

• Caring lebih “healthogenic” daripada curing.

• Praktek caring merupakan sentral bagi keperawatan.

Pada tahun 1988 di dalam bukunya yang kedua, Nursing Human Science and Human care:

A Theory of Nursing. Watson mengemukakan 11 asumsi yang berhubungan dengan caring :

Page 9: Makalah Caring

1. Perhatian dan kasih sayang merupakan kekuatan batin yang utama dan universal.

2. Kasih sayang yang bermutu dan caring adalah penting bagi kemanusiaan, tetapi sering

diabaikan dalam hubungan antar sesama.

3. Kemampuan untuk menyokong ideologi dan ideal caring di dalam praktik keperawatan

akan mempengaruhi perkembangan dari peradaban dan menentukan kontribusi

keperawatan pada masyarakat.

4. Caring terhadap diri sendiri adalah prasyarat bagi caring terhadap orang lain.

5. Keperawatan selalu memegang konsep caring di dalam berhubungan dengan orang lain

dalam rentang sehat-sakit.

6. Caring adalah esensi dari keperawatan dan merupakan fokus utama dalam praktik

keperawatan.

7. Praktik keperawatan secara signifikan telah menekankan pada Human care.

8. Fondasi caring keperawatan dipengaruhi oleh teknologi medis dan birokrasi institusi.

9. Penyediaan dan perkembangan dari Human care menjadi isu yang hangat bagi

keperawatan untuk saat ini maupun masa yang akan datang.

10. Human care hanya dapat diterapkan secara efektif melalui hubungan interpersonal.

11. Kontribusi keperawatan kepada masyarakat terletak pada komitmen pada Human care.

(dikutip dari Barnhart, et al., 1994, dalam Mariner-Tomey, 1994; Boyd & Mast, 1989 dalam

Fitzpatrick & Whall, 1989).

Berbagai penelitian telah menyatakan tentang caring sebagai fokus sentral keperawatan

(Wolf, et al., 2003). Stanizewska & Ahmed (1998) menyatakan di dalam penelitiannya

bahwa harapan pasien akan asuhan keperawatan adalah asuhan keperawatan yang

mencakup perilaku caring perawat di dalamnya (Stanizewska & Ahmed, 1998, dalam Wolf,

et al., 2003; Redman & Lynn, 2005).

Valentine (1997) menyatakan bahwa perilaku caring perawat adalah bagian dari praktik

keperawatan profesional yang holistik / menyeluruh. Di dalam penelitiannya ia

mengemukakan bahwa pilihan pasien dalam mencari pusat pelayanan kesehatan

dipengaruhi oleh pengalaman positif terhadap perilaku caring perawat (Valentine, 1997,

dalam Wolf, Miller, & Devine, 2003). Felgen (2003) juga menyatakan bahwa pasien /

Page 10: Makalah Caring

konsumen dari pusat pelayanan kesehatan mengharapkan perawat memiliki perilaku caring

dalam memberikan pelayanan kesehatan.

Page 11: Makalah Caring

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam dunia keperawatan, sifat care seorang perawat sangat dibutuhkan

dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien ataupun pasiennya khususnya

dalam memenuhi kebutuhan dasar pasien. Jika seorang perawat tidak menerapkan

konsep caring kepada pasiennya maka asuhan keparawatan tidak akan berjalan

sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dengan demikian akan terjadi kesenjangan

antara pasien dan perawat dan proses penyembuhan pun akan berjalan lambat.

Oleh sebab itu, seorang perawat wajib mempunyai dan menerapkan sifat

caring ketika sedang memberikan asuhan keperawatan kepada pasiennya. Tetapi

hasil atau manfaat dari caring ini tidak dapat dirasakan jika tidak adanya respon dari

klien. Penerapan caring juga harus melihat situasi maupun keadaannya. Jika

keadaan tidak memungkinkan dan caring diterapkan maka akan terjadi kekacauan.

B. Saran

Supaya pasien merasa nyaman pada saat perawat memberikan asuhan

keperawatan maka perawat harus menerapkan sikap caring untuk melancarkan

prosos penyembuhan kepada pasien. Selain itu pasien juga harus mendukung sikap

caring yang diterapkan oleh perawat kepadanya.

Page 12: Makalah Caring

DAFTAR PUSTAKA

Watson, Jean. (2004). Theory of human caring. Http://www2.uchsc.edu/son/caring.

http://eprints.ums.ac.id/pdf.25-11-2010

http://www.scribd.com/doc/watson-orem.25-11-2010