Makalah pendekatan sbm

20
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi seperti ini semua aspek kehidupan dituntut untuk terus maju dan berkembang dengan cepat. Peningkatan sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat merima didikan dengan baik. Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan guru yang mengajar. Sehingga dalam mengajar diperlukan pendekatan dalam pembelajaran , pendidik harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan perbuatan. Setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang sama dalam hal mendidik anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang pendidik ambil dalam pengajaran

Transcript of Makalah pendekatan sbm

Page 1: Makalah pendekatan sbm

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di era globalisasi seperti ini semua aspek kehidupan dituntut untuk terus

maju dan berkembang dengan cepat. Peningkatan sumber daya manusia

juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan merupakan ujung

tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan

aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya

pengembangan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat

agar anak didik dapat merima didikan dengan baik.

Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara

guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai

dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi

positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam interaksi ini, sangat

perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan

dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar

mencapai target dari guru itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan

dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih merasa bersahabat dengan

guru yang mengajar.

Sehingga dalam mengajar diperlukan pendekatan dalam pembelajaran ,

pendidik harus pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana.

Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap dan

perbuatan. Setiap pendidik tidak selalu memiliki suatu pandangan yang

sama dalam hal mendidik anak didik. Hal ini akan mempengaruhi

pendekatan yang pendidik ambil dalam pengajaran

Page 2: Makalah pendekatan sbm

2

1.2 TUJUAN PENULISAN

Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini yaitu peserta diskusi

dapat:

1. Mengetahui pengertian pendekatan, strategi, dan metode pembelejaran.

2. Mengetahui jenis-jenis Metode pembelajaran dan penerapannya.

3. Menjelaskan jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran.

Page 3: Makalah pendekatan sbm

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENDEKATAN, STRATEGI DAN METODE

DALAM PEMBELAJARAN

2.2.1 Pendekatan

Pendekatan (approach) pembelajaran adalah cara yang ditempuh

guru dalam pelaksanaan agar konsep yang disajikan bisa

beradaptasi dengan sisiwa. Pendekatan pembelajaran dapat

diartikan juga sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap

proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang

terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di

dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari

metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.

Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis

pendekatan, yaitu:

1) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat

pada siswa (student centered approach), dimana pada

pendekatan jenis ini guru melakukan pendekatan dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif

dalam proses pembelajaran,

2) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat

pada guru (teacher centered approach), dimana pada

pendekatan jenis ini guru menjadi subjek utama dalam proses

pembelajaran

Page 4: Makalah pendekatan sbm

4

2.2.2 Metode

Metode merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat

dijabarkan ke dalam berbagai metode. Metode adalah prosedur

pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan. Teknik dan

taktik mengajar merupakan penjabaran dari metode pembelajaran.

2.2.3 Strategi

Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang

berisi tentang rangkaian kegiatan yang didisain untuk mencapai

tujuan pendidikan tertentu (J.R. David dalam Sanjaya, 2008:126).

Selanjutnya dijelaskan strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan

pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp dalam

Sanjaya, 2008:126).

Istilah strategi sering digunakan dalam banyak konteks dengan

makna yang selalu sama. Dalam konteks pengajaran strategi bisa

diartikan sebagai suatu pola umum tindakan guru-peserta didik

dalam manifestasi aktivitas pengajaran (Ahmad Rohani, 2004 : 32).

Sementara itu, Joyce dan Weil lebih senang memakai istilah

model-model mengajar daripada menggunakan strategi pengajaran

(Joyce dan Weil dalam Rohani, 2004:33)

Nana Sudjana menjelaskan bahwa strategi mengajar (pengajaran)

adalah “taktik” yang digunakan guru dalam melaksanakan proses

belajar mengajar (pengajaran) agar dapat mempengaruhi para siswa

(peserta didik) mencapai tujuan pengajaran secara lebih efektif dan

efisien (Nana Sudjana dalam Rohani, 2004:34)

Page 5: Makalah pendekatan sbm

5

2.2.4 Jenis Metode Pembelajaran dan Penerapannya

a) Metode proyek. Metode ini bertitik tolak dari suatu masalah

kemudian di bahas dari berbagai segi yng berhubungan

sehingga pemecahanya secara kompresif dan bermakna.

b) Metode ekseperimen metode ini mengedepankan aktivitas

percobaan sehingga siswa mwngalami dan membuktikan

sendiri sesuatu yng di pelajari

c) Metode tuga/resitasi dalam metode ini guru memberikan tugas

tertentu agar sisiwa mau belajar.

d) Metode diskusi, alam metode ini siswa dihadapkan pada suatu

pemasalahan yang bisa berupa pernyataan atau pernyataan

yang bersifat problematis untuk di bahas dan di pecahkan

bersama

e) Metode demonstrasi,metode ini mengedepankan peragaan atau

mempertunjukan kepada siswasuatu proses situasi atau benda

tertenttu yang sedang di pelajari baik sebenarnya, atau tiruan

yang sering di sertai penjelasan lisan

f) Metode problem solving, metode ini mengedepankan metode

berfikir untuk menyelesaikan masalah dan di dukung dengan

data-data yang di temukan

g) Metode karya wisata,metode ini mengajak siswa keluar kelas

dan meninjau objek-objek yng sesuai dengan kepentingan

pembelajaran

h) Metode tanya jawab,metode ini menggunakan sejumlah

pertanyaan yang harus di jawab oleh sisiwa

i) Metode latihan, metode ini di maksudkan untuk

menanamkansesuatu yang baik atau kebiasaan-kebiasaan

tertentu

j) Metode ceramah

Page 6: Makalah pendekatan sbm

6

2.2 FUNGSI PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN

Fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran adalah :

1. Sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah- langkah metode

pembelajaran yang akan digunakan.

2. Memberikan garis-garis rujukan untuk perancangan pembelajaran.

3. Menilai hasil-hasil pembelajaran yang telah dicapai.

4. Mendiaknosis masalah-masalah belajar yang timbul, dan

5. Menilai hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan.

2.3 JENIS-JENIS PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN

1. Pendekatan Individual

Pendekatan individual adalah suatu pendekatan yang melayani

perbedaan-perbedaan perorangan siswa sedemikian rupa, sehingga

dengan penerapan pendekatan individual memungkinkan

berkembangnya potensi masing-masing siswa secara optimal. Dasar

pemikiran dari pendekatan individual ini ialah adanya pengakuan

terhadap perbedaan individual masing-masing siswa. Sebagai individu

anak mempunyai kebutuhan dasar baik fisik maupun kebutuan anak

untuk diakui sebagai pribadi, kebutuhan untuk dihargai dan

menghargai orang lain, kebutuhan rasa aman, dan juga sebgai makhluk

sosial, anak mempunyai kebutuhan untuk menyesuaikan dengan

lingkungan baik dengan temannya ataupun dengan guru dan orang

tuanya.

Ciri-ciri pendekatan individual :

a) Guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada setiap siswa di

kelas dan memberikan kesempatan kepada anak didik sebagai

individu untuk akatif, kreatif, dan mandiri dalam belajar.

b) Guru harus peka melihat perbedaan sifat-sifat dari semua anak

didik secara individual.

c) Guru lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing di kelas.

Para peserta didik dapat lebih terkontrol mengenai, bagaimana dan

apa yang mereka pelajari.

Page 7: Makalah pendekatan sbm

7

d) Guru harus mampu mennyajikan pelajaran yang menarik di depan

kelas. Menarik dalam pengertian mengasyikkan, mudah ditangkap

dan dipahami serta tidak membosankan siswa. Pengajaran

individual dilakukan untuk membantu siswa dalam menuntaskan

belajar mereka.

Oleh karena itu, pendekatan individual dapat mengefektifkan proses

belajar mengajar, interaksi guru dan siswa berjalan dengan baik, dan

terjadinya hubungan pribadi yang menyenangkan antara siswa dan

guru. Secara tidak langsung hal yang disebut diatas merupakan

keuntungan dari pengajaran dengan pendekatan individual

2. Pendekatan Kelompok

Anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok,

akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. Yang

mempunyai kelebihan dengan ikhlas mau membantu mereka yang

memponyai kekurangan. Sebaliknya, mereka yang mempunyai

kekurangan dengan rela hati mau belajar dari mereka yang mempunyai

kelebihan. Tanpa ada rasa minder. Persaingan yang positif pun terjadi

dikelas dalam rangka untuk mencapai prestasi belajr yang optimal.

Inilah yang diharapkan, yakni anak didik yang aktif, kreatif, dan

mandiri.

Ketika guru akan menggunakan pendekatan kelompok, maka guru

harus sudah mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan

dengan tujuan, fasilitas belajar pendukung, metode yang akan dipakai

sudah dikuasai, dan bahan yang akn diberikan kepada anak didik

memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok. Karena itu,

pendekatan kelompok tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi

harus mempertimbangkan hah-hal yang ikut mempengaruhi

penggunaannya.

Page 8: Makalah pendekatan sbm

8

3. Pendekatan Bervariasi

Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik bervariasi, maka

pendekatan yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan

bervariasi pula. Pendekatan bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa

permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik dalam belajar

bermacam-macam. Kasus yang biasanya muncul dalam penagajaran

dengan berbagai motif, sehingga diperlukan variasi teknik pemecahan

untuk setiap kasus. Maka kiranya pendekatan bervariasi ini sebagai

alat yang dapat guru gunakan untuk kepentingan pengajaran.

4. Pendekatan Edukatif

Cukup banyak sikap dan perbuatan yang harus guru lakukan untuk

menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak didik. Salah satu

contohnya, misalnya, ketika lonceng tanda masuk kelas telah berbunyi,

anak-anak jangan dibiarkan masuk dulu, tetapi suruhlah mereka

berbaris di depan pintu masuk dan perintahkanlah ketua kelas untuk

mengatur barisan. Semua anak perempuan berbaris dalam kelompok

sejenisnya. Demikian juga semua anak laki-laki, berbaris dalam

kelompok sejenisnya. Jadi, berisan dibentuk menjadi dua dengan

pandangan terarah kepintu masuk. Di sisi pintu masuk guru berdiri

sambil mengontrol bagaimana anak-anak berbarisdi depan pintu masuk

kelas. Semua anak di persilahkan masuk oleh ketua kelas. Mereka pun

satu persatu masuk kelas, mereka satu persatu menyalami guru. Semua

anak-anak masuk dan pelajaran pun dimulai.

Kasus yang terjadi di sekolah biasanya tidak hanya satu, tetapi

bermacam-macam jenis dan tigkat kesukarannya. Hal ini menghendaki

pendekatan yang tepat. Berbagai kasus yang terjadi selain dapat

didekati dengan pendekatan individual, pendekatan kelompok, dan

juga pendekatan kelompok. Namun yang penting untuk di ingat adalah

bahwa pendekatan individual harus bedampingan dengan pendekatan

edukatif. Pendekatan kelompok harus berdampingan dengan

Page 9: Makalah pendekatan sbm

9

pendekatan edukatif, dan pendekatan bervariasi harus berdampingan

dengan pendekatan edukatif. Dengan demikian, semua pendekatan

yang dilakukan oleh guru harus bernilai edukatif, dengan tujuan

mendidik.

5. Pendekatan Keagamaan

Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya

jiwa agama didalam diri siswa, agar nilai-nilai agamanya tidak

dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami,dihayati dan

diamalkan secara hayat siswa dikandung badan.

6. Pendekatan Kebermaknaan

Pendekatan kebermaknaan adalah pendekatan yang memasukkan

unsur-unsur terpenting yaitu pada bahasa dan makna. Misalnya

pendekatan dalam rangka penguasaan bahasa Inggris.

2.4 TIPE-TIPE PENDEKATAN

a. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual sudah lama dikembangkan oleh John Dewey

pada tahun 1916, yaitu sebagai filosofi belajar yang menekankan pada

pengembangan minat dan pengalaman siswa. Kontekstual (Contextual

Teaching and Learning) dikembangkan oleh The Washington State

Consortium for Contextual Teaching and Learning, yang bergerak

dalam dunia pendidikan di Amerika Serikat. Salah satu kegiatannya

adalah melatih dan memberi kesempatan kepada guru-guru dari enam

propinsi di Indonesia untuk belajar pendekatan kontekstual di Amerika

Serikat melalui Direktorat PLP Depdiknas.

Pendekatan kontekstual lahir karena kesadaran bahwa kelas-kelas di

Indonesia tidak produktif.

Page 10: Makalah pendekatan sbm

10

b. Quantum Teaching

Apalagi dalam Quantum Teaching ada istilah ‘bawalah dunia mereka

ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini

menunjukkan, betapa pengajaran dengan Quantum Teaching tidak

hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari

itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional

yang baik dalam dan ketika belajar.

Asas utama quantum teaching

asas utama quantum teaching adalah “bawalah dunia mereka kedunia

kita dan antarkan dunia kita ke dunia mereka”. Dari asas utama ini,

dapat disimpulkan bahwa langkah awal yang harus dilakukan dalam

pengajaran yaitu mencoba memasuki dunia yang dialami oleh peserta

didik. Cara yang dilakukan seorang pendidik meliputi: untuk apa

mengajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran atau perasaan yang

diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, musik, seni, rekreasi atau

akademis mereka. Setelah kaitan itu terbentuk, maka dapat membawa

mereka kedalam dunia kita dan memberi mereka pemahaman

mengenai isi dunia itu. “Dunia kita” dipeluas mencakup tidak hanya

para siswa, tetapi juga guru. Akhirnya dengan pengertian yang lebih

luas dan penguasaan lebih mendalam, siswa dapat membawa apa yang

mereka pelajari kedalam dunia mereka dan menerapkannya pada

situasi baru.

Prinsip-prinsip quantum teaching

Prinsip-prinsip quantum teaching adalah struktur chort dasar dari

simfoni. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

Segalanya berbicara;

Segalanya bertujuan;

Pengalaman sebelum pemberian nama;

Akui setiap usaha; dan

Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan.

Page 11: Makalah pendekatan sbm

11

Model quantum teaching

Quantum teaching mempunyai dua bagian penting yaitu dalam seksi

konteks dan dalam seksi isi. Dalam seksi konteks, akan menemukan

semua bagian yang dibutuhkan untuk mengubah: suasana yang

memberdayakan, landasan yang kukuh, lingkungan yang mendukung,

dan rancangan belajar yang dinamis. Sedangkan dalam seksi isi, akan

menemukan keterampailan penyampaian untuk kurikulum apapun,

disamping strategi yang dibutuhkan siswa untuk bertanggung jawab

atas apa yang mereka pelajari: penyanjian yang prima, fasilitas yang

luwes, keterampilan belajar untuk belajar, dan keterampilan hidup.

Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching TANDUR:

1. Tumbuhkan

Manfaatkan kehidupan pelajar.dengan menyertakan diri mereka,

pikat mereka, Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah

Manfaatnya BAgiKu” (AMBAK). Dengan menyertakan

pertanyaan, pantomime, lakon pendek dan lucu, drama, video,

cerita.

2. Alami

Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti

semua pelajar. Unsur ini memberi pengalaman kepada siswa, dan

memanfaatkan hasrat alami otak untuk menjelajah. Pengalaman

membuat anda dapat mengajar “melalui pintu belakang” untuk

memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan mereka.

3. Namai

Penamaan adalah saatnya untuk mengajarkan konsep, keterampilan

berpikir, dan strategi belajar. Misalnya dengan menggunakan

susunan gambar, warna, alat Bantu, kertas tulis, dan poster di

Page 12: Makalah pendekatan sbm

12

dinding. Dari situ guru membuat mereka penasaran, penuh

pertanyaan mengenai pengalaman mereka.

4. Demonstrasikan

Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk menunjukan bahwa

mereka tahu.misalnya dengan sandiwara, video, permainan, rap,

lagu, penjabaran dalam grafik.

5. Ulangi

Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan,.

pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa

“Aku tahu bahwa aku memang tahu ini

6. Rayakan

Pengertian QT adalah pengubahan belajar yang meriah dengan

segala nuansanya atau segala macam usaha interaksi yang ada

mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi

kesuksesan siswa.

b. Strategi QT antara lain guru sebisa mungkin memasuki dunia

anak murid atau menggunakan prinsip bawalah dunia mereka ke

dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka, serta

menggunakan langkah-langkah kerangka rancangan belajar QT

dengan menanam, yaitu Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, Ulangi dan rayakan

c. Pendekatan Multiple Intelligences

Menurut Gardner, Intelegensi (kecerdasan) diartikan sebagai

kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk

dalam suatu setting yang beragam dan dalam situasi yang nyata (1983,

Page 13: Makalah pendekatan sbm

13

1993). Menurutnya suatu kemampuan disebut intelegensia

(kecerdasan) jika:

1) Menunjukkan suatu kemahiran dan keterampilan seseorang dalam

memecahkan persoalan dan kesulitan yang ditemukan dalam

hidupnya,

2) Ada unsur pengetahuan dan keahlian,

3) Bersifat universal harus berlaku bagi banyak orang,

4) Kemampuan itu dasarnya adalah unsur biologis, yaitu karena otak

seseorang, bukan sesuatu yang terjadi karena latihan atau training,

5) Kemampuan itu sudah ada sejak lahir, meski di dalam pendidikan

dapat dikembangkan.

Adapun pokok-pokok pikiran yang dikemukakan Gardner adalah:

1) Manusia memiliki kemampuan meningkatkan dan memperkuat

kecerdasannya,

2) Kecerdasan selain dapat berubah dapat juga diajarkan kepada

orang lain,

3) Kecerdasan merupakan realitas majemuk yang muncul di bagian-

bagian yang berbeda pada sistem otak atau pikiran manusia,

4) Pada tingkat tertentu, kecerdasan ini merupakan suatu kesatuan

yang utuh, maknanya, dalam memecahkan masalah atau tugas

tertentu, seluruh macam kecerdasan manusia bekerja secara

bersama-sama.

Ada sembilan kecerdasan yang patut diperhitungkan secara sungguh-

sungguh sebagai cara berpikir yang penting, yaitu:

a. Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata

b. Kecerdasan Logis-Matematis

Kecerdasan logis-matematis adalah kecerdasan dalam hal angka

dan logika. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan

pemogram komputer

Page 14: Makalah pendekatan sbm

14

c. Kecerdasan Spasial

Kecerdasan spasial mencakup berpikir dalam gambar, serta

kemampuan untuk mencerap, mengubah, dan menciptakan kembali

berbagai macam aspek dunia visual-spasial

d. Kecerdasan Musikal

Ciri utama kecerdasan ini adalah kemampuan untuk mencerap,

menghargai, dan menciptakan irama dan melodi

e. Kecerdasan Naturalis

Kecerdasan naturalis adalah kemampuan dan kepekaan terhadap

alam sekitar. Kemampuan yang tinggi untuk membedakan berbagai

jenis tumbuhan secara mendalam.

f. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani

Adalah kecerdasan fisik, kecerdasan ini mencakup bakat dalam

mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani

benda.

g. Kecerdasan Antarpribadi

Ini adalah kemampuan untuk memahami dan bekerja sama dengan

orang lain.

h. Kecerdasan Intrapribadi (Dalam diri sendiri)

Orang yang kecerdasan intrapribadinya sangat baik dapat dengan

mudah mengakses perasaannya sendiri, membedakan berbagai

macam keadaan emosi, dan menggunakan pemahamannya sendiri

untuk memperkaya dan membimbing hidupnya.

i. Kecerdasan Eksistensialis

Kecerdasan eksistensialis adalah kecerdasan yang cenderung

memandang masalah-masalah dari sudut pandang yang lebih luas

dan menyeluruh serta menanyakan ”untuk apa” dan ”apa dasar”

dari segala sesuatu.

d. Pendekatan E-learning

Page 15: Makalah pendekatan sbm

15

Pendekatan e-learning atau electronic learning merupakan salah satu

pendekatan pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan

perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer. Karena itu maka

e-learning sering disebut juga ’online course’.

Edukasi.net memberikan beberapa keuntungan bagi guru dan siswa

antara lain:

Memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum

menyelengarakan diskusi antara guru dan siswa; siswa dengan

siswa lain melalui forum diskusi

menerima atau mengirim informasi melaui milis

men-download materi pelajaran yang diperlukan

mengakses sumber belajar dimana saja dan kapan saja

e. Pendekatan belajar aktif

Pendekatan Belajar Aktif adalah pendekatan dalam pengelolaan

sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju

belajar yang mandiri.

Pembelajaran aktif (Active Learning) dimaksudkan untuk

mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimilki oleh anak

didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang

memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di

samping itu pembelajaran aktif (Active Learning) juga dimaksudkan

untuk menjaga perhatian siswa atau anak didik agar tetap tertuju pada

proses pembelajaran.

Yang perlu menjadi acuan dalam setiap kondisi adalah tujuan

intruksional yang akan dicapai dalam proses belajar aktif.

Page 16: Makalah pendekatan sbm

16

Strategi yang dapat digunakan guru untuk mencapai tujuan tersebut

antara lain adalah :

1. Refleksi

2. Pertanyaan Siswa (Anak didik)

3. Rangkuman

4. Pemetaan Kognitif

Dari hasil gambar di atas, terlihat bahwa seorang siswa sudah melalui

proses belajar aktif jika ia mampu menunjukkan keterampilan

berpikir kompleks,

memproses informasi berkomunikasi efektif

bekerja sama

berkolaborasi, berdaya nalar yang efektif

f. Pendekatan Belajar Kooperatif

Pendekatan belajar kooperatif sangat dikenal pada tahun 1990-an

(Duffy & Cunningham, 1996). Oxford Dictionary (1992)

mendefinisikan kooperasi (cooperation) sebagai ”bersedia untuk

membantu” (to be of assistance or be willing to assist ).

Tiga konsep yang melandasi metode kooperatif:

1. Team rewards: Tim akan mendapat hadiah bila mereka mencapai

kriteria tertentu yang ditetapkan.

2. Individual accountability: Keberhasilan tim bergantung dari hasil

belajar individual dari semua anggota tim. Pertanggung jawaban

berpusat pada kegiatan anggota tim dalam membantu belajar satu

sama lain & memastikan bahwa setiap anggota siap untuk kuis atau

penilaian lainnya tanpa bantuan teman sekelompoknya.

3. Equal opportunities for success: Setiap siswa memberikan

kontribusi kepada timnya dengan cara memperbaiki hasil

Page 17: Makalah pendekatan sbm

17

belajarnya sendiri yang terdahulu. Kontribusi dari semua anggota

kelompok dinilai.

Pendekatan belajar kooperatif menganut 4 prinsip utama yaitu:

1. saling ketergantungan positif: Arti ketergantungan dalam hal ini

adalah keberhasilan kelompok merupakan hasil kerja keras seluruh

anggotanya. Setiap anggota berperan aktif dan mempunyai andil

yang sama terhadap keberhasilan kelompok.

2. tanggungjawab perseorangan: tanggung jawab perseorangan

muncul ketika seorang anggota kelompok bertugas untuk

menyajikan yang terbaik di hadapan guru dan teman sekelas

lainnya. Anggota yang tidak bertugas, dapat melakukan

pengamatan terhadap situasi kelas, kemudian mencatat hasilnya

agar dapat didiskusikan dalam kelompoknya.

3. interaksi tatap muka: Bertatap muka merupakan satu kesempatan

yang baik bagi anggota kelompok untuk berinteraksi memecahkan

masalahbersama, disamping membahas materi pelajaran. Anggota

dilatih untuk menjelaskan masalah belajar masing-masing, juga

diberi kesempatan untuk mengajarkan apa yang dfikuasainya

kepada teman satu kelompok.

4. komunikasi antar anggota: Model belajar kooperatif juga

menghendaki agar para anggota dibekali dengan berbagai

ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam

kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi.

Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para

anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka

untuk mengutarakan pendapatnya. Setiap siswa memperoleh

kesempatan berlatih mengenai cara-cara berkomunikasi secara

efektif seperti bagaimana pendapat orang lain tanpa menyinggung

perasaan orang tersebut.

5. evaluasi proses secara kelompok: Perlu dijadwalkan waktu khusus

bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan

Page 18: Makalah pendekatan sbm

18

hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa bekerjasama dengan

lebih efektif.

g. Pendekatan Belajar Berbasis Masalah

Belajar berbasis masalah adalah alah satu bentuk pembelajaran yang

berlandaskan pada paradigma konstruktivisme, yang berorientasi pada

proses belajar siswa (student-centered learning)

PBL mempunyai banyak variasi diantaranya terdapat lima bentuk

belajar berbasis masalah:

1. Permasalahan sebagai pemandu: Masalah menjadi acuan konkrit

yang harus menjadi perhatian pemelajar. Bacaan diberikan sejalan

dengan masalah. Masalah menjadi kerangka berpikir pemelajar

dalam mengerjakan tugas.

2. Permasalahan sebagai kesatuan & alat evaluasi: Masalah

disajikan setelah tugas2 & penjelasan diberikan. Tujuannya

memberikan kesempatan bagi pemelajar untuk menerpakan

pengetahuannya untuk memecahkan masalah.

3. Permasalahan sebagai contoh: Masalah dijadikan contoh & bagian

dari bahan belajar. Masalah digunakan untuk menggambarkan

teori, konsep atau prinsip & dibahas antara pemelajar & guru.

4. Permasalahan sebagai fasilitasi proses belajar: Masalah dijadikan

alat untuk melatih pemelajar bernalar & berpikir kritis.

5. Permasalahan sebagai stimulus belajar: Masalah merangsang

pemelajar untuk mengembangkan ketrampilan mengumpulkan &

menganalisis data yang berkaitan dengan masalah dan ketrampilan

metakognitif.

Definisi pendekatan belajar berbasis masalah (problem based learning)

adalah suatu lingkungan belajar di mana masalah mengendalikan

proses belajar mengajar. Hal ini berarti sebelum pelajar belajar, mereka

diberikan umpan berupa masalah. Masalah diajukan agar pelajar

Page 19: Makalah pendekatan sbm

19

mengetahui bahawa mereka harus mempelajari beberapa pengetahuan

baru sebelum mereka memecahkan masalah tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang terhadap

proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru

dan peserta didik di dalam perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusaha

meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik

siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.

Berdasarkan tinjauan diatas, jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran dibagi

menjadi :

1. Pendekatan Individual

2. Pendekatan Kelompok

3. Pendekatan Bervariasi

4. Pendekatan Edukatif

5. Pendekatan Keagamaan

6. Pendekatan Kebermaknaan

Page 20: Makalah pendekatan sbm

20