Matrissya Hermitamatrissya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/40413/cogscience.pdf · 2....
Transcript of Matrissya Hermitamatrissya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/40413/cogscience.pdf · 2....
Jean Piaget
Knowledge
§ proses à hubungan antara orang yang mengetahui dengan objek yang diketahuinya
§ Dibangun secara aktif dengan memilih dan menginterpretasikan informasi dari lingkungan
§ kecenderungan berprasangka di mana pengalaman dipilah melalui pemahaman t e r k i n i d a n s e j a l a n d e n g a n perkembangan kognisi à dinamis
§ skema (schemes) à proses adaptasi dengan lingkungan dikendalikan oleh organisasi mental à perilaku
§ Hipotesa Piaget: Bayi lahir dengan skema awal yang disebut dengan refleks à membentuk skema à Pola interaksi tertentu.
§ Menurut Piaget, cara terbaik untuk memahami sifat
dasar pik i ran orang dewasa adalah dengan mempelajari aktivitas mental dari peristiwa kelahiran, mengamati bagaimana perkembangannya dan perubahan-perubahan dalam adaptasinya dengan lingkungan
Tiga hal utama dalam teori Piaget: 1. Structure
A set of cognitive operations for behaving in certain ways
2. Function Organization & adaptation
3. Content Behavior / action
Organization § Kecenderungan untuk berpikir yang terdiri atas sistem-
sistem yang mana bagiannya digabungkan menjadi bentuk keseluruhan
• Integration of knowledge into system à menjadi semakin akurat karena selalu dihubungkan dengan realita-realita yang ada à sifatnya logis dan masuk akal
Adaptation § Adjustment to new information about the environment § Kecenderungan bawaan setiap organisme untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan § Interaksi antara individu dengan lingkungan
Adaptasi ____________ Asimilasi dan Akomodasi
Equilibrium / Equilibration
Tendency to seek stable balance among cognitive elements
Komplementer
Asimilasi àTaking in new information and incorporating it into existing cognitive structures Akomodasi àChanges in a cognitive structure to include new information
1. Sensory Period Stadium 1 (lahir – 1 bulan): Modification of Reflexes Refleks sebagai sejumlah skema tingkah laku seperti menghisap, meraih atau memegang dan sebagainya Stadium 2 (1 bulan – 4 bulan): Primary Circulation Reactions Modifikasi stadium 1 atas dasar pengalaman à koordinasi mata
dan tangan yang tertuju pada diri sendiri seperti bermain-main dengan jari-jari kakinya sendiri
Stadium 3 (4bulan – 8 bulan): Secondary Circular Reactions Mengikuti objek dengan mata à fiksasi bila gerakan objek berhenti
Tahapan Perkembangan Kognitif Anak
Stadium 4 (8 bulan – 12 bulan): Coordination of Secondary Schemes
Mencoba memegang objek dengan tangan dan melihat objek sampai menghilang dari pandangan mata. Mencoba mencari terus
objek di tempat ditemukan meskipun ia melihat kalau objek tersebut dipindah
Stadium 5 (12 bulan – 18 bulan): Tertiary Circular Reactions Trial & error yang sifatnya aktif. Mencari objek di tempat terakhir menghilang. Stadium 6 (18 bulan – 24 bulan): Invention of New Means Through Mental Combinations
Permulaan berpikir. Mulai membayangkan sesuatu yang tidak nampak sebagai sesuatu yang ada.
2. Preoperational Period (2 tahun – 7 tahun) Semiotic Function à Mulai penguasaan bahasa yang sistematik. Permainan simbolis. Perilaku imitasi juga mulai tampak. Egocentrism à Belum mampu berbagi. Rigidity of Thought à Bila dikonfrontasikan dengan situasi multidimensional tetap hanya akan berpusat pada satu dimensi saja à mengabaikan dimensi-dimensi lain dan hubungan antar dimensi. Semilogical Reasoning à Belum mampu berpikir ke arah kebalikannya. Limited Social Cognition à Keterbatasan berpikir secara sosial
3. Concrete Operational Period (7 tahun – 11 tahun) Conservation Berhubungan dengan pertanyaan bagaimana anak memperoleh pengertian bahwa sifat-sifat tertentu suatu objek akan sama meskipun terjadi transformasi pada objek tersebut
Class-Inclusion atau Classification Membuat kategorisasi kelas-kelas à percobaan balok beda bentuk dan warna & percobaan jumlah kucing dan anjing Relation atau Seriation Kemampuan untuk merangkai secara bersama-sama suatu seri elemen menurut beberapa hubungan yang mendasarinya. Bisa menghubungkan banyak hal atau dimensi.
4. Formal Operational Period (11 tahun – 15 tahun) Scientific Method Berpikir secara teoritis à melakukan analisa terhadap masalah à strategi penyelesaian Hypothetical Reasoning Percobaan kombinasi percampuran warna pada cairan di gelas à berpikir secara teoritis à matriks dalam bayangan à perilaku problem solving
1. Suatu tahap adalah struktur keseluruhan dalam suatu tahap keseimbangan
2. Setiap tahap berasal dari tahap sebelumnya, menggabungkan dan mentransformasikan tahap tersebut dan bersiap untuk tahap selanjutnya
3. Tahapan terdiri atas urutan-urutan yang tidak berbeda
4. Tahapan tersebut bersifat universal 5. Setiap tahapan mencakup coming-into-being and being
Lev Vygotsky
§ The Mozart of Psychology from Rusia
§ kri7k terhadap teori Piaget § Perbedaan dengan Piaget: P i a g e t à p e r k em b a n g a n mempersiapkan belajar
Vigotsky à belajar mempersiapkan perkembangan
§ Seorang kontekstualist à perilaku seseorang ada karena situasi tertentu atau konteks-konteks keseluruhan yang ada pada saat perilaku terjadi
§ Kenapa harus sesuai konteks? Karena tidak mungkin seseorang bereaksi atau berperilaku terlepas dari konteks à pengetahuan yang ada berasal dari luar atau dari orang lain
§ Yang menjadi konteks: Mikro à anak – orang tua Makro à unit di luar orang tua Ekso à lingkungan sekolah dan kerja Meso à bangsa dan negara
Interaksionis-‐Interaksionis Sosial § Kebutuhan untuk berkomunikasi dengan orang lain merupakan suatu kecenderungan alamiah pada anak-‐anak
§ Peneli7an Susan Goldin-‐Meadow (1982) à anak-‐anak tuli memiliki kebutuhan berkomunikasi yang sangat kuat sehingga kemudian mengembangkan bahasa syarat dari diri mereka sendiri semenjak dini
§ Awalnya hanya gerakan-‐gerakan khusus sederhana seperti tanda-‐tanda untuk makan
§ Setelah 4 tahun à mengembangkan pola gerak isyarat yang kompleks sehingga paralel dengan pola-‐pola kata pada anak-‐anak yang tidak tuli à unik dan tidak meniru ibunya
The Sensory Register § Stase pertama pemerolehan informasi § Jika orang dewasa mengingat hal lebih banyak dari anak itu karena orang dewasa melakukan strategi khusus sedangkan anak 7dak
Perkembangan Keterampilan Memperoleh Informasi
Perhatian Selektif § Anak-‐anak kurang dapat mengontrol perha7an mereka à mudah kacau dan kurang fleksibel dalam menentukan mana informasi yang relevan dan 7dak
Perhatian terhadap Wajah § Ada kecenderungan pemberian makna yang meningkat pada bagian wajah yang dilihat bayi seiring dengan perkembangan kogni7f anak à mulai dari bagian tertentu saja kemudian mata (ibu) memiliki posisi yang lebih bermakna (mata = nilai sosial pen7ng dalam interaksi sosial)
Rehearsal § Semakin tua usia anak maka ia akan semakin
menunjukkan primary effect (efek item urutan pertama) à anak yang lebih tua dapat mengingat lebih baik dibandingkan akan yang lebih muda (eksperimen daOar kata-‐kata à item awal diingat lebih sering dibanding item ditengah)
§ Strategi mengingat anak-‐anak akan semakin membaik dan terorganisir seiring dengan pertambahan usia
Short-Term Memory (Working Memory)
Organisasi § Keberadaan faktor lain selain rehearsal dalam usaha perkembangan keterampilan memori à mengingat item-‐item kata yang berhubungan lebih baik daripada yang 7dak berhubungan (mulai memanfaatkan sifat kategori s7muli)
Struktur Pengetahuan dan Memori § Peneli7an Mandler à tata bahasa (grammar) à cerita
memiliki “suatu struktur yang mendasari penyusunan bahwa komponen se0ng, di mana pelaku utama dan latar belakang diperkenalkan diiku7 oleh suatu episode yang memiliki kerangka plot cerita” à se7ap episode memiliki beberapa jenis permulaan, kejadian di mana pelaku utama memberikan reaksi
§ Anak-‐anak pada usia yang sangat muda dapat menemukan skema cerita dengan cukup baik
Kognisi “Higher-Order” pada Anak-Anak
Karena keterbatasan sistem gudang memori maka manusia menyimpan segala konsep dalam bentuk prototype (bentuk dasar) à eksperimen Ross (1980) menjelaskan bahwa bayi sudah dapat membedakan mainan antara mebel dan apel dengan perbandingan “baru” dan “lama”
Pembentukan Prototipe pada Anak-Anak