Mengkafani dan menyalati_jenazah[1]

2

Click here to load reader

Transcript of Mengkafani dan menyalati_jenazah[1]

Page 1: Mengkafani dan menyalati_jenazah[1]

Assalamu’alaikum Wr.Wb ..

Kali ini saya akan melanjutkan postingan saya sebelumnya tentang Tata Cara Memandikan Jenazah, dan kali ini saya membahas tentang tata cara mengkafani dan menyalati jenazah.

1. Mengkafani Jenazah

Pembelian kain kafan diambilkan dari uang si jenazah itu sendiri. Apabila tidak ada, orang yang selama ini menghidupinya yang membelikan kain kafan. Jika ia tidak mampu, boleh diambilkan dari uang kas masjid, atau kas RT/RW, atau yang lainnya secara sah. Apabila tidak ada sama sekali wajib atas orang muslim yang mampu untuk membiayainya.

Kain kafan paling tidak satu lapis. Sebaiknya tiga lapis untuk jenazah laki-laki dan lima lapis untuk jenazah perempuan. Setiap satu lapis diantaranya merupakan kain basahan. Dan cara membungkusnya adalah :

- Hamparkan kain kafan helai demi helai dengan menaburkan kapur barus pada setiap lapisnya. Kemudian si jenazah diletakkan diatasnya.

- Kedua tangannya dilipat diatas dada dengan posisi tangan kanan diatas tangan kiri.

2. Menyalati jenazah

Orang yang meninggal dunia dalam keadaan islam berhak untuk di-salat-kan. Adapun orang yang telah murtad maka dilarang untuk disalati. Untuk bisa disalati, keadaan si jenazah haruslah :

- Suci, baik suci badan, tempat dan pakaian.- Sudah dimandikan dan dikafani.- Jenazah sudah berada di depan orang menyalatkan atau sebelah kiblat.

Tata cara pelaksanaan salat jenazah adalah sebagai berikut :

- Jenazah diletakkan paling muka. Apabila jenazah laki-laki, hendaknya imam berdiri menghadap dekat kepala jenazah. Jika jenazah perempuan, hendaknya imam menghadap perutnya.

- Letak imam paling muka di ikuti para makmum. Jika yang menyalati sedikit, usahakan dibuat 3 baris/saf.

- Mula-mula semua jama’ah berdiri dengan berniat melakukan salat jenazah dengan empat takbir.

- Niat tersebut bila dilafalkan sebagai berikut :Usolli a’lahajal mayyiti arba’a takbirati fardu kifayati ma’muma lillahita’ala.

- Kemudian takbiratul ihram yang pertama dan setelah takbir pertama selanjutnya membaca surat al-fatihah.

- Takbir yang kedua, dan setelah itu membaca salawat atas Nabi Muhammad SAW. Bila dilafalkan sebagai berikut :Allaumma solli a’la Muhammad wa a’la a’li Muhammad.

- Takbir yang ketiga, kemudian membaca do’a untuk jenazah. Bila dilafalkan sebagai berikut :

Page 2: Mengkafani dan menyalati_jenazah[1]

Allahummagfirlahu warhamhu wa’afi’u wa’fu’anhu.- Takbir yang keempat, dilanjutkan dengan membaca do’a sebagai berikut :

Allahumma laatahrimnaa ajrahu walaataftina ba’dahu wagfirlanaa walahu.- Membaca salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

Sekian postingan kali ini, semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb..