mikro diagnobtik

48
DASAR-DASAR DIAGNOSIS DASAR-DASAR DIAGNOSIS MIKROBIOLOGIK MIKROBIOLOGIK IIS KURNIATI, M.Kes IIS KURNIATI, M.Kes

description

PPT tentang diagnosis mikrobiologi bagi kesehatn

Transcript of mikro diagnobtik

Page 1: mikro diagnobtik

DASAR-DASAR DIAGNOSIS DASAR-DASAR DIAGNOSIS MIKROBIOLOGIKMIKROBIOLOGIK

IIS KURNIATI, M.KesIIS KURNIATI, M.Kes

Page 2: mikro diagnobtik

PENDAHULUAN

Mikrobiologi Diagnostik :

• Berkaitan dengan diagnosis etiologik penyakit infeksi

• Mencakup perincian mikroorganisme penyebab penyakit infeksi

Penyakit infeksi :

• Penyakit yang disebabkan oleh masuknya kuman patogen ke dalam tubuh inang dan menimbulkan kelainan atau kerusakan tubuh

• Dapat disebabkan oleh bakteri, jamur atau virus

Page 3: mikro diagnobtik

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah utama kesehatan di negara-negara berkembang

• Diare akut : penyebab kematian 30% anak-anak balita

• Infeksi pernafasan akut : penyebab kematian 2,2 juta/thn

• Peningkatan PHS, dsb

Perlu serius dari para klinis dan pihak laboratorium

Salah satu cara :

• Dengan menemukan penyebab penyakit infeksi tersebut

• Memberikan pengobatan yang rasional berdasarkan diagnosa mikrobiologik tersebut di atas

Page 4: mikro diagnobtik

Langkah-langkah dalam diagnosa (pemeriksaan laboratorium) pasien penyakit infeksi sebagai berikut :

PATIENT WITH INFECTION

Specimen, clinical information

Sampling Transport, labelling

PRELIMINARY REPORT TO PHYSICIAN

Storage

Macroscopic, evalution, odour

Macroscopic, interpretation

Culture: clobe of medium temperature atmosphere

Isolation of pure

Page 5: mikro diagnobtik

Langkah-langkah Pemeriksaan Laboratorium yang perlu

Page 6: mikro diagnobtik

* Berhubungan dengan metode pemeriksaan optimal

yang perlu untuk identifikasi patogen

# Karena hasil diagnosa penyakit infeksi sangat tergantung pada :

• Cara pemilihan, ketelitian pengambilan dan secepatnya

• Label harus benar, misalnya dari swab tenggorok atau vagina perlu data tambahan seperti dari faringitis, difteri atau discharge vagina

Perlu, karena beberapa mikroorganisme tumbuh lambat bahkan s/d berminggu-minggu (pengobatan tidak dapat ditunda hingga proses ini selesai)

~ Disampaikan secepat mungkin, untuk memungkinkan dokter menilai kembali diagnosa klinik&perjalanan infeksi penderita

Page 7: mikro diagnobtik

Untuk menetapkan diagnosa yang tepat dan diperoleh hasil maksimal, perlu diperhatikan :

~ Pengambilan bahan pemeriksaan

~ POPengiriman bahan pemeriksaan

~ Metode pemeriksaan yang harus dilakukan

~ Pembacaan hasil pemeriksaan

~ Pengiriman hasil pemeriksaan

Page 8: mikro diagnobtik

1. Pengambilan Bahan Pemeriksaan Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pebgambilan BP adalah sebagai berikut:

• Harus diperoleh dari tempat yang paling benar kemungkinannya menghasilkan penyebab infeksi

• Dilakukan pada stadium tertentu (waktu optimal)

misal pada demam tifoid :

- darah → minggu pertama sakit

- feses/urine → minggu ke- 2 dan ke-3 sakit

• Jumlah BP harus cukup

• Hindari kontaminasi, gunakan alat-alat steril dan tindakan aseptik

• Kalau mungkin, BP harus diambil sebelum pemberian antibiotik

• Harus representatif

• Persiapan pasien untuk tempat pengambilan BP yang baik sebelum pengambilan BP akan meningkatkan kemungkinan terisolasinya agen penyebab infeksi. Persiapan tersebut

Page 9: mikro diagnobtik

BP harus diberi keterangan klinik yang cukup seperti :

Nama penderita : Rumah Sakit :

Umur : Bagian :

Jenis Kelamin : Dokter yang mengirim :

Tanggal pengambilan : Ket. Klinik tentang penderita

Jenis bahan yang dikirim : Pemeriksaan laboratorium yang diminta :

Page 10: mikro diagnobtik

1) Darah

Secara normal : steril → hasil pemeriksaan (+) sangat bermakna → pengambilan BP jangan terkontaminasi flora normal

Cara pengambilan

a. Gunakan peralatan steril dan teknik aseptik yang ketat

b. Kenakan torniket dan tentukan letak vena dengan meraba

c. Berishkan kulit sbb:

Usap kulit dengan kapas yang mengandung :

- alkohol 70%

- Yodium tinktur 2%

d. Lakukan punksi vena dan sedotlah kira-kira 10-20 darah tergantung kebutuhan

e. Masukkan darah pada biakan aerob atau anaerob

f. Bawa BP ke laboratorium

Page 11: mikro diagnobtik

BP darah biasanya langsung dimasukkan ke medium cair segera setelah pengambilan, karena :

~ Perlu untuk menumbuhkan kuman dengan cepat

~ Jumlah kuman pada bakteriemia biasanya sedikit

~ Kuman berbiak dengan cepat pada media cair

Pada pasien yang telah diberi antibiotik : kultur + resin

Page 12: mikro diagnobtik

2) Saluran Pernafasan

a. Hapus Tenggorok

- Pasien diminta untuk duduk di depan sumber cahaya

- Lidah ditekan ke bawah dengan alat penekan lidah

- Lidi kapas steril/swab (yang telah dibasahi dengan kaldu steril) diusapkan pada amandel, pada sisi belakang faring (tekak) dan pada tempat-tempat yang kena radang sebagai berikut :

- Masukkan swab ke dalam tabung reaksi steril

- Kirim ke laboratorium. Bila tidak dapat diproses dalam 4 jam, swab harus disimpan dalam medium transport (Amies atau stuart)

Page 13: mikro diagnobtik

b. Sputum

- Diambilkan sputum pagi hari

- Berikan pot/wadah sputum steril kepada pasien

- Berikan penjelasan cara pengambilan BP kepada pasien sebagai berikut :

kumur-kumur dahulu, tarif nafas dalam-dalam 2-3 kali, tahan beberapa detik, kemudian batukkan kuat-kuat, tampung

dalam wadah

- Jumlah sputum yang diperlukan 1-3 ml

- Kirim ke laboratorium. Bila tidak diperiksa dalam 1-3 jam, simpan dalam lemari es.

- Catatan : untuk diagnosa TBC, dilakukan 3 x pengambilan sputum dalam 2x kunjungan

~ sputum sewaktu (Hari 1)

~ sputum pagi (Hari 2)

~ sputum sewaktu (Hari 2)

Page 14: mikro diagnobtik

Pengambilan BP dahak dapat juga dengan aspirasi tranlaringeal. Hal ini dilakukan jika :

- Pasien tidak dapat mengeluarkan sputum secara spontan

- Pada pemeriksaan rutin tidak ditemukan organisme penyebab infeksi

- Jika diduga terjadi infeksi pulmonary anaerob

Page 15: mikro diagnobtik

3) Saluran Pencernaan

a. Feses

- Kumpulkan feses segar dalam wadah kering dan bersih, jangan terkontaminasi oleh urine

- Sebaiknya dipilih bagian feses yang berlendir

- Kirim ke laboratorium secepat mungkin

b. Usap rektum

- Siapkan alat : botol media transport, lidi kapas dan lampu spiritus

- Siapkan sarung tangan dan pakai dengan rapi

- Perintahkan pasien untuk nungging, kedua belah tangannya memegang masing-masing pinggulnya. Atau tengkurap

- Pemeriksa berdiri disamping kiri penderita

Page 16: mikro diagnobtik

- Tangan kiri pemeriksa memegang dan melebarkan lubang anus ke arah samping kiri kanan dengan cara merenggangkan dengan jari tangan kiri. Kemudian tangan kanan bersiap dengan lidi kapas steril dan dimasukkan ke dalam anus sedalam 3 cm, lalu diputar searah jarum jam.

- Lidi kapas ditarik dengan terus memutar ke arah jarum jam sampai keluar

- Masukkan lidi kapas ke dalam botol. Gunting atau patahkan kelebihan lidi kapas setinggi tutup botol

- Kirim segera ke laboratorium.

Page 17: mikro diagnobtik

4) Urine

- Paling baik diambil pagi hari sebelum berkemih

- Bila tidak, BP diambil sekurang-kurangnya penderita belum berkemih dalam 3 jam terakhir

- Dapat diambil dengan cara :

~ Urine langsung

~ Urine porsi tengah → paling baik

~ Urine Aspirasi supra pubik

~ Urine kateter

Page 18: mikro diagnobtik

Metode Urine Porsi Tengah

Wanita

- Cuci tangan menggunakan sabun dan air serta keringkan dengan handuk steril

- Buka pakaian di ruang khusus, rentangkan labia, bersihkan vulva dan labia dengan menggunakan kapas steril dan air sabun hangat, gosok dari depan ke belakang

- Bilas dengan air hangat dan keringkan dengan lidi kapas steril

- Lewatkan air kemih, buang aliran pertamanya. Kumpulkan sisa air kemih dalam wadah steril, tutup segera setelah air kemih dikumpulkan.

- Serahkan kepada petugas untuk dikirim ke laboratorium

Page 19: mikro diagnobtik

Metode Urine Porsi Tengah

Pria

- Cuci tangan

- Tarik kebelakang kulit/foreskin (bila tidak disunat) dan lewatkan air kemih sedikit ke dalam wadah steril

- Tutup wadah dan serahkan ke petugas untuk dikirim ke laboratorium

- Jumlah urine minimal 10 cc

- Harus sudah sampai dan diperiksa di laboratorium dalam waktu kurang dari 1 jam

- Bila tidak dapat langsung diperiksa, dapat disimpan dalam lemari es tidak lebih dari 1 malam

Page 20: mikro diagnobtik

Aspirasi Suprapubik

- Pengambilan dengan cara aspirasi suprapubik dan kateter sebaiknya hanya atas indikasi saja

- Pengambilan dilakukan dengan cara punksi suprapubik pada dinding perut, sbb :

Page 21: mikro diagnobtik

5) Saluran Genital

Wanita

- Untuk pemeriksaan ragi, T. vaginalis dan bakterial vaginosis, sampel dari discharge vagina dapat diperoleh dengan swab dari posterior forniks dari vagina

- Untuk kultur Gonokokus dan Chlamydia, harus dikumpulkan di dalam endocerviks sbb :

~ Basahi spekulum dengan air hangat (jangan dengan antiseptik)

~ Masukkan spekulum, lalu cervical mukus diusap bersih dengan kapas

~ Ambil sampel dengan cara dimasukkan swab ke dalam cervical canal dan diputar selama paling sedikit 10 detik sebelum ditarik

Page 22: mikro diagnobtik

Pria

- Untuk mengumpulkan spesimen uretra, swab yang berdiameter kecil dimasukkan se dalam 3-4 cm ke dalam uretra dan diputar hati-hati sebelum dicabut

- Kumpulkan discharg purulen dengan swab tersebut

Page 23: mikro diagnobtik

6) Cairan otak sumsum tulang belakang (cerebrospinal/csf)

- Perlu diperhatikan sekali alat serta teknik yang digunakan. Kuman dalam csf hanya dapat tumbuh untuk beberapa jam saja. Jangan sekali-kali menyimpan di lemari es

- P csf biasanya dikumpulkan dalam 3-4 wadah steril masing-masing 0,5 ml, untuk :

~ I : P. Gram

~ II : Hitung sel

~ III : Pemeriksaan glukosa dan protein, dll

Page 24: mikro diagnobtik

- Pengambilan csf dilakukan dengan punksi lumbal sbb :

Page 25: mikro diagnobtik

7) Eksudat-eksudat Purulen, Luka dan Abses

Spesimen Bedah

- Diperoleh dengan aspirasi abses yang dilokalisir atau prosedur bedah lain

- Eksudat dikumpulkan dengan menggunakan jarum atau syringe, masukkan ke bejana steril. Bila tidak BP tetap disimpan dalam syringe dengan jarum masih terpasang

- Bila terpaksa harus digunakan swab kapas, kumpulkan eksudat sebanyak mungkin, masukkan ke dalam bejana steril

- Kirim ke laboratorium

Luka goresan yang terinfeksi luka tusuk, luka post operatif dan luka bakar :

- BP dapat diambil seperti diatas atau digunakan swab (hapusan) steril dengan teknik aseptik

Page 26: mikro diagnobtik

8) Mata, Telinga

- Bila terdapat konjuktivitas purulen, ambil nanah dengan swab steril.

- BP telingan sebaiknya diambil oleh dokter THT, dengan alat-alat steril

9) Infeksi Anaerob

- Teknik pengambilan BP anaerob, paling tepat melalui cara aspirasi dengan syringe

- Segera setelah BP diperoleh, semua udara dalam syringe dikeluarkan, lalu mata jarum ditusukkan pada sepotong karet steril atau ditekuk sedemikian rupa sehingga terhindar kontak dengan udara luar

- Dengan syringe plastik ini BP dibawa langsung ke laboratorium secepatnya (20-30 menit) setelah pengambilan

Page 27: mikro diagnobtik

2. Pengiriman dan Penanganan Bahan Pem

- BP ditempatkan pada tempat tertutup dengan baik, terbungkus es kering

~ diberi label dan petunjuk-petunjuk yang cukup

~ informasi yang diinginkan dan keadaan klinik penderita

- Kalau perlu menggunakan transport medium, yang memenuhi syarat sbb:

• Kuman tersangka mampu tumbuh dalam median tersebut

• Kuman lain tidak akan tumbuh berlebihan

Contoh : Stuart medium, Carry & Blair, Amiest, kaldu pepton - Kuman secara umum : TSB - Urine : dalam botol dan beker glas steril - Usap rektum : * SC → Salmonella

* Kaufman → shigella * Alkali pepton → V. cholerae

- CSF : empedu (1 ml darah + 5 ml empedu)

Page 28: mikro diagnobtik

- Darah → ditempatkan pada medium kultur cair segera setelah pengambilan sebagai pengganti medium transport. Hal ini karena:

* perlu untuk menumbuhkan kuman dengan cepat

* jumlah kuman pada bakteriemia biasanya sedikit

* kuman berbiak dengan cepat pada media cair

~ Bila dalam disposible syringe → harus dikirim secepatnya

- BP darah untuk kuman anaerob → dalam disposible syringe steril tanpa udara & ujung jarum ditutup karet steril

Page 29: mikro diagnobtik

- Untuk keamanan dalam pengiriman spesimen infeksius dengan jauh, sebaiknya dikemas seperti berikut :

Page 30: mikro diagnobtik

- Kalau keadaan tertentu terpaksa BP tidak bisa langsung diperiksa (harus disimpan), penyimpanan harus berdasarkan sifat organisme yang ada pada tiap BP apakah: fragile (sensitif) atau hardy

Beberapa sifat organisme terhadap perubahan suhu, lingkungan dan pH :

STABILITY OF ORGANISMS

Fragile Organisms Hardy Organisms

Streptococcus pneumoniaeNeisseria gonorrhoeaeNeisseria meningitidis Salmonella Shigella Haemophilus influenzaeAnaerobes Mycoplasma Viruses Chlamydia Unpreserved parasites

Enterics Pseudomonas Enterococcus Other Streptococcus Staphylococcus YeastFungi MycobacteriaLegionella Clostridium diificile toxin

Page 31: mikro diagnobtik

- Urine, spesimen darah untuk diagnosa virus, cateter dan hapusan harus ditempatkan di lemari es

- Darah untuk diagnosa bakteri, CSF dan kultur pada plate sebaiknya ditempatkan di inkubator

- BP rambut dan kuku untuk pemeriksaan fungi dapat di simpan pada suhu kamar

- Semua BP memerlukan penanganan segera setelah sampai di laboratorium. Tapi tidak sekaligus semua dikerjakan (ada prioritas). Kalau hal tersebut terjadi, maka tingkatan prioritas penanganan BP sbb :

Page 32: mikro diagnobtik

Lanjutan

LEVELS OF SPECIMEN PRIORITIZATION

Level Descripsion Specimens

1 Critical/Invasive Cerebrospinal fluid Drain Blood Heart valves Pericardial fluid Amniotic fluid Bronchoalveolar lavage Vitreous/aqueous fluids

2 Unpreserved My degrade or overgrow

Sputum Tissue Stool Body fluids not listed for level 1 Drainage from woundsPus Bone

3 Accuracy of quantitation affecied

Urine Quantitative tissue Catheter tip

4 Protected/preserved Swabs in holding medium (aerobic and anaerobic)

Page 33: mikro diagnobtik

3. Metoda Pemeriksaan yang Harus Dilakukan

3.1 Pemeriksaan langsung

- Dapat dilakukan tanpa atau dengan pewarnaan, dengan tujuan :

* menentukan kualitas BP

* membantu dalam mendiagnosa penyakit infeksi

* menuntun interpretasi kultur

- Pewarnaan yang sering digunakan a.1 :

~ P. Gram

~ P. Ziehl neelsen atau kinyongabbet

~ P. Neisser atau albert dsb

- Sebelum diwarnai, harus dibuat dulu hapusan dari BP lalu difiksasi. Pembuatan hapusan, tergantung jenis BP sbb:

Page 34: mikro diagnobtik

3.2. Isolasi dan Identifikasi

1. Cara konvensional

- Untuk mendapatkan isolat murni, BP ditanam pada perbenihan

- Macam-macam perbenihan (media) :

* media penyubur: TSB, Selenit, Alkali pepton, Telurit cair

* media elektif : MSA, MC, TM, SS, LJ, dsb

* media diferensial : AD, MC dsb

- Agar darah : Perbenihan standar yang banyak digunakan

- Agar coklat : Neisseria dan Haemophyllus

- Mac Conkey : Batang enterik Gram negatif

- Perbenihan khusus seperti :

* Bordet-gengo, Agar darah telurit, Loweinstein Jensen

- Agar dekstrosa sabaouraud : jamur

Page 35: mikro diagnobtik

- Setelah diperoleh biakan murni, lalu dilakukan uji-uji lain untuk mengidentifikasi isolat tersebut, tergantung jenis kuman, misal :

* uji-uji biokimia : fermentasi kh, IMVIC, TSIA, dsb

(untuk Gram negatif batang)

* katalase, koagulase : Staphylokokus

* oksidase, TCA-kh : Neiseria

* inulin, kelarutan empedu, optokin : Pneumokokus, dsb

- Media kultur utama untuk BP rutin adalah sbb

Page 36: mikro diagnobtik

DIAGNOSIS INFEKSI BAKTERI DAN JAMUR DIAGNOSIS INFEKSI BAKTERI DAN JAMUR

Penyakit B.P Agen Penyebab Tersering

Gambaran Mikroskopik

Media Biakan Keterangan

Cellulitis “Swab” -beta streptokokus -S. aureus

Gram (+) kokus - Agar darah Pengambilan BP dengan aspirasi akan lebih mengarahkan agen penyebab

Impetigo “Swab” -Sama dengan cellulitis -C. dephteriae

Gram (+) kokus Gram (+) batang Berbentuk halter

Agar darah Tellurit

Pengambilan BP secara aspirasi lebih baik

Ulkus pada kulit

“Swab” Flora campur Flora campur -Agar darah -Mac Conkey atau EMB -Anaerob

Sering mrpkn infeksi campur bakteri aerob

Meningitis Cairan Serebrospinal

N.meningitidis Gram (-) diplokokus Biji kopi intraseluler

-Agar cella dalam …-Kaldu trypticaseecy

Kontrasi dengan teknik immunofluoresensi

M. influenzae Gram (-) batang kecil -Agar darah -Levinthal & fildes

Tumbuh sebagai satelit disekitar kuman-kuman lainnya

S. pneumoniae Gram (+) diplokokus -Agar darah Lisis dalam larutan empedu 10%

B-streptokokus Gram (+) kokus formasi rantai

-Agar darah Kadar CO2 10% dapat

mempercepat terjadinya hemolisis

E. coli dan Enterobacteriaceae lain

Gram (-) batang -Mac. Conkey -EMB

Terutama pada bayi

Listeria nemocytigenes Gram (+) batang -Agar darah Haemolytik Gerak positif

Page 37: mikro diagnobtik

Abses otak PUS Infeksi campur (aerob-anaerob) Aerob: Gram (+) kokus Anaerob : gram -/Gram+Kokus dan batang

Gram (+) kokus Flora campur

-Agar darah -Agar coklat -Media anaerob

Pengambilan SP melalui tindakan bedah Untuk isolasi bakteri anaerob harus melalui suasana anaerob

Abses mulut

PUS Flora campur dari mulut dan ferings

Flora campur -Agar darah -Mac conkey -EMB -Media anaerob

Biasanya infeksi campur dan aktinomilosis (jarang)

Meningitis Swab Beta streptokokus Tidak dianjurkan -Agar darah -Media selektif

Group A

C. diphtheriae Gram (+) batang berbentuk ganda pleoneuprik

-Loefiler -Agar darah tekurit

Granula metakronstikBabes-Ernst jelas dengan pewarnaan Neisser

Perlusis Swab batuk ke dalam perbenihan

Bordetella pertussis Tidak dianjurkan -Bordet-gengou Konformasi dengan tes antibodi fluoresens

Epiglotitis “SWAB” N. Influenzae Biasanya tidak menolong

-Agar coklat M. Influenzae dapat merupakan bagian dari flora normal nasofarings

Pneumonia SPUTUM S. pneumoniae Gram (+) diplokokus diantara banyak sel-sel PMN

-Agar darah -Agar coklat

S. pneumoniae juga merupakan bagian dari floral normal nasoparings

S. aureus Gram (+) kokus formasi buah anggur

-Agar darah -Agar coklat

Tidak sering menyebabkan pneumonia

Enterobacteriaceae (+) Gram (-) batang lain flora normal disertai sel PNM

Gram (-) batang -Mac Conkey -EMB-Media anaerob

Tidak sering

Infeksi campur aerob + anaerob

-Agar darah -Mac Conkey -EMB

BF harus diambil secara aspirasi transtrechea

Page 38: mikro diagnobtik

Empiema thorax PUS Sama dengan pneumonia Infeksi campur

Flora campur -Agar darah -Mac Conkey -EMB -Media anaerob

Tersering oleh pneumonia, juga infeksi campur aerob-anaerob

Abses hati PUS e.coli B.fragilis Infeksi campur aerob-anaerob

Gram (-) batang Flora campur

Agar darah Mac conkey EMB Media anaerob

Tersering ada kuman Gram (-) baik aerob mpn anaerob DD/infeksi Entamceos hisfolutics

Cholocystitin Cairan empedu

Enterobacteraceae B. fragilis

Gram (-) batang -Mac. Conkey -EMB -Media anaerob

Limpa oleh bakteri Gram (-) batang yang bersel di tract digesteres

Abses abdominal PUS Flora gasiro intestinalis Gram (-) batang Flora campur

-Agar darah -Mac Conkey -EMB -Media anaerob

BP juga dapat diambil

Enteric fever (tifoid)

-Darah -Tinja -Urin

S.typhiS.paratyphi

Tidak dianjurkan -Perbenihan empedu -Agar endo -SS agar

Pengambilan BP tidak disesuaikan dengan perjalanan penyakit Nidal tes 2x untuk melihat kenaikan titer-Slide aglutinasi tes

Enteritis Enterokolitis Gastroenteritis

Tinja Salmonella spesies Gram (-) batang, tetapi perlu dibedakan banyak PMD

-Mac. Conkey -SS agar

Tidak mempermentasi laktosa dan membentuk H2S tersering oleh S.enteritides

Shigella sp Gram (-) batang, tetapi perlu dibedakan banyak PMN

-Mac conkey -SS agar

Campulobacter jejuni Gram (-) batang bengkok fleomorfik banyak PNM

-Agar darah+ antigen 5% + antibiotik (vankomisiN)

Diinkubasi pada suhu 42 derajat celcius

Vibrio cholerae Tidak dianjurkan -Air pepton alkali -Mensur -Arenson

Ter fermentasi -tes aglutinasi -reaksi merah kolera -slide solutinasi tes

Page 39: mikro diagnobtik

Dasar-dasar diagnosa laboratorik infeksi jamur (yang sering terjadi) Dasar-dasar diagnosa laboratorik infeksi jamur (yang sering terjadi)

Penyakit B.P Media Biakan Tes Serologi atau lainnya Keterangan

Infeksi jamuir sistemik Pemeriksaan serologi kadang-kadang saja diperlukan

Aspergilosis : Aspergillus fumigatus/aspergillus sp

Paru-paru Sekret paru -SDA-BHIA-BHIA antibiotik

Tes immunodifusi

Disseminated kulit -Biopsi -Darah

-SDA-BHI-BHIA antibiotik

Tes immunodifusi Aspergillus selalu tumbuh ditemukan di BF

Histoplasmosis : Histoplasma capsulatum

Paru-paru Sekret paru -SDA-BHI-BHIA antibiotik

-CF-Immunodifusi -Tes kulit

Tes serologi sangat penting Tes kulit bukan diagnosa

Disseminated -Sumsum tulang -Darah -Biopsi

Seperti diatas kultur darah bifasik -CF-Immunodifusi -Tes kulit

Nocardiosis : Nocardia asteroides

Paru-paru -Sekret paru -SDA-Agar darah -lain-lain media bakteri

Modifikasi pemeriksaan langsung bahan asam

Adalah bakteri dengan sekret tahan asam, hanya berfilamen dan bercabang cabang Gram (+) batang

Cubcutaneous -Aspirasi/biopsi dan abses -SDA-Agar darah -lain-lain media bakteri

-Immunodifusi

Brains Malinal dari abses otak -SDA-Agar darah -lain-lain media bakteri

-Immunodifusi

Sporotrichosis : S. sckenckii

Kulit dan jaringan sub-kutan

Biopsi -SDA-BHIA-BHIA + antibioik

- Aglutinasi

Page 40: mikro diagnobtik

Penyakit B.P Media Biakan Tes Serologi atau lainnya Keterangan

Disseminated Biopsi -SDA-BHIA-BHIA + antibioik

- Aglutinasi

Zygomikosis (phycomycosis, mucoimycosis) : Rhizopus sp, hucor sp Hipa tidak bersepta

Hidung, mata cerebral Jaringan -SDA-BHIA

(-)

Paru-paru/ disseminated -Sekresi paru -Biopsi

-SDA-BHIA

(-)

Candidiasis : C. albicans, Candidaida sp

-Membran mikroba -Skin -Sistemik

-Sekresi -Swab -Darah -Biopsi -Urine

-Agar darah Media untuk jamur Difosik kultur darah

Preparat langsung KOH dan Gram Immunodifusi tes kulit

Tes kulit tidak untuk diagnosa

Cryptococcus : C. necformans

Paru-paru Sibut Cairan serebrospiral -Sumsum tulang -Darah-Tulang

-SDA-BHIA -Kultur agar darah berfosik

Titik aglutinasi

Dermatophytosis : …………………

-Kerek -Rambut -Kulit -Kuku

SDA + Cycloheximide Kloramfenikol

Page 41: mikro diagnobtik

4. Kepentingan Flora Bakteri dan Jamur Normal

- M. tuberculosa, s. typhi → dianggap patogen setiap ditemukan pada pasien

- Namun, banyak infeksi disebabkan flora normal

misal : E. coli → flora normal gastrointestinal normal, juga penyebab paling sering ISK

Harus dapat menyimpulkan mana yang patogen dan

mana yang flora normal

* K. pneumoniae ditemukan banyak di sputum, diduga kuat organisme tersebut sebagai penyebab pneumonia (karena secara normal, tidak banyak ditemukan Gram negatif batang dalam jumlah banyak dalam sputum). Jadi organisme tersebut harus dilaporkan

* Sebaiknya, bila kuman tersebut ditemukan pada abses abdomen, tidak perlu diidentifikasi semua spesies, laporkan sebagai flora gastrointestinal

* Ragi dalam jumlah kecil merupakan flora normal, tapi bila jamur lain tidak → jadi harus diidentifikasi dan dilaporkan

Page 42: mikro diagnobtik

5. Diagnosis Infeksi Melalui Tempat Anatomis

5.1 Luka, Jaringan, Tulang, Abses, Cairan

- Pemeriksaan terhadap apusan dan biakan dari luka dan abses sering memberikan petunjuk awal dan penting tentang sifat organisme penginfeksi sehingga membantu dalam pemilihan antibiotik

- Biopsi jaringan → pemeriksaan bakteriologik dan histologik

- Jika lesi bernanah (mengalir) → flora permukaan tidak boleh dikelirukan dengan flora lesi dalam

- Pemeriksaan pus dan lesi tertutup atau yang dalam harus meliputi pembiakan anaerob

- Kulit atau selaput mukosa yang erosi sering merupakan tempat infeksi ragi dan jamur. Candida & Aspergillus → secara mikroskopik

- Bahan purulen → apusan & biakan secara langsung

- Cairan jernih → sentrifuge kecepatan tinggi 10 menit

Page 43: mikro diagnobtik

5.2. Darah

- Bakteriemi sering menandakan penyakit yang mengancam jiwa → perlu tindakan deteksi dini

- Biakan darah merupakan prosedur tunggal paling penting untuk mendeteksi infeksi sistemik oleh bakteri

- Pada orang sehat, darah steril

- Bila biakan darah positi ada mikroorganisme → merupakan makna klinik yang besar (asal tidak ada kontaminasi)

- Faktor-faktor yang mempengaruhi biakan darah :

* volume darah yang dibiakan → dewasa 20 ml

* pengenceran darah dalam perbenihan → optimal 1 : 150 sampai 1 : 300

* Penggunaan perbenihan aerobik dan anaerobik

* Lamanya inkubasi → 5-7 hari, kecuali yang tumbuh lambat

(tergantung juga metodanya apakah konvensional atau otomatis)

Page 44: mikro diagnobtik

- Bila telah pasien diberi antibiotik → digunakan biakan darah yang mengandung resin

- Mikroorganisme yang paling sering ditemukan pada biakan darah : S. aureus, S. viridans, Enterokokus, bakteri enterik Gram negatif, dapat juga Candida dan beberapa jamur seperti H. capsulatum

Page 45: mikro diagnobtik

5.3. Urin

- Pemeriksaan bakteriologik urin terutama dilakukan jika mengarah pada ISK, insufisiensi ginjal atau hipertensi

- Urin yang disekresikan ginjal bersifat steril, kecuali jika ginjal terinfeksi

- Urin dalam kandung kemih yang tidak terkontaminasi, dalam keadaan normal juga steril

- Uretra mengandung sedikit flora normal, jadi urin yang dikeluarkan mengandung sedikit bakteri → pemeriksaan urin kuantitatif dapat memberikan hasil bermakna

- Pengumpulan bahan harus baik dan benar: kateterisasi, urin porsi tengah atau aspirasi suprapubik

- Biakan urin, agar bermakna harus dilakukan secara kuantitatif

- Jika ada lebih dari 105/ml, merupakan bukti kuat adanya ISK

- Adanya < 104 bakteri/ml, termasuk beberapa jenis bakteri yang berbeda, menunjukkan berasal dari flora normal dan kontaminan.

- Ditemukan 104/ml batang Gram negatif enterik jenis tunggal, menunjukkan kuat adanya ISK

Page 46: mikro diagnobtik

5.4. Cairan Serebrospinal

- Meningitis termasuk dalam kedaruratan medis yang tinggi → diagnosis dini, cepat dan tepat merupakan hal yang penting

- Masalah diagnostik yang mendesak: diferensiasi meningitis bakteri purulenta akut akibat meningitis “aseptik” dan granulomatosa. Keputusan segera, biasanya berdasarkan pembiakan mikroskopik.

- BP : CSF (melalui punksi lumbal secara aseptik), 3-4 bagian masing-masing 2-5 ml dalam tabung steril

- Pemeriksaan mikroskopik : P. Gram dan kadang-kadang P. Ziehl Neelsen

dapat ditemukan

* diplokokus Gram negatif intraseluler (meningokokus)

* diplokokus Gram negatif bentuk lanset dan ekstrasekluler (pneumokokus)

* batang Gram negatif kecil (H. influenzae) atau batang Gram negatif enterik

- Biakan umumnya dilakukan untuk mendukung meningokokus

Page 47: mikro diagnobtik

5.5. Sekresi Pernafasan

- Bahan :

* hapus tenggorok : Strep. Hemoliticus grup A, difteri

* punksi gendang telingan : jarang dilakukan

paling seing : pneumokokus, H. influenzae, M (B) catarrhalis dan strep

hemolitik

* sputum : bentuk pembuangan saluran pernafasan bawah. Tapi hampir tak

dapat dihindari adanya kontaminasi dari saliva dan flora mulut

- Pem. Mikroskopik: dari sputum dengan P. Gram atau metoda tahan asam

- Biakan : perbenihan untuk sputum, harus cocok untuk pertumbuhan bakteri (misal: pneumokokus, Klebsiella), jamur dan mikobateria (M. tuberculosis), dsb.

Page 48: mikro diagnobtik

5.6. Bahan Saluran Gasterointestinal

- Gejala akut : mual, muntah, diare → lazim disebabkan oleh infeksi

- Bahan : tinja atau usap rektal

- Biakan : pada MC, SS, selenit, TCBS, alkali pepton