ModulQuantum GIS
-
Upload
didi-zulfikar -
Category
Documents
-
view
403 -
download
8
description
Transcript of ModulQuantum GIS
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
SEKRETARIAT JENDERAL
PUSAT PENGOLAHAN DATA
DASAR - DASAR SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS
TAHUN 2012
ii @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-Nya yang tak terkira sehingga modul pelatihan
dasar - dasar Sistem Informasi Geografis menggunakan ArcGIS 10 Desktop ini selesai disusun. Pelatihan ini akan secara
nyata meningkatkan kapasitas pengetahuan dan ketrampilan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang SIG di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum. Peningkatan kapasitas ini sangat penting artinya dalam pengelolaan data dan informasi
geospasial, dan juga sebagai dukungan dalam kegiatan pencantuman koordinat geografis (geotagging) pada lokasi
pelaksanaan paket kegiatan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, untuk dapat membantu terlaksananya pro-
gram PU melalui Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 13/SE/M/2010 tentang pencantuman koordinat geografi
pada lokasi pelaksanaan paket kegiatan di lingkungan Kementerian PU, serta dalam mendukung percepatan pelaksa-
naan prioritas pembangunan Nasional.
SIG merupakan alat bantu dalam mengelola data baik spasial maupun non spasial dan saat ini telah menjadi standar
bagi pengelolaan data terpadu. Sebagai alat bantu, perkembangan SIG berjalan sangat cepat mengikuti perkembangan
sistem pengelolaan data dan perkembangan perangkat keras pengolah data. Pelatihan ini memberikan kesempatan
kepada para petugas dari berbagai bidang di Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperbarui diri dengan perkem-
bangan yang cepat tersebut. Setelah mempelajari modul ini, diharapkan pengguna dapat melakukan pekerjaan - peker-
jaan input data dalam SIG, manajemen data spasial, editing dan updating data, serta mampu membuat tampilan peta
dan informasi spasial menggunakan SIG. Dikarenakan sifatnya yang masih dasar, modul ini belum membahas secara
mendetil aspek analisis, manipulasi data spasial di dalam SIG dan aplikasinya untuk berbagai bidang, karena diperlukan
pelatihan tersendiri untuk itu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya penyusunan modul
pelatihan ini, dan juga terselenggaranya pelatihan dasar - dasar SIG dan pemetaan. Pada akhirnya semoga modul seder-
hana ini dapat bermanfaat bagi siapa saja.
Disusun di Jakarta tahun 2012
Pusat Pengolahan Data
Kementerian Pekerjaan Umum
KATA PENGANTAR
1 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
BAB I
KONSEP SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
1.1 Sistem Informasi Geografis
1.1.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System/SIG) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem
informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff,
1989).
Secara umum pengertian SIG sebagai berikut:
” Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang
bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, me-
manipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis ”.
Keunggulan utama dari SIG adalah SIG memungkinkan kita untuk melihat, memahami, menanyakan, menginterpretasi
dan menampilkan data spasial dalam banyak cara, yang memperlihatkan hubungan, pola dan trend secara spasial, da-
lam bentuk peta, globe, laporan dan grafik. SIG mampu membantu dalam pemecahan masalah dengan cara menampil-
kan data menggunakan cara yang mudah dipahami dan hasilnya mudah disebarluaskan.
Beberapa pertanyaan dan masalah yang dapat dipecahkan secara efektif dan efisien dengan menggunakan SIG misal-
nya:
1. Dimana saja wilayah yang mengalami penurunan kualitas permukiman ?
2. Jenis pohon apa saja yang dapat ditemukan di Taman Nasional Gunung Rinjani?
3. Apakah setiap kawasan wisata pesisir di Indonesia sudah mengimplementasikan Peringatan Dini Bahaya Tsuna-mi?
4. Bagaimana peluang pasar yang ada apabila di sebuah tempat akan dibangun sebuah toko?
5. Bagaimana perkembangan permukiman di Jakarta dari tahun 1980 sampai 2010?
6. Manakah rute yang tercepat dari Kantor Kementerian PU ke Bandara Sukarno Hatta?
dan beragam pertanyaan dan permasalahan spasial lainnya. Secara singkat fungsionalitas SIG meliputi kemampuan
pengukuran (measurement), pemetaan (mapping), pemantauan (monitoring) dan pemodelan (modeling).
2 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
1.1.2 Hubungan SIG dan ilmu kebumian lainnya.
Karena sama—sama terkait dengan peta, orang sering mengalami kebingungan dalam membedakan SIG dan kartografi.
Selain itu juga bagaimana hubungan antara SIG dengan disiplin ilmu kebumian lain. Gambar 1 berikut ini memperlihat-
kan hubungan SIG dengan disiplin ilmu kebumian pendukungnya.
Gambar 1 . Hubungan SIG dan disiplin ilmu kebumian pendukung
Dari gambar 1 dapat dilihat bahwa SIG tidak berdiri dan berkembang sendiri. SIG terkait dan memerlukan disiplin ilmu
kebumian lain. SIG berfungsi sebagai alat analisa dan alat pendukung pengambilan keputusan, sedangkan disiplin ilmu
kebumian menyediakan apa - apa yang diperlukan SIG agar dapat bekerja. Geografi berperan dalam pengembangan
teknik analisa spasial di dalam SIG. Kartografi dan CAD berperan dalam visualisasi data dan peta di dalam SIG. Bagaima-
na cara visualisasi data yang baik, optimal dan minim kesalahan. Surveying, Penginderaan Jauh dan Fotogrametri ber-
peran sebagai penyedia data yang diperlukan dalam SIG. Matematika berperan dalam pengembangan model data da-
lam SIG dan juga pengembangan teknis analisa. Sedangkan statistik berperan selain dalam pengembangan teknik anali-
sa, juga berperan dalam aspek verifikasi dan validasi hasil analisa SIG. Hasil Analisa SIG kemudian dimanfaatkan dalam
berbagai bidang seperti Kehutanan, Pertanian, Perencanaan Wilayah, Infrastruktur, Ekologi, Bencana, dan lain - lain.
1.1.3 Komponen SIG
Sebagai salah satu jenis system informasi, SIG mempunyai mempunyai sub system atau komponen yang bekerja secara
bersama untuk menghasilkan fungsionalitas SIG. Komponen SIG terdiri dari Hardware, Software, Data, Metode dan
Orang.
Hardware atau perangkat keras merupakan media tempat pelaksanaan proses - proses SIG. Hardware yang diperlukan
dalam sebuah SIG meliputi perangkat keras untuk masukan data, penyimpanan data, pengolahan dan analisa data, dan
pembuatan keluaran. Hardware pokok yang diperlukan di dalam SIG adalah seperangkat komputer yang cukup kuat
untuk menjalankan Software, dengan kapasitas penyimpanan yang cukup untuk menyimpan data dan dilengkapi
perangkat keras untuk masukan dan keluaran seperti scanner, digitizer, GPS, Optical Drive, Hardisk, DVD dan printer
atau plotter.
3 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Software atau perangkat lunak merupakan alat pelaksana pekerjaaan SIG. Software standar SIG harus mempunyai ka-
pabilitas data input, penyimpanan, manajemen data, transformasi dan konversi data, analisa, dan pembuatan keluaran.
Saat ini telah banyak software SIG yang dikembangkan, baik yang bersifat komersil maupun open source. Software yang
termasuk kategori komersil antara lain ESRI ArcSIG, MapInfo, Auto CAD Map, GeoMedia, dan IDRISI. Sedangkan yang
termasuk dalam kategori open source antara lain Quantum SIG, GRASS, ILWIS, gvSIG, SAGA SIG, uDIG, dan masih
banyak lagi. Setiap software mempunyai kelebihan dan kekurangan masing - masing, namun yang menjadi standar dan
banyak dipakai di seluruh dunia adalah ArcSIG dari ESRI.
Data atau representasi dari sebuah obyek/fenomena adalah bahan yang dianalisa di dalam SIG. SIG memperlukan se-
buah jenis data yang spesifik agar dapat memberikan keluaran seperti fungsionalitasnya. Data yang digunakan dalam
SIG adalah data geospasial atau data yang bereferensi geograris (mempunyai informasi lokasi). SIG dapat mengolah
dan menerima data terlepas apakah data spasial tersebut kualitasnya bagus apa tidak, oleh karena itu agar keluaran
dari SIG dapat dipercaya akurasi dan validitasnya, makan kualitas data yang masuk ke dalam SIG harus benar - benar
diperhatikan. Dalam SIG dikenal konsep GIGO (Garbage in Garbage out).
Manusia adalah komponen yang mengendalikan pekerjaan SIG. Manusia di dalam SIG dapat berperan sebagai
pengguna SIG dan pengembang SIG. Pengguna SIG adalah orang yang menggunakan SIG untuk melaksanakan bisnis dan
pengambilan keputusan menggunakan SIG. Contoh pengguna SIG antara lain manajer asset, manajer sumberdaya,
perencana, perekayasa, pengacara, pengusaha, pemerintah, ilmuwan kebumian, dan lain - lain. Sedangkan pengem-
bang SIG adalah orang yang membuat SIG dapat bekerja. Contoh pengembang SIG antara lain Manajer SIG, administra-
tor database, programmer, dan analis system.
Metode adalah cara bagaimana data diolah untuk menjadi sebuah informasi. Metode meliputi aspek pemasukan data
ke dalam system, bagaimana data dikelola dan disimpan, bagaimana data dianalisis, dan bagaimana informasi ditampil-
kan. Metode untuk sebuah aplikasi biasanya bersifat pesifik dan kadang berbeda antara satu aplikasi dan aplikasi lain.
Gambar 2. Komponen SIG
4 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
1.1.4 Elemen SIG
Gambar 3. Elemen SIG
Sebagai sebuah system, SIG terdiri dari beberapa elemen fungsional yang mempunyai tugas - tugas spesifik. Elemen SIG
meliputi input data, manajemen data, manipulasi dan analisis data serta keluaran informasi.
Data input merupakan elemen yang bertugas mengatur bagaimana data mentah dimasukkan ke dalam SIG. Data yang
dapat menjadi masukan dalam SIG antara lain peta (analog atau dijital), pengukuran lapangan, data GPS, foto udara
dan citra satelit, DEM, data statistic dalam bentuk laporan dan tabel , serta berbagai jenis data lainnya. Teknik input
data ke dalam SIG juga terdapat berbagai macam cara. Untuk data peta dalam bentuk cetak dapat dimasukkan ke da-
lam SIG dengan menggunakan teknik dijitasi manual menggunakan digitizer. Sedangkan untuk data peta hasil scanning
dapat dimasukkan dalam SIG menggunakan teknik on-screen digitizing atau konversi raster ke vektor. Data foto udara
dan citra satelit dapat diekstrak informasinya menggunakan teknik on-screen digitizing (untuk interpretasi visual) atau
import raster (untuk hasil analisis dijital). Untuk data GPS dapat dimasukkan ke dalam SIG dengan menggunakan teknik
COGO (coordinate geometry) atau menggunakan fasilitas import GPS data dari software SIG. Sedangkan untuk data
statistic dan data spasial dijital lain dapat dimasukkan ke dalam SIG menggunakan fasilitas eksport-import data yang
biasanya tersedia di setiap software.
Setelah dimasukkan ke dalam SIG, data kemudian dikelola dan disimpan dalam sebuah basis data spasial. Proses
pengelolaan data meliputi editing data dan cara penyimpanan data. Editing data diperlukan karena biasanya data yang
masuk ke dalam SIG masih memiliki kesalahan sebagai akibat dari proses input data maupun proses import datanya.
Penyimpanan data terkait bagaimana cara penyimpanan data ke dalam basis data spasial agar nantinya ketika data
dipanggil (retrieval) untuk analisa tertentu dapat berjalan optimal, efektif dan efisien. Terdapat berbagai jenis model
penyimpanan basis data di dalam SIG, masing - masing mempunyai kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Manipulasi dan analisis data adalah mengenai bagaimana data diolah dan dianalisis untuk menghasilkan sebuah infor-
masi. Teknik analisa data di dalam SIG dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu teknik analisis data spasial dan teknik ana-
lisis data atribut. Yang termasuk dalam kategori analisis spasial antara lain pengukuran (measurement), reklasifikasi
spasial (spatial reclassification), analisa jaringan, analisa permukaan (surface analysis), vector geoprocessing (overlay,
clipping, buffer, extraction, merging), dan raster geoprocessing (filter, reklasifikasi, map algebra, majority analysis,
interpolasi). Sedangkan yang termasuk teknik analisis data atribut antara lain query, join table, analisa statistik.
5 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Informasi hasil manipulasi dan analisis kemudian ditampilkan dalam berbagai bentuk. Bentuk paling umum dari
keluaran SIG adalah peta, baik dalam bentuk dijital di layar monitor, disket, CD ataupun dalam format cetak
(hardcopy). Bentuk keluaran yang lain bisa berupa tabel , grafik, maupun laporan. Hasil keluaran analisis juga bisa
disimpan kembali dalam basis data yang dapat dimanfaatkan untuk aplikasi lain.
1.2 Data Spasial
Sebagian besar data yang akan ditangani dalam SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geo-
grafis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membu-
atnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute) yang dijelaskan berikut
ini :
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) dan
koordinat XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi yang memiliki beberapa keterangan yang
berkaitan dengannya, contohnya : jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.
Gambar 4. Data Grafis dan Data Atribut
6 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
1.2.1 Format Data Spasial
Secara sederhana format dalam bahasa komputer berarti bentuk dan kode penyimpanan data yang berbeda antara file
satu dengan lainnya. Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
1.2.1.1 Data Vektor
Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh
garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah
garis).
Gambar 5. Data Vektor
Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis
lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basisdata batas-batas
kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan
data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.
1.2.1.2 Data Raster
Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data
raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).
Gambar 6. Data Raster
7 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggam-
barkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran per-
mukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepre-
sentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah dan
sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin
besar pula ukuran filenya dan sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia.
1.2.2 Sumber Data Spasial
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, data spasial dapat diperoleh dari beberapa sumber antara lain :
1.2.2.1 Peta Analog
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam bentuk cetak. Pada umumnya
peta analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala,
arah mata angin dan sebagainya.
Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data, peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara perubahan
format dari analog menjadi digital. Proses perubahannya dan input datanya dapat dengan cara manual menggunakan
digitizer, maupun secara digital di layar monitor.
1.2.2.2 Data Penginderaan Jauh
Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya), merupakan sumber data yang terpenting
bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit
di ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam
tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.
1.2.2.3 Data Hasil Pengukuran Lapangan
Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupa-
kan sumber data atribut contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan
hutan dan lain-lain. Data pengukurang lapangan yang bersifat spasial biasanya disimpan dalam bentuk tabel, untuk
kemudian setelah dimasukkan di dalam SIG kemudian dibangun topologi data spasialnya.
1.2.2.4 Data GPS (Global Positioning System)
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin
tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor. Pembahasan
mengenai GPS akan diterangkan selanjutnya.
1.2.2.5 Data Statistik, Tabel, Laporan
Data statistik dalam bentuk tabel dan laporan - laporan dapat menjadi masukan dalam SIG. Data tabular setelah di-
masukkan dalam SIG kemudian diintegrasikan dengan data spasialnya melalui fungsi join dan relate table. Hasil join dan
relate dapat digunakan untuk mendukung analisa dan memperkaya data dan informasi di dalam basis data spasial.
8 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
1.3 Peta
Peta merupakan bagian penting dari SIG. Peta dalam SIG dapat berfungsi sebagai data masukan, cara representasi data,
model untuk melakukan analisa, dan bentuk penampilan informasi. Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh muka
bumi baik yang terletak di atas maupun di bawah permukaan dan disajikan pada bidang datar pada skala dan proyeksi
tertentu (secara matematis). Karena dibatasi oleh skala dan proyeksi maka peta tidak akan pernah selengkap dan sede-
tail aslinya (bumi), karena itu diperlukan penyederhanaan dan pemilihan unsur yang akan ditampilkan pada peta.
1.3.1 Proyeksi Peta
Pada dasarnya bentuk bumi tidak datar tapi mendekati bulat maka untuk menggambarkan sebagian muka bumi untuk
kepentingan pembuatan peta, perlu dilakukan langkah-langkah agar bentuk yang mendekati bulat tersebut dapat dida-
tarkan dan distorsinya dapat terkontrol, untuk itu dilakukan proyeksi ke bidang datar.
1.3.2 Proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator)
Proyeksi UTM dibuat oleh US Army sekitar tahun 1940-an. Sejak saat itu proyeksi ini menjadi standar untuk pemetaan
topografi.
1.3.3 Sifat-sifat Proyeksi UTM
1. Proyeksi ini adalah proyeksi Transverse Mercator yang memotong bola bumi pada dua buah meridian, yang
disebut dengan meridian standar. Meridian pada pusat zone disebut sebagai meridian tengah.
2. Daerah diantara dua meridian ini disebut zone. Lebar zone adalah 6 sehingga bola bumi dibagi menjadi 60
zone.
3. Perbesaran pada meridian tengah adalah 0,9996.
4. Perbesaran pada meridian standar adalah 1.
5. Perbesaran pada meridian tepi adalah 1,001.
6. Satuan ukuran yang digunakan adalah meter.
1.3.4 Sistem Koordinat UTM
Gambar 7. Grid UTM per Zona
Untuk menghindari koordinat negatif dalam proyeksi UTM setiap meridian tengah dalam tiap zone diberi harga
500.000 mT (meter timur). Untuk harga-harga ke arah utara, ekuator dipakai sebagai garis datum dan diberi harga 0
mU (meter utara). Untuk perhitungan ke arah selatan ekuator diberi harga 10.000.000 mU.
9 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Gambar 8. Pembagian Zona UTM di Seluruh Dunia
1.4 Ruang Lingkup
Sesuai dengan konsepsi dan tujuan pengembangannya, maka ruang lingkup SIG dapat dibagi menjadi tiga aspek yang
saling terkait satu sama lain, yang meliputi :
1. Geodatabase, terdiri dari spatial database yang merepresentasikan suatu informasi geographic. (feature, ras-
ter, topologi, networks, dll)
2. Geovisualization, adalah suatu kumpulan informasi dalam suatu peta, dimana antara satu feature dan lainnya
saling berhubungan dalam kerangka referensi lokasi di permukaan bumi.
3. Geoprocessing , adalah suatu alat untuk melakukan fungsi-fungsi prosesing dimana tujuan yang akan di-
peroleh adalah untuk memperoleh informasi geographic yang baru.
1.4.1 Geodatabase
Geodatabase merupakan sebuah bentuk penyimpanan data di dalam SIG. Di dalamnya tersimpan “geo” (data spasial)
dan “database” (penyimpanan data) untuk menghasilkan sebuah penyimpanan data terpusat untuk penyimpanan dan
manajemen data spasial. Di dalam geodatabase disimpan data spasial yang mewakili obyek di permukaan bumi dengan
bentuk representasi dan hubungan topologis tertentu.
1.4.1.1 Geographic representations
Setiap obyek di permukaan bumi mempunyai karakteristik tertentu, sehingga direprentasikan dengan model data ter-
tentu pula di dalam SIG. Sebagai contoh, batas persil tanah/bangunan secara khas diwakili oleh batas-batas yang jelas
dengan variasi bentuk yang beragam (polygon), jalan akan dipetakan dalam bentuk garis/line, sumur-sumur mata air
terwakili dalam bentuk titik/point, dan seterusnya. Jenis data informasi geographic yang disajikan melalui Geodatabase
antara lain :
10 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Gambar 9. Representasi Data Geografis
Titik, Garis, Area Raster
Jaringan Model Ketinggian 3D
Pengukuran Lapangan Jenis kenampakan lain, seperti : alamat, nama
pemilik atau informasi kartografi
1.4.1.2 Diskripsi Atribut Kenampakan
Setiap jenis kenampakan geografi yang disajikan dalam sistim SIG selalu mempunyai atribut yang menjelaskan tentang
kenampakan tersebut. Hal utama yang perlu dipahami adalah adanya kesamaan identitas antara jenis kenampakan
pada peta dan atribut/tabelnya.
Gambar 10. Relasi Data Grafis dan Data Atribut
11 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
1.4.1.3 Hubungan Keruangan : Topologi (Topology)
Kenampakan di permukaan bumi mempunyai karakteristik dan dimensi yang bermacam - macam sehingga tidak bisa
semuanya direpresentasikan dalam sebuah model data. Oleh karena itu, di dalam SIG dikenal adanya istilah layer, yai-
tu representasi tertentu untuk kumpulan obyek tertentu yang mempunyai karakteristik dan dimensi yang sama. Con-
toh implementasi layer dapat dilihat pada gambar 11, dimana obyek - obyek dikelompokkan menurut jenisnya, seperti
jalan, sungai, penggunaan lahan, dan lain - lain.
Gambar 11. Layer dalam SIG
Topologi adalah hubungan bagaimana kenampakan yang disimbolkan sebagai titik, garis, dan polygon berbagi hub-
ungan geometris. Kenampakan di muka bumi yang disimbolkan dalam titik, garis dan area sering mempunyai hubungan
geometris satu sama lain, seperti jalan dan persil yang berbagi garis batas yang sama, polygon - polygon penggunaan
lahan yang berbagi titik tepi, dan lain - lain. Manfaat implementasi topologi antara lain
Membatasi bagaimana kenampakan berbagi geometri.
Memastikan aturan - aturan mengenai integritas data ( misalnya polygon tidak boleh memiliki gaps, tidak boleh ada polygon yang saling overlap, dan lain - lain)
Memungkinkan konstruksi kenampakan dari satu dimensi ke dimensi lain ( misalnya dari garis ke area, dari titik ke garis, dari garis ke titik, dan lain - lain)
Gambar 12. Implementasi Topologi
12 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
1.4.2 Geovisualization
Adalah kajian mengenai bagaimana bentuk tampilan informasi keruangan dikemas menjadi lebih menarik/informatif
serta interaktif. Perkembangan kartografi, komputer dan internet membuat penampilan peta secara statis dan dua di-
mensi menjadi kurang relevan, Berbagai bentuk representasi data spasial telah dikembangkan dalam kerangka geovisu-
alisasi. Visualisasi tiga dimensi, visualisasi animatif, visualisasi peta dalam web GIS sudah menjadi hal yang umum
ditemui di dunia SIG sekarang ini.
Gambar 11. Contoh Geovisualisasi
1.4.3 Geoprocessing
Geoprocessing adalah suatu proses dalam SIG yang digunakan untuk mengolah/melakukan analisa terhadap data spasi-
al, dimana pada akhirnya akan menghasilkan data dan informasi yang baru. Bisa dibilang geoprocessing ini adalah
aspek yang paling penting di dalam SIG, yang membedakannya dengan kartografi. Geoprocessing dapat dibedakan
menjadi dua kategori, yaitu geoprocessing vector dan geoprocessing raster.
Geoprocessing vector adalah teknik - teknik geoprocessing yang diimplementasikan pada struktu data vector. Contoh
dari teknik geoprocessing vector antara lain clipping , buffering, splitting, merging, dan overlay vector.
Geoprocessing raster adalah teknik - teknik geoprocessing yang diimplementasikan pada struktur data raster. Raster
geoprocessing dipecah lagi menjadi operasi berbasis titik (point operation), berbasis piksel tetangga (neighbourhood
operation) dan berbasis zona (zonal operation). Yang termasuk dalam kategori point operation antara lain map algebra.
Sedangkan yang termasuk dalam kategori neighbourhood operation antara lain filter, raster statistics analysis dan ma-
jority analysis. Adapun yang termasuk dalam kategori zonal operation adalah zonal statistics analysis.
Gambar 12. Vector Geoprocessing dan Raster Geoprocessing
13 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
BAB II
QUANTUM GIS
2.1 Quantum GIS
Quantum GIS adalah sebuah perangkat lunak SIG Open Source yang dapat dijalankan di dalam platform Microsoft Win-
dows, Linux, Unix, Mac OSX, dan Android. Perangkat lunak ini dikembangkan mulai tahun 2002, dan saat ini merupakan
salah satu perangkat lunak SIG dengan kemampuan dan fungsionalitas SIG yang paling lengkap untuk kategori
perangkat lunak SIG open Source.
Quantum GIS terdiri dari beberapa modul, yaitu :
1. QGIS Desktop - Untuk input data, penampilan data, query data, analisa data, dan presentasi dalam bentuk peta.
2. QGIS Browser - Untuk manajemen data.
3. QGIS Server - Untuk mengelola basis data spasial dan layanan peta yang mendukung koneksi web site. .
4. QGIS Client - Framework Aplikasi GIS berbasis web yang mengkonsumsi data dari Quantum GIS Server.
Gambar 2.1. Tampilan Quantum GIS Desktop
14 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Gambar 2.2. Tampilan Quantum GIS Browser
Gambar 2.3. Tampilan Quantum GIS Client
15 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
2.2 Pengenalan Quantum GIS Desktop
Quantum GIS Desktop terdiri dari dua modul utama, yaitu Quantum Desktop itu sendiri dan Quantum GIS Browser.
Quantum GIS Desktop digunakan untuk penampilan data, editing data, simbolisasi data, analisa data, dan pembuatan
layout peta. Sedangan Quantum GIS Browser untuk manajemen data (copy, paste, preview, delete).
2.2.1 Pengenalan Quantum GIS Desktop Map
1. Buka Quantum GIS Desktop Map dari Menu Start Programs>Quantum GIS>Quantum GIS Desktop 1.8.0
2. Buka layer Batas Kecamatan Sulawesi Tenggara dalam format shapefile dengan cara klik tombol Add Vector layer ,
atau dari menu Layer > Add Vector Layer.
3. Di pilihan Source Type pilih File, kemudian klik Browse, Arahkan ke folder
C:\PelatihanQGIS\Data\Pengenalan\Batas_kecamatan_sultra.shp. Klik Open.
4. Lakukan eksplorasi data dengan menggunakan tool berikut ini dibawah. Kenali fungsi—fungsi seperti zooming dan
panning. Zooming bisa dilakukan juga menggunakan mouse wheel.
Untuk menggeser peta
Untuk Zoom in
Untuk Zoom Out
Untuk Zoom ke layar penuh
Untuk Zoom ke tampilan sebelum dan sesudah
16 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
2.2.2 Pengenalan Quantum GIS Desktop Map Browser
1. Buka Quantum GIS Desktop `Browser dari Menu Start Programs>Quantum GIS>Quantum GIS Browser 1.8.0
2. Navigasikan ke C:\PelatihanQGIS\Data\Pengenalan\. Data spasial yang berada di folder tersebut akan ditampilkan.
3. Di Quantum GIS browser kita bisa melakukan operasi operasi seperti melihat dan mengedit metadata citra, melihat
preview data spasial dan atribut, mengatur koordinat layer, dan membuat data spasial baru.
17 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Input data merupakan sebuah tahapan yang krusial dalam pekerjaan SIG. Hampir 80 persen pekerjaan SIG terfokus di
dalam proses input data. SIG dapat menerima berbagai macam data, tanpa mampu memilah apakah kualitas data ter-
sebut sebenarnya layak atau tidak untuk sebuah aplikasi, akurat atau tidak untuk sebuah aplikasi. SIG juga tidak bisa
mengontrol apakah proses - proses yang dilakukan di dalam SIG benar atau salah secara ilmiah. Oleh karena itu, dalam
proses input data harus dipastikan tidak ada kesalahan agar dalam analisis nanti hasilnya tidak ada kesalahan juga.
Data masukan dalam SIG pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu data dijital dan data non dijital. Untuk
data dijital (terlebih yang mempunyai informasi geolokasi) relatif lebih mudah di-input ke dalam SIG karena hanya ting-
gal diimport saja. Sedangkan data dijital yang belum memiliki koordinat perlu dilakukan proses pemberian koordinat
atau georeferencing. Selain itu terdapat jenis data dijital yang walaupun sudah mempunyai koordinat belum dapat
digunakan secara langsung ke dalam SIG. Data tersebut adalah foto udara dan citra satelit, dimana kedua jenis data ini
harus diinterpretasi dulu sebelum bisa menjadi data yang siap pakai dalam SIG.
Teknik input data SIG dalam modul ini difokuskan pada dua teknik input data saja, yaitu digitasi on-screen dan input
data GPS.
3.1 Digitasi On Screen
Digitasi on screen merupakan salah satu teknik input data yang lazim digunakan dalam SIG. Disini peta atau citra satelit
yang menjadi sumber data/referensi ditampilkan di layar monitor, kemudian operator melakukan proses interpretasi
dan deliniasi menggunakan alat yang disediakan perangkat lunak.
3.1.1 Digitasi Obyek Titik
1. Buka citra satelit sebagian Kota Kendari (C:\PelatihanQGIS\Data\Digitasi\Kendari.tif) menggunakan Add Raster
Layer atau dari menu Layer > Add Raster Layer.
2. Dari menu layer klik New > New Shapefile Layer.
BAB III
INPUT DATA DALAM SIG
18 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
3. Untuk jenis feature, pilih Point, kemudian klik specify CRS. Di kolom filter isikan 32751, select, kemudian klik OK.
4. Kemudian setelah kembali ke menu New Layer, masukkan “Jenis” ke dalam kolom Name, dan pilih Text Data sebagai
type, Width sebesar 80. Lalu klik Add to Attributes list. Tentukan lokasi penyimpanan, simpan sebagai nama
Pohon.shp, lalu Klik OK. Layer Pohon akan ditampilkan di View, tapi masih kosong karena belum ada informasinya.
5. Untuk mulai mendigit kenampakan titik, klik tombol Toggle Editing atau klik kanan nama layer yang akan diedit
lalu pilih Toggle Editing
6. Mulai digitasi dengan menggunakan tombol Add Feature untuk menghapus hasil digitasi gunakan tombol Se-
lection lalu klik Delete untuk menghapus hasil digitasi. Berikut ini adalah fungsionalitas lain dari toolbar Editing
Titik.
7. Klik tombol save atau toggle editing untuk keluar dari mode editing dan menyimpan hasil editing dan digitasi.
Untuk menyimpan
hasil editing Untuk memindahkan
hasil editing
Cut hasil editing
Paste Hasil Editing
Copy hasil editing
19 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
3.1.2 Digitasi Obyek Garis
1. Ulangi langkah 1 sampai 3 dari subbab 3.1.1, terkecuali untuk jenis featurenya, pilih line. Kemudian tambahkan atribut dengan
nama field “nama_Jalan””, ukurang field 80, dan type Text Data. Klik OK, simpan dengan nama Jalan_Kendari.shp di folder
C:\PelatihanQGIS\Data\Digitasi.
2. Mulai digitasi menggunakan tombol Add Feature untuk menghapus hasil digitasi gunakan tombol Selection
lalu klik Delete untuk menghapus hasil digitasi. Berikut ini adalah fungsionalitas lain dari toolbar Editing
Garis.
3. Simpan hasil editing menggunakan tombol Save atau Toggle Editing.
3.1.3 Digitasi Obyek Polygon/Area
1. Ulangi langkah 1 sampai 3 dari subbab 3.1.1, terkecuali untuk jenis featurenya, pilih polygon. Kemudian tambahkan atribut
dengan nama field “jenis””, ukurang field 80, dan type Text Data. Klik OK, simpan dengan nama penggunaan_lahan.shp di fold-
er C:\PelatihanQGIS\Data\Digitasi.
Untuk menyimpan
hasil editing Untuk memindahkan
hasil editing
Cut hasil editing
Paste Hasil Editing
Copy hasil editing
20 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
2. Mulai digitasi menggunakan tombol Add Feature untuk menghapus hasil digitasi gunakan tombol Selection
lalu klik Delete untuk menghapus hasil digitasi. Berikut ini adalah fungsionalitas lain dari toolbar Editing Polygon.
3. Simpan hasil editing menggunakan tombol Save atau Toggle Editing.
4. Contoh Hasil Digitasi adalah seperti gambar berikut :
Untuk menyimpan
hasil editing Untuk memindahkan
hasil editing
Cut hasil editing Copy hasil editing
21 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Berikut ini fungsionalitas lain dari tool—tool editing yang ada di Quantum GIS.
22 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
23 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
3.2 Import Data dari Google Earth
Google Earth merupakan salah satu aplikasi layanan citra yang tersedia gratis di internet. Dengan memanfaatkan
google earth, kita bisa melakukan digitasi dengan memanfaatkan citra google, kemudian hasilnya kita panggil ke dalam
quantum GIS untuk dimanfaatkan dalam kegiatan pemetaan.
1. Lakukan digitasi di dalam Google Earth kemudian simpan hasilnya sebagai file dengan ekstensi kmz. Ekstrak file
kmz hasil digitasi dengan menggunakan software kompresi seperti winzip, winrar atau 7zip. Hasil ekstraksi akan
menghasilkan file dengan ekstensi kml.
2. Dari menu Layer pilih Add Vector Layer, kemudian navigasikan ke tempat anda menyimpan file kml hasil digitasi di
google Earth.
3. Data kml akan ditampilkan di Quantum GIS. Anda dapat mengubahnya menjadi format shapefile dengan cara klik
kanan nama layer kemudian pilih save as. Kemudian tentukan lokasi penyimpanan.
24 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
3.3 Import Data dari GPS
Data dari GPS lazim disimpan dalam format GPX. GPS keluaran terbaru (seperti Garmin Oregon 550) bahkan sudah
menggunakan format GPX native sebagai format penyimpanan data hasil pengukuran). Data GPS dengan format GPX
ini dapat dipanggil secara langsung ke dalam Quantum GIS untuk dimanfaatkan dalam pemetaan bersama data lain
dengan format shapefile. Langkah import datanya adalah sebagai berikut
1. Dari menu Layer pilih Add Vector Layer, kemudian navigasikan ke tempat anda menyimpan file gpx. Pastikan jenis
file yang dipilih di kolom filetype adalah GPX. Klik Open.
2. Setelah klik Open, QGIS akan menampilkan layer mana yang akan ditampilkan. Data GPS yang lazim disimpan da-
lam file GPX adalah data waypoints (titik), data rute (garis dan titik) dan data tracks (garis dan titik). Pilih sesuai
dengan jenis data yang akan ditampilkan (dalam hal ini waypoints).
3. Data akan ditampilkan, untuk mengubah format, klik kanan nama layer, kemudian Save AS.
25 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
3.3 Import Data dari Tabel Excel
Data kooordinat dalam bentuk tabel excel dapat pula diimport dan diplot ke dalam Quantum GIS. Sebelumnya file excel
yang akan diimport harus dikonvert dulu ke dalam file csv (comma delimited) atau txt (tab delimited).
1. Buka tabel POI.xlsx di Microsoft Excel kemudian save as ke txt (tab delimited) dengan nama sama.
2. Dari Menu Layer di Quantum GIS, pilih Add Delimited Text Layer.
3. Di pilihan selected delimiter pilih Tab, kemudian start import at row diisi 0, dan x field di set ke kolom long, dan y
field ke kolom lat. Preview akan ditampilkan, jika dirasa sudah benar klik OK. Di pilihan CRS, pilih WGS-84.
4. Data excel akan ditampilkan sebagai data point .
26 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
3.5 Input Data Atribut
Input data atribut dapat dilakukan langsung ketika data grafis selesai didigit, tapi bisa juga dilakukan setelah input data
grafis selesai. Terdapat tiga macam cara untuk melakukan entri data atribut, yaitu menggunakan tool identify features,
tabel atribut, dan Field calculator.
3.4.1 Input Data Atribut menggunakan Identify Features.
1. Buka data penggunaan lahan.shp hasil digitasi di langkah sebelumnya. Kemudian klik toggle editing untuk
mengaktifkan mode editing.
2. Lakukan identify features menggunakan tombol Identify , hasil identify akan ditampilkan di layar. Klik dua
kali menu Actions, akan muncul menu Edit Feature From. Klik, kemudian jika nilainya masih NULL, isi dengan
jenis penggunaan lahan yang sesuai.
3. Klik tombol save atau toggle editing untuk menyimpan hasil editing.
3.4.2 Input Data Atribut menggunakan Tabel Atribut.
1. Dalam mode editing, Editing atribut menggunakan tabel atribut dilakukan dengan cara, klik kanan nama layer
kemudian pilih open attribute table. Kemudian klik dua kali field yang akan diedit.
27 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
3.4.3 Input Data Atribut menggunakan Field Calculator
Field calculator digunakan untuk mengisi data sekaligus dalam jumlah banyak. Dalam menggunakan field calculator,
field yang akan diisi harus deselect dahulu menggunakan menu advanced search atau selection tool.
1. Lakukan selection kenampakan yang akan diedit menggunakan selection tool, kemudian buka tabel atribut dari
layer yang diedit. Setelah tabel atribut muncul klik field calculator.
2. Menu field calculator akan muncul, centang pilihan only update selected features, update existing field (pilih field
jenis) , kemudian di menu expression masukkan isi cell yang akan diisi dengan didahului dan diakhiri tanda kutip. Field
yang terselect akan otomatis terisi.
28 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Berikut ini keterangan dari tool—tool yang ada di tabel data atribut.
Untuk mencari record tertentu
Memindahkan record
terpilih ke atas
Membalik pilihan,
dari yang terpilih
menjadi tidak ter-
pilih, dan sebaliknya
Save edit
Mengeluar-
kan field calculator
Membuat kolom
baru
Menghapus kenampakan
terpilih Mengkopi record
terpilih ke clipboard
Mengeluarkan Query
Builder Toggle Editing
Menggeser peta ke
kenampakan terpilih
Zooming peta ke
kenampakan terpilih
Menghapus kolom
29 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Salah satu fungsi dan kemampuan SIG adalah kemampuan melakukan pemetaan dan pembuatan peta. Salah satu
aspek dalam pembuatan peta adalah desain peta dan simbolisasi data. Quantum GIS mempunyai tool dan fasilitas un-
tuk memvisualisasikan data spasial dalam berbagai cara, sesuai dengan informasi yang ingin ditampilkan. Simbolisasi
peta sendiri dapat didefinisikan sebagai penerapan sebuah symbol tertentu (bisa berupa warna, pola, bentuk, ukuran,
sudut, transparansi) terhadap sebuah kenampakan spasial, sehingga bisa diidentifikasi dalam sebuah peta.
4.1 Simbolisasi Titik
1. Buka layer POI.shp dari folder c:\PelatihanQGIS\Data\Simbolisasi\.
2. Klik dua kali nama layer di TOC untuk memunculkan layer properties.
3. Setelah Layer Properties muncul, ganti pilihan single symbol menjadi categorized. Di menu Column pilih Category
sebagai field yang digunakan sebagai dasar simbolisasi. Kemudian ganti Color Ramp sesuai selera anda, dan klik
Classify. Data akan dikelaskan sesuai dengan jumlah kategori.
4. Klik salah satu kategori yang ada, misalnya Eating/Drinking, kemudian klik tombol symbol, akan muncu menu sym-
bol selector untuk mengganti jenis symbol, Klik tombol Change, akan muncul menu Symbol Properties. Ada 4 pilihan
jenis symbol beserta propertiesnya masing—masing. Silahkan mencoba berbagai pilihan symbol. Parameter size untuk
menentukan ukuran, parameter angle untuk menentukan sudut, parameter height untuk menentukan tinggi, parame-
ter width untuk menentukan lebar, dan parameter lainnya.
BAB IV
SIMBOLISASI PETA
30 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
5. Setelah selesai mengatur symbol, klik OK, kemudian klik OK juga di menu symbol selector. Ganti juga symbol untuk
kategori—kategori yang lain. Setelah selesai, klik OK. Contoh hasil adalah seperti gambar di bawah ini.
31 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
4.2 Simbolisasi Garis
Simbolisasi garis pada dasarnya sama saja tekniknya dengan simbolisasi titik.
1. Buka layer Sultra_jalan.shp
2. Klik dua kali nama layer untuk memunculkan layer properties. Gunakan Field Unsur Untuk Mengklasifikasi
3. Klasifikasikan agar sedikit banyak mirip dengan gambar di bawah (selisih parameter width untuk masing—masing
kategori adalah 0.5).
4.3 Simbolisasi Area
1. Buka layer fungsi_hutan.shp
2. Klik dua kali nama layer untuk memunculkan layer properties. Gunakan Field Nama Untuk Mengklasifikasi
3. Klasifikasikan agar sedikit banyak mirip dengan gambar di bawah.
32 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
4.4 Menampilkan Label/Anotasi
1. Buka data Batas Administrasi_kecamatan_sultra.shp
2. Dari Menu layer klik Labeling.
3. Menu Label akan muncul, centang pada pilihan Label this Layer, kemudian pada pilihan Field with Labels, pilih KA-
BUPATEN. Pilih jenis font dan warna yang dikehendaki, kemudian tentukan juga apakah label akan diberi warna back-
ground apa tidak dengan mencentang pilihan buffer. Jika dicentang tentukan juga ukuran dan warna buffer. Klik OK jika
sudah selesai.
33 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Peta yang baik selain menampilkan informasi petanya sendiri, juga harus memunculkan informasi pendukung agar peta
dapat dibaca dan dimanfaatkan dengan baik. Informasi pendukung tersebut antara lain, Judul, legenda, skala, Grid
koordinat, informasi sumber data, tanggal pembuatan peta, informasi nama pembuat. Untuk keperluan tersebut maka
pengetahuan layout peta merupakan sebuah hal yang cukup penting.
1. Buka layer toponimi, jalan , sungai, dan administrasi kabupaten sultra.shp.
2. Atur simbolisasinya agar sedikit banyak mirip dengan gambar di bawah.
BAB V
LAYOUT DAN EKSPORT PETA
34 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
1. Buka Print Composer melalui menu File > New Print Composer.
2. Modul Print Composer akan ditampilkan. Atur ukuran kertas di panel sebelah kanan menjadi ukuran A3 dengan
orientasi landscape. Selain itu centang juga pilihan Snap to Grid.
3. Kita akan membuat garis tepi (neatline) terlebih dahulu, Klik tombol Shape, kemudian pilih Add Rectangle, lalu drag
and drop mulai dari kiri atas ke kanan bawah. Untuk mengatur tebal tipis garis, Klik Shape Added di Command History
menu, kemudian buka tab item properties, lalu ganti ketebalan garisnya.
35 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
4. Klik tombol Add Map , kemudian drag and drop dari kiri atas ke kanan bawah. Atur posisi agar mirip seperti
gambar di bawah ini
5. Di panel sebelah kanan bawah, klik Grid. Submenu Grid akan diexpand, centang pilihan show grid dan draw anno-
tation, atur parameter interval koordinat x dan y seperti gambar di bawah. Annotation position di posisi outside
frame, dan Annotation direction di posisi Boundary direction. Hasil akan Nampak seperti gambar di bawah.
36 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
6. Langkah berikutnya adalah memasukkan judul peta. Klik Add Label, kemudian drag and drop di tempat yang kosong
di lembar peta. Untuk mengedit konten label dilakukan di panel label sebelah kanan. Tombol Font dan Font Color Ber-
fungsi untuk mengatur warna, jenis, format, dan ukuran font. Atur Horizontal Alignment di Center dan Vertical Align-
ment di Middle. Selanjutnya Klik General Options.
7. General Options untuk mengatur frame dari label, hilangkan centang pilihan show frame. Hasil akan Nampak sep-
erti gambar di bawah.
37 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
8. Tahap berikutnya adalah memasukkan North Arrow atau tanda arah utara. Klik Add Image, kemudian klik ru-
ang kosong di peta. QGIS akan me-load template north arrow di panel sebelah kanan. PIlih jenis North Arrow yang di-
inginkan. Untuk memperbesar dan memperkecil ukuran gambar bisa dilakukan menggunakan width and height di sebe-
lah kanan, atau di klik drag di sudut gambar. Tambahkan huruf “U” di atas north arrow menggunakan add label . Hasil
Nampak seperti gambar di bawah.
38 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Menurunkan
urutan
Menaikkan
urutan
Menghapus layer
dari legenda
Menambah layer
dari legenda
9. Tahap berikutnya adalah memasukkan legenda. Klik Add Legend, kemudian drag and drop di tempat yang
kosong. Gunakan panel di sebelah kanan untuk mengatur parameter legenda. Tab General untuk mengatur Judul, font,
dan spasi legenda, tab Legend Items untuk mengatur layer—layer yang akan dimunculkan di legenda, tab General
Properties untuk mengatur frame legenda. Atur seperti gambar di bawah. Hasil akhir seperti gambar di bawah.
39 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
10. Langkah berikutnya adalah memasukkan Skala Grafis. Klik Add Scale, kemudian klik ruang kosong di peta, scale bar
akan ditampilkan. Klik Scale Bar Properties di sebelah kanan untuk mengatur property dari scale bar. Hasil seperti
gambar di bawah.
11. Langkah terakhir adalah mencetak peta atau mengeksport peta ke dalam format gambar (jpeg, tiff, png, bmp) atau
PDF, yang nantinya agar peta dapat ditampilkan di media lain sesuai kebutuhan. Untuk mengeksport dari menu File
di Modul Print Composer, klik Eksport kemudian pilih format yang akan digunakan.
40 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
41 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Annotasi Keterangan atau informasi tambahan yang menjelaskan posisi atau titik tertentu. Biasanya anotasi berhub-
ungan dengan keterangan atau kata-kata yang dicetak pada peta yang dibuat.
ArcGIS Merupakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasiskan system operasi Windows yanG
dikembangkan oleh ESRI. Terdiri dari ArcMap, ArcCatalog, ArcGlobe, ArcReader, ArcScene.
ArcMap Bagian dari software ArcGIS yang dapat mengerjakan pengolahan data, menampilkan data, pembuatan peta
dan cetak peta.
ArcCatalog Bagian dari software ArcGIS yang berfungsi sebagai katalog data, pembaca file, pengaturan sistem koordi-
nat dan metadata.
Atribut Keterangan atau informasi tentang sebuah bentukan/Feature dalam SIG/GIS. Biasanya berbentuk tabel yang
masing-masing catatannya mempunyai kaitan dengan bentuk/feature tertentu. Contohnya bentukan/feature sungai
mungkin memiliki atribut antara lain: nama sungai, panjangnya, tingkat sedimentasinya, dapat berlayar pada sungai
tersebut atau tidak, dan lain sebagainya. Pada data raster, atribut biasanya mengacu kepada nilai sel raster tersebut.
Pada umumnya hanya satu atribut saja yang dapat disimpan. Terkadang pada tabel atribut ini tersimpan juga ket-
erangan bagaimana sebuah bentukan harus ditampilkan pada ArcMap (misalnya berapa ketebalan garis, warna, jenis
font yang digunakan, dan lain sebagainya).
Citra Satelit Foto-foto permukaan bumi atau permukaan benda angkasa lain yang direkam oleh satelit buatan (bukan
satelit alam seperti bulan).
Coverage Data tempat menyimpan bentukan/feature geografi. Sebuah coverage menyimpan informasi atau ket-
erangan seragam (titik saja, garis saja atau polygon saja) dan biasanya juga sejenis/tematis seperti misalnya jenis tanah,
sungai, jalan, tata guna lahan. Selain bentukan/feature, coverage juga menyimpan keterangan dan penjelasannya da-
lam atribut maupun anotasi.
Digitasi Sebuah kegiatan untuk merubah bentukan/feature geografi yang berasal dari peta analog ke bentuk digital
dalam format GIS/SIG. Proses perubahan ini biasanya menggunakan perangkat meja digitasi atau dapat juga dengan
pemindai (scanner).
Domain Sekumpulan nilai yang telah diperiksa keakuratannya dalam sebuah elemen.
Data Attribute Data tabular atau teks yang menjelaskan lebih lengkap mengenai sebuah bentukan/feature. Penjelasan
ini memiliki link/kaitan dan berbeda dengan bentukan/feature yang lainnya.
DBMS Data Base Management System adalah sekumpulan perangkat lunak yang dijalankan pada sekumpulan
perangkat keras yang dipergunakan untuk membuat dan mengelola database/basis data berdasarkan aturan tertentu
yang sudah direncanakan sebelumnya. DBMS ini data dapat dengan mudah ditambah, disimpan, dirubah, dihapus dan
juga dimanfaatkan.
Data Frame Data frame bisa terdiri dari sebuah layer atau lebih. Sebuah peta (dalam layout di ArcGIS) bisa memiliki
beberapa data frame (peta utama, inset satu, inset dua, peta pembanding dan lain sebagainya), namun pada data view
hanya satu data frame yang dapat ditampilkan pada satu saat. Selain itu dapat mendefinisikan sebuah wilayah geo-
grafis, besarnya bagian peta yang akan dipakai untuk menampilkannya, sistem koordinatnya dan berbagai pengaturan
tampilan lainnya. Secara umum, cartographer/pembuat peta menyebutnya sebagai map body/tubuh peta.
GLOSSARIUM
42 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Data Raster Data yang terdiri sel-sel yang disusun menurut baris dan kolom. Pada masing-masing sel tersebut tersim-
pan sebuah nilai tunggal. Data raster biasanya merupakan sebuah gambar (warna-warninya) bisa juga nilai sel tersebut
melambangkan sesuatu yang berbeda-beda (seperti tata guna lahan) atau yang berkesinambungan seperti curah hujan
dan ketinggian. Sebuah sel data raster hanya mampu menyimpan sebuah keterangan atau nilai saja, untuk mengatasi
keterbatasan digunakan beberapa band data raster yang masing- masing menampilkan keterangan yang berbeda
(contohnya citra satelit yang ditampilkan dalam komposit band Red Green Blue (RGB) yang terdiri dari 3 band data ras-
ter. Masing-masing sel pada data raster mewakili bentuk/kondisi tertentu di alam nyata. Luas wilayah yang diwakilkan
oleh sebuah sel (biasanya berbentuk bujur sangkar) yang disebut resolusi.
Data Spasial Data Ruang adalah keterangan tentang lokasi dan bentukannya di permukaan bumi serta keterkaitan satu
aspek dengan lainnya. Biasanya data spasial menyimpan koordinat dan topologi dari bentukan tersebut. Definisi lainnya
menyebutkan data spasial adalah semua data yang dapat dipetakan.
Data Vektor Data titik, garis atau polygon (daerah/wilayah) yang masing-masingnya dibangun atas sebuah koordinat
(titik) atau kumpulan koordinat (garis dan polygon). Data tersebut mewakili benda/obyek tertentu di muka bumi. Misal-
nya garis yang mewakilkan jaringan jalan.
Data View Sebuah View/jendela pada ArcMap dan ArcReader berfungsi untuk melihat, menampilkan, mengeksplorasi,
meng-query data-data geografis dan tidak menampilkan keterangan selain data geografis misalnya legenda, judul dan
skala.
Datasets Koleksi atau kelompok data-data yang berkaitan, dikumpulkan dan disimpan pada tempat yang sama.
Datum Referensi yang dipergunakan untuk melakukan pengukuran permukaan bumi. Pada ilmu survei dan geodesi,
datum merupakan titik referensi di permukaan bumi berikut model asosiasi yang matematis dimana penhitungan
koordinat dilakukan.
ESRI Environmental System Research Institute (Inc.) Salah satu perusahan pengembang perangkat lunak Sistem Infor-
masi Geografis
Feature Bentukan atau gambaran secara sederhana atas benda/fenomena/objek di permukaan bumi yang diseder-
hanakan sebagai titik, garis atau polygon (daerah/luasan).
Feature Class Dalam terminologi perangkat lunak ArcGIS, adalah koleksi dari feature/bentukan geografi yang memiliki
persamaan geometri (seperti hanya titik saja, garis saja atau polygon saja), persamaan atribut dan persamaan referensi
ruangnya. Feature Class ini dapat disimpan dalam sebuah geodatabase, shapefile, coverage atau format data lainnya.
Feature Class memungkinkan feature/bentukan sejenis digabungkan ke dalam satu unit untuk mempermudah penyim-
panannya. Sebagai contoh, jalan utama, jalan pemukiman, jalan negara, jalan propinsi, jalan kecamatan dan lorong
dapat dikelompokkan dalam satu feature class yang kita namakan jaringan jalan.
FGDC Federal Geographic Data Commitee ialah organisasi yang didirikan oleh pemerintah Amerika Serikat untuk
mengelola, menganggarkan, mengkoordinasikan pengembangan, penggunaan, berbagi pakai dan desiminasi data-data
survey, pemetaan dan data keruangan lainnya. Organisasi ini menetapkan standar sebuah metadata keruangan di
Amerika Sarikat yang dipakai dalam konteks pengembangan National Spatial Data Infrastructure (NSDI).
Foto Udara Foto permukaan bumi yang diambil dengan kamera yang berada (jauh) di atas permukaan bumi. Baik yang
dipegang dengan atau dipasang pada dudukan khusus dari sebuah wahana (pesawat, helikopter, balon udara, roket,
layangan dan lainnya). Dalam kaitannya dengan pemetaan, foto udara dilakukan dengan cara-cara tertentu dan hasil-
nya diproses mengikuti tata cara pengolahan yang baku.
Full Extent Tool yang digunakan pada data view untuk menampilkan sebuah atau beberapa feature secara keseluruhan.
43 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Georeference Menyelaraskan data geografis sehingga ia dapat tepat berada pada koordinat yang tepat dengan
demikian data tadi dapat dilihat, di-query dan dianalisa serta diperbandingkan dengan data geografis lain yang mem-
iliki cakupan wilayah yang sama. Proses-proses georeference meliputi pergeseran, pemutaran, perubahan skala dan
kadang dibutuhkan warping dan rubber sheeting serta orthorektifikasi.
Georektifikasi Suatu proses penyelarasan citra satelit atau foto udara secara digital terhadap peta yang mencakup wila-
yah yang sama. Dalam proses ini tempat-tempat yang dapat ditemukan pada foto udara atau citra satelit misalnya per-
simpangan jalan, ditandai baik pada citra maupun peta. Untuk proses ini dibutuhkan paling sedikit tiga pasangan titik
yang dapat dijumpai pada peta dan citra. Kemudian titik ini dijadikan acuan dalam pemrosesan selanjutnya hingga
akhirnya didapatkan citra atau foto udara yang dapat ditampilkan mewakili tempat sebenarnya di permukaan bumi.
Geodatabase Sebuah database yang menyimpan, mengelola suatu data, informasi geografis dan data keruangan yang
lainnya. Tujuan utama pengembangan geodatabase adalah untuk mempermudah pengguna untuk query data. Misal-
nya Geodatabase Provinsi NAD yang di dalamnya terdapat kumpulan data Provinsi NAD dengan berbagai feature (titik,
garis, polygon).
GPS Global Positioning System adalah sebuah sistem navigasi yang memanfaatkan satelit NAVSTAR yang dapat di-
pergunakan secara global (di seluruh dunia). Penerima GPS (reveiver) yang dipakai akan menginformasikan koordinat
tempat GPS berada.
ISO Kependekan dari International Organization Standardization. Sebuah federasi dari institusi standarisasi nasional
145 negara di dunia yang bergabung menjadi sebuah organisasi internasional untuk mendefinisikan dan memastikan
kriteria - kriteria tertentu sebagai sebuah standar internasional.
Layer Representasi visual dari data geografis pada peta digital. Secara konseptual sebuah layer adalah irisan atau strata
tertentu atas realitas geografis pada sebuah daerah tertentu yang kurang lebih sejenis atau mempunyai kriteria yang
sama maupun mirip. Misalnya jaringan jalan, batas administrasi pemerintahan, batas kawasan taman nasional, sungai.
Layer File Dalam ArcGIS, selain layer - layer yang disimpan sebagai shapefile, coverage atau geodatabase, ada format
lain yaitu layer file (*.lyr) sebagai media penyimpanan sebuah layer dan menyimpan keterangan tambahan mengenai
tampilan datanya.
Map Tips Sebuah tool kotak kuning yang tampil secara sekilas bila kita menggerakan mouse pada data spasial (titik,
garis dan poligon) yang tampil pada data view. Memberikan keterangan secara singkat. Untuk mengaktifkan tool ini,
terlebih dahulu field yang akan ditampilkan harus diaktifkan.
Line Dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah garis adalah sebuah bentukan yang terhubung oleh dua titik atau
lebih. Misalnya jalan.
Metadata Sebuah layer/shapefile/geodatabase menjadi lebih informatif jika metadatanya tersedia. Fungsi metadata
adalah sebagai informasi data tersebut, kapan data tersebut dibuat, proyeksi yang digunakan, institusi yang
memproduksinya. Contohnya sebuah pada sebuah data tertulis 15414 yang berarti sebuah kode pos, maka angka tadi
merupakan informasi yang berarti.
MXD Pada software ArcGIS, bila kita menjalankan ArcMap maka *.mxd adalah sebuah file project yang berisi sebuah
peta, layoutnya, graphic, laporan dan semua keterangan serta komponen lain pembentuk peta tersebut. Dokumen peta
ini bisa dicetak atau dirubah (exporting) pada dokumen lain misalnya menjadi format JPEG atau PDF.
Orthophoto Foto udara yang sudah dikoreksi secara geometris (orthorectified) sehingga skala pada foto tadi menjadi
seragam dan jarak sebenarnya bisa diukur dengan tepat, dalam kata lain orthophoto bisa dianggap sebagai sebuah
peta.
Orthorectification Proses untuk menghasilkan sebuah orthophoto melalui rektifikasi.
Pan Salah satu tool yang digunakan untuk menggeser tampilan yang ada pada data view untuk data frame yang aktif.
44 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
Peta Tematik Sering juga disebut sebagai peta statistik atau peta dengan tujuan khusus/tertentu yang bertujuan untuk
menampilkan pola dari satu tema saja. Misalnya Kepadatan Penduduk, Sebaran Penyakit Malaria, Iklim dan sebagainya.
Polygon Poligon, secara harfiah diterjemahkan sebagai bentuk bersudut banyak. Dalam GIS istilah poligon adalah kum-
pulan pasangan koordinat yang menghubungkan paling sedikit tiga titik (vertex) dan titik awal bertemu dengan titik
yang paling akhir dan menutup. Misalnya : Batas Administrasi.
Polyline Polyline secara harfiah diterjemahkan sebagai garis yang saling terhubung. Pada GIS, polyline adalah garis yang
terhubung satu dengan lainnya yang terpusat pada garis induknya . Misalnya sungai besar yang memiliki anak sungai.
Point Dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah titik (vertex) adalah sebuah bentukan yang memiliki koordinat x dan
y yang mewakili suatu pusat atau tempat. Misalnya : Ibukota, Negara, Titik Sample.
Proyeksi Adalah cara untuk menggambarkan bentuk permukaan (permukaan bumi) yang melengkung menjadi sebuah
bidang datar (peta) dengan proses transformasi matematis yang sistematis. Perlu dicatat bahwa tidak ada satu
proyeksipun yang mampu secara sempurna memindahkan bidang lengkung menjadi bidang datar sehingga akan ada
aspek yang terdistorsi misalnya jaraknya, luas wilayahnya, bentuknya, arahnya atau kombinasi dari beberapa atau
semua aspek tadi.
Rektifikasi Proses transformasi citra atau foto udara dengan persamaan matematis tertentu untuk mendapatkan citra
atau foto udara yang planimetris.
RDBMS Relational Database Management System adalah database yang memiliki lebih dari satu tabel didalamnya dan
masing - masing tabel berhubungan satu dengan yang lainnya pada satu kolom umum yang sering disebut kolom kunci.
Select Element Gambar panah berwarna hitam pada toolbar berfungsi untuk memilih elemen-elemen pada layouting
dan memilih label-label manual.
SIG Sistem Informasi Geografis. Berasal dari bahasa Inggris GIS - Geographic Information System adalah sekumpulan
perangkat keras, perangkat lunak dan data yang terintegrasi satu dengan lainnya yang mampu menampilkan, mengel-
ola data dan informasi secara geografis, menganalisa hubungannya secara keruangan serta memodelkan proses-proses
keruangan. SIG memberikan kerangka kerja untuk mengumpulkan dan mengorganisasi data keruangan dan informasi
lain yang terkait sehingga tidak hanya ditampilkan saja namun dapat dianalisa. Beberapa definisi lain memasukkan un-
sur sumber daya manusia sebagai sebuah bagian yang tak dapat dipisahkan dari SIG.
Shapefile Format penyimpanan suatu bentukkan/feature lengkap dengan atribut yang terkait atas bentukan geografis
tadi. Shapefile hanya dapat menyimpan satu bentukan/feature saja.
Sistem Koordinat Sebuah kerangka referensi yang mengacu kepada sumbu horizontal X dan Y (dua dimensi) dan keting-
gian atau kedalaman Z (tiga dimensi) beserta seperangkat aturan- aturannya. Sistem koordinat yang digunakan untuk
menentukan posisi dalam konteks ruang.
Symbology Salah satu tab Properties yang memiliki seperangkat konvensi, aturan atau sistem pengkodean yang
mendefinisikan bagaimana bentukan/feature geografis ditampilkan lewat simbol - simbol pada sebuah peta.
Skala Perbandingan antara ukuran sesungguhnya dengan ukuran model.
TOC Table of Content adalah daftar berisi data frame, layer-layer yang digunakan pada pada suatu project document.
Pada TOC ini juga kita bisa mengontrol layer-layer yang aktif.
Titik Kontrol Dalam survey, titik kontrol atau benchmark adalah titik yang telah diketahui ketinggian dan koordi-
natnya. Penanda ini telah dipasang secara khusus permanen oleh surveyor (dari suatu institusi yang berkompeten).
Titik kontrol ini biasanya dibentuk menjadi tugu kecil atau kadang-kadang tanda-tanda lain seperti cat untuk titik
kontrol bantu.
Toolbar “Tools” Toolbar standar, berfungsi pada penggunaan data frame atau view pada operasi ArcMap atau
ArcCatalog.
45 @2012, Pusdata, Kementerian Pekerjaan Umum
Diklat Pemetaan dan SIG
UTM Universal Transverse Mercator adalah sistem koordinat yang sudah diproyeksikan (Transverse Mercartor) dengan
membagi bumi menjadi 60 zona yang berbeda, masing-masing selebar 6°. Zona 1 berada pada 180° Bujur Barat hingga
174° Bujur Barat. Pertambahan zona ke arah timur.
Vertex Pasangan koordinat yang bersama-sama dengan vertex lainnya yang saling terhubung dan membentuk sebuah
garis atau poligon. Vertex yang mengawali dan mengakhiri sebuah garis atau poligon disebut juga node.
View Pada ArcGIS, view merupakan cara untuk dapat melihat secara keseluruhan isi dari coverage, shapefile atau geo-
database yang dipilih pada Catalog Tree di ArcCatalog. Pada ArcView 3.x adalah salah satu dari lima jenis dokumen
yang ada dalam sebuah file project (*.apr). View dipakai untuk menampilkan, meng-query, dan menganalisa tema-tema
geografis.
WGS84 World Geographic System 1984 adalah datum dan sistem koordinat yang paling umum digunakan saat ini yang
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat untuk menggantikan WGS72. Pengukuran GPS juga
menggunakan datum dan sistem proyeksi ini.
XML eXtensible Markup Language yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) sebagai sebuah
standar bahasa markup umum terutama untuk menampilkan format text sehingga datanya dapat dibaca oleh berbagai
aplikasi computer. XML adalah aturan - aturan untuk membuat format informasi standar dengan menggunakan tag -
tag (penanda) sehingga data dan format text dapat dimanfaatkan pada berbagai aplikasi/perangkat lunak.
Zoom In Tool yang digunakan untuk memperbesar view (tampilan) yang ada dalam data frame atau peta.
Zoom Out Tool yang digunakan untuk memperkecil view (tampilan) yang ada dalam data frame atau peta.