Mohammad Hatta
-
Upload
nuraeni-sweet -
Category
Documents
-
view
246 -
download
2
description
Transcript of Mohammad Hatta
Mohammad Hatta
Dr.(HC) Drs. H. Mohammad Hatta (lahir dengan nama Mohammad Athar, populer sebagai Bung Hatta; lahir di Fort de Kock (sekarang Bukittinggi, Sumatera Barat), Hindia Belanda, 12 Agustus 1902 – meninggal di Jakarta, 14 Maret1980 pada umur 77 tahun) adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan juga Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia bersama Soekarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus memproklamirkannya pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dalamKabinet Hatta I, Hatta II, dan RIS. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun 1956, karena berselisih dengan Presiden Soekarno. Hatta juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Bandar udara internasional Jakarta, Bandar Udara Soekarno-Hatta, menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasa-jasanya. Selain diabadikan di Indonesia, nama Mohammad Hatta juga diabadikan di Belanda yaitu sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, Haarlem dengan nama Mohammed Hattastraat. Pada tahun 1980, ia meninggal dan dimakamkan di Tanah Kusir, Jakarta. Bung Hatta ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081/TK/1986.
Mohammad Hatta lahir dari pasangan Muhammad Djamil dan Siti Saleha yang berasal dari Minangkabau. Ayahnya merupakan seorang keturunan ulama tarekat di Batuhampar, dekat Payakumbuh, Sumatera Barat. Sedangkan ibunya berasal dari keluarga pedagang di Bukittinggi. Ia lahir dengan nama Muhammad Athar pada tanggal 12 Agustus 1902. Namanya, Athar berasal dari bahasa Arab, yang berarti "harum".Ia merupakan anak kedua, setelah Rafiah yang lahir pada tahun 1900. Sejak kecil, ia telah dididik dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang taat melaksanakan ajaran agama Islam. Kakeknya dari pihak ayah, Abdurahman Batuhampar dikenal sebagai ulama pendiri Surau Batuhampar, sedikit dari surau yang bertahan pasca-Perang Padri. Sementara itu, ibunya berasal dari keturunan pedagang. Beberapa orang mamaknya adalah pengusaha besar di Jakarta. Ayahnya meninggal pada saat ia masih berumur tujuh bulan. Setelah kematian ayahnya, ibunya menikah dengan Agus Haji Ning, seorang pedagang dari Palembang, Haji Ning sering berhubungan dagang dengan Ilyas Bagindo Marah, kakeknya dari pihak ibu. Dari perkawinan Siti Saleha dengan Haji Ning, mereka dikaruniai empat orang anak, yang kesemuanya adalah perempuan.
Masa jabatan18 Agustus 1945 – 1 Desember 1956
Presiden Soekarno
Didahului oleh Tidak ada, jabatan baru
Digantikan oleh Sultan Hamengkubuwono IX
Perdana Menteri Indonesia ke-3
Masa jabatan29 Januari 1948 – 5 September 1950
Presiden Soekarno
Didahului oleh Amir Sjarifuddin
Digantikan oleh Susanto Tirtoprodjo
Mohammad Natsir
Menteri Pertahanan Indonesia ke-4
Masa jabatan29 Januari 1948 – 4 Agustus 1949
Presiden Soekarno
Didahului oleh Amir Sjarifuddin
Digantikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Informasi pribadi
Lahir Muhammad Athar
12 Agustus 1902
Fort de Kock, Hindia Belanda
(Kota Bukittinggi, Sumatera Barat)
Meninggal 14 Maret 1980 (umur 77)
Jakarta, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Partai politik Non partai
Suami/istri Rahmi Rachim
Anak Meutia Hatta
Gemala Hatta
Halida Hatta
Agama Islam
Tanda tangan
Wakil Presiden Indonesia ke-2 Hamengkubuwana IX
Gusti Raden Mas Dorodjatun atau Sri Sultan Hamengkubuwana IX (bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengkubuwono IX, lahir di Ngayogyakarta Hadiningrat, 12 April 1912 – meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun. Ia adalah salah seorang Sultanyang pernah memimpin di Kasultanan Yogyakarta (1940-1988) dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang pertama setelah kemerdekaan Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Ia juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Lahir di Yogyakarta dengan nama Gusti Raden Mas Dorodjatun di Ngasem, Hamengkubuwana IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan permaisuri Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara. Di umur 4 tahun Hamengkubuwana IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULOdi Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an ia berkuliah di Rijkuniversiteit(sekarang Universiteit Leiden), Belanda ("Sultan Henkie").
Hamengkubuwana IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940dengan gelar "Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningrat". Ia merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat "Istimewa".[1] Sebelum dinobatkan, Sultan yang berusia 28 tahun bernegosiasi secara alot selama 4 bulan dengan diplomat senior Belanda Dr. Lucien Adam mengenai otonomi Yogyakarta. Pada masa Jepang, Sultan melarang pengiriman romusha dengan mengadakan proyek lokal saluran irigasi Selokan Mataram. Sultan bersama Paku Alam IX adalah penguasa lokal pertama yang menggabungkan diri ke Republik Indonesia. Sultan pulalah yang mengundang Presiden untuk memimpin dari Yogyakarta setelah Jakarta dikuasai Belanda dalam Agresi Militer Belanda I. Sultan Hamengkubuwana IX tercatat sebagai Gubernur terlama yang menjabat di Indonesia antara 1945-1988 dan Raja Kesultanan Yogyakarta terlama antara 1940-1988.
Masa jabatan24 Maret 1973 – 23 Maret 1978
Presiden Soeharto
Didahului oleh Mohammad Hatta
Digantikan oleh
Adam Malik
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ke-1
Masa jabatan25 Juli 1966 – 24 Maret 1973
Presiden Soeharto
Didahului oleh Tidak Ada
Digantikan oleh
Widjojo Nitisastro
Ketua Kwartir Nasional ke-1
Masa jabatan1961 – 1974
Presiden SoekarnoSoeharto
Didahului oleh Tidak ada, jabatan baru
Digantikan oleh
M. Sarbini
Wakil Perdana Menteri Indonesia ke-5
Masa jabatan6 September 1950 – 27 April 1951
Presiden Soekarno
Perdana Menteri
Mohammad Natsir
Didahului oleh Abdul Hakim
Digantikan oleh
Suwiryo
Menteri Pertahanan Indonesia ke-5
Masa jabatan4 Agustus 1949 – 20 Desember 1949
Presiden Soekarno
Perdana Menteri
Mohammad Hatta
Didahului oleh Mohammad Hatta
Digantikan oleh
Abdul Halim
Masa jabatan3 April 1952 – 30 Juli 1953
Presiden Soekarno
Didahului oleh Sukiman Wirjosandjojo
Digantikan oleh
Iwa Kusumasumantri
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ke-1
Masa jabatan17 Agustus 1945 – 1 Oktober 1988
Presiden SoekarnoSoeharto
Didahului oleh Tidak ada, jabatan baru
Digantikan oleh
Paku Alam VIII (Pejabat Gubernur)
Sultan Yogyakarta ke-9
Masa jabatan18 Maret 1940 – 1 Oktober 1988
Didahului oleh Hamengkubuwana VIII
Digantikan oleh
Hamengkubuwana X
Menteri Negara Indonesia
Masa jabatan2 Oktober 1946 – 20 Desember 1949
Presiden Soekarno
Perdana Menteri
Sutan SjahrirAmir SjarifuddinMohammad Hatta
Informasi pribadi
Lahir Gusti Raden Mas Dorodjatun12 April 1912
Ngasem,Ngayogyakarta Hadiningrat,Hindia Belanda
Meninggal 2 Oktober 1988 (umur 76) Washington, D.C.,Amerika
Serikat
Kebangsaan Indonesia
Partai politik Non partai
Anak Adipati Anum, dll
Agama Islam
Tanda tangan
Dinas militer
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas 1945-1953
Pangkat
Letnan Jenderal [1]
Perang Revolusi Nasional Indonesia
Agresi Militer Belanda II Serangan Umum 1 Maret 1949 Peristiwa Kudeta Angkatan
Perang Ratu Adil
Wakil Presiden Indonesia ke-3 Adam Malik
Adam Malik Batubara (lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, 22 Juli 1917 – meninggal di Bandung, Jawa Barat,5 September 1984 pada umur 67 tahun) adalah mantan Menteri Indonesia pada beberapa Departemen, antara lain ia pernah menjabat menjadi Menteri Luar Negeri. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia yang ketiga. Adam Malik ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada tanggal 6 November 1998 berdasarkan Keppres Nomor 107/TK/1998.
Adam Malik adalah anak dari pasangan Abdul Malik Batubara dan Salamah Lubis. Ayahnya, Abdul Malik, adalah seorang pedagang kaya di Pematangsiantar. Adam Malik adalah anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Adam Malik menempuh pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School Pematangsiantar. Ia melanjutkan di Sekolah Agama Madrasah Sumatera Thawalib Parabek di Bukittinggi, namun hanya satu setengah tahun saja karena kemudian pulang kampung dan membantu orang tua berdagang. Keinginannya untuk maju dan berbakti kepada bangsa mendorong Adam Malik untuk pergi merantau ke Jakarta. Pada usia 20 tahun, ia bersama dengan Soemanang, Sipahutar, Armijn Pane, Abdul Hakim, dan Pandu Kartawigunamemelopori berdirinya Kantor Berita Antara.
Kariernya diawali sebagai wartawan dan tokoh pergerakan kebangsaan yang dilakukannya secara autodidak. Pada masa mudanya, ia sudah aktif ikut pergerakan nasional memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, antara lain melalui pendirian Kantor Berita Antara yang berkantor pada waktu itu di Buiten Tijgerstraat 38 Noord Batavia (Jl. Pinangsia II Jakarta Utara) kemudian pindah JI. Pos Utara 53 Pasar Baru, Jakarta Pusat. Sebagai Direktur diangkat Mr.Soemanang, dan Adam Malik menjabat Redaktur merangkap Wakil Direktur. Dengan modal satu meja tulis tua, satu mesin tulis tua, dan satu mesin roneo tua, mereka menyuplai berita ke berbagai surat kabar nasional. Sebelumnya, ia sudah sering menulis antara lain di koran Pelita Andalas dan Majalah Partindo. Tahun 1941 sebagai utusan Mr. Soemanang bersama Djohan Sjahroezah datang ke rumah Sugondo Djojopuspito minta agar Soegondo bersedia menjadi Direktur Antara, dan Adam Malik tetap sebagai Redaktur merangkap Wakil Direktur
Masa jabatan23 Maret 1978 – 11 Maret 1983
Presiden Soeharto
Didahului oleh
Hamengkubuwono IX
Digantikan oleh
Umar Wirahadikusumah
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ke-7
Masa jabatan1977 – 1978
Presiden Soeharto
Didahului oleh
Idham Chalid
Digantikan oleh
Daryatmo
Menteri Luar Negeri Indonesia ke-11
Masa jabatan28 Maret 1966 – 23 Maret 1978
Presiden SoekarnoSoeharto
Didahului oleh
Soebandrio
Digantikan oleh
Mochtar Kusumaatmadja
Menteri Perdagangan Indonesia ke-15
Masa jabatan13 November 1963 – 27 Agustus 1964
Presiden Soekarno
Didahului oleh
Suharto
Digantikan oleh
Achmad Yusuf
Wakil Ketua III Komite Nasional Indonesia Pusat
Masa jabatan29 Agustus 1945 – Februari 1950
Presiden Soekarno
Ketua KNIP Kasman Singodimedjo
Informasi pribadi
Lahir 22 Juli 1917 Pematangsiantar,Sumatera
Utara, Hindia Belanda
Meninggal 5 September 1984 (umur 67) Bandung, Jawa Barat,Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Partai politik Golongan Karya
Agama Islam
Tanda tangan
Wakil Presiden Indonesia ke-4 Umar Wirahadikusumah
Jenderal TNI (Purn.) UmarWirahadikusumah (lahirdi Situraja, Sumedang, Jawa Barat, 10 Oktober 1924 – meninggal di Jakarta, 21 Maret 2003 pada umur 78 tahun) adalah Wakil Presiden Indonesia keempat, menjabat 1983-1988. Umar Wirahadikusumah lahir pada tanggal 10 Oktober 1924 dari pasangan Raden Rangga Wirahadikusumah dan Raden Ratnaringrum. Umar dilahirkan sebagai keluarga bangsawan dan menyelesaikan pendidikannya di bawah Pemerintah Kolonial Belanda.
Pada tahun 1943, dengan Indonesia saat itu di bawah pendudukan Jepang, Umar bersama dengan kelompok pemuda beroperasi di bawah pengawasan Pemerintah Kerja Jepang. Kelompok-kelompok pemuda memberikan beberapa pelatihan fisik yang Umar melakukan. Hal ini diikuti pada Oktober 1944 oleh PETA, pasukan tambahan yang terdiri dari rekrutan Indonesia yang dimaksudkan untuk membantu Jepang dalam melawan Sekutu. Ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, Umar, seperti banyak pemuda lain dari usia yang sama bergabung denganTentara Keamanan Rakyat, cikal bakal TNI. Umar menikah dengan Karlina dan memiliki dua anak perempuan.
Ia juga adalah paman dari Agus Wirahadikusumah, seorang perwira militer yang menjadi Panglima Kostrad. Pada bulan Maret tahun 1983, Umar mencapai puncak kariernya. Soeharto, yang telah dipilih untuk masa jabatan keempat sebagai Presiden berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memilih Umar untuk menjadi wakil presidennya. Pemilihan ini dianggap menjadi pilihan yang agak tak terduga mengingat karier Umar dalam politik di Indonesia tidak lebih memucat dibandingkan dengan dua pendahulunya, Hamengku Buwono IX dan Adam Malik. Meskipun kepribadian rendah hati, Umar memiliki reputasi yang baik dan dihormati secara luas.
Sebagai wakil presiden, Umar menjadi salah satu dari sangat sedikit dalam rezim Soeharto yang memilih untuk memberantas korupsi. Sebagai orang yang religius, Umar berharap bahwa agama dapat digunakan untuk mengubah koruptor untuk melakukan perbuatan yang benar. Umar juga melakukan inspeksi kejutan (kadang-kadang penyamaran) ke kota-kota dan desa-desa daerah untuk memantau bagaimana kebijakan pemerintah berpengaruh terhadap rakyat. Selama menjadi Wakil Presiden Umar juga mengadakan pelayanan doa di Istana Wakil Presiden
Karier Umar sebagai Wakil Presiden berakhir pada Maret 1988 ketika ia digantikan oleh Sudharmono. Banyak yang kecewa melihat dia tidak melanjutkan untuk masa jabatan kedua sebagai Wakil Presiden. Hal ini menjadi bukti reputasi yang baik bahwa Sudharmono ingin memastikan penerimaan Umar untuk tidak melanjutkan sebagai Wakil Presiden untuk periode selanjutnya.
Masa jabatan12 Maret 1983 – 11 Maret 1988
Presiden Soeharto
Didahului oleh Adam Malik
Digantikan oleh
Sudharmono
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan ke-8
Masa jabatan1973–1983
Presiden Soeharto
Didahului oleh D. Suprayogi
Digantikan oleh
M. Jusuf
Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-9
Masa jabatan25 November 1969 – 27 April 1973
Presiden Soeharto
Didahului oleh Maraden Panggabean
Digantikan oleh
Surono Reksodimejo
Panglima Kostrad ke-2
Masa jabatan2 Desember 1965 – 27 Mei 1967
Presiden SoekarnoSoeharto
Didahului oleh Soeharto
Digantikan oleh
Kemal Idris
Panglima Komando Daerah Militer Jaya ke-1
Masa jabatan1960 – 1965
Presiden Soekarno
Didahului oleh Tidak ada, jabatan baru
Digantikan oleh
Amir Machmud
Informasi pribadi
Lahir 10 Oktober 1924 Situraja, Sumedang,Jawa
Barat, Hindia Belanda
Meninggal 21 Maret 2003 (umur 78) Jakarta, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Partai politik Golkar
Suami/istri Karlinah Djaja Atmadja
Anak Rina ArianiNila Shanti
Profesi Militer
Agama Islam
Tanda tangan Tanda tangan Umar Wirahadikusumah
Dinas militer
Pengabdian Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas 1945–1973
Pangkat
Jenderal
Unit Kodam Siliwangi
Kodam Jaya
Kostrad
Komando Panglima Kodam Jaya
Panglima Kostrad
Perang Revolusi Nasional IndonesiaPeristiwa MadiunPemberontakan PRRI
Wakil Presiden Indonesia ke-5
Soedharmono
Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Soedharmono, S.H (lahir di Cerme, Gresik, Jawa Timur, Indonesia, 12 Maret 1927 – meninggal di Jakarta, Indonesia, 25 Januari 2006 pada umur 78 tahun) adalah wakil presiden indonesia kelima yang menjabat selama periode 1988-1993. Lahir di Cerme, Gresik, Jawa Timur pada tanggal 12 Maret 1927 ia sudah menjadi yatim piatu dari kecil. Ibunya Soekarsi meninggal ketika melahirkan adik bungsu Soedharmono (1930). Ayahnya R. Wiroredjo meninggal 6 bulan kemudian karena sakit.Sudharmono kemudian pergi untuk tinggal bersama pamannya, seorang juru tulis yang bekerja untuk Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Walaupun demikian, selama dibesarkan ia banyak berpindah-pindah untuk tinggal bersama sejumlah sanak keluarganya, baik dari pihak ibu maupun ayahnya.
Soedharmono baru saja menyelesaikan sekolah menengah pertama ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari Belanda pada tahun 1945. Setelah memutuskan untuk berhenti dari pendidikan lanjutan, Soedharmono turut membantu mengumpulkan senjata dari tentara Jepang dalam persiapan pembentukan Tentara Nasional Indonesia. Hasilnya, ia menjadi Panglima Divisi Ronggolawe, posisi yang terus dipegangnya selama Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pasukan Belanda yang kembali menyerang Indonesia.
Sebagai Wakil Presiden, Sudharmono sangat aktif. Ia memulai kunjungan ke provinsi RI serta ke Departemen, Kantor Negara dan Lembaga Departemen Non Pemerintah, dan membentuk Tromol Pos 5000, tempat di mana orang-orang dapat mengirim saran dan keluhan dan pemerintah mereka. Sudharmono yang merupakan spesialis dalam memberikan bantuan administratif, juga diberi tugas oleh Soeharto untuk mengawasi birokrasi pemerintah.
Namun ABRI tetap menunjukkan ketidaksenangan mereka pada pemilihan Sudharmono sebagai Wakil Presiden. Di Munas Golkar (Oktober 1988), ABRI membalas dendam mereka kepada Sudharmono ketika mereka menjaga pemilihan Wahono sebagai Ketua Golkar. Anggota ABRI juga bertanggung jawab untuk kampanye kotor yang menuduh Sudharmono sebagai seorang komunis. Akhirnya pada Maret 1993 untuk mencegah harus berurusan dengan Wakil Presiden, Try Sutrisno segera dicalonkan oleh ABRI sebagai Wakil Presiden tanpa menunggu Soeharto untuk membuat pilihannya.
Masa jabatan11 Maret 1988 – 11 Maret 1993
Presiden Soeharto
Didahului oleh Umar Wirahadikusumah
Digantikan oleh
Try Sutrisno
Ketua Umum Partai Golkar ke-4
Masa jabatan1983 – 1988
Didahului oleh Amir Murtono
Digantikan oleh
Wahono
Menteri Sekretaris Negara Indonesia ke-3
Masa jabatan8 April 1972 – 21 Maret 1988
Presiden Soeharto
Didahului oleh Alamsyah Ratu Perwiranegara
Digantikan oleh
Moerdiono
Menteri Dalam Negeri Indonesia ke-18
Masa jabatan1 Oktober 1982 – 19 Maret 1983
Presiden Soeharto
Didahului oleh Amir Machmud
Digantikan oleh
Soepardjo Rustam
Informasi pribadi
Lahir 12 Maret 1927 Cerme, Gresik, Jawa
Timur, Hindia Belanda
Meninggal 25 Januari 2006 (umur 78) Jakarta, Indonesia
Partai politik Golkar
Suami/istri Emma Norma
Profesi Militer
Agama Islam
Tanda tangan
Dinas militer
Pengabdian Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas 1945-1968
Pangkat
Letnan Jenderal
Komando Divisi RonggolaweKomando Operasi Tertinggi (KOTI)
Perang Revolusi Nasional IndonesiaKonfrontasi Indonesia-Malaysia
Wakil Presiden Indonesia ke-6
Try SutrisnoJenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 15
November 1935; umur 80 tahun) adalah Wakil Presiden Indonesia ke-6 periode 1993-1998. Try Sutrisno lahir pada 15 November 1935 di Surabaya, Jawa Timur. Ayahnya Subandi adalah sopir ambulans, dan ibunya Mardiyah adalah ibu rumah tangga. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Belanda kembali untuk mengklaim kembali Indonesia sebagai koloni mereka. Try Sutrisno dan keluarganya pindah dari Surabaya ke Mojokerto. Ayahnya bekerja sebagai petugas medis untuk Batalyon Angkatan Darat Poncowati, memaksa Try Sutrisno untuk berhenti sekolah dan mencari nafkah sebagai penjual rokok dan penjual koran.
Pada usia 13, Try Sutrisno ingin bergabung dengan Batalyon Poncowati dan melawan tapi tidak ada yang menganggapnya serius dan ia akhirnya dipekerjakan sebagai kurir. Tugas Try Sutrisno adalah untuk mencari informasi ke daerah-daerah yang diduduki oleh tentara Belanda serta mengambil obat untuk Angkatan Darat Indonesia. Akhirnya pada tahun 1949, Belanda mundur dan mengakui kemerdekaan Indonesia. Try Sutrisno dan keluarganya kemudian kembali ke Surabaya di mana ia menyelesaikan pendidikannya pada tahun 1956. Setelah lulus dari SMA, Try Sutrisno ingin mendaftar di ATEKAD (Akademi Teknik Angkatan Darat). Dia berpartisipasi dan lulus dalam ujian masuk, sebelum gagal dalam pemeriksaan fisik. Meskipun demikian, Mayor Jenderal GPH Djatikusumo tertarik dengan Try dan memanggilnya kembali. Try Sutrisno berpartisipasi dalam pemeriksaan psikologis di Bandung, Jawa Barat, dan ia diterima di ATEKAD.
Meskipun ia telah menerima Try Sutrisno sebagai Wakil Presiden, namun Soeharto merasa tidak senang pada Wakil Presidennya. Soeharto menunjukkan sedikit hal dan bahkan tidak berkonsultasi dengannya dalam proses pembentukan kabinet. Saat Soeharto berkunjung ke Mesir tahun 1995, Try dalam sebuah pemberitaan di harian nasional menyatakan jika dalam bisnis, anak pejabat jangan pakai nama bapaknya, pihak penguasa marah dan sejak itu pemberitaan Try Sutrisno di harian manapun ditiadakan. Beberapa bulan kemudian Ibu Negara wafat.Pengabaian lainnya datang pada akhir 1997 ketika Soeharto harus pergi ke Jerman untuk menerima perawatan kesehatan. Alih-alih mendelegasikan Try Sutrisno untuk menjalankan tugas Presiden, Soeharto memerintahkan Menteri Sekretaris Negara, Moerdiono untuk datang ke kediamannya untuk menerima tugas Presiden. Sebuah KTT APEC juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri, Ali Alatas.
Pada tahun 1998, pada Sidang Umum MPR lainnya yang akan diselenggarakan dan Asia Tenggara sedang menderita akibat Krisis Finansial Asia, banyak yang ingin Try Sutrisno untuk mengemban masa jabatan kedua sebagai Wakil Presiden. Meskipun ada dukungan yang kuat, Try Sutrisno tidak menegaskan dirinya dan pilihan Soeharto untuk Wakil Kepresidenan diserahkan kepada Habibie.
Masa jabatan11 Maret 1993 – 10 Maret 1998
Presiden Soeharto
Didahului oleh Sudharmono
Digantikan oleh
Bacharuddin Jusuf Habibie
Informasi pribadi
Lahir 15 November 1935 (umur 80) Surabaya, Jawa Timur,Hindia
Belanda
Partai politik GolkarPartai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Suami/istri Tuti Sutiawati
Agama Islam
Tanda tangan
Dinas militer
Pengabdian Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas 1959–1993
Pangkat
Jenderal TNI
Unit Zeni
Masa jabatan
11 Maret 1993 – 10 Maret 1998
Presiden Soeharto
Didahului oleh Sudharmono
Digantikan oleh
Bacharuddin Jusuf Habibie
Informasi pribadi
Lahir 15 November 1935 (umur 80) Surabaya, Jawa Timur,Hindia
Belanda
Partai politik GolkarPartai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Suami/istri Tuti Sutiawati
Agama Islam
Tanda tangan
Dinas militer
Pengabdian Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas 1959–1993
Pangkat
Jenderal TNI
Unit Zeni
Wakil Presiden Indonesia Ke-7
Bacharuddin Jusuf Habibie
Prof. Dr. -Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng (lahir
di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936; umur 79 tahun) adalah Presiden
Republik Indonesia yang ketiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri
dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan
oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20
Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7
hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie
merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan
terpendek. Saat ini namanya diabadikan sebagai nama salah satu universitas di
Gorontalo, menggantikan nama Universitas Negeri Gorontalo.
Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi
Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ayahnya yang berprofesi
sebagai ahli pertanian berasal dari etnis Gorontalo dan memiliki keturunan Bugis,
sedangkan ibunya beretnis Jawa. R.A. Tuti Marini Puspowardojo adalah anak seorang
spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai
pemilik sekolah. B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962,
dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal
Habibie. Ia pernah berilmu di SMAK Dago. Ia belajar teknik mesin di Universitas
Indonesia Bandung (Sekarang Institut Teknologi Bandung) tahun 1954. Pada1955-
1965 ia melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat
terbang, di RWTH Aachen,Jerman Barat, menerima gelar diplom
ingenieur pada 1960 dan gelar doktor ingenieur pada 1965 dengan predikatsumma
cum laude.
Wakil Presiden Indonesia ke-7Masa jabatan
11 Maret 1998 – 21 Mei 1998Presiden SoehartoDidahului oleh
Try Sutrisno
Digantikan oleh
Megawati Soekarnoputri
Menteri Negara Riset dan Teknologi Indonesia ke-4
Masa jabatan29 Maret 1978 – 16 Maret 1998
Presiden SoehartoDidahului oleh
Soemitro Djojohadikoesoemo
Digantikan oleh
Rahardi Ramelan
Kepala Badan Pengusahaan Batam ke-3Masa jabatan
Maret 1978 – Maret 1998Didahului oleh
JB Sumarlin
Digantikan oleh
Junus Effendi Habibie
Informasi pribadiLahir 25 Juni 1936 (umur 79)
Afdeling Parepare,Celebes, Hindia Belanda(Parepare, Sulawesi Selatan)
Kebangsaan Indonesia Jerman (Kehormatan)
Partai politik Golongan Karya
Suami/istri Hasri Ainun BesariAnak Ilham Akbar
Thareq KemalAlma mater Universitas Indonesia Bandung
Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen
Profesi InsinyurAgama IslamTanda tangan
Wakil Presiden Indonesia ke-8
Megawati Soekarnoputri
Dr.(H.C.) Hj. Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri atau umumnya lebih dikenal sebagai Megawati Soekarnoputri atau biasa disapa dengan panggilan "Mbak Mega" (lahir di Yogyakarta, 23 Januari 1947; umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 — 20 Oktober 2004. Ia merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan anak dari presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi Presiden Indonesia. Pada 20 September 2004, ia kalah suara dari Susilo Bambang Yudhoyonodalam Pemilu Presiden 2004 putaran yang kedua.Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Sidang Istimewa MPR ini diadakan dalam menanggapi langkah Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembaga MPR/DPRdan Partai Golkar. Ia dilantik pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 1999–2001, ia menjabat Wakil Presiden pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Megawati juga merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sejak memisahkan diri dariPartai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999.
Megawati Soekarnoputri adalah anak kedua Presiden Soekarno yang telah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Ibunda Megawati, Fatmawati, adalah seorang gadis kelahiran Bengkulu di manaSoekarno dahulu pernah diasingkan pada masa penjajahan Belanda. Ia dilahirkan pada masa Agresi Militer Belanda. Pada waktu Soekarno diasingkan ke pulau Bangka, Fatmawati melahirkan seorang bayi yang dinamai Megawati Soekarno Putri, pada tanggal 23 Januari 1947 di kampung Ledok Ratmakan, tepi barat Kali Code. Setelah kemerdekaan Indonesia, Megawati lalu dibesarkan dalam suasana kemewahan di Istana Merdeka.
Dia pernah menuntut ilmu di Universitas Padjadjaran di Bandung (tidak sampai lulus) dalam bidang pertanian, selain juga pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (juga tidak sampai lulus).
Wakil Presiden Indonesia ke-8Masa jabatan
20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001Presiden Abdurrahman WahidDidahului oleh Bacharuddin Jusuf HabibieDigantikan oleh
Hamzah Haz
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P)Petahana
Mulai menjabat1999
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia(PDI)Masa jabatan
22 Januari 1993 – 27 Juli 1996Didahului oleh SoerjadiDigantikan oleh
Soerjadi
Anggota DPR RI Fraksi Demokrasi PembangunanMasa jabatan1987 – 1997
Presiden SoehartoInformasi pribadi
Lahir Dyah Permata Megawati Setyawati Sukarnoputri23 Januari 1947 (umur 69)
Yogyakarta, IndonesiaKebangsaan IndonesiaPartai politik PDI (1986–96)
PDI-P (1999–)Suami/istri Surindro Supjarso
(1968-1971; alm.)Hassan Gamal A. Hasan(1972; dibatalkan oleh PTA)Taufiq Kiemas(1973-2013; alm.)
Relasi Soekarno (ayah)Anak Mohammad Rizki Pratama
Mohammad Prananda(dari Surindro Supjarso)Puan Maharani(dari Taufiq Kiemas)
Agama IslamTanda tangan
Wakil Presiden Indonesia ke-9 Hamzah Haz
Dr. H. Hamzah Haz, M.A., Ph.D. (lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, 15 Februari 1940; umur 75 tahun) adalah Wakil Presiden Republik Indonesia kesembilan yang menjabat sejak tahun 2001 bersamaan dengan naiknya Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Republik Indonesia. Dalam kepartaian, Hamzah Haz menjabat sebagai Ketua UmumPartai Persatuan Pembangunan (PPP) tahun 1998-2007. Pada 1961 setelah lulus dari Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) di Pontianak, ia menjadi Wartawan surat kabar Bebas, Hamzah pernah kuliah di Yogyakarta sampai lulus pada 1965 dan melanjutkan kuliah di Jurusan Ilmu Perusahaan Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura. Selama menuntut ilmu di Pontianak, ia juga merupakan Ketua Presidium KAMI Konsulat Pontianak. Pada tahun 1971 Hamzah pernah menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat, setelah itu dia menjadi wakil rakyat bagi NU pada tahun itu juga. Pasca terjadinya fusi antara Nahdlatul Ulama (NU) dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah aktif bergerak menjadi anggota DPR bagi PPP serta menjadi pengurus penting PPP sampai akhirnya menjabat mejadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu.
Pada 1998 Hamzah Haz diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) oleh Presiden Habibie, namun ia mengundurkan diri setelah satu tahun menjabat akibat desakan masyarakat agar pimpinan partai tidak menjabat menteri. Namun ketika Presiden Abdurrahman Wahid memintanya menjadi menteri pada Kabinet Persatuan Nasional sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dia kembali menerima amanat tersebut, dan kembali pada 26 November 1999 Hamzah kembali mengundurkan diri dengan alasan yang sama dan ingin fokus ke partai. Aksi pengunduran itu juga merupakan aksi pengunduran diri pertama dalam kabinet Persatuan Nasional setelah Hamzah hanya menjabat selama dua bulan. Puncak karier politik Hamzah Haz adalah ketika ia berhasil menjabat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia menggantikan Megawati Soekarnoputriyang saat itu naik jabatan menjadi Presiden Republik Indonesia menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid yang diberhentikan melalui Sidang Istimewa MPR yang dipimpin Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat saat itu, Amien Rais
Dalam pemilihan Wakil Presiden yang dilakukan oleh 700 orang anggota MPR tersebut, Hamzah Haz berhasil unggul dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Akbar Tandjung
Pada Pemilu 2004, Partai Persatuan Pembangunan meraih posisi keempat, berada di bawah Partai Kebangkitan Bangsa dengan 8,15% suara, sehingga Hamzah Haz dicalonkan sebagai calon presiden oleh partainya, PPP, berpasangan dengan Agum Gumelar sebagai calon wakil presiden, namun ia kalah dengan perolehan suara hanya 3%.
Masa jabatan26 Juli 2001 – 20 Oktober 2004
Presiden Megawati SoekarnoputriDidahului oleh Megawati SoekarnoputriDigantikan Jusuf Kalla
olehMenteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia ke-10Masa jabatan
26 Oktober 1999 – 26 November 1999Presiden Abdurahman WahidDidahului oleh Haryono SuyonoDigantikan oleh
Basri Hasanuddin
Menteri Negara Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
Masa jabatan23 Mei 1998 – 18 Mei 1999
Presiden B. J. HabibieDidahului oleh Sanyoto SastrowardoyoDigantikan oleh
Marzuki Usman
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ke-4
Masa jabatan1998 – 2007
Didahului oleh Ismail Hassan MetareumDigantikan oleh
Suryadharma Ali
Informasi pribadiLahir 15 Februari 1940 (umur 75)
Ketapang, Kalimantan Barat, Hindia Belanda
Kebangsaan IndonesiaPartai politik PPPSuami/istri Asmaniah
Titin KartiniAgama Islam
Wakil Presiden Indonesia ke-10
Muhammad Jusuf Kalla
Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla saja atau JK (lahir di Watampone, Kabupaten Bone,Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942; umur 73 tahun) adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014 . JK pernah menjabat sebagai Wakil Presiden pada periode 2004–2009 dan Ketua Umum Partai Golongan Karyapada periode yang sama. JK menjadi capres bersama Wiranto dalam Pilpres 2009 yang diusung Golkar dan Hanura.
Pada 19 Mei 2014, JK secara resmi dicalonkan sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo dalam deklarasi pasangan capres-cawapres Jokowi-JK, di Gedung Joang '45, Jakarta Pusat. Pasangan ini diusung oleh lima partai yaitu PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, dan PKPI.
Jusuf Kalla digandeng calon presiden Joko Widodo dalam ajang Pemilihan Presiden 2014. Pasangan ini kemudian dalam pengundian mendapat nomor urut dua dan mempunyai tagline populer, "Salam Dua Jari". Oleh Komisi Pemilihan Umum, tanggal 22 Juli 2014 atau enam hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1435 H, Jokowi-JK memenangkan pilpres namun ditolak oleh kubu Prabowo-Hatta yang kemudian menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Serangkaian sidang di MK ternyata menolak permohonan kubu Prabowo-Hatta dan secara hukum menguatkan legitimasi Jokowi-JK selaku presiden dan wapres terpilih periode 2014-2019. JK dilantik sebagai wapres pada 20 Oktober 2014. Seiring dengan pelantikannya tersebut, ia adalah wakil presiden pertama yang terpilih untuk dua kali masa jabatan melalui pemilihan umum. Masa jabatan pertama dilaluinya bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009.
Wakil Presiden Indonesia ke-10Masa jabatan
20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009Presiden Susilo Bambang YudhoyonoDidahului oleh
Hamzah Haz
Digantikan oleh
Boediono
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia ke-12
Masa jabatan9 Agustus 2001 – 22 April 2004
Presiden Megawati SoekarnoputriDidahului oleh
Basri Hasanuddin
Digantikan oleh
Abdul Malik Fadjar(ad interim)
Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia ke-27
Masa jabatan26 Oktober 1999 – 24 Agustus 2000
Presiden Abdurahman WahidDidahului oleh
Rahardi Ramelan
Digantikan oleh
Luhut Binsar Panjaitan
Ketua Umum Partai Golkar ke-8Masa jabatan
9 Oktober 2004 – 9 Oktober 2009Didahului oleh
Akbar Tandjung
Digantikan oleh
Aburizal Bakrie
Anggota MPR RI Fraksi Utusan DaerahMasa jabatan1997 – 1999
Presiden SoehartoBacharuddin Jusuf Habibie
Anggota DPR RI Fraksi Karya PembangunanMasa jabatan1982 – 1987
Presiden SoehartoInformasi pribadi
Lahir 15 Mei 1942 (umur 73)Watampone, Sulawesi Selatan,
Masa Pendudukan JepangKebangsaan Indonesia
Partai politik Partai Golongan Karya
Suami/istri Mufidah Miad SaadAnak Muchlisa Kalla
Solichin KallaMuswira KallaChaerani KallaImelda Kalla
Profesi PengusahaAgama IslamTanda tangan
Wakil Presiden Indonesia ke-11 Boediono
Prof. Dr. H. Boediono, M.Ec. (lahir di Blitar, Jawa Timur, 25 Februari 1943; umur 72 tahun) adalah Wakil Presiden Indonesia kesebelas yang menjabat sejak 20 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014. Ia terpilih dalam Pilpres 2009bersama pasangannya, presiden yang sedang menjabat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,Menteri Keuangan, Menteri Negara Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, dan Direktur Bank Indonesia (sekarang setara Deputi Gubernur). Saat ini ia juga mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Madasebagai guru besar. Oleh relasi dan orang-orang yang seringkali berinteraksi dengannya ia dijuluki The man to get the job done. Ketika Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai presiden, banyak orang yang mengira bahwa Boediono akan dipertahankan dalam jabatannya, namun posisinya ternyata ditempati Jusuf Anwar. Menurut laporan, Boediono sebenarnya telah diminta oleh Presiden Yudhoyono untuk bertahan, namun ia memilih untuk beristirahat dan kembali mengajar. Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada 5 Desember 2005 , Boediono diangkat menggantikan Aburizal Bakrie menjadi Menteri Koordinator bidang Perekonomian. Indikasi Boediono akan menggantikan Aburizal Bakrie direspon sangat positif oleh pasar sejak hari sebelumnya dengan menguatnya IHSG serta mata uang rupiah. Kurs rupiah menguat hingga dibawah Rp 10.000 per dolar AS. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEJ juga ditutup menguat hingga 23,046 poin (naik sekitar 2 persen) dan berada di posisi 1.119,417, berhasil menembus level 1.100. Ini karena Boediono dinilai mampu mengelola makro-ekonomi yang kala itu belum didukung pemulihan sektor riil dan moneter.
Pada tanggal 9 April 2008, DPR mengesahkan Boediono sebagai Gubernur Bank Indonesia, menggantikan Burhanuddin Abdullah. Ia merupakan calon tunggal yang diusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pengangkatannya didukung oleh Burhanuddin Abdullah, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kamar Dagang Industri atauKadin, serta seluruh anggota DPR kecuali fraksi PDIP.
Ketika namanya diumumkan sebagai calon wakil presiden mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada bulan Mei 2009, banyak pihak yang tidak bisa menerima dengan berbagai alasan, seperti tidak adanya pengalaman politik, pendekatan ekonominya yang liberal, serta bahwa ia juga orang Jawa (SBY juga orang Jawa). Namun, ia dipilih oleh SBY karena ia sangat bebas kepentingan dan konsisten dalam melakukan reformasi di bidang keuangan. Pasangan ini didukung Partai Demokrat dan 23 partai lainnya, termasuk PKB, PPP, PKS, dan PAN. Pada Pemilihan Umum 8 Juli 2009, pasangan SBY-Boediono menang atas dua pesaingnya, Megawati—Prabowo dan Kalla—Wiranto.
Wakil Presiden Indonesia ke-11
Masa jabatan20 Oktober 2009 – 20 Oktober 2014
Presiden Susilo Bambang YudhoyonoDidahului oleh Muhammad Jusuf KallaDigantikan oleh
Muhammad Jusuf Kalla
Gubernur Bank Indonesia ke-13Masa jabatan
22 Mei 2008 – 16 Mei 2009Presiden Susilo Bambang YudhoyonoDidahului oleh Burhanuddin AbdullahDigantikan oleh
Miranda Goeltom (Plt.)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ke-11
Masa jabatan5 Desember 2005 – 22 Mei 2008 [1]
Presiden Susilo Bambang YudhoyonoDidahului oleh Aburizal BakrieDigantikan oleh
Sri Mulyani Indrawati (Plt.)
Menteri Keuangan Indonesia ke-24Masa jabatan
9 Agustus 2001 – 20 Oktober 2004Presiden Megawati SoekarnoputriDidahului oleh Rizal RamliDigantikan oleh
Jusuf Anwar
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ke-6Masa jabatan
23 Mei 1998 – 26 Oktober 1999Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie
Abdurrahman WahidDidahului oleh Ginandjar KartasasmitaDigantikan oleh
Kwik Kian Gie
Informasi pribadiLahir 25 Februari 1943 (umur 72)
Blitar, Jawa Timur,Wilayah Kolonial Jepang
Kebangsaan IndonesiaPartai politik IndependenSuami/istri HerawatiAnak Ratriana Ekarini
Dios KurniawanTempat Yogyakarta
tinggalAlma mater University of Western Australia
Monash UniversityUniversity of PennsylvaniaUniversitas Gadjah Mada
Profesi EkonomDosen
Agama IslamTanda tangan
Sosial mediaAkun Twitter Boediono
Wakil Presiden Indonesia ke-12
Muhammad Jusuf Kalla
Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering ditulis Jusuf Kalla saja atau JK (lahir di Watampone, Kabupaten Bone,Sulawesi Selatan, 15 Mei 1942; umur 73 tahun) adalah Wakil Presiden Indonesia yang menjabat sejak 20 Oktober 2014 . JK pernah menjabat sebagai Wakil Presiden pada periode 2004–2009 dan Ketua Umum Partai Golongan Karyapada periode yang sama. JK menjadi capres bersama Wiranto dalam Pilpres 2009 yang diusung Golkar dan Hanura.
Pada 19 Mei 2014, JK secara resmi dicalonkan sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo dalam deklarasi pasangan capres-cawapres Jokowi-JK, di Gedung Joang '45, Jakarta Pusat. Pasangan ini diusung oleh lima partai yaitu PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, dan PKPI.
Jusuf Kalla digandeng calon presiden Joko Widodo dalam ajang Pemilihan Presiden 2014. Pasangan ini kemudian dalam pengundian mendapat nomor urut dua dan mempunyai tagline populer, "Salam Dua Jari". Oleh Komisi Pemilihan Umum, tanggal 22 Juli 2014 atau enam hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1435 H, Jokowi-JK memenangkan pilpres namun ditolak oleh kubu Prabowo-Hatta yang kemudian menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Serangkaian sidang di MK ternyata menolak permohonan kubu Prabowo-Hatta dan secara hukum menguatkan legitimasi Jokowi-JK selaku presiden dan wapres terpilih periode 2014-2019. JK dilantik sebagai wapres pada 20 Oktober 2014. Seiring dengan pelantikannya tersebut, ia adalah wakil presiden pertama yang terpilih untuk dua kali masa jabatan melalui pemilihan umum. Masa jabatan pertama dilaluinya bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2004-2009.
Wakil Presiden Indonesia ke-12Petahana
Mulai menjabat20 Oktober 2014
Presiden Joko WidodoDidahului oleh
Boediono
Ketua Umum Palang Merah Indonesia ke-12Petahana
Mulai menjabat22 Desember 2009
Didahului oleh
Mar'ie Muhammad
Wakil Presiden Indonesia ke-10Masa jabatan
20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2009Presiden Susilo Bambang YudhoyonoDidahului oleh
Hamzah Haz
Digantikan oleh
Boediono
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia ke-12
Masa jabatan9 Agustus 2001 – 22 April 2004
Presiden Megawati SoekarnoputriDidahului oleh
Basri Hasanuddin
Digantikan oleh
Abdul Malik Fadjar(ad interim)
Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Indonesia ke-27
Masa jabatan26 Oktober 1999 – 24 Agustus 2000
Presiden Abdurahman WahidDidahului oleh
Rahardi Ramelan
Digantikan oleh
Luhut Binsar Panjaitan
Ketua Umum Partai Golkar ke-8Masa jabatan
9 Oktober 2004 – 9 Oktober 2009Didahului oleh
Akbar Tandjung
Digantikan oleh
Aburizal Bakrie
Anggota MPR RI Fraksi Utusan Daerah
Masa jabatan1997 – 1999
Presiden SoehartoBacharuddin Jusuf Habibie
Anggota DPR RI Fraksi Karya PembangunanMasa jabatan1982 – 1987
Presiden SoehartoInformasi pribadi
Lahir 15 Mei 1942 (umur 73)Watampone, Sulawesi Selatan,
Masa Pendudukan JepangKebangsaan IndonesiaPartai politik
Partai Golongan KaryaSuami/istri Mufidah Miad SaadAnak Muchlisa Kalla
Solichin KallaMuswira KallaChaerani KallaImelda Kalla
Profesi PengusahaAgama IslamTanda tangan