nan.docx

9
Malaria adalah penyakit menular akibat infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria yang bernama Anopheles. Nyamuk Anopheles penyebab penyakit malaria ini banyak terdapat pada daerah dengan iklim sedang khususnya di benua Afrika dan India. Termasuk juga di Indonesia. Parasit plasmodium yang ditularkan nyamuk ini menyerang sel darah merah. Sampai saat ini ada empat jenis plasmodium yang mampu menginfeksi manusia yaitu plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale dan plasmodium falciparum. Plasmodium falciparum merupakan yang paling berbahaya dan dapat mengancam nyawa Brotowali adalah tanaman herbal yang merambat dan biasa ditemukan di daerah Srilanka, India dan Asia Tenggara khusunya Indonesia. Di Indonesia, brotowali disebut juga bratawali atau akar aliali, sedangkan dalam bahasa latin memiliki nama Tinospora crispa (L.) Miers ex Hoff.f. Tinospora cordifolia (Thunb.) Miers dan juga T. rumphii Boerl. Brotowali tumbuh subur dengan mudah di daerah tropis, sering tumbuh di daratan tinggi, dan memanjat ke batang-batang pohon besar. Kulit batang berwarna abu-abu atau putih krem, kayunya berwarna putih, lembut, dan keropos, dan ketika baru dipotong berubah warna menjadi warna kuning. Daunnya berbentuk berbentuk hati, bunga berkelamin tunggal yang kehijauan di musim panas, dan merah di musim dingin. Getah kental berwarna kuning terang, dengan bau dan rasa pahit yang luar biasa. Kandungan Nutrisi Brotowali Berdasarkan hasil penelitian sejumlah senyawa atau konsituen telah diisolasi dari seluruh bagian tanaman. Konstituen utama termasuk alkaloid berberin, tinospporin, palmitine, tembetarine, kolin, isocolumbin, dan tetrahydropalmatine; steroid sitosterol, octacosanol, heptacosanol, nonacosan-15, hydroxyecdysone, makisterone, giloinsterol, lakton diterpenoid, furanolactones, tinosporon, dan columbin; dan glikosida glikosida 18-nonderodane, glikosida diterpen furanoid, tinocordifoliside, tinocordiside, cordiside, cordifoliside, plamatosides, dan syringin.

Transcript of nan.docx

Page 1: nan.docx

Malaria adalah penyakit menular akibat infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria yang bernama Anopheles. Nyamuk Anopheles penyebab penyakit malaria ini banyak terdapat pada daerah dengan iklim sedang khususnya di benua Afrika dan India. Termasuk juga di Indonesia.

Parasit plasmodium yang ditularkan nyamuk ini menyerang sel darah merah. Sampai saat ini ada empat jenis plasmodium yang mampu menginfeksi manusia yaitu plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale dan plasmodium falciparum. Plasmodium falciparum merupakan yang paling berbahaya dan dapat mengancam nyawa

Brotowali adalah tanaman herbal yang merambat dan biasa ditemukan di daerah Srilanka, India dan Asia Tenggara khusunya Indonesia. Di Indonesia, brotowali disebut juga bratawali atau akar aliali, sedangkan dalam bahasa latin memiliki nama Tinospora crispa (L.) Miers ex Hoff.f. Tinospora cordifolia (Thunb.) Miers dan juga T. rumphii Boerl.

Brotowali tumbuh subur dengan mudah di daerah tropis, sering tumbuh di daratan tinggi, dan memanjat ke batang-batang pohon besar. Kulit batang berwarna abu-abu atau putih krem, kayunya berwarna putih, lembut, dan keropos, dan ketika baru dipotong berubah warna menjadi warna kuning. Daunnya berbentuk berbentuk hati, bunga berkelamin tunggal yang kehijauan di musim panas, dan merah di musim dingin. Getah kental berwarna kuning terang, dengan bau dan rasa pahit yang luar biasa.

Kandungan Nutrisi Brotowali

Berdasarkan hasil penelitian sejumlah senyawa atau konsituen telah diisolasi dari seluruh bagian tanaman. Konstituen utama termasuk alkaloid berberin, tinospporin, palmitine, tembetarine, kolin, isocolumbin, dan tetrahydropalmatine; steroid sitosterol, octacosanol, heptacosanol, nonacosan-15, hydroxyecdysone, makisterone, giloinsterol, lakton diterpenoid, furanolactones, tinosporon, dan columbin; dan glikosida glikosida 18-nonderodane, glikosida diterpen furanoid, tinocordifoliside, tinocordiside, cordiside, cordifoliside, plamatosides, dan syringin.

Kandungan Bahan kimiaDi dalam brotowali terdapat bahan-bahan kimia yang diperlukan tubuh seperti Alkaloid berberin dan columbina, yang dipercaya mampu membunuh bakteri pada luka. Zat pikroretin merupakan zat yang memberikan rasa pahit pada brotowali yang dapat merangsang kerja urat saraf dan menjadikan sistem pernafasan dapat bekerja dengan baik, bersamaan dengan zat Palmatin, Glikosida, Harsa, Kolulin, dan zat pati.

Khasiat dan Manfaat Brotowali

Berikut beberapa manfaat brotowali yang telah dilakukan pengujian di laboratorium, sebagai berikut:

Page 2: nan.docx

Antineoplastik: berdasarkan hasil penelitian pada tikus dengan karsinoma implan menunjukan terjadi pengurangan massa tumor dan peningkatan waktu hidup serta menurunnya laju penurunanan berat badan dengan pemberian ekstrak dalam beberapa percobaan pada tikus. Ekstrak brotowali menunjukkan efek regulasi pada sitokin serum, dengan penghambatan angiogenesis akibat sel melanoma tikus. Sedangkan berdasarkan percobaan klinis pada manusia menunjukan bahwa brotowali dapat membantu menyembuhkan kanker hati.

Anti-diabetes dan hipolipidemik: Ekstrak air dan etanol daun, akar, dan batang brotowali diberikan pada tikus diabetes menyebabkan penurunan kadar glukosa darah yang mirip dengan glibenclamide dan insulin, namun tergantung dosis. Dalam percobaan yang sama, serum dan kolesterol jaringan, fosfolipid, dan asam lemak bebas juga berkurang. Namun, percobaan klinis pada manusia masih belum teruji.

Anti-oksidan: Dalam studi vitro telah menunjukkan penghambatan peroksidasi lipid, penghambatan aktivitas nitrat oksida sintase, dan penangkapan radikal oksida nitrat bebas, serta generasi superoksida dan radikal hidroksil.

Efek imunologi: Brotowali secara luas digunakan di India kuno sebagai imunostimulan. Syringin, cordiol, cordioside, dan cordifoliosides A dan B adalah zat aktif yang bertanggung jawab untuk anticomplement dan aktivitas imunomodulator. Studi pada tikus menunjukkan modulasi respon imun terhadap stres melalui sitokin, dan penghambatan stress ulserasi lambung dan hipotermia juga telah dibuktikan pada tikus.

Antidepresan: Brotowali menunjukkan aktivitas antidepresan, mungkin melalui penghambatan aktivitas monoamine oxidase.

Anti–osteoporosis: Studi yang terbatas pada tikus oleh 1 kelompok peneliti memaparkan efek antiporotik ekstrak batang dan beta-ecdysone pada kepadatan tulang, dianggap bertindak melalui mekanisme independen reseptor estrogen.

Alergi (hay fever): Ekstrak brotowali secara signifikan mengurangi bersin, gatal hidung, dan hidung tersumbat setelah sekitar 2 bulan pengobatan.

Menyembuhkan malaria

Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit plasmodium. Penularan penyakit ini adalah dengan perantara nyamuk. Kasus terjadinya penyakit ini sering kali terjadi, dan tak jarang bisa berujung pada kematian.

Pengobatan alami penyakit ini salah satunya adalah dengan menggunakan ramuan herbal yang berasal dari tanaman brotowali. Caranya adalah dengan mengkonsumsi ramuan hasil rebusan daun brotowali yang dicampur dengan madu sebanyak 3 kali sehari.

Manfaat lain: sakit perut, demam, rematik, dan lain sebagainya.

Page 3: nan.docx

Bagian Brotowali Yang Bermanfaat

Bagian tanaman brotowali yang bermanfaat adalah bagian batang. Bagian batang mengandung getah yang rasanya sangat pahit. Namun, dari bagian itulah terdapat zat-zat yang berkhasiat bagi tubuh.

Efek Samping Brotowali

Bratawali tampaknya aman bila digunakan jangka pendek. Keamanan penggunaan jangka panjang, lebih dari 8 minggu, tidak diketahui. Beberapa kelompok dengan kondisi tertentu harus mewaspadai efek samping brotowali yang bisa saja membahayakan.

Kehamilan dan menyusui: Tidak cukup diketahui tentang penggunaan brotowali selama kehamilan dan menyusui. Tetap di sisi aman dan menghindari penggunaan.

Diabetes: Bratawali dapat menurunkan kadar gula darah. Gunakan hati-hati jika Anda memiliki diabetes, dan memonitor kadar gula darah. Dosis obat diabetes Anda mungkin perlu disesuaikan.

“Penyakit autoimun” seperti multiple sclerosis (MS), lupus (systemic lupus erythematosus, SLE), rheumatoid arthritis (RA), atau kondisi lain: brotowalii dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi lebih aktif, dan ini bisa meningkatkan gejala penyakit autoimun.

Bedah: Brotowali dapat mempengaruhi kadar gula darah, sehingga ada kekhawatiran bahwa mungkin mengganggu kontrol gula darah selama dan setelah operasi. Berhenti menggunakan brotowali minimal 2 minggu sebelum operasi dijadwalkan.

Dosis dan Cara Menggunakan Brotowali

Uji klinis untuk mendukung dosis terbatas, dengan dosis 300 mg ekstrak batang diambil 3 kali sehari selama 6 bulan. Beberapa uji klinis tersedia untuk menentukan dosis pada kondisi tertentu. Dalam memeriksa efektivitas di alergi rhinitis, 300 mg ekstrak diberikan 3 kali sehari selama 8 minggu. Demikian pula, sebuah studi klinis pada pasien HIV yang digunakan 300 mg dari standar air ekstrak batang brotowali 3 kali sehari selama 6 bulan

http://kb.123sehat.com/herbal/brotowali/.

Page 4: nan.docx

PARE SEBAGAI OBAT TRADISIONAL

Pare ( Momordica charantia) sering juga disebut dengan nama paria, parea, pepareh, popare, papari, pepare, pariane, kambeh, paya, prieu, foria, pariak, paliak, truwuk, paita, poya, pudu, pentoe, beleng-gede, pania, pepule, kakariano, taparipong merupakan tanaman menjalar dengan sulur berbentuk spiral. Rasa buah pare yang pahit ini menjadikan buah ini kurang disukai oleh masyarakat pada umumnya. Ternyata, dibalik kepahitan buah pare menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

KANDUNGAN PARE

Tanaman yang tergolong jenis sayur ini, tidak hanya buahnya saja yang bermanfaat, daun, biji bahkan akarnya pun dapat dimanfaatkan sebagai ramuan obat-obatan yang mampu meyembuhkan berbagai macam penyakit. Buah pare mengandung albiminoid, karbohidrat. Daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, serta minyak lemak. Kandungan akar pare berupa asam momordial dan asam oleanoat. Sedangkan biji pare mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.

MANFAAT PARE

Adanya kandungan zat kimia yang begitu banyak pada tanaman pare menyebabkan tanaman ini mempunyai banyak manfaat dalam menyembuhkan penyakit seperti diabetes (penyakit gula), radang perut, disentri, bronkhitis, meredakan sakit pada hati, meredakan batuk, wasir, anemia, serta rabun malam.

Selain itu pare juga dapat mengobati rematik,bisul, memperlancar Air Susu Ibu (ASI) , kreminen (terserang cacing kremi), demam pada ibu sehabis melahirkan (nifas), menyuburkan rambut, menghilangkan bekas luka, mengatasi kemandulan, nyeri haid, melangsingkan tubuh serta mengobati penyakit kulit.

Berikut ini beberapa ramuan herbal pare untuk mengobati penyakit diabetes (penyakit gula), disentri, bronkhitis, meredakan sakit pada hati, meredakan batuk, wasir, anemia serta rabun malam, mengobati bisul, memperlancar Air Susu Ibu (ASI) , kreminen (terserang cacing kremi), demam pada ibu sehabis melahirkan (nifas), menyuburkan rambut, menghilangkan bekas luka, mengatasi kemandulan, serta mengobati penyakit kulit

Tanaman Herbal Buah Pare dan Khasiatnya

Nama Latin : Momordica Charantia

Nama Lokal : Pare

Diskripsi : Tanaman pare ini tumbuh dipekarangan dan tumbuh merambat. Buah yang satu ini rasanya memang pahit, tapi dibalik kepahitannya ada sejuta manfaat untuk kesehatan tubuh. Pare selain dijadikan sebagai sayur juga bisa dijadikan sebagai obat herbal.

Page 5: nan.docx

Tanaman pare (Momordica charabtia) berasal dari kawasan Asia Tropis, namun belum dipastikan sejak kapan tanaman ini masuk ke wilayah Indonesia. Saat ini tanaman pare sudah dibudidayakan di berbagai daerah di wilayah Nusantara. Umumnya, pembudidayaan dilakukan sebagai usaha sampingan. Pare ditanam di lahan pekarangan, atau tegalan, atau di sawah bekas padi sebagai penyelang pada musim kemarau.

Ada sederetan penyebutan nama tanaman pare, misalnya: paria, parea, pepareh, popare, papari, pepare, pariane, kambeh, paya, prieu, foria, pariak, paliak, truwuk, paita, poya, pudu, pentoe, beleng-gede, pania, pepule, kakariano, dan taparipong. Ini menunjukka, tanaman pare sudah tersebar di pelosok daerah. Hanya saja, masih banyak belum diketahui, pare ternyata bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan beberapa penyakit maupun meningkatkan kesehatan manusia.

Ciri-ciri tanaman herbal buah pare :

Buah Pare

Pohon : Pare tergolong tanaman semak semusim, yang hidupnya menjalar atau merambat, dengan sulur berbentuk spiral.Daunnya tunggal, berbulu, berbentuk lekuk tangan, dan bertangkai sepanjang 10 cm.Bunganya berwarna kuning-muda. Batangnya masif mempunyai rusuk lima, berbulu agak kasar ketika masih muda, namun setelah tua gundul, warna hijau. Buahnya buni, bulat telur memanjang, warna hijau, kuning sampai jingga, dan rasanya pahit. Biji keras, warna cokelat kekuningan.

Zat-zat yang terkandung dalam buah pare :

kandungan kimia yang terdapat pada tanaman pare. Buahnya mengandung albiminoid, karbohidrat, dan zat warna, daunnya mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, dan minyak lemak, sementara akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat. Bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.

Berikut adalah beberapa khasiat tanaman herbal buah pare :

Khasiat BuahDisentri : Sediakan 2 buah pare segar, cuci lalu potong-potong. Tambahkan seperempat gelas air bersih, lalu diblender. Seduh dan peras. Silakan diminum 2 kali sehari.Kencing Manis : Ambil 2 buah pare, cuci dan lumatkan. Tambahkan setengah gelas air bersih. Aduk dan peras. Minum sehari sebanyak 1 ramuan. Diulang selama 2 minggu.Penambah ASI : Ambil 1 buah pare, cuci bersih, lalu rebus beberapa menit. Dipakai sebagai lalap.Bisul : Buah pare dipakai sebagai obat luar. Ambil 1 buah segar lantas dilumatkan. Borehkan pada bagian yang terkenal bisul.

Page 6: nan.docx

Bronkhitis : Sediakan 2-3 buah pare, lalu diambil sarinya. Berikan 1 sendok makan madu. Minum sekali sehari. Lakukan selama 3 bulan. Resep ini juga baik untuk menyembuhkan anemia, radang perut, sakit pada hati, nyeri haid, reumatik, dan melangsingkan tubuh.

Khasiat Daun Bisul dan cacing kremi : Sediakan 1 genggam daun segar, diberi seperempat cangkir air bersih, lalu blender. Saring dengan kain kasa. Jika perlu, tambahkan sedikit garam, gula aren secukupnya, dan jeruk nipis. Minum sekali sehari seperempat cangkir. Lakukan selama 1 minggu.Demam nifas : Ambil 3 daun pare segar, cuci bersih, dan lumatkan. Tambahkan segelas air dan sedikit garam, lalu seduh. Peras dan saring, lalu minum 2 kali sehari sebanyak setengah gelas.Penambah ASI : Sediakan 2 daun pare lalu panaskan beberapa saat. Kompreskan pada payudara.Sakit pada hati : Sediakan 6 gram daun pare segar, 5 gram rimpang temulawak, dan 110 ml air. Didihkan semua bahan selama 15 menit, lalu saring dengan kain kasa, dan peras. Minumlah sekali sehari. Ulangi selama 2 minggu.Rambut Subur : Ambil beberapa helai daun pare segar, cuci bersih lalu remas-remas. Cukup dioleskan ke kulit kepala anak.Batuk : Pilihlah 7 daun pare segar, lantas seduh dengan 2 sendok makan air bersih. Setelah itu, peras dan saring. Minum 2 kali sehari.Bekas luka : Cuci bersih segenggam daun pare segar, lalu lumatkan. Tambahkan air panas sedikit, lalu peras. Campur air perasan dengan 2 sendok makan tepung beras, lalu aduk sampai merata. Borehkan pada bagian bekas luka setiap hari.Wasir : Ambil 5 daun pare segar, tambahkan seperempat gelas air, didihkan dan peras. Ambil 3 sendok air perasan ini, lalu dicampur dengan segelas yoghurt cair. Minum setiap pagi.Kemandulan : Sediakan 27 gram sari daun pare segar, 7 butir lada hitam, 3 siung bawang putih, dan 27 gram gula jawa. Semua bahan dilumatkan, lalu tambahkan segelas air bersih. Didihkan dan peras. Minum air perasan setiap hari selama 3-4 bulan.Penyakit kulit : Buatlah 1 cangkir sari daun pare. Caranya, ambil 3 helai daun pare ditambah satu setengah cangkir air. Didihkan dan peras. Campur air perasan berupa sari ini dengan sesendok air jeruk. Minum sekali sehari.Rabun malam : Sari daun pare dioleskan di sekitar mata.

Khasiat Akar Disentri Amoeba : Ambil segenggam akar pare, tambahkan segelas air bersih. Didihkan dan peras. Minum sekali sehari.Ambeien : Ambil akar pare, cuci bersih, lantas lumatkan. Oleskan ramuan ini pada ambeien.

Sumber : www.coretan-berly.co.cc