Pembahasan Dan Kesimpulan

7
BAB IV PEMBAHASAN DAERAH KUTUB Salah satu ciri makhluk hidup adalah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut adaptasi. Adaptasi ini bertujuan untuk mempertahankan hidupnya. Tiap jenis makhluk hidup memiliki cara-cara adaptasi yang berbeda terhadap lingkungannya. Tidak ada tempat yang lebih memusuhi kehidupan daripada daerah kutub. Tetapi  bukannya mustahil untuk dapat ditumbuhi makhluk hidup. Di tempat ini tumbuhan ini harus  bertahan dengan segala cara untuk dapat mempertahankan keberadaann ya. Salah satunya adalah lumut. Ciri-ciri kehidupan di kutub antara lain:  Hamper seluruh wilayahnya tertutup oleh salju atau es  Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. Hal ini terjadi karena posisi matahari hanya mencap ai 23°30’ LU/LS   Bagian bawah yang membeku secara permanen (permafrost)  Suhu yang sangat dingin  Sangat sedikit curah hujan tahunan dan air tidak dapat diserap oleh bagian bawah daratannya yang berupa permafrost  Kecepatan angin yang tinggi dan suhu tahunan yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang khas yang hanya dapat tumbuh di daerah ini, yaitu tundra. Beberapa adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan yang hidup di daerah ini adalah :  Untuk berhasil lolos dari angin kering jenis tumbuhan lumut, tumbuhan disiini hidup dengan ukuran kecil bahkan sampai ukuran miksroskopis .  Umumnya tumbuhan hidupnya sangat rapat dengan akar yang horizontal

description

hal

Transcript of Pembahasan Dan Kesimpulan

BAB IVPEMBAHASAN

DAERAH KUTUBSalah satu ciri makhluk hidup adalah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut adaptasi. Adaptasi ini bertujuan untuk mempertahankan hidupnya. Tiap jenis makhluk hidup memiliki cara-cara adaptasi yang berbeda terhadap lingkungannya.Tidak ada tempat yang lebih memusuhi kehidupan daripada daerah kutub. Tetapi bukannya mustahil untuk dapat ditumbuhi makhluk hidup. Di tempat ini tumbuhan ini harus bertahan dengan segala cara untuk dapat mempertahankan keberadaannya. Salah satunya adalah lumut. Ciri-ciri kehidupan di kutub antara lain: Hamper seluruh wilayahnya tertutup oleh salju atau es Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang. Hal ini terjadi karena posisi matahari hanya mencapai 2330 LU/LS Bagian bawah yang membeku secara permanen (permafrost) Suhu yang sangat dingin Sangat sedikit curah hujan tahunan dan air tidak dapat diserap oleh bagian bawah daratannya yang berupa permafrost Kecepatan angin yang tinggi dan suhu tahunan yang dingin menciptakan komunitas tumbuhan yang khas yang hanya dapat tumbuh di daerah ini, yaitu tundra. Beberapa adaptasi yang dilakukan oleh tumbuhan yang hidup di daerah ini adalah : Untuk berhasil lolos dari angin kering jenis tumbuhan lumut, tumbuhan disiini hidup dengan ukuran kecil bahkan sampai ukuran miksroskopis . Umumnya tumbuhan hidupnya sangat rapat dengan akar yang horizontal Sinar matahari yang sangat singkat dimanfaatkan tumbuhan berbunga untuk mengembangkan benihnya untuk kehidupan yang selanjutnya. Pada saat es mencair tumbuhan berbunga dengan cepat dan menunbuhkan tunasnya sebelun tertutup lagi oleh musim dingin Pada musim panas daratan menampilkan tumbuhan aneka warna, masing-masing berlomba untuk memasang iklan lewat warna kelopaknya untuk keperluan polinasi yang mendesak. Tumbuhan yang berada pada ketinggian tertentu biasanya beradaptasi dengan membentuk bantalan. Setiap terdiri dari hamper satu juta spesies. Di beberapa tempat, tumbuhan mengembangkan selimut yaitu semacam rambut yang menutupi permukaan batangnya. Beberapa spesies tanaman mengembangkan mekanisme membuka dan menutup untuk terhindar dari suhu yang mengancam.

DAERAH GURUNTumbuhan yang hidup di gurun pasir atau lingkungan yang kekurangan air (daerah panas), mempunyai struktur adaptasi khusus untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Misalnya sebagai berikut: Memiliki daun yang kecil seperti duri. Ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya penguapan. Mengembangkan teknik amputasi diri (batang) saat kondisi benar-benar buruk dan menumbuhkan kembali batangnya saat keadaan membaik. Tuumbuhan akan berbunga secara cepat ketika mendapat pasokan air sebagai bentuk reaksi dari limpahan nutrisi yang tiba-tiba. Batang yang berbentuk sperti spons dan dilindungi oleh lapisan lilin. Batang berspons berguna untuk menyimpan cadangan air, sedangkan lapissan lilin dapat mencegah terjadinya penguapan. Akar yang panjang digunakan untuk mencari sumber air di dalam tanah Sistem perakaran tumbuhan di daerah panas memiliki akar yang panjang-panjang sehingga dapat menyerap air lebih banyak. Pada tumbuhan yang terdapat di daerah panas, jika memiliki daun maka daunnya berbulu, bentuknya kecil-kecil dan kadang-kadang daun berubah menjadi duri dan sisik. Lapisan lilin berfungsi untuk melindungi daun dari penguapan yang berlebihan dan gangguan serangga Meranggas Meranggas adalah penyesuaian diri tumbuhan pada saat kekurangan air/musim kemarau dengan cara menggugurkan daunnya. Meranggas bertujuan untuk memperkecil terjadinya penguapan air. Daun akan kembali bersemi saat memasuki musim penghujan /saat tersedia air. Contoh tanaman adalah Jati, mahoni, randu dan kedondong. Tumbuhan seperti pohon jati dan akasia mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas. Tumbuhan menyimpan cadangan makanannya dalam bentuk umbi pada saat cukup banyak nutrisi. Pada tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean, tumbuhan jenis ini mematikan daunnya pada musim kemarau. Pada musim hujan daun tersebut tumbuh lagi. Seperti tumbuhan kutub, tumbuhan berbunga di gurun menampilkan corak yang menarik guna menarik sang polinator.

DAERAH MINIM NUTRISI Di daerah hulu sungai yang aliran sungainya deras mempunyai nutrisi yang minim akibat terangkutnya sumber nutrisi bersamaan aliran air. Akibatnya tumbuhan yang hidup di daerah ini juga berupa tumbuhan evolusioner yang mempunyai sifat karnivora sebagai upaya adaptasi untuk menghadapi keterbatasan nutrisi yang menjadi sumber makanannnya.Tanaman karnivora bisa diartikan sebagai tanaman yang memakan binatang dengan cara menjebak dan mencerna makanannya tersebut. Semula tanaman ini disebut sebagai insektivora alias pemakan serangga, tetapi selanjutnya istilah karnivora lebih tepat digunakan karena beberapa tanaman diketahui dapat menjebak dan mencerna binatang selain seperti mamalia kecil, reptil dan katak. Di antaranya pernah ditemukan kerangka tupai dan kadal dalam kantung Nepenthes rajah, bangkai tikus dalam kantung N. truncata, serta katak kecil dan cicak yang tertangkap perangkap Dionaea.Ciri khusus dari tanaman karnivora antara lain mampu menarik mangsa (berdasarkan bentuk, warna, bau, atau sarana lainnya), menjebak mangsa, mencerna mangsa, dan menyerap hasil cerna. Cara mencerna mangsa utamanya dengan menggunakan enzim pencerna dan aktivitas bakteri. Beberapa tanaman karnivora tidak memproduksi enzim dan hanya mengandalkan peruraian oleh bakteri saja. Organ pencerna tanaman karnivora adalah daun yang termodifikasi.Ada satu tanaman yang tidak bersifat karnivora namun bijinya menunjukkan sifat tersebut, yaitu Capsella bursa-pastoris (Brassicaceae). Biji tanaman ini mampu menarik, membunuh, dan mencerna protozoa, nematoda, dan bakteri. Secara garis besar ada dua macam mekanisme penjebak, yaitu aktif dan pasif bergerak. (Pietropaolo, 1986).Mekanisme penjebak aktif melibatkan pergerakan cepat. Ada dua tipe mekanisme penjebak aktif, yaitu tipe jebakan jepit dan tipe penyedot 'jebakan tikus'. Tipe jebakan jepit dapat ditemui pada Dionaea dan Aldrovanda. Jebakan terdiri dari dua lobus berbentuk oval hingga segi empat yang bertemu di salah satu sisinya dan dalam keadaan terbuka. Saat mendapat rangsangan kedua lobus akan bergerak cepat, mengatup ke arah satu sama lain dan menjebak mangsa di dalamnya.Tipe penyedot 'jebakan tikus' dapat ditemui pada Polypompholyx dan Utricularia. Jebakan berbentuk seperti bola atau bulat telur. Salah satu sisi terdapat semacam pintu yang mengarah ke dalam. Tekanan di dalam penjebak lebih rendah daripada luarnya. Saat rambut pemicu pada pintu tersentuh oleh serangga maka pintu akan terbuka dan segera menyedot mangsa karena pengaruh perbedaan tekanan tersebut.

TUMBUHAN HIGROFITPada daerah dengan sumber nutrisi yang melimpah seperti daerah hilir sungai tumbuhan hidup dengan agresif. Misalnya teratai amazon. Ia tumbuh dengan ukuran raksasa. Adaptasi yang selanjutnya yang menyusul adalah dengan mengembangkan gelembung dan tepi daun yang melengkung untuk membuatnya dapat mengapung dia air, serta duri untuk menghindari gangguan ikan-ikan yang mengancam tepi-tepi daunnya. Hutan bakau/mangrove banyak ditemukan di sepanjang pantai yang landai di daerah tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah pohon bakau (Rhizophora sp), sehingga nama lainnya adalah hutan bakau, selain pohon bakau ditemukan pula pohon Kayu Api (Avicennia) dan pohon Bogem (Bruguiera). Dengan kondisi kadar garam tinggi, menyebabkan tumbuhan bakau sukar menyerap air meskipun lingkungan sekitar banyak air, keadaan ini dikenal dengan nama kekeringan fisiologis. Untuk menyesuaikan dengan lingkungan tersebut tumbuhan bakau memiliki dedaunan yang tebal dan kaku, berlapiskan kutikula sehingga dapat mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar. Untuk menyesuaikan diri dengan kadar O2 rendah, tumbuhan bakau memiliki akar nafas yang berfungsi menyerap O2 langsung dari udara. Agar individu baru tidak dihanyutkan oleh arus air akibat adanya pasang naik dan pasang surut terutama pada bakau kita dapati suatu fenomena yang dikenal dengan nama VIVIPARI yang artinya adalah berkecambahnya biji selagi biji masih terdapat dalam buah, belum tanggal dari pohon induknya, dapat membentuk akar yang kadang-kadang dapat mencapai 1 meter panjangnya.Jika biji yang sudah berkecambah tadi lepas dari pohon induknya maka dengan akar yang panjang tersebut dapat menancap cukup dalam di dalam lumpur, sehingga tidak akan terganggu dengan arus air yang terjadi pada gerakan pasang dan surut.Yang dimaksud sebagai gulma laut adalah anggota dari kelompok vegetasi yang dikenal sebagai alga ("ganggang"). Sumber daya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Gulma laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Ganggang punya batang yang panjang seperti kabel. Lentur dan flrksibel tapi amat kuat. Bilah daun tempat tumbuhan membuat makannya, dijaga teteap dekat cahaya matahari oleh pelampung besar berisi udara. Ganggang semacam ini bisa amat panjang.

BAB VKESIMPULAN

Tumbuhan hanya dapat tumbuh di tempat yang kondisinya sesuai baginya, dan jenis-jenis yang berbeda sering kali mempunyai kebutuhan yang sama sekali berbeda. Untuk mempertahankan eksistensinya tumbuhan harus melakukan adaptasi. Adaptasi yang dilakukan seperti juga makhlu hidup lainnnya, ada tiga yaitu: Adaptasi morfologi Adaptasi fisiologi Adaptasi tingkah lakuSelain adaptasi tumbuhan juga melakukan reproduksi untuk mempertahankan keberadaannya. Cara-cara reproduksi tumbuhan umumnya berkaitan erat dengan adaptasi yang ia lakukan terhadap lingkungannya, seperti tumbuhan yang penyerbukannya memerlukan hewan sebagai polinatornya mengeluarkan semacam bau atau aroma yang khas yang digunakannya untuk menarik sang pollinator. Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut. Xerofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas. Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata. Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.

DAFTAR PUSTAKAhttp://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasihttp://blog.unnes.ac.id/iepha/2010/11/23/penyesuaian-makhluk-hidup-terhadap-lingkungan-adaptasi- /http://organisasi.org/contoh-bentuk-adaptasi-tingkah-laku-behavioral-pada-makhluk-hidup-ilmu-biologihttp://arnel.student.umm.ac.id/bioma-tundra.htmlhttp://biologipedia.blogspot.com/2010/ 10/tundra.htmlhttp://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0140%20Bio%203-5c.htmhttp://id.wikipedia.org/wiki/Xerofit