Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

download Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

of 22

Transcript of Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    1/22

    TUGAS PENGAYAAN

    KEPANITRAAN KLINIK MADYA

    SMF/LABORATORIUM NEUROLOGI

    BRAIN DEATH

    Oleh:

    Fadhilah Az Zahr NIM !"#"$"!""!!!"%&

    I D' G' Yad()a Prada(a*i+a NIM !"#"$"!"$!!!"",

    Pe-.i-.i(:

    dr' 0idd Mardi Sa(+12 S3S

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNI4ERSITAS BRA0I5AYA

    MALANG

    6"!7

    0

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    2/22

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul………………………………………………………………………...…1

    Daftar Isi………………………………………………………………………………….1

    BAB 1 Pendahuluan……………………………………………………………………2

    Bab 2 Pembahasan…………………………………………………………………..…3

    2.1 Definisi………………………………………..………………………………………3

    2.1.1 Definisi Mati…………………………………………………………………..3

    2.1.2 Definisi Mati Batang Otak……………………………..……………………3

    2.2 ti!l!gi…………………………...…………………………………….....……...…"

    2.# $riteria………………………………………………………………………………%

    2." Pemeriksaan Penun&ang…………………………………………………………..'

    2.( Penegakan Diagn!sis…………………………………………………………….11

    2.(.1 )aluasi $asus $!ma………………………………………………..…….12

    2.(.2 Penilaian $linis *efleks Batang Otak…………….………………………13

    2.(.3 +es A,nea………………………………………………………………...…1"

    2.(.# Pemeriksaan $!nfirmatif A,abila +erda,at Indikasi………………….…1%

    2.% Diagn!sis Banding…..……………………………………………………………1%

    2.- +atalaksana…………..……………………………………………………………1-

    Bab 3 $esim,ulan……………………………………………………………………..1'

    Daftar Pustaka……………………………………………………………………….…2

    1

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    3/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Brain death, atau dalam bahasa Ind!nesia disebut mati !tak atau mati

    batang !tak/ meli,uti hingga sekitar "0 dari semua kasus di H!ngk!ng/ dan

    (0 dari mati !tak diakibatkan !leh ,erdarahan intrakranial. isana disebabkan

    !leh tum!r dan infeksi.1

    Di Amerika/ ,enebab utama brain death  adalah edera ke,ala dan

    ,erdarahan subarahn!id. Batang !tak da,at mengalami edera !leh lesi ,rimer 

    atau,un karena ,eningkatan tekanan ,ada k!m,artemen su,ratent!rial atau

    infratent!rial ang mem,engaruhi su,lai darah atau integritas struktur !tak.

    4edera hi,!ksia lebih mem,engaruhi k!rteks dari ,ada batang !tak.2

    5amun dengan kema&uan tekn!l!gi medis se&ak bebera,a ,uluh tahun

    terakhir ini/ saat ini fungsi )ital da,at di,ertahankan seara 6buatan7/ meski,un

    fungsi !tak telah berhenti. Hal tersebut ,ada akhirna berim,likasi terhada,

    definisi kematian seara medis/ ang kemudian memunulkan suatu k!nse,

    kematian batang !tak sebagai ,enanda kematian. $ematian didefinisikan

    sebagai hilangna fungsi !tak.3

    Pada tahun 1'%' M!llaret dan 8!ul!n mem,erkenalkan istilah !ma de

    ,ass9 :k!ma irre)ersibel; dalam menggambarkan 23 ,asien k!ma dengan

    hilangna kesadaran/ refleks batang !tak/ res,irasi dan dengan hasil

    elektr!ensefal!gram ang mendatar. Pada tahun 1'(-/ sebuah k!mite Ad h!

    ,ada

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    4/22

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    5/22

    ,erna,asan ,usat seara ire)ersibel/ atau berhentina aliran darah intrakranial

    seara ire)ersibel7.1

    Menurut kriteria k!mite ad h! Har)ard tahun 1'(-/ kematian !tak

    didefinisikan !leh bebera,a hal. ang ,ertama/ adana !tak ang tidak berfungsi

    lagi seara ,ermanen/ ang ditentukan dengan tidak adana rese,si dan res,!n

    terhada, rangsang/ tidak adana ,ergerakan na,as/ dan tidak adana refleks=

    refleks/ akni res,!n ,u,il terhada, ahaa terang/ ,ergerakan !kuler ,ada u&i

    ,enggelengan ke,ala dan u&i kal!ri/ refleks berkedi,/ akti)itas ,!stural :misalna

    deserebrasi;/ refleks menelan/ mengua,/ dan bersuara/ refleks k!rnea/ refleks

    faring/ refleks tend!n dalam/ dan res,!n terhada, rangsang ,lantar. ang kedua

    adalah data k!nfirmasi akni 8 ang is!elektris. $edua tes tersebut diulang 2#

     &am setelah tes ,ertama/ tan,a adana hi,!termia :suhu C32/2!  4; atau

    ,emberian de,resan sistem saraf ,usat se,erti barbiturat. Penentuan tersebut

    harus dilakukan !leh se!rang d!kter. "/1

    Menurut Uniform Determination of Death Act / ang dikembangkan !leh

    National Conference of Commissioners on Uniform State aws, !resident"s

    Commission for the Study of #thical !roblems in $edicine and Biomedical and 

    Behavioral %esearch/ sese!rang dinatakan mati !tak a,abila mengalami :1;

    terhentina fungsi sirkulasi dan res,irasi seara ire)ersibel/ dan :2; terhentina

    semua fungsi !tak seara keseluruhan/ termasuk batang !tak/ seara ire)ersibel.

    +erhentina fungsi sirkulasi dan res,irasi dinilai dari tidak adana denut &antung

    dan usaha na,as/ serta ,emeriksaan $8 dan u&i a,nea. +erhentina fungsi !tak

    dinilai dari adana keadaan k!ma serta hilangna fungsi batang !tak beru,a

    absenna refleks = refleks.11

    Menurut ,anduan ang digunakan di Amerika erikat/ kematian !tak

    didefinisikan sebagai hilangna semua fungsi !tak seara ire)ersibel/ termasuk

    batang !tak. +iga temuan ,enting dalam kematian !tak adalah k!ma/ hilangna

    refleks batang !tak/ dan a,nea.1/11

    Diagn!sis kematian batang !tak meru,akan diagn!sis klinis. +idak

    di,erlukan ,emeriksaan lain a,abila ,emeriksaan klinis :termasuk ,emeriksaan

    refleks batang !tak dan tes a,nea; da,at dilaksanakan seara adekuat. A,abila

    temuan klinis ang sesuai dengan kriteria kematian batang !tak atau

    ,emeriksaan k!nfirmatif ang mendukung diagn!sis kematian batang !tak

    tidak da,at di,er!leh/ diagn!sis kematian batang !tak tidak da,at ditegakkan.12

    4

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    6/22

    6'6 E+ili

    $ematian !tak ditandai dengan k!ma/ a,neu dan hilangna semua

    refleks batang !tak. Diagn!sis klinis ini ,ertama kali disam,aikan dalam

    ke,ustakaan ked!kteran ,ada tahun 1'"' dan kemudian digunakan dalam

    ,raktik ked!kteran ,ada dekade berikutna ,ada bidang trauma klinis ang

    s,esifik. $ebanakan kasus kematian da,at didiagn!sis di tem,at tidur 

    ,asien."/%/13

    Penebab umum kematian !tak termasuk trauma/ ,erdarahan

    intrakranial/ hi,!ksia/ !)erd!sis !bat/ tenggelam/ tum!r !tak ,rimer/ meningitis/

    ,embunuhan dan bunuh diri. Dalam ke,ustakaan lain/ hi,!glikemia &angka

    ,an&ang disebut sebagai ,enebab kematian !tak.13

    6'& Pa+8i1ili

    Pat!fisi!l!gi ,enting ter&adina kematian !tak adalah ,eningkatan hebat

    tekanan intrakranial :+I$; ang disebabkan ,erdarahan atau edema !tak. Jika

    +I$ meningkat mendekati tekanan darah arterial/ kemudian tekanan ,erfusi

    serebral :+P; mendekati n!l/ maka ,erfusi serebral akan terhenti dan kematian

    !tak ter&adi.1#

     Aliran darah n!rmal ang melalui &aringan !tak ,ada !rang deasa rata=

    rata sekitar " sam,ai ( mililiter ,er 1 gram !tak ,er menit. Entuk seluruh

    !tak/ ang kira=kira beratna 12 > 1# gram terda,at % sam,ai -#

    mlFmenit. Penghentian aliran darah ke !tak seara t!tal akan menebabkan

    hilangna kesadaran dalam aktu " sam,ai 1 detik. Hal ini da,at ter&adi karena

    tidak ada ,engiriman !ksigen ke sel=sel !tak ang kemudian langsung

    menghentikan sebagian metab!lismena. Aliran darah ke !tak ang terhenti

    untuk tiga menit da,at menimbulkan ,erubahan=,erubahan ang bersifat

    irre)ersibel. edikitna terda,at tiga fakt!r metab!lik ang memberi ,engaruh

    kuat terhada, ,engaturan aliran darah serebral. $etiga fakt!r tersebut adalah

    k!nsentrasi karb!n di!ksida/ k!nsentrasi i!n hidr!gen dan k!nsentrasi !ksigen.

    Peningkatan k!nsentrasi karb!n di!ksida mau,un i!n hidr!gen akan

    meningkatkan aliran darah serebral/ sedangkan ,enurunan k!nsentrasi !ksigen

    akan meningkatkan aliran.1"/1(

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    7/22

    aliran darah !tak dikatakan kritis a,abila aliran darah !tak 23FmlF1mgFmenit

    :n!rmal "" mlF1mgFmenit;. Jika dalam aktu singkat aliran darah !tak

    ditambahkan di atas 23 ml/ maka kerusakan fungsi !tak da,at di,erbaiki.

    Pengurangan aliran darah !tak di baah - = ' mlF1 mgFmenit akan

    menebabkan infark/ tergantung lamana. Dikatakan hi,!,erfusi &ika aliran darah

    !tak di antara - = 23 mlF1 mgFmenit.1"/1%

    Jika &umlah darah ang mengalir ke dalam !tak tersumbat seara ,arsial/

    maka daerah ang bersangkutan langsung menderita karena kekurangan

    !ksigen. Daerah tersebut dinamakan daerah iskemik. Di ilaah itu dida,ati 1;

    tekanan ,erfusi ang rendah/ 2; PO2 turun/ 3; 4O2 dan asam laktat tertimbun.

     Aut!regulasi dan ,engaturan )as!m!t!r dalam daerah tersebut beker&a sama

    untuk menanggulangi keadaan iskemik itu dengan mengadakan )as!dilatasi

    maksimal. Pada umumna/ hana ,ada ,erbatasan daerah iskemik sa&a bisa

    dihasilkan )as!dilatasi k!lateral/ sehingga daerah ,erbatasan tersebut da,at

    diselamatkan dari kematian. +eta,i ,usat dari daerah iskemik tersebut tidak

    da,at teratasi !leh mekanisme aut!regulasi dan ,engaturan )as!m!t!r. Di situ

    akan berkembang ,r!ses degenerasi ang ire)ersibel. emua ,embuluh darah

    di bagian ,usat daerah iskemik itu kehilangan t!nus/ sehinga berada dalam

    keadaan )as!,aralisis. $eadaan ini masih bisa di,erbaiki/ !leh karena sel=sel

    !t!t ,!l!s ,embuluh darah bisa bertahan dalam keadaan an!ksik ang uku,

    lama. +eta,i sel=sel saraf daerah iskemik itu tidak bisa tahan lama.

    Pembengkakan sel dengan ,embengkakan serabut saraf dan selubung

    mielinna :edema serebri; meru,akan reaksi degeneratif dini. $emudian disusul

    dengan dia,edesis erit!sit dan leuk!sit. Akhirna sel=sel saraf akan musnah.

    ang ,ertama adalah gambaran ang sesuai dengan keadaan iskemik dan ang

    terakhir adalah gambaran infark.1%

     Ada,un ,ada hi,!glikemia/ mekanisme ang ter&adi sifatna umum.

    Hi,!glikemia &angka ,an&ang menebabkan kegagalan fungsi !tak. Berbagai

    mekanisme dikatakan terlibat dalam ,at!genesisna/ termasuk ,ele,asan

    glutamat dan akti)asi rese,t!r glutamat neur!n/ ,r!duksi s,esies !ksigen reaktif/

    ,ele,asan @in neur!n/ akti)asi ,!li :ADP=rib!se; ,!lmerase dan transisi

    ,ermeabilitas mit!k!ndria.1-

    6' Kri+eria

    6

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    8/22

    Pada tahun 1'"' M!llaret dan 8!ul!n mem,erkenalkan istilah coma de

     &ass'  :k!ma irre)ersibel; dalam menggambarkan 23 ,asien k!ma dengan

    hilangna kesadaran/ refleks batang !tak/ res,irasi dan dengan hasil

    elektr!ensefal!gram :8; ang mendatar. Pada tahun 1'(-/ sebuah k!mite Ad 

    hoc  ,ada

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    9/22

    Hilangna kemam,uan berna,as s,!ntan. 

    Hilangna refleks batang !takdan s,inal. 

    Hilangna akti)itas ,!stural se,erti deserebrasi. 

    8 datar. 

    Hi,!termia dan ,emakaian de,resan se,erti barbiturat harus disingkirkan.

    $emudian/ temuan klinis dan 8 harus teta, saat e)aluasi sekurang kurangna

    2# &am kemudian.

    b $riteria Minnes!ta

    Pengalaman klinis dengan menggunakan kriteria Har)ard ang disarankan

    mungkin sangat terbatas. Hal ini menebabkan M!handes dan 4h!u

    mengusulkan 6$riteria Minnes!ta7 untuk kematian !tak. ang dihilangkan dari

    kriteria ini adalah tidak dimasukkanna refleks s,inalis dan akti)itas 8 karena

    masih di,andang sebagai sebuah ,ilihan ,emeriksaan untuk k!nfirmasi/ elemen

    kuni kriteria Minnes!ta adalah(

    Hilangna res,irasi s,!ntan setelah masa # menit ,emeriksaan.

    Hilangna refleks !tak ang ditandai dengan ,u,il dilatasi/ hilangna refleks

    batuk/ refleks k!rnea dan sili!s,inalis/ hilangna doll"s eye movement / hilangna

    res,!n terhada, stimulus kal!ri dan hilangna refleks t!nus leher.

    tatus ,enderita tidak berubah sekurang=kurangna dalam 12 &am Pr!ses ,at!l!gis ang ber,eran dan diangga, tidak da,at di,erbaiki.

    Pertimbangan utama dalam mendiagn!sis kematian !tak adalah sebagai

    berikut21

    1 Hilangna fungsi serebral

    2 Hilangna fungsi batang !tak termasuk res,irasi s,!ntan

    3 Bersifat ire)ersibel. 

    Hilangna fungsi serebral ditandai dengan berkurangna ,ergerakan s,!ntan

    dan berkurangna res,!n m!t!rik dan )!kal terhada, seluruh rangsang )isual/

    ,endengaran dan kutaneus. *efleks=refleks s,inalis mungkin sa&a ada.

    8 meru,akan indikat!r berharga dalam kematian serebral dan banak

    lembaga kesehatan ang memerlukan ,embuktian #lectro Cerebral Silence

    (#CS)/ ang &uga disebut 8 datar atau is!elektrik. Dikatakan 8 datar 

    a,abila tidak ada ,erubahan ,!tensial listrik melebihi 2 mikr!!lt selama dua kali

    3 menit ang direkam setia, ( &am. Perlu ditekankan baha tidak adana

    res,!n serebral dan 8 datar tidak selalu berarti kematian !tak. Akan teta,i/

    8

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    10/22

    keduana da,at ter&adi dan bersifat re)ersible ,ada keadaan hi,!termia dan

    int!ksikasi !bat=!batan hi,n!tik=sedatif.22

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    11/22

    a. +es=tes tambahan ang ada saat ini terutama meli,uti tes elektr!fisi!l!gis

    :elektr!ensefal!grafi/ ,!tensial ,auan s!mat!sens!rik dan ,!tensial ,auan

    ,endengaran batang !tak/ dan res,!n ,auan m!t!rik;/

    b. +es aliran darah !tak :angi!grafi serebri em,at )asa/ tes ked!kteran nuklir 

    aliran darah !tak/ D!,,ler transkranial/ M*I/ angi!grafi res!nansi magnetik/ dan

    ,emeriksaan 4+;/

    . Pemeriksaan lainna se,erti ,emeriksaan metab!lisme/ ,emeriksaan !ksigen

    )ena &ugularis/ dan tes atr!,in.

    aat dilakukan seara k!ntinu/ ,emantauan elektr!ensefal!grafi da,at

    menun&ukkan su,resi tegangan seara umum/ ang da,at menun&ukkan ,ada

    klinisi adana kematian !tak. 5amun/ 8 telalu anat!mis/ dan terbatas seara

    fisil!gis. 8 merekam akti)itas hana dari la,isan k!rteks an berada te,at di

    baah kulit ke,ala dan tidak merekam dari struktur subk!rteks/ se,erti batang

    !tak atau thalamus/ dan hana memberikan aku,an ang terbatas dari

    ,ermukaan embung !tak besar. Gebih &auh lagi/ tidak semua frekuensi 8

    tertangka, sehingga da,at memberikan hasil datar atau is!elektrik saat ada

    neur!n ang masih hidu, di batang !tak atau tem,at lain. Hana ada sedikit

    ,enelitian ang mengu&i )aliditas dari 8 dalam kaitanna dengan kematian

    !tak. 8 &uga memiliki kelemahan/ dimana da,at ter&adi gangguan dari fakt!r=

    fakt!r ang da,at menesatkan/ se,erti ter&adina gambaran ang datar atau

    is!elektris saat ter&adi !)erd!sis barbiturat atau anestesi ang dalam/ dimana

    keduana meru,akan k!ndisi ang re)ersibel. ehingga/ ,ada tes 8 da,at

    ter&adi ,!sitif ,alsu mau,un negatif ,alsu/ membuat 8 men&adi suatu tes ang

     &auh dari ideal untuk ,enentuan kematian !tak.#

    aat di,erlukan k!nfirmasi untuk ,enentuan kematian !tak/ tes aliran

    darah ke !tak diangga, lebih te,at. +es ang menun&ukkan absenna aliran

    darah ke !tak umumna diterima sebagai ,enegakan kematian !tak ang

    memiliki ke,astian/ karena k!nse, baha a,abila !tak tidak menda,atkan su,lai

    darah selama ,eri!de aktu tertentu akan mati sudah diakini seara luas.

    +entuna k!ndisi hi,!termia dan hi,!tensi transien ang re)ersibel harus

    disingkirkan. $ematian !tak da,at disertai dengan baik edema &aringan atau,un

    efek massa ang menebabkan tekanan intrakranial men&adi sama atau lebih

    dari tekanan darah sist!lik dan tekanan darah arteri rata=rata. $!nsekuensina/

    darah tidak memasuki k!m,artemen intrakranial/ atau hana memasuki selama

    sist!l/ mengakibatkan tidak ter&adina ,erfusi ke &aringan !tak/ sehingga

    10

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    12/22

    menebabkan kematian sel neur!n dan glia !tak/ tes aliran darah !tak

    memberikan met!de ang da,at diterima dan da,at berdiri sendiri dalam

    menegakkan kematian !tak. +es tersebut tidak disesatkan !leh !bat/ gangguan

    metab!lik/ atau hi,!termia. arat sebelumna adalah baha tekanan darah

    sistemik harus adekuat/ dimana ,asien tidak dalam k!ndisi s!k. +es aliran darah

    !tak meli,uti angi!grafi em,at )asa :kar!tis dan )ertebral;/ +4D/ M*I/ dan M*A/

    angi!grafi 4+/ dan tes ked!kteran nuklir. +es ang lebih akurat untuk ,erfusi lebih

    di,ilih/ akni angi!grafi dan 4+ emisi f!t!n tunggal :P4+;/ dibandingkan

    dengan ,enitraan sirkulasi !tak dua dimensi.1-

    .+es ,erfusi &arang memberikan hasil negatif ,alsu/ dimana ditemukan

    ,erfusi struktur arteri atau )ena ,ada ,asien ang telah dik!nfirmasi mengalami

    kematian !tak seara ,at!l!gis dan klinis. Ini terutama ter&adi ,ada k!ndisi

    dimana tekanan intrakranial menurun akibat mekanisme dek!m,resi/ se,erti

    kraniekt!mi dek!m,resif/ fraktur tengk!rak/ ,intasan )entrikuler atau anak

    dengan tengk!rak ang masih ra,uh. 5egatif ,alsu tersebut &arang ter&adi. Harus

    diingat baha adana aliran darah tidak serta merta mengeksklusi kemungkinan

    kematian !tak. Harus diingat baha dalam melakukan tes k!nfirmasi kematian

    !tak/ negatif ,alsu tidak lebih bermasalah dari,ada ,!sitif ,alsu/ karena lebih

    berbahaa a,abila sese!rang seara keliru dinatakan mengalami kematian !tak

    dari,ada bila sese!rang dinatakan tidak mati !tak ,adahal sesungguhna telah

    ter&adi kematian !tak.1-

    +es ang men&adi standar emas tes k!nfirmasi kematian !tak adalah

    angi!grafi serebral em,at )asa. +es ini in)asi)e dan harus dilakukan dengan

    memndahkan ,asien ke de,artemen radi!l!gi. Absenna ,engisian darah

    intrakranial dari arteri kar!tis interna atau )ertebra harus didahului !leh tekanan

    intrakranial ang melebihi tekanan darah arteri rata=rata.1-

    6'7 Pe(ea9a( Dia(1i1

    Pemeriksaan neur!l!gis klinis teta, men&adi standar untuk ,enentuan

    kematian !tak dan telah diad!,si !leh sebagian besar negara=negara di dunia.

    Pemeriksaan ,asien ang diduga telah mengalami kematian !tak harus

    dilakukan dengan teliti. Deklarasi tentang kematian !tak tidak hana menuntut

    dilakukanna tes neur!l!gis namun &uga identifikasi ,enebab k!ma/ keakinan

    akan k!ndisi ire)ersibel/ ,eningkiran tanda neur!l!gis ang salah atau,un

    11

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    13/22

    fakt!r=fakt!r ang da,at menebabkan kebingungan/ inter,retasi hasil ,enitraan

    neur!l!gis/ dan dilakukanna tes lab!rat!rium tambahan ang diangga, ,erlu.3/13

    Pemeriksaan neur!l!gis untuk menentukan a,akah sese!rang telah

    mengalami kematian !tak atau tidak da,at dilakukan hana a,abila ,ersaratan

    berikut di,enuhi1(

    1. Peningkiran k!ndisi medis ang da,at mengganggu ,enilaian klinis/

    khususna gangguan elektr!lit/ asam > basa/ atau end!krin.

    2. +idak adana hi,!termia ,arah/ didefinisikan sebagai suhu tubuh lebih kurang

    atau sama dengan 32!4.

    3. +idak adana bukti int!ksikasi !bat/ raun/ atau agen ,enekat

    neur!muskuler.

    Gangkah=langkah ,eneta,an kematian batang !tak meli,uti hal=hal

    berikut1%

    1. )aluasi kasus k!ma

    2. Memberikan ,en&elasan ke,ada keluarga mengenai k!ndisi terkini ,asien

    3. Penilaian klinis aal refleks batang !tak

    #. Peri!de inter)al !bser)asi

    a. am,ai dengan usia 2 bulan/ ,eri!de inter)al !bser)asi #- &am

    b. Esia lebih dari 2 bulan = C 1 tahun/ ,eri!de inter)al !bser)asi 2# &am

    . Esia lebih dari 1 tahun = C 1- tahun/ ,eri!de inter)al !bser)asi 12 &am

    d. Esia 1- tahun ke atas/ ,eri!de inter)al !bser)asi berkisar ( &am

    ". Penilaian klinis ulang refleks batang !tak

    (. +es a,nea

    %. Pemeriksaan k!nfirmatif a,abila terda,at indikasi

    -. Persia,an ak!m!dasi ang sesuai

    '. ertifikasi kematian batang !tak

    1. Penghentian ,en!k!ng kardi!res,irasi

    6'7'! E=al;a1i 9a1;1 9-a

    Penentuan kematian batang !tak memerlukan identifikasi kasus

    k!ma ire)ersibel beserta ,enebab k!ma ang ,aling mungkin. 4edera

    ke,ala berat/ ,erdarahan intraserebral hi,ertensif/ ,erdarahan subarahn!id/

     &e&as !tak hi,!ksik=iskemik/ dan kegagalan he,atik fulminan adalah meru,akan

    ,enebab ,!tensial hilangna fungsi !tak ang bersifat ire)ersibel. D!kter ,erlu

    menilai tingkat dan re)ersibilitas k!ma/ serta ,!tensi berbagai kerusakan

    !rgan.1"/1(

    12

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    14/22

    D!kter &uga harus meningkirkan berbagai fakt!r ,eranu/ se,erti

    int!ksikasi !bat/ bl!kade neur!muskular/ hi,!termia/ atau kelainan metab!lik

    lain ang da,at menebabkan k!ma namun masih ber,!tensi re)ersible.

    $edalaman k!ma diu&i dengan ,enilaian adana res,!n m!t!rik terhada,

    stimulus neri ang standar/ se,erti ,enekanan ner)us su,ra!rbita/ sendi

    tem,!r!mandibuler/ atau bantalan kuku ,ada &ari. $!ma dalam adalah tidak

    adana res,!n m!t!rik erebral terhada, rangsang neri ,ada seluruh

    ekstremitas :nail*bed &ressure; dan ,enekanan di su,ra!rbital.1%

    ang harus di,erhatikan dalam ,engu&ian ini adalah kemungkinan adana

    res,!n m!t!rik 6a+arus sin7 ang da,at ter&adi seara s,!ntan selama tes

    a,nea/ seringkali ,ada k!ndisi hi,!ksia atau e,is!de hi,!tensi/ dan berasal dari

    s,inal. Agen ,enekat neur!muskuler &uga da,at menghasilkan kelemahan

    m!t!rik ang uku, lama.1-

    Ga-.ar !' Te1 Ra(1a( N)eri

    6'7'6 Pe(ilaia( 9li(i1 re8le91 .a+a( +a9

    Pemeriksaan refleks batang !tak meli,uti ,engukuran &alur refleks ,ada

    mesensefal!n/ ,!ns/ dan medula !bl!ngata. aat ter&adi kematian !tak/ ,asien

    kehilangan refleks dengan arah r!stral ke kaudal/ dan medulla !bl!ngata adalah

    bagian terakhir dari !tak ang berhenti berfungsi. Bebera,a &am dibutuhkan

    untuk ter&adina kerusakan batang !tak seara meneluruh/ dan selama ,eri!de

    tersebut/ mungkin masih terda,at fungsi medula. Pada kasus ang &arangdimana terda,at fungsi medula !bl!ngata ang teta, ada/ ditemukan tekanan

    darah n!rmal/ res,!n batuk setelah suti!n trakhea/ dan takhikardia setelah

    ,emberian 1 mg atr!,ine.1-

    +anda hilangna refleks batang !tak1%/1-

    !u&il 

    a. +idak terda,at res,!n terhada, ahaa atau refleks ahaa negatif

    b. Ekuran mid,!sisi :# mm; sam,ai dilatasi :' mm;

    -era.an bola mata /era.an o.ular 

    13

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    15/22

    a. *efleks !ul!e,hali negatif

    Pengu&ian dilakukan hana a,abila seara nata tidak terda,at retak atau

    ketidakstabilan )ertebrae er)ial atau basis kranii.

    b. +idak terda,at ,enim,angan atau de)iasi gerakan b!la mata terhada, irigasi

    " ml air dingin ,ada setia, telinga. Membrana tim,ani harus teta, utuh

    ,engamatan 1 menit setelah suntikan/ dengan inter)al tia, telinga minimal "

    menit.

    %es&on motori. facial dan sensori. facial 

    a. *efleks k!rnea negatif

    b. Ja refle negatif :!,ti!nal;

    . +idak terda,at res,!n meneringai terhada, rangsang tekanan dalam

    ,ada kuku/ su,ra!rbita/ atau tem&oromandibular 0oint1

    %efle.s tra.ea dan farin2

    a. +idak terda,at res,!n terhada, rangsangan di faring bagian ,!steri!r

    b. +idak terda,at res,!n terhada, ,engisa,an trake!br!nkial :tracheobronchial 

    suctionin).

    Ga-.ar 6' Pe-eri91aa( Re8le91 Ba+a( O+a9

    Penilaian klinis terhada, refleks batang !tak diker&akan seara

    meneluruh. 5er)us ranialis ang di,eriksa ditun&ukkan dengan angka

    r!mai garis ,anah utuh menun&ukkan &aras aferen garis ,anah ter,utus

    menun&ukkan &aras eferen. Hilangna res,!n meneringai atau mata tidak

    membuka terhada, rangsang tekanan dalam ,ada kedua !ndles setinggi

    tem,!r!mandibular &!int :afferent n. dan efferent n. II;/ hilangna refleks

    k!rnea terhada, rangsang sentuhan te,i k!rnea mata :n. dan n. II;/ hilangna

    refleks ahaa :n. II dan n. III;/ hilangna res,!n !ul!)estibular ke arah sisi

    14

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    16/22

    stimulus dingin !leh air es :n. III dan n. III dan n. I;/ hilangna refleks batuk

    terhada, rangsangan ,engisa,an ang dalam ,ada trahea :n. IK dan n. K;.

    6'7'& Te1 A3(ea

    eara umum/ tes a,nea dilakukan setelah ,emeriksaan refleks batang

    !tak ang kedua dilakukan. +es a,nea da,at dilakukan a,abila k!ndisi

    ,rasarat ter,enuhi/ aitu1(/1%

    a. uhu tubuh L 3(/" 4 atau '%/% <

    b. u)!lemia :balans airan ,!sitif dalam ( &am sebelumna;

    . Pa4O2 n!rmal :Pa4O2 arterial L # mmHg;

    d. PaO2 n!rmal :,re=!ksigenasi arterial PaO2 arterial L 2 mmHg;

    etelah sarat=sarat tersebut ter,enuhi/ d!kter melakukan tes a,nea

    dengan langkah=langkah sebagai berikut :8.Bran 2(;

    a. Pasang &ulse*o3ymeter  dan ,utuskan hubungan )entilat!r

    b. Berikan !ksigen 10/ ( GFmenit ke dalam trakea :tem,atkan kanul setinggi

    arina;

    . Amati dengan seksama adana gerakan ,ernafasan :gerakan dinding dada

    atau abd!men ang menghasilkan )!lume tidal adekuat;

    d. Ekur PaO2/ Pa4O2/ dan ,H setelah kira=kira - menit/ kemudian )entilat!r 

    disambungkan kembali

    e. A,abila tidak terda,at gerakan ,ernafasan/ dan Pa4O2  L ( mmHg :atau

    ,eningkatan Pa4O2  lebih atau sama dengan nilai dasar n!rmal;/ hasil tes

    a,nea dinatakan ,!sitif :mendukung kemungkinan klinis kematian batang

    !tak;.

    f. A,abila terda,at gerakan ,ernafasan/ tes a,nea dinatakan negatif :tidak

    mendukung kemungkinan klinis kematian batang !tak; .

    g. Hubungkan )entilat!r selama tes a,nea a,abila tekanan darah sist!lik turun

    sam,ai C ' mmHg :atau lebih rendah dari batas nilai n!rmal sesuai usia

    ,ada ,asien C 1- tahun;/ atau ,ulse=!meter mengindikasikan adana

    desaturasi !ksigen ang bermakna/ atau ter&adi aritmia kardial.

    • egera ambil sam,el darah arterial dan ,eriksa analisis gas darah.

    •  A,abila Pa4O2 L ( mmHg atau ,eningkatan Pa4O2 L 2 mmHg di atas

    nilai dasar n!rmal/ tes a,nea dinatakan ,!sitif.

    •  A,abila Pa4O2 C ( mmHg atau ,eningkatan Pa4O2 C 2 mHg di atas nilai

    dasar n!rmal/ hasil ,emeriksaan belum da,at di,astikan dan ,erlu dilakukan tes

    k!nfirmasi

    15

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    17/22

    Ga-.ar &' Te1 A3(e;

    Disk!neksi )entilat!r dan ,enggunaan !ksigenasi a,neik difusi

    :a,nei diffusi!n !genati!n; memerlukan sarat tertentu

    a. uhu tubuh harus L 3(." 4/ tekanan darah sist!lik harus L ' mmHg/

    dan balans airan harus ,!sitif selama enam &am.

    b. etelah ,re!ksigenasi :fraksi !ksigen ins,rasi harus 1. selama 1 menit;/

    tingkat )entilasi harus dikurangi.

    . entilat!r harus di,utus a,abila PaO2 arterial mena,ai L 2 mmHg/ atau

    a,abila Pa4O2 arterial mena,ai L # mmHg.

    d. Pi,a !ksigen harus berada ,ada arina :menghantarkan !ksigen ( liter ,er 

    menit;.

    e. D!kter harus mengamati dinding dada dan abd!men untuk mengamati adana

    gerakan ,ernafasan selama -=1 menit/ dan harus mengaasi ,asien

    terhada, adana ,erubahan fungsi )ital.

    f. A,abila PaO2 arterial L ( mmHg/ atau terda,at ,eningkatan N 2 mmHg

    dari nilai dasar ang n!rmal/ maka tes a,nea dinatakan ,!sitif.

    Manifestasi berikut terkadang tam,ak dan tidak b!leh

    diinter,retasikan sebagai bukti fungsi batang !tak1(/1%

    a. 8erakan s,!ntan ekstremitas selain dari res,!n fleksi atau ekstensi ,at!l!gis

    b. 8erakan miri, bernafas :ele)asi dan aduksi bahu/ lengkungan ,unggung/

    eks,ansi interk!sta tan,a )!lume tidal ang bermakna;

    . Berkeringat/ kemerahan/ takikardi

    d. +ekanan darah n!rmal tan,a dukungan farmak!l!gis/ atau ,eningkatan

    mendadak tekanan darah

    e. +idak=adana diabetes insi,idus

    f. *efleks tend! dalam/ refleks abd!minal su,erfisial/ res,!n fleksi tri,le

    g. *efleks Babinski

    16

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    18/22

    6'7' Pe-eri91aa( K(8ir-a+i8 A3a.ila Terda3a+ I(di9a1i

    Diagn!sis kematian batang !tak meru,akan diagn!sis klinis. +idak

    di,erlukan ,emeriksaan lain a,abila ,emeriksaan klinis termasuk ,emeriksaan

    refleks batang !tak dan tes a,nea da,at dilaksanakan seara adekuat.

    Bebera,a ,asien dengan k!ndisi tertentu se,erti edera ser)ikal atau

    kranium/ instabilitas kardi!)askular/ atau fakt!r lain ang menulitkan

    dilakukanna ,emeriksaan klinis untuk menegakkan diagn!sis kematian

    batang !tak/ ,erlu dilakukan tes k!nfirmatif.1-

    Pemeriksaan neur!l!gis klinis teta, men&adi standar untuk ,enentuan

    kematian !tak dan telah diad!,si !leh sebagian besar negara=negara di dunia.

    Pemeriksaan ,asien ang diduga telah mengalami kematian !tak harus

    dilakukan dengan teliti. Deklarasi tentang kematian !tak tidak hana menuntut

    dilakukanna tes neur!l!gis namun &uga identifikasi ,enebab k!ma/ keakinan

    akan k!ndisi ire)ersibel/ ,eningkiran tanda neur!l!gis ang salah atau,un

    fakt!r=fakt!r ang da,at menebabkan kebingungan/ inter,retasi hasil ,enitraan

    neur!l!gis/ dan dilakukanna tes lab!rat!rium tambahan ang diangga, ,erlu.3/2"

    Diagn!sis kematian !tak terutama ditegakkan seara klinis. +idak ada tes

    lain an ,erlu dilakukan a,abila ,emeriksaan klinis ang meneluruh/ meli,uti

    kedua tes refleks batang !tak dan satu tes a,nea/ memberikan hasil ang &elas.

     A,abila tidak ditemukan temuan klinis/ atau u&i k!nfirmasi/ ang lengka, ang

    k!nsisten dengan kematian !tak/ maka diagn!sis tersebut tidak da,at

    ditegakkan.2(

    6'$ Dia(1i1 .a(di(

    Diagn!sis banding untuk mati !tak adalah tatus )egetati)e meneta,

    :!ersistent 4eetative States;. $eadaan ini berbeda dengan mati !tak.

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    19/22

    +idak ada lagi ang da,at dilakukan ,ada ,asien dengan mati !tak

    :Ja!balis/ 1''%;. Pasien dengan mati !tak adalah manusia ang sudah mati/

    Brain death is death. Mati adalah kematian batang !tak/ sekali,un

    elektr!kardi!grafi masih menun&ukkan ritme n!rmal. Jika semua kriteria mati !tak

    sudah ter,enuhi/ maka )entilat!r dan alat ,endukung hidu, lainna da,at

    dile,as. Dengan begitu/ d!kter dan rumah sakit tidak dituntut melakukan

    ,embunuhan. Entuk negara dengan tindakan trans,lantasi ang telah

    berkembang ,esat/ diagn!sis mati !tak diusahakan see,at mungkin agar !rgan

    ang ada ,ada ,asien tersebut da,at digunakan untuk ke,erluan trans,lantasi

    al!n rese,ien.2%

    BAB &

    KESIMPULAN

    18

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    20/22

    Berbagai teknik ang ditemukan untuk mem,ertahankan detak &antung

    dan ,erna,asan alau,un ,asien telah mati telah memunulkan ,erse,si baru

    tentang definisi kematian sebagai hilangna fungsi !tak dan bukan fungsi &antung

    dan ,aru/ dimana kematian da,at ditentukan berdasarkan kriteria neur!l!gis.

    $ematian !tak kebanakan diakibatkan !leh edera ke,ala berat dan ,erdarahan

    intrakranial.

    $riteria untuk kematian !tak sendiri bere)!lusi seiring aktu. $ematian

    !tak didefinisikan sebagai hilangna semua fungsi !tak seara ire)ersibel/

    termasuk batang !tak. +iga temuan ,enting dalam kematian !tak adalah k!ma/

    hilangna refleks batang !tak/ dan a,nea. Pada ,asien/ harus di,eriksa k!ndisi=

    k!ndisi serta kriteria eksklusi. Harus ditemukan k!ndisi edera !tak berat ang

    k!nsisten dengan ,r!ses ter&adina kematian !tak/ tidak bernafas seara

    s,!ntan/ dan hasil ang negatif ,ada ,emeriksaan refleks=refleks batang !tak.

    aat ini masih banak k!ntr!)ersi berkaitan dengan ,enentuan kematian !tak/

    karena masih kurangna literatur atau ,anduan ang berbasis bukti.

    DAFTAR PUSTAKA

    19

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    21/22

    1. 8unther et al1 211. Determinati!n !f Brain Death An O)er)ie ith a ,eial

    m,hasis !n 5e Eltras!und +ehniues f!r 4!nfirmat!r +esting. 5he 6&en

    Critical Care $edicine 7ournal /# 3"=#3

    2. Gaar/ hemie/ ?ebster/ Dikens. 21. Bi!ethis f!r liniians Brain death.

    C$A7 . 1(#:(;-33=-3(

    3. ?i&diks. 4urrent 4!ne,ts/ +he Diagn!sis !f Brain Death/ 5 ngl J Med/ 21/

    3## :1(;

    #. 4arl!s duard! *eis MD. 2%. MD+ED5+=5E*OGO8 Brain Death

    4riteria Betterhealth 4hannel. Artile Brain Death ???.betterhealth.)i.g!).au..

    ". 8uidelines On 4ertifiati!n Of Brain Death/ +he H!ng $!ng !iet Of 4ritial

    4are Mediine/ &!urnal !f the *!al 4!llege !f Phsiians !f G!nd!n 1''"/

    2'3-1=2.

    (. *M/ ha,ir! */ eds. +he definiti!n !f death !ntem,!rar !ntr!)ersies/ J!hns

    H!,kins Eni)ersit Press/ Baltim!re/ 1'''

    %. 5e !rk tate De,artment !f Health. 8uidelines f!r Determining Brain

    Death/ De,artment !f Health/ 5e !rk/ 2"

    -. 8ut!n A4/ Hall J. Aliran darah serebral/ airan serebr!s,inal/ dan metab!lisme

    !tak. Dalam Buku a&ar fisi!l!gi ked!kteran. Jakarta Penerbit Buku $ed!kteran

    84 1''(.hal.'%"=-3.

    '. ?alt!n J5. Brains Diseases !f the ner)!us sstem. - th ed. 5e !rk Of!rd

    Eni)ersit Press 1'%%.,.11('=%.

    1. ?ils!n GM. istem saraf dalam Pat!fisi!l!gi k!nse, klinis ,r!ses=,r!ses ,enakit

    edisi kedua. Jakarta 841''#. hal.'2.

    11. Adams *D/ it!r M. Prini,les !f neur!l!g. 3rd ed. 5e !rk M8ra=Hill B!!k

    4!m,an 1'-".,.2"-='.

    12. +h!mas M ?alshe/ +he diagn!sis !f brain death. 5 ngl J Med 21 3##

    121"=1221

    13. uh ?/ 8um +/ Hamb AM/ 4han PH/ ans!n *A. H,!glemi neur!nal

    death is triggered b glu!se re,erfusi!n and ati)ati!n !f neur!nal 5ADPH

    !idase Q!nlineR 2% Jan 3/ Qited 2% A,r 3R A)ailable fr!m E*G

    htt,FF.&i.!rgFgiF!ntentFfullF11%F#F'1

    1#. el!

  • 8/16/2019 Pengayaan Brain Death_IGD Yadnya P_Fadhilah Az Z (1)

    22/22

    1(. unatri! . Penentuan Mati . Bagian Anestesi!l!gi