Perjuk Berbenah

download Perjuk Berbenah

of 7

Transcript of Perjuk Berbenah

  • 7/22/2019 Perjuk Berbenah

    1/7

    1

    PERJUK BERBENAH

    A.Topografi

    Desa Perjuk berjarak 60 km dari Paroki Nanga Dangkan Silat. Wilayah Perjuk hanya bisa

    ditempuh dengan bersepada motor untuk menuju kampong tersebut. Jalur utama dari Paroki NangaDangkan Silat dapat dilalui kendaraan beroda empat. Perjuk merupakan stasi kecil yang dilayani oleh

    kongregasi OMI. Medan yang dilalui untuk masuk desa tersebut cukup berat.

    Jalan terjal, tanjakan tinggi, curam disaat turun, licin disaat hujan dan setelahdiguyur hujan. Medan tersebut menunjukkan akses jalan yang sulit. Desa

    Perjuk merupakan kampong yang terletak di wilayah perbukitan. Warga yangmelalui jalan tersebut perlu perjuangan.Perjalanan menuju Perjuk jika dari

    Pontianak ke Nangan Dangkanditempuh 12 jam dengan naik bus

    jurusan Pontianak- Putussibau. Simpang Dangkan pada jalan rayatersebut masuk ke Paroki Dangkan Silat ditempuh 20 menit dengan

    jalan yang rusak dan dalam pembangunan. Untuk menuju pastoran

    perlu melewati 2 jembatan gantung yang melewati sungai Dangkandan Silat. Wilayah Paroki Dangkan Silat adalah delta pertemuan

    kedua sungai tersebut dan rawan banjir.

    B. Misi Paroki

    Agenda yang digelar di Desa Perjuk merupakan bagian rencana DPP

    paroki Dangkan Silat. agenda tersebut telah dibicarkan dan direncanakan 2tahun sebelumnya dan terealisasi pada 29 Juli- 1 Agustus 2013. Agenda

    pemberdayaan umat ini berkaitan dengan misi paroki, yaitu memberdayakansosial ekonomi umat dan ramah lingkungan. Pastor Paroki Rm. Simon Heru,OMI bersama DPP mengundang nara sumber dari Bruder MTB. Nara

    sumber yang telah diminta kerja sama adalah Br. Baptis, MTB. Dasarpemikiran untuk menata hal tersebut adalah kegelisahan umat terhadap penyakit sampar yang selalu

    menyerang ternak-ternak sehingga menyebabkan kematian sehingga umat mengalami kerugian. ParokiDangkan Silat perlu melakukan ini mengingat kondisi sosial ekonomi umat yang berpotensi sangat baikdi desa tersebut belum terkelola dengan baik dan lingkungan gersang. Melihat kondisi tersebut paroki

    Dangkan mulai menata umat dan dimulai misi tersebut di Desa Perjuk.

    C. Belum terkelola

    Nara sumber bersama Rm. S. Heru, OMI dan ketua DPP paroki

    bapak Yulius Yokinson yang serta juga petugas PPL Kecamatan Dangkanbapak Nikan menuju ke Perjuk pada tanggal 26 Juli 2013. rombongan

    dijemput oleh warga Perjuk yang telah lama merindukan kegiatan pelatihantersebut. rombongan tiba di lokasi pada pkl. 15.30 WIB. Warga menyambutdengan gembira rombongan dari paroki. rombongan rehat sejenak setelah itutim dari paroki dan nara sumber dibawa ke penginapan rumah warga yangtelah dipersipakan panitia setempat. Nara sumber ada kesempatan berkeliling

    sekitar kampung untuk melihat kondisinya.Kondisi kampung memang belum terkelola dengan baik. Halaman-halaman rumah warga masih

    dibiarkan begitu saja tanpa ada nilai produksi dan keindahan. Air yang menggenang, ternak bebek, ayam,

  • 7/22/2019 Perjuk Berbenah

    2/7

    2

    babi masih ada yang berkeliaran sehingga kampung terkesan kurang sehat untuk warga. kandang babi adayang dibuat seadanya. kolam-kolam ikan yang belum tertata dengan baik termasuk merawatnya sehingga

    ikan-ikan tampak kurus dan besar kepala. Ikan nila, mujair yang banyak

    dipelihara oleh warga.Kebun-kebun karet juga dibiarkan tumbuh semak belukar

    sehingga produksi lateks atau getahnya menurun dan nilai jual rendah.Warga Perjuk memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan mereka bisakaya raya dengan adanya sumber alam lokal yang tersedia. hal ini sangatdisayangkan oleh nara sumber yang melihat langsung di lapangan kondisi

    tersebut bahwa alam yang indah dan makmur belum terkelola oleh warga.

    D. Mimpi warga

    Sebelum acara pelatihan dimulai, didahului dengan Misapembukaan yang dipimpin langsung oleh pastor paroki Dangkan Silat, P.

    S. Heru, OMI. Peserta dalam mengawali kegiatan selalu diawali dengandoa pagi singkat. Semangat doa dalam diri peserta perlu diisi sebagaisumber kekuatan dalam bertindak dan berkat TUHAN selalu menyertaimereka. Nara sumber dan tim bertemu dengan panitia penyelengara pada

    tanggal 28 Juli 2013 untuk membahas susunan acara. Acara telahdisepakati untuk memulai pada tanggal 29 Juli 2013 dengan diawali Misa

    pembukaan. Peserta yang ikut pelatihan dibekali dasar pengantar pada awal Ekaristi, sehingga iman umatditeguhkan untuk siap mengikuti pelatihan yang telah direncanakan. pelatihan awal yang dipimpinlangsung oleh nara sumber, Br. Baptis, MTB. Sesi ini warga diminta mengurai mimpi-mimpi oleh nara

    sumber. Mimpi-mimpi itu pada awalnya kegelisahan berupa ternak-ternak selalu mati jika ada wabahsampar menyerang ternak warga. Kegelisahan tersebut diambil sebagai nilai positif, kemudian warga

    diajak lagi melihat penyebabnya dengan melihat situasi lingkungan, kemudian kondisi perkebunan, kolam

    ikan, halaman rumah, dan ternak. Mereka mencoba melihat nilai positif diridan sumber alam tersedia, sehingga maksud dan tujuan pelatihan sungguhefektif dan tepat sasaran. Tujuan penggalian mimpi untuk menanamkan niladasar dan semangat aspek psikologi peserta sehingga dalam kelanjutannya

    warga bisa mandiri tanpa tergantung oleh nara sumber, pastor parokimaupun dari tim paroki serta katekis-katekis yang melayani warga.

    Dasar-dasar nilai ini jika tidak ditanamkan maka keadaan sosial

    ekonomi warga tetap terpuruk dan lingkungan sekitar juga tidak terkelola.Sesi awal ini peserta yang hadir ada 42 orang sangat antusias dan semangat. suka cita diwajah peserta

    begitu tampak. optimisme dalam hidup peserta mulai bangkit. Mimpi-mimpi warga digali dengansedalam-dalamnya sehingga semangat tidak setengah-setengah.

    E. Ekologi terapan

    Nara sumber mulai mengajak warga melihat potensi alam yang kaya disekitar rumah setelah mimpi-mimpinya digali. Peserta diajak melihat kembalialam sekitar dan diarahkan untuk mengelola dengan tepat sesuai denganekosistem alam desa tanpa merusak tatanan alam. metode ini lebih menghargaialam sehingga alam tetap lestari.

    Peserta diminta narasumber untuk ke lapangan melihat tata lingkunganrumah menurut kelompok-kelompok yang telah terbagi sesuai minat.

    Kelompok-kelompok itu muncul ada yang berminat ke tanaman perkebunan, hortikultura, ternak besar,unggas dan ikan. peserta telah terbagi menjadi 4 regu dalam pelatihan tersebut. Sesi ini masuk dalamredesign landscaping, menata ulang tata lingkungan. Peserta mulai mengambar lokasi kelompok yang

  • 7/22/2019 Perjuk Berbenah

    3/7

    3

    dijadikan demplot kelompok. Dengan redesign peserta mulai menemukanpersoalan-persoalan yang ada di lapangan. Peserta pun mulai mengerti

    potensi alam yang berlimpah.Redesign landscapingmerupakan bagian dari

    ekologi terapan dalam hal tata kelola lingkungan yang arif dengan melihatdan menyesuaikan alam di sekitar. Masing-masing kelompokmempresentasikan hasil temuan dan design-designnya. Hasil temuantersebut tidak hanya tata letak lokasi, namun hama dan penyakit yang ada

    baik pada tanaman dan ternak. Hama dan penyakit yang ditemukan pesertaakan disampaikan bersama dalam forum untuk mencari solusi yang tepat.

    Design-design yang mereka buat dibahas bersama untuk ditata ulang dalam rancangan baru sesuai konturalam. Pola design antar kelompok tidak semuanya sama. Pola ini mengikuti kontur alam bukan alammengikuti pola manusia dalam pembentukannya, maka design ini lebih ramah lingkungan. Bahan-bahan

    yang diambil pun dari alam sekitarnya. Redesign landscaping dalam ekologi terapan meliputi, areaperkebunan, kandang ternak, lingkungan rumah, kolam ikan dan drainasenya.

    1. Kelompok perkebunan

    Kelompok yang memilih minat diperkebunan melihat kondisi di lapangan. Mereka menemukanbahwa kebun masih tidak terawat, banyak semak belukar. Jarak tanam pohon karet yang diusahakan tidak

    teratur. Ada tanaman yang mati karena terserang penyakit seperti busuk akar dan jamur. Kasus-kasus itukemudian dibahas di forum bersama narasumber untuk diselesaikan. Solusi yang perlu dilakukankelompok tersebut adalah, perawatan kebun perlu intensive, jarak tanam perlu diatur, tanaman yang matikena penyakit ditebang dan diganti baru. Areal kebun karet dapat ditumpang sari dengan tanaman

    produksi yang lain seperti kakao dan kopi. Selain itu kebun karet dapat diganti dengan tanaman

    perkebunan yang bernila jual tinggi seperti lada (sahang).Solusi tersebut menyatakan bahwa perkebunan bisa menghasilkan produksi yang optimal dikala

    hujan karet tidak menghasilkan, maka kopi dan kakao dapat memberikan hasil yang cukup. Model ini

    disebut deservikasi lahan usaha. Perawatan juga perlu diatur dengan baik sehingga produksi tetapmeningkat mulai pemupukan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit.

    2. Kelompok peternakan babi

    Kandang yang umum di kampung Perjuk bermodel tanpa pintu,ruang gerak ternak babi sempit, atap rendah di atas kolam dan ada yang di

    pekarangan belakang rumah dan terlalu teduh dan lembab. Kondisi inimenyebabkan ternak tidak sehat, kurus, mudah terserang penyakit,menggangu kesehatan manusia. Kasus-kasus itu telah diketahui olehkerlompok ternak dengan melihat langsung ke lapangan dan membuatdesign yang tepat dalam kelompok, sehigga bisa dibawa ke forum untuk

    dibahas bersama untuk merancang yangtepat.

    Sistem ternak ini kemudiandibenahi, kandang diperluas sesuai dengankeperluan babi, ada pintu, atap di pertinggisehingga sirkulasi udara lancar membuatternak sehat tidak kepanasan, ada saluran

    pembuangan limbah ternak jika ada dipekarangan atau di atas kolam ikan. Jalan

    masuk bagi manusia juga ada, sehingga mempermudah perawatan.Perlakuan ini menyebabkan produktivitas ternak tinggi dan sehat. Pola sistem ternak juga memperhatikanekositem disekitarnya. Sistem ternak ini bisa dilakukan dengan sistem integrasi dengan kebun sebagai

  • 7/22/2019 Perjuk Berbenah

    4/7

    4

    contoh. sistem ini mendapat keuntungan lebih, kebun memperoleh limbah ternak sebagai pupuk kandang,tanah kebun menjadi gembur, karena ternak-ternak bisa digembalakan di kebun. Ternak juga

    mendapatkan keuntungan, ternak tidak pernah kekurangan makanan dan sehat, ada ruang gerak bermain

    seperti di alam aslinya. Manusia sebagai pelaku memperoleh keuntungan lebih secara ekonomis,perawatan dan pengawasan lebih mudah.

    3. Kelompok mina unggas

    Ternak unggas yang dimiliki warga Perjuk bebek dan ayam. Ikan

    yang dipelihara warga seperti nila, mujair, dan emas. Kondisi unggas danikan kurang terpelihara dengan baik. Ungas-unggas seperti ayam kampungdan bebek tanpa kandang, ikan kurang mendapat makan yang cukup serta

    tata lingkungan kolam belum cukup baik. Keadaan ini tidakmenguntungkan secara ekonomis dan menurut tata lingkungan, keadaanrumah-rumah warga jadi kumuh dan tidak sehat. Kelompok mina unggas

    diajak untuk melihat kondisi tersebut dan membuat denah awal tatalingkungan mereka. Mereka mencoba mengurai persoalan tata lingkunganyang lebih baik. Hasil dari survey, kelompok mina unggasmempresentasikan di forum bersama dan diberi masukan-masukan yang

    tepat dan akurat oleh narasumber. Nara sumber memaparkan sistemakuakultur, suatu pola yang arif melihat situasi alam dan kolam dibenahisesuai dengan lingkungan alam ikan. sistem ini ramah lingkungan dan tidakmemutus rantai makanan pada pola ekosistem alam. Hal ini akan

    berdampak ikan dan unggas menjadi sehat dan lingkungan dengan baik.

    Meraka mulai membersihkan kolam yang dijadikan demplot kelompoksebagai tahap awal. kolam tersebut mulai dibersihkan dari sampah dan air dibuat mengalir sehingga ada

    sirkulasi air.

    4. Kelompok Horti

    Kelompok horti juga melakukan hal yang sama seperti kelompok-kelompok lainnya. Permasalahan temuan di lapangan dipresentasikan dan

    dibahas bersama-sama di forum bersama nara sumber. masukan darinarasumber untuk kelompok horti adalah intensifikasi lahan perkarangandengan lebih produktif. Kelompok horti merencanakan dalam lahandemplot budidaya kacang panjang dan sawi. Mereka mencoba memilih darihal sederhana. Pupuk dasar yang digunakan adalah kompos dari sampah

    hijau kebun sekitar rumah. Sampah kebun dicacah halus manual kemudianditimbun di areal yang akan ditanami. Lahan dipersiapkan lebih dahulu.

    Lahan yang sudah siap tanam dibuatkan pagar pelindung agar tidakdiganggu ternak-ternak yang berkeliaran. lahan yang telah siap dibairkanseminggu untuk menunggu proses fermentasi sampah hijau yang ditimbunareal lahan olahan siap tanam. Seminggu kemudian lahan baru bolehditanami dengan jenis-jenis tanaman yang dipilih untuk dibudidayakan.

    5. Materi pelatihan padat

    Warga yang terdaftar ikut sangat antusias. Pelatihan selama 4 hari sangat padat dan sesuaikeperluan warga. Pelatihan ini bukan suatu proyek yang sesuai ketentuan target. Pelatihan ini beresifat

    berkelanjutan. Bimbingan dilakukan terusa menerus dengan kontak hp. maupun dengan pastor parokibeserta dewan paroki untuk memantau langsung perkembangan dari hari ke hari. Karena itu materi sangat

  • 7/22/2019 Perjuk Berbenah

    5/7

    5

    padat dan sarat dengan makna. Materi yang diberikan dalam pelatihan meliputi menggali mimpi denganpenanaman nilai dasar hidup, pemetaan dan praktek tata lingkungan

    sesuai dengan kelompok, praktek membuat pupuk organik padat dan

    cair, pestisida organik, jamu untuk ternak.Pupuk organik padat dan cair, pestisida organik, jamu ternak

    yang dilatihkan oleh peserta bahannya diambil dari lingkungan alamkampung. Peserta diminta untuk mencari bahan-bahan itu sehingga

    peserta makin paham bahwa alam telah menyediakan nutrisi dan obatuntuk ternak, ikan, tumbuhan dan

    manusia. Peserta diajak untuk menanam,merawat dan mengembangkan tanaman-

    tanaman yang berfungsi sebagai pestisida, jamu untuk ternak dan

    kesehatan manusia. Kearifan alam lokal ini hendak menunjukkan kebaikanTUHAN semesta alam yang menciptakan bumi kita baik adannya.Keseimbangan ekologis telah tertata bagus. Peserta diminta untuk selalu

    belajar pada alam sekitar. Inilah asiknya pengembangan pertanian organikyang fleksibel, ramah lingkungan, dan seimbang terhadap ekosistem yang terbentuk di alam.

    6. Antusias

    Warga Perjuk yang ikut pelatihan sangat antusias untuk menggapai mimpi. Mimpi inginsejahtera. Warga merasakan manfaat luar biasa dan berdampak berkelanjutan dalam pelatihan tersebut.

    Antusias warga makin membaraketika narasumber dan tim parokimenampilkan video klip kelompok

    tani di Pagal Manggarai, foto-foto kelompok tani Fajar Baru kab.

    Nias. Kemauan warga untuk

    hidup sejahtera dengan buktiketika di lapangan bekerja menurutkelompok masing- masing nampak

    semangat kegotong-royongan kembali tumbuh. Selain itu ketika

    mereka ditunjukkan cara membuat ramuan jamu untuk ternak,peserta pelatihan bersorak gembira. Karena cara meramu jamu ini

    juga dirindukan mereka.

    Keantusiasan warga makin diwujud nyatakan dengan mencanangkanmotto kampung Perjuk kampungKUE SERABI. KUE SERABI diartikan Keluarga Utuh Enjoy SehatRapi Bersih Indah. Kue serabi yang dibuat warga sebagai ikon kampung

    dan sebagai suguhan khususuntuk tamu atau ada acaraadat di kampung Perjuk.

    Warga mengucapkan banyakterima kasih kepada

    narasumber dan tim paroki. Warga Perjuk tetap terus

    merindukan relasi dalam konsultasi pengembangan sosialekonomi tetap terus berlanjut.

    Sekarang dan seterusnya warga Perjuk terus berbenah dirimenuju kesejahteraan sosial ekonomi yang berkelanjutan.

    Pelatihan diakhiri dengan ibadat penutup dan berkat apostolikyang diberikan oleh P. Heru, OMI dengan memberikan berkat

  • 7/22/2019 Perjuk Berbenah

    6/7

    6

    tanda salib di tangan masing-masing peserta yangberkomitmen bahwa 5 tahun tahap pertama tanda-tanda

    keluarga sejahtera sudah ada hasilnya. Berkat apostolik

    merupakan suatu tanda tanggung jawab moral yang perludihidupi.

  • 7/22/2019 Perjuk Berbenah

    7/7

    7

    Biodata narasumber:

    Nama lengkap: Y. Riyadi Puji Riyanto

    Nama biara : Yohanes Baptista, MTB

    Nama akrab: Br. Baptis, MTB

    Ttl : Pati, 15 Oktober 1974

    Masuk biara: 1999

    Kaul perdana : 2002

    Kaul kekal : 2010

    Tugas pelayanan: - thn 2002-2004 Pertanian organik

    - Thn 2004- pertengahan 2009 studi S1 pertanian di Univ. Janabadra

    Jogjakarta dan masuk nominasi mahasiswa kreatif nasional

    teknologi tepat guna komposter sederhana untuk lingkungan hidup

    - Thn 2009-pertengahan 2011 Merauke, Papua di asrama dan

    pastoral pertanian

    - Thn 2011-2012 di Sekadau Pertanian organik

    - Tahun 2012 smp sekarang di Sepakat, pengembangan pupuk

    organik, ekologi terapan, pemberdayaan sosial ekonomi, JPIC

    tarekat.

    Aktivitas: sebagai praktisi mengembangan pupuk organik (padat, cair) untuk pertanian,

    peternakan, perikanan, rumah tangga, pestisida organik untuk tanaman, ramuan obat herbal

    untuk ternak dan bereksperimen sampai sekarang. Aktiv memberikan pelatihan-pelatihan dan

    seminar untuk masyarakat, memberikan konseling pertanian organik jarak jauh melalui

    teknologi informatika.

    Contac person : 082155173174

    Pin BB : 25DFEB2C

    Email : [email protected]