Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

download Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

of 20

Transcript of Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    1/20

    PERKEMBANGAN HUKUM PERTAMBANGAN

    MINERAL DAN BATUBARA TERKAIT DENGAN LAHIRNYA

    UNDANG UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009

    TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

    Oleh:

    Rafki Rahma! MY"!#H

    $Maha%i%&a P'()'am Pa%*a #a'+a,a -ak.la% H.k.m UNAND! NIM:

    /20//200/1

    A" LATAR BELAKANG

    Indonesia adalah negara dengan kekayaan sumber

    daya alam yang melimpah. Sumber daya alam Indonesia

    berasal dari pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan,

    peternakan, perkebunan serta pertambangan dan energi.

    Pertambangan menjadi salah satu aspek andalan yang harus

    dikelola secara baik oleh Indonesia untuk kesejahteraan

    rakyatnya. Pertambangan dilakukan dengan mengeksplorasi

    mineral yang terkandung di bumi Indonesia. Selain mineral,

    batubara menjadi salah satu komoditas hasil eksplorasi

    pertambangan yang cukup memberikan kontribusi besar bagi

    pemasukan negara dalam sektor non pajak.

    Mineral dan batubara yang terkandung dalam wilayah

    hukum pertambangan Indonesia merupakan kekayaan alam

    tak terbarukan sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang

    mempunyai peranan penting dalam memenuhi hajat hidup

    orang banyak, karena itu pengelolaannya harus dikuasai oleh

    egara untuk memberi nilai tambah secara nyata bagi

    !

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    2/20

    perekonomian nasional dalam usaha mencapai kemakmuran

    dan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan!.

    "ekayaan alam tak terbarukan yang dimaksud diatas,

    meliputi emas, perak, tembaga, minyak dan gas bumi, batu

    bara dan lain#lain dengan potensi masing#masingnya yang

    sangat berlimpah di bumi Indonesia. Timah misalnya, dengan

    produksi $% ribu ton& tahun, Indonesia adalah penghasil timah

    nomor dua dunia. ikel dengan produksi '( ribu ton& tahun,

    Indonesia adalah penghasil nomor lima di dunia. Tembaga

    dengan %)* ribu ton& tahun adalah nomor lima dunia dan

    untuk batu bara dan emas Indonesia adalah nomor $ dunia*.

    "eberadaan mineral dan batubara dapat menjadi salah

    satu tolok ukur kemandirian dan kemajuan suatu bangsa.

    +ata#rata negara dengan kekayaan mineral dan batubara

    yang tinggi, cenderung akan menjadi negara yang maju dan

    sejahtera. amun, hal ini harus diiringi dengan pengelolaan

    yang baik menyeluruh terhadap kekayaan mineral tersebut.Pengelolaan yang buruk seperti rendahnya teknologi

    pengolahan ataupun lemahnya aturan terkait pengelolan

    sumber daya mineral ini akan mengakibatkan negara yang

    kaya akan mineral dan batubara tersebut hanya sebagai

    tamu dinegaranya sendiri, karena hanya akan menjadi

    sumber eksplorasi bagi pihak#pihak asing ataupun ilegal.

    engan karakteristik kegiatan usaha pertambangan mineral

    dan batubara yang sangat penting dan terkait hajat hidup

    orang banyak tersebut maka diperlukan kepastian berusaha

    ! -ihat bagian menimbang ndang#ndang omor ) tahun *//'

    tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara.

    * Simon 1. Sembiring,Jalan Baru Untuk Tambang: Mengalirkan Berkah

    bagi Anak Bangsa, 23akarta4 5ramedia, *//'6 hlm. 7

    *

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    3/20

    dan kepastian hukum di dunia pertambangan mineral dan

    batubara.

    "epastian hukum di bidang pertambangan terutama

    dalam rangka melindungi hasil pertambangan dari upaya

    pengeksplorasian secara masi8 tanpa adanya upaya

    peningkatan nilai tambah oleh perusahaan penambangan.

    Pentingnya peningkatan nilai tambah dari peman8aatan

    mineral nasional telah menjadi kesadaran Founding Father

    kita. 9leh karena itu, melalui ndang#ndang asar egara

    +epublik Indonesia Tahun !'): 2 !'):6, Founding father

    telah menetapkan garis#garis dasar pengelolaan sumber daya

    mineral tersebut. Pasal 77 ayat 2*6 !'): menyatakan,

    ;

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    4/20

    i lain pihak, pandangan dari kalangan eksportir dan

    produsen minerba mempunyai argumentasi bahwa industri

    dalam negeri belum mampu menyerap seluruh produksi

    pertambangan minerba, baik karena kurangnya 8asilitas

    peleburan dan pemurnian 2smelter6 atau 8asilitas pengolahan

    di sisi yang lebih hilir). Polemik seperti inilah yang turut

    mengiringi lahirnya ndang#ndang omor ) tahun *//'

    tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara.

    B" RUMU#AN MA#ALAH

    !. Tinjauan yuridis terhadap ndang#ndang omor ) tahun

    *//' tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara

    2Minerba6@.

    *. Perkembangan Aukum Pertambangan Mineral dan0atubara terkait ndang ndang omor ) tahun *//'

    tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara@.

    " I#I DAN PEMBAHA#AN

    /" Ti,+a.a, 3.'ii% e'haa5 U,a,)6U,a,) N(m(' 4

    ah., 2009 e,a,) Pe'am7a,)a, Mi,e'al a,

    Ba.7a'a $Mi,e'7a18"

    Pembangunan nasional bertujuan untuk

    mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata

    material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan ndang#

    ) 0iro Perencanaan "ementerian Perindustrian,Analisis Biaya Manfaat

    Pelarangan Eksor Bahan Mentah Minerba !an !amaknya Terhada

    "ektor #ndustristudi $asus %ikel & Tembaga, 3akarta4 */!*, hal !

    )

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    5/20

    ndang asar egara +epublik Indonesia Tahun !'):

    dalam wadah egara "esatuan +epublik Indonesia yang

    merdeka, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam

    suasana perikehidupan bangsa yang aman, tertib, dan

    dinamis dalam lingkungan yang merdeka, bersahabat,

    dan damai:. Pembangunan Aukum asional tidak dapat

    dipisahkan dari perjalanan sejarah perkembangan tataran

    yang berlaku pada masyarakat Indonesia. Aal ini

    disebabkan karena pembentukan suatu tatanan hukum

    sangat dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat,

    budaya, dan berbagai 8aktor lainnya(. Salah satu 8aktor

    yang paling berpengaruh yaitu tatanan hukum adat yang

    telah berlaku jauh sebelum Indonesia merdeka.

    0egitupun halnya dengan pembangunan hukum

    agraria. +e8ormasi hukum agraria di Indonesia sebagai

    negara yang merdeka dimulai dengan dikeluarkannya

    ndang ndang o. : Tahun !'(/ tentang Peraturan

    asar Pokok#pokok Bgraria 2PB6. PB ini lahir dari

    semangat adopsi nilai#nilai hukum adat kedalam tataran

    sistem hukum agraria nasional. Aal ini ditegaskan didalam

    pasal : PB, ;Aukum agraria yang berlaku atas bumi, air

    dan ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang tidak

    bertentangan dengan kepentingan nasional dan egara,

    yang berdasarkan atas persatuan bangsa, dengan

    sosialisme Indonesia serta dengan peraturan#peraturan

    yang tercantum dalam ndang#undang ini dan dengan

    peraturan perundangan lainnya, segala sesuatu dengan

    : Penjelasan atas ndang#ndang +epublik Indonesia omor */ Tahun

    *//% tentang saha Mikro, "ecil, dan Menengah

    ( Bl. Cisnubroto, 'uo (adis Tatanan )ukum #ndonesia, ni?ersitas

    Btmajaya Yogyakarta, Pleburan4 *//$, hal !

    :

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    6/20

    mengindahkan unsur#unsur yang bersandar pada hukum

    agama=."onsepsi hukum tanah nasional secara utuh diambil

    dari konsepsinya hukum adat, yang oleh 0oedi Aarsono

    dikatakan bahwa "onsepsi Aukum Tanah nasional adalah

    komunalistik religius, yang memungkinkan penguasaan

    tanah secara indi?idual, dengan hak#hak atas tanah yang

    bersi8at pribadi, sekaligus mengandung kesamaan.

    "onsepsi ini masih rele?an 2 dan harus tetap6

    dipertahankan untuk masa kini maupun untuk masa yang

    akan datang, oleh karena konsepsi ini merupakanpenjabarandari sila#sila pancasila dibidang pertanahan

    serta harus dijabarkan lebih lanjut dalam politik

    Pertanahan asional sebagaimana yang digariskan dalam

    pasal 77 ayat 7 !'): $.Bgraria sendiri berasal dari bahasa latin *agre+

    berarti tanah atau sebidang tanah. Pengertian Bgraria

    meliputi bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan

    alam yang terkandung didalamnya 2Pasal ! ayat 2*6.

    Sementara itu pengertian bumi meliputi permukaan bumi

    2yang disebut tanah6, tubuh bumi di bawahnya serta

    berada di bawah air 2Pasal ! ayat 2)6 jo pasaal ) ayat 2!6%.

    Tanah sendiri menurut 3aDim Aamidi, adalah benda

    permukaan bumi yang menyimpan kekayaan untuk

    mencukupi kebutuhan hidup dan kehidupan manusia

    perorangan dan dalam kelompok 2ekonomi6'. Mineral dan

    $ Bl?i Syahrin, 0eberapa Masalah Aukum, PT.So8media,

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    7/20

    batubara dapat dikelompokkan kedalam kekayaan yang

    tersimpan didalam tanah. engan demikian, mineral dan

    batubara merupakan obyek kajian dari hukum agraria.

    paya pemerintah untuk meningkatkan nilai

    tambah ekonomi mineral tambang pada awalnya

    ditempuh melalui PB. amun, PB ini, dikemudian

    hari tidak cukup mengakomodir peraturan terkait mineral

    dan batubara ini karena ini lebih mem8okuskan

    pembahasan agraria dalam lingkup agraria yang berada

    diatas tanah sedangkan agraria dibawah tanah dalam hal

    ini barang tambang mineral belum terlalu diatur, sehingga

    kemudian pemerintah melahirkan ndang#ndang omor

    !! Tahun !'($ tentang "etentuan#"etentuan Pokok

    Pertambangan yang dikemudian hari dirubah dengan

    ndang#ndang omor ) Tahun *//' tentang

    Pertambangan Mineral dan 0atubara. -ebih lanjut,

    diuraikan lagi dalam aturan pelaksanaannya, diantaranya

    yaitu4 Permen ESM o. ! Tahun */!) tentang

    Peningkatan ilai Tambah Mineral melalui "egiatan

    Pengolahan dan Pemurnian Mineral.

    Perubahan mendasar yang terjadi pada perubahan

    dari ndang#ndang omor !! Tahun !'($ menjadi

    ndang#ndang omor ) Tahun *//' adalah perubahan

    dari sistem kontrak karya dan perjanjian menjadi sistem

    perijinan, sehingga Pemerintah tidak lagi berada dalam

    posisi yang sejajar dengan pelaku usaha dan menjadi

    pihak yang memberi ijin kepada pelaku usaha di industri

    pertambangan mineral dan batubara.

    ndang#ndang omor ) tahun *//' tentang

    Pertambangan Mineral dan 0atubara lahir sebagai bentuk

    usaha pemerintah dalam mengelola kekayaan mineral

    $

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    8/20

    dan batubara di bumi Indonesia. idalam ini

    dinyatakan yang dimaksud dengan Pertambangan adalah

    sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka

    penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau

    batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi,

    studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan

    dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta

    kegiatan pasca# tambang.Selanjutnya dinyatakan mineral adalah senyawa

    anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki si8at >sik

    dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur ataugabungannya yang membentuk batuan, baik dalam

    bentuk lepas atau padu. 0atubara adalah endapan

    senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah

    dari sisa tumbuh#tumbuhan.Tujuan dibentuknya ndang#ndang omor ) tahun

    *//' tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara,

    dinyatakan yaitu4 menjamin e8ekti?itas pelaksanaan dan

    pengendalian kegiatan usaha pertambangan secara

    berdaya guna, berhasil guna, dan berdaya saing,

    menjamin man8aat pertambangan mineral dan batubara

    secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup,

    menjamin tersedianya mineral dan batubara sebagai

    bahan baku dan&atau sebagai sumber energi untuk

    kebutuhan dalam negeri, mendukung dan

    menumbuhkembangkan kemampuan nasional agar lebih

    mampu bersaing di tingkat nasional, regional, dan

    internasional, meningkatkan pendapatan masyarakat

    lokal, daerah, dan negara, serta menciptakan lapangan

    kerja untuk sebesar#besar kesejahteraan rakyat dan

    %

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    9/20

    menjamin kepastian hukum dalam penyelenggaraan

    kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara!/.amun, tidak sejalan dengan tujuan tersebut,

    ndang#ndang omor ) tahun *//' tentang

    Pertambangan Mineral dan 0atubara ini justru malah

    melahirkan berbagai permasalahan baru dan

    mempertajam pertentangan masalah lama. Mulai dari

    persoalan Cilayah Pertambangan!!2CP6, lelang Cilayah

    IDin saha Pertambangan 2CIP6, larangan ekspor hasil

    tambang mentah, hingga pelarangan sementara

    penerbitan IDin saha Pertambangan 2IP6 yang baruuntuk komoditas logam dan batubara.

    Masalah tersebut di atas berawal dari pemberian

    IDin saha Pertambangan 2IP6 seperti IP Eksplorasi, IP

    9perasi Produksi dan IDin Pertambangan +akyat 2IP+6

    yang diberikan oleh pemerintah, baik kepada badan

    hukum, koperasi dan perseorangan. Selama ini, para

    pihak yang mengelola pertambangan selalu hanya

    mengejar bagaimana mengoptimalkan pengelolaan

    tambang untuk penerimaan negara. 3ika upaya tersebut

    tetap berlanjut tanpa memperhatikan aspek#aspek lain,

    maka akan terjadi ketimpangan dengan sektor#sektor lain

    yang berkaitan!*.

    !/ -ihat pasal 7 ndang#ndang omor ) tahun *//'

    !! Cilayah Pertambangan, sebagaimana Peraturan Pemerintah omor

    ** Tahun */!/, merupakan wilayah yang memiliki potensi mineral

    dan&atau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi

    pemerintahan yang merupakan bagian dari rencana tata ruang

    nasional. Cilayah Pertambangan terdiri dari wilayah yang dapat

    diusahakan dan wilayah yang belum dapat diusahakan. Cilayah yang

    dapat diusahakan meliputi 4 Cilayah Pencadangan egara 2CP6,

    Cilayah saha Pertambangan 2CP6, dan Cilayah Pertambangan

    +akyat 2CP+6.

    '

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    10/20

    2" Pe'kem7a,)a, H.k.m Pe'am7a,)a, Mi,e'al a,

    Ba.7a'a e'kai U,a,) U,a,) N(m(' 4 ah.,

    2009 e,a,) Pe'am7a,)a, Mi,e'al a,

    Ba.7a'a8"

    ilihat dari sisi penerimaan negara, kegiatan

    ekstraksi dan eksploitasi sumberdaya alam 2SB6 telah

    memberikan peran penting dalam pembiayaan

    pembangunan di Indonesia selama ini. Sebagai gambaran,

    perkembangan ekspor Indonesia pada tahun *//$,

    dimana sektor pertambangan menyumbang de?isa

    sebesar F.!!.%%).'/).(!' dari total F.!!).!//.%'/.$:!

    2!/, )*G6. Pada tahun *//%, meningkat lagi menjadi

    F.!).'/(.!(:.!$% dari total nilai pemasukan de?isa tahun

    *//% sebesar F.!7$./*/.)*).)/* 2!/,%%G6!7. iluar sektor

    migas, sektor pertambangan ini hanya dikalahkan oleh

    sektor industri dalam hal menyumbang pemasukan de?isa

    bagi negara disektor ekspor. engan demikian, sektor

    ekpoitasi ini menjadi lahan yang sangat produkti8 bagi

    sumber pemasukan keuangan negara.Calaupun kontribusi sektor minerba dalam paparan

    di atas terlihat cukup besar, namun sebenarnya sektor ini

    memiliki potensi kontribusi yang lebih tinggi lagi jika

    terdapat nilai tambah yang lebih melalui proses

    pengolahan di dalam negeri. Yang dimaksud dengan

    peningkatan nilai tambah adalah pengolahan menjadi

    produk yang lebih hilir sepanjang rantai nilai.Aal ini tentu membuat sektor pertambangan

    menjadi primadona bagi pemegang kepentingan, baik itu

    !* 5atot Supramono, SA. )ukum Pertambangan Mineral dan Batubara

    di #ndonesia. +ineka

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    11/20

    pemerintah sendiri sebagai penguasa dalam konsep hak

    menguasai negara!), swasta, maupun in?estor lokal

    maupun luar negeri. alam hal ini negara sebagai

    penguasa atas bumi, air dan udara akan menjalankan

    kewenangannya dalam menguasai cabang#cabang

    produksi yang penting bagi negara."onsep hak menguasai tanah oleh egara yang

    berlaku saat ini sendiri bukanlah muncul secara tiba#tiba,

    melainkan hasil dari suatu proses perkembangan terus#

    menerus. emikian pun halnya dengan pertambangan!:.

    Tambang#tambang yang penting untuk egara akandiurus oleh egara sendiri!(.

    -ahirnya ndang ndang omor ) tahun *//'

    tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara adalah

    bagian dari usaha pemerintah mengelola eksploitasi dari

    pertambangan mineral dan batubara. amun, kehadiran

    ndang#undang ini justru melahirkan polemik baru. Pro

    dan kontra bermunculan dalam menyikapi kehadiran

    ndang#undang ini. Terutama terkait dengan pasal !/*

    dan !/7.Pasal !/*, menyatakan, ;Pemegang IP dan IP"

    wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral

    dan&atau batubara dalam pelaksanaan penambangan,

    !) Aal ini telah dikemukan oleh 0udi Aarsono dalam bukunya Aukum

    Bgraria Indonesia Sejarah Pembentukan ndang#ndang Pokok Bgraria,

    Isi an Pelaksanaanya, jambatan, hal *7), yaitu4 0erdasar pasal *

    PB dan penjelasannya tersebut, menurut konsep PB, pengertian

    ;dikuasai= oleh egara bukan berarti ;dimiliki=, melainkan hak yang

    memberi wewenang kepada egara untuk menguasai.

    !: Iman Sudiyat, Aukum Bdat Sketsa Bsas, -iberty, Yogjakarta, !'$%,

    hal !$

    !( Muhammad 0akri, )ak Menguasai Tanah ,-eh %egara .Paradigma

    Baru Untuk /eformasi Agraria01Yogyakarta,

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    12/20

    pengolahan dan pemurnian, serta peman8aatan mineral

    dan batubara=. Pasal !/7 berbunyi4!. Pemegang IP dan IP" 9perasi Produksi wajib

    melakukan pengolahan dan pemurnian hasil

    penambangan di dalam negeri.*. Pemegang IP dan IP" sebagaimana dimaksud pada

    ayat 2!6 dapat mengolah dan memurnikan hasil

    penambangan dari pemegang IP dan IP" lainnya.7. "etentuan lebih lanjut mengenai peningkatan nilai

    tambah sebagaimana dimaksud dalam Pasal !/* serta

    pengolahan dan pemurnian sebagaimana dimaksud

    pada ayat 2*6 diatur dengan peraturan pemerintah=.

    ndang#undang ini secara implisit mengharuskan

    penambang untuk memiliki 8asilitas peleburan dan

    pengolahan mulai dari tanggal !* 3anuari */!). Aal ini

    kemudian hari dipertegas dengan dikeluarkannya Permen

    ESM omor ! Tahun */!) tentang Peningkatan ilai

    Tambah Mineral melalui "egiatan Pengolahan dan

    Pemurnian Mineral di alam negeri. imana didalam pasal

    ! ayat 2!6, dinyatakan secara tegas, ;Pemegang IP

    9perasi Produksi tembaga, IP" 9perasi Produksi

    tembaga, dan IP 9perasi Produksi khusus untuk

    pengolahan dan& atau pemurnian tembaga serta IP

    9perasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan

    penjualan yang menjual komoditas tambang tembaga,

    termasuk produk samping atau sisa hasil pemurnian

    konsentrat tembaga berupa lumpur anodadan tembaga

    teluridke luar negeri wajib memenuhi batasan minimum

    pemurnian komoditas tambang mineral logam

    sebagaimana tercantum dalam -ampiran I yang

    merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

    Menteri ini=.

    !*

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    13/20

    ilihat dari konteks pena8siran hukum, pasal !/*

    dan !/7 ndang#ndang omor ) Tahun *//' ini,

    memang mengamanatkan pelarangan ekspor bahan

    tambang mentah keluar negeri sejak tanggal !* 3anuari

    */!). Aal ini lah yang mendapat tantangan dari pelaku

    industri pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.

    Mereka menyatakan tidak siap dan belum memiliki

    teknologi pengolahan dan pemurnian hasil tambang

    sehingga ditakutkan tidak dapat beroperasi dikarenakan

    terikat aturan tersebut. Salah satu persoalan krusial dari

    penerapan Minerba ini adalah tentang nasib %//.///

    tenaga kerja yang akan menganggur akibat aturan ini.

    0aik tenaga kerja yang terlibat langsung maupun yang

    tidak langsung dalam bisnis pertambangan minerba ini!$."enyataan ini tentu tidak sejalan dengan cita#cita

    lahirnya ndang#ndang ini, yaitu guna meningkatkan

    nilai ekonomi dari hasil tambang Indonesia agar

    meningkatkan pendapatan negara dari sektor tambang.Pelarangan ekspor bahan mentah guna melindungi

    eksploitasi berlebihan tanpa nilai pada sektor mineral dan

    batubara ini padahal salah satu point penting penyebab

    dilahirkannya ndang#undang ini. amun, adanya

    kepentingan pemodal asing dan industri luar negeri dalam

    sektor tambang ini menyebabkan sektor tambang riskan

    dipolitisir.3ika dilihat permasalahan ini secara holistik,

    sebenarnya larangan ekspor mineral mentah tidak dapat

    dikatakan kebijakan yang tergesa#gesa. Sejak ditetapkan

    pada tanggal !* 3anuari *//', Minerba tersebut telah

    menetapkan larangan ekspor terhadap bahan tambang

    !$http4&&www.hukumonline.com&berita&baca&lt:*b:)cb/d/)$%&kadin##

    penerapan#uu#minerba#ancam#pertumbuhan#ekonomi, diakses pada

    tanggal ** Maret */!)

    !7

    http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin--penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin--penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin--penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin--penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomi
  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    14/20

    mentah, namun karena aturan pelaksanaannya belum

    lahir sehingga larangan ini baru berlaku e8ekti8 melalui

    Peraturan Pemerintah omor ! Tahun */!) tentang

    Perubahan "edua Btas Peraturan Pemerintah omor *7

    Tahun */!/ Tentang Pelaksanaan "egiatan saha

    Pertambangan Mineral dan 0atubara yang diundangkan

    pada tanggal !! 3anuari */!). engan demikian, mulai !*

    3anuari */!) pelaku industri pertambangan di Indonesia

    sudah tidak dapat lagi mengekspor bahan tambang

    mentah keluar negeri. 3ika mengekspor bahan tambang

    maka harus sudah diolah terlebih dahulu di dalam negeri

    agar memberikan nilai tambah. "ewajiban untuk

    melakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri

    dimaksudkan, antara lain, untuk meningkatkan dan

    mengoptimalkan nilai tambang dari produk, tersedianya

    bahan baku industri, penyerapan tenaga kerja, dan

    peningkatan penerimaan negara. 0elum lagi dengan

    pengolahan itu akan menghidupkan industri tambang di

    dalam negeri.3epang yang relati8 tidak mempunyai sumber daya

    alam, semisal tambang ini, tetapi dengan kehebatan ilmu

    dan teknologinya justru menjadi ;penguasa tambang=.

    Indonesia mengekspor bahan mentah dengan harga

    relati8 murah kemudian mereka mengekspor ke Indonesia

    setelah bahan tambanng mentah diolah di industri negerimatahari terbit dalam bentuk berbagai produk atau

    barang seperti alat#alat elektronik, otomoti8, mesin, dan

    berbagai barang kebutuhan lainnya dengan harga yang

    tinggi!%.

    !% http4&&ekonomi.kompasiana.com&bisnis&*/!)&/!&!*&larangan#ekspor#

    bahan#mentah#(*)/**.html

    !)

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    15/20

    Intinya, larangan ekspor bahan mentah ini

    sebenarnya justru memberikan man8aat yang besar bagi

    bangsa Indonesia, baik dari segi pendapatan ke negara

    karena harga jual bahan ekspor lebih tinggi yang otomatis

    royalti yang diterima pemerintah juga akan lebih

    meningkat.amun, pihak yang kontra tentu tidak dengan

    mudah mnerima keinginan pemerintah tersebut dan

    melalui Bsosiasi Pengusaha Mineral Indonesia

    2BPEMI96, PT Aarapan tama Bndalan dan PT

    Pelayaran Eka I?anajasa serta "operasi ;T"0M"endawangan Mandiri, dkk mengajukan permohonan

    pengujian terhadap pasal !/* dan !/7 ndang ndang

    omor ) tahun *//' kepada Mahkamah konstitusi dengan

    registrasi Perkara omor !/&P#II&*/!) tentang

    Pengujian ndang ndang omor ) tahun *//' tentang

    Pertambangan Mineral dan 0atubara, dengan dasar

    gugatan sebagai berikut4!. Pemohon berpendapat bahwa Pasal !/* dan Pasal !/7

    ndang#ndang omor ) Tahun *//' tentang

    Pertambangan Mineral dan 0atubara tidak memuat

    larangan ekspor biji 2raw material atau core6, namun

    hanya memuat kewajiban untuk melakukan

    pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di

    dalam negeri serta meningkatkan nilai tambah

    sumber daya mineral dan&atau batubara*. "ebijakan larangan ekspor biji 2raw material atau core6

    dari pemerintah berubah#ubah sehingga

    menyebabkan ketidakpastian hukum, dan hal ini

    bertentangan dengan Pasal *% ayat 2!6 !'):7. Pasal !/* dan Pasal !/7 ndang#ndang a Juo

    bertentangan dengan Pasal **B dan Pasal *$ ayat 2*6

    !:

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    16/20

    !'): apabila dimaknai adanya larangan ekspor

    biji 2raw material atau core6). Pasal !/* dan Pasal !/7 ndang#ndang a Juo

    bertentangan dengan Pasal 77 ayat 276 !'):

    apabila dimaknai adanya larangan ekspor biji 2raw

    material atau core6:. Pemohon berpendapat bahwa ndang#ndang omor

    ) Tahun *//' tentang Pertambangan Mineral dan

    0atubara berisi pengaturan mengenai pengendalian

    ekspor dan bukan larangan ekspor, sehingga perlu

    diberikan pemaknaan yang tepat guna menghindari

    pemaknaan yang sewenangwenang dari pemerintah.

    D" PENUTUP

    /" Ke%im5.la,

    -ahirnya ndang ndang omor ) tahun *//'tentang Pertambangan Mineral dan 0atubara membawa

    harapan dan semangat baru bagi dunia pertambangan

    mineral dan batubara Indonesia. amun, dilain pihak,

    masih terdapat berbagai permasalahan pelik yang

    terkandung didalam Minerba tersebut, salah satunya

    adalah permasalahan yang terkandung dalam pasal !/*

    dan !/7 mengenai larangan ekspor bahan tambangmentah ke luar negeri.

    Aal ini tentu akan membawa pengaruh dan e8ek

    yang sangat besar bagi dunia pertambangan mengingat

    aturan ini dapat merobah pola pertambangan mineral dan

    batubara di Indoensia. engan pengolahan terlebih

    dahulu sebelum diekspor keluar negeri, tentu melahirkan

    dampak positi8 terhadap perekonomian dan posisi tawar

    !(

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    17/20

    industri tambang dalam negeri. amun, dilain pihak

    pelaku industri pertambangan mineral dan batubara

    dalam negeri yang tidak setuju dengan pasal tersebut

    mengajukan2udi3ial reviewke Mahkamah "onstitusi guna

    menuntut keadilan bagi mereka yang merasa terancam

    dengan pemberlakuan pasal pelarangan ekspor bahan

    tambang mentah ke luar negeri.

    2" #a'a,

    Perlu sikap ari8 dan wibawa pemerintah dalamdalam mengimplementasikan pasal !/* dan !/7

    Minerba ini, agar industri pertambangan mineral dan

    batubara dalam negeri dapat terlindungi dan terus

    bertahan dalam pelaksanaan proses industri.

    E" DA-TAR PU#TAKA

    a" Meia O,li,e

    /" http4&&www.hukumonline.com&berita&baca&lt:*b:)cb/d

    /)$%&kadin#penerapan#uu#minerba#ancam#

    pertumbuhan#ekonomi, diakses pada tanggal ** Maret

    */!)

    7" Pe'a.'a, Pe'.,a,)6.,a,)a,/" ndang#ndang asar egara +epublik Indonesia

    Tahun !'):2" ndang ndang o. : Tahun !'(/ tentang Peraturan

    asar Pokok#pokok Bgraria 2PB6" ndang#ndang omor !! Tahun !'($ tentang

    "etentuan#"etentuan Pokok Pertambangan

    !$

    http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin-penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin-penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin-penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin-penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin-penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomihttp://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52b54cb0d0478/kadin-penerapan-uu-minerba-ancam-pertumbuhan-ekonomi
  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    18/20

    4" ndang#ndang omor ) tahun *//' tentang

    Pertambangan Mineral dan 0atubara" Peraturan Pemerintah omor ! Tahun */!) tentang

    Perubahan "edua Btas Peraturan Pemerintah omor

    *7 Tahun */!/ Tentang Pelaksanaan "egiatan saha

    Pertambangan Mineral dan 0atubara" Permen ESM o. ! Tahun */!) tentang Peningkatan

    ilai Tambah Mineral melalui "egiatan Pengolahan dan

    Pemurnian Mineral.*" B.k.

    /" Bl?i Syahrin, Beberaa Masalah )ukum, PT.So8media,

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    19/20

    POLITIK HUKUM

    PERKEMBANGAN HUKUM PERTAMBANGAN

    MINERAL DAN BATUBARA TERKAIT DENGAN LAHIRNYA

    UNDANG UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2009

    TENTANG PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

    !'

  • 7/25/2019 Perkembangan Hukum Pertambangan Mineral

    20/20

    9SE PEM0IM0I54

    D'" #UHARI=AL, #H ! M H

    9-EA4

    RA-KI RAHMAT MY! #H $NPM" /20//200/1

    PROGRAM PA#A #AR>ANA1B"-TBS A"M

    IKE+SITBS BB-BSPBB5

    */!)

    */

    http://fhuk.unand.ac.id/in/profile/strukturorganisasi-hukum/908-profdrhjyulia-mirwatishcnmh-article.htmlhttp://fhuk.unand.ac.id/in/profile/strukturorganisasi-hukum/908-profdrhjyulia-mirwatishcnmh-article.htmlhttp://fhuk.unand.ac.id/in/profile/strukturorganisasi-hukum/908-profdrhjyulia-mirwatishcnmh-article.htmlhttp://fhuk.unand.ac.id/in/profile/strukturorganisasi-hukum/908-profdrhjyulia-mirwatishcnmh-article.html