PPT ASMA BRONKHIALE DESY
-
Upload
desy-ridha-mulyani -
Category
Health & Medicine
-
view
701 -
download
0
description
Transcript of PPT ASMA BRONKHIALE DESY
ASTHMA BRONKHIALE
OLEH : DESY RIDHA MULYANI05200ID10093
DEFINISI
Asma bronkial merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh
tanggap reaksi yang meningkat dari trakhea dan bronki terhadap
berbagai macam rangsangan yang manifestasinya berupa
kesukaran bernapas, karena penyempitan yang menyeluruh dari
saluran napas. Penyempitan ini bersifat dinamis dan derajad
penyempitannya dapat berubah-ubah, baik secara spontan
maupun karena pemberian obat-obatan. Kelainan dasarnya,
tampaknya suatu perubahan status imunologis si penderita.
(United States Nasional Tuberculosis Assosiation 1967).
ETIOLOGISecara etiologis asma bronkial dibagi dalam 3 tipe
1. Asma bronkial tipe non atopi (intrinsik)
Pada golongan ini, keluhan tidak ada hubungannya dengan
paparan (exposure) terhadap alergen dan sifat-sifatnya adalah:
serangan timbul setelah dewasa, pada keluarga tidak ada yang
menderita asma, penyakit infeksi sering menimbulkan serangan,
ada hubungan dengan pekerjaan atau beban fisik, rangsangan
psikis mempunyai peran untuk menimbulkan serangan reaksi
asma, perubahan-perubahan cuaca atau lingkungan yang non
spesifik merupakan keadaan peka bagi penderita.
2. Asma bronkial tipe atopi (Ekstrinsik).
Pada golongan ini, keluhan ada hubungannya dengan paparan
terhadap alergen lingkungan yang spesifik. Kepekaan ini biasanya
dapat ditimbulkan dengan uji kulit atau provokasi bronkial.
Pada tipe ini mempunyai sifat-sifat: timbul sejak kanak-kanak, pada
famili ada yang menderita asma, adanya eksim pada waktu bayi,
sering menderita rinitis. Di Inggris jelas penyebabya House Dust Mite,
di USA tepungsari bunga rumput.
• 3 Asma bronkial campuran (Mixed)
Pada golongan ini, keluhan diperberat baik oleh faktor-faktor intrinsik
maupun ekstrinsik
PATOGENESA
PENATALAKSANAANWaktu serangan.
1. BronkodilatorGolongan adrenergik:Adrenalin larutan 1 : 1000 subcutan. 0,3 cc ditunggu selama 15 menit, apabila belum reda diberi lagi 0,3 cc jika belum reda, dapat diulang sekali lagi 15 menit kemudian. Untuk anak-anak diberikan dosis lebih kecil 0,1 – 0,2 cc.Golongan methylxanthine:Aminophilin larutan dari ampul 10 cc berisi 240 mg. Diberikan secara intravena, pelan-pelan 5 – 10 menit, diberikan 5 – 10 cc. Aminophilin dapat diberikan apabila sesudah 2 jam dengan pemberian adrenalin tidak memberi hasil.Golongan antikolinergik:Sulfas atropin, Ipratroprium Bromide. Efek antikolinergik adalah menghambat enzym Guanylcyclase.
2 Antihistamin.Mengenai pemberian antihistamin masih ada perbedaan pendapat. Ada yang setuju tetapi juga ada yang tidak setuju.
3 Kortikosteroid.Efek kortikosteroid adalah memperkuat bekerjanya obat Beta Adrenergik. Kortikosteroid sendiri tidak mempunayi efek bronkodilator.
4 Antibiotika.Pada umumnya pemberian antibiotik tidak perlu, kecuali: sebagai profilaksis infeksi, ada infeksi sekunder.
5 Ekspektoransia.Memudahkan dikeluarkannya mukus dari saluran napas. Beberapa ekspektoran adalah: air minum biasa (pengencer sekret), Glyceril guaiacolat (ekspektorans)
Diluar seranganDisodium chromoglycate. Efeknya adalah menstabilkan dinding membran dari cell mast atau basofil sehingga: mencegah terjadinya degranulasi dari cell mast, mencegah pelepasan histamin, mencegah pelepasan Slow Reacting Substance of anaphylaksis, mencegah pelepasan Eosinophyl Chemotatic Factor).
Diagnosa Keperawatan
1 Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekrit dan bronchospasme
2 Pola pernapasan tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru selama serangan akut.
3 Ansietas berhubungan dengan kesulitan bernapas, takut menderita, dan /atau takut serangan berulang.
4 Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penatalaksanaan perawatan diri.
TERIMAKASIH