Presentasi fis ling kebisingan

22
Kebisingan Oleh : Muhamad Akbar Triana

Transcript of Presentasi fis ling kebisingan

Page 1: Presentasi fis ling   kebisingan

Kebisingan

Oleh :

Muhamad Akbar Triana

Page 2: Presentasi fis ling   kebisingan

Pengertian PolusiPolusi = Pencemaran

Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalamlingkungan oleh kegiatan manusia sehinggakualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsisesuai dengan peruntukkannya

UU RI no.23 tahun 1997

Penyebab polusi = Polutan

Page 3: Presentasi fis ling   kebisingan

Definisi

Dalam keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia,

BISING adalah semua suara

yang tidak dikehendaki yang

bersumber dari alat-alat

produksi dan atau alat-alat

kerja yang pada tingkat

tertentu dapat menimbulkan

gangguan pendengaran

(Anizar, 2009).

Page 4: Presentasi fis ling   kebisingan

Kebisingan merupakan

gangguan yang berpotensi

mempengaruhi kenyamanan dan

kesehatan terutama berasal

dari kegiatan operasional

peralatan pabrik, sedangkan

operator merupakan komponen

lingkungan yang terkena

pengaruh yang diakibatkan

adanya peningkatan kebisingan

(Sasongko, dkk, 2000).

Definisi

Page 5: Presentasi fis ling   kebisingan

Sumber bising

Sumber bising ialah sumber bunyi yang kehadirannya dianggap mengganggu

pendengaran baik dari sumber bergerak maupun tidak

bergerak. Umumnya sumber kebisingan dapat berasal dari kegiatan industri,

perdagangan, pembangunan, alat pembangkit tenaga, alat pengangkut dan

kegiatan rumah tangga.

Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan

menjadi 3 macam, yaitu:

1. Mesin,

2. Vibrasi

3. Pergerakan udara, gas dan cairan

Page 6: Presentasi fis ling   kebisingan
Page 7: Presentasi fis ling   kebisingan

bising

Kebisingan impulsifcontoh : suara palu

ketika orang memaku

Kebisingan kontinyucontoh : suara mesin

yang dihidupkan

Kebisingan semi kontinyucontoh : suara kereta api

atau pesawat terbang

yang lewat

Suara

Page 8: Presentasi fis ling   kebisingan

Tingkat kebisingan

Tingkat kebisingan dB (desibel) contoh

- 0 (batas ambang dengar)

amat sangat tenang 10-20 Suara daun bergesek

sangat tenang 30-50Suara orang bercakap

normal

bising 60-70Suara orang berteriak,

suara vacuum cleaner

sangat bising 80-90

Suara sirine, suara mesin

diesel, suara mesin

pengolah kapas, suara

blender

menulikan 100-120

Suara pesawat jet, suara

halilintar, suara mesin

traktor, suara mesin tekstil,

suara mesin pabrik baja

amat sangat

menulikan>120 Suara mesin roket

Page 9: Presentasi fis ling   kebisingan

Tingkat kebisingan

amat sangat tenang 10-20 Suara daun bergesek

sangat tenang 30-50 Suara orang bercakap normal

Page 10: Presentasi fis ling   kebisingan

Tingkat kebisingan

bising 60-70 Suara orang berteriak, suara vacuum cleaner

sangat bising 80-90Suara sirine, suara mesin diesel, suara

mesin pengolah kapas, suara blender

Page 11: Presentasi fis ling   kebisingan

menulikan 100-120

Suara pesawat jet, suara halilintar, suara

mesin traktor, suara mesin tekstil, suara mesin

pabrik baja

amat sangat

menulikan>120

Suara mesin

roket

Page 12: Presentasi fis ling   kebisingan

Pengaruh & Dampak

Kebisingan

Pengaruh bising pada manusia mempunyai rentang

yang cukup lebar, dari efek yang paling ringan

(dissatisfaction = ketidak nyamanan) sampai yang

berbahaya (hearing damage = kerusakan

pendengaran) tergantung dari intensitas bising

yang terjadi secara konseptual.

(Sasongko, dkk, 2000)

Page 13: Presentasi fis ling   kebisingan

Ambang batas keamanan yang direkomendasikan

oleh Occupational Safety and Health Admistration

(OSHA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan

mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.

KEP-51/MEN/1999, tentang baku mutu tingkat

kebisingan, yaitu intensitas bising rata-rata tidak

lebih dari 85 dB selama 8 jam per hari atau 40 jam

per minggu.

Page 14: Presentasi fis ling   kebisingan
Page 15: Presentasi fis ling   kebisingan
Page 16: Presentasi fis ling   kebisingan

Analisa Tingkat

Kebisingan

Pengukuran, 2 Cara:

1. Cara sederhana dilakukan dengan sebuah sound level meter biasa

diukur tingkat tekanan bunyi dB(A) selama 10 (sepuluh) menit untuk

tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap lima detik.

2. Cara langsung dilakukan dengan sebuah integrating sound level

meter yang mempunyai fasilitas pengukuran LTM5, yaitu Leq dengan

waktu ukur setiap 5 detik, dilakukan pengukuran selama 10 (sepuluh)

menit.

Secara langsung, polusi suara seperti ini dapat

menyebabkan ketulian secara fisik dan tekanan

psikologis. Lebih jauh, tekanan psikis akan menyebabkan

penyakit-penyakit lainnya muncul pada manusia.

Wikipedia.org

Page 17: Presentasi fis ling   kebisingan

Sound Level Meter

Page 18: Presentasi fis ling   kebisingan

Solusi

Upaya pengendalian kebisingan dapat melibatkan tiga elemen

yaitu:

1) Sumber kebisingan,

2) Lintasan rambatan kebisingan

3) Penerima kebisingan.

Ketiga ini saling berkaitan sehingga pengetahuan akan

ketiga elemen ini sangat diperlukan sebelum mencoba

menyelesaikan masalah kebisingan.

(Source : www.pemdadiy. go.id/berita/article).

Page 19: Presentasi fis ling   kebisingan

Pengendalian Pada

Sumber

Reduksi kebisingan pada sumber

biasanya memerlukan modifikasi atau

mereduksi gaya-gaya penyebab

getaran sebagai sumber kebisingan

dan mereduksi komponen-komponen

peralatan.

Pengendalian pada

media rambatan.

Pengendalian pada media rambatan

dilakukan diantara sumber dan

penerima kebisingan. Prinsip

pengendaliannya adalah

melemahkan intensitas kebisingan

yang merambat dari sumber

kepenerima dengan cara membuat

hambatan-hambatan.

Page 20: Presentasi fis ling   kebisingan

Pengendalian pada

Penerima

Beberapa teknik pengendalian yang

sering digunakan antara lain menutup

sumber bising (accoustic enclosure,

parsial atau full), Penghalang akustik

(accoustic barrier), penahan bising (noise

shielding), Peredam Bising (noise lagging)

(Quadrant Utama, 2002).

Ear Protector

Page 21: Presentasi fis ling   kebisingan

Selain itu juga pengendalian kebisingan

dapat ditempuh secara administratif

dengan cara mengatur pola kerja.

Upaya terakhir dengan penggunaan alat

pelindung diri untuk mengurangi kebisingan

seperti penyumbat telinga dan pelindung

telinga.

(Environmental Pollution Control Center, Osaka Prefecture Japan, 2004).

Page 22: Presentasi fis ling   kebisingan