Rencana Keperawatan (SAK) kep jiwa
-
Upload
jenifer-jill-saputro -
Category
Documents
-
view
1.015 -
download
6
Transcript of Rencana Keperawatan (SAK) kep jiwa
PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK DIAGNOSA KEPERAWATAN
GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ruangan :
No. CM : DX Medis :
Tgl No Dx Dx Keperawatan PerencanaanTujuan Kriteria Evaluasi intervensi
Gangguan sensori persepsi: halusinasi (lihat/dengar/penghidu/raba/kecap)
TUM: Klien dapat mengontrol halusinasi yang dialaminyaTuk 1 :Klien dapat membina hubungan saling percaya
1. Setelah….x interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepeda perawat : Ekspresi wajah bersahabat Menunjujkkan rasa senang Ada kontak mata Mau berjabat tangan Mau menyebutkan nama Mau menjawab salam Mau duduk berdampingan dengan
perawat Bersedia mengungkapkan masalah
yang dihadapi
1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik : Sapa klien dengan ramah baik verbal
maupun non verbal Perkenalkan nama, nama panggilan dan
tujuan perawat berkenalan Tanyakan nama lengkap dan nama
panggilan yang disukai klien Buat kontrak yang jelas Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
setiap kali interaksi Tunjukkan sikap empati dan menerima apa
adanya Beri perhatian kepada klien dan perhatikan
kebutuhan dasar klien Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
dihadapi klien Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi
perasaan klien
Tuk 2 :Klien dapat mengenal halusinasinya
2. Setelah….x interaksi klien menyebutkan:o Isio Waktuo Frekuensio Situasi dan kondisi yang
menimbulkan halusinasi
2.1. Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
2.2. Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya (* dengar/lihat/penghidu/raba/kecap), jika menemukan klien yang sedang halusinasi : Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu
(halusinasi dengar/lihat/penghidu/raba/kecap) Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang
sedang dialaminya Katakana bahwa perawat percaya klien
mengalami hal tersebut, namun perawat sendiri tidak mengalaminya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh atau menghakimi)
Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami hal yang sama
Katakan perawat akan membantu klienJika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi tentang adanya pengalaman halusinasi, diskusikan dengan klien :
Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi (pagi, siang, sore, malam atau sering dan kadang-kadang)
Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi
2. Setelah…x interaksi klien menyatakan perasaan dan responnya saat mengalami halusinasi : Marah Takut Sedih Senang Cemas
2.3.Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya.
2.4. Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk mengatasi perasaan tersebut.
2.5. Diskusikan tentang dampak yang akan dialamunya bila klien menikmati halusinasinya.
JengkelTuk 3 :Klien dapat mengontrol halusinasinya
3.1. Setelah…x interaksi klien menyebutkan tindakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya.
3.2. Setelah…x interaksi klien menyebutkan cara baru mengontrol halusinasi.
3.3.Setelah…x interaksi klien dapat memilih dan memperagakan cara mengatasi halusinasi (dengar/lihat/penghidu/raba/kecap)
3.4.Setelah…x interaksi klien melaksanakan cara yang telah dipilih untuk mengendalikan halusinasinya.
3.5.Setelah…x pertemuan klien mengikuti terapi aktivitas kelompok.
3.1.Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur,marah,menyibukkan diri dll)
3.2. Diskusikan vara yang digunakan klien, Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian Jika cara yang digunakan maladaptive
diskusikan kerugian cara tersebut3.3.Diskusikan cara baru untuk
memutus/mengontrol timbulnya halusinasi : Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak
nyata (“saya tidak mau dengar/lihat/penghidu/raba/kecap pada saat halusinasi terjadi)
Menemui orang lain (perawat/teman/anggota keluarga) untuk menceritakan tentang halusinasinya.
Membuat dan melaksanakan jadwal kegiatan sehari-hari yang telah disusun.
Meminta keluarga/teman/perawat menyapa jika sedang berhalusinasi.
3.4.Bantu klien memilih cara yang sudah diajurkan dan latih untuk mencobanya.
3.5.Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih dan dilatih.
3.6.Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan dilatih, jika berhasil beri pujian.
3.7.Anjurkan klien mengikuti terapi aktifitas kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi.
Tuk 4 :Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol
4.1.Setelah…x pertemuan keluarga, keluarga menyatakan setuju untuk mengikuti pertemuan dengan perawat.
4.2.Setelah…x interaksi keluarga menyebutkan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi dan
4.1.Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan (waktu, tempat dan topic)
4.2.Diskusikan dengan keluarga (pada saat pertemuan keluarga kunjungan rumah) Pengertian halusinasi Tanda dan gejala halusinasi
halusinasinya tindakan untuk mengendalikan halusinasi.
Proses terjadinya halusinasi Cara yang dapat dilakukan klien dan
keluarga untuk memutus halusinasi : Obat-obatan halusinasi Cara merawat anggota keluarga yag
halusinasi di rumah (beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, berpergian bersama, memantau obat-obatan dan cara pemberiannya untuk mengatasi halusinasi)
Beri informasi waktu control kerumah sakit dan bagaimana cara mencari bantuan jika halusinasi tidak dapat diatasi di rumah.
Tuk 5:Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
5.1.Setelah…x interaksi klien menyebutkan ; Manfaat minum obat Kerugian tidak munum obat Nama, warna, dosis, efek terapi dan
efek samping obat5.2.Setelah…x interaksi klien
mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar
5.3.Setelah…x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter.
5.1.Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat.
5.2.Pantau klien saat penggunaan obat.5.3.Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan
benar.5.4.Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa
konsultasi dengan dokter.5.5.Ajurkan klien untuk konsultasi kepada
dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Keterangan :
Halusinasi Dengar : Bicara dan tertawa tanpa stimulus, memandang ke kanan/kekiri/kedepan seola-olah ada teman bicara Halusinasi Lihat : Menyatakan melihat sesuatu, terlihat ketakutan Halusinasi Penghidu : Mencium sesuatu, terlihat mengendus Halusinasi Raba : Menyatakan merasakan sesuatu berjalan di kulitnya, menggosok-gosok tangan/kaki/wajah dll Halusinasi Kecap : Menyatakan terasa sesuatu dilidahnya, sering mengulum lidah
PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK DIAGNOSA KEPERAWATAN ISOLASI SOSIALRENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ruangan :No. CM : DX Medis :
Tgl No Dx Dx Keperawatan PerencanaanTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Isolasi Sosial TUM: Klien dapat berinteraksi dengan orang lain.Tuk :1. Klien dapat
membina hubungan saling percaya
1. Setelah….x interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepeda perawat : Wajah cerah, tersenyum Mau berkenalan Ada kontak mata Bersedia mencritakan
perasaan Bersedia mengungkapkan
masalahnya
1.1.Bina hubungan saling percaya dengan : Beri salam setiap berinteraksi Perkenalkan nama, nama panggilan dan
tujuan perawat berkenalan Tanyakan dan panggil nama kesukaan
klien Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji
setiap kali interaksi Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien Buat kontrak interaksi yang jelas Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien2. Klien mampu
nyebutkan penyebab menarik diri
2. Setelah….x interaksi klien menyebutkan minimal satu penyebab menarik diri dari :o Diri sendiri o Orang laino lingkungan
2.1. Tanyakan pada klien tentang : Orang yang tinggal serumah/teman
sekamar klien Orang yang paling dekat dengan klien
dirumah/diruang perawatan Apa yang membuat klien dekat dengan
orang tersebut Orang yang tidak dekat dengan klien
dirumah/diruang perawatan
Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain
2.2.Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergau dengan orang lain
2.3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan social dan kerugian menarik diri
3. Setelah…x interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan social, misalnya :o Banyak temano Tidak kesepiano Bisa diskusi o Saling menolongDan kerugian menarik diri, misalnya:o Sendiri o Kesepiano Tidak bisa diskusi
3.1.Tanyakan pada klien tentang : Manfaat hubungan social Kerugian menarik diri
3.2.Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan social dan kerugian menarik diri
3.3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
4. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap
4. Setelah…x interaksi klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap dengan :o Perawat o Perawat laino Klien laino Kelompok
4.1.Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial
4.2.Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan/berkomunikasi dengan :o Perawat laino Klien laino Kelompok
4.3.Libatkan klien dengan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
4.4.Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
4.5.Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat4.6.Beri pujian terhadap kemampuan klein
memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan
5. Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial
5. Setelah…x interaksi klien dapat menjelaskan perasaannya setelah berhubungan social dengan :o Orang lain o Kelompok
5.1.Diskusikan dengan klien tentang perasaannya berhubungan social dengan : Orang lain Kelompok
5.2.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
6. Klien dapat dukungam keluarga dalam memperluas hubungan sosial
6.1.Setelah…x pertemuan keluarga dapat menjelaskan tentang :o Pengertian menarik dirio Tanda dan gejala menarik dirio Penyebab dan akibat menarik
dirio Cara merawat klien menarik
diri6.2. Setelah…pertemuan keluarga
dapat mempraktekan cara merawat klien menarik diri
6.1.Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi perilaku menarik diri
6.2.Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku menarik diri
6.3.Jelaskan pada keluarga tentang : Pengertian menarik diri Tanda dan gejala menarik diri Penyebab dan akibat menarik diri Cara merawat klien menarik diri
6.4.Latih keluarga cara merawat klien menarik diri
6.5.Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilakukan
6.6.Beri motivasi keluaraga agar membantu klien untuk bersosialisasi
6.7.Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di rumah sakit
7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
7.1.Setelah…x interaksi klien menyebutkan : Manfaat minum obat Kerugian tidak munum obat Nama, warna, dosis, efek
terapi dan efek samping obat7.2.Setelah…x interaksi klien
mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar
7.3.Setelah…x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter.
7.1.Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat.
7.2.Pantau klien saat penggunaan obat.7.3.Beri pujian jika klien menggunakan obat
dengan benar.7.4.Diskusikan akibat berhenti minum obat
tanpa konsultasi dengan dokter.7.5.Ajurkan klien untuk konsultasi kepada
dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK DIAGNOSA KEPERAWATAN HARGA DIRI RENDAH
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ruangan :
No. CM : DX Medis :
Tgl No Dx Dx Keperawatan PerencanaanTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Harga diri rendah. TUM: Klien memiliki diri yang positifTuk :1. Klien dapat
membina hubungan saling percaya dengan perawat
1. Setelah….x interaksi klien menunjukkan ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau manjabat tangan, mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, klien mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi.
1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik : Sapa klien dengan ramah baik verbal
maupun non verbal Perkenalkan diri dengan sopan Tanyakan nama lengkap dan nama
panggilan yang disukai klien Jelaskan tujuan pertemuan jujur dan menepati janji Tunjukkan sikap empati dan menerima
apa adanya Beri perhatian dan perhatikan
kebutuhan dasar klien
2. Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki.
2. Setelah….x interaksi klien menyebutkan :o Aspek positif dan kemampuan
yang dimiliki klieno Aspek positif keluargao Aspek positif lingkungan klien
2.1. Diskusikan dengan klien tentang : Aspek positif yang dimiliki klien,
keluarga, lingkungan Kemampuan yang dimiliki klien
2.2.Bersama klien buat daftar tentang : Aspek positif klien, keluarga,
lingkungan Kemampuan yang dimiliki klien
2.3.Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi penilaian negative
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
3. Setelah…x interaksi klien menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan
3.1.Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapat dilaksanakan
3.2.Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya
4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
4. Setelah…x interaksi klien membuat rencana kegiatan harian
4.1.Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien : Kegiatan mandiri Kegiatan dengan bantuan
4.2.Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien4.3.Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan
yang dapat klien lakukan5. Klien dapat
melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat
5. Setelah…x interaksi klien melakukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat
5.1.Ajurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan
5.2.pantau kegiatan yang dilaksanakan klien5.3.Beri pujian atas usaha yang dilakukan
klien5.4.Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kegiatan setelah pulang.
6. Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada
6.1.Setelah…x interaksi klien memanfaatkan system pendukung yang ada di keluarga
6.1.Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah
6.2.Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien di rawat
6.3.Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK DIAGNOSA KEPERAWATAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ruangan :
No. CM : DX Medis :
Tgl No Dx Dx Keperawatan PerencanaanTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Resiko perilaku kekerasan
TUM: Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan
Tuk :1. Klien dapat
membina hubungan saling percaya
1. Setelah….x interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepeda perawat : Wajah cerah, tersenyum Mau berkenalan Ada kontak mata Bersedia mencritakan
perasaan
1. Bina hubungan saling percaya dengan : Beri salam setiap berinteraksi Perkenalkan nama, nama panggilan
dan tujuan perawat berkenalan Tanyakan dan panggil nama kesukaan
klien Tunjukkan sikap empati, jujur dan
menepati janji setiap kali interaksi Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien Buat kontrak interaksi yang jelas Dengarkan dengan penuh perhatian
ungkapan perasaan klien2. Klien dapat
mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya.
2. Setelah….x pertemuan klien menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya :o Menceritakan penyebab
perasaan jengkel/keal baik dari diri sendiri maupun lingkungannya
2. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya : Motivasi klien untuk menceritakan
penyebab rasa kesal atau jengkelnya Dengarkan tanpa menyela atau
member penilaian setiap ungkapan perasaan klien
3. Klien dapat Mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3. Setelah…x pertemuan klien menceritakan tanda-tanda saat terjadi perilaku kekerasaano Tanda fisik : mata merah,
tangan mengepal, ekspresi tegang dan lain-lain
o Tanda emosional : Perasaan marah, jengkel, bicara kasar
o Tanda social : bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasaan
3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasaan yang dialaminya : Motivasi klien menceritakan kondisi
fisik (tanda-tanda fisik) saat perilaku kekerasan terjadi
Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya (tanda-tanda emosional) saat terjadi perilaku kekerasan
Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain (tanda-tanda social) saat terjadi perilaku kekerasan
4. Klien dapat
mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
4. Setelah…x pertemuan klien menjelaskan :o Jenis-jenis ekspresi
kemarahan yang selama ini telah dilakukannya
o Perasaan saat melakukan kekerasan
o Efektivitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan masalah
4. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini : Motivasi klien menceritakan jenis-jenis
kekerasan yang selama ini pernah dilakukannya
Motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah tindak kekerasan tersebut terjadi
Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan yang dilakukannya masalah yang dialami teratasi
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
5. Setelah…x pertemuan klien menjelaskan akibat tindak kekerasan yang dilakukannya :o Diri sendiri : luka dijauhi
teman, dllo Orang lain/keluarga : luka,
tersinggung ketakutan, dllo Lingkungan : barang atau
benda rusak dll
5. Diskusikan dengan klien negative (kerugian) cara yang dilakukan pada : Diri sendiri Orang lain/keluarga Lingkungan
6. klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan
6. Setelah…x pertemuan klien : o Menjelaskan cara-cara sehat
mengungkapkan marah
6. Diskusikan dengan klien : Apakah klien mau mempelajari cara
baru mengungkapkan marah yang sehat
Jelaskan berbagai alternative pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien.
Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah :
Cara fisik : nafas dalam, pukul bantal atau kasur, olah raga
Verbal : mengungkapakan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain
Social : latihan asertif dengan orang lain
Spiritual : sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb sesuai keyakinan agamanya masing-masing
7. Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
7. Setelah…x pertemuan klien memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan :o Fisik : tarik nafas dalam,
memukul bantal/kasuro Verbal: mengungkapkan
perasaan kesal/jengkel pada orang lain tanpa menyakiti
o Spiritual : zikir/doa, meditasi sesuai agamanya
7.1.Diskusikan cara yang mungkin dipilih dan dianjurkan klien memilih cara yang mungkin untuk mengungkapkan kemarahan
7.2.Latih klien mempergunakan cara yang dipilih
Peragakan cara melaksanakan cara yang dipilih
Jelaskan manfaat cara tersebut Anjurkan klien menirukan peragaan
yang sudah dilakukan Beri pengertian pada klien, perbaiki
cara yang masih belum sempurna7.3.Anjurkan klien menggunakan cara yang
sudah dilatih saat marah/jengkel
8. Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan
8. Setelah…x pertemuan keluarga :o Menjelaskan cara merawat
klien dengan perilaku kekerasan
o Mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien
8.1.Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan
8.2.Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasan
8.3.Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara merawat klien perilaku kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga
8.4.Peragakan cara merawat klien (menangani perilaku kekerasan)
8.5.Beri kesempatan keluaraga untuk memperagakan ulang
8.6.Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
8.7.Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
9. Klien menggunakan obat sesuai program yang telahditetapkan
9.1.Setelah…x pertemuan klien menjelaskan :o Manfaat minum obato Kerugian tidak minum obato Nama obato Bentuk dan warna obato Dosis yang diberikan
kepadanyao Waktu pemakaiano Cara pemakaiano Efek yang dirasakan
9.2. Setelah…x pertemuan klien meggunakan obat sesuai program
9.1.Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat
9.2.Jelaskan kepada klien : Jenis obat (nama, warna, dan bentuk
obat) Dosis yang tepat untuk klien Waktu pemakaian Cara pemakaian Efek yang akan dirasakan klien
9.3.Anjurkan klien : Minta dan menggunakan obat tepat
waktu Lapor ke perawat/dokter jika
mengalami efek yang tidak biasa Beri pujian terhadap kedisiplinan klien
menggunakan obat
PEDOMAN PROSES KEPERAWATAN UNTUK DIAGNOSA KEPERAWATAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Ruangan :
No. CM : DX Medis :
Tgl No Dx Dx Keperawatan PerencanaanTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Defisit Perawatan Diri
TUM : Klien mempertahankan kebersihan diriTUK :1. Klien dapat
mengenal tentang pentingnya kebersihan diri
1.1. Klien dapat menyebutkan pentingnya kebersihan diri dalam waktu dua kali pertemuan :o Tanda-tanda bersiho Badan tidak bauo Rambut rapi, bersih dan
tidak bauo Gigi bersih dan tidak bau
muluto Baju rapid an tidak bau
1.2. Klien mampu menyebutkan kembali kebersihan untuk kesehatan
1.1.1. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda-tanda bersih.
1.1.2. Dorong klien untuk menyebutkan tiga dari lima tanda kebersihan diri :
1.2.1. Diskusikan fungsi kebersihan diri untuk kesehatan dengan menggali pengetahuan klien terhadap hal yang berhubungan dengan kebersihan diri.
1.2.2. Bantu klien mengungkapkan arti kebersihan diri dan tujuan memelihara kebersihan diri.
1.2.3. beri reinforcement positif setelah klien mampu mengungkapkan arti kebersihan diri.
1.3.Klien dapat menjelaskan cara merawat diri antara lain :o Mandi 2 kali sehari dengan
sabuno Menggosok gigi minimal 2
kali sehari setelah makan dan akan tidur
o Mencuci rambut 2-3 kali seminggu dan memotong kuku bila panjang
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
2. Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat
2.1. Klien berusaha untu memelihara kebersihan diri, yaitu :o Mandi pakai sabun dan
disiram dengan air sampai bersih
o Mengganti pakaian bersih sehari 1 kali dan merapikan penampilan
2.1.1.Motivasi klien untuk mandi : Ingatkan caranya, evaluasi hasilnya
dan beri umpan balik Bimbing klien dengan bantuan
minimal Jika hasilnya kurang kaji hambatan
yang ada2.1.2. Bimbing klien untuk mandi :
Ingatkan dan anjurkan untuk mandi 2 kali sehari dengan menggunakan sabun
Anjurkan klien untuk meningkatkan cara mandi yang benar
2.1.3. Anjurkan klien untuk mengganti baju setiap hari : Anjurkan klien untuk
mempertahankan dan meningkatkan penampilan diri setiap hari
Dorong klien untuk mencuci pakaiannya sendiri
Demonstrasikan cara mencuci pakaian yang benar dengan sabun
dan di bilas2.1.4. Kaji keinginan klien untuk memotong
kuku dan merapikan rambut : Beri kesempatan pada klien untuk
melakukan sendiri Ingatkan potong kuku dan karamas
2.1.5. Kolaborasi dengan perawat ruangan untuk pengelolaan fasilitas perawatan kebersihan diri, seperti mandi dan kebersihan kamar mandi
2.1.6. Bekerja sama dengan keluarga untuk mengadakan fasilitas kebersihan diri sendiri seperti odol, sikat gigi, sampo, pakaian, handuk, dan sandal
3. Klien dapat melakukan kebersihan perawatan diri secara mandiri
3.1. Setelah 1 minggu klien dapat melakukan perawatan kebersihan diri secara rutin dan teratur tanpa anjuran o Mandi pagi dan soreo Ganti baju setiap hario Penampilan bersih dan rapih
3.1.1. Monitor klien dalam melaksanakan kebersihan diri secara teratur, ingatkan untuk mencuci rambut, menyisir, gosok gigi, ganti pakaian,dan pakai sandal
4. Klien dapat mempertahankan kebersihan diri secara mandiri
4.1.Klien selalu tampak bersih dan rapih
4.1.1. beri reinforcement jika klien berhasil melakukan kebersihan diri
5. Klien mendapat dukungan keluarga dalam meningkatkan kebersihan diri
5.1. Keluarga selalu mengingat hal-hal yang berhubungan dengan kebersihan diri
5.1.1. Jelaskan pada keluarga tentang penyebab kurang minatnya klien menjaga kebersihan diri
5.1.2. Diskusikan bersama keluarga tentang tindakan yang telah dilakukan klien selama dirimah sakit dalam menjaga kebersihan dan kemajuan yang telah dialami di RS
5.1.3. Anjurka keluarga untuk memutuskan member stimulasi terhadap kemajuan
5.2. Keluarga menyiapkan sarana untu membantu klien dalam menjaga kebersihan diri
yang telah dialami di rumah sakit
5.2.1. Jelaskan pada keluarga tentang manfaat sarana yang lengkap dalam menjaga kebersihan diri klien
5.2.2. Anjurkan keluarga untuk menyiapkan sarana untuk mejaga kebersihan diri
5.2.3. Diskusikan bersama keluarga cara membantu klien menjaga kebersihan diri
5.3.1. Diskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang dilakukan misalnya : Mengingatkan klien pada waktu mandi Sikat gigi, keramas, ganti pakaian dll Membantu klien apabila mengalami
hambatan, member pujian atas keberhasilan klien
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
1. MATA KULIAH : Keperawatan Jiwa
2. SKS : 2
3. DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini membahas tentang keperawatan jiwa agar dapat memberikan asuhan keperawatan dalam
memberikan pelayanan dengan baik di rumah sakit
TUJUAN UMUM PERKULIAHAN : Mahasiswa mampu memahami pentingnya asuhan keperawatan jiwa supaya dapat memberikan pelayanan
keperawatan dengan baik di rumah sakit.
Pertemuan ke
Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tujuan Khusus Perkuliahan KegiatanPerkuliahan
Evaluasi
1 2 3 4 5 6
1 Proses Keperawatan Jiwa
Konsep model stress adaptasi Fokus pengkajian model stress
adaptasi Langkah-langkah proses
keperawatan Komponen pengkajian Diagnosa keperawatan Perencanaan keperawatan Tindakan keperawatan Evaluasi masalah keperawatan Dokumentasi proses
keperawatan
Mahasiswa mampu menjelaskan tahapan proses keperawatan
Ceramahdiskusi
Tanya jawab
Penugasan
2 Asuhan keperawatan dengan konsep diri
Pengertian konsep diri Komponen konsep diri Pengertian gangguan konsep
Mahasiswa mampu menjelaskan Asuhan Keperawatan Konsep diri
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
diri Asuhan keperawatan pada
klien perubahan konsep diri Pendokumentasian asuhan
keperawatan gangguan konsep diri
3 Asuhan keperawatan klien dengan perilaku
kekerasan
Pengertian perilaku kekerasan Rentang respon marah Fungsi positif marah Psikopatologi perilaku
kekerasan Asuhan Keperawatan pada
klien dengan Perilaku kekerasan
Pendokumentasian asuhan keperawatan klien dengan perilaku kekerasan
Mahasiswa mampu menjelaskan Asuhan Keperawatan Klien dengan Perilaku Kekerasan
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
4 Asuhan Keperawatan Klien dengan Perilaku
Merusak Diri
Pengertian perilaku merusak diri
Rentang respon proteksi diri Resiko perilaku merusak diri Penyebab perilaku merusak diri Asuhan keperawatan klien
dengan perilaku merusak diri Pendokumentasian asuhan
keperawatan perilaku merusak diri
Mahasiswa mampu menjelaskan Asuhan Keperawatan Klien dengan Perilaku Merusak Diri
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
5 Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Alam Perasaan
Pengertian Gangguan Alam Perasaan
Rentang respon mosi Asuhan Keperawatan Klien
dengan Gangguan Alam Perasaan
Pendokumentasian asuhan keperawatan pada Klien dengan Gangguan Alam Perasaan
Mahasiswa mampu menjelaskan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Alam perasaan
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
6 Asuhan Keperawatan Klien dengan Dengan Gangguan Orientasi
Realita (GOR)
Pengertian GOR Rentang respon neurobiologist Asuhan keperawatan Klien
dengan Halusinasi Asuhan keperawatan Klien
dengan Waham Pendokumentasian asuhan
keperawatan Klien dengan GOR
Mahasiswa mampu menjelaskan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Orientasi Ralita
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
7 Asuhan keperawatan Klien dengan Isolasi
Sosial
Pengertian Isolasi Sosial Rentang respon social Tahap perkembangan
berhubungan Asuhan keperawatan klien
dengan gangguan berhubungan social
Pendokumentasian asuhan keperawatan Isolasi Sosial
Mahasiswa mampu menjelaskan Asuhan Keperawatan Klien dengan Isolasi Sosial
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
8 Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Defisit Perawatan Diri
Pengertian Defisit Perawatan Diri
Jenis deficit perawatan diri Penyebab tidak melakukan
peratwan diri Asuhan keperawatan pada
pasien deficit perawatan diri Pendokumentasian Asuhan
keperawtan pada pasien Defisit perawatan diri
Mahasiswa mampu menjelaskan Asuhan Keperawatan Klien dengan Defisit Perawatan Diri
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
9 Asuhan Keperawatan Lanjut Usia dengan
Gangguan jiwa
Pengertian Lanjut usia Peran perawat Geropsikiatri Teori menua Asuhan keperawatan jiwa
Lanjut Usia Pendokumentasian Asuhan
Kperawatan Jiwa Lanjut Usia
Mahasiswa mampu menjelaskan Asuhan Keperawatan Lanjut usia dengan Gangguan Jiwa
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
10 Terapi Modalitas/Psikofarmaka
Pengertian Psikofarmaka Jenis obat dan cara kerjanya Peran perawat dalam
pemberian obat
Mahasiswa mampu menjelaskan Peran Perawat dalam Terapi Psikofarmaka
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
11 Terapi Somatik Pengerian pengekangan dan Isolasi Sosial
Indikasi Peran perawat dalam terapi
somatic SCT
Mahasiswa mampu menjelaskan Peran Perawat dalam Terapi Somatik
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
12 Terapi Aktivitas Kelompok
Pengertian dan tujuan Peran perawat dalam TAK Komponen Kelompok Perkembangan kelompok
Mahasiswa mampu menjelaskan Peran Perawat dalam Terapi Aktivitas Kelompok
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
Penugasan Roleplay
13 Terapi Keluarga Pengertian model-model terapi keluarga
Karakteristik terapi keluarga
Mahasiswa mampu menjelaskan Peran Perawat dalam Terapi Keluarga
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
14 Terapi Lingkungan Pengertian Terapi lingkungan Tujuan terapi lingkungan Peran perawat dalam terapi
lingkuangan
Mahasiswa mampu menjelaskan Peran Perawat dalam Terapi Lingkungan
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
15 Terapi Perilaku Pengertian Tujauan Peran perawatn dalam Terapi
perilaku
Mahasiswa mampu menjelaskan Peran Perawat dalam Terapi Perilaku
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
16 Terapi Kognitif Tujuan Macam-macam terapi kognitif Peran perawat dalam terapi
kognitif
Mahasiswa mampu menjelaskan Peran Perawat dalam Terapi Kognitif
Ceramah Diskusi
Tanya Jawab
Reference :
1. Doenges, E. M. at All, 2007. Asuhan Keperawatan Psikiatri. Jakarta. EGC.
2. Fortinash, C. M & holloday, P.A, 1991. Psychiartic nursing care plan. St. Louis: Mosby Year Book.
3. Keliat, 1998. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta. EGC.
4. Keltner, N. L, & Schuecke, L. H & Bostrom, C. E, 1991. Psiciatric nursing: A Psyco therapeutic management apporoach. St. Louis: Mosby Year Book.
5. Nanda, 2005. Nursing Diagnosis: Definiation & Clasisfication. Philadelpia, USA.
6. Pasquali, E. A. & Arnold, H. N. & DeBasio, N, 1989. Mental Health Nursing: A holistic apporoach. St. Louis: The C.V Mosby Company.
7. Rawlin, R.P & Heacock, P. E, 1993. Clinical manual of psychiatric nursing. St. Louis: Mosby Year Book.
8. Stuart & Sundeen, 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Ed 5. Jakarta. EGC.
9. Stuart & Sundeen, 2000. Principles and practice of psychiatric nursing. St. Louis: Mosby Year Book.
10. Towsend, Mc. 1998. Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri, Ed.3. Jakarta, EGC.