Resolusi Konflik

23
MODUL 10 MENGENAL RESOLUSI KONFLIK KELOMPOK TANI PLKSDA-BM Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

description

Konflik merupakan realita yang sering kita lihat dimanapun di kota di desa atau di masyarakat (komunitas), dam mungkin saja akan terjadi dalam Kelompok Tani. Dalam kehidupan sehari-hari konflik bisa disebabkan oleh salah tafsir terhadap informasi atau informasinya sendiri yang salah, hubungan antar manusia, nilai Salah satu sumber konflik dalam skala pelaksanaan pemerintahan desa yang sering terjadi adalah tarik ulur perbedaan kepentingan terhadap asset desa yang melibatkan penguasa dan rakyat disamping umber-sumber yang lain.

Transcript of Resolusi Konflik

Page 1: Resolusi Konflik

MODUL 10MENGENAL RESOLUSI KONFLIK

KELOMPOK TANI PLKSDA-BM

Program Penanganan Lahan Kritis danSumber Daya Air Berbasis Masyarakat

(PLKSDA-BM)

DIREKTORAT JENDERALBINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Page 2: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 2

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .....................................................................................................2

Modul 10 Mengenal Penyelesaian Konflik .................................................... 3

Bahan Bacaan Mengenal Penyelesaian Konflik ............................................... 11

A. Pengertian Konflik ...................................................................................... 11

B. Jenis dan Penyebab Konflik .......................................................................13

C. Model Penanganan Pemecahan Konflik .................................................... 15

D. Peran TPM dalam Mengatasi Konflik Kelompok Tani ................................ 19

E. Menjadi Pihak Ketiga Netral .......................................................................22

Page 3: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 3

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Modul 10

MENGENAL PENYELESAIAN KONFLIK

Gambaran

Umum: Konflik merupakan realita yang sering kita lihat dimanapun di kota

di desa atau di masyarakat (komunitas), dam mungkin saja akan

terjadi dalam Kelompok Tani. Dalam kehidupan sehari-hari konflik

bisa disebabkan oleh salah tafsir terhadap informasi atau

informasinya sendiri yang salah, hubungan antar manusia, nilai

Salah satu sumber konflik dalam skala pelaksanaan

pemerintahan desa yang sering terjadi adalah tarik ulur

perbedaan kepentingan terhadap asset desa yang melibatkan

penguasa dan rakyat disamping sumber-sumber yang lain.

Upaya penyelesaian konflik sering kita lihat adanya ketidak

seimbangan dan kesetaraan dalam prosesnya sehingga

menghasilkan bentuk perdamaian atau penyelesaian yang labil

dan berpotensi untuk terjadinya konflik yang lebih besar.

Modul ini dapat dijadikan alat untuk membantu peserta latihan

TPM untuk memahami secara komprehensip tentang “konflik”

dan upaya penyelesaiannya dengan menggunakan teknik dan

metode yang sesuai untuk menghasilkan resolusi yang stabil

sekaligus membantu peserta tentang bagaimana melakukan

mediasi (penyelarasan kepentingan) sebagai pihak ketiga netral.

Tujuan : 1. Peserta memamahami pengertian konflik

2. Peserta mampu menjelaskan dan memberikan contoh konflik

berdasarkan penyebabnya;

3. Peserta memahami teknik-teknik pendekatan dalam

penyelesaian konflik;

Page 4: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 4

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

4. Peserta memahami cara membangun kerjasama dalam

penyelesaian konflik;

5. Peserta memahami prinsip-prinsip menjadi pihak ketiga netral;

Pokok

Bahasan

: 1. Pengertian Konflik (Apakah yang dimaksud konflik, Mengapa

konflik terjadi, Apakah konflik sama dengan kekerasan,

Bagaimana kita melihat konflik dan Penyebab konflik);

2. Konflik data dan penafsiran (Konflik hubungan antar manusia,

Konflik kepentingan, Konflik nilai dan Konflik structural):

3. Metode/teknik mediasi penyelesaian konflik (Pendekatan

menghindar, Pendekatan dominasi /menguasai, Pendekatan

mewajibkan, Pendekatan kompromi dan Pendekatan

kerjasama

4. Membangun Strategi dalam Penyelesaian Konflik (Bagaimana

membangun strategi, Langkah-langkah membangun

kerjasama dalam pemecahan konflik, Kendala penghalang

dalam penyelesaian konflik dan Prinsip-prinsip menjadi pihak

ketiga netral).

Metode : Curah pendapat, Diskusi dan penugasan

Bahan : Panduan diskusi/penugasan

Studi kasus

Spidol

Flip chart

Kertas Metaplan

Waktu : 90 menit.

Page 5: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 5

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Proses Fasilitasi:

Langkah-langkah

Fasilitator menyampaikan salam singklat kepada peserta, dan menyampaikan

bahwa sessi ini kita akan mendiskusikan topik memahami masalah konflik dan

bagaimana alternatif penyelesaiannya

Memahami pengertian Konflik

1. Bagilah peserta dalam empat kelompok. Setelah masing-masing berada

dalam kelompoknya. Bagikan lembar kisah “ Rahman dan Rahmi”. Setelah

kisah Rahman dan Rahmi dibaca mintalah setiap kelompok mendiskusikan

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kisah tersebut.

2. Masing-masing kelompok mempresentasikan dalam kertas plano dan

fasilitator mencatat bagian-bagian penting yang terkait dengan nilai HAM

kedalam potongan kertas metaplan. Daftarlah pokok-pokok hasil diskusi dan

tempelkan pada plano (hasil catatan dalam metaplan). Meskipun contoh

kasus tersebut lebih bersifat individual, namun yang penting kasus ini dapat

menemukan aspek-aspek nilai-nilai dasar yang melatar belakangi

(penyebab) orang berkonflik.

3. Tanyakan kepada peserta, siapa diantara peserta yang belum pernah

memiliki konflik atau daerah mana yang belum pernah mengalami konflik.

Pastikan dari semua jawaban peserta “ bahwa tidak ada manusia di dunia ini

yang tidak pernah mempunyai konflik“. dengan kata lain bahwa konflik itu riel

terjadi dan merupakan realitas kehidupan manusia sehari-hari.

4. Jelaskan bahwa konflik bukan berarti kekerasan. Namun situasi konflik yang

sudah mengarah pada pemaksaan kehendak terhadahap pihak lain yang

melanggar hak asasinya, maka hal ini akan bisa berobah menjadi

“KEKERASAN”

Page 6: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 6

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Langkah-langkah

Memetakan penyebab konflik

1. Jelaskan setidak-tidaknya konflik bisa dipetakan berdasarkan penyebabnya

ke dalam 5 macam antara lain: 1) Konflik data dan penafsiran; 2) Konflik

hubungan antar manusia; 3) Konflik kepentingan; 4) Konflik nilai; 5) Konflik

structural;

2. Mintalah peserta untuk melihat kembali studi kasus “ Rahman dan Rahmi “.

Tanyalah bagian mana saja dari ceritera tersebut yang masuk dalam

klasifikasi konflik berdasarkan penyebabnya. Tuliskan kedalam flip chart sbb.

3. Jelaskan pengetian dan beberapa contoh lain dari macam-macam konflik

berdasarkan penyebabnya dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mintalah beberap peserta untuk menyampaikan contoh konflik berdasarkan

penyebabnya dari apa yang telah dialami atau dilihat dari kehidupan sehari-

hari.

Page 7: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 7

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Langkah-langkah

Membangun Strategi dalam Penyelesaian Konflik1. Tegaskan kepada peserta bahwa keberhasilan upaya penyelesaian konflik

akan ditentukan oleh strategi yang tepat. Perlu pahami pula bahwa upaya

penyelesaian konflik juga dihadapkan pada kendala-kendala baik yang

bersumber dari pihak yang terlibat dalam konflik maupun oleh mediator,

sedapat mungkin pengkondisian kearah penghindaran terhadap kendala

perlu dilakukan sebelumnya.

2. Jelaskan langkah-langkah membangun kerjasama dalam pemecahan konflik.

Berikan kesempatan perserta untuk tanya jawab terhadap hal-hal yang

belum dipahami.

3. Jelaskan berbagai kendala yang dapat menghalang dalam penyelesaian

konflik berikut contohnya.

4. Berikan kesempatan peserta untuk menyampaikan pendapatnya bagaimana

mengatasi kendala penghalang dalam penyelesaian konflik.

Prinsip-prinsip menjadi pihak ketiga netral1. Tegaskan kepada peserta, dalam upaya penyelesaian konflik peran pihak

ketiga netral sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya “kekerasan”

sebagai akibat dari luapan emosi yang tidak terkendali.

2. Jelaskan prinsip-prinsip menjadi pihak ketiga netral.

Akhiri session ini dengan mengingatkan kembali bahwa :1. Konflik itu riil terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan setiap orang hidup

akan selalu berhadapan dengan konflik.

2. Konflik bukan berarti kekerasan, namun konflik dapat berpeluang menjadi

kekerasan apabila konflik tersebut idak diatasi.

3. Konflik tidak perlu ditakuti, namun upaya penyelesaiannya harus dilakukan.

4. Dalam upaya penyelesaian konflik perlu mempertimbangkan strategi yang

tepat.

Page 8: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 8

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Kisah Rahman dan Rahmi(cerita fiktif)

Bagian kesatuRahman dan Rahmi adalah suami istri penduduk desa Sukaraja KabupatenLampung Barat, mereka telah menjalani keluarga selama 7 tahun namun sampaisaat ini belum dikaruniai anak. Belakangan ini diketahui ternyata Rahmi menderitakanker pada mulut rahimnya dan telah menunjukkan tanda-tanda jiwanyaterancam. Menurut dukun yang pernah menolongnya “sebenarnya penyakitisterinya karena di jahili (di guna-guna) oleh salah seorang tetangga dekatnya.

Disamping pergi ke dukun, selama ini Rahmi hanya berobat di PuskesmasPembantu yang dihadiri oleh bidan 3 kali dalam 1 minggu sesuai denganjadwalnya. Sebenarnya Rahman juga telah mencoba konsultasi ke salah saturumah sakit swasta terkenal di Bandar Lampung dan memohon agar merekadiberikan keringanan biaya. Namun ditolak dan kalau mau mengoperasikankankernya harus menyediakan dana sebesar dua puluh juta dan 50 % nya dibayardi muka.

Pada suatu malam ketika para tetangga sudah tidur Rahmi berteriak kesakitansaking tidak bisa menahan sakitnya dan sesekali dia pingsan, dibantu olehtetangganya. Rahman tidak tahan melihat penderitaan isterinya dan merekakeluar ke depan rumahnya sambil menangis campur bingung karena tidak punyauang sepeserpun untuk membawa ke rumah sakit besar karena satu-satunyarumah sakit yang memiliki peralatan yang cukup hanya di Bandar Lampung,melihat kenyataan saudara-saudaranya pun juga miskin.

Melihat kenyataan seperti ini Rahman timbul niat untuk mencuri uangnya PakSyamsul pedagang sapi dan orang terkaya di desa tersebut.

Pertanyaan .Jika anda Rahman; Anda akan mencuri, karena …………………………………..……………… Anda tidak dapat memutuskan apa-apa, karena …………...……………… Anda tidak akan mencuri, karena ……………………………......…………..

Page 9: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 9

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Bagian ke duaDalam cerita ini akhirnya Rahman mencuri uangnya Pak Syamsul sebesar Rp. 20juta dan akhirnya Rahmi berhasil di obati di Rumah sakit terkenal di BandarLampung dan Rahmi menjadi sehat. Ketika dia kembali ke Lampung BaratRahman langsung ditangkap polisi. Setelah proses pengadilan Rahman di hukumselama 2 tahun penjara.

Setelah mendekam di penjara selama 6 bulan mereka melarikan diri dan pindahke Jakarta bersama Rahmi dengan memakai nama baru yakni Rahim danRiama. Di Jakarta, berkat keuletannya Rahman menjadi penjual bakso yangsukses dan menjadi kaya bahkan bisa mempekerjakan banyak orangtetangganya. Setiap ada acara keagamaan Rahman (Rahim) selalu menyumbangdengan jumlah yang tidak sedikit, pikir-pikir sebagai bentuk taubat masa lalunya.Tanpa di sadari tetangganya “Kusnul” yang sangat baik, mengetahui atas petunjukseseorang yang pernah satu bus ketika mau pergi Ke Bandar Lampung yangkebetulan orang tersebut berasal dari desanya Rahman (Rahim) dan dia tahukalau Rahman sedang dicari polisi sejak 4 tahun yang lalu.

Pertanyaan.Jika anda Kusnul apa yang akan anda lakukan? Anda harus melaporkan ke polisi, karena ………………………………… Anda tidak dapat mengambil keputusan karena ………………………… Anda tidak boleh melaporkannya karena …………………………………

Bagian ketigaKembali cerita tentang Rahmi setelah di Jakarta selama 6 tahun ternyata kankerrahimnya kambuh lagi, menurut perhitungan Dr. Suparlan yang merawatnyaRahmi diperkirakan hanya bisa bertahan selama dua bulan lagi pada saat inibadannya sangat lemah dan berat badannya tinggal 35 kg pada hal sebelumnyamencapai 60 kg. Pada suatu hari ketika Dr. Suparlan datang Rahmi meminta agardiberikan suntikan yang melebihi dosisnya agar segera bebas dari penderitaansakit yang sangat luar biasa selama ini, dalam hati dia berkata sekarang mati duabulan lagi juga mati. Sungguh dok “saya tidak mampu menahan sakit lagi “tolonglah saya, demikian permohonan Riama.

Pertanyaan.Jika anda Dr. Suparlan Anda boleh memberikan suntikan yang diminta Rahmi, karena …………… Anda tidak dapat memutuskan apa-apa, karena ………………......…….. … Anda tidak boleh memberikan suntikan karena …………………........…… ..

Page 10: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 10

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Check list Jenis Konflik Ceritera Rahman dan Rahmi

Tulislah bagian-bagian dalam ceritera yang menggambarkan konflik menurutklasifikasi pada kolom 2 sd. 6 dibawah ini.

Ceritera Konflik data Konflik Hub.Antar

Manusia

KonflikKepentingan Konflik

Nilai

KonflikStruktural/kebijakan

1 2 3 4 5 6

Bagian1

Bagian2

Bagian3

Page 11: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 11

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Bahan BacaanMengenal Penyelesaian Konflik

A. Pengertian KonflikKonflik adalah perbedaan, perselisihan, dan atau perbenturan pendapat dan

tindakan antar individu/kelompok dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Sebagai contoh, dalam pemilihan Kades, sebagian

warga/kelompok berpendapat harus putra desa dan sebagian yang lain

penduduk desa setempat. Dalam penetapan urunan biaya pembangunan

Balai Desa, sebagian warga/ kelompok menghendaki pukul rata dan sebagian

yang lain disesuaikan dengan kemampuan /kekayaan. Teradinya konflik di

lingkungan keluarga, masyarakat dan negara disebabkan oleh:

1. Perbenturan kepentingan yang sama, terjadinya konflik dari perbenturan

kepentingan yang sama dikarenakan adanya usaha salah satu pihak untuk

menunjukkan kewenangan terhadap yang lain atau merasa yang paling

berhak. Contoh persaingan pemilihan pimpinan desa/kelurahan antara

calon yang telah memiliki pengalaman sebagai perangkat dan yang belum

punya pengalaman.

2. Perbenturan kepentingan yang berbeda, terjadinya usaha menunjukkan

kualitas paling benar. Contoh seseorang ingin menjadi Ketrua Kelompok

Tani dengan motif mempermudah proses untuk memperkaya diri,

sehingga mereka berusaha sedemikian rupa agar posisi yang diinginkan

dapat tercapai.

Konflik berbeda dengan kekerasan. Kekerasan adalah salah satu wujud dari

konflik, namun kekerasan bukan satu-satunya. Dengan kata lain konflik bukan

berarti kekerasan. Konflik yang mulai melanggar atau memasuki dengan

paksa wilayah hak-hak atau keutuhan seseorang atau kelompok

(tubuh/badan, rumah, desa, kota atau negara menjadi sebuah kekerasan

Page 12: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 12

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Gambar 1

Sebagaimana gambar 1, konflik pertentangan terjadi antara pihak satu

dengan pihak lain, namun masing-masing masih berada di wilayah/posisi

masing-masing. Dalam kekerasan tergambarkan wilayah A dengan paksa

memasuki wilayah B sehingga terjadi ledakan atau kekerasan.

Konflik merupakan hal biasa, Ia akan senantiasa terjadi dan atau mewarnai

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berurusan dengan

kepentingan orang banyak bahkan dengan urusan individunya sendiri contoh

untuk menghadiri undangan yang mengharuskan menggunakan seragam

dengan warna tertentu sedangkan warna tersebut merupakan warna yang

paling tidak disukai.

Oleh karenanya, kehadiran konflik tidak perlu dibenci atau ditakuti. Dalam

menyikapi konflik yang menyangkut pihak lain yang terpenting adalah mencari

dan menemukan cara terbaik untuk menyelesaikannya sehingga tidak

menjurus kepada sikap saling curiga, menjegal dan memusuhi tertapi

kerjasama yang sinergis, saling mengisi dan melengkapi demi kebaikan

bersama.

WILAYAH AA

WILAYAH B

KONFLIK KEKERASAN

Page 13: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 13

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

B. Jenis Dan Penyebab KonflikDalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami berbagai macam bentuk

konflik. Untuk dapat menyelesaikannya dengan baik kita perlu terlebih dahulu

memastikan apa penyebab konflik. Paling sedikit ada lima macam konflik

menurut penyebabnya, yakni konflik data dan penafsiran, konflik hubungan

antar sesama, konflik kepentingan, konflik nilai, dan konflik struktural. (Lihat

Gambar 1)

1. Konflik Data dan PenafsiranKonflik data dan penafsiran adalah perselisihan karena perbedaan data

dan informasi serta cara dan tafsir (makna) atas data dan informasi.

Sebagai contoh, sekelompok warga kampung A mengajak semua warga

siaga-satu karena mendapat informasi bahwa kampungnya akan diserang

oleh warga kampung B. Hal serupa juga terjadi di kampung B, siaga-satu

karena mendapat informasi akan diserang oleh sekelompok warga

kampung A. Kondisi ini, jika tidak segera diklarifikasi dan dicari jalan

keluarnya, dapat sewaktu-waktu meledak, antar kampung saling

34

PENYEBAB KONFLIK

MASALAHHUBUNGAN

ANTARMANUSIA

MASALAHKEPENTINGAN

MATERIIL DANNON-MATERIIL

MASALAHPERBEDAAN DATA

DAN KEMAMPUANINTERPRETASI

MASALAHPERBEDAAN NILAI

(AGAMA, ADAT,IDEOLOGI)

MASALAHSTRUKTURAL

Page 14: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 14

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

menyerang hanya karena dipicu oleh tengkar mulut antara dua orang

petani dari kampung A dan kampung B terjadi perang mulut soal utang-

piutang, dll.

2. Konflik Hubungan Antar ManusiaKonflik Hubungan Antar Manusia adalah merupakan perselisihan karena

ucapan dan ekspresi wajah/badan salah satu dinilai tidak sopan atau

menyinggung perasaan oleh yang lain; atau karena yang satu pernah

(sering) disakiti atau diperlakukan tidak baik oleh yang lain. Sebagai

contoh, dua orang warga perang mulut karena yang satu merasa dipelototi

oleh yang lain; dua orang anggota Kelompok Tani selalu beda pendapat

dalam rapat karena yang satu sering dibohongi oleh yang lain; Pak Kades

menolak menemui warga yang menghadap dengan pakai sandal jepit,

celana pendek, dan kaos singlet; dll.

3. Konflik Konflik KepentinganKonflik Kepentingan adalah merupakan perselisihan karena perbedaan

kepentingan atau tujuan yang hendak dicapai mengenai sesuatu hal.

Sebagai contoh, dua orang petani perang mulut karena berebut air sungai

untuk mengairi sawah, atau karena berebut hak atas buah pohon durian

di pagar pembatas kebun, atau karena calon Kades yang didukung

berbeda, dll.

4. Konflik nilaiKonflik Nilai adalah merupakan perselisihan karena perbedaan keyakinan,

acuan nilai, ideologi, dan atau agama. Sebagai contoh, sejumlah warga

memprotes rencana pembangunan rumah ibadat agama lain di

kampungnya, seorang anggota Kelompok Tani menolak persyaratan

agama dalam pemilihan pengurus Kelompok Tani, dll.

Page 15: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 15

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

5. Konflik strukturalKonflik Struktural adalah merupakan perselisihan karena perbedaan

kedudukan dalam struktur sosial maupun geografis. Sebagai contoh, BPD

bersama Kades mendesak Pemkab untuk mengatur membagi secara adil

hasil retribusi air bersih yang dikelola PDAM dari mata air yang berada di

desanya; buruh tani menyampaikan aspirasinya kepada BPD dan Kades

untuk mengadakan Perdes yang mewajibkan tuan tanah menyesuaikan

besaran upah yang sesuai dengan UMR; dll.

C. Model Penanganan Pemecahan Konflik

Dalam upaya menyelesaian konflik diperlukan pendekatan, metode, atau

teknik yang tepat. Dalam hal ini terdapat 5 (lima) pendekatan, metode, dan

teknik penyelesaian konflik yang dapat dipertimbangkan, yaitu menghindar,

menguasai, mewajibkan diri, kompromi, dan kerjasama. (Lihat Gambar 2),

yaitu:

1. Pendekatan MenghindarPendekatan penyelesaian konflik dengan cara MENGHINDAR adalah

dilakukan dengan cara masing-masing dari kedua belah pihak yang

berkonflik menjauhkan diri dari urusan yang berkenaan dengan sumber

konflik. Sebagai contoh, semua anggota Kelompok Tani menahan diri

untuk tidak memasukkan unsur agama sebagai syarat dalam pencalonan

Ketua Kelompok Tani guna menghindari perdebatan yang

berkepanjangan antar anggota kelompok tani maupun saling hubungan

antar petani di desa yang berbeda agama.

Page 16: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 16

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tips untuk mediasi dengan pendekatan menghindar dari konflik, adalah

dengan melakukan penyadaran kepada masing-masing pihak dengan

jalan: (1) melakukan SWOT, (2) menyusun urutan prioritas kebutuhan dari

yang paling mendesak sampai dengan yang kurang mendesak, (3)

melihat berbagai peluang di luar sumber konflik yang sebaiknya

didahulukan pemanfaatannya daripada yang sekarang menjadi sumber

konflik, (4) menghitung kembali untung-rugi jika tetap berada dalam

kancah sumber konflik, (5) menghitung untung-rugi jika menjauhi sumber

konflik, (6) membandingkan hasil langkah (4) dan (5) guna memastikan

bahwa keluar dari kancah sumber konflik adalah jalan terbaik. Kemudian

pertemukan mereka dalam suatu forum untuk melakukan 6 langkah

tersebut dalam kerangka kebersamaan dalam bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara.

2. Dominasi (menguasai)Pendekatan penyelesaian konflik dengan cara MENDOMINASI

(menguasai) adalah merupakan salah satu dari kedua belah pihak

menghimpun kekuatan dan menggunakannya untuk menekan dan

memaksa lawan untuk tunduk dan mengikuti kehendaknya. Sebagai

3 4

L IM A M O D E L P E N Y E L E S A IA N K O N F L IK

3M ew a j i b k a n( o b l i g i n g )

5K e r j a s a m a

( c o l l a b o r a t i n g )

M e n g h in d a r( a v o i d i n g )

1

M e n g u a s a i( d o m in a t i n g )

2

K o m p r o m i( c o m p r o m i s i n g )

4

K e p e d u l ia n t h d . D ir i S e n d ir i

Kepe

dulia

n thd

.Oran

gLain

R

T

T

Page 17: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 17

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

contoh, salas seorang Calon Ketua Kelompok Tani mengerahkan massa

pendukung untuk memaksa Kelompok tani yang sedang menjabat untuk

mengundurkan diri.

Tips untuk mediasi dengan pendekatan menghindar dari konflik, adalah

pertama, lakukan penyadaran kepada masing-masing pihak dengan jalan:

(1) melakukan SWOT, (2) menyusun urutan prioritas kebutuhan dari yang

paling mendesak sampai dengan yang kurang mendesak, (3) mencari

dan menemukan pilihan tindakan yang paling mungkin saat itu, dan (4)

merumuskan cara bertindak yang paling masuk akal dan tidak

bertentangan dengan HAM. Kemudian pertemukan mereka dalam suatu

forum untuk melakukan 4 langkah tersebut dalam kerangka kebersamaan

dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3. MewajibkanPendekatan penyelesaian konflik dengan cara MEWAJIBKAN adalah

dengan cara salah satu dari kedua belah pihak mewajibkan diri untuk

mengorbankan sebagian keinginan dan kepentingannya agar yang lain

dapat memenuhi kebutuhan/kepentingannya. Sebagai contoh, seorang

pengusaha beras memilih membeli beras hasil Selep milik koperasi

setempat dari pada membuka Selep sendiri, dengan pertimbangan buka

Selep sendiri akan mengakibatkan Selep milik koperasi setempat gulung

tikar.

Tips untuk mediasi dengan pendekatan menghindar dari konflik, adalah

dengan melakukan penyadaran kepada masing-masing pihak dengan

jalan: (1) melakukan SWOT, (2) menyusun urutan prioritas kebutuhan dari

yang paling mendesak sampai dengan yang kurang mendesak, (3)

menemukan siapa diantara kedua belah pihak yang secara moral paling

berhak di satu pihak dan siapa yang secara obyektif paling pantas

Page 18: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 18

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

mengalah atas obyek konflik di lain pihak, dan (4) menemukan pilihan

tindakan yang paling manusiawi dan dapat dipertanggungjawabkan

secara moral. Kemudian pertemukan mereka dalam suatu forum untuk

melakukan 4 langkah tersebut dalam kerangka kebersamaan dalam

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

4. Pendekatan kompromiPendekatan penyelesaian konflik dengan KOMPROMI adalah kedua

belah pihak bersepakat untuk saling berkorban demi kepentingan

bersama. Sebagai contoh, seorang pengusaha beras dan koperasi usaha

penggilingan padi di suatu desa bersepakat untuk kerjasama dalam

pengadaan beras. Masing-masing berkorban: pengusaha membatalkan

niat membuka usaha penggilingan dan koperasi memberikan potongan

harga sewa giling padi milik pengusaha.

Tips untuk mediasi dengan pendekatan menghindar dari konflik, adalah

dengan melakukan penyadaran kepada masing-masing pihak dengan

jalan: (1) melakukan SWOT, (2) menyusun urutan prioritas kebutuhan dari

yang paling mendesak sampai dengan yang kurang mendesak, (3)

menemukan batas minimum pemenuhan kepentingan atas obyek konflik

di satu pihak dan batas maksimum pengorbanan di lain pihak, dan (4)

menemukan pilihan tindakan yang paling masuk akal dan realistis.

Kemudian pertemukan mereka dalam suatu forum untuk melakukan 4

langkah tersebut dalam kerangka kebersamaan dalam bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

5. Pendekatan kerjasama (gotong royong)Pendekatan penyelesaian konflik dengan KERJASAMA adalah dengan

cara kedua belah pihak bersepakat untuk melakukan kerjasama yang

sinergis guna mencapai keuntungan atau manfaat yang lebih besar.

Page 19: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 19

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tips untuk mediasi dengan pendekatan menghindar dari konflik, adalah

dengan melakukan penyadaran kepada masing-masing pihak dengan

jalan: (1) melakukan SWOT, (2) menyusun urutan prioritas kebutuhan dari

yang paling mendesak sampai dengan yang kurang mendesak, (3)

menemukan unsur-unsur obyek konflik yang penggarapannya mutlak

perlu atau lebih baik/produktif jika kedua belah pihak bekerjasama

(bergotongroyong), dan (4) menemukan bentuk kerjasama antara kedua

belah pihak guna mencapai hasil optimal. Kemudian pertemukan mereka

dalam suatu forum untuk melakukan 4 langkah tersebut dalam kerangka

kebersamaan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

D. Peran TPM dalam Mengatasi Konflik Kelompok Tani

TPM sebagai pendamping dan fasilitator untuk penguatan kapasitas

kelembagaan petani, dalam menyikapi konflik petani hendaknya menjadi

bagian dari upaya pemecahan masalah, bukan menjadi bagian dari masalah.

Artinya kehadiran TPM membantu upaya-upaya kearah pemecahan masalah

dengan damai tanpa menimbulkan masalah yang diakibatkan oleh perasaan

tidak adil atau salah strategi dalam memberikan bantuan pemecahannya.

Dalam proses pemecahan konflik antar warga BPD dapat mengambil peran

sebagai : Moderator, Mediator dan Fasilitator. Dalam menjalankan peran-

peran tersebut TPM dituntut menjadi PIHAK KETIGA NETRAL.

1. Membangun Strategi dalam Penyelesaian Masalah/KonflikTPM harus mampu membangun strategi dalam membantu menyelesaikan

konflik kelompok tani, harus mencari cara agar bagaiaman konflik tidak

berkembang menjadi kekerasan. Oleh sebab itu, memerlukan strategi

yang melibatkan semua pihak yang terlibat dalam konflik. Berdasarkan

urutannnya membangun strategi mengatasi konflik adalah sebagai berikut.

Page 20: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 20

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

a. Afirmasi (penegasan) semua pihak mau menghargai diri dan

menghargai orang lain.

b. Komunikasi; artinya semua pihak harus mau mendengarkan, empati,

menegaskan “SAYA” pesan mamisahkan orang dari masalahnya.

c. Kerjasama; artinya pihak yang terlibat dalam konflik merumuskan

masalahnya dan melahirkan pilihan-pilihan alternatif pemecahan.

Dari gambar diatas, tingkatan yang paling tinggi adalah terjadinya

kerjasama atas kesadaran untuk memecahkan konflik. Namun demikian

untuk menghasilkan kerjasama perlu mempertimbangkan langkah-

langkah yang efektif dan efisien .

2. Langkah-langkah membangun kerjasama dalam pemecahan konflik

Ada sembilan langkah dalam membangun kerjasama dalam pemecahan

konflik meliputi:

a. Rumuskan secara jelas masalahnya

b. Carilah kesamaan-kesamaannya

kerjasama

komunikasi

penegasan

Pemecahan masalah Solusi inklusif

Page 21: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 21

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

c. Hargai semua kontribusi walaupun lemah (sedikit)

d. Akuilah berbagai kepentingan

e. Hormati semua individu baik dalam kata-kata meupun perilaku.

f. Carilah penyelesaiannya

g. Bergeserlah dari pertanyaan “ apakah manfaat hal itu bagi saya “

menjadi “apakah manfaat itu bagi kita”

h. Pusatkan perhatian pada keuntungan-keuntungan /kegunaan-

kegunaan.

i. Sisihkan waktu untuk mengevaluasi dan mengambil keputusan.

3. Kendala yang menjadi penghalang dalam penyelesaian konflik

Dalam proses pemecahan konflik yang gagal biasanya disebabkan oleh :

a. Menutup-nutupi kekurangan

Proses penyelesaian konflik akan buntu apabila masing-masing yang

terlibat dalam konflik saling menganggap dirinya sempurna dan tidak

mau menerima kekurangan sehingga timbul konflik. Dal hal ini pihak

yang konflik harus memahami kedua belah pihak mempunyai kontribusi

terhadap timbulnya konflik.

b. Memberi jawaban premature

Permasalahan akan menjadi semakin ruwet apabila salah satu pihak

atau mediator memberikan informasi yang semestinya belum saatnya

diberikan khususnya menyangkut sikap salah satu pihak, karena boleh

jadi informasi tersebut bertentangan dengan keadaan yang

sebenarnya.

Page 22: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 22

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

c. Mendengarkan untuk MENYETUJUI dan bukannya untuk

MEMAHAMI.

Penyelesaian konflik akan terhambat apabila mediator maupun pihak

yang terlibat dalam konflik tidak mendengarkan secara utuh terhadap

uneg-uneg yang disampaikan salah satu pihak. Sering terjadi salah

paham antar pihak, satu pihak menyampaikan uneg-unegnya diterima

berbeda, mereka bermaksud agar pihak yang lain mau memahami

tetapi langsung menyimpulkan “bahwa telah ada persetujuan” karena

mengedepankan subyektifitasnya.

d. Pikiran kacau

Penyelesaian masalah akan terganggu apabila dihadapkan oleh pikiran

kacau antar semua pihak yang terlibat dalam konflik.

e. Pada Prinsipnya

Istilah “ pada prinsipnya“ baik yang diucapkan oleh salah satu pihak

yang terlibat konflik terhadap pihak yang lain, maupun oleh mediator

belum tentu dipahami dan diterima oleh pihak yang lain contoh “pada

prinsipnya penyebab konflik ini adalah anda berdua sendiri” contoh

lain “pada prinsipnya konflik disebabkan oleh salah paham saja” . Lebih

baik kita menghindari kata-kata “pada prinsipnya”, kecuali telah melalui

proses pemahaman bersama prinsip-prinsip penyebab dari konflik ini.

E. Menjadi Pihak Ketiga Netral

Apabila seorang TPM ingin menyelesaikan konflik kelompok tani, maka

secara umum prinsip menjadi pihak ketiga netral adalah:

Tidak memihak

Menjaga kerahasiaan

Page 23: Resolusi Konflik

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM 23

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAHKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Mau mendengar secara cermat

Menghindari membuat pengandaian-pengandaian

Tidak mengkritik, memancing kebencian, atau menghukum.

Sadar akan tugas, waktu dan peralatan ; seorang pihak ketiga netral harus

sadar dan tahu dengan jelas tugas yang dibebankan, mempertibangkan

waktu dan mau menggunakan peralatan yang tersedia.

Tidak terjebak dalam isi konflik melainkan berorientasi pada bagaimana

proses penyelesaian konflik.

Bersedia dan terampil untuk masuk ke pusat konflik dan berada dalam

proses penyelesaian konflik

Menilai proses dan bukan menghakimi orang.

Merespon (menanggapi) dan bukan reaksi.

Tetap menjunjung tinggi martabatdan rasa hormat untuk memperkuat

kepercayaan.

Mendapatkan mandat dan ijin untuk memulai proses.

Memperhitungkan tempat, posisi dan kehadiran dalam proses mediasi

mempertemuakan pihak yang terlibat dalam konflik.

Menguasai proses dan bukan hasil; artinya kepentingan pihak ketiga netral

adalah pada prosesnya bukan apa yang harus dihasilkan.

Tidak menggunakan kata “saya” tetapi “kita”.

Sadar akan beban dan muatan histories. Seorang pihak ketiga netral

harus sadar bahwa manusia memiliki emosi, pengalaman masa lalu,

kecurigaan, macam-macam sikap, mudah tersinggung, simpul-simpul

pemicu.