Serbuk Colchichin granul

download Serbuk Colchichin granul

of 22

Transcript of Serbuk Colchichin granul

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    1/22

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang

    Farmasi merupakan ilmu terapan dari ilmu pengetahuan alam seperti

    kimia, fisika dan biologi. Dalam farmasi dipelajari mekanisme kerja obat

    dalam tubuh. Selain itu, farmasi pun juga mempelajari cara membuat,

    mencampur, meracik formulasi, memformulasikan suatu sediaan yang baik,

    identifikai, kombinasi, analisis dan standarisasi/pembakuan obat serta

    pengobatan. Khusus untuk cara formulasi obat dipelajari dalam bidang

    teknologi farmasi. Bentuk - bentuk sedian obat seperti sediaan padat, semi

    padat dan cair (serbuk bagi, serbuk tabur, sirup & eliksir, supositoria,

    emulsi, suspensi, kapsul, salep, dll) (Martin, 1971).

    Khusus untuk sediaan serbuk, cara penggunaannya yang secara oral

    ini terkadang menjadi tantangan tersendiri untuk para pasien, hal ini

    dipengaruhi oleh tidak tertutupinya rasa dan bau obat yang tidak enak.

    Sehingga pasien atau masyarakat cenderung mencari obat-obat yang lebih

    menarik untuk dikonsumsi. Namun seiring dengan berkembangnya dunia

    farmasi, telah banyak rancangan-rancangan formula baru untuk sedian

    serbuk. Salah satu jenis sediaan serbuk yang disukai oleh masyarakat adalah

    serbuk effervescent, hal ini dikarenakan oleh adanya buih ketika serbuk

    dicampurkan dengan air. Berbagai jenis zat aktif kini mulai dikembangkan

    dalam bentuk sediaan serbuk effervescent, salah satunya adalah colchicin

    granula effervescent.

    Penggunaan zat aktif colchicin dalam bentuk sediaan serbuk

    effervescent untuk mengembangkan sediaan baru dari colchicin itu sendiri,karena zat aktif yang berkhasiat untuk mengobati asam urat (gout) akut ini

    lebih banyak digunakan dalam bentuk sediaan tablet. Selain itu juga untuk

    menambah daya tarik masyarakat.

    Oleh karena itu dilakukan praktikum mengenai percobaan serbuk,

    untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam proses perancangan suatu

    formula, pembuatan, hingga evaluasi suatu sediaan, khususnya untuk serbuk

    effervescent dari colchicin granula.

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    2/22

    2

    I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

    I.2.1 Maksud Percobaan

    Adapun maksud dari percobaan ini yaitu agar mahasiswa dapat

    mengetahui dan memahami study preformulasi dan produksi sediaan

    colchicin granula effervescent.

    I.2.2 Tujuan percobaan

    Adapun tujuan dari percobaan ini, adalah :

    1. Merancang formula Colchicin Granula Effervescent.

    2. Melakukan produksi Colchicin Granula Effervescent.

    3. Menentukan hasil evaluasi sedian Colchicin Granula Effervescent.

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    3/22

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1. Teori Umum

    II.1.1 Pengertian Serbuk

    1. Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang

    diserbukkan (Dirjen POM, 1979).

    2. Serbuk adalah campuran obat dan atau bahan kimia yang halus terbagi-

    bagi dalam bentuk kering (Ansel, 2008).

    3. Serbuk adalah bahan obat atau racikan obat untuk keperluan dalam

    atau luar dengan bagiannya diserbukkan dan keadaannya tak

    bercampur dengan atau tanpa penambahan bahan pembantu terbagi

    atau tidak terbagi (Voight, 1995).

    4. Serbuk dapat dideskripsikan sebagai partikel halus yang merupakan

    hasil dari penghalusan zat-zat kering (DOM, 1971).

    5. Serbuk adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang

    dihaluskan ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar

    (Dirjen POM, 1995).

    6. Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang

    diserbukkan (Cahyadi, 2008).

    7. Serbuk adalah timbunan kering di udara dari partikel-partikel padat.

    Masing-masing partikel berada dalam bentuk, ukuran, massa, dan

    bersentuhan dengan sesamanya dalam timbunan serbuk (DOM, 1971).

    II.1.2 Ukuran Partikel

    1. Partikel dari serbuk obat mungkin berbentuk sangat kasar dengan

    ukuran 10.000 mikron atau 10 milimikron atau mungkin juga sangathalus mencapai ukuran koloidal, 1 mikron, atau lebih kecil (Ansel,

    2008).

    2. Serbuk terdiri dari pertikel dengan ukuran 10.000 mikron (1 mikron =

    0,001 mm) sampai 0,1 mikron, kebanyakan range yang dipakai dalam

    sediaan farmasi dalam bentuk serbuk adalah dalam parakoloidal

    (DOM, 1971).

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    4/22

    4

    3. Partikel serbuk secara sembarangan ditentukan ukuran maksimalnya 1

    mm sebaiknya tidak dilampaui, adalah suatu satuan bahan dalam

    ruang dari kondisi agregat padat (Voight, 1995).

    II.1.3 Keuntungan Serbuk

    1. Menurut Ansel, 2008

    a. Dari sudut pandang farmasetika bentuk sediaan padat pada

    umumnya lebih stabil daripada bentuk cair, sehingga bentuk

    sediaan padat ini lebih cocok untuk obat-obat yang kurang stabil.

    b. Serbuk kering yang dipakai melalui mulut untuk diminum

    (biasanya setelah dicampur dengan air) kurang begitu umum

    dibandingkan dengan kapsul dan tablet, tetapi disenangi oleh

    sebagian pasien yang tidak sanggup menelan obat dengan bentuk

    sediaan padat lainnya.

    2. Menurut Dirjen POM, 1995

    a. Karena mempunyai luas permukaan yang luas, serbuk lebih mudah

    terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang

    dipadatkan.

    b. Anak-anak atau orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau

    tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk serbuk.

    c. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul

    dalam ukuran yang lazim, dapat dibuat dalam bentuk serbuk.

    d. Masalah stabilitas yang sering kali d ihadapi dalam sediaan bentuk

    cair, tidak ditemukan dalam sediaan bentuk serbuk.

    e. Obat yang tidak stabil dalam bentuk suspense atau larut air, dapat

    dibuat dalam bentuk sediaan serbuk atau granul.3. Menurut Martin, 1971

    a. Serbuk lebih stabil dibandingkan dengan sediaan cair, karena

    adanya reaksi kimia antara obat dalam sediaan ini. Reaksi antara

    obat dengan kondisi atmosfer biasanya terjadi lambat pada serbuk

    daripada cairan.

    b. Ukuran partikel yang kecil dari serbuk lebih cepat terdisolusi dalam

    cairan tubuh dibandingkan dengan sediaan padat yang terkompresi.

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    5/22

    5

    4. Menurut Parrot, 1978

    a. Dilihat dari sisi medis, serbuk memiliki dosis yang lebih fleksibel

    daripada sediaan farmasi lainnya.

    b. Untuk anak-anak dan beberapa orang dewasa yang sulit menelan

    tablet atau kapsul, dapat menggunakan serbuk.

    c. Untuk diminum, serbuk dapat dicampurkan dengan segelas air atau

    dengan jus buah.

    d. Dokter dapat menuliskan beberapa obat dan dosis dalam jumlah

    banyak.

    II.1.4 Kerugian Serbuk

    1. Menurut Parrot, 1978

    a. Obat-obat yang mempunyai rasa yang tidak enak, merupakan

    kerugian dari serbuk oral.

    b. Terdapat bahan obat yang mudah teroksidasi dan menguap seperti

    tablet salut.

    2. Menurut Ansel, 2008

    Kekurangan serbuk sebagai bentuk sediaan, termasuk

    keengganan meminum obat yang pahit atau rasa yang tidak enak,

    kesulitan menahan terurainya bahan-bahan higroksopis, mudah

    mencair atau menguap yang dikandungnya dan waktu serta biaya yang

    dibutuhkan pada pengolahan dan pembungkusannya dalam

    keseragaman dosis tunggal.

    3. Menurut Martin, 1971a. Obat yang tidak stabil dengan suhu kamar, tidak dapat dibuat

    dalam bentuk serbuk.

    b. Obat yang pahit, muntah dan korosif tidak dapat ditutupi ketika

    dibuat dalam bentuk serbuk.

    4. Menurut Dirjen POM, 1995

    a. Karena sediaan yang sudah dikonstitusi ini mempunyai stabilitas

    yang terbatas, harus dicantumkan waktu kedaluwarsa setelah

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    6/22

    6

    dikonstitusi dan juga dipersyaratkan untuk disimpan dalam lemari

    pendingin.

    b. Serbuk oral tidak terbagi hanya terbatas pada obat yang relative

    tidak poten, seperti laksan, antasida, makanan diet, dan beberapa

    analgesic tertentu.

    II.1.5 Karakteristik Serbuk yang Baik

    1. Menurut Voight, 1995

    Secara umum karakteristik serbuk yang baik adalah sebagai berikut :

    a. Kering

    b. Halus

    c. Homogen

    d. Memenuhi uji keseragaman bobot (seragam dalam bobot) atau

    keseragaman kandungan (seragam dalam zar yang terkandung)

    yang berlaku untuk terbagi atau pulveres yang mengandung obat

    keras, narkotik dan psikotropik

    2. Menurut Menurut FI IV, 1995

    Homogenitas dan kering. Kering artinya tidak boleh

    menggumpal atau mengandung air. Homogenitas dari suatu sediaan

    serbuk dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor ukuran partikel densitas

    atau berat jenis.

    3. Menurut Voight, 149

    Serbuk (bubuk) dikarakteristikkan melalui sifat spesifiknya.

    Dalam teknologi serbuk, pertimbangan-pertimbangan mengikuti sifat

    dimensi, sifat permukaan, s ifat aliran dan sifat teknologi farmasi.

    4. Menuruta. Ukuran partikel kecil sehingga mudah dihomogenkan

    b. Perhomogen dengan sempurna

    c. Ukuran partikel yang kecil atau yang besar mudah diratakan

    d. Ukuran partikel yang besar dapat menetralkan asam-asam dan

    garam

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    7/22

    7

    II.1.6 Jenis-jenis Serbuk

    1. Menurut Voight, 916

    a. Serbuk yang terbagi merupakan serbuk dosis tunggal yang biasanya

    diberikan dalam bungkus kertas, kertas malam atau bahan lain yang

    cocok.

    b. Seruk tak terbagi yang dibuat dengan pencampuran bahan obat atau

    sediaan obat dengan bahan pembantu indiferen.

    2. Menurut Ansel, 207

    a. Serbuk curah, umumnya terbatas pada bahan-bahan obat yang tidak

    potensial dan dapat mentimpannya dalam wadah curah baik untuk

    pemakaian internal atau eksternal. Contohnya serbuk antasid

    laksatif, serbuk vagina, dan serbuk gigi.

    b. Serbuk terbagi-bagi, serbuk yang dibagi-bagi kedalam unit-unit

    tersendiri sesuai dengan dosis yang akan ditata atau jumlah untuk

    sekali pakai.

    3. Menurut Martin, 1971

    a. Serbuk oral atau serbuk terbagi (pulveres), serbuk ini dibungkus

    dengan kertas perkamen untuk melindungi dan pengaruh

    lingkungan yang dapat dilapisi dengan kertas selofan atau sampul

    polietilena.

    b. Serbuk tidak terbagi-bagi (pulvis), terdiri dari serbuk tabur untuk

    penggunaan topikal, serbuk gigi yang biasanya dihisap dihidung,

    serta serbuk effervescent yang dilarutkan terlebih dahulu dalam air

    untuk menghasilkan gas CO2.

    4. Menurut Dispending of Medication Formulary Flucus PharmaceuticalDispending 7th Edition, 753

    a. Serbuk bagi, serbuk ini untuk satu kali pemakaian atau disebut juga

    dengan dosis tunggal.

    b. Serbuk tak terbagi, serbuk ini berupa serbuk dengan jumlah atau

    dosis yang dipakai ditentukan berdasarkan keinginan pasien.

    Contohnya dusting powder, antasida atau laksatif dan serbuk

    suplemen.

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    8/22

    8

    II.1.7 Pencampuran Serbuk

    1. Menurut Ansel, 205

    a. Spatulasi, suatu metode dimana sejumlah serbuk d igerus diatas

    selembar kertas atau tatakan pembuat pil dengan gerakan spatula

    obat.

    b. Triturasi, dapat dikerjakan baik untuk menghasilkan atau

    mencampur serbuk, apabila penghalusan yang dinginkan maka

    lumpang porselen dalamnya kasar lebih disenangi daripada

    lumpang yang permukaannya halus.

    c. Metode lainnya, dengan penggiling-gilingan serbuk yang ditutup

    dalam suatu wadah besar, biasanya diputar oleh mesin.

    2. Menurut Martin, 1971

    a. Spatulasi, serbuk-serbuk halus dapat dicsmpurkan diselembar

    kertas atau diatas sebuah wadah dengan spatula.

    b. Triturasi, serbuk dapat dicampur dalam lumpang dan alu yang

    menghasilakn zat-zat halus.

    c. Sifting, serbuk disiapkan dengan cara pengayakan dalam mengayak

    serbuk obat.

    d. Tumbling, metode ini menggunakan wadah tertutup yang mulut

    wadanhya besar dengan cara diguling-gulingkan.

    II.1.8 Derajat Kehalusan Se rbuk

    1. Kehalusan serbuk obat dari bahan tumbuhan atau hewan (Ansel, 203)

    a. Very coarse powder (serbuk sangat kasar atau nomor 8), semua

    partikel serbuk dapat melewati lubang ayakan nomor 8 dan tidak

    lebih dari 20% melewati ayakan nomor 60.b. Coarse powder (serbuk kasar atau nomor 20), semua partikel

    serbuk dapat melewati lubang ayakan nomor 20 dan tidak lebih dari

    40% yang melewati lubang ayakan nomor 60.

    c. Moderately coarse powder (serbuk cukup kasar atau nomor 40),

    semua partikel serbuk dapat melewati lubang ayakan nomor 40 dan

    tidak lebih dari 40% melewai lubang ayakan nomor 40 dan tidak

    lebih dari 40% melewati lubang ayakan nomor 80.

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    9/22

    9

    d. Fine powder (serbuk halus atau nomor 60), semua partikel serbuk

    dapat melewati lubang ayakan nomor 60 dan tidak lebih dari 40%

    melewati ayakan 100.

    e. Very fine powder (serbuk sangat halus atau nomor 80), semua

    partikel serbuk dapat melewati lubang ayakan nomor 80 dan tidak

    ada limitasi bagi yang lebih halus.

    2. Kehalusan serbuk untuk bahan kimia, tidak ada kategori serbuk

    sangat kasar (Ansel, 204)

    a. Serbuk kasar (nomor 20), semua partikel serbuk dapat melewati

    ayakan nomor 20 dan tidak lebih dari 60% melewati ayakan 40.

    b. Serbuk cukup kasar (nomor 40), semua partikel serbuk dapat

    melewati ayakan nomor 40 dan tidak lebih dari 60% melewati

    ayakan nomor 60.

    c. Serbuk halus (nomor 80), semua partikel serbuk dapat melewati

    ayakan nomor 80 dan tidak lebih dari 60% melewati ayakan nomor

    60.

    d. Serbuk sangat halus (nomor 120), semua partikel serbuk melewati

    ayakan nomor 120 dan tidak ada limitasi bagi yang lebih halus.

    II.1.9 Masalah-masalah Dalam Pencampuran Serbuk

    1. Menurut DOM, 740-750

    a. Higroskopik

    Zat-zat yang menyerap kelembaban dan udara disebut

    higroskopis. Bahan-bahan higroskopis seperti amonium klorida,

    amonium bromida, kalsium klorida dan kalsium bromida. Cara

    mengatasinya dibuat dlaam bentuk granul dan dikemas dalamaluminium foil atau kemasan plastik sesuai, serta ditambahkan

    dengan magnesium oksida.

    Contoh resep :

    R/ Sari daun saga 0,075 g

    Sari daun sirih 0,450 g

    Akar kayu manis 0,02 g

    Menthol 0,01 g

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    10/22

    10

    Bahan tambahan q.s

    b. Serbuk efflorescent

    Zat-zat yang berbentuk kristal dapat menjadi serbuk dan

    membebaskan kristal air disebut efflorescent. Contoh zat

    efflorescent seperti atrifin sulfat, kaffein, asam sitrat dan kalsium

    laktat. Hal ini diatasi dengan menambahkan garam-garam anhidrat

    akan menyerap kelembaban dari udara.

    Contoh resep :

    R/ Caffein sitrat 0,1 g

    Bahan tambahan 4 g

    c. Pencampuran eutectic

    Eutectikum didefinisikan sebagai komponen aau bahan-bahan

    yang akan memberikan itik lebur yang lebih rendah. Contoh zat

    menjadi cair adalah salep, tymal, camfer, menhol dan fenol.

    Permasalahan ini dapat diatasi dengan memisahkan bahan saat

    penggerusan serta penambahan serbuk absorben seperti pati,

    talkum, laktosa, dsb.

    Contoh resep :

    R/ Menthol 75 mg

    Zink Oksida 5 g

    Talkum 5 g

    Acid boric 5 g

    Spiritus dillius 5 ml

    Aqua add 50 ml

    d. Zat-zat yang tidak larutKetika sedikit campuran dicampurkan ke dalam serbuk,

    cairan akan ditriturasi dengan serbuk yang memiliki bera yang

    sama dengan sisa serbuk yang ditambahkan. Penanganannya perlu

    pengisi bertindak sebagai pembawa residu. Hal ini untuk

    menghindari serbuk menjadi lengket ketika proses evaporasi

    sempurna.

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    11/22

    11

    Contoh resep :

    R/ Kloramfenikol 125 mg

    Na CMC 50 mg

    Propilenglikol 0,5

    Sirup symplex 18

    Aqua destilata add 80 ml

    e. Ekstrak kental

    Beberapa ekstrak tersedia dalam bentuk pil dan serbuk,

    ekstrak yang telah diserbukkan, ditangani dengan cara yang sama

    seperti serbuk lain. Ekstrak ini perlu dicampurkan degan sejumlah

    laktosa dan dikurangi menjadi kering dengan evaporasi sebelum

    dicampurkan dengan bahan lain.

    Contoh resep :

    R/ Opii tinctura 10 bagian sebuk

    Etanol 70% 100 bagian

    f. Campuran meledak dan garam-garam incom

    Bahan-bahahn pengoksidasi seperti potasium klorat dalam

    sebuah lumpang dengan bahan pereduksi seperti asam tanat,

    ledakan akan terjadi. Pada pencampuran bahan yang mudah

    meledak dilakukan dengan tekanan kecil dan menggunakan metode

    tumbling untuk mecegah serbuk bereaksi dengan zat-zat lain.

    Contoh resep :

    R/ Kalii permanganat 0,1

    Natrii Bicarbonat 0,05

    Vaselini alba add 15g. Obat-obat keras

    Batas akurasi seimbang dari resep kelas A memerlukan

    produk khusus untuk berat kuantitas kecil obat keras. Dalam hal ini

    menggunakan pengisi yang sesuai dengan obat keras. Untuk

    memperoleh campuran yang homogen daapt menggunakan metode

    triturasi.

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    12/22

    12

    II.1.10 Serbuk Spesial

    1. Menurut Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, 219

    Serbuk spesial nerupa garam effervescent. Garam effervescent

    merupakan granul dalam campuran yang kering terdiri dari natrium

    bikarbonat, asam sitrat dan asam tartrat yang bila ditambahkan air

    asam basanya bereaksi membebaskan karbon dioksida menghasilkan

    buih.

    2. Menurut

    a. Garam effervescent, granul terdiri dari sodium bikarbonat, asam

    organik, atau anorganik dengan adanya air, asam basanya bereaksi

    membebaskan CO2 dan menghasilkan buih.

    b. Serbuk sangat halus (dusting powder), semua serbuk halus harus

    melewati ayakan mesh 100 untuk memastikan terbebas dari partikel

    bebas dan tidak mengiritasi.

    c. Serbuk gigi, serbuk yang mengandung carmin sebagai pewarna

    yang dilarutkan lebih dahulu dalam k loroform atau etanol 90%.

    d. Insufilation powder, serbuk khusus yang dimasukkan ke dalam

    lubang pada tubuh, seperti hidung, telinga, tenggorokan dan vagina.

    II.2 Rancangan Formula

    Tiap 5 gr serbuk effervencent mengandung:

    Colchicin 0,5 mg

    Asam sitrat 14 %

    Asam tartrat 28 %

    Natrium bikarbonat 50 %

    PVP 5 %Laktosa add 100 %

    Sakarin 0,2 %

    Natrium benzoat 0,5 %

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    13/22

    13

    II.3 Alasan Formulasi

    Formula yang digunakan berupa colchicin yang dibuat dalam bentuk

    granul effervescent. Granul efferfescent ini merupakan pengembangan dari

    obat asam urat yang telah beredar dipasaran. Untuk granul effervescent

    dengan zat aktif colchicin mudah dalam formulasi atau pemuatannya

    karena colchicin berbentuk serbuk hablur serta tergolong zat aktif yang

    larut air.

    Selain hal diatas, granul effervescent juga memiliki keunggulan

    dibandingkan sediaan lain seperti tablet, kapsul, sirup dan lain-lain. Antara

    lain:

    a. Memberikan cita rasa menyenangkan karena membantu menutupi rasa

    zat aktif yang tidak menyenangkan.

    b. Mudah digunakan setelah dilarutkan.

    c. Memberikan efek menyegarkan

    d. Zat aktif yang tidak stabil apabila disimpan dalam larutan air (sirup)

    atau stabil pada sediaan effervescent.

    II.4 Alasan Penggunaan Bahan

    1. Colchicin

    a. berdasarkan pemeriannya, colchicin berbentuk serbuk hablur atau

    serpihan amorf selain itu pula berdasarkan kelarutannya yakni

    colchicin larut dalam air, kedua hal tersebut menjadi acuan dalam

    pembuatan serbuk effervescent.

    b. Berdasarkan tempat dimana obat itu diabsorbs i. Colchicin

    diabsorbsi diusus karena merupakan obat yang bersifat basa lemah

    yang tidak membahayakan pasien dengan riwayat maag (Tungadi,20150.

    c. Colchicin merupakan alternative pada pasien yang dinyatakan

    kontraindikasi terhadap NSAID. Sedangkan, allupironol dan

    uricosuries tidak efektif dalam mengobati serangan akut dan

    memperpenjang waktu episode akut.

    2. Asam sitrat

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    14/22

    14

    a. Merupakan asidulan pangan yang mempunyai fungi bervariasi,

    industri makanan dan minuman kebanyakan menggunakan asam

    sitrat untuk mempertegas rasa dan warna (Wiyono, 2013).

    b. Asam sitrat digunakan dalam serbuk effervescent sebagai salah satu

    sumber asam untuk dikombinasikan dengan basa dimaksudkan

    untuk menghasilkan buih (Parrot: 66).

    c. Asam sitrat memiliki perbandingan 1 antara pengasam dalam

    serbuk effervescent (Parrot: 66).

    3. Asam tartrat

    a. Asam tartrat digunakan sebagai sumber asam yang dikombinasikan

    dengan bikarbonat dalam pembuatan serbuk effervescent

    (Excipient: 731).

    b. Asam tartrat digunakan untuk pembuatan serbuk sebagai bahan

    asam yang dinetralkan oleh bikarbonat (RPS: 1049).

    4. Natrium bikarbonat

    a. Natrium bikarbonat digunakan sebagai sumber karbondioksida

    dalam effervescent tablet atau serbuk (Excipient: 629).

    b. Natrium bikarbonat sebagai sumber karbondioksida yang

    dikombinas i dalam pembuatan effervescent (RPS: 1265).

    5. PVP

    PVP bersifat inert, larut air dan alkohol. Konsentrasi 5%

    menghasilkan kompresibilitas yang baik untuk serbuk natrium

    bikarbonat dan asam sitrat sehingga bereaksi cepat dan isolusi cepat

    (Excipient, 611).

    6. Laktosaa. Laktosa merupakan bahan pengisi granul, kapsul dan tablet yang

    interaksinya dapat berpengaruh secara signifikan terhadap sifat

    fisik granul antara lain sifat alir dan kerapuhan granul, serta

    meningkatkan sudut diam pada granul (hadisoewignyo, 2011)

    b. Laktosa aalah bahan baku yang banyak digunakan dalam formulasi,

    misalnya serbuk effervescent. Laktosa mempunyai stabilitas yang

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    15/22

    15

    baik bila dikombinasikan dengan zat aktif, baik digunakan dalam

    bentuk hidrat ataupu anhidrat ( Anwar, 2012).

    7. Sakarin

    a. Sakarin digunakan untuk pengganti gula dan pokol-pokol sebagai

    pemanis. Sakarin kira-kira 250 atau 500kali lebih manis dari gula

    tetapi sesudahnya mempunyai rasa pahit jika tidak digunakan

    dengan tepat dalam formula tersebut ( Lachman, 966 ).

    b. Sakarin adalah zat pemanis tertua (1879) dan 350 kali lebih manis

    dari gula, berkalori, kecangaan tentang sifat karsinogeniknya tidak

    didukung dengan aspartam ( OOP, 759)

    8. Natrium Benzoat

    a. Natrium benzoate sering digunakan sebagai pengawet makanan

    agar waktu siman produk lebih lama ( Libermenn, 2000 ).

    b. Konsentrasi natrium benzoate sebagai pengawet 0,02- 0,5%. Pada

    formula ini digunakan 0,5%.

    c. Untuk mengindari komplikasi penyakit yang akan disebabkan oleh

    efek samping pengguaan zat aktif (Colcisin) maka dalam formulasi

    ini digunakan natrium benzoat, karena natrium benzoat lebih aman

    dibandingkan asam benzoat. Asam benzoate akan menyebabkan

    alergi ketika dikonsumsi (dalam prodik makanan), selain itu akan

    menyebabkan iritasi lambung, iritasi ringan pada kulit, mata dan

    selaput lendir lainnya serta tidak dapat diberikan pada pasien yang

    menderita penyakit hat i (Excipient, 67 ).

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    16/22

    16

    BAB IV

    HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

    IV.1. Hasil Pengamatan

    Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada evaluasi granul,

    didapatkan hasil perhitungan pada uji kadar air yakni uji susut pengeringan

    dan uji kandungan kelembaban.

    Uji susut pengeringan (%LOD)

    % LOD = x 100 %

    = x 100 %

    = 24 %

    Hasil 24 % ini memenuhi syarat untuk uji susut pengeringan, karena

    masuk dalam range yakni 0% - 100%

    Uji kandungan kelembaban (%MC)

    % MC = x 100 %

    = x 100 %

    = 31%

    Hasil 31% ini memenuhi syarat untuk uji kandungan kelembaban,

    karena masuk dalam range yakni 0% - tak terhingga

    Uji Kecepatan Alir

    Kecepatan Alir =

    = = 0,392

    Uji Sudut Diam

    Tan =

    =

    = = 0,11

    = 6,270

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    17/22

    17

    IV.2. Pembahasan

    Telah dilakukan percobaan mengenai formulasi dan evaluasi sediaan

    granul effervescent. Serbuk effervescent merupakan sediaan yang

    dikombinasikan antara asam (asam sitrat, asam tartrat) dan basa (Na-

    bikarbonat, Na-karbonat), dimana asam dan basanya bereaksi

    membebaskan gas karbondioksida sehingga menghasilkan buih.

    Keuntungan dari sediaan effervescent ini yaitu memungkinkan penyiapan

    larutan dalam waktu seketika, yang mengandung dosis yang tepat dan rasa

    menyenangkan karena karbonasi membantu menutupi rasa zat aktif yang

    tidak enak (Banker dan Anderson, 1994).

    Dalam percobaan ini zat aktif yang digunakan adalah colchicin.

    Dimana colchicin ini dapat digunakan untuk asam urat (gout) akut dan

    profilaksis akut. Sediaan ini dibuat karena produk dengan zat aktif

    colchicin yang beredar di pasaran adalah dalam bentuk sediaan tablet.

    Oleh karena itu, dimodifikasi menjadi sediaan serbuk effervesent dengan

    bobot 5 gram setiap sachet karena menurut Lachman bahwa ukuran untuk

    satu sendok teh granul effervescent yang juga biasanya diberikan untuk

    dosis terapi adalah 5 gram.

    Dalam hal ini pembuatan serbuk effervescent menggunakan metode

    granulasi basah karena sifat fisika kimia zat aktif yang tidak tahan panas

    atau stabil pada suhu 2-80C (Dirjen POM, 1995)

    Dalam sediaan serbuk effervescent mengandung zat aktif colchicin

    0,5 mg, hal ini sesuai dengan yang tercantum pada British National

    Formulary yang menyebutkan bahwa dalam penggunaanya dosis

    maksimum colchicin adalah 0,5 mg. Kemudian ditambahkan eksipienberupa asam sitrat dengan konsentrasi 14 % sebagai sumber asam.

    Digunakan asam sitrat karena asam ini memiliki kelarutan yang tinggi,

    kekuatan asam yang tinggi, tersedia dalam bentuk granul, anhidrat dan

    monohidrat serta harganya relatif murah (Lachman, 287).

    Pada praktikum kali ini, hanya digunakan satu asam saja karena

    keterbatasan bahan berupa asam tartrat yang merupakan sumber asam

    lainnya dalam sediaan effervescent. Pada dasarnya hal tersebut tidak sesuai

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    18/22

    18

    dengan pendapat Ansel yang menyatakan bahwa jika menggunakan asam

    asam sitrat sebagai asam tunggal akan lekat dan sulit membentuk granul.

    Namun, setelah dilakukan percobaan tidak ditemukan kelekatan granul

    maupun gumpalan.

    Selain asam sitrat, digunakan pula natrium bikarbonat dengan

    konsentrasi 50%, sebagai sumber basa yang menghasilkan karbondioksida.

    PVP dengan konsentrasi 5% sebagai pengikat, d igunakan PVP karena

    konsentrasi 5% akan meningkatkan kompresibilitas serbuk natrium

    bikarbonat dan asam sitrat sehingga bereaksi cepat dan disolusi cepat.

    (Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th, 611).

    Sakarin dengan konsentras i 0,2% digunakan sebagai pemanis untuk

    mengganti gula sebagai pemanis. Sakarin pula merupakan pemanis dengan

    150-500 kali lebih manis dari gula sehingga dapat menutupi rasa pahit zat

    aktif. Selain itu, sakarin tidak dimetabolisme oleh tubuh, lambat diserap

    oleh usus, dan cepat dikeluarkan melalui urin tanpa perubahan. Hal

    tersebut menjadikan alasan dipilihnya sakarin dibanding aspartam.

    Dan digunakan Na.benzoat sebagai pengawet dengan konsentrasi

    0,5% untuk memperpanjang umur simpan dari sediaan serbuk. Serta

    digunakan pula laktosa sebagai pengisi yang dicukupkan hingga 5 gram.

    Adapun dalam percobaan ini langkah pertama yang dilakukan adalah

    membersihkan alat yang akan digunakan dengan alkohol 70% untuk

    membebaskan serta membersihkan alat dari mikroba, lalu menimbang

    bahan-bahan yang akan digunakan, setelah itu dimasukkan colchicin

    kedalam lumpang dan digerus karena colchicin tersedia dalam bentuk

    tablet. Kemudian ditambahkan laktosa dan sakarin dan digerus perlahanhingga homogen, lalu ditambahkan asam sitrat ke dalam lumpang dan

    digerus namun karena asam sitrat merupakan bahan yang higroskopis

    yakni menyerap kelembaban udara sehingga asam sitrat digerus digerus

    cepat tanpa tekanan hingga tercampur homogen dengan bahan lain. Setelah

    semua bahan telah homogen dimasukkan ke dalam wadah yang mulut

    tutupnya lebar dan sama besar. Dimasukkan natrium bikarbonat ke dalam

    wadah tersebut.

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    19/22

    19

    Selanjutnya dilakukan pencampuran serbuk dengan menggunakan

    metode tumbling selama 5 menit. Setelah tercampur merata campuran

    serbuk dituang kedalam lumpang yang telah berisi larutan Na-CMC yang

    digunakan sebagai pengganti PVP. Kemudian digerus perlahan sampai

    terbentuk masa kepal. Setelah masa kepal terbentuk, kemudian ditimbang.

    Hasil penimbangan masa kepal adalah sebesar 26,39 gram. Masa kepal

    tersebut kemudian di ayak hingga terbentuk granul basah, dan dikeringkan

    dalam oven pada suhu 50oC selama 1 jam. Proses pengeringan ini

    bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam granul basah sehingga

    terbentuk granul kering. Setelah proses pengeringan selama 1 jam, granul

    dikeluarkan dari da lam oven, dan dituang kedalam wadah untuk

    selanjutnya ditimbang lagi sebagai bobot granul kering dan hasil dari

    penimbangan granul kering adalah 20,03 gram.

    Kemudian dilakukan evaluasi granul yang telah dibuat, evaluasi

    granul yang pertama untuk uji kadar air, meliputi uji susut pengeringan

    (%LOD) dan uji kandungan kelembaban (%MC). Hasil dari uji susut

    pengeringan adalah sebesar 24% dan uji kandungan kelembaban adalah

    31%. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar air untuk susut

    pengeringan memenuhi syarat (0%-10%) dan untuk kandungan

    kelembaban juga memenuhi syarat yaitu (0%-tak terhingga). Pada uji

    kecepatan alir dilakukan dengan cara granul dituang ke dalam cawan

    porselen dengan menggunakan corong dan diperoleh 0,392 yang

    merupakan hasil bagi antara bobot granul dan waktu alir atau waktu serbuk

    mengalir pada corong. Evaluasi selanjutnya adalah evaluasi sudut diam

    serbuk, dimana diperoleh 6,27

    0

    sebagai hasilnya.Setelah dilakukan evaluasi granul, hal terakhir yang dilakukan

    adalah menguji kelarutan dari granul yang telah dibuat dengan cara

    memasukan granul colchicin ke dalam 150 mL air dan menghasilkan

    banyak buih. Hal tersebut membuktikan bahwa sediaan e ffervescent yang

    dibuat telah sesuai dengan pendapat Ansel yang menyatakan bahwa ketika

    serbuk effervescent direaksikan dengan air, asam dan basanya

    membebaskan CO2 dan menghasilkan buih.

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    20/22

    20

    BAB V

    PENUTUP

    V.1 Kesimpulan

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan

    bahwa:

    1. Rancangan formula: Tiap 5 gr granul effervescent mengandung

    Colchicin 0.5 mg, Asam sitrat 14 %, Asam tartrat 28%, Na-Bikarbonat

    50%, PVP 5%, Laktosa add 100%, Sakarin 0.2%, dan Na-Benzoat

    0.5%.

    2. Pembuatan colchicin granul effervescent dalam satu kali produksi

    yakni 5 sachet.

    3. Untuk evaluasi granul dilakukan dengan beberapa metode uji granul

    yakni uji kadar air, uji sudut diam dan uji kecepatan alir.

    V.2 Saran

    V.2.1 Laboratorium

    Untuk laboratorium diharapkan agar peralatan praktikum lebih

    dilengkapi, seperti penyediaan mikroskop, timbangan, dan lain sebagainya.

    Dan diharapkan juga bahan yang digunakan agar lebih dilengkapi, seperti

    PVP, pemanis serta surfaktan lainnya.

    V.2.3 Praktikan

    Diharapkan agar selalu fokus dan lebih berhati-hati dalam praktikum

    agar bisa mendapatkan hasil yang optimal, tidak ribut dan selalu menjaga

    fasilitas dalam laboratarium agar tidak rusak.

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    21/22

    21

    DAFTAR PUSTAKA

    American Pharmaceutical Association. 2009. Handbook Of Pharmaceutical

    Excipient 6 th edition. The Pharmaceutical Press: London.

    Ansel, H. C. 2008. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Univesitas

    Indonesia Press: Jakarta.

    Banker, G.S. Anderson, NR. 1994. Tablet Dalam Teori dan Praktek Farmasi

    Industri Jilid II (Lachman dan Lieberman) Universitas Indonesia Press:

    Jakarta.

    Cahyadi, W. 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan.

    Bumi Aksara: Jakarta.

    Departemen Farmakologi dan Terapeutik. 2009. Farmakologi dan Terapi.

    Universitas Indonesia Press: Jakarta.

    Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan

    Republik Indonesia: Jakarta.

    Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisii IV. Departemen Kesehatan

    Republik Indonesia: Jakarta.

    Lachman, L., dkk. 2007. Teori dan Praktek Farmasi Indonesia Jilid III.

    Universitas Indonesia: Jakarta.

    Lieberman, H.A et all. 1989. Pharmaceutical Dosage Forme Tablets Volume I.

    Marcel Dekter, Inc: Amerika.

    Martin, E. W. 1971.Dispensing Of Medication Formerly Flusas Pharmaceutical

    Dispensing 7thEdition. Mork Publishing Company Easten: Phenysyranin.

    Mohrle, R. 1989. Effervescent Tablet In Pharmaceutical Dosage From Table.

    Marcel Dekker MC: New York.

    Parrot, E. L. 1968. Pharmaceutical Tehnology Fundamental Pharmaceutical.Universitas Of Luwa: Lowa City.

    Pulungan, M. 2004. Effervescent Tanaman Obat. Trubus Angsarana: Surabaya

    13) Susilo, A. D. 2005. Pembuatan Bubuk Effervesent dari Ekstrak Ubi Ungu

    Jepang ( Ipomea batatas Van ayammus Sarali). Skipsi. FTP. Universitas

    Brawijaya : Malang

    Scoviles. 1957. The Art of Compounding. MC Growwill Book Company, Inc

    New York: Amerika.

  • 7/21/2019 Serbuk Colchichin granul

    22/22

    22

    Syamsuni, H. A. 2006. Ilmu Resep. EGC: Jakarta.

    Tjay Hoan. 2010. Obat-Obat Penting. Gramedia: Jakarta.

    Voight, R. 1995.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. UGM Press: Yogyakarta.