Slide Keracunan Forensik
-
Upload
fatmadiana -
Category
Documents
-
view
270 -
download
2
description
Transcript of Slide Keracunan Forensik
Oleh:
Timotius Kevin Natanael S 110100296 Fatma Diana 110100147 Ibrena Florensia Sitepu 110100329 Boris 110100076 Brata Tama Unsandy 110100322
Supervisor: dr. Surjith Singh, MBBS, Sp.F, DFM
KERACUNAN ARSEN
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
2016
B A B I P E N D A H U L U A N
LATAR BELAKANG
• Pemeriksaan forensik dalam keracunan
– Mencari penyebab kematian
– Mengapa suatu peristiwa dapat terjadi (rekaan rekonstruksi)
• Keracunan penyebab kematian yang cukup banyak
• Arsen
– Logam berat (nomor atom 33)
– Berwarna abu-abu seperti logam (steel-gray)
– Jika dipanaskan langsung menyublim menjadi gas
– Tidak berbau dan tidak berasa
– Ada 2 bentuk : inorganik (kombinasi dengan oksigen, klorin, atau sulfur) dan organik (kombinasi
dengan karbon dan hidrogen) ; inorganik lebih toksik
Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui tentang Keracunan Arsen.
- Sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Profesi Dokter di Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.
Manfaat Penulisan
- Untuk menambah wawasan dan sebagai sumber informasi bagi dokter muda mengenai Keracunan Arsen.
B A B I I T I N J A U A N P U S TA K A
SUMBER ARSEN
Alam
• Terutama terdapat di tanah (20 ppm)
• Arsen akan diserap oleh tumbuhan ; arsen juga larut air plankton ikan
• Senyawa arsen pada makanan : arsenobetaine dan arsenocholine (relatif non-toksik)
• Juga dijumpai di daerah pertambangan
Bahan-bahan industri
• bahan pestisida, herbisida, insektisida, bahan cat, keramik, bahan untuk preservasi kayu, penjernih kaca pada industri elektronik
• Dikenal sebagai racun tikus yang ampuh (warangan/As2O3) dalam bentuk bubuk putih yang tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna
Bahan obat-obatan dan herbal
• Fowler solution (potassium arsenite 1% untuk psoriasis)
• Arsphenamine sifilis
• Infeksi parasit, seperti protozoa, cacing, amoeba, spirocheta dan treponema
• Juga banyak terdapat pada obat-obat tradisional dari india dan cinacheta dan tripanosoma
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK
Farmakokinetik
Absorbsi : saluran cerna, kulit, pernafasan
Distribusi : Didalam darah, arsen yang masuk akan mengikat globulin dalam darah. Setelah 24 jam dikonsumsi, dapat ditemukan dalam konsentrasi tinggi di berbagai organ tubuh
Metabolisme : -
Ekskresi : dibuang melalui urin dalam bentuk methylated arsenic dan sebagian lainnya ditimbun dalam kulit, kuku dan rambut.
FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK
Farmakodinamik
Mempengaruhi respirasi sel dengan cara berikatan dengan gugus sulfhidril (SH) pada dihidrolipoat
Endotel pembuluh darah, khususnya di dearah splanknik dan menyebakan vasodilatasi dan peningkatan permeabilitas yang patologis.
DOSIS TOKSIK
Kadar Normal Arsen
Serum
<5 µg /L.
Urin 24 jam
<50 µg /L
DOSIS TOKSIK
• Acute minimal lethal dose → 70 – 200 mg atau 1 mg/kg/hari
• Dosis arsenik inorganik kurang dari 1 mg/kg → penyakit yang serius pada anak-anak.
• Gas arsen menyebabkan kematian pada kadar 150 – 250 ppm
• Pajanan antara 25 – 50 ppm selama 30 menit atau 100 ppm selama kurang dari 30 menit → menyebabkan hemolisis dan kematian.
Intoksikasi Akut
• Frekuensi kanker meningkat pada dosis 400µg/hari
• Pajanan terhadap air minum yang mengandung 10 µg/L arsen setiap hari akan meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih
Intoksikasi Kronik
GEJALA KLINIS
Gejala Intoksikasi Akut
• Gastrointestinal
• Sistem respirasi
• Sistem kardiovaskuler
• Sistem saraf
• Hati dan Ginjal
• Hematologi
• Kematian mendadak dapat terjadi akibat syok
Gejala Intoksikasi Kronis
• Neuropati perifer motoris dan sensoris
• Erupsi kulit berupa perubahan pigmentasi coklat
• Gastroenteritis kronis dengan anoreksia, nausea
• Ikterus akibat nekrosis sel hati subakut
• Malaise dengan anemia dan hilangnya berat badan menyebabkan terjadinya kakeksia dan terjadinya berbagai infeksi.
• Kanker
PENEMUAN DALAM OTOPSI
Kematian akibat keracunan akut
Pemeriksaan luar mayat memberi kesan telah terjadinya dehidrasi hebat pada tubuh.
Pemeriksaan dalam akan dijumpai adanya mukosa lambung dan esophagus yang mengalami inflamasi, erosi, kongesti, dan bercak-bercak perdarahan.
PENEMUAN DALAM OTOPSI
Kematian akibat keracunan kronis
Pemeriksaan luar dapat dijumpai terjadinya kelainan pigmentasi pada kulit, garis putih pada kuku, serta tubuh korban yang kahektis.
Pemeriksaan dalam akan menunjukkan kelainan pada saluran pencernaan yang ringan. Lambung normal atau dapat juga menunjukan gastritis kronis dengan disertai penebalan mukosa dan lapisan serosa.
PENEMUAN DALAM OTOPSI
Apabila korban menelan arsen dalam bentuk padat, secara makroskopik kadang-kadang dapat dijumpai adanya kristal putih melekat pada mukosa lambung dan esofagus.
Pada jaringan otak, arsen menyebabkan destruksi hemoragik dan perivaskuler
PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI
• Ditemukannya arsen di dalam jaringan tubuh tidak berarti korban mengalami
keracunan arsen. Anamnesis, dan pemeriksaan fisik perlu dilakukan untuk memastikannya.
Arsen akan terdeteksi setelah 2-4 jam pemberian per oral.
• Pemeriksaan laboratorium dilakukan terhadap beberapa sampel : urin, isi lambung, darah perifer,
rambut, organ dalam (otak, ginjal, hati, cairan empedu).
• Selain sampel tadi, pemeriksaan juga harus dilakukan terhadap makanan, minuman, atau obat
yang dicurigai.
PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI
Urine
• Arsen disekresi melalui urin dalam mentuk methylated arsenic. Dapat dideteksi paling lambat 1-3 hari. Peningkatan kadar arsen tidak selamanya mengindikasikan keracunan.
Darah
• Waktu paruh arsen di dalam darah adalah ±2 jam. Kadar arsen dalam darah juga sangat dipengaruhi oleh diet dan faktor lingkungan.
Rambut dan kuku
• Arsen disimpan lama di dalam kuku dan rambut karena kandungan keratin yang tinggi. Arsen terdeteksi secara signifikan pada rambut dan kuku ±30 jam setelah pajanan.
PENATALAKSANAAN
TATA
LAKSANA
Arang
aktif
Hemodialisis
Antidotum
Suportif
ASPEK MEDIKOLEGAL
Pemeriksan forensik dalam kasus
keracunan, dapat dibagi dalam dua kelompok,
yaitu mencari penyebab kematian dan
mengetahui mengapa peristiwa keracunan itu bisa
terjadi.
Ditinjau dari segi kepentingan menurut medikolegal,
maka dapat disimpulkan mengenai arsen sebagai
berikut :
1. Arsen sangat sering digunakan untuk membunuh,
karena harganya murah, mudah diperoleh, Tidak
mempunyai bau dan rasa sehingga mudah
dicampur dengan makanan dan Sangat efektif
karena hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit
2. Keracunan karena ketidaksengajaaan biasanya
karena salah menentukan identitas
3. Bunuh diri menggunakan arsen sangat jarang
ditemukan
4. Kadang-kadang digunakan untuk membantu
tindakan abortus.
B A B I I I K E S I M P U L A N
KESIMPULAN
Racun arsen dapat masuk ke dalam tubuh melalui 3 jalur, yaitu peroral, inhalasi, dan absorbsi membran mukosa.
Gejala akut berupa mual muntah, diare, nyeri kepala, sesak nafas, hipotensi, syok hipovolemik, bahkan kematian.
Gejala kronis dapat berupa neuropati perifer sensoris maupun motoris, melanosis, gastroenteritis kronis, rasa logam pada lidah, nafas berbau bawang putih, rasa haus yang persisten, ikterus, dan keganasan.
THANK YOU