Spektrometer Atom
-
Upload
muhammad-yunus -
Category
Documents
-
view
112 -
download
1
Transcript of Spektrometer Atom
Laporan Praktikum
‘Spektrometer Atom’
Oleh :
Anggreiny M. Rori
10 312 985
Kelas D-PGMIPABI
Semester V
M.K. Laboratorium Fisika-1
Dosen Pembimbing :
Dra. J. Tumangkeng, M.Si
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Manado
September 2012
Data Praktikan
Nama : Anggreiny M. Rori
NIM : 10 312 985
Kelas : D-PGMIPABI
Semester : V
Mata Kuliah : Laboratorium Fisika-1
Tempat Percobaan : Laboratorium Fisika Lanjut lt.2, Jurusan Fisika, FMIPA, UNIMA.
Tanggal Percobaan : 18 September 2012
Tanggal Seminar :
SPEKTROMETER ATOM
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengkalibrasi Spektrometer Hilger dengan spektrum neon dan spektrum merkuri.
2. Menentukan panjang gelombang dari berbagai spektrum emisi dari berbagai atom yang
dimiliki gas dalam tabung lampu (Neon dan Merkuri)serta menentukan transisi
elektronnya.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Spektrometer Hilger
2. Lampu tabung gas Neon dan Merkuri.
3. Clamp Holder
4. Kumparan Rumkorf
5. Power Suplay
6. Prisma
C. DASAR TEORI
Setiap atom mempunyai konfigurasi elektron tertentu. Sebagai contoh atom sodium
mempunyai 11 elektron, hal itu berarti kulit pertamanya n = 1 dan kulit keduanya n = 2 terisi
penuh oleh elektron sementara kulit ketiga n = 3 baru terisi 1 elektron.
Elektron – elektron stasioner dalam atom mempunyai tenaga tertentu yang secara
lengkap dinyatakan dengan bilangan – bilangan kuantum, yakni :
n = 1,2,3,......... ( disebut sebagai bilangan kuantum utama )
l = 0,1,2,......(n-1) ( disebut sebagai bilangan kuantum orbital )
ml = - l,(-l + 1),..... l-1, l (disebut bilangan kuantum magnetik orbital)
ms = ± s
Tenaga elektron –elektron dalam atom membentuk semacam aras – aras tenaga, disebut
sebagai aras tenaga atom, yang untuk atom – atom dengan elektron tunggal. Menurut teori
kuantum Bohr dinyatakan sebagai :
En=−R h c ( zn )………………………… …………….(1)
Dengan :
R = 1, 097 x 107 m-1 disebut sebagai tetapan Rydberg
h = 6,625 x 10-34 J.s disebut sebagai tetapan Planck
c = 3 x 108 m/s sebagai kecepatan cahaya.
Z sebagai nomor atom
Elektron –elektron dalam atom dapat berpindah dari aras tenaga (tingkatan energi) ke
aras tenaga yang lain dengan mengikuti aturan seleksi yaitu :
∆l =± 1 dan ∆ ml = 0, ± 1 ...............................(2)
Perpindahan elektron didalam atom dari satu aras tenaga ke aras tenaga yang lebih
tinggi dapat terjadi dengan menyerap energi dari luar ( dapat berupa panas, tenaga kinetik,
tenaga radiasi dll ). Sedangkan perpindahan elektron ke aras yang lebih rendah pada
umumnya disertai dengan pancaran tenaga radiasi. Radiasi gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh elektron yang berpindah dari aras tenaga ( yang memiliki bilangan
kuantum utama n ) kearas tenaga dengan bilangan kuantum m < n mempunyai bilangan
gelombang yang dapat dinyatakan dengan persamaan :
v=1λ=R Z
2( 1
m2 −1
n2 )… …………………………….(3)
Dimana :
λ = panjang gelombang radiasi
Dengan adanya gelombang elektromagnetik yang dipancarkan karena transisi elektron
– elektron dalam atom muncullah spektrum sebagai pancaran / emisi dalam atom, yang dapat
member informasi mengenai adanya kuantitasi dan aras – aras tenaga elektron dalam atom.
Peristiwa dispersi cahaya dapat diamati melalui spektrofotometer. Sinar cahaya yang
digunakan berupa lampu gas yang diberi tegangan tinggi, sehingga lampu akan
memancarkan sinar-sinar dengan panjang gelombang yang spesifik (tergantung jenis gas
yang digunakan).
Dalam hal spektrum pancaran atom terletak pada daerah cahaya tampak memudahkan
dilakukan pengamatan dan pengukuran – pengukuran panjang gelombangnya. Panjang
gelombang spektrum sebagai panjang gelombang atom dapat diukur dengan menggunakan
Spektrometer Higler, yang sudah dilengkapi dengan skala panjang gelombang.Atau dapat
juga menggunakan spektrometer yang baru dilengkapi dengan skala sudut dalam orde menit.
Dengan menggunakan spektrum Merkuri, yang panjang gelombangnya sudah diketahui dari
pustaka :
λ merah = 6907 Å λ hijau 1 = 5460,6 Å λ ungu = 4046,6 Å
λ kuning 1= 5789,7Å λ hijau 2 = 4916 Å
λ kuning 2= 5769 Å λ biru = 4358,4 Å
untuk atom – atom kompleks tetapan Rydberg telah memasukkan korelasi pada bilangan
kuantum utama dalam rumus Bohr sehingga rumus (3) berubah menjadi :
v=1λ=R Z0
2 ¿
Dimana a dan b adalah penyimpangan dari bilangan bulat n dan m, disebut cacat kuantum.
D. JALANNYA PERCOBAAN
1. Mengatur spektrometer agar pada lensa mata gari silang nampak jelas dengan cara
mengarahkan teropong pada kolimator juga kearah lampu Merkuri atau lampu Helium
(dalam suatu posisi lurus)
2. Mengatur juga lensa okulernya agar benda yang diamati jelas kelihatan .
3. Mengatur kolimator agar cahaya dari sumber tampak tajam dengan menyetel lebar celah
pada kolimator setipis mungkin.
4. Meletakkan prisma dimeja Spektrometer dengan posisi samping prisma yang bening
terarah ketengah-tengah lensa objektif pada kolimator.
5. Kemudian menarik kesamping teropong sambil mengamati lensa terjadinya spektrum.
6. Sambil mengamati lewat lensa pada teropong putar meja prisma sehingga spektrum
yang diamati bergerak searah putaran prisma dan memutar lagi sampai arah putar
spektrum membalik. Carilah posisi titik balik putaran spektrum.(sebagai sudut deviasi
sudut minimum spektrum).
7. Dengan meletakkan garis silang dalam lensa mata pada posisi tiap garis spektrum warna
maka diukur berapa sudut yang dibentuk tiap garis warna spektrum tersebut.
8. Ganti lampu merkuri dengan lampu gas Helium kemudian lakukan langkah 4 – 7.
9. Setiap pengukuran sudut deviasi.
E. HASIL PENGAMATAN
Untuk gas Merkuri (Hg)
Sudut pelurus spektrometer:Pelurus Kiri : 18,5o6’Pelurus Kanan : 201,5o15’
SPEKTRUM GARIS
SUDUT KIRI
SUDUT KANAN
Merah330O20’330O23’330O20’
150O5’150O5’150O5’
Kuning 1330O5’330O6’330O5’
149,5O5’149,5O6’149,5O5’
Kuning 2330O4’330O4’330O4’
149,5O4’149,5O5’149,5O4’
Hijau 1329O6’329O7’329O5’
149O10’149O12’149O11’
Hijau 2328,5O25’328,5O28’328,5O27’
148,5O6’148,5O7’148,5O14’
Biru327,5O25’327,5O20’327,5O24’
146O26’146O20’146O23’
Ungu326,5O27’326,5O27’326,5O20’
146O26’146O27’146O20’
Untuk Gas Neon (Ne)Sudut pelurus spektrometer:
Kanan : 19101’, 1910, 1910 =191,010
Kiri : 11,50 , 11,50, 11,501’ =11,510
SPEKTRUM GARIS
SUDUT KIRI
SUDUT KANAN
Kuning 159,5011’59,5010’59,5011’
239011’239011’239010’
Kuning 259,5021’59,5020’59,5021’
239,5020’239,5021’239,5021’
Hijau 6004’6003’6004’
24005’24004’24005’
Ungu 61,5019’61,5018’
241,501’241,502’
61,5019’ 241,501’
F. PENGOLAHAN DATA
Untuk gas Merkuri (Hg)
Teropong di tarik ke kiri
Sudut pelurus spektrometer:Pelurus Kiri : 18,5o6’Pelurus Kanan : 201,5o15’
SPEKTRUM GARIS
SUDUT KIRI Rata-rata
SUDUT KANAN Rata-rata
Merah330O20’330O23’330O20’
330O21’150O5’150O5’150O5’
150O5’
Kuning 1330O5’330O6’330O5’
330O5,33’149,5O5’149,5O6’149,5O5’
149,5O5,33’
Kuning 2330O4’330O4’330O4’
330O4’149,5O4’149,5O5’149,5O4’
149,5O4,33’
Hijau 1329O6’329O7’329O5’
329O6’149O10’149O12’149O11’
149O11’
Hijau 2328,5O25’328,5O28’328,5O27’
328,5O26,67’148,5O6’148,5O7’148,5O14’
148,5O9’
Biru327,5O25’327,5O20’327,5O24’
327,5O23’146,5O26’146,5O20’146,5O23’
146,5O23’
Ungu326,5O27’326,5O27’326,5O20’
326,5O24,67’146O26’146O27’146O20’
146O24,33’
Untuk Gas Neon (Ne)
Teropong ditarik ke kanan dengan spektrometer yang skala utamanya berputar.
Sudut pelurus spektrometer:Kanan : 19101’, 1910, 1910 =191,010
Kiri : 11,50 , 11,50, 11,501’ =11,510
SPEKTRUM GARIS
SUDUT KIRI Rata-rata
SUDUT KANAN Rata-rata
Kuning 159,5011’59,5010’59,5012’
59,6830239011’239011’239010’
239,680
Kuning 2 59,5020’59,5020’ 59,840
239,5020’239,5021’ 239,840
59,5021’239,5021’
Hijau 6004’6003’6004’
60,060 24005’24004’24005’
240,080
Ungu61,5019’61,5018’61,5019’
61,810 241,501’241,502’241,501’
241,530
Sudut Deviasi Minimum (δm) pada Lampu Merkuri.
Sudut yang di pergunakan adalah sudut pelurus kiri , dari data percobaan karena pelurus kiri
lebih besar dari sudut spektrum maka sudut pelurus di sesuaikan dengan sudut spektrum
menjadi = 18,5o6’ + 360o = 378,5o6’ = 378,6osehingga sudut deviasi minimum tiap Warna
adalah :
Merah : 330O21’ = 330,35O
δm = 378,6o - 330,35O = 48,25O
Kuning 1 : 330O5,33’ = 330,09O
δm = 378,6o - 330,0833O = 48,51O
Kuning 2 : 330O4’ = 330,07O
δm = 378,6o - 330,07O = 48,53O
Hijau 1 : 329O6’= 329,10O
δm = 378,6o - 329,10O =49,50O
Hijau 2 : 328,5O26,67’= 328,94O
δm = 378,6o - 328,94O = 49,66O
Biru : 327,5O23’ = 327,88O
δm = 378,6o - 327,88O = 50,72O
Ungu : 326,5O27’ = 326,91O
δm = 378,6o - 326,91O = 51,69O
Menentukan sudut deviasi minimum (δm) gas Neon
(Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi kanan)
Sudut Deviasi = Sudut pada spektrometer -Sudut pelurus
Kuning 1 : 239,680
δm = 239,680- 191,010 = 48,670
Kuning 2 : 239,840
δm =239,840- 191,010 = 48,830
Hijau : 240,080
δm = 240,080- 191,010 = 49,070
Ungu : 241,530
δm = 241,530- 191,010 = 50,520
Setelah diperoleh deviasi minimum dari tiap garis spektrum maka akan di peroleh tujuan
percobaan yaitu untuk mengkalibrasi spektrometer hilger dengan spektrum atom, dilakukan dengan
memasukkan data deviasi minimum dan panjang gelombang dengan menggunakan gas Merkuri
(terdapat pada tabel) untuk menentukan panjang gelombang dari berbagai spektrum didalam tabung
lampu Neon.
Dengan menggunakan spektrum Merkuri, yang panjang gelombangnya sudah diketahui dari
pustaka :
λ jingga= 5780,7 Å λ ungu = 4046,6 Å
λ hijau = 5460,6Å λ biru= 4358,4 Å
Denganmenggunakan kertas milimeter blok. Data deviasi minimum dan panjang gelombang
spektrum mercuri dimasukkan ke koordinat Cartesian (ordinat dan absis). Pada sumbu x ( panjang
gelombang ), sumbu y ( sudut deviasi minimum).
Pada pengolahan data ini menggunakan data deviasi minimum dari hasil pengukuran deviasi
pada nonius kiri untuk gas Merkuri dan nonius kanan untuk gas Neon.
Setelah diperoleh grafik panjang gelombang spektrum Merkuri dam deviasi minimum,
kemudian masukkan deviasi minimum masing – masing warna spektrum Neon pada bidang
koordinat, tarik garis dari titik tersebut sampai berpotongan dengan kurva panjang gelombang
spektrum Mercuri, selanjutnya dari perpotongan tersebut tarik garis searah sumbu y, plotkan titik
tersebut pada sumbu x. Itulah panjang gelombang spektrum Neon untuk masing – masing garis
spektrum.
Data hasil pengamatan panjang gelombang spektrum gas neon dengan metode grafik :
Warna Panjang Gelombang
Kuning I 5833Å
Kuning II 5762Å
Hijau 5657Å
Ungu 4428Å
G. Teori Kesalahan
Di dalam suatu pengukuran tentu dengan berbagai faktor seperti di laboratorium
dengan ketersediaan alat yang terbatas pastinya tidak lepas dari ketidaktepatan/ketelitian
pengukuran. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor yang menjadi penyebab
kesalahan dalam pengukuran contohnya : kondisi alat yang kurang baik, kondisi dari si
pengamat, dll. Untuk itu agar suatu pengukuran dapat di jamin kebenarannya maka di
pergunakan teori kesalahan atau lebih di kenal dengan teori ketidakpastian.
Pada laporan kali ini presentase kesalahan dalam pengukuran dapat di hitung dengan
menggunakan persamaan;
Presentase ketidakpastian = Nilai Hasil Pustaka
Nilai Hasil Pengamatanx 100 %=…−100
Spektrum
Warna
Hasil Pengukuran
( λ ) He
Dalam (Å)
Nilai ( λ ) He
Berdasarkan Pustaka
dalam ( Å )
Presentase
Kesalahan
Dalam ( % )
Kuning I 5833Å 5882 0,84
Kuning II 5762Å 5852 1,56
Hijau 5657Å 5401 4,53
Ungu 4428Å - -
Sumber Pustaka : http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/quantum/atspect.html#c1)
H. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan untuk gas Merkuri didapat tujuh garis warna
yaitu merah, kuning 1, kuning 2, hijau 1, hijau 2, biru, dan ungu dan untuk gas Neon didapat
empat garis warna yaitu kuning 1, kuning 2, hijau, dan ungu. Dengan sudut deviasi terbesar
untuk gas Merkuri yaitu warna ungu dengan 51,69O dan sudut deviasi terkecilnya yaitu
warna merah dgn 48,25O. Sedangkan untuk gas Neon sudut deviasi terbesarnya yaitu warna
ungu dengan 50,52O, dan sudut deviasi terkecilnya yaitu warna kuning 1 dengan 48,67O.
Dengan menggunakan metode grafik didapatkan Data hasil pengamatan
panjanggelombang spektrum gas neon :
Warna Panjang Gelombang
Kuning I 5833Å
Kuning II 5762Å
Hijau 5657Å
Ungu 4428Å
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa panjang gelombang spectrum yang terbesar yaitu
warna kuning 1 dengan panjang gelombang 5833Å, sedangkan panjang gelombang spectrum
yang terkecil yaitu warna ungu dngan pnjang gelombang 4428Å.
Presentase kasalahan dalam pengukuran ini dapat di hitung dengan menggunakan
persamaan;
Presentase ketidakpastian = Nilai Hasil Pustaka
Nilai Hasil Pengamatanx 100 %=…−100
Spektrum
Warna
Hasil Pengukuran ( λ)
He
Dalam (Å)
Nilai ( λ ) He
Berdasarkan Pustaka
dalam ( Å )
Presentase
Kesalahan
Dalam
( % )
Kuning I 5833Å 5882 0,84
Kuning II 5762Å 5852 1,56
Hijau 5657Å 5401 4,53
Ungu 4428Å - -
I. Kesimpulan
Dari pengamatan yang diperoleh dapat ditentukan panjang gelombang spektrum Merkuri
dan Neon. Pengolahan data dilakukan dengan mengkalibrasi spektrometer atom yang
digunakan dengan spektrum Merkuri seperti yang ada pada tabel. Dari pengamatan dengan
menggunakan gas merkuri diperoleh 5 warna dan 7 spektrum garis dengan panjang
gelombang terbesar pada spektrum merah dan panjang gelombang terkecilnya spektrum
ungu. Sedangkan saat menggunakan gas neon, spektrum warna yang terbentuk ada 3 warna
dan 4 spektrumgaris dengan panjang gelombang terbesarnya pada spectrum garis warna
kuning dan panjang gelombang terkecil pada spektrum warna ungu dan persentase kesalahan
untuk tiap spektrum, kuning 1 0,84 %, kuning 2 1,56 % dan Hijau 4,53 %.
Referensi
Penuntun praktikum lab. Fis 1. Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Manado. 2012
Http://anitanurdianingrum.blogspot.com/2011/08/laporan-spektrometer-sederhana.html
diakses tanggal 28 Agustus 2012, Jam 10.00
http://4.bp.blogspot.com/_h2Ws43OOgCQ/TOUt_G70prI/AAAAAAAAAio/X8c2XyZ-
KmM/s400/prisma1.jpg di akses 19 September 2012, Jam 09.22
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/quantum/atspect.html#c1 )di akses 1 Oktober
2012, Jam 20.25