supositoria rektal
-
Upload
arlan-k-imran -
Category
Documents
-
view
235 -
download
0
Transcript of supositoria rektal
-
7/24/2019 supositoria rektal
1/35
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Obat-obatan telah ada jauh lebih lama dari manusianya itu sendiri.
Sebagai contoh adalah naluri orang-orang primitif untuk menghilangkan rasa
sakit pada luka antara lain dengan merendamnya dalam air, menempelkan
daun segar pada luka tersebut atau menutupinya dengan lumpur. Awalnya ini
hanya berdasarkan pada kepercayaan. Manusia primitif aman dahulu
mempunyai anggapan bahwa penyakit disebabkan oleh masuknya roh jahat
ke dalam tubuh. !engobatan biasanya dengan cara mengusir pengganggu
yang masuk dari tubuh sehingga terjadi hubungan gaib. !rofesi pengobatan di
suatu suku merupakan sesuatu yang dihormati, dipuja, dan dimuliakan.
Melalui cara pengobatan merekalah, terjadi hubungan spiritual yang dapat
menyebabkan kesembuhan atau kegagalan dari pengobatan yang dilakukan
"#haerunnisa, $%%&'.
(armasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur,
meracik formulasi obat, identifikasi, kombinasi, analisis dan standarisasi ataupembakuan obat serta pengobatan, termasuk pula sifat-sifat obat dan
distribusinya serta penggunaannya yang aman "Syamsuni, $%%)'. !rofesi
farmasi merupakan profesi yang berhubungan dengan seni dan ilmu dalam
penyediaan "pengolahan' bahan sumber alam dan bahan sintetis yang cocok
-
7/24/2019 supositoria rektal
2/35
$
dan menyenangkan untuk didistribusikan dan digunakan dalam pengobatan
dan pencegahan suatu penyakit "Anief, $%%*'.
Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi "+ebijakan
Obat asional, $%%'. Obat berdasarkan cara pemberian terdiri atas obat oral,
perektal, siblingual, parenteral, langsung ke organ, dan melalui selaput perut.
Obat yang diberikan dengan cara perektal adalah obat yang diberikan melalui
rektalrektum untuk orang yang tidak dapat menelan obat secara oral, contoh/
supositoria.
Supositoria menurut (armakope 0ndonesia disi 02 adalah sediaan padat
dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektum, 3agina,
dan uretra4 umumnya meleleh, melunak, atau melarut pada suhu tubuh.
Supositoria dapat bertindak sebagai pelindung jaringan setempat dan sebagai
pembawa at terapeutik yang bersifat lokal atau sistemik "Syamsuni, $%%)'.
+ebanyakan obat-obatan dibuat untuk digunakan secara oral. amun hal ini
tentulah tidak memungkinkan bagi orang yang mudah muntah maupun yangsedang pingsan. 0nilah yang melatar belakangi pembuatan sediaan obat
dalam bentuk supositoria itu sendiri.
-
7/24/2019 supositoria rektal
3/35
5
I.2. Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk memahami dengan benar
konsep tentang supositoria dan penggunaannya pada tubuh, serta komponen-
komponen maupun metode dalam pembuatan supositoria.
I.3. Tuuan Percobaan
!ercobaan ini dilakukan dengan maksud sebagai berikut/
1. Mengetahui komponen-komponen dalam supositoria
$. Mengetahui metodecara pembuatan supositoria5. Mengetahui indikasi yang akan dihasilkan dari obat yang dibuat dalam
bentuk supositoria
BAB II
-
7/24/2019 supositoria rektal
4/35
6
TIN!AUAN PU"TA#A
II.1. De$%n%s%
1. Menurut (armakope 0ndonesia disi 000, supositoria adalah sediaan padat
yang digunakan melalui dubur, umumnya berbentuk torpedo, dapat
melarut, melunak, atau meleleh pada suhu tubuh.2. Menururt (armakope 0ndonesia disi 02, supositoria adalah sediaan padat
dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektum, 3agina,
atau uretra4 umumnya meleleh, melunak, atau melarut pada suhu tubuh.3. Menurut !engantar 7entuk Sediaan (armasi, supositoria adalah suatu
bentuk sediaan padat yang pemakaiannya dengan cara memasukkan
melalui lubang atau celah pada tubuh, dimana ia akan melebur, melunak,
atau melarut dan memberikan efek lokal atau sistemik.
II.2. Maca&'&aca& "u(os%tor%a
Macam-macam supositoria berdasarkan tempat penggunaannya yaitu/
a. Supositoria rektal, sering disebut sebagai supositoria saja, berbentuk
peluru, digunakan lewat rektum atau anus. Menurut (0 000 bobotnya antara
$-5 g, yaitu untuk dewasa 5 g dan anak-anak $ g, sedangkan menurut (0
02 bobotnya kurang lebih $ g. Supositoria rektal berbentuk torpedomempunyai keunggulan, yaitu jika bagian yang besar masuk melalui
jaringan otot penutup dubur, supositoria akan tertarik masuk dengan
sendirinya.b. Supositoria 3aginal "o3ula', berbentuk bola lonjong seperti kerucut,
digunakan lewat 3agina, berat antara 5- g, menurut (0 000 5-) g,
umumnya g. Supositoria kempa atau supositoria sisipan adalah
-
7/24/2019 supositoria rektal
5/35
supositoria 3aginal yang dibuat dengan cara mengempa massa serbuk
menjadi bentuk yang sesuai, atau dengan cara pengkapsulan dalam gelatin
lunak. Menurut (0 02, supositoria 3aginal dengan bahan dasar yang dapat
larut atau dapat bercampur dalam air seperti !8 atau gelatin tergliserinasi
"*% bagian gliserin, $% bagian gelatin dan 1% bagian air' harus disimpan
dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya pada suhu di bawah 59#.c. Supositoria uretra "bacilla, bougies' digunakan lewat uretra, berbentuk
batang dengan panjang antara *-16 cm.
II.3. #euntungan "u(os%tor%a
+euntungan penggunaan obat dalam bentuk supositoria dibanding peroral,
yaitu/
a. :apat menghindari terjadinya iritasi pada lambung.b. :apat menghindari kerusakan obat oleh enim pencernaan dan asam
lambung.c. Obat dapat masuk langsung ke dalam saluran darah sehingga obat dapat
berefek lebih cepat daripada penggunaan obat per oral.d. 7aik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar.
II.). Tuuan Penggunaan "u(os%tor%a
a. Supositoria dipakai untuk pengobatan lokal, baik di dalam rektum,
3agina, atau uretra, seperti pada penyakit haemorroidwasirambeien, dan
infeksi lainnya.b. #ara rektal juga digunakan untuk distribusi sistemik, karena dapat diserap
oleh membran mukosa dalam rektum.
-
7/24/2019 supositoria rektal
6/35
)
c. ;ika penggunaan obat secara oral tidak memungkinkan, misalnya pada
pasien yang mudah muntah atau tidak sadarkan diri.d. Aksi kerja awal akan cepat diperoleh, karena obat diabsorbsi melalui
mukosa rektum dan langsung masuk ke dalam sirkulasi darah.e. Agar terhindar dari perusakan obat oleh enim di dalam saluran
gastrointestinal dan perubahan obat secara biokimia di dalam hati.
II.*. Ba+an Dasar "u(os%tor%a
7ahan dasar supositoria adalah oluem cacao "lemak coklat', gelatin
tergliserinasi, minyak nabati terhidrogenasi, campuran !8 dengan berbagai
bobot molekul, dan ester asam lemak !8. 7ahan dasar lain seperti surfaktan
non-ionik dapat digunakan, misalnya ester asam lemak polioksietilen sorbitan
dan polioksietilen stearat.
7ahan dasar supositoria yang ideal harus memiliki sifat sebagai berikut/
!adat pada suhu kamar sehingga dapat dibentuk dengan tangan atau
dicetak, tetapi akan melunak pada suhu rektum dan dapat bercampur
dengan cairan tubuh.
-
7/24/2019 supositoria rektal
7/35
*
c. 7ahan dasar lain/ pembentuk emulsi AM. misalnya campuran tween )1
>? dengan gliserin laurat 1?.1. "u(os%tor%a dengan ba+an dasar le&ak coklat ,oleu& cacao-
a. Merupakan trigliserida dari asam oleat, asam stearat, berbau seperti
coklat, dan meleleh pada suhu 519-569#.b. +arena berbau tengik, harus disimpan dalam wadah atau tempat
sejuk, kering dan terlindung dari cahaya.c. Oleum cacao dapat menunjukkan polimorfisme dari bentuk kristalnya
pada pemanasan tinggi. :i atas titik leburnya, oleum cacao meleleh
sempurna seperti minyak dan akan kehilangan inti kristal stabil yang
berguna untuk membentuk kristalnya kembali.d. =ntuk menghindari bentuk-bentuk kristal tidak stabil di atas dapat
dilakukan dengan cara/ Oleum cacao tidak dilelehkan seluruhnya, cukup dua pertiganya
saja yang dilelehkan.
!enambahan sejumlah kecil bentuk kristal stabil ke dalam lelehanoleum cacao untuk mempercepat perubahan bentuk stabil.
!embekuan lelehan selama beberapa jam atau beberapa hari.e. @emak coklat merupakan trigliserida, berwarna kekuningan, memiliki
bau yang khas, dan bersifat polimorf "mempunyai banyak bentuk
kristal'. ;ika dipanaskan, pada suhu sekitar 5%9# akan mulai mencair
dan biasanya meleleh sekitar 569-59#, sedangkan pada suhu di
bawah 5%9# berupa massa semipadat. ;ika suhu pemanasannya tinggi,
lemak coklat akan mencair sempurna seperti minyak dan akan
kehilangan semua inti kristal stabil yang berguna untuk memadat. ;ika
didinginkan di bawah suhu 19#, akan mengkristal dalam bentuk
kristal metastabil. Agar mendapatkan supositoria yang stabil,
pemanasan lemak coklat sebaiknya dilakukan sampai cukup meleleh
-
7/24/2019 supositoria rektal
8/35
>
saja sampai dapat dituang, sehingga tetap mengandung inti kristal dari
bentuk stabil.f. =ntuk menaikkan titik lebur lemak coklat digunakan tambahan cera
atau cetasium (spermaseti). !enambahan cera fla3e tidak boleh lebih
dari )? sebab akan menghasilkan campuran yang mempunyai titik
lebur di atas 5*9# dan tidak boleh kurang dari 6?. +arena akan
diperoleh titik lebur di bawah titik leburnya "559#'. jika bahan obat
merupakan larutan dalam air, perlu diperhatikan bahwa lemak coklat
hanya sedikit menyerap air. Oleh karena itu, penambahan cera fla3a
dapat juga menaikkan daya serap lemak coklat terhadap air.g. =ntuk menurunkan titik lebur lemak coklat dapat digunakan
tambahan sedikit kloralhidrat ataufenol, atau minyak atsiri.h. @emak coklat meleleh pada suhu tubuh dan tidak tercampurkan
dengan cairan tubuh, oleh karena itu dapat menghambat difusi obat
yang larut dalam lemak pada tempat yang diobatii. @emak coklat jarang dipakai untuk sediaan 3agina karena
meninggalkan residu yang tidak dapat diserap, sedangkan gelatin
tergliserinasi jarang dipakai untuk sediaan rektal karena disolusinya
lambat.j. Supositoria dengan bahan dasar lemak coklat dapat dibuat dengan
mencampurkan bahan obat yang dihaluskan ke dalam minyak lemak
padat pada suhu kamar, dan massa yang dihasilkan dibuat dalam
bentuk yang sesuai atau dibuat dengan cara meleburkan minyak
lemak dengan obat kemudian dibirkan sampai dingin di dalam
cetakan. Supositoria ini harus disimpan dalam wadah tertutup baik,
pada suhu di bawah 5%9#
-
7/24/2019 supositoria rektal
9/35
&
k. !emakaian air sebagai pelarut obat dengan bahan dasar oleum cacao
sebaiknya dihindari karena/ Menyebabkan reaksi antara obat-obat di dalam supositoria Mempercepat tengiknya oleum cacao. ;ika airnya menguap, obat tersebut akan mengkristal kembali dan
dapat keluar dari supositorial. +eburukan oleum cacao sebagai bahan dasar supositoria/
Meleleh pada udara yang panas :apat menjadi tengik pada penyimpanan yang lama
-
7/24/2019 supositoria rektal
10/35
1%
:apat memperpanjang waktu disolusi sehimgga menghambat
pelepasan obat.e. !8 merupakan etilen glikol terpolimerisasi dengan bobot molekul
antara 5%% E )%%%. :alam perdagangan terdapat !8 6%% "carbowaF
6%%', !8 1%%% "carbowaF 1%%%', !8 1%% "carbowaF 1%%', !8
6%%% "carbowaF 6%%%', !8 )%%% "carbowaF )%%%'. !8 dibawah
1%%% berbentuk cair, sedangkan diatas 1%%% berbentuk padat lunak
seperti malam.f. !8 sesuai untuk obat anti septik. ;ika dihaarapkan bekerja secara
sistemik, lebih baik menggunakan bentuk ionik daripada non-ionik
agar diperoleh ketersediaan hayati yang maksimum. Meskipun non-
ionik dapat dilepaskan dari bahan dasar yang dapat bercampur dengan
air seperti gelatin tergliserinasi atau !8, tetapi bentuk ini cenderung
sangat lambat larut sehingga dapat menghambat pelepasan obat.g. !embuatan supositoria dengan !8 dilakukan dengan melelehkan
bahan dasar lalu dituangkan dalam cetakan seperti pembuatan
supositoria dengan bahan dasar lemak coklat.3. "u(os%tor%a dengan ba+an dasar gelat%n
a. :apat digunakan sebagai bahan dasar supositoria 3aginal.b.
-
7/24/2019 supositoria rektal
11/35
11
:iharapkan dapat memberikan efek yang cukup lama, lebih lambat
melunak, dan lebih mudah bercampur dengan cairan tubuh jika
dibandingkan dengan oleum cacao.g. +eburukan/
#enderung menyerap uap air karena sifat gliserin yang higroskopis
yang dapat menyebabkan dehidrasi atau iritasi jaringan, serta
memerlukan tempat untuk melindungi dari udara lembab agar bentuk
dan konsistensinya terjaga.
h. :alam farmakope 7elanda terdapat formula supositoria dengan bahan
dasar gelatin, yaitu/!anaskan $ bagian gelatin dengan 6 bagian air dan bagian gliserin
sampai diperoleh massa yang homogen.
-
7/24/2019 supositoria rektal
12/35
1$
tidak dibasahi karena akan mengerut pada proses pendinginan dan mudah
dilepas dari cetakanc. :engan kompresi!ada metode ini, proses penuangan, pendinginan dan pelepasan
supositoria dilakukan dengan mesin secara otomatis. +apasitas bisa
sampai 5%%-)%%% supositoria jam.
!embuatan Supositoria Secara =mum/
7ahan dasar supositoria yang digunakan dipilih agar meleleh pada suhu
tubuh atau dapat larut dalam cairan rektum. Obat diusahakan agar larut larut
dalam bahan dasar, harus dibuat serbuk halus. Setelah campuran obat dan
bahan dasar meleleh atau mencair, dituangkan ke dalam cetakan supositoria
kemudian didinginkan. #etakan tersebut terbuat dari besi yang dilapisi nikel
atau logam lain, namun ada juga yang dibuat dari plastik. #etakan ini mudah
dibuka secara longitudinal untuk mengeluarkan supositoria. +husus untuk
supositoria dengan bahan !8 dan
-
7/24/2019 supositoria rektal
13/35
15
!enetapan kadar at aktifnya dan disesuaikan dengan yang tertera pada
etiketnya =ji terhadap titik leburnya, terutama jika menggunakan bahan dasar
oleum cacao =ji kerapuhan, untuk menghindari kerapuhan selama pengangkutan =ji waktu hancur, untuk !8 1%%% 1 menit, sedangkan untuk oleum
cacao dingin 5 menit =ji homogenitas
II.. 45ula ,45ulae-
O3ula adalah sediaan padat, umumnya berbentuk telur, mudah melembek
dan meleleh pada suhu tubuh, dapat melarut, dan digunakan sebagai obat luar
khusus untuk 3agina. 7ahan dasar o3ula harus dapat larut dalam air atau
meleleh pada suhu tubuh. Sebagai bahan dasar dapat digunakan lemak coklat
atau campuran !8 dalam berbagai perbandingan. 7obot o3ula adalah 5-) g,
umumnya g. o3ula disimpan dalam wadah tertutup baik dan disimpan di
tempat sejuk.
II.16. N%la% Tukar
:engan menggunakan cetakan, maka 3olume supositoria harus tetap,
tetapi berat supositoria beragam tergantung jumlah dab berat jenis yang
dapat diabaikan, misalnya 7elladonae eFtractum, garam alkaloid.ilai tukar dimaksudkan untuk mengetahui berat lemak coklat yang
mempunyai besar 3olume yang sama dengan 1 g obat.
:aftar nilai tukar lemak coklat untuk 1 g obat/
Acidum boridum / %.) Aethylis aminobenoas / %.)> 8aram alkaloid / %.* Aminophylinum / %.>)
-
7/24/2019 supositoria rektal
14/35
16
7ismuthi subgallas / %.5* 7ismuthi subnitras / %.$% 0chthammolum / %.*$ Sulfonamidum / %.)% Hinci oFidum / %.$
:alam praktek nilai tukar beberapa obat adalah %.* kecuali untuk
garam bismuth dan inci oFidum. =ntuk larutan dianggap nilai tukarnya
adalah satu.
II.11. Tuuan Penggunaan Bentuk 4bat "u(os%tor%a
Supositoria dipakai untuk pengobatan lokal, baik dalam rektum maupun
3agina atau uretra, seperti pada penyakit hemoroid dan infeksi. ;uga secara
rektal digunakan untuk distribusi sistemik, karena dapat diserap oleh
membran mukosa dalam rektum, dan ini digunakan terutama bila
penggunaan obat peroral tidak memungkinkan, seperti pada pasien yang
mudah muntah.Aksi kerja awal akan diperoleh secara cepat, karen obat diabsorbsi
melalui mukosa rektallengsung masuk ke dalam sirkulasi darah, serta
terhindar dari pengrusakan obat oleh enim di dalam saluran
gastrointestinal dan perubahan obat secara biokimia di dalam hepar. (aktor-
faktor yang mempengaruhi absorbsi obat per rektal ialah/a. (aktor-faktor fisiologis
Iektum mengandung sedikit cairan dengan pB *.$ dan kapasitas
daparnya rendah. pitel rektum keadaannya berlipoid, maka diutamakan
permeabel terhadap obat yang tak terionisir. ;umlah obat yang diabsorbsi
dan langsung masuk peredaran darah ummunya tergantung dimana obat
itu dilepas dalam rektum.
+adar obat di dalam darah tergantung dari faktor/
-
7/24/2019 supositoria rektal
15/35
1
!elepasan obat dari basis. :ifusi obat melalui mukosa, diangkut melalui 3ena dan saluran limfe
ke dalam peredaran darah. :etoksikasi atau metabolisme. :istribusi di dalam cairan jaringan. +emungkinan terjadinya ikatan protein baik di dalam darah dan
cairan jaringan.Secara skematis digambarkan/
!lasma !rotein
Iektum :arah #airan ;aringan
Supositoria Metabolisme Obat =rine
b. (aktor-faktor (isika +imia :ari Obat dan 7asis +elarutan obat
!elepasan obat tergantung pada +! J koefisien partisi lipid air
dari obat. Artinya obat yang sangat larut di dalam basis lipid dan
kadarnya rendah mempunyai tendensi kecil untuk difusi di dalam
cairan rektal. :an obat yang sedikit larut dalam basis lipid dan
kadarnya tinggi akan segera masuk di dalam cairan rektal. Maka
garam barbital a akan segera diabsorbsi bila digunakan basis
oleum cacao. +adar obat dalam basis:ifusi obat dari basis supositoria merupakan kadar obat dan
sifat kelarutan obat dalam basis. !engangkutan melintasi mukosa
rektum adalah proses difusi sederhana, maka bilak kadar obat dalam
cairan rektal naik maka absorbsi obat akan menjadi cepat dan
kecepatan absorbsi makin tinggi bagi bentuk obat yang terdisosiasi. =kuran partikel
-
7/24/2019 supositoria rektal
16/35
1)
7ila kelarutan obat dalam air terbatas, dan tersuspensi di dalam
basis supositoria, maka ukuran partikel akan mempengaruhi
kecepatan larut dari obat ke cairan rektal. 7asis supositoria
Obat yang larut dalam air dan berada dalam basis lemak akan
dilepas segera ke cairan rektal bila basis cepat melepas setelah
masuk ke dalam rektum, dan obat akan segera diabsorbsi serta kerja
awal dari aksi obat akan segera nyata. 7ila obat yang larut dalam air
dan berada dalam basis larut air kerja awal dari aksi obat akan
segera nyata apabila basis tadi segera larut dalam air.
II.12. 7ese(
:r. +ristanto, Sp. !:
S0+ / $$>(M86
;l. Agus Salim o. 5%
*6&$
8orontalo, 1*-%$-$%1$
I Asam Mefenamat %. g
#era Alba ?
Oleum #acao G.s
m.f. Supp d.t.d 00
K u.c h.m
!ro / Adeli3ia
=mur / * tahun
-
7/24/2019 supositoria rektal
17/35
1*
II.13. Na&a Lat%n
I / Iecipe / Ambillah
G.s / Luantum satis / Secukupnya
m.f / Misce fac / #ampur dan buatlah
Supp / Suppositoria / Supositoria
d.t.d / da tales doses / serahkan sesuai takarandosis
00 / :uo / :ua
K / Signa /
-
7/24/2019 supositoria rektal
18/35
1>
larut dalam etanol dan dalam metanol4
praktis tidak larut dalam air
Pen8%&(anan
:alam wadah tertutup rapat, tidak
tembus cahaya#+as%at Analgetikum#egunaan Meredakan segala macam nyeri
$. #era Alba "(0 02, hal 1>)'
Na&a 7es&% #era Alba"%non%& Malam putih7u&us Molekul -Berat Molekul -"truktur Molekul -N%la% Tukar -
Pe&er%an
!adatan putih kekuningan, sedikit tembus
cahaya dalam keadaan lapisan tipis4 bau
khas lemah dan bebas bau tengik. 7obot
jenis lebih kurang %.&
#elarutan
-
7/24/2019 supositoria rektal
19/35
1&
cahaya#+as%at - -
#egunaanSebagai at tambahan yang membantu
agar oleum cacao tidak cepat melunak
5. Oleum #acao "(0 000, hal 65'
Na&a 7es&% Oleum #acao"%non%& @emak coklat7u&us Molekul -Berat Molekul -"truktur Molekul -N%la% Tukar - -
Pe&er%an
@emak padat, putih kekuningan4 bau khas
aromatik4 rasa khas lemaj4 agak rapuh
#elarutan
Sukar larut dala etanol "&?'4 mudah larut
dalam kloroform dalam eter dan dalam
eter minyak tanah
Pen8%&(anan :alam wadah tertutup baik, dan dalamlemari pendingin
#+as%at -
#egunaan
Sebagai at tambahan, bahan dasar untuk
pembuatan supositoria
BAB III
MET4DE #E7!A
III.1. Alat dan Ba+an
1. Alat-alat yang digunakan/ Alu 7atang !engaduk #awan !orselen
#etakan Supositoria
-
7/24/2019 supositoria rektal
20/35
$%
+aca Arloji @ap +asar @emari !endingin @umpang eraca Analitik Sendok
-
7/24/2019 supositoria rektal
21/35
$1
6. :imasukkan asam mefenamat sebanyak 1 g ke dalam lumpang dan
digerus sampai halus. :ilebur oleum cacao sebanyak .5 g di atas water bath). :imasukkan cera alba sebanyak %.%5 g ke dalam cawan porselen yang
berisi leburan oleum cacao, kemudian diaduk hingga homogen*. :imasukkan asam mefenamat sebanyak 1 g ke dalam campuran tersebut
dan diaduk hingga homogen>. :imasukkan seluruh campuran bahan yang telah homogen ke dalam
cetakan supositoria yang sebelumnya telah dimasukkan ke dalam lemari
pendingin sambil diketok-ketok agar padat dan terisi penuh&. :imasukkan ke dalam lemari pendingin selama N menit kemudian
dikeluarkan1%. :ikeluarkan supositoria dari cetakan secara perlahan-lahan11. :ibungkus dengan menggunakan aluminium foil1$. :imasukkan ke dalam plastik obat dan diberi etiket yang berwarna biru
-
7/24/2019 supositoria rektal
22/35
$$
BAB I:
HA"IL #E7!A DAN PEMBAHA"AN
I:.1. Has%l #era
/a&bar 1. Supositoria rektal, sering disebut sebagai supositoria saja,
berbentuk peluru, digunakan lewat rektum atau anus. Supositoria tersebut
menggunakan basis oleum cacao dengan asam mefenamat sebagai at
aktifnya. Supositoria ini berwarna putih dan memiliki permukaan yang licin
sehingga merupakan supositoria yang baik.
I:.2. Pe&ba+asan
Supositoria adalah suatu bentuk sediaan padat yang pemakaiannya
dengan cara memasukkan melalui lubang atau celah pada tubuh, dimana ia
akan melebur, melunak, atau melarut dan memberikan efek lokal atau
sistemik "Ansel, 1&&>'. Supositoria yang dibuat dalam percobaan ini adalah
jenis supositoria rektal yang dimasukkan melalui rektum atau anus, dan
memiliki bentuk yang menyerupai torpedo. 7ahan yang digunakan sebagai
basis supositoria dalam percobaan ini adalah oleum cacao. Oleum cacao
-
7/24/2019 supositoria rektal
23/35
$5
merupakan basis supositoria yang biasa digunakan dalam pembuatan
supositoria rektal dan jarang digunakan dalam pembuatan o3ula. Bal ini
disebabkan karena oleum cacao tesebut dapat meninggalkan residu yang
tidak dapat diserap. Sedangkan gelatin tergliserinasi jarang dipakai dalam
pembuatan sediaan rektal karena disolusinya lambat "Syamsuni, $%%)'.
:alam proses pembuatannya, oleum cacao sebanyak .5 g dilebur terlebih
dahulu di atas water bath sebelum dicampurkan dengan bahan-bahan lainnya.
!eleburan oleum cacao dilakukan untuk mendapatkan supositoria yang stabil
"Syamsuni, $%%)'. Setelah itu ditambahkan cera alba sebanyak %.%5 g ke
dalam leburan oleum cacao. !enambahan ini dilakukan untuk menaikkan titik
lebur oleum cacao. !enambahan cera alba tidak boleh lebih dari )? sebab
akan menghasilkan campuran yang mempunyai titik lebur di atas 5*9# dan
tidak boleh kurang dari 6? karena akan diperoleh titik lebur di bawah titik
leburnya "559#' "Syamsuni, $%%)'.
Hat aktif yang digunakan dalam pembuatan supositoria ini adalah asam
mefenamat. Asam mefenamat merupakan obat yang berkhasiat sebagai
analgetikum, yaitu pereda nyeri. Sebanyak 1 g asam mefenamat dimasukkan
ke dalam campuran oleum cacao dan cera alba. Seluruh campuran tersebutdiaduk hingga menjadi homogen.
-
7/24/2019 supositoria rektal
24/35
$6
pendingin agar sediaan supositoria akan lebih mudah dilepaskan dari cetakan
tersebut.
+emudian seluruh campuran di dalam cetakan dimasukkan ke dalam
lemari pendingin agar supositoria menjadi keras. Setelah N menit,
supositoria dikeluarkan dari lemari pendingin dan secara perlahan-lahan
dikeluarkan dari cetakannya. Supositoria harus dikemas sedemikian rupa
sehingga tiap supositoria terpisah, tidak mudah hancur, atau meleleh. adah
yang biasanya digunakan adalah aluminium foil. Supositoria harus disimpan
dalam wadah yang tertutup baik di tempat yang sejuk. Supositoria tidak boleh
disimpan di tempat yang panas karena akan cepat meleleh.
BAB :
PENUTUP
-
7/24/2019 supositoria rektal
25/35
$
:.1. #es%&(ulan
7erdasarkan percobaan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut/
Supositoria merupakan suatu sediaan yang mengandung at aktif dan basis
supositoria. Oleum cacao merupakan basis supositoria yang biasa
digunakan dalam pembuatan supositoria rektal dan jarang digunakan dalam
pembuatan o3ula. Bal ini disebabkan karena oleum cacao tesebut dapat
meninggalkan residu yang tidak dapat diserap. Sedangkan gelatin
tergliserinasi jarang dipakai dalam pembuatan sediaan rektal karena
disolusinya lambat Supositoria dibuat dengan 5 metode, yaitu dengan tangan, mencetak hasil
leburan, dan metode kompresi. Hat aktif yang digunakan dalam resep tersebut adalah asam mefenamat
yang memiliki khasiat sebagai analgetikum. Maka resep tersebut dapat
mengobati berbagai nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri lainnya.
:.2. "aran
7erdasarkan hasil percobaan, maka kami menyarankan/
1. Mahasiswa:isarankan kepada para mahasiswa agar dapat memahami konsep
dan metode pembuatan supositoria dengan benar agar menghasilkan
sediaan siposirtoria yang baik.$. :osen/
:isarankan juga kepada dosen-dosen pembimbing mata kuliah
farmasetika agar lebih dapat mengawasi jalannya praktikum, agar tidak
menimbulkan kesalahan dalam pembuatan suatu sediaan obat.5. Asisten/
-
7/24/2019 supositoria rektal
26/35
$)
:isarankan kepada asisten dosen agar selalu membantu para
praktikannya di dalam pembuatan sediaan obat sehingga dapat
menghasilkan suatu sediaan yang baik.
Da$tar Pustaka
Anief, M. $%%*.Farmasetika. ogyakarta/ 8ajah Mada =ni3ersity !ress
Ansel, B.#. 1&>.engantar !entuk "ediaan Farmasi. &. ;akarta/ !enerbit =ni3ersitas 0ndonesia
-
7/24/2019 supositoria rektal
27/35
$*
#haerunnisa, A.. $%%&.Farmasetika #asar. 7andung/ idya !adjajaran
:epartemen +esehatan Iepublik 0ndonesia, $%%, $ebi%akan &bat Nasional,
:epartemen +esehatan Iepublik 0ndonesia, ;akarta
:irektorat ;enderal !engawasan Obat dan Makanan. 1&*&.Farmakope 'ndonesiadisi '''. ;akarta/ :epartemen +esehatan Iepublik 0ndonesia
:irektorat ;enderal !engawasan Obat dan Makanan. 1&&.Farmakope 'ndonesia
disi '. ;akarta/ :epartemen +esehatan Iepublik 0ndonesia
La&(%ran
Alat
-
7/24/2019 supositoria rektal
28/35
$>
/a&bar 1. Alu /a&bar 2. Batang Pengaduk
/a&bar 3. 9a;an Porselen /a&bar ). 9etakan "u(os%tor%a
/a&bar *. #aca Arlo% /a&bar 0. La( #asar
-
7/24/2019 supositoria rektal
29/35
$&
/a&bar . Le&ar% Pend%ng%n /a&bar . Lu&(ang
/a&bar . Neraca Anal%t%k
/a&bar 16. "endok Tanduk
/a&bar 11. "ud%( /a&bar 12.
-
7/24/2019 supositoria rektal
30/35
5%
/a&bar 1. Alko+ol /a&bar 2. Alu&%n%u& =o%l
/a&bar 3. Asa& Me$ena&at /a&bar ). 9era Alba
-
7/24/2019 supositoria rektal
31/35
51
/a&bar *. #a(as
/a&bar 0. 4leu& 9acao
-
7/24/2019 supositoria rektal
32/35
5$
/a&bar . T%ssue
9ara #era
/a&bar 1. Penggerusan asa& &e$ena&at /a&bar 2. Peleburan oleu& 9ccao
/a&bar ). Pena&ba+an Asa& Me$ena&at /a&bar 3. Pena&ba+an cera alba
dan d%aduk +%ngga +o&ogen dan d%aduk +%ngga +o&ogen
D%&asukkan ke dala& le&ar%
(end%ng%n sela&a > * &en%t
-
7/24/2019 supositoria rektal
33/35
55
/a&bar *. D%keluarkan dar% cetakan
/a&bar . "u(os%tor%a tela+ d%bungkus /a&bar 0. D%bungkus dengan
&enggunakan alu&%n%u& $o%l
/a&bar . "ed%aan "u(os%tor%a Asa& Me$ena&at d%ber% et%ket b%ru
D%agra& Al%r
Alat dan 7ahan
-
7/24/2019 supositoria rektal
34/35
56
:isiapkan
:igerus sampai halus
:itimbang
:itimbang
:ilebur di atas water bath
:icampurkan
:imasukkan ke dalam alat pencetak supositoriayang
sebelumnya telah dimasukkan di dalam lemari
pendingin
:imasukkan ke dalam lemari pendingin selama N
menit
:ikeluarkan dari lemari pendingin dan cetakan
supositoria
:ibungkus dengan aluminium foil
9o(8 7ese(
AP4TE# PHA7MA#4N
#era AlbaOleum #acaoAsam Mefenamat
Asam Mefenamat
@eburan Oleum #acao dan#era Alba
Sediaan Supositoria Asam
-
7/24/2019 supositoria rektal
35/35
5
Apoteker / :ika Iaditya, S.Si, M.Si, AptS 0 + / +!.%1%1.1.1%$
AP4TE# PHA7MA#4N
;l.Manggis o.*, +ota 8orontalo $&1$5