SURPEN REKLANTAS

7

Click here to load reader

Transcript of SURPEN REKLANTAS

Page 1: SURPEN REKLANTAS

7/25/2019 SURPEN REKLANTAS

http://slidepdf.com/reader/full/surpen-reklantas 1/7

BAB I

PENDAHULUAN

Page 2: SURPEN REKLANTAS

7/25/2019 SURPEN REKLANTAS

http://slidepdf.com/reader/full/surpen-reklantas 2/7

PENGERTIAN DAN KONSEPLahan berbeda dengan tanah. Istilah tanah lebih mengarah pada tubuh tanah(soil) dan materi tanah (materials) yang menekankan pada sifat sik tanahsecara kimiawi dan organik

(Sadyohutomo, 2!" #). Sementara itu lahan lebih dikaitkan pada unsurpemanfaatan $ peruntukan $ penggunaan dari bentang tanah dalam hal inidipahami sebagai ruang. %engan demikian, bila coba didefenisikan,penatagunaan lahan adalah upaya atau hasil upaya mengatur penggunaantanah yg rasional, dan serasi &'!*+ penguasaan, penggunaan, danpemanfaatan tanah yg berwuud konsolidasi pemanfaatan tanah+ melaluipengaturan kelembagaan yg terkait dngan pemanfaatan tanah sbg satukesatuan sistem utk kepentingan masyarakat secara adil. %engan memahamiruang sebagai wadah yang meliputi ruang darat, laut dan udara termasuk didalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah ('' no. 2! tahun 2- tentangenataan uang), maka peranan penatagunaan lahan menadi sangat penting,

tidak hanya sebagai ruang fungsional tempat berlangsungnya akti/itas tetapi uga secara politik sebagai wuud teritori atau wilayah kedaulatan. Lahan adalahobek yang sangat penting karena merupakan input sekaligus produk dari prosesperencanaan (0aiser et al, 13"1!). %isebut input karena lahan merupakanmodal dasar pembentukan ruang. Lahan merupakan wadah dari akti/itas yangmemiliki nilai ekonomi yang penting dalam pembentukan permukiman yangdengan akti/itas yang kompleks. Sementara itu, lahan disebut sebagai produkkarena kegiatan perencanaan menghasilkan suatu set sistem tata ruang danpengelolaannya dimana lahan yang tertata adalah bagian di dalamnya.%isamping kegunaan lahan dalam menunang kehidupan manusia dankomunitasnya, harus dipahami pula bahwa lahan uga memiliki kerawananbencana yang dapat teradi secara alamiah maupun karena kesalahan dalam

penggunaan lahan. 0aiser et al (13" 1!) menguraikan beberapa perspektif yang harus diperhatikan dalam memahami penggunaan lahan (land use), antaralain "

1. Lahan adalah ruang fungsional yang diperuntukkan untuk mewadahi beragampenggunaan.%alam perspektif ini lahan mengakomodasi pertumbuhan kawasan yangdidorong oleh pertumbuhan penduduk dan ekspansi ekonomi. 4eningkatnya

 umlah penduduk dan ekspansi ekonomi meningkatkan kompleksitas fungsikawasan, sebagai contoh" kawasan pedesaan dengan penduduk relatif sedikithanya didominasi kegiatan agraria dan beberapa fungsi pendukung agraria(koperasi, perdagangan bibit dan obat5obatan, dan lain5lain) serta fungsipendukung permukiman (puskesmas, sekolah dasar sampai menengah, dan lainsebagainya).6andingkan dengan kawasan perkotaan sebagai pusat kegiatan ekonomi dan

 asa, dimana pada kawasan ini populasi penduduk sangat tinggi yang mendorongesiensi penggunaan lahan untuk bermacam kegiatan ekonomi. 0egiatan agrariayang membutuhkan lahan luas semakin sedikit (bahkan mungkin tidak ada),digantikan oleh kawasan industri, pusat5pusat perdagangan, pendidikan danperkotoran yang cakupan layanan (operasinya) membawahi beberapa desa disekitarnya. %engan demikian, kawasan perkotaan memiliki kompleksitas yanglebih tinggi daripada desa dimana ada beberapa fungsi pendukung kehidupanmasyarakat pedesaan uga ditempatkan di kawasan perkotaan, seperti

perguruan tinggi, rumah sakit, dan lain sebagainya. elayanan fasilitas umum

Page 3: SURPEN REKLANTAS

7/25/2019 SURPEN REKLANTAS

http://slidepdf.com/reader/full/surpen-reklantas 3/7

kawasan perkotaan secara hirarkis dapat dipelaari dari S7I 851-88529tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan.

2. Lahan sebagai setting dari sistem akti/itas.0ompleksitas fungsi kawasan sebagaimana dielaskan di atas teradi karenaadanya sistem akti/itas yang menggambarkan pola kegiatan penghuni kawasandalam menalankan urusanhariannya. %isebut sistem karena ada pola saling keterhubungan antara akti/itasyang satu dengan akti/itas lainnya yang kemudianmemicu timbulnya akti/itaspergerakan. Sebagai contoh" lahan dengan fungsi perumahan memiliki interaksiyang tinggi dengan lahan dengan fungsi pendidikan, kesehatan, perdagangandan fungsi asa (perkantoran). :al ini disebabkan kawasan perumahan yangmendukung pemenuhan kebutuhan berhuni harus didukung oleh kawasan5kawasan yang mendukung penduduk untuk memenuhi kebutuhan harian yaitumembeli barang5barang kebutuhan rumah tangga, menalankan profesi,kesehatan serta kegiatan pendukung lainnya (misalnya rekreasi, dan lainsebagainya). %alam menalankan kegiatan harian, warga tentu melakukan

kegiatan ;ulang alik< dari tempat berhuni ke kawasan5kawasan lainnya yangsudah tentu memicu adanya akti/itas pergerakan yang harus didukung olehsistem transportasi. 6eban yang ditanggung oleh sistem transportasi iniditentukan oleh /olume pergerakan, waktu teradinya pergerakan, arak danketersediaan infrastruktur. Seluruh akti/itas sebagaimana dielaskan dalamcontoh ini membentuk hubungan yang saling bergantung sama lain yang disebutsistem akti/itas.

8. Lahan adalah komoditas.enggunaan lahan harus memperhatikan kemampuan sik alamiah dan dayadukungnya. =idak semua lahan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan bermukimdan ekonomi, seperti kawasan pegunungan dan sempadan sungai yang harus

diaga sebagai kawasan lindung. da seperangkat persyaratan yang harusdipenuhi agar lahan dapat dinyatakan kelayakannya sebagai wadah kegiatanyang secara mendasar dapat dipelaari dari eraturan 4enteri ekeraan 'mumnomor 2$=$4$2- tentang edoman =eknis nalisis spek >isik danLingkungan, ?konomi serta Sosial 6udaya dalam enyusunan encana =atauang.

PRINSIP DASAR DAYA DUKUNG, KEMAMPUAN DAN KESESUAIAN LAHAN

enggunaan lahan perlu meninau potensi alamiah yang dimiliki kawasantersebut. eraturan 4enteri ' nomor 2 tahun 2- tentang edoman =eknik

nalisis spek >isik dan Lingkungan, ?konomi serta Sosial 6udaya dalamenyusunan encana =ata uang menetapkan ada 9 komponen sik utama yangharus diperhatikan, antara lain klimatologi, topogra, hidrologi dan geologi sertabeberapa komponen tambahan antara lain sumber daya mineral$bahan galian,bencana alam dan penggunaan lahan. Secara teknis, komponen5komponentersebut berupa data spasial berbentuk peta digital yang dianalisismempergunakan teknik overlay dibantu perangkat analisis spasial sepertirc@IS, rcAI?B atau 4ap Info. da beberapa komponen analisis yang harusdipahami untuk dapat merencanakan penggunaan lahan, antara lain"

• 0emampuan lahan. nalisis ini pada prinsipnya untuk mengidentikasi

potensi tanah secara umum dengan cara mengklasikasikan lahan

berdasarkan faktor pembatas ke dalam beberapa kelas kemampuan.Sadyohutomo (2!" 2#) menguraikan lahan dapat dibagi ke dalam #

Page 4: SURPEN REKLANTAS

7/25/2019 SURPEN REKLANTAS

http://slidepdf.com/reader/full/surpen-reklantas 4/7

kelas kemampuan dimana kelas I adalah lahan dengan sedikit faktorpembatas yang artinya lahan tersebut dapat dipergunakan untuk akti/itasbudidaya secara lebih beragam dan kelas AIII adalah lahan dengan faktorpembatas sangat tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk kegiatanbudidaya (sebaiknya dipergunakan untuk fungsi lindung) dengandemikian, pada prinsipnya analisis kemampuan lahan bertuuan untukmemetakan lahan yang potensi untuk fungsi lindung dan budidaya.

• 0esesuaian lahan. nalisis ini bertuuan untuk menilai tingkat kesesuaian

lahan terhadap penggunaan tertentu dengan tingkat pengelolaan yangwaar. Lahan yang telah teridentikasi sebagai lahan dengan faktorpembatas sedikit kemudian dianalisis untuk ditemukan kesesuaianpenggunaannya berdasarkan kriteria tertentu. 0esesuaian penggunaanuntuk padi sawah tentu berbeda dengan kesesuaian penggunaan untukindustri dan lain sebagainya. 0riteria5kriteria kesesuaian ini dapatdipelaari dari eraturan 4enteri ' nomor 2 tahun 2- tentangedoman =eknik nalisis spek >isik dan Lingkungan, ?konomi serta Sosial6udaya dalam enyusunan encana =ata uang dan eraturan 4enteri '

nomor 91 tahun 2- tentang edoman 0riteria =eknis 0awasan 6udidaya.

0edua analisis di atas memberi output berupa peta sebaran kemampuandan kesesuaian lahan yang waib dilakukan dalam proses awal perencanaan tataruang. pabila analisis kemampuan dan kesesuaian fokus pada potensi sikalamiah lahan, analisis penting berikutnya adalah analisis daya dukung lahanyang fokus pada aspek pemanfaatannya. nalisis ini memiliki asumsi dimanasuatu populasi harus ditunang oleh seumlah sumber daya dan kondisilingkungan tertentu (Sadyohutomo, 2!" 8-). %engan populasi sebagai titikberangkatnya, analisis ini cukup baik untuk memprediksi produktitas kegiatanbudidaya pada masa yang akan datang dan bagaimana produktitas ini mampumendukung populasi. 6esaran daya dukung lahan ini sangat dipengaruhi olehpola pengelolaan sumber daya dan berkurangnya sumber daya sebagai akibatekspansi penduduk.

Penggunaan Lahan Menurut Peraturan Menteri Pekeraan U!u! n"!"r#$ tahun %&&'Sesuai dengan amanat 'ndang 'ndang enataan uang, tata laksana kegiatanperencanaantata ruang dilakukan dengan mempergunakan seperangkat pedoman teknisyang salah satunyamengatur analisis dan klasikasi penggunaan lahan untuk kawasan pedesaandan perkotaan.

eraturan 4enteri ' nomor 91 tahun 2- mengatur klasikasi penggunaanlahan menadi duakelompok besar, dengan penelasan sebagai berikut "

1. 0awasan lindung, adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utamamelindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber dayaalam dan sumber daya buatan.

2. 0awasan budidaya, adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utamauntuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam,sumber daya manusia, dan sumber daya buatan.

Page 5: SURPEN REKLANTAS

7/25/2019 SURPEN REKLANTAS

http://slidepdf.com/reader/full/surpen-reklantas 5/7

%(% Ge"!etrik )alan

II.1.1. 0lasikasi menurut fungsi alan

0lasikasi menurut fungsi alan terbagi atas"1. Calan rteri" Calan yang melayani angkutan utama dengan ciri5ciri

peralanan arak auh, kecepatan rata5rata tinggi, dan umlah alanmasuk dibatasi secara esien,

2. Calan 0olektor" Calan yang melayani angkutan pengumpul$pembagidengan ciri5ciri peralanan arak sedang, kecepatan rata5rata sedangdan umlah alan masuk dibatasi,

8. Calan Lokal" Calan yang melayani angkutan setempat dengan ciri5ciriperalanan arak dekat, kecepatan rata5rata rendah, dan umlah alanmasuk tidak dibatasi.

II.1.2. Klasifikasi menurut kelas jalan

1. Klasifikasi menurut kelas jalan berkaitan dengan kemampuan jalan untukmenerima beban lalu lintas, dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST)dalam satuan ton.

2. Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengankasifikasimenurut fungsi jalan dapat diliat dalam Tabel 11.1 (!asal 11, !!."o.#$%1&&$).

Tabel II.1 Klasifikasi menurut kelas jalan.

>ungsi 0elas4uatan Sumbu

 =erberat 4S= (ton)

rteriIII

III

D11#

0olektrorIIIIII6

#

11.1.8. 0lasikasi menurut medan alan

1) 4edan alan diklasikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar

kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur.

2) 0lasikasi menurut medan alan untuk perencanaan geometrik dapatdilihat dalam =abel 11.2.

 =abel II.27o. Cenis 4edan 7otasi 0emiringan 4edan (E)1.

2.

8.

%atar

erbukitan

egunungan

%

6

@

F8

8 G 23

D23

Page 6: SURPEN REKLANTAS

7/25/2019 SURPEN REKLANTAS

http://slidepdf.com/reader/full/surpen-reklantas 6/7

8) 0eseragaman kondisi medan yang diproyeksikan harusmempertimbangkan keseragaman kondisi medan menurut rencana trase

 alan dengan mengabaikan perubahan5perubahan pada bagian kecil darisegmen rencana alan tersebut.

Page 7: SURPEN REKLANTAS

7/25/2019 SURPEN REKLANTAS

http://slidepdf.com/reader/full/surpen-reklantas 7/7

9.

DA*TAR PUSTAKA

0aiser+ @odschalk+ Hhaplin. 13. 'rban land use planning. >ourth edition,'ni/ersity of Illinoisress.eraturan 4enteri ' nomor 2 tahun 2- tentang edoman =eknik nalisisspek >isik danLingkungan, ?konomi serta Sosial 6udaya dalam enyusunan encana =atauang.eraturan 4enteri nomor 91 tahun 2- tentang edoman 0riteria =eknis0awasan 6udidaya.ontoh dan 0ustiwan. 2. engantar perencanaan kota. enerbit I=6Sadyohutomo. 2!. enatagunaan tanah. enerbit ditya 4edia ogyakarta

'ndang5'ndang nomor 2! tahun 2- tentang enataan uang