T1_202009118_BAB III.pdf

14
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. SDN Mlowo Karangtalun 04 terletak di Dusun Krajan, Kelurahan Mlowo Karangtalun, Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Sekolah ini dikelilingi persawahan, dan jauh dari keramaian kota. Suasana pegunungan begitu kental menyelimuti. Subjek penelitian penerapan Problem Based Learning yakni siswa kelas V. Siswa kelas V berjumlah sebanyak 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki- laki dan 10 siswa perempuan. Karakteristik siswa yaitu kesadaran siswa akan pentingnya belajar masih sangat kurang, rendahnya pendidikan orang tua dan tingkat kesejahteraan masyarakat masih rendah sehingga bantuan terhadap belajar siswa tidak dapat mereka berikan, orang tua siswa lebih mengutamakan siswa membantu pekerjaan dirumah atau disawah dibandingkan bersekolah. B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yakni Problem Based Learning dan kemampuan pemecahan masalah. Problem Based Learning merupakan variabel bebas, hal ini disebabkan karena Problem Based Learning nantinya bebas untuk dimanipulasi dalam rangka untuk melaksanakan pembelajaran. Problem Based Learning adalah metode pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inquiri, keterampilan dan percaya diri (Arend dalam Trianto, 2009) Kemampuan pemecahan masalah merupakan variabel terikat karena hasil dari kemampuan pemecahan masalah sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dilakukan dengan penerapan Problem Based Learning. Polya (Nuralam, 2009) mengemukakan pendapatnya bahwa pemecahan masalah adalah merupakan suatu usaha untuk menemukan jalan keluar dari suatu kesulitan dan mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai dengan segera.

Transcript of T1_202009118_BAB III.pdf

Page 1: T1_202009118_BAB III.pdf

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Mlowo Karangtalun

04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. SDN Mlowo Karangtalun 04

terletak di Dusun Krajan, Kelurahan Mlowo Karangtalun, Kecamatan

Pulokulon Kabupaten Grobogan. Sekolah ini dikelilingi persawahan, dan

jauh dari keramaian kota. Suasana pegunungan begitu kental menyelimuti.

Subjek penelitian penerapan Problem Based Learning yakni siswa kelas

V. Siswa kelas V berjumlah sebanyak 23 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-

laki dan 10 siswa perempuan. Karakteristik siswa yaitu kesadaran siswa

akan pentingnya belajar masih sangat kurang, rendahnya pendidikan orang

tua dan tingkat kesejahteraan masyarakat masih rendah sehingga bantuan

terhadap belajar siswa tidak dapat mereka berikan, orang tua siswa lebih

mengutamakan siswa membantu pekerjaan dirumah atau disawah

dibandingkan bersekolah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yakni Problem Based

Learning dan kemampuan pemecahan masalah. Problem Based Learning

merupakan variabel bebas, hal ini disebabkan karena Problem Based

Learning nantinya bebas untuk dimanipulasi dalam rangka untuk

melaksanakan pembelajaran. Problem Based Learning adalah metode

pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik

dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,

mengembangkan inquiri, keterampilan dan percaya diri (Arend dalam

Trianto, 2009)

Kemampuan pemecahan masalah merupakan variabel terikat karena

hasil dari kemampuan pemecahan masalah sangat dipengaruhi oleh proses

pembelajaran yang dilakukan dengan penerapan Problem Based Learning.

Polya (Nuralam, 2009) mengemukakan pendapatnya bahwa pemecahan

masalah adalah merupakan suatu usaha untuk menemukan jalan keluar

dari suatu kesulitan dan mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai dengan

segera.

Page 2: T1_202009118_BAB III.pdf

32

C. Jenis dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

yang dapat dilakukan oleh calon guru atau mahasiswa yang tengah

dalam penyelesaian tugas akhir program yang berupa skripsi (Sutama,

2010).

2. Desain Penelitian

Penelian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan model

spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005) dengan siklus

yang berisi tahapan-tahapan tindakan yaitu perencanaan, pelaksanaan

dan observasi, serta refleksi. Tahapan-tahapan dalam siklus tersebut

terlihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Rangkaian langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart

Refleksi

Pelaksanaan

Observasi

Identifikasi masalah

Perencanaan I

Hasil Refleksi

Refleksi

Observasi

Pelaksanaan

Perencanaan II

Dst

Siklus I

Siklus II

Keterangan : kegiatan

: hasil kegiatan

: kegiatan yang berlangsung secara bersamaan : urutan pelaksanaan kegiatan

Page 3: T1_202009118_BAB III.pdf

33

Rincian langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang digunakan

dalam penelitian ini :

a. Perencanaan

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), merancang

pembelajaran, mempersiapkan instrument penelitian,

mengajukan solusi alternatif.

b. Pelaksanaan dan Observasi

Pelaksanaan penelitian dan observasi dilakukan secara bersamaan.

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti sebagai guru

dengan pembelajaran yang sudah dirancang di perencanaan.

Observasi dilaksanakan oleh observer yang merupakan guru kelas

V SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten

Grobogan. Observasi dilaksanakan untuk mengamati aktivitas

siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.

c. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk menganalisis hasil pelaksanaan dan

observasi, sehingga diperoleh simpulan tentang bagian yang perlu

diperbaiki dan bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Dari

hasil penarikan kesimpulan dapat diketahui berhasil atau tidaknya

penelitian yang dilakukan.

D. Data dan Cara Pengumpulannya

1. Jenis Data

a. Data Kuantitatif

Hasil tes evaluasi kemampuan pemecahan masalah operasi

hitung bilangan pecahan

b. Data Kualitatif

Hasil observasi aktivitas guru dan siswa, foto dokumentasi

selama pembelajaran berlangsung.

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber, yaitu

guru dan siswa.

a. Guru

Peneliti akan mendapatkan sumber data yang berasal dari

guru kelas V SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan Pulokulon

Kabupaten Grobogan dari lembar observasi aktivitas guru dalam

pembelajaran matematika, untuk meningkatkan kemampuan

Page 4: T1_202009118_BAB III.pdf

34

pemecahan masalah operasi hitung bilangan pecahan melalui

penerapan Problem Based Learning.

b. Siswa

Peneliti mendapatkan informasi data dan nara sumber yang

berasal dari siswa kelas V SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan

Pulokulon Kabupaten Grobogan melalui observasi secara

sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus

kedua dan dari hasil tes kemampuan siswa dalam pemecahan

masalah.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini

adalah observasi, tes, dokumentasi.

a. Tes

Tes digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan

siswa dalam pemecahan masalah operasi hitung bilangan

pecahan. Tes pada penelitian ini diberikan kepada siswa kelas V

SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten

Grobogan yang berjumlah 23 siswa.

b. Observasi

Observasi dimaksudkan untuk mengamati kegiatan guru dan

siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat diketahui

apakah proses pembelajaran Problem Based Learning dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dijadikan sebagai bukti bahwa penelitian ini

benar dilakukan. Segala sesuatu yang dianggap penting dalam

penelitian ini maka akan dijadikan sebagai dokumentasi.

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Soal Tes

Tes yang diberikan yakni tes tertulis berbentuk uraian yang

diberikan pada akhir siklus. Adapun kisi-kisi tes evaluasi

kemampuan pemecahan masalah operasi hitung bilangan

pecahan dapat dilihat pada tabel 3.1.

Page 5: T1_202009118_BAB III.pdf

35

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Evaluasi Kemampuan Pemecahan Masalah

Operasi Hitung Bilangan Pecahan Kompetensi

Dasar Indikator Bentuk

Soal

Jumlah item

Skor

Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.

Siswa mampu menjumlah dan mengurangkan bentuk pecahan biasa dengan pecahan pecahan campuran yang berpenyebut sama maupun berpenyebut tidak sama Siswa mampu menjumlah dan mengurangkan bentuk pecahan desimal dengan persen Siswa mampu menjumlah dan mengurangkan bentuk pecahan desimal dengan pecahan biasa maupun pecahan campuran Siswa mampu menjumlah dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan dengan bilangan asli

Uraian

Uraian

Uraian

Uraian

1

1

1

1

4

4

4

4

Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan.

Siswa mampu mengalikan dan membagi bentuk pecahan biasa dengan pecahan campuran Siswa mampu mengalikan dan membagi bentuk pecahan desimal dengan pecahan biasa maupun pecahan campuran Siswa mampu mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan dengan bilangan asli

Uraian

Uraian

Uraian

1

1

1

4

4

4

Adapun tes tersebut harus memenuhi validitas. Penelitian ini

menggunakan validitas ahli, yaitu validitas yang didasarkan pada

Page 6: T1_202009118_BAB III.pdf

36

pertimbangan para ahli. Soal tes yang diberikan pada siswa

sebelumnya telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing

dan guru kelas V SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan

Pulokulon Kabupaten Grobogan.

Terkait dengan penilaian, dalam penelitian ini menggunakan

rubrik penilaian yang dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah

No Kriteria Skor Item Penilaian

1 Memahami Masalah

20

Siswa membaca soal dengan teliti

Siswa menuliskan hal-hal yang diketahui dalam soal

Siswa menuliskan apa yang ditanyakan dalam soal

2 Merencanakan Penyelesaian Masalah

25 Siswa mengubah soal cerita dalam bentuk operasi matematika

3 Menyelesaikan Masalah

30

Siswa memahami bentuk operasi matematika yang telah dibuat

Siswa dapat memasukkan hal yang diketahui dalam soal ke dalam operasi

Siswa melakukan perhitungan untuk menyelesaikan soal hingga akhir jawaban

4 Melakukan pengecekan kembali

25 Siswa mengkoreksi hasil jawaban

Siswa mengintepretasikan hasil jawaban dalam bentuk verbal

b. Lembar Observasi

Kisi-kisi lembar observasi aktivitas guru dan siswa dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa

No Indikator Aspek yang diamati dari siswa

Aspek yang diamati dari guru

1 Perencanaan, yang mencakup beberapa hal seperti mempersiapkan siswa untuk dapat berperan self-directed problem solvers yang dapat berkolaborasi dengan pihak lain,

Perpindahan siswa ke kelompok yang telah ditentukan Siswa dapat memahami permasalahan

Memberikan masalah utama kepada siswa terkait dengan konsep yang dipelajari sebagai stimulus Mengorganisasi siswa dalam

Page 7: T1_202009118_BAB III.pdf

37

menghadapkan siswa pada suatu situasi yang dapat mendorong mereka untuk mampu menemukan masalahnya, dan meneliti hakikat permasalahan yang dipersiapkan sambil mengajukan dugaan-dugaan serta rencana penyelesaian masalah

kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan Memberi kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka tidak mengerti terkait dengan maslah yang diberikan

2 Penyelidikan, meliputi kegiatan mengeksplorasi berbagai cara menjelaskan kejadian serta implikasinya dan mengumpulkan serta mendistribusikan informasi

Siswa dapat menentukkan alternatif-alternatif penyelesaian Siswa dapat mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian masalah sehingga didapatkan solusi yang paling tepat Siswa dapat menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian masalah yang dipilih

Mengarahkan siswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa alternatif solusi masalah Mengarahkan siswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan pendapat untuk menyeleksi solusi masalah

3 Penyajian hasil yaitu menyajikan temuan –temuan

Siswa mampu membuat laporan bahan persentasi

Mendampingi siswa dalam kelompok memecahkan masalah dengan solusi masalah yang sudah dipilih dan disepakati bersama

4 Tanya jawab/diskusi yang meliputi

Siswa mampu bertanggungjawab

Meminta perwakilan

Page 8: T1_202009118_BAB III.pdf

38

kegiatan menguji kelemahan dan keunggulan solusi yang dihasilkan, dan melakukan refleksi atas efektivitas seluruh pendekatan yang telah digunakan dalam penyelesaian masalah

atas laporan bahan presentasi yang telah dibuat Keikutsertaan siswa dalam membuat kesimpulan

kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan masalah dan meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan Membimbing siswa melakukan refleksi diri terkait dengan materi dan kebermanfaatan materi pelajaran dengan kehidupan mereka sehari-hari.

c. Dokumentasi

Dokumen yang dikumpulkan diantaranya foto saat

pembelajaran, Kisi-kisi soal, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

daftar nilai kemampuan siswa dalam pemecahan masalah operasi

hitung bilangan pecahan siswa kelas V SDN Mlowo Karangtalun 04

Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan sebelum dan setelah

penerapan metode pembelajaran Problem Based Learning.

F. Teknik Analisis Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

yang berupa hasil tes evaluasi kemampuan pemecahan masalah pada siswa

disetiap akhir siklus dan data kualitatif yang berupa hasil observasi aktivitas

guru dan siswa. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis deskripsi komparatif. Teknik ini dilakukan dengan cara

membandingkan hasil penelitian pra siklus dan tiap siklus yang telah

dilakukan.

Setelah memperoleh data, langkah selanjutnya adalah mengolah data

dan menganalisis data hasil tes evaluasi kemampuan pemecahan masalah

dan lembar observasi terhadap aktivitas guru dan siswa.

1. Data Hasil Tes Evaluasi Kemampuan Pemecahan Masalah

Rata-rata kelas setiap siklus dihitung dengan rumus :

Page 9: T1_202009118_BAB III.pdf

39

Keterangan:

x = rata-rata kelas

= jumlah seluruh skor

N = Banyaknya siswa

2. Data Hasil Observasi

Analisis lembar observasi dilakukan dalam beberapa tahap :

a. Mereduksi data : proses menyeleksi, memperhatikan atau fokus,

menyederhanakan, meringkas dan mengubah data mentah ke

dalam tulisan atau catatan.

b. Menunjukkan data : menganalisis aktivitas dengan menunjukkan

kumpulan informasi, yang memungkinkan dapat menggambarkan

kesimpulan dan verifikasi atau pembuktian data, agar kebenaran

dapat dipertanggungjawabkan.

G. Prosedur Penelitian

Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan sebanyak 2 siklus, namun

apabila setelah siklus 2 dilaksanakan dan hasilnya belum mencapai

indikator keberhasilan maka akan dilanjutkan ke siklus selanjutnya hingga

indikator keberhasilan tercapai. Kompetensi dasar yang digunakan dalam

siklus 1 yakni menjumlah dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan,

sedangkan siklus 2 menggunakan kompetensi dasar mengalikan dan

membagi berbagai bentuk pecahan. Prosedur yang diterapkan pada

penelitian ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Siklus 1

a. Perencanaan

1) Permintaan ijin

Permintaan ijin di SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan

Pulokulon Kabupaten Grobogan.

2) Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk

mendapatkan gambaran awal tentang keadaan proses

belajar mengajar mata pelajaran matematika di kelas V SDN

Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten

Grobogan.

3) Identifikasi masalah

4) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan

standar kompetensi menggunakan pecahan dalam

Page 10: T1_202009118_BAB III.pdf

40

pemecahan masalah, dan kompetensi dasar menjumlahkan

dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.

5) Merancang pembelajaran dengan Problem Based Learning.

6) Membuat lembar pengamatan atau lembar observasi selama

berlangsung proses pembelajaran guru dan siswa.

7) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang diperlukan,

antara lain lembar kerja kelompok, kapur tulis, dan lain-lain.

8) Menyusun alat evaluasi (soal evaluasi) pada akhir siklus.

b. Pelaksanaan dan Observasi

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan siklus 1 pada

penelitian ini adalah:

1) Guru menerapkan metode pembelajaran Problem Based

Learning pada pembelajaran matematika materi operasi

hitung penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk

bilangan pecahan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dengan membagi siswa secara

kelompok.

2) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa.

Kemudian siswa bersama kelompok membagi tugas pada

masing-masing anggota kelompok untuk mengumpulkan

data, informasi dan berdiskusi memecahkan masalah operasi

hitung penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk

bilangan pecahan.

3) Guru berkeliling membimbing, mengawasi, memfasilitasi dan

memotivasi siswa yang kesulitan menyelesaikan masalah.

4) Guru melakukan evaluasi terhadap hasil diskusi kelompok

5) Guru membimbing siswa melakukan refleksi diri terkait

dengan materi dan kebermanfaatan materi pelajaran dengan

kehidupan mereka sehari-hari

6) Pada akhir siklus diadakan tes evaluasi kemampuan

pemecahan masalah.

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan.

Observasi meliputi pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas

peneliti sebagai guru selama pembelajaran berupa lembar

observasi dalam proses pembelajaran.

1) Observasi aktivitas siswa

Pengamatan aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama

penerapan pembelajaran Matematika dengan metode

Page 11: T1_202009118_BAB III.pdf

41

pembelajaran Problem Based Learning pada operasi hitung

penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk bilangan

pecahan, yang nantinya apakah dapat meningkatkan

kemampuan siswa dalam pemecahan masalah berdasarkan

atas kemampuan siswa dalam memahami masalah,

merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah,

melakukan pengecekan kembali.

2) Observasi aktivitas peneliti sebagai guru

Pengamatan aktivitas guru berdasarkan atas

kemampuan guru menerapkan Problem Based Learning

dalam pembelajaran, seperti memberikan masalah

mengorganisasikan siswa untuk memahami masalah,

mengarahkan siswa dalam kelompok, membimbing siswa

dalam diskusi, membimbing siswa dalam menarik kesimpulan

dan kemampuan dalam melaksanakan evaluasi.

c. Refleksi

Data yang yang berkaitan dengan proses dan hasil yang

diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan dianalisis dan dikaji

keberhasilan dan kekurangannya. Hasil refleksi siklus 1

merupakan bahan penyusunan rencana tindakan pada siklus 2.

2. Siklus 2

a. Perencanaan

1) Mengidentifikasi data dan informasi dari hasil refleksi pada

siklus 1.

2) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan

standar kompetensi menggunakan pecahan dalam

pemecahan masalah, dan kompetensi dasar mengalikan dan

membagi berbagai bentuk pecahan.

3) Merancang pembelajaran dengan Problem Based Learning.

4) Membuat lembar pengamatan atau lembar observasi selama

berlangsung proses pembelajaran guru dan siswa.

5) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang diperlukan,

antara lain lembar kerja kelompok, kapur tulis, dan lain-lain.

6) Menyusun alat evaluasi (soal evaluasi) pada akhir siklus.

Page 12: T1_202009118_BAB III.pdf

42

b. Pelaksanaan dan Observasi

Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian ini

adalah:

1) Memperbaiki tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

2) Guru menerapkan metode pembelajaran Problem Based

Learning pada pembelajaran matematika materi operasi

hitung perkalian dan pembagian berbagai bentuk bilangan

pecahan, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), dengan membagi siswa secara kelompok.

3) Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada siswa.

Kemudian siswa bersama kelompok membagi tugas pada

masing-masing anggota kelompok untuk mengumpulkan

data, informasi dan berdiskusi memecahkan masalah operasi

hitung perkalian dan pembagian berbagai bentuk bilangan

pecahan.

4) Guru memantau perkembangan kemampuan siswa

memecahkan masalah operasi hitung perkalian dan

pembagian berbagai bentuk bilangan pecahan.

5) Guru melakukan evaluasi terhadap hasil diskusi kelompok.

6) Pada akhir siklus diadakan tes evaluasi kemampuan

pemecahan masalah siklus 2.

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan.

Observasi meliputi pengamatan aktivitas siswa dan aktivitas

peneliti sebagai guru selama pembelajaran berupa lembar

observasi dalam proses pembelajaran.

1) Observasi aktivitas siswa

Pengamatan aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama

penerapan pembelajaran Matematika dengan metode

pembelajaran Problem Based Learning pada operasi hitung

perkalian dan pembagian berbagai bentuk bilangan pecahan,

yang nantinya apakah dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam pemecahan masalah berdasarkan atas

kemampuan siswa dalam memahami masalah,

merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah,

melakukan pengecekan kembali.

Page 13: T1_202009118_BAB III.pdf

43

2) Observasi aktivitas peneliti sebagai guru

Pengamatan aktivitas guru berdasarkan atas

kemampuan guru menerapkan Problem Based Learning

dalam pembelajaran, seperti memberikan masalah

mengorganisasikan siswa untuk memahami masalah,

mengarahkan siswa dalam kelompok, membimbing siswa

dalam diskusi, membimbing siswa dalam menarik

kesimpulan.

c. Refleksi

Data yang yang berkaitan dengan proses dan hasil yang

diperoleh dari siklus 2 yang telah dilakukan dianalisis dan dikaji

keberhasilan dan kekurangannya. Apabila belum memenuhi

indikator keberhasilan yang telah ditentukan maka hasil refleksi

merupakan bahan penyusunan rencana tindakan pada siklus

selanjutnya, sampai pada akhirnya akan mencapai hasil maksimal

untuk menentukan kesimpulan dari hasil penelitian tindakan kelas

yang telah dilaksanakan.

H. Indikator Kinerja

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan tujuan penelitian ini

untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, maka

dipergunakan indikator sebagai berikut:

1. Indikator Proses

Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator

ketercapaian dalam proses pembelajaran terhadap penerapan

Problem Based Learning. Penelitian ini memberikan patokan 85% dari

jumlah keseluruhan kegiatan dari kegiatan pembelajaran Problem

Based Learning.

2. Indikator Hasil

Indikator hasil dari penelitian ini adalah ketercapaian KKM pada

hasil tes kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, dimana KKM

di sekolah adalah 63 dan KKM yang akan diberikan dalam penelitian ini

adalah 65. Pemberian patokan keberhasilan 85% dari jumlah

keseluruhan siswa dengan mencapai nilai ≥ 65 berdasarkan hasil

evaluasi tertulis siswa sebagai pencapaian indikator hasil. Batas tuntas

belajar 85% mengacu pada ketetapan pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, bahwa kriteria ideal

ketuntasan untuk masing-masing indikator adalah 85%.

Page 14: T1_202009118_BAB III.pdf

44