Teori belajar kontruktivisme

16
mohaMmad Imran syamsi By

description

TA' USA BENNYAK GAYA, PAS DONLOD MUN PARADDUH. MUN NJEK NYARE LAEN

Transcript of Teori belajar kontruktivisme

Page 1: Teori belajar kontruktivisme

mohaMmad Imransyamsi

By

Page 2: Teori belajar kontruktivisme

A. Pengertian kontruktivisme

KONSTRUKTIVISME adalah satu fahaman bahawa murid membina sendiri pengetahuan atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sedia ada.

Dalam proses ini, murid akan menyesuaikan pengetahuan yang diterima dengan pengetahuan sedia ada untuk membina pengetahuan baru.

PENGETAHUAN DIBINA SENDIRI OLEH MURID SECARA AKTIF BERDASARKAN KEPADA PENGETAHUAN SEDIA ADA.

Page 3: Teori belajar kontruktivisme

TUJUAN KONSTRUKTIVISME1. Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa itu sendiri.2. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya.3. Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap.4. Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.

Page 4: Teori belajar kontruktivisme

B. CIRI PEMBELAJARAN SECARA KONSTUKTIVISME

1. Memberi peluang kepada murid untuk membina pengetahuan baru melalui penglibatan dalam dunia sebenarnya.

2. Mengembangkan ide yang diawali oleh murid dan menggunakannya sebagai panduan merancang pengajaran.

3. Mengembangkan & menerima usaha & pribadi murid.

4. Menyokong pembelajaran secara koperatif .5. Menggairahkan murid bertanya dan

berdialog dengan murid & guru.6. Mengembangkan proses inkuiri murid

melalui kajian dan eksperimen.

Page 5: Teori belajar kontruktivisme
Page 6: Teori belajar kontruktivisme

1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri.

2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru kemurid, kecuali hanya dengan keaktifan murid sendiri untuk menalar.

3. Murid aktif megkonstruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah.

4. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.

5. Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa.

6. Struktur pembalajaran seputar konsep utama pentingnya sebuah pertanyaan.

7. Mencari dan menilai pendapat siswa.

8. Menyesuaikan kurikulum-

untuk menanggapi anggapan siswa.

C. PRINSIP-PRINSIP KONSTRUKTIVISME

Page 7: Teori belajar kontruktivisme

1. PERANAN SISWA. Menurut pandangan ini belajar merupakan suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh si belajar. Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berfikir, menyusun konsep, dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Guru memang dapat dan harus mengambil prakarsa untuk menata lingkungan yang memberi peluang optimal bagi terjadinya belajar. Namun yang akhirnya paling menentukan adalah terwujudnya gejala belajar adalah niat belajar siswa itu sendiri.

2. PERANAN GURU. Dalam pendekatan ini guru atau pendidik berperan membantu agar proses pengkontruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Guru tidak mentransferkan pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri

3. SARANA BELAJAR. Pendekatan ini menekankan bahwa peranan utama dalam kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pembentukan tersebut.

D. PROSES BELAJAR MENURUT KONSTRUKVISTIK

Page 8: Teori belajar kontruktivisme

1. Setiap guru akan pernah mengalami bahwa suatu materi telah dibahas dengan jelas-jelasnya namun masih ada sebagian siswa yang belum mengerti ataupun tidak mengerti materi yang diajarkan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa seorang guru dapat mengajar suatu materi kepada sisiwa dengan baik, namun seluruh atau sebagian siswanya tidak belajar sama sekali. Usaha keras seorang guru dalam mengajar tidak harus diikuti dengan hasil yang baik pada siswanya. Karena, hanya dengan usaha yang keras para sisiwa sendiri, para siswa akan betul-betul memahami suatu materi yang diajarkan.

2. Tugas setiap guru dalam memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksi para siswa sendirian bukan ditanamkan oleh guru. Para sisiwa harus dapat secara aktif mengasimilasikan dan mengakomodasi pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya.

3. Untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami model-model mental yang digunakan para siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran yang dikembangkandan yang dibuat para sisiwa untuk mendukung model-model itu.

4. Siswa perlu mengkonstruksi pemahaman yang mereka sendiri untuk masing-masing konsep materi sehingga guru dalam mengajar bukannya “menguliahi”, menerangkan atau upaya-upaya sejenis untuk memindahkan pengetahuan pada siswa tetapi menciptakan situasi bagi siswa yang membantu perkembangan mereka membuat konstruksi-konstruksi mental yang diperlukan

E. IMPLIKASI KONSTRUKTIVISME PADA PEMBELAJARAN

Page 9: Teori belajar kontruktivisme
Page 10: Teori belajar kontruktivisme

F. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI KONSTRUTIVISME Kelebihan

Berfikir :Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berfikir untuk menyelesaikan masalah, menjana idea dan membuat keputusan.

Faham :Oleh kerana murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih faham dan boleh mengapliksikannya dalam semua situasi.

Ingat :Oleh kerana murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep. Yakin Murid melalui pendekatan ini membina sendiri kefahaman mereka. Justeru mereka lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.

Kemahiran sosial :Kemahiran sosial diperolehi apabila berinteraksi dengan rakan dan guru dalam membina pengetahuan baru.

Page 11: Teori belajar kontruktivisme

1. Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa hasil konstruksi siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan sehingga menyebabkan miskonsepsi,2. Konstruktivisme menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya sendiri, hal ini pasti membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa memerlukan penanganan yang berbeda-beda,3.meskipun guru hanya menjadi pemotivasi dan memediasi jalannya proses belajar, tetapi guru disamping memiliki kompetensi dibidang itu harus memiliki perilaku yang elegan dan arif sebagai spirit bagi anak sehingga dibutuhkan pengajaran yang sesungguhnya mengapresiasi nilai-nilai kemanusiaan.

Kelemahan

Page 12: Teori belajar kontruktivisme
Page 13: Teori belajar kontruktivisme
Page 14: Teori belajar kontruktivisme
Page 15: Teori belajar kontruktivisme

YANG MAU BERTANYA DIPERSILAHKAN..........

SELAMA KAMI BISA JAWAB, KAMI JAWAB “OKE”

والسالم عليكم ورحمة الله وبركاة

Page 16: Teori belajar kontruktivisme