Terapi farmakologi Diabete Mellitus
-
Upload
trie-marcory -
Category
Health & Medicine
-
view
103 -
download
6
Transcript of Terapi farmakologi Diabete Mellitus
TUGAS FARMAKOLOGI II INSULIN DAN ANTIDIABETIK ORAL
Nama kelompok :
1. Angga Suhendi
2. Dede Kurniawan
3. Kariman Juniansyah
4. Noviana kurnia
5. Sri Nurhidayati
6. Trie Marcory
DefinisiDiabetes mellitus umum dikenal
sebagai kencing manis:Adalah penyakit yang ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) yang terus-menerus dan bervariasi, terutama setelah makan.
Diabetes mellitus merupakan kelainan metabolisme yang kronis dan terjadi karena defisiensi insulin atau resistensi insulin. DM adalah keadaan dimana tubuh tidak menghasilkan atau memakai insulin sebagaimana mestinya.
Tipe diabetes melitus : 1. Diabetes Melitus tipe 1 (bergantung pada
insulin) Diakibatkan kerusakan dari sel-sel penghasil insulin
2. Diabetes Melitus tipe 2 (yang tidak bergantung pada insulin )
Perkembangan lebih lambat, juga kebanyakan hanya terjadi suatu kekurangan insulin. Disebabkan resistensi insulin ataupun berkurangnya sekresi insulin.
Obat Antidiabetik
Obat Hipoglikemi
OralInsulin
INSULIN
Insulin merupakan hormon yang penting untuk kehidupan. Hormon ini mempengaruhi baik metabolisme karbohidrat maupun metabolisme protein dan lemak.
Kerja Insulin dengan cara:
� - Menaikkan pengambilan glukosa ke dalam sel-sel sebagian besar jaringan,
� - Menaikkan penguraian glukosa secara oksidatif
� - Menaikkan pembentukan glikogen dalam hati dan juga dalam otot dan mencegah penguraian glikogen.
� - Menstimulasi pembentukan protein dan lemak dari glukosa.
Semua proses ini menyebabkan kadar glukosa darah menurun akibat pengaruh insulin.
Sediaan Insulin dibagi atas:
Insulin normal
Indikasi : koma diabetik, keadaan metabolisme yg bersifat asidotik,
infeksi berat dan juga pemberian pertama dan baru.
Insulin dengan kerja yang diperlambat (insulin depot)
Indikasi : * Pada diabetes Tipe I stabil dan diabetes tipe II yang stabil
dan membutuhkan insulin.
* Pada diabetes tipe I dan II yang tidak stabil
Campuran keduannya
Indikasi : untuk pasien Diabetes Tipe 1 dan 2 yang tidak stabil dan
juga pada pasien yang kadar gula darahnya tidak cukup
dinormalkan dengan insulin dg kerja diperlambat
Indikasi: Untuk pasien Diabetes Tipe 1, pemberian
insulin adalah keharusan
Untuk pasien Diabetes Tipe 2, pemberian insulin juga dibutuhkan jika diet dan/atau pemberian antidiabetika oral tidak cukup
EFEK SAMPING
Efek samping utama : Hipoglikemia Reaksi alergi dan resistensi Lipoatrofi dan lipohipertrofi
Efek samping lain : Edema, rasa kembung di abdomen
INTERAKSI OBAT
Sejumlah obat dapat meningkatkan atau menurunkan efek hipoglikemik, penyesuaian dosis insulin harus dilakukan jika digunakan bersamaan dengan obat ini.
Obat yang menurunkan efek hipoglikemik insulin : Konrasepsi oral, kortikosteroid, siklofosfamid, dobutamin, epinefrin, nikotin, fenitoin, somatropin, diazoxida, diuretik, hormon tiroid
Obat yang meningkatkan efek hipoglikemik insulin :Salisilat, alkohol, piridoksin, propoxifen, fluoksetin, β bloker, antidiabetik oral, klorokuin, klonidin, guanetidin, kalsium, litium karbonat, mebendazol
ANTIDIABETIK ORAL
Golongan
Gol. Sulfonilur
ea
Gol.Meglitinid
Gol. Biguanid
Gol.Tiazolidinedion
Gol.Penghambat
Enzim α-Glikosidase
GOLONGAN SULFONILUREA
Generasi ITolbutamid, tolazamid, asetoheksimid, dan klorpropamid.
Generasi IIPotensi hipoglikemik lebih besar antara lain adalah gliburid, glipizid, gliklazid dan glimepirid
Mekanisme Kerja : Merangsang sekresi insulin dari granul-granul sel β langerhans pankreas
FARMAKOKINETIK
Absorpsi melalui saluran cerna cukup efektif Metabolisme terjadi di hepar Diekskresi melalui ginjal dan sebagian
melalui saluran empedu
IndikasiHanya diindikasikan pada penderita diabetes tipe II yang tidak membutuhkan insulin.
Efek samping: Kehilangan selera makan Mual Leukopenia Trombositopenia Gejala anemia Reaksi alergi hipoglikemia Kontraindikasi:
Tidak dapat diberikan pada diabetes tipe I, pada asetonuria parah,koma diabetik, pada gangguan fungsi ginjal yg parah dan pada masa kehamilan.Dianjurkan pada masa kehamilan untuk menggantinya dengan insulin.
GOL. MEGLITINID
Contoh : Repaglinid dan nateglinid
Mekanisme kerja Bekerja dengan cara mengikat reseptor
sulfonilurea dan menutup ATP-sensitive potassium chanel.
Efek sampingEfek samping utamanya Hipoglikemia
dan gangguan saluran cerna.
FARMAKOKINETIK
Absorpsinya capat dan kadar puncaknya dicapai dalam waktu 1 jam. Masa paruhnya 1 jam. Metabolismenya di hepar dan metabolitnya tidak aktif. Sekitar 10 % dimetabolisme di ginjal.
GOL. BIGUANID
Contoh : fenformin, buformin dan metformin
Tetapi fenformin telah ditarik dari peredaran karena sering menyebabkan asidosis laktat. Sekarang yang banyak digunakan adalah metformin
Mekanisme kerja
Menghambat glukoneogenesis dan meningkatkan penggunaan glukosa di jaringan.
Indikasi Pada penderita diabetes dewasa yang tidak
tertolong dengan tindakan diet dan terdapat alergi terhadap tipe sulfonamida.
Efek samping: Menyebabkan gangguan saluran cerna Perubahan pembentukan darah Metformin tidak dapat diberikan pada koma atau
prakoma diabetik: Kecenderungan asetonuria Kerusakan berat ginjal atau hati Pankreatitis Menurunnya kondisi umum
GOLONGAN TIAZOLIDINEDION
Contoh : Rosiglitazone, pioglitazone
Mekanisme kerja Meningkatkan kepekaan tubuh/sensitivitas
terhadap insulin di jaringan perifer.Berikatan dengan PPARγ(peroxisome proliferators activated receptor-gamma) di otot, jaringan lemak, dan hati untuk menurunkan resistensi insulin
Efek samping Peningkatan berat badan, edema,
menambah volume plasma dan memperburuk gagal jantung kongestif. Edema sering terjadi pada pengguanaannya bersama insulin. Selain penyakit hepar, penggunaannya tidak dianjurkan pada gagal jantung kelas 3 dan 4
PENGHAMBAT ENZIM Α-GLIKOSIDASE
Contoh : Miglitol, akarbosa
Mekanisme Kerja Menghambat kerja enzim alfaglukosidase
yang mengubah di/polisakarida menjadi monosakarida, sehingga memperlambat absorpsi glukosa kedalam darah
SEMOGA BERMANFAAT