1. Definisi
FIDIC adalah singkatan dari "Fédération Internationale des Ingénieurs Conseils".
Mabes FIDIC yang berbasis di Jenewa, Swiss
2. Pihak yang terlibat dalam Kontrak FIDIC
Persetujuan Authority / Majikan
Kontraktor - Kontrak antara Majikan & Kontraktor di bawah Merah / Kuning
FIDIC
Engineer - Kontrak antara Majikan & Insinyur
Insinyur untuk mengelola Kontrak FIDIC atas nama Majikan
3. Jenis kontrak FIDIC dan kondisinya
FIDIC "Buku Merah":
Kondisi Kontrak untuk Konstruksi:
"Yang direkomendasikan untuk bangunan atau rekayasa karya dirancang oleh
Majikan, atau dengan wakilnya, Engineer. Di bawah pengaturan biasa untuk jenis
kontrak, Kontraktor membangun karya sesuai dengan desain yang disediakan oleh
Pemberi Kerja. Namun, karya-karya dapat mencakup beberapa unsur Kontraktor -
dirancang, sipil, mekanikal, elektrikal dan / atau pekerjaan konstruksi "
FIDIC "Buku Kuning "
Syarat Kontrak untuk Perencanaan Desain Bagunan:
"Yang direkomendasikan untuk penyediaan listrik pabrik dan mekanik, dan untuk
desain dan pelaksanaan pekerjaan bangunan atau rekayasa. Di bawah pengaturan
biasa untuk jenis kontrak, desain Kontraktor dan menghasilkan, sesuai dengan
Persyaratan Majikan itu, tanaman dan / atau karya lainnya, yang mungkin
termasuk kombinasi dari pekerjaan sipil, mekanikal, listrik dan / atau konstruksi ".
FIDIC "Buku Perak"
Syarat Kontrak EPC (Engineering, Procurement, Construction) / Proyek Turnkey :
"Yang mungkin cocok untuk penyediaan secara turnkey pembangkit listrik atau
proses atau pabrik atau fasilitas serupa, atau dari suatu proyek infrastruktur atau
jenis pembangunan lainnya, di mana (i) tingkat lebih tinggi dari kepastian harga
perusahaan dan waktu yang diperlukan, dan (ii) Kontraktor bertanggung jawab
total untuk desain dan pelaksanaan proyek, dengan sedikit keterlibatan dari
Majikan. Di bawah pengaturan biasa untuk proyek-proyek turnkey, Kontraktor
melakukan semua rekayasa, pengadaan, dan konstruksi EPC: menyediakan
fasilitas lengkap, siap untuk operasi pada "pergantian kunci".
FIDIC "Buku Hijau" dan "Buku Merah Kecil"
Berbentuk Kontrak Pendek :
"Yang dianjurkan untuk pekerjaan bangunan atau rekayasa nilai modal yang
relatif kecil. Tergantung pada jenis pekerjaan dan keadaan, bentuk ini juga
mungkin cocok untuk kontrak yang nilainya lebih besar, terutama untuk pekerjaan
yang relatif sederhana atau berulang atau karya durasi singkat. Di bawah
pengaturan biasa untuk jenis kontrak Kontraktor membangun karya sesuai dengan
desain yang diberikan oleh Majikan atau wakilnya (jika ada), namun bentuk ini
juga mungkin cocok untuk kontrak yang meliputi, atau seluruhnya terdiri dari,
Kontraktor- dirancang sipil, pekerjaan mekanikal, listrik dan / atau konstruksi.
FIDIC "Buku Pink"
Syarat Kontrak Konstruksi :
Diterbitkan setelah Bank Pembangunan Multilateral (MDB) yang disepakati
modifikasi tertentu untuk beberapa Klausul, untuk lebih baik mencerminkan
prinsip-prinsip pembiayaan mereka. Digunakan untuk pekerjaan konstruksi dan
rekayasa, yang dirancang oleh Pemberi Kerja (seperti dalam Buku Merah).
Memungkinkan Bank untuk menangguhkan pembayaran kepada Peminjam – Sub
bab 2.4, 14,7 dan 16,1 . Otoritas insinyur dapat secara sepihak diubah oleh
Majikan - Sub-Klausul 3.1. Modifikasi mengenai seleksi dan aktivitas DAB
4. Prinsip Dasar dan Seleksi Dokumen
FIDIC "Buku Merah"
Desain terutama dilakukan oleh Majikan atau agennya. Pekerjaan harus kembali
diukur. Majikan menunjuk Insinyur untuk mengelola kontrak atas namanya.
Insinyur memiliki kekuatan untuk bervariasi bekerja, tapi tidak mengubah
kontrak. DAB ditunjuk dalam waktu 28 hari dari tanggal dimulainya dan memiliki
kekuatan untuk menyelesaikan sengketa apapun dan mengubah "penentuan"
Engineer
FIDIC "Buku Kuning"
Majikan memberikan persyaratan proyek sebagaimana didefinisikan dalam
"Persyaratan Majikan" item (ER). "ER" adalah dasar bagi kontraktor untuk
merancang dan membangun proyek. Kesalahan dalam "ER" adalah kewajiban dari
Majikan. Kontrak ini untuk jumlah tetap dan tidak kembali diukur. Kontrak ini
dikelola atas nama Pemberi Kerja oleh Direksi Pekerjaan, Penyisihan dilakukan
variasi oleh Direksi Pekerjaan. Kondisi umum (pasal 1 hingga 20), kecuali pasal 5
& 12, yang prinsipnya sama dengan buku merah.
5. Pemilihan Dokumen FIDIC - Manajemen Risiko
Semua kontrak mengandung risiko bagi kedua pihak Otoritas / Pengusaha dan
Kontraktor - Tidak ada kontrak bebas risiko. FIDIC upaya untuk merasionalisasi
dan mengalokasikan tanggung jawab untuk risiko utama. Sebuah persyaratan
utama adalah untuk Pihak Kontrak untuk sepenuhnya memahami Kondisi Umum
dan Khusus Kontrak FIDIC yang ditetapkan Tanggung Jawab dan Risiko dalam
Proyek. Setiap risiko yang diberikan kepada pihak lain memiliki biaya, Partai
tidak menganggap risiko secara gratis.
6. Perbedaan utama dari edisi sebelumnya FIDIC
Insinyur tersebut tidak lagi bertindak memihak, tetapi diakui menjadi wakil
Majikan
Kontraktor berhak untuk meminta Majikan untuk memberikan bukti ketersediaan
dana
Sengketa Ajudikasi Dewan (DAB)
7. Perbedaan kontrak FIDIC dengan Kontrak Konstruksi di Indonesia saat
ini.
Saat ini di Indonesia belum ada standarisasi untuk jenis kontrak yang dipakai
dalam suatu proyek, hanya biasanya untuk proyek-proyek pemerintah, digunakan
standar kontrak yang mengacu ke peraturan dari instasi terkait, misalnya
Departemen PU, Departemen penindustrian dan lain-lain. Proyek di sektor swasta
pun bebas memakai jenis kontrak sesuai kebutuhan dan nature dari industrinya.
Ada berbagai macam jenis kontrak proyek yang sering di pakai antara lain FIDIC,
JTC (joint tribunal contract) dll. hanya saja saat ini klausul2 yang terdapat dalam
kontrak FIDIC dianggap lebih fair dan menguntungkan bagi kedua belah pihak
(Owner dengan kontraktor). FIDIC yang yang digunakan oleh pihak swasta
dewasa ini banyak yang sudah di modifikasi, artinya klausulnya banyak yang di
tambahkan dan di kurangi, tergantung kebutuhan dari usernya, tapi itu sah-sah
saja selama itu disepakati kedua belah pihak. FIDIC ada 3 jenis kalau tidak salah
untuk Construction, Plant/design & Build dan EPC/Turnkey. Untuk
literaturnyanya pada prinsipnya sama yaitu berisikan hak dan kewajiban dari
keduabelah pihak. perubahan biasanya terjadi berupa penyesuaian dari regulasi
dari pemerintah atau kawasan proyek itu dilaksanakan.
Saat ini FIDIC bukan hal yang asing lagi di dunia konsultan maupun kontraktor
baik di construction industry maupun di oil & gas industry. Hanya saja kembali ke
selera dan nature dari user dan industrinya apakah di mau memakai Full FIDIC
atau JTC atau juga jenis kontrak lainnya.
Secara garis besar perbedaannya : hak-hak kontraktor untuk klaim di FIDIC yang
sifatnya menambah biaya tidak diakomodir di kontrak FIDIC cukup familiar
untuk kontraktor, tapi tidak untuk pemilik proyek (ini yang jadi masalah buat
kontraktor) .
(Posted by Ir. Wiyono : http://kahutaman.blogspot.com/2012/01/beda-fidic-
kontrak-dengan-kontrak.html )
www.fidic.org
FIDIC bukan merupakan peraturan buatan Indonesia, melainkan sebuah standar
Internasional mengenai Kontrak Konstruksi yang sering dipakai untuk diadaptasi
di Indonesia karena ketidak tersediannya standar baku kontrak selama ini.
FIDIC singkatan dari Federation International Des Ingesniieurs Conseils
(International Federation of Consulting Engineers). Sebuah organisasi asosiasi
para konsultan seluruh dunia yang didirikan pada tahun 1913 oleh Negara
Perancis, Belgia, dan Swiss, pusatnya berkedudukan di Lausanne, Swiss. Dari
organisasi yang anggotanya Eropa, FIDIC berkembang setelah Perang Dunia II
ditandai dengan bergabungnya Inggris pada tahun 1949 disusul Amerika Serikat
pada tahun 1958. Era 70-an Negara-negara anggota NIC (Newly Industrialized
Countries) yang akhirnya membuat organisasi internasional.
Tahun 1999 FIDIC menerbitkan format standar kontrak yaitu:
1. Condition Contract for Construction
2. Condition of Contract Design-Build
3. Condition of Contract for EPC/ Turnkey Project
4. Short Form Contract
Pemakaian FIDIC sebagai standar pembuatan kontrak tidaklah mutlak. Namun,
dapat dimodifikasi dan disesuaikan sesuai peraturan Negara setempat dan
kebijakan pihak yang bersepakat.
Menurut FIDIC “the Construction Contract” edisi 1999, Dokumen Kontrak terdiri
dari:
1. Contract Agreement
2. Letter of Acceptance/ Award
3. For/Letter of Tender
4. Condition of Contract
5. Specification
6. Drawings
7. Schedules
8. Appendix to Tender
9. Bill of Quantity and Daywork Schedule
10. Dan dokumen-dokumen lain yang termasuk dalam Contract
Agreement.
(Posted by : Fuga/Sabtu, 26 Mei 2012/13.05 :
http://kuliahinsinyur.blogspot.com/2012/05/fidic-federation-international-
des.html )
Apa itu FIDIC?
FIDIC adalah singkatan dari Federation Internationale Des Ingenieurs-
Conseils (International Federation of Consulting Engineers) yang berkedudukan
di Lausanne, Swiss, dan didirikan dalam tahun 1913 oleh negara-negara Perancis,
Belgia dan Swiss.Dalam perkembangannya, FIDIC merupakan perkumpulan dari
assosiasi-assosiasi nasional para konsultan (Consulting engineers) seluruh dunia.
Dari asalnya sebagai suatu organisasi Eropa, FIDIC mulai berkembang setelah
Perang Dunia ke II dengan bergabungnya Inggris pada tahun 1949 disusul
Amerika Serikat pada tahun 1958, dan baru pada tahun tujuhpuluhan
bergabunglah negara-negara NIC, Newly Industrialized Construction, sehingga
FIDIC menjadi organisasi yang berstandar internasional.
Didukung oleh ilmu pengetahuan dan pengalaman professional yang sedemikian
luas dari anggota-anggotanya, FIDIC telah menerbitkan berbagai bentuk standar
dari dokumen dan persyaratan kontrak, conditions of contract, untuk proyek-
proyek pekerjaan sipil (civil engineering contruction) sejak 1957 yang secara terus
menerus direvisi dan diperbaiki sesuai perkembangan industri konstruksi. Sejak
diterbitkannya edisi ke 1 pada tahun 1957, maka edisi ke 2 diterbitkan pada tahun
1969, edisi ke 3 pada tahun 1977 dan edisi ke 4 pada tahun 1987 yang dicetak
ulang dengan beberapa amandemen pada tahun 1992.
Pada tahun 1999 telah dikeluarkan edisi ke 1 dari satu dokumen standar yang
sama sekali baru tentang persyaratan kontrak untuk pekerjaan konstruksi,
yaitu:”Conditions of Contract for Buliding and Engineering Works Designed by
the Employer“. Pada FIDIC tersebut, hal yang penting adalah diterapkannya suatu
pembagian risiko yang berimbang antara pihak-pihak yang terkait dalam suatu
pembangunan proyek, yaitu bahwa risiko dibebankan kepada pihak yang paling
mampu untuk mengendalikan risiko tersebut.
(Posted on February 6, 2011 by Budisuanda:
http://manajemenproyekindonesia.com/?p=22 )
FIDIC adalah singkatan kata dari Federation Internationale Des Ingeniurs –
Conseil atau International Federation Consultant Engineer
Didirikantahun 1913 oleh Negara Perancis, Belgia, dan Switzerland
Maksud : melakukan Study Penelitian Mengenai Pembuatan Kontrak-Kontrak
Proyek Konstruksi Skala nasional maupun Internasional.
Tujuan : Membuat terobosan dalam Pembuatan bentuk Kontrak Konstruksi
dengan Bahasa Kontrak yang menitik beratkan Perlindungan atau Proteksi
Terhadap Hak Kekayaan Intelektual.
Dengan Membuat bentuk-bentuk kontrak Konstruksi yang lebih dapat beradaptasi
dan fleksible dalam penerapannya
Dalam terapannya FIDIC tidak hanya mendasari kontraknya dengan Hukum
adat/Kebiasaan tetapi juga dengan tambahan Hukum Perdata Internasional,
sehingga dapat di terapkan oleh banyak Negara dan lebih di terima oleh lembaga
Pembiayaan Proyek dengan taraf bank-bank internasional.
First Edition : Bentuk kontrak Pertama di buat tahun 1957 dan terus di revised
tahun 1963, 1977 dan terakhir 1987. Dan Indonesia adalah Negara yang
mengadopsi bentuk kontrak FIDIC
Kontrak Proyek.
Kontrak Proyek : Berawal dari sebuah Impian/ keinginan untuk membangun
sebuah bentuk konstruksi yang berkembang menjadi sebuah Rencana /
perencanaan Konstruksi dan makin berkembang menjadi sebuah dokumen Lelang
yang siap di adakan sebuah pelelangan yang mana para peserta nya adalah
pemberi jasa Konstruksi atau lebih familiar di sebut Kontraktor dengan hasilnya
adalah suatu kontrak kerja proyek.
WITH ? : Siapa dan dengan siapa yang mentandatangani kontrak
Pemakai jasa / Pemilik/ Employer
Pemberi Jasa / Kontraktor
WHO ? : Siapa saja yang terikat dalam Kontrak
Pemakai Jasa / Pemilik/Employer
Pemberi Jasa/ Kontraktor
Pemberi Jasa/ Engineer
Pemberi Jasa Terhadap Kontraktor/ Sub Kontraktor
WHAT ? : Pekerjaan Apa yang ada di dalam kontrak
Apa saja yang di atur dalam kontrak dalam melaksanakan pekerjaan
tersebut
(Posted by : By. Dwi Arifin/ Senin, 22 November 2010)
Bahasa Hukum Kontrak
Ke absahan kontrak perlu adanya beberapa struktur atau unsur yang wajib di
adakan dalam kontrak seperti hal nya
1. Adanya pelaku kontrak : Perorangan/ Badan yang sah dengan hukum dan
mempunyai criteria untuk mengadakan atau mengikuti kegiatan dalam pekerjaan
ini.
2. Adanya aturan-aturan penyusunan kontrak yang berkesinambungan atau
tidak berat sebelah
3. Dasar – dasar pembuatan Kontrak yang mencerminkan tidak adanya
perbedaan
4. Prosedur –prosedur untuk pembuatan kontrak demi menghindari
kecurangan –kecurangan ataupun kesalahan
Pembahasan
Pelaku :
Pemilik/ Employer : Perorangan / badan yang di sahkan oleh hukum dan
berhak membuat suatu Kegiatan atau bentuk proyek konstruksi yang mana factor
pembiayaan nya di atur olehnya.
Kontraktor : Pelaksana/Pemberi jasa terhadap Pemilik Proyek
yang telah di berikan mandat yang sah oleh pemilik proyek untuk melaksanakan
kegiatan atau pekerjaan proyek konstruksi yang di atur dalam kontrak.
Sub Kontraktor : Pelaksana /Pemberi Jasa terhadap Pemilik Proyek
yang di berikan mandat yang sah oleh kontraktor untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan dalam kontrak dan menjadi tanggung jawab kontraktor ( dengan
menggunakan Kontrak perjanjian kerja berbeda )
Permanen : Sub kontraktor dengan adanya kontrak perjanjian berbeda yang
namanya di sebutkan di dalam kontrak yang di setujui oleh pemilik untuk
melakukan sebagian perkerjaan dan di atur dalam kontrak serta pembiayaannya
menjadi tanggung jawab kontraktor.
Contoh : Sub kontraktor untuk supply Material skala besar/prioritas utama/
Fabrication, Manufacturing
Temporary : Sub kontraktor yang bersifat sementara dengan adanya
kontrak perjanjian dengan kontraktor dan melakukan sebagian pekerjaaan di
dalam kontrak yang namanya tidak di sebutkan di dalam kontrak dengan pemilik
dan menjadi tanggung jawab kontraktor.
Contoh: Sub contractor untuk Tenaga Kerja
Engineer/Tenaga Ahli : Pelaksana/pemberi jasa terhadap pemilik Proyek yang
di beri kan mandat dari pemilik proyek yang sah untuk melakukan Pengawasan
pekerjaan dalam proyek dengan adanya penunjukan dari pemilik proyek yang
ditentukan di dalam kontrak.
Pengertian lain : Kewenangan untuk mewakili pemilik proyek dalam
memberikan persetujuan, pendapat terhadap tindak lanjut aktifitas proyek kepada
Kontraktor. Dalam hal ini Engineer tidak terlibat dalam Proses Konstruksi.
Engineer Representatif : Pelaksana/pemberi jasa terhadap pemilik Proyek yang di
beri kan mandat dari pemilik proyek yang sah untuk melakukan Pengawasan
pekerjaan dalam proyek ( Assistant Engineer) dengan adanya penunjukan
dari Engineer yang ditentukan di dalam kontrak terpisah.
Aturan-Aturan / Sifat :
Dalam pembuatan kontrak Aturan aturan yang di adopsi seperti hal nya:
Aturan yang mengikat : Jelas di dalam kontrak telah dan wajib diatur/aturan yang
harus di patuhi baik masalah jenis pekerjaan, waktu pekerjaan, apa saja di dalam
kontrak yang di buat pemilik dan di setujui Kontraktor
Aturan Fleksibel : Penjelasan aturan yang mengikat dapat
menjadi fleksible dengan poin-poin tertentu, Apabila aturan / isi di dalam kontrak
tidak sesuai atau perlu adanya perubahan yang di buat setelah adanya diskusi atau
penelitian ulang oleh kontraktor dan engineer serta kemudian di ajukan usulan
kepada pemilik. Contoh : Perpanjangan Waktu karena factor sebab, Penambahan
atau pengurangan atau perubahan jenis material. Etc.
Dasar Kontrak :
Modal dasar pembuatan kontrak itu wajib di dasari dengan criteria sbg berikut :
1. Melihat Hak dan mengaplikasikannya
2. Melihat Kewajiban dan mengaplikasikannya
3. Melihat Tanggung Jawab dan mengaplikasikannya
Ketiga kriteria tersebut harus terdapat dalam penyusunan kontrak, karena tanpa
criteria tersebut berpengaruh proyek tidak dapat berjalan semestinya sesuai
kontrak. 3 kriteria tersebut menitik beratkan ke dalam hal pekerjaan dan
pembiayaannya.
Prosedur Kontrak :
Syarat-Syarat : Ketentuan umum di mulai dari pelelangan yang di jadikan
prioritas utama dan penentuan pemenang tender Proyek. Syarat-syarat ini juga
berupa
Syarat-syarat umum (General Condition) FIDIC : ada 25 syarat 72 pasal
Beberapa syarat-syarat penting :
Definisi dan Interpretasi • Perubahan-Perubahan
Pelimpahan Kontrak • Jumlah Perkiraan
Dokumen Kontrak • Perbaikan-Perbaikan
Kewajiban-Kewajiban Umum • Resiko Khusus
Penangguhan Pekerjaan • Pembebasan dari Pelaksanaan
Pelaksanaan & Kelambatan • Penyelesaian Perselisihan
Tanggung Jawab Atas Cacat • Kesalahan Pengguna Jasa
Syarat-syarat Khusus (Condition of Particular) FIDIC, antara lain:
Definisi kata/Istilah tertentu
Bahasa dan Hukum yang berlaku
Prioritas Dokumen
Jaminan Pelaksanaan
Bonus Penyelesaian
Arbitrase
Kesalahan Pengguna Jasa/Penyedia Jasa
PROJECT CONDITION
FIDIC membagi bentuk kontrak di lihat dari beberapa kondisi.
Kontrak Proyek Konstruksi Skala Besar yang pekerjaannya bersifat keseluruhan/
atau di mulai dari Tahap Perencanaan. (RED BOOK ) Pelaku kontrak yang
menjadi putusan adalah antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pembiayaan
bersifat Lump sum.
Tanggung jawab dalam pembuatan desain oleh Pemberi/ Pemilik Proyek
Tetapi beberapa desain boleh di buat oleh kontraktor
Administrasi kontrak , supervisinya, dan sertifikasinya, Persetujuan
Progress Kerja untuk proses pembayaran oleh Engineer
Pembayaran dilihat / di ukur dari Progress pekerjaan dan di bayar menurut
Bill of Quantities di dalam kontrak.
Kontrak Proyek Konstruksi Skala Besar yang pekerjaannya bersifat sebagian/ atau
bisa di mulai dari tahap Perencanaan. (YELLOW BOOK) Pelaku Kontrak yang
menjadi Putusan adalah Pemilik Dengan Kontraktor dan faktor pembiayaannya
bersifat Lump Sum.
Tanggung Jawab desain dari kontraktor
Tetapi beberapa desain boleh di buat oleh Employer ( Engineering
Personell)
Pemilik Proyek memberikan draft list untuk kebutuhan/ keinginan dan
kontraktor mendesainnya
Administrasi kontrak , supervisinya, dan sertifikasinya oleh Engineer
Proses Pembiayaan biasanya sesuai schedule/ bisa dengan pembicaraan.
Tidak seperti dalam RED BOOK.
Kontrak Proyek EPC/TURNKEY skala besar yang pekerjaannya bersifat
Perubahan, penggantian ataupun penambahan. ( SILVER BOOK ) Pelaku
Kontrak yang menjadi Putusan adalah antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor,
factor pembiayaan bersifat lump sum.
Tanggung jawab desain dari Kontraktor
Pemilik Proyek memberikan spesifikasi/ type/kebutuhan yang di inginkan
Engineering, Procurement, Construction di kerjakan penuh oleh kontraktor
Tidak ada penggunaan Engineer oleh pemilik proyek.Engineer kebutuhan
diadakan kontraktor
Kontraktor di berikan kebebasan dalam melakukan cara untuk
mengerjakan proyek.
Kontrak Proyek dengan Skala kecil ( SHORT ) atau relative dari segi pekerjaaan
ataupun waktu pengerjaan proyeknya ( GREEN BOOK ) Pelaku Kontrak yang
menjadi Putusan adalah antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor, factor
pembiayaan bersifat lump sum tetapi bisa juga tidak.
Tanggung Jawab desain bisa antara dua pelaku
Sum dari kontrak tidak mengatur Monitoring progress, tetapi tingkat
kerumitan pekerjaan
Tidak ada penggunaan Engineer
Dasar hukum yang di gunakan biasanya Perdata tiap-tiap Negara yang
mengeluarkan
Banyak di gunakan/di terapkan dalam proyek-proyek kecil.
Seperti :Maintenance
Definition of Contract Pasal 1.1 (Syarat-syarat Umum)
Spesifikasi : Jenis Pekerjaan apa saja yang ada di dalam kontrak
Apabila ada perubahan spesifikasi akan di ajukan kontraktor kepada
Engineer
Engineer akan mengeluarkan Opini apabila ada perbedaan atau perubahan
di hal kualitas atau kuantitas yang ada dalam kontrak dan akan mengeluarkan
instruksi .
Untuk hal tersebut semua spesifikasi akan mengacu kepada BOQ tentang
adanya/perlunya penambahan jumlah atau pengurangan jumlah serta hasilnya
akan di setujui oleh Engineer dan akan di ajukan kepada pemilik untuk adanya
perubahan dalam BOQ.
Drawing : Semua jenis gambar, kalkulasi gambar, Informasi teknik yang
di buat oleh Engineer kepada kontraktor di dalam kontrak. Dan semua gambar
dan kalkulasi serta informasi teknik tersebut akan di buat ulang oleh kontraktor
dan di ajukan untuk di setujui oleh engineer di dalam kontrak. Dan untuk Proses
dan syarat-syarat umum mengenai persetujuan, pengajuan, monitoring Drawing
atau Document mengacu kepada ( General Condition Clause 6 and Clause 7)
Bill Of Quantity : Semua nilai /Price dan kuantitas dari semua aspek
pekerjaan secara lengkap yang dimasukkan dalam lelang dan diajukan nilainya
oleh kontraktor dan merupakan bagian dari Tender.
(General Condition Clause 55.1) Quantity yang ada di dalam BOQ sebagai acuan
dalam kerja proyek, tetapi BoQ tidak dapat dianggap sebagai jumlah yang actual
dan akurat dari pekerjaan-pekerjaan oleh kontraktor dalam pemenuhan kewajiban-
kewajibannya berdasarkan kontrak.
Tender : Nilai dan aspek keseluruhan sebagai kesanggupan yang
diberikan Kontraktor kepada Employer untuk Memulai hingga menyelesaikan
pekerjaan dengan melihat dan mengikuti semua ketentuan, syarat, aturan yang ada
di dalam kontrak dan di setujui dengan adanya “ Letter of Acceptance”.
Letter of Acceptance : Persetujuan secara Formal dari employer di dalam tender
Contract Agreement : Perjanjian kesepahaman kerja antara pihak Employer dan
Kontraktor
Appendix to Tender : Lampiran –Lampiran dalam tender untuk memudahkan
pencarian kembali salah satu ketetapan/ktentuan dalam syarat-syarat kontrak.
DEFINITION of FIDIC CONTRACT
Dari keterangan-keterangan di atas kita bisa menarik kesimpulan hal-hal yang di
terapkan dalam kontrak Internasional :
1. Syarat-syarat umum kontrak mengatur hak dan kewajiban para pihak
(Pemakai Jasa dan Pemberi Jasa) secara lengkap, terperinci serta mencerminkan
keadilan dan kesetaraan kedudukan para pihak. Misalnya : Para pihak berhak
untuk manangguhkan pekerjaan atau memutuskan kontrak.
2. Hal-hal Khusus sehubungan dengan sifat pekerjaan yang
memerlukan pengaturan Khusus, dijabarkan dalam Syarat-Syarat Khusus.
3. Besaran-besaran yang menyangkut Jaminan Ganti Rugi Waktu
Pelaksanaan, Waktu Penyerahan Lahan, Masa Jaminan atas Cacat,
Besarnya Nilai Retensi, semuanya dicantumkan dalam suatu daftar yang
disebut Lampiran (Appendix) sehingga memudahkan mencarinya.
4. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Inggris yang mudah dimengerti dan
hampir-hampir tak mungkin diartikan lain. Kata-kata/istilah tertentu diberikan
definisi yang jelas
5. Penyelesaian perselisihan/sengketa, tak ada satupun yang memilih
Pengadilan (Court). Semuanya memilih Arbitrase. Pilihan badan, proses
dan tata cara serta prosedur Arbitrase diatur secara rinci.
6. Istilah “Masa Pemeliharaan” yang biasa kita kenal di ganti dengan
istilah “Masa Tanggung Jawab Atas Cacat” (“Defect Liability Period”)
yang memang rasanya lebih tepat kecuali Standar SIA 80 yang masih
menggunakan istilah “Maintenance Period”.
7. Istilah “Denda” (“Penalty”) yang lazim kita kenal, tidak lagi di
gunakan, di ganti dengan istilah “Ganti Rugi Atas Kelambatan”
(“Liquidity Damages for Delay”) atau “Liquidity and Ascertain Damages
for Delay”.
8. Semua standar kontrak konstruksi internasional mengizinkan hal-hal
berikut:
Penyelesaian pekerjaan secara bertahap (partial completion)
Penempatan / penggunaan bagian pekerjaan yang telah
diserahkan (partial occupation)
Penyelesaian pekerjaan secara praktis/substansial, tidak mutlak
100% selesai (practical/substantial completion)
9. Pekerjaan Tambah di batasi maksimum 10% - bila lebih di izinkan pakai
kondisi khusus.
(Diposkan oleh Dwi Arifin di 23.14
http://satria-arifki.blogspot.com/2010/11/fidic-part-1-presentation.html )
...................
Saturday, May 23, 2009
SYARAT-SYARAT KONTRAK
Dokumen ini terdiri dari Syarat-syarat Umum Kontrak yang memuat batasan
pengertian istilah yang digunakan, hak, kewajiban, tanggung jawab termasuk
tanggung jawab pada pekerjaan yang disubkontrakkan, sanksi, penyelesaian
perselisihan, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan
kontrak bagi setiap pihak, dan Syarat-syarat Khusus Kontrak yang memuat
ketentuan-ketentuan yang lebih spesifik sebagaimana yang dirujuk dalam pasal-
pasal Syarat-syarat Umum Kontrak
Syarat-syarat Khusus Kontrak memuat perubahan, penambahan, atau
penghapusan ketentuan dalam Syarat-syarat Umum Kontrak, dan sifatnya lebih
mengikat dari pada syarat-syarat umum kontrak.
Pada kontrak-kontrak jasa pemborongan pekerjaan konstruksi secara umum
dikenal beberapa jenis Syarat-syarat Kontrak sesuai jenis pelelangan yang
dilakukakan yaitu:
1. Untuk Pelelangan Internasional (International Competitive Bidding/ICB))
yaitu:
a. Untuk Pekerjaan Besar: The FIDIC Conditions of Contract for Works of Civil
Engineering Construction, Fourth Edition 1987 Reprinted 1992 with further
amendments,
b. Untuk Pekerjaan Kecil: IBRD Standard Bidding Document for Smaller Works,
January 1995 , Revised June 2002, (to incorporate corrigenda) and March 2003
2. Untuk Pelelangan Nasional (National Competitve Bidding/Local Competitive
Bidding-NCB/LCB) yaitu:
a. Standar Dokumen Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi
(Pemborongan) untuk Kontrak Harga Satuan sesuai Keputusan Permukiman dan
Prasarana Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi
I. The FIDIC Conditions of Contract for Works of Civil Engineering
Construction, Fourth Edition 1987, Reprinted 1992 with further amendments
Syarat-syarat Kontrak yang disiapkan oleh FIDIC (Federation Internationale Des
Ingineurs-Conseils) ini terdiri dari dua bagian yaitu:
a. Part I : General Conditions of Contract (GCC); dan
b. Part II: Conditions of Particular Application (COPA).
The FIDIC Conditions of Contract tersebut disiapkan khusus untuk jenis kontrak
harga satuan dan tidak dapat digunakan untuk jenis kontrak lain seperti lump-sum,
putar kunci, atau jenis kontark lainnya tanpa modifikasi yang diperlukan.
Setiap amandemen atau penambahan terhadap ketentuan General Conditions of
Contract (GCC) ini harus dimuat dalam Conditions of Particular Application
(COPA) atau dalam Appendix to Bid..
Penggunaan syarat-syarat kontrak standar akan memberikan kepastian mengenai
pemuatan ketentuan-ketentuan secara komprehensif, adanya keseimbangan hak
dean kewajiban yang lebih baik antara Pemilik dan Kontraktor, persetujuan secara
umum atas penyediaan, dan penghematan waktu dan biaya dalam penyiapan
penawaran.
Conditions of Particular Application (COPA) mempunyai hirarki kedudukan di
atasGeneral Conditions of Contract (GCC) sehingga apabila terjadi perbedaan
penafsiran ketentuan, maka yang mengikat adalan ketentuan Conditions of
particular Application.
FIDIC General Conditions of Contract adalah merupakan hak cipta dari FIDIC
dan dilarang untuk direproduksi, direkam, atau difax.
Penggunaan dokumen FIDIC GCC tersebut diperkenankan dengan cara:
a. Memasukkan FIDIC GCC ke dalam dokumen lelang dengan kewajiban
membayar harga dokumen GCC tersebut sebagai bagian dari harga dokumen
lelang; atau
b. Dokumen FIDIC GCC dapat diacu sebagai bagian dari dokumen lelang dengan
dianjurkan kepada para peserta lelang untuk medapatkan secara langsung dari
FIDIC.
a. Part I : General Conditions of Contract (GCC)
Part I : General Conditions fo Contract (GCC) ini memuat ketentuan mengenai:
1. Definitins and Interpretatiions;
2. Engineering and Engineer’s Representative;
3. Assignmment and Subcontracting;
4. Contract Documents;
5. General Obligations;
6. Labour;
7. materials, Plant and Workmanship;
8. Suspension;
9. Commencement and Delays;
10. Defects Liability;
11. Alterations, Additions and Ommisions;
12. Procedure for Claims;
13. Contractor’s Equipment, Temporary Works and Materials;
14. Measurement;
15. Provisonal Sum;
16. Nominated Subcontractors;
17. Certficate and Payment;
18. Remedies;
19. Spacial Risks;
20. Release from Performance;
21. Settlement of Disputes;
22. Notices;
23. Default of Employer;
24. Changes in Cost and Legislation;
25. Currency and Rates of Exchange.
b. Part II: Conditions of Particular Application (COPA)
Penyiapan COPA (Part II) ini dimaksudkan untuk melengkapi GCC (Part I) yang
memuat kebutuhan kontrak terkait dengan kondisi negara setempat, Pemilik,
Direksi, proyek, dan pekerjaan.
Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam penyiapan COPA ini antara
lain:
1. Informasi penting untuk melengkapi ketentuan GCC yang apabila tidak
dilengkapi akan menjadi tidak berarti.
2. Informasi yang perlu ditambahkan pada ketentuan GCC sebagai suatu opsi.
3. Ketentuan GCC yang perlu diubah dan/atau ditambahkan sesuai rekomendasi
oleh pemberi bantuan atau kepentingan kondisi lingkungan pekerjaan tertentu.
II. IBRD Standard Bidding Document for Smaller Works, January 1995 , Revised
June 2002, (to incorporate corrigenda) and March 2003
Syarat-syarat Kontrak standar untuk pekerjaan kecil (umumnya kurang dari US$
10 Juta) ini diterbitkan oleh Bank Dunia daloam rangka memenuhi kebutuhan
industri konstruksi yang memerlukan bahasa yang lebih sederhana dan lebih
bersifat langsung.
Walaupun syarat-syarat kontrak ini disiapkan khusus untuk jenis kontrak harga
satuan dengan system pelelangan internasional namun dokumen ini dapat
digunakan juga untuk jenis kontrak lump sum dengan sedikit penyesuaian
sebagaimana ditunjukan pada catatan kaki dan juga dapat digunakan untuk sistem
pelelangan nasional dengan sedikit penyesuaian yang diperlukan.
Syarat-syarat kontrak ini terdiri dari
a. Conditions of Contract; dan
b. Contract Data.
Ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Conditions of Contract adalah:
A. General
1. Definitions;
2. Interpretation;
3. Language and Law;
4. Project Manger’s Decisions;
5. Delegation;
6. Communictions;
7. Subcontracting;
8. Other Contractors;
9. Personnel;
10. Employer’s and Contractor’s Risks;
11. Employer’s Risks
12. Contractor’s Risks;
13. Insurance;
14. Site Investigation Report;
15. Queries about the Contract Data;
16. Contractor to Construct the Works;
17. The Works to Be Completed by the Intended Completion Date;
18. Approval by the Project Manager;
19. Safety;
20. Discoveries;
21. Possesion of the Site;
22. Acces to the Site;
23. Instructions, Inspections and Audits;
24. Disputes;
25. Procedure for Disputes;
26. Replacement of Adjudicator;
B. Time Control
27. Program;
28. Extension of the Intended Completion Date;
29. Acceleration;
30. Delays Ordered by the Project manager;
31. Management Meetings;
32. Early Warning;
C. Quality Control
33. Identifying Defects;
34. Tests;
35. Correction of Defects;
36. Uncorrected Defects;
D. Cost Control
37. Bill of Quantities;
38. Changes in the Quantities;
39. Variations;
40. Payments for Variations;
41. Cash Flow Forecasts;
42. Payments Certificates;
43. Payments;
44. Compensation Events;
45. Tax;
46. Currencies;
47. Price Adjustment;
48. Retention;
49. Liquidated damages;
50. Bonus;
51. Advance Payments;
52. Securities
53. Dayworks;
54. Cost of Repairs;
E. Finishing the Contract
55. Completion;
56. Taking Over;
57. Final Account;
58. Operating and maintenance manuals;
59. Termination;
60. Payment upon Termination;
61. Property;
62. Release from Performance;
63. Suspension of Works bank Loan or Credit.
III. Syarat-syarat Kontrak untuk Kontrak Harga Satuan Pelelangan Nasional
Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) sesuai Keputusan
Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Syarat-syarat Kontrak untuk Kontrak Harga Satuan Pelelangan Nasional
Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) sesuai Keputusan
Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor: 257/KPTS/M/2004 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi: tersebut terdiri dari
a. Syarat-syarat Umum Kontrak
b. Syarat-syarat Khusus Kontrak
a. Syarat-syarat Umum Kontrak
Syarat-syarat Umum Kontrak memuat ketentuan mengenai:
A. Ketentuan Umum
13. Definisi
14. Penerapan
15. Asal Jasa
16. Penggunaan Dokumen Kontrak Dan Informasi
17. Hak Paten, Hak Cipta, Dan Merek
18. Jaminan
19. Asuransi
20. Keselamatan Kerja
21. Pembayaran
22. Harga Dan Sumber Dana
23. Wewenang Dan Keputusan Pengguna Jasa
24. Direksi Teknis Dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak
25. Delegasi
26. Penyerahan Lapangan
27. Surat Perintah Mulai Kerja (Spmk)
28. Persiapan Pelaksanaan Kontrak
29. Program Mutu
30. Perkiraan Arus Uang
31. Pemeriksaan Bersama
32. Perubahan Kegiatan Pekerjaan
33. Pembayaran Untuk Perubahan
34. Perubahan Kuantitas Dan Harga
35. Amandemen Kontrak
36. Hak Dan Kewajiban Para Pihak
37. Resiko Pengguna Jasa Dan Penyedia Jasa
38. Laporan Hasil Pekerjaan
39. Cacat Mutu
40. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan
41. Penyedia Jasa Lainnya
42. Wakil Penyedia Jasa
43. Pengawasan
44. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
45. Kontrak Kritis
46. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan
47. Kerjasama Antara Penyedia Jasa Dan Sub Penyedia Jasa
48. Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil
49. Keadaan Kahar
50. Peringatan Dini
51. Rapat Pelaksanaan
52. Itikad Baik
53. Penghentian Dan Pemutusan Kontrak
54. Pemanfaatan Milik Penyedia Jasa
55. Penyelesaian Perselisihan
56. Bahasa Dan Hukum
57. Perpajakan
58. Korespondensi
59. Penyesuaian Harga
60. Denda Dan Ganti Rugi
61. Serah Terima Pekerjaan
62. Gambar Pelaksanaan
63. Perhitungan Akhir
64. Kegagalan Bangunan
B. Ketentuan Khusus
65. Personil
66. Penilaian Pekerjaan
67. Percepatan
68. Penemuan-Penemuan
69. Kompensasi
70. Penangguhan Pembayaran
71. Hari Kerja
72. Pengambilalih-An
73. Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan
74. Penyesuaian Biaya
75. Penundaan Atas Perintah Pengguna Jasa
76. Instruksi
b. Syarat-syarat Khusus Kontrak
Syarat-syarat Khusus Kontrak ini memuat ketentuan khusus yang dibutuhkan oleh
paket pekerjaan.
Syarat-syarat khusus kontrak adalah ketentuan-ketentuan yang merupakan
perubahan, penambahan dan/atau penjelasan dari ketentuan-ketentuan yang ada
pada syarat-syarat umum kontrak.
Apabila terjadi perbedaan antara syarat-syarat umum kontrak dengan syarat-syarat
khusus kontrak, maka yang berlaku adalah syarat-syarat khusus kontrak.
Syarat-syarat khusus kontrak terdiri atas:
A. Ketentuan Umum
1. Definisi
2. Jaminan
3. Asuransi
4. Keselamatan Kerja
5. Pembayaran
6. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan
7. Penggunaan Penyedia Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil
8. Penyelesaian Perselisihan
9. Penyesuaian Harga
10. Denda Dan Ganti Rugi
11. Gambar Pelaksanaan
12. Kegagalan Bangunan
B. Ketentuan Khusus
13. Kompensasi
14. Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan
Sesuai Keppres 80/2003 garis besar uraian Syarat-syarat Kontrak adalah sebagai
berikut :
1. Syarat-syarat Umum Kontrak
a. Ketentuan Umum
1) Definisi
2) Penerapan
3) Asal Barang dan Jasa
4) Penggunaan Dokumen-dokumen Kontrak dan Informasi
5) Hak Paten, Hak cipta, dan Merek
6) Jaminan
7) Asuransi
8) Pembayaran
9) Harga
10) Amandemen Kontrak
11) Hak dan Kewajiban Para Pihak
12) Jadual Pelaksanaan Pekerjaan
13) Pengawasan
14) Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
15) Keadaan Kahar
16) Itikad Baik
17) Pemutusan Kontrak
18) Penyelesaian Perselisihan
19) Bahasa dan Hukum
20) Perpajakan
21) Korespondensi
22) Penggunaan penyedia barang/Jasa Usaha Kecil Termasuk Koperasi Kecil
b. Ketentuan Khusus (Untuk Jasa Pemborongan)
1) Personil
2) Penilaian Pekerjaan sementara oleh Pengguna Jasa
3) Penemuan-penemuan
4) Kompensasi
5) Penangguhan
6) Hari Kerja
7) Pengambilalihan
8) Pedoman Pengoperasian dan Perawatan
9) Penyesuaian Biaya
2. Syarat-syarat Khusus Kontrak
(merupakan perubahan, tambahan dan/atau penjelasan SSUK)
a. Ketentuan Umum
1) Definisi
2) Asal Barang dan Jasa (Tambahan Ketentuan butir 3 SSUK)
3) Jaminan (Tambahan Ketentuan butir 6 SSUK)
4) Asuransi (Tambahan Ketentuan butir 7 SSUK)
5) Pembayaran (Tambahan Ketentuan butir 8 SSUK)
6) Harga (Tambahan KetentuaN butir 9 SSUK)
7) Hak dan Kewajiban Para Pihak (Tambahan Ketentuan butir 11 SSUK)
8) Penyelesain Perselisihan (Tambahan Ketentuan butir 16 SSUK)
b. Ketentuan Khusus
1) Kompensasi
2) Pedoman Pengoperasian dan Perawatan
Posted by Civil Injinering at 1:04 AM
http://civil-injinering.blogspot.com/2009/05/syarat-syarat-kontrak.html
.......................
KONTRAK FIDIC
22.00 YOHANES OE
Liberalisasi perdagangan jasa konstruksi tidak bisa dihindari dalam persaingan
global saat ini. Sejumlah kontraktor asing mulai menyerbu Indonesia untuk
menggarap proyek konstruksi. Para pelaku jasa konstruksi nasional harus bersaing
dengan kontraktor asing. Di sisi lain peluang menggarap proyek konstruksi di luar
negeri terbuka lebar.
Menghadapi liberalisasi, para pelaku jasa konstruksi nasional dituntut
meningkatkan diri sesuai standar internasional. Salah satunya menguasai kontrak
konstruksi yang biasa digunakan dalam proyek-proyek perusahaan asing atau
didanai lembaga internasional. Misalnya, kontrak yang diadopsi olehFederation
Internationale des Ingenieur Consells (FIDIC).
Badan yang didirikan sejak 1913 dan beranggotakan 83 negara ini telah
menerbitkan berbagai persyaratan umum kontrak, diantaranya FIDIC Conditions
of Contract for Constrction (FCCC), Multilateral Development Bank Harmonised
Edition yang telah diadopsi Indonesia khususnya untuk proyek yang didanai
bantuan asing World Bank, ADB dan JICA.
Dalam proyek konstruksi, FCCC sangat direkomendasikan untuk persyaratan
umum kontrak. Sejalan dengan itu, pemahaman lebih dalam tentang persyaratan
umum kontrak mutlak diperlukan guna penanganan proyek secara profesional
berdasarkan international best practice. Di Indonesia, anggota tunggal FIDIC
dipegang oleh Ikatan Nasional Konsultan Indonesi (INKINDO).
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Posted in kontrak konstruksi
..................