8/10/2019 LAPORAN MIKROBIOLOGI 6
1/11
NAMA
NIM
KEL. PRAKTIKUM
JUDUL
DOSEN PEMBIMBING
:
:
:
:
:
FITRIA EKA NURAINI
08121006010
GANJIL
UJI ANGKA LEMPENG TOTAL
SOFT DRINK
Dr. BUDI UNTARI, M.Si, Apt
Dr. MUNAWAR, M.Si.
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
8/10/2019 LAPORAN MIKROBIOLOGI 6
2/11
LAPORAN MIKROBIOLOGI
I.
JUDUL PRAKTIKUM :
UJI ANGKA LEMPENG TOTAL SOFT DRINK
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengenal cara penentuan jumlah angka lempeng bakteri yang terdapat padamakanan dan minuman.
III. PRINSIP KERJAMenghitung jumlah angka lempeng bakteri dengan menggunakan
pengenceran.
IV. TINJAUAN PUSTAKA
Penyebaran mikroorganisme yang tumbuh pada bahan hasil pertanian pada
hasil olahnya pada umumya terdiri dari bakteri, jamur/kapang, virus dan
disamping itu terdapat juga binatang satu sel. Pertumbuhan dan perkembanganmikroorganisme dalam bahan ( makanan ), akan menyebabkan perubahan-
perubahan tertentu yaitu : perubahan yang bersifat fisik dan dan kimiawi, sebagai
contoh yaitu: konsistensi bahan menjadi lunak, timbul gas atau aroma tertentu dan
zat racun yang membahayakan. Jumlah penyebaran bakteri/mikroorganisme pada
bahan (makanan ) yang sedang mengalami pembusukan sangat bervariasi
jumlahnya dan tidak sama jenis ( species )-nya serta tergantung pada: varietas,
habitat, susunan kimia, cara penanganan, suhu penyimpanan dan lain-lain.( M,Badhowie. 1982 )
Berbagai macam uji mokrobiologis dapat dilakukan terhadap bahan pangan,
meliputi uji kuantitatif mikroba untuk menentukan daya tahan suatu makanan, uji
kualitatif bakteri patogen untuk menenetukan tingkat keamanan dan uji indikator
untuk menentukan tingkat sanitasi makanan tersebut. Pengujian yang dilakukan
terhadap tiap bahan pangan tidak sama tergantung berbagai faktor, seperti jenis
dan komposisi bahan pangan, cara pengepakan dan penyimpanan serta
8/10/2019 LAPORAN MIKROBIOLOGI 6
3/11
komsumsinya, kelompok konsumen dan berbagai faktor lainnya (Dirjen POM.,
1979).
Metode MPN biasanya biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah
mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan
untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari
contoh tersebut (Fardiaz, 1993).
Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana
perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang
ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu.
Pengamatan tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya
kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung Durham) yang
diletakkan pada posisi terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas. Metode
MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan pertumbuhan koliform
sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlah koliform dalam sampel yang
diuji. Uji positif akan menghasilkan angka indeks. Angka ini disesuaikan dengan
tabel MPN untuk menentukan jumlah koliform dalam sampel. (Sesilia,R.2011)
Dalam metode MPN, pengenceran harus dilakukan lebih tinggi daripada pengenceran dalam hitungan cawan, sehingga beberapa tabung yang berisi
medium cair yang diinokulasikan dengan larutan hasil pengenceran tersebut
mengandung satu sel, beberapa tabung yang lainnya mengandung lebih dari satu
sel atau tabung lainnya tidak mengandung sel. Dengan demikian setelah inkubasi,
diharapkan terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan sebagai
tabung positif, sedangkan tabung lainnya negatif. Standar plate Count (Angka
Lempeng Total) adalah menentukan jumlah bakteri dalam suatu sampel. Dalamtest tersebut diketehui perkembangan banyaknya bakteri dengan mengatur sampel,
di mana total bakteri tergantung atas formasi bakteri di dalam media tempat
tumbuhnya dan masing-masing bakteri yang dihasilkan akan membentuk koloni
yang tunggal (Djide M. Natsir., 2005)
Pertumbuhan mikroorganisme yang membentuk koloni dapat dianggap
bahwa setiap koloni yang tumbuh berasal dari satu sel, maka dengan menghitung
jumlah koloni dapat diketahui penyebaran bakteri yang ada pada bahan. Jumlah
8/10/2019 LAPORAN MIKROBIOLOGI 6
4/11
mikroba pada suatu bahan dapat dihitung dengan berbagai macam cara,
tergantung pada bahan dan jenis mikrobanya. Ada 2 macam cara perhitungan
jumlah mikroba/bakteri, yaitu perhitungan secara langsung dan tidak langsung. (
Supardi, Imam dan Sukamto. 1999 )
Perhitungan jumlah mikroba secara langsung yaitu jumlah mikroba dihitung
secara keseluruhan, baik yang mati atau yang hidup sedangkan perhitungan
jumlah miroba secara tidak langsung yaitu jumlah mikroba dihitung secara
keseluruhan baik yang mati atau yang hidup atau hanya untuk menentukan jumlah
mikroba yang hidup saja, ini tergantung cara-cara yang digunakan. Untuk
menentukan jumlah miroba yang hidup dapat dilakukan setelah larutan bahan atau biakan mikroba diencerkan dengan factor pengenceran tertentu dan ditumbuhkan
dalam media dengan cara-cara tertentu tergantung dari macam dan sifat-sifat
mikroba.( . Anonim. 2009 )
V. PROSEDUR KERJA
Alat :
Pipet agar, pipet ukur Erlenmeyer
Tabung reaksi dan raknya Cawan petri Labu ukur Alat hitung koloni Incubator Bunsen
Bahan :
Media dan pengenceran Plate Count Agar ( PCA ) Pepton Dilution Fluid ( PDF ) Minuman soft drink : sprite
8/10/2019 LAPORAN MIKROBIOLOGI 6
5/11
PROSEDUR
1.
25 ml cuplikan diukur
Didalam Erlenmeyer steril
ditambahkan
225 ml PDF, homogenkan
2.
5 tabung reaksi
diisi
9 ml pengenceran PDF
ditambahkan
1 ml suspense ketabung PDF dengan pengenceran 10 -1 hingga 10 -5
3.
1 ml dari pengenceran, masing-masing
dimasukkan
Kecawan petri
ditambahkan
15-20 ml media PCA
digoyangkan
Hingga homogen
8/10/2019 LAPORAN MIKROBIOLOGI 6
6/11
VI. HASIL PENGAMATAN
Perhitungan jumlah bakteri perkiraan :
=
=
=
= koloni / gram
Kelompok Konsentrasi Pengenceran
10 -1 10 -2 10 -3 10 -4 10 -5
1 ~ 25 20 5 31
2 ~ 49 18 14 12
3 ~ 29 15 25 17
8/10/2019 LAPORAN MIKROBIOLOGI 6
7/11
VII. PEMBAHASAN
Praktikum yang dilakukan adalah untuk mengetahui angka lempeng total
yaitu jumlah bakteri yang hidup pada sampel. Bakteri ini tumbuh baik pada suhu25-40C dalam suasana mengandung asam. Pada praktikum ini sebelumnya alatdisterilisasi terlebih dahulu pada autoclave selama 15 menit pada suhu 121C agarsemua alat dan bahan yang akan digunakan steril/tidak ada mikroorganisme
penganggu sehingga tidak akan mempengaruhi hasil akhir. Sterilisasi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang tidak diinginkan yang terdapat pada atau di dalam suatu benda.
Dalam praktikum mikrobiologi dengan pengujian ALT (Alat LempengTotal) pada minuman sprite, adapun pembahasan yang kami ambil dari hasil
praktik yaitu dengan adanya praktik ini kami bisa mengetahui alat apa saja yang di pakai dalam pengujian ALT tersebut. Alat yang di pakai dalam praktik besertafungsinya yaitu : Bunsen berfungsi sebagai untuk memanaskan media maupun digunakan untuk membakar jarum, cawan petri berfungsi sebagai untuk tempat
pertumbuhan bakteri pada media pertumbuham bakteri, erlenmeyer berfungsisebagai tempat sampel/ media yang akan di uji dan finnipet berfungsi sebagaimengambil larutan dengan jumlah tertentu atau tergantung ukuran fungsinya samadengan pipet. Sebelum menggunakan alat ini tangan kita harus di basahi denganalcohol fungsinya agar tidak ada bakteri yang akan masuk pada saat praktik
berlangsung. Pertama kita menggunakan Finnipet untuk mengambil larutandengan ukuran 9 ml dan di masukkan ke dalam tabung reaksi. Sebelumnya tabungreaksi di beri label dari 10 -1 sampai dengan 10 -5.( Djide, Natsir. 2005 )
Dalam metode cawan agar, larutan PCA di masukkan ke dalamErlenmeyer sementara itu aquades terlebih dahulu di ukur dengan menggunakangelas ukur sebanyak 250 ml kemudian di masukan ke dalam Erlenmeyer tadi laludi masukan ke dalam autoklaf dan di panaskan dengan suhu 121 0C setelah di
panaskan di tutup dengan kapas dan di lapisi dengan alumunium foil. Erlenmeyeryang sudah di tutup dengan kertas alumunium foil dan cawan di bungkus dengankertas kap kemudian di masukkan ke dalam tabung sterilisasi dan di tutup denganrapat agar tidak menguap.
Setelah 30 menit plastic steril dan alat yang ada pada tabung sterilisasi dikeluarkan Hasil dari homogenisasi pada penyiapan sampel yang merupakan
pengenceran 10 -1 dipipet sebanyak 1 ml kedalam tabung PDF pertama, dikocokhomogeny hingga diperoleh pengenceran 10 -2. Dibuat pengenceran selanjutnyahingga 10 -5 atau sesuai dengan pengenceran yang diperlukan. Dari setiap
pengenceran dipipet 1ml kedalam cawan petri, ke dalam setiap cawan dituangkan
1 ml media PDF yang sudah ditambahkan media PCA sebanyak 9 ml. Cawan petri
8/10/2019 LAPORAN MIKROBIOLOGI 6
8/11
segera digoyang dan diputar sedemikian rupa hingga suspense tersebar merata.Untuk mengetahui sterilitas media dan pengencer dibuat uji kontrol (blangko).Pada satu cawan diisi 1 ml pengencer dan media agar, pada cawan yang lain diisimedia. Setelah media memadat, cawan diinkubasi dalam inkubator. Inkubatoryaitu alat yang digunakan untuk inkubasi media pengujian yang suhunya telahdiatur. Inkubator Berfungsi untuk menginkubasikan atau mengkondisikan media /kultur pada kondisi terutama suhu tertentu. suhu 35-37C selama 48 jam dengan
posisi dibalik. Setelah itu jumlah koloni yang tumbuh diamati dan dihitung.
Metode yang digunakan dalam menghitung jumlah kuman adalahMetode Hitungan Cawan atau Angka lempeng Total. Prinsip metode ini adalah
jika sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka selmikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat
langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop. Metode ini merupakancara yang paling sensitif untuk menghitung jumlah kuman dengan alasan sebagai
berikut : Hanya sel yang masih hidup yang dihitung, Beberapa jenis mikrobadapat dihitung sekaligus dan Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasimikroba karena koloni yang terbentuk mungkin berasal dari satu sel dengan
penampakan pertumbuhan spesifik. ( Supardi, Imam dan Sukamto. 1999 )
Selain keuntungan-keuntungan tersebut, metode ini juga mempunyaikelemahan antara lain : Hasil hitungan tidak menunjukkan jumlah sel mikroba
yang sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan mungkin membentuk satukoloni, Medium dan kondisi yang berbeda mungkin menghasilkan nilai yang berbeda, Mikroba yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh pada medium padat danmembentuk koloni kompak dan jelas, tidak menyebar, serta Memerlukan
persiapan dan waktu inkubasi beberapa hari sehingga pertumbuhan koloni dapatdihitung. Untuk melaporkan hasil, digunakan standar yang disebut Standart
Plate Count , yang menjelaskan mengenai cara menghitung koloni. Cara menghitung koloni tiap-tiap cawan petri sebagai berikut : Cawan yang dipilih dandihitung adalah yang mengandung jumlah koloni antara 30 300, Beberapa koloniyang bergabung menjadi satu merupakan suatu kumpulan koloni yang besardimana jumlah koloninya diragukan, dapat dihitung sebagai satu koloni dan Suatuderetan (rantai) koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung sebagai satukoloni. (. Anonim. 2009 )
Pada penentuan Angka Lempeng Total (ALT) bakteri digunakan duatingkat pengenceran yaitu pada pengenceran 10 -1, 10 -2, 10 -3, 10 -4 dan 10 -5 denganmenggunakan medium PDF dan PDA. Kita dapat melihat dan menghitungseberpa banyak koloni yang terdapat dalam produk. Hasil dari uji AngkaLempeng Total (ALT) bakteri adalah 3,33 x 10 -2 koloni/gram.
8/10/2019 LAPORAN MIKROBIOLOGI 6
9/11
VIII. KESIMPULAN
1. Prinsip metode ini adalah jika sel mikroba yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar, maka sel mikroba tersebut akan berkembang biak dan
membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan mata tanpa
menggunakan mikroskop.
2. Teknik aseptik dalam proses proses pengerjaan yang berkaitan dengan
mikrobiologi, memerlukan ketelitian dan keakuratan serta kesterilan yang
harus selalu di jaga agar terbebas dari kontaminan.
3. Penguasaan teknik aseptik sangat diperlukan dalam keberhasilan
praktikum mikrobiologi dan hal tersebut merupakan salah satu metode
permulaan yang harus dipelajari oleh seorang ahli mikrobiologi.
4. Kontaminasi pada mediaPDA dapat di lihat dengan melihat warna media,
yaitu putih susu pada PDA.
5. Hasil dari uji Angka Lempeng Total (ALT) bakteri adalah 3,33 x 10 -2
koloni/gram.
8/10/2019 LAPORAN MIKROBIOLOGI 6
10/11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Standar Nasional Indonesia Batas MaksimumCemaran Mikroba Dalam
Pangan . Jakarta : Badan Standardisasi Nasional.
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III . Jakarta: Depkes RI
Djide, Natsir. (2005). Mikrobiologi Farmasi Dasar . Jurusan Farmasi Universitas
Hasanuddin : Makassar.
Fardiaz, Srikandi. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo
Persada : Jakarta.
M, Badhowie. 1982. Petunjuk Praktek Pengujian Mutu hasil Pertanian 2 . Jakarta:
DEPDIKBUD
Supardi, Imam dan Sukamto. 1999. Mikrobiologi Dalam Pengolahan dan
Keamanan Pangan . Penerbit Alumni. Bandung.
8/10/2019 LAPORAN MIKROBIOLOGI 6
11/11
LAMPIRAN
10 -1 10 -2
10 -3 10 -4
10 -5
Top Related