8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
1/21
LAPORAN TUTORIAL
SKENARIO I
BLOK PENYAKIT SISTEMIK DAN KELAINAN
RONGGA MULUT
Kelompok Tutorial 7
Anota Kelompok !
"# $itra Putri Renani% &"'"(")")")*7+,# Ani%a Nur -akima &"'"(")")")'*+
*# Dea Lili Ani% Nur P# &"'"(")")")..+
'# In/a0 Putri A#D &"'"(")")").7+
.# Ai%0a Ra0ma 1 &"'"(")")").2+
(# 3aki44a Ulpi4a0 &"'"(")")")("+
7# Ani%a -il/a B# &"'"(")")")(*+
2# Nur 5um Ir6an &"'"(")")")2(+
Tutor ! /r# Yani $0orinin/4a R8 M#KG
1AKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNI9ERSITAS :EMBER
,)"(
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
2/21
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul ”Sariawan di
Saat Ujian Semester ;. aporan ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial
kelompok !"" pada skenario pertama pada blok Penyakit Sistemik dan #elainan
$ongga %ulut.
Penulisan laporan ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak&
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada '
(. drg. )ani *hor+inindya $& %.#, selaku tutor yang telah membimbing
jalannya diskusi tutorial kelompok !"" akultas #edokteran ,igi
Uni+ersitas ember dan yang telah memberi masukan yang membantu bagi
pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
/. Semua anggota tutorial kelompok !"" yang telah akti0 dan berpartisipasi
dalam jalannya diskusi tutorial.1. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
2alam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
3leh karena itu& kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan 4 perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
ember& /( ebruari /5(6
Penulis
ii
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
3/21
DA1TAR ISI
#ATA P7N,ANTA$ ...................................................................................... ii
2ATA$ "S" .................................................................................................... iii
S#7NA$"3 ..................................................................................................... (
ST7P ( ............................................................................................................. /
ST7P / ............................................................................................................. 1
ST7P 1 ............................................................................................................. 8
ST7P 8 ............................................................................................................. 9
ST7P : ............................................................................................................. ;
ST7P 6 ............................................................................................................. <
ST7P 9 ............................................................................................................. (5
2ATA$ PUSTA#A ....................................................................................... (<
iii
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
4/21
SKENARIO I
;Saria
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
5/21
STEP "
&Klari6ika%i I%tila0+
(. Psikoneuroimunologi' Studi ilmu kedokteran yang mengkaji interaksi antara
0aktor stress psikologis yang mempengaruhi respon imun&
pengaruh stress psikologis terhadap perubahan respons
imun serta mani0estasi berbagai penyakit yang diperantarai
oleh sistem imun yang diperkenalkan oleh $obert Adler dan
*. @adder (homeostasis? terhadap situasi yang
nampak berbahayasulit yang dapat menyebabkan
perubahan emosi dan perasaan seseorang.
8. Stessor ' Penyebab stress hal-hal yang dapat menimbulkan respon
stress terhadap seseorang& dapat dipengaruhi dari 0a=tor
lingkungan so=ial& kehidupan pribadi dan lingkungan kerja.
:. Psikis ' #ejiwaaan
STEP ,
2
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
6/21
&Menetapkan Perma%ala0an+
(. %engapa pada kasus stress di skenario mani0estasi di rongga mulut berupa
sariawanB
/. Cagaimana mekanisme terjadinya sariawan karena stressB Apakah sama
mekanismenya dengan 0a=tor penyebab lain seperti traumaB
1. Apa sajakah penyebab dari stomatitis a0tosa rekuren selain dari kondisi
psikisstressB
8. Terapi apakah yang =o=ok untuk seseorang yang mengalami stressB
:. Apakah pengaruh stress terhadap psikoneuroimunologiB
6. Stress seperti apakah yang dapat menyebabkan perubahan imun seseoraangB
9. Apa sajakah obat yang dapat mengatasi stomatitis a0tosa rekurenB
;. Apa sajakah ma=am-ma=am stomatitis a0tosa rekurenB
STEP *
&Menanali%i% Ma%ala0+
(. #arena respon tubuh terhadap adanya stressor akan dapat merangsang kelenjar
endokrin yaitu kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormone stress =ontohnya
adalah hormon kortisol yang nantinya dapat menyebabkan ketidakseimbangan
system imun& yaitu dengan menekan sel Th( yang justru bertujuan sebagai
3
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
7/21
respon proin0lamatori dengan mengeluarkan sitokin-sitokin pemanggil sel
imun yang bertindak mem0agosit bakteri. Selain ditekannya sel Th(& akibat
adanya pelepasan hormone kortisol ini juga dapat meningkatkan respon sel
Th/ yang bertindak sebagai respon anti-in0lamatori dengan mengeluarkan
sitokin-sitokin pemanggil sel imun yang bertindak membuat antibody yaitu
"g7. Akibat terganggunya kerja sel imun terutama sel imun yang bertindak
sebagai 0agositik >pembunuh? ditekan& menyebabkan pertahanan tubuh lemah
sehingga epitel mukosa mulut juga lebih peka terhadap rangsang dan bakteri
akan lebih mudah menyerang& sehingga terjadilah respon in0lamasi yang
menyebabkan kerusakan jaringan pada mukosa mulut yaitu sariawan.
/. Stressor ditangkap oleh pan=a indera -D diteruskan oleh sara0 ke pusat sara0 yaitu SSP di otak -D @ipotalamus menerima pesan dan melepaskan *$@
>*orti=otropin $eleasing @ormone? -D diterima #elenjar @ipo0isis dilanjutkan
dengan melepaskan A*T@ > Adeno *orti=otropin @ormone? -D ditangkap
#elenjar Adrenal lalu mengeluarkan hormone stress yaitu kortisol -D
berdampak pada system imun dengan mempengaruhi keseimbangan sel
Th(Th/& terjadi pengalihan ke sel Th/ sehingga peran imunitas humoral lebih
dominan -D karena penurunan 0agositosis dari imunitas seluler yang ditekan&
mikroorganisme yang menyerang semakin banyak tidak bisa dinetralisir -D
kerusakan jaringan -D sariawan.
%ekanisme sariawan akibat kondisi stress ini berbeda dengan mekanisme
sariawan akibat penyebab lain& misalnya saja apabila sariawan terjadi karena
trauma >tergigit? maka epitel mukosa dalam rongga mulut tersobek& bakteri
in+asi kedalam& menimbulkan respon in0lamasi dan menyebabkan sariawan
terjadi& pada kasus trauma ini tidak seperti pada kasus stress yang melibatkan
pelepasan hormone stress yaitu kortisol yang dapat mengganggu keseimbangan
sel imun tubuh sehingga pertahanan terhadap mikroorganisme lebih rentan.
1. a. @erediter
b. Trauma > sikat gigi terlalu keras& tergigit saat mengunyah?
=. "n0eksi bakteri >strepto=o==us mutans? & +irus& jamur
d. @ormon >menstruasi& stress?
e. Alergi >#andungan detergen'pasta gigi& obat kumur& obat-obatan?
0. 2e0isiensi Eat besi& asam 0olat& +it. C
g. Ferostomia
h. #elainan sistemik
8. 4 Terapi gelombang otak >mendengarkan musi=& menyanyi?
4
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
8/21
- %elalui konseling atau dengan pendekatan dan dukungan dari teman dan
keluarga untuk solusi peme=ahan masalah
:. Stressor yang ditangkap oleh pan=a indera diteruskan oleh sara0 ke pusat sara0
yaitu SSP di otak& hipo0isis mengirim sinyal ke kelenjar endokrin yaitu kelenjar
hipo0isis untuk akti0 dan mengirim pesan ke kelenjar adrenal untuk
mengeluarkan hormone yang nantinya hormone ini dapat mengganggu
keseimbangan sistem imun tubuh.
6. Stress mulai dapat mempengaruhi perubahan imun seseorang apabila telah
pada tahap / yaitu resisten dimana pada tahap ini tubuh berusaha untuk
menghadapi stress sehingga system imun akan bekerja membentuk kekuatan.
Tahap ( ' waspada >persepsi terhadap stress ' pertahanan tubuh masih normal?
Tahap / ' resisten >tubuh bertahan menghadapi stress ' system imun bekerjalebih keras ?
Tahap 1 ' kelelahan >0ase penurunan resistensi& apabila stress berlanjut ' salah
satunya berakibat mun=ulnya sariawan?.
Untuk dapat menyebabkan sariawan& takaran stress ringan maupun berat tidak
berpengaruh akan tetapi bagaimana orang tersebut menangkap dan merespon
adanya stressor dengan pertahanan imunnya yang kuatlemah serta kondisi
rongga mulutnya yang terjagaterabaikan yang nantinya berakibat
banyaktidaknya bakteri pathogen dalam rongga mulut yang dapat merusak
jaringan.
9. Untuk menghilangkan rasa sakit& dapat diberikan Eila=tin se=ara topikal.
Gila=tin dapat lengket pada ulser dan membentuk membran impermeabel yang
melindungi ulser dari trauma dan iritasi lanjut. Selain itu juga bias dengan obat
kumur Tetra=y=line yang dapat mengurangi rasa sakit dan mengurasi durasi
penyembuhan.
;. Cerdasarkan mor0ologi '
a. Apthous ulser minor
- $asa sakit dan nyeri
- Centuk khas o+al dengan diameter 1-8mm & kadang ada yang / mm
- Cagian tepi sedikit menonjol&dan dikelilingi jaringan eritematous
- esi dangkal dengan bagian dasar keabuan
- Proses penyembuhan : hari sampai / minggu
5
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
9/21
- Apabila telah sembuh & tidak meninggalkan jaringan parut
b. Apthous ulser mayor
- Ukuran biasanya lebih dari (5mm
- Ulser yang besar& dalam& dan tumbuh dengan lambat
- Ciasanya bagian tepi yang menonjol disertai eritematous dan
mengkilat menunjukkan terjadi edema
- Ulser ditutupi lapisan keabu-abuan dengan dasar sedikit menonjol
- Cila sembuh terbentuk jaringan parut
=. Apthous ulser herpeti0orm
- Sebesar ujung peniti terbentuk berkelompok
- Centuk mirip lesi herpeti=
- Terasa sangat sakit
STEP '
&Mappin+
6
Stressor
3tak
#elenjar 7ndokrin
@ormon Stress
Sistem "mun Terganggu
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
10/21
STEP .
&Learnin O>=e?tie+
Learnin O>=e?tie pa/a %kenario Pera
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
11/21
STEP (
&Bela=ar Man/iri+
8
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
12/21
STEP 7
&Mem>a0a% Learnin o>=e?tie+
LO "! -u>unan Stre%% Ter0a/ap P%ikoneuroimunoloi
Se=ara umum& stres psikologis dapat memi=u pelepasan hormon stres
misalnya glukokortikoid dan katekolamin yang pada akhirnya mempengaruhi
respons imun melalui beberapa jalur.
(. alur pertama& melalui sumbu hypothalamus-pituitary-adrenal >@PA?&dengan sintesis =orti=otropin-releasing hormone >*$@? oleh hipothalamus
yang akan merangsang pelepasan adeno=orti=otropine hormone >A*T@?
oleh hipo0ise anterior >pituitary?& dan stimulasi pelepasan kortikosteroid
oleh korteks adrenal. #ortikosteroid merupakan hormon yang penting
dalam menekan sistem imun.
/. alur kedua& melalui sumbu simpatiko-adrenal medularis >SA%?& stresor
psikologis akan merangsang sistem adrenergik di sara0 pusat& serat sara0
pas=asinaptik simpatis dan medula adrenal yang akan melepaskan
katekolamin. #atekolamin akan mempengaruhi keseimbangan sel
Th(Th/& terjadi pengalihan ke sel Th/ sehingga peran imunitas humoral
lebih dominan.
1. alur ketiga& melalui sumbu *$@-sel mast& *$@ yang dilepas hipotalamus
dapat mempengaruhi sel mast melalui reseptor *$@$( di permukaan sel
mast& sehingga terjadi degranulasi sel mast dengan pelepasan histamin dan
mediator peradangan lainnya. alur lain melalui neuropeptid yaitu
substan=e P dan neuropeptid ) bere0ek langsung terhadap sel imun.
9
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
13/21
LO , ! -u>unan Stre%% Denan Stomatiti% A6to%a Rekuren
Stresor pertama kali ditampung oleh pan=aindera dan ditransmisikan menuju
hipotalamus- pituitari- adrenal aksis >@PA-axis?. Akibatnya hipotalamus
memproduksi hormon kortikotropik >Corticotropik-releasing hormone *$@? dan
A!P (Argininevasopresin) yang dikeluarkan ke dalam sistem hipo0iseal portal .
#emudian *$@ dan A$! mengakti0kan kelenjar pituitari untuk mengeluakan
hormon adrenokortikotropik > Adrenacorticotropic hormone A*T@?.
Adrenocorticotropic hormone >A*T@? menginduksi pelepasan kortikosteroid dari
korteks adrenal. #ortikosteroid merupakan hormoe steroid yang dihasilkan oleh
korteks adrenal dimana terdiri dari dua golongan& yaitu golongan glukokortikoid
dan mineralkortikoid. @ormon yang disekresikan akibat induksi
Adrenocorticotropic hormone >A*T@? yaitu hormon kortisol @ormon kortisol ini
akan menekan akti0itas Th-( sebagai respon proin0lamatori dan lebih
meningkatkan akti0itas Th-/ melalui "-8& "-8 yang akan menstimuli mast cell &
baso0il& dan sel plasma menghasilkan "g 7 sehingga menimbulkan reaksi
ana0ilatik pada jaringan menyebabkan jaringan rentan terhadap jejas. Pada
ketidakseimbangan sel Th(Th/ juga& dimana terjadi pengalihan ke sel Th/
sehingga peran imunitas humoral lebih dominan dapat menurunkan akti+itas
0agositosis dari imunitas seluler yang ditekan& apabila mikroorganisme yangmenyerang semakin banyak dan tidak bisa dinetralisir timbulah kerusakan
jaringan berupa stomatitis a0tosa rekuren.
Selain melalui jalur @PA-axis & stres juga dapat mempengaruhi sistem
imun dengan melalui jalur symphateic adrenal medulare axis > SA%-axis?.
Terdapat peningkatan akti+itas sistem syara0 simpatik > sympathetic nervous
system >SNS?& sebagai sistem antisipasi terhadap stres. Peningkatan akti+itas SNS
merangsang peningkatan sekresi katekolamin oleh medulla adrenal. #atekolamin
10
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
14/21
yang berupa epine0rin dan norepine0rin yang meningkat akan mengakibatkan
beberapa e0ek pada tubuh. Norepine0rin akan berikatan dengan reseptor al0a yang
diidenti0ikasi dengan al0a-( dan al0a-/. Pengikatan ke reseptor al0a-( yang
sebagian besar terdapat di sel otot polos +askular menyebabkan otot berkontraksi
sehingga aliran darah ke organ yang diperdarahi oleh pembuluh darah tersebut
>organ saluran =erna& ginjal& kulit? akan menurun dan memaksimalkan aliran darah
ke otak& jantung dan otot rangka sewaktu stres. Norepine0rin juga dapat berikatan
dengan reseptor otot polos di saluran =erna dan menyebabkan relaksasi otot
sehingga pen=ernaan dan motilitas saluran =erna menjadi lambat. Sedangkan&
epine0rin bekerja dengan berikatan tidak hanya dengan reseptor al0a& tetapi juga
dengan reseptor beta yang diidenti0ikasi sebagai beta-( dan beta-/. 2engan
mengikat reseptor beta-( di jantung& epine0rin menyebabkan peningkatan
ke=epatan denyut jantung dan kotraktilitasnya& dimana keduanya menyebabkan
peningkatan =urah jantung selama stres. 7pine0rin yang berikatan dengan reseptor
beta-/ di otot polos bronkiolus akan menyebabkan relaksasi otot bronkiolus
sehingga saluran udara lebih terbuka kemudian meningkatkan aliran udara ke paru
dan oksigen lebih banyak masuk ke jaringan untuk digunakan selama keadaan
stres.
11
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
15/21
LO * ! Mekani%me Stomatiti% A6to%a Rekuren
,ambaran klinis SA$ penting untuk diketahui karena tidak ada metode
diagnosa laboratoriam spesi0ik yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa
SA$. SA$ diawali gejala prodormal yang digambarkan dengan rasa sakit dan
terbakar selama /8-8; jam sebelum terjadi ulser. Ulser ini menyakitkan& berbatas
jelas& dangkal& bulat atau o+al& tertutup selaput pseudomembran kuning keabu-
abuan& dan dikelilingi pinggiran yang eritematus dan dapat bertahan untuk
beberapa hari atau bulan.
Tahap perkembangan SA$ dibagi kepada 8 tahap yaitu'
(. Tahap premonitori& terjadi pada /8 jam pertama perkembangan lesi
SA$. Pada waktu prodromal& pasien akan merasakan sensasi mulut terbakar pada
tempat dimana lesi akan mun=ul. Se=ara mikroskopis sel-sel mononuklear akan
mengin0eksi epitelium& dan edema akan mulai berkembang.
/. Tahap pre-ulserasi& terjadi pada (;-9/ jam pertama perkembangan lesi
SA$. Pada tahap ini& makula dan papula akan berkembang dengan tepi eritematus.
"ntensitas rasa nyeri akan meningkat sewaktu tahap pre-ulserasi ini.
1. Tahap ulserati0 akan berlanjut selama beberapa hari hingga / minggu.
Pada tahap ini papula-papula akan berulserasi dan ulser itu akan diselaputi oleh
lapisan 0ibromembranous yang akan diikuti oleh intensitas nyeri yang berkurang.
8. Tahap penyembuhan& terjadi pada hari ke - 8 hingga 1:. Pada tahap ini
terjadi reepitelisasi sebagai akibat pembentukan sel yang berasal dari dasar dan
bermigrasi ke super0i=ial dengan mengalami di0erensiasi. Selain itu juga terjadi
proli0erasi dari 0ibroblas yang dimediasi oleh 0aktor-0aktor pertumbuhan dan
12
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
16/21
sitokin. Se=ara bersamaan 0ibroblas bermigrasi untuk menghasilkan jaringan ikat
immature yang disebut jaringan granulasi di bawah epitel& dan ini akan menjadi
jaringan 0ibrosis.. Penyembuhan luka terjadi dan sering tidak meninggalkan
jaringan parut dimana lesi SA$ pernah mun=ul. Semua lesi SA$ menyembuh dan
lesi baru berkembang.
LO ' ! Ma?am8 Terapi /an Pera
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
17/21
mengalami rasa sakit pada kelenjar lim0e regional serta rasa terbakar pada /-
/8 jam sebelum lesi mun=ul.
Ulser yang besar& dalam serta bertumbuh dengan lambat biasanya
terbentuk dengan bagian tepi yang menonjol serta eritematous dan mengkilat&
yang menunjukkan bahwa terjadi edema. Selalu meninggalkan jaringan parut
setelah sembuh dan jaringan parut tersebut terjadi karena keparahan dan
lamanya ulser.
B# SAR Tipe Minor
Tipe minor mengenai sebagian besar pasien SA$ yaitu 9:H sampai
dengan ;:H dari keseluruhan SA$& yang ditandai dengan adanya ulser
berbentuk bulat dan o+al& dangkal& dengan diameter (-(5 mm& dan dikelilingi
oleh pinggiran yang eritematous. SA$ tipe ini lebih banyak dialami oleh
wanita daripada laki-laki pada usia (5-15 tahun . Ciasanya terjadi pada usia
sekolah.
Ulserasi dari tipe minor =enderung mengenai daerah-daerah non-keratin&
seperti mukosa labial& mukosa bukal dan dasar mulut. Ulserasi biasa tunggal
atau merupakan kelompok yang terdiri atas 8-: ulser dan akan sembuh dalam
waktu (5-(8 hari tanpa meninggalkan bekas jaringan parut.
14
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
18/21
$# SAR Tipe -erpeti6ormi%
"stilah herpeti0ormis pada tipe ini dipakai karena bentuk klinisnya >yang
dapat terdiri dari (55 ulser ke=il-ke=il pada satu waktu? mirip dengan
gingi+ostomatitis herpetik primer& tetapi +irus-+irus herpes tidak mempunyai
peran etiologi pada SA$ tipe herpeti0ormis.
SA$ tipe ini pertama kali dikemukakan oleh *ooke pada tahun (# Penatalak%anaan Stomatiti% A6to%a Rekuren pa/a Skenario
@ E/uka%i ' %emberikan penjelasanpengetahuan kepada pasien mengenai
penyakit yang diderita& 0a=tor pemi=unya& dan bagaimana bisa terjadi
- Intruk%i ' %emberikan petunjuk untuk men=egah terjadinya penyakit
>pen=egahan?. %isalnya penyebabnya karena stress maka diberikan beberapa
masukan sebagai terapi stress.
*ontoh "ntruksi Terapi Stress '
a. #etika stress mun=ul berusaha tenang dengan menarik
na0as panjang
15
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
19/21
b. akukan latihan mis. olahraga >bersepeda& lari&
berenang dll?
=. angan menyendiri& mulai interaksi dengan temankeluarga >=urhat&
ber=anda& melakukan hal-hal yang menyenangkan?d. Cersahabat dengan alam >pergi ke tempat-tempat yang sejuk dan tenang?
e. Apabila stress sudah dirasa berkurang dapat mulai membuat ren=ana
penyelesaian terhadap masalah yang terjadi.
- Peno>atan ' 2engan tujuan mengurangi rasa sakit dan mengurangi durasi ulser
serta durasi kekambuhan
a. SA$ Tipe %ayor
Treatment '
- Topi=alSystemi="ntralesional =orti=osteroid%a=am ' hemisu==inate hydro=ortisone& triamsinolon& deksametason
eliIir& betametason natrium 0os0at& 0luo=inonide& 0luti=asone&
=lobetasol.
- "mmunosupresi+e >*ontohnya e+amisole "mmunotherapy '
menormalkan *28J dan *2;J serta T suppressor =ell& digunakan (I
Seminggu dalam (5 Culan ?
b. SA$ Tipe %inor
Treatment '
• Topi=alSystemi="ntralesional =orti=osteroid
%a=am ' hemisu==inate hydro=ortisone& triamsinolon&
deksametason eliIir& betametason natrium 0os0at& 0luo=inonide&
0luti=asone& =lobetasol.
• Tetra=y=line %outh Wash ' dosis /:5 mg per : ml& digunakan 8I
sehari dalam :-9 hari
• Pasien yang menderita SA$ dengan kesakitan yang sedang atau
parah& dapat diberikan obat kumur yang mengandung benEokain
dan lidokain yang kental untuk menghilangkan rasa sakit jangka
pendek yang berlangsung sekitar (5-(: menit. Cagi menghilangkan
rasa sakit yang berlangsung sehingga enam jam& dapat diberikan
Eila=tin se=ara topikal. Gila=tin dapat lengket pada ulser dan
membentuk membran impermeabel yang melindungi ulser dari
trauma dan iritasi lanjut. 2apat juga diberikan Eiladent yang juga
mengandung benEokain untuk topikal analgesia. Selain itu& dapat
16
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
20/21
juga menggunakan larutan betadyne se=ara topikal dengan e0ek
yang sama. 2y=lone digunakan sebagai obat kumur tetapi hanya
sebelum makan dan sebelum tidur. Aphthasol merupakan pasta oral
amleIanoI yang mirip dengan Eila=tin yang digunakan untuk
mengurangi rasa sakit dengan membentuk lapisan pelindung pada
ulser
=. SA$ Tipe @erpeti0orm
Treatment '
• Topi=alSystemi="ntralesional =orti=osteroid
%a=am ' hemisu==inate hydro=ortisone& triamsinolon&
deksametason eliIir& betametason natrium 0os0at& 0luo=inonide&
0luti=asone& =lobetasol.
• Tetra=y=line %outh Wash ' dosis /:5 mg per : ml& digunakan 8I
sehari dalam :-9 hari
DA1TAR PUSTAKA
1. Apriasari %& Tuti @. /5(5. Stomatitis A0tosa $ekuren oleh karena
Anemia. Dentofasial Jurnal edokteran !igi " (1)# @al (;8.
$. Pindborg& . . /55
8/18/2019 Laporan Skenario I Sistemik Tutorial 7
21/21
/. ,laser $& #ie=olt4,laser . ,tres damages immune system and health.
2is=o+ %ed /55:L :>/6?' (6:-