Teori Belajar SosialAlbert Bandura
KELOMPOK TIGA
Aziz PurnomoAzzam bachtiarIzzati khoirina
Prodi Psikologi IAIN Sunan Ampel Surabaya
Pokok Bahasan
1 •Dasar - dasar teori belajar sosial
2 •Struktur kepribadian
3 •Dinamika kepribadian
4 •Perkembangan kepribadian
• Abnormalitas dalam teori belajar sosial5
1. Dasar dasar teori belajar sosialA. Determenistik Resiprokal
individu
Lingku-ngan
prilaku
Pendekatan yang menjelaskan bahwa perilaku manusia dalam, konteks interaksi timbal balik yang
berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan.
B. Tanpa Reinforcement • Reinforecement penting untuk
menentukan apakah suatu perilaku akan terus terjadi atau tidak. Tapi bukan satu-satunya pembentuk tingkah laku
• Orang dapat juga mengobservasi dan mengulang apa yg dilihatnya. Perilaku ditentukan oleh antisipasi terhadap konsekuensi.
Anggap saja reinforcement agar neng tetep cinta padaku yaaa,,,,
Tapi kata bang albert bandura reinforcement bukan satu2nya yang penting lhooo,,,,
C. Kognisi dan Regulasi diri• Manusia adalah pribadi yang dapat
mengatur diri (self regulation)• Mempengaruhi tingkah laku dg cara
mengatur lingkungan• Menciptakan dukungan kognitif• Mengadakan konsekuensi bagi
tingkah lakunya sendiri
2. Struktur kepribadian
A.sistem self
B.Regulasi diri
C.Efikasi diri (self effication)
D.Sumber efikasi
A.Sistem self• Self diakui sebagai unsur dari struktur
kepribadian• Sistem self awal/pemula interaksi yang
resiprokal • Sistem self mengacu pada struktur kognitif
yang memberi pedoman mekanisme serta seperangkat fungsi persepsi, evaluasi
B. Regulasi diri (kemampuan untuk mengontrol diri)
Ada 2 faktor :
Faktor external
Faktor internal
Standart masyarakat
Penguatan/reinforcement
Self observation
Judgmental proses
Self-Response
C. self effication (efikasi diri)adalah Persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu.
Self diakui sebagai unsur struktur kepribadian. Sistem self bukan unsur psikis yang mengontrol tingkah laku, tetapi mengacu ke struktur kognitif yang memberi pedoman mekanisme dan seperangkat fungsi-fungsi persepsi, evaluasi dan pengaturan tingkah laku
D. Sumber efikasi 1. Pengalaman performansi
dari Prestasi yang pernah dicapai pada masa yang telah lalu. Preastasi akan meningkatkan efikasi, kegagalan akan menurunkannya.
2. Pengalaman vikarius
Diperoleh melalui model sosial (model langsung atau juga simbolik, seperti TV, KOMIK dll)
3. Persuasi sosial
Diperoleh, diperkuat atau dilemahkan melalui persuasi sosial.
4. Keadaan emosi
Emosi yang kuat, takut, cemas, stress dapat mengurangi efikasi diri. Namun pada peningkatan emosi yg tidak berlebihan adapat meningkatkan efikasi diri.
Efikasi diri sebagai prediktor tingkah laku– Bila digabungkan dengan tujuan-tujuan spesifik
dan pemahaman akan menjadi penentu tingkah laku di masa mendatang
– Setiap individu memiliki efikasi diri yang berbeda-beda pada situasi yang berbeda, tergantung pada:• Kemampuan yang dituntut oleh situasi yang berbeda• Kehadiran orang lain • Kondisi fisiologis• Emosional individu
3. Dinamika kepribadianMotivasi dapat berasal dari gambaran hasil pada
masa yang akan datang, dan harapan keberhasilan didasarkan pada pengalaman menetapkan dan mencapai tujuan-tujuan antara.
Manusia melakukan peningkatan performance tidak hanya ketika diberi penguat saja, akan tetapi dengan mengharap reinforsemen yg akan didapatnya nanti.
Penguat menurut bandura :
1. Penguat vikarius (vicarious reinforcement)
2. Penguatan yg ditunda (expectation reinforcement)
3. Tanpa penguat (beyond reinforcement)
Experimen bandura, babby doll
4. Perkembangan kepribadian
A. Belajar Melalui Observasi• Menurut Bandura kebanyakan orang belajar
terjadi tanpa reinforsemen yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata orang dapat dapat mempelajari respon baru dengan melihat respon orang lain, belajar tetap terjadi tanpa ikut melakukan hal yang yang dipelajari itu, dan model yang diamati juga tidak mendapat reinforsemen dari tingkah lakunya.
B. modelling• modelling bukan sekedar menirukan atau
mengulangi apa yang dilakukan orang model (orang lain), tetapi modelling melibatkan penambahan dan atau pengurangan tingkah laku yang teramati, menggenaralisir berbagai pengamatan sekaligus, melibatkan proses kognitif
C. Modelling tingkah laku baruMelalui modelling orang dapat memperoleh tingkah laku baru. Stimulus berbentuk tingkah laku model ditransformasi menjadi gambaran mental, dan yang lebih penting lagi ditransformasi menjadi simbol verbal yang dapat diingat kembali suatu saat nanti
D. Modelling mengubah tingkah laku lamaPertama, tingkah laku model yang diterima secara sosial dapat memperkuat respon yang sudah dimiliki pengamat. Kedua, tingkah laku model yang tidak diterima secara sosisl dapat memperkuat atau memperlemah pengamat untuk melakukan tingka laku yang tidak diterima secara sosial. Tergantung apakah tingkah laku model itu diganjar atau dihukum.
E. Modelling simbolik• Sebagian besar modelling tingkah laku
berbentuk simbolk. Film dan televisi menyajikan contoh tingkah laku yang tak terhitung yang mungkin mempengaruhi pengamatnya. Sajian itu berpotensi sebagai sumber model tingkah laku
F. Modelling kondisioning• Modelling ini banyak dipakai untuk mempelajari
respon emosional. Pengamat mengobservasi model tingkah laku emosional yang mendapat penguatan.
PENTING..........
Faktor yang menentukan seseorang belajar dari suatu model:
Faktor yang mempengaruhi
Pertama1. Karakteristik model.2. Cenderung menyukai model yg statusnya lebih
tinggi.3. Menyukai pribadi yg kompeten drpd yg tidak
menyukai pribadi yg kuat drpd lemahKedua4. Konsekuensi perilaku yg dimodelkan5. Semakin besar nilai yang diberikan pengamat, makin
besar nilai diserap
Proses-proses pembelajaran pemodelan
1. Perhatian (attention process)2. Representasi (representation
process)3. Peniruan tingkah laku model
(behavior production process)4. Motivasi dan penguatan (motivation
and reinforcement process)
Abnormalitas menurut teori belajar sosial
perlu dikembangkan efikasi diri, agar terjadi perubahan tingkah laku
Masalah pokok yang terjadi pada manusia adalah percaya bahwa dirinya tidak dapat menangani situasi tertentu
secara efektif
● Tingkah laku abnormal itu bisa dipengaruhi oleh:1. Faktor kognitif2. Proses neurofisiologis3. Pengalaman masa lalu yang mendapatkan penguatan4. Nilai fasilitatif dari lingkungan
Atas perhatiannya....
Terimakasihalias