Post on 12-Aug-2015
Diabetes Melitus
II.2 Uraian Bahan
a. Alkohol (Dirjen POM, 1995)
Nama resm : Aethanolum
Nama lain : Etanol
RM/BM : C2H5OH/46,07
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah
menguap dan bergerak ;bau khas; rasa
panas. Mudah terbakar dengan
memberikan nyala biru yang tidak
berasa
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam
kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung
dari cahaya, ditempat sejuk, jauh dari
nyala api.
. Kegunaan : Sebagai antiseptikum
b. Air Suling (Dirjen POM, 1995)
Nama resmi : Aquadestillata
Nama lain : Aqua,Air suling
RM/BM : H2O/18,02
Pemerian : cairan jernih,tidak berwarna,tidak
berbau, tidak mempunyai rasa
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : sebagai pelarut
c. Glibenklamin (Glibenklamida (Ditjen POM,1995)
Nama resmi : Glibenclamidum
Nama lain : Glibenklami
RM/BM : C23H28ClN3O5S/494,00
Pemerian : Serbuk hablur, putih atau hampir putih;
tidak berbau atau hampir berbau.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam
eter; sukar larut dalam etanol dan dalam
methanol; larut sebagian dalam
kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai obat anti diabetik
d. Glukosa (Dirjen POM, 1979)
Nama resmi : Dextrosum/Glukosa
Nama Lain : Glukosa
RM/BM : C¬6¬H¬12O6. H2 / 198,17
Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
atau butiran putih, tidak berbau; rasa
manis
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah
larut dalam air mendidih, agak sukar
larut dalametanol (95%)
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai induksi sumber gula
e. Metformin (Ditjen POM,1995)
Nama resmi : Metformini hydrochloridum
Nama lain : Metformin Hidroklorida
RM / BM : C4H11N5.HCl / 165,6
Pemerian : Serbuk hablur putih,tidak berbau atau
hampir tidak berbau,higroskopik
Kelarutan : Mudah larut dalam air,praktis tidak larut
dalam eter,sukar larut dalam etanol
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
f. Na.CMC (Dirjen POM, 1979 : 401)
Nama Resmi : Natrii Carboxymethylcellulosum
Nama Lain : Natrium karboksimetil selulos
Pemerian : Serbuk atau granul, putih, sampai krem,
Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air membentuk
larutan klorida, tidak larut dalam etanol,
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
eter (95%) P, dan dalam pelarut organik
lain
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup cepat
Kegunaan : Sebagai pelarut sampel
g. Betadine®, Povidon Iodum (Ditjen POM, FI IV 1995)
Nama Resmi : Povidoni Iodum
Nama Lain : Povidon Iodum
Pemerian : Serbuk amorf, coklat kekuningan,
sedikit berbau khas. Larutan bereaksi
asam terhadap kertas lakmus
Kelarutan : Larut dalam air dan dalam etanol,
praktis tidak larut dalam kloroform,
dalam karbon tetrakloridam dalam
eter, dalam heksana, dan dalam
aseton
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai antiseptik
II.3 Uraian Obat
a. Glibenklamin® (ISO, 2006), (Hardjasaputra, 2002)
Indikasi : Kontrol Hiperglikemia pada diabetes non
insulin dependen yang tidak dapat dikontrol
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
dengan diet dan biguanid,Sebagai pengganti
obat hipoglikemik oral yang lain (biguanid atau
sulfonilurea)disebabkan efek samping atau
kegagalan respon
Kontra Indikasi : Diabetes melitus dependen (tipe I),
Hiperglikemia berat dan serius (ketotik atau
non-ketotik) pada semua jenis diabetes (misal
pada penyakit akut atau koma),penyakit hati,
Gagal ginjal berat, kehamilan atau menyusui,
Gangguan fungsi adrenal, hipersensitifitas
terhadap obat dan operasi.
Efek Samping : Hipoglikemia merupakan efek samping
utama glibenklamid yang biasanya bersifat
ringan,tetapi kadang – kadang bisa bersifat
berat dan berkepanjangan. Dapat
menimbulkan efek samping saluran cerna
seperti mual,rasa tidak enak diperut atau
anoreksia. Reaksi alergi kulit seperti
Pruritus, eritema,Urtikaria,Ruam kulit
morbiliform atau makulo-papular dan
fotosensitivitas. Efek samping yang jarang
terjadi adalah ikterus kolestatik ringan,
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
lekopenia reversibel, trombositopenia,
pansitopenia,agranulositosis
Farmakodinamik : Glibenklamid mempunyai efek farmakologi
jangka panjang dan pendek seperti
golongan sulfonilurea pada umumnya.
Selama pengobatan jangka pendek,ia
meningkatkan sekresi insulin dari sel beta
pulau langerhans,sedangkan pada
pengobatan jangka panajang efek
utamanya adalah meningkatkan efek insulin
terhadap jaringan perifer dan penurunan
pengeluaran glukosa dari hati (efek ekstra
pankreatik)
Farmakokinetik : obat ini terikat pada protein serum,
dimetabolisme oleh hati dan diekskresikan
oleh hati atu ginjal
b. Metformin ® (ISO,2006)
Indikasi : Diabetes orang dewasa yang tidak
terkontrol dengan memuaskan oleh diet
dan obat lain,pengobatan utama dan
tambahan tunggal atau kombinasi
dengan insulin atau sulfonilurea
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
Kontra Indikasi : Komadiabetik dan ketoasidosis,
Gangguan fungsi ginjal yang serius,
penyakit hati kronis, kegagalan
jantung , Miokardial infark,
Alkoholism,Keadaan penyakit kronik
atau akut berkaitan dengan hipoksia
jaringan,laktat asidosis,hipersensitivitas
terhadap biguanid.
Efek Samping : Jarang terjadi gangguan saluran
cerna,bersifat reversibel pada saluran
lambung dan usus, termasuk
anoreksia, gangguan perut,mual,
muntah,rasa logam pada mulut dan
diare.
Farmakodinamik : Kerjanya untuk menurunkan glukosa
darah tidak tergantung pada adanya
fungsi pankreatik sel-sel B. Glukosa
tidak menurun pada subjek normal
setelah puasa satu malam,tetapi kadar
glukosa darah pasca prandial mereka
menurun selama pemberian biguanid.
Mekanisme kerja yang diusulkan
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
adalah stimulasi glikolisis secara
langsung dalam jaringan dengan
peningkatan eliminasi glukosa dari
darah, penurunan glukoneogenesis
hati, melambatkan absorbsi glukosa
dari saluran cerna dengan
peningkatan perubahan glukosa
menjadi laktat oleh enterosit dan
penurunan kadar glukagon plasma
(Katzung,2002).
Farmakokinetik : metformin memiliki waktu paruh 1,5 –
3 jam dan tidak terikat pada protein
plasma. Tidak dimetabolisme dan
diekskresikan oleh ginjal sebagai
senyawa aktif. Sebagai akibat
penyakatan glukoneogenesis
metformin,onat tersebut diduga
mengganggu ambilan asam laktat oleh
hati (Katzung,2002).
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
II.4 Uraian Hewan Coba
II.4.1 Klasifikasi
Mencit (Mus musculus) (Jasin,1987) :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Sub phyllum : Vertebrata
Class : Mamalia
Sub class : Theria
Ordo : Rodentia
Familia : Muridae
Genus : Mus
Species : Mus musculus
II.4.2 Karakteristik Mencit (Mus musculus) (Malole,1989) :
a. Mencit adalah hewan pengerat yang dapat berkembang
biak, mudah dipelihara dlam jumlah banyak.
b. Dapat hidup dalam berbagai iklim baik di dalam kandang
maupun secara bebas sebagai hewan liar, oleh karena itu
mencit banyak digunakan di laboratorium.
c. Mudah ditangani, memiliki sifat fotofobik (takut pada cahaya)
maka cenderung berkumpul sesamanya. Mereka lebih
efektif pada malam hari daripada siang hari karena
kehadiran manusia mengganggu dari aktifits mencit.
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
d. Mencit mencapai umur 2 - 3 tahun, dan jika sedang
menyusui akan mempertahankan sarangnya
e. Lama kehamilan 19 - 21 hari (4 - 12 ekor sekali lahir)
f. Mulai dikawinkan : jantan 50 hari dan betina 50 – 60 hari
g. Walaupun ukuran tubuh relatif kecil namun denyut
jantungnya 400/menit
h. Konsumsi oksigennya 1,7 ml/gr/hari
i. Luas permukaan tubuh 20 gram 36 cm2
j. Kecepatan respirasi/menit 136 – 216
k. Volume darah (% BB) : 7,5
l. Suhu tubuh (oC) 27,9 – 38,2
m. Tekanan darah 47/106
n. Volume tidal 0,15 ml
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat Yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam praktikum antidiabetes mellitus
adalah:
Alu
Batang pengaduk
Erlenmeyer 50 ml
Gelas piala 50 ml
Gelas ukur 50 ml
Glukometer
Jarum suntik 1 ml
Lap kasar
Lumpang
pipet tetes
sendok tanduk
spoit oral (kanula)
sudip
stopwatch
Timbangan analitik
Vial.
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
III.2 Bahan Yang Dipakai
Bahan yang dipakai dalam praktikum antidiabetes mellitus
adalah :
Aquadest
Betadine
Glibenklamid
Glukosa 10 %
Glukovance®
Kapas
kertas timbang
Na CMC 1 %
tissue.
III.3 Hewan Coba
Mencit (Mus musculus)
III.4 Cara kerja
III.4.1 Pemilihan dan pemeliharaan Hewan coba
1. Dipilih hewan coba yang sehat (tidak cacat dan sakit)
2. Mencit dipuasakan kurang lebih 8 jam
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
3. Sehari sebelum diberi perlakuan, berat badan mencit
ditimbang dan dibagi dalam beberapa kelompok
berdasarkan jenis obat yang akan diberikan
4. Mencit diberi tanda dan dicatat berat badannya
III.4.2 Penyiapan bahan
1. Na CMC 1% b/v
a. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
b. Ditimbang dengan seksama 1 gram Na CMC lalu
didispersikan dengan air hangat sedikit demi sedikit
sebanyak 100 ml.
c. Kemudian digerus hingga Na CMC tersebut larut dengan
air hangat dan diperoleh larutan yang jernih dan
ditambahkan dengan 100 ml air dingin
d. Disimpan dalam lemari es sehari 1 x 24 jam sebelum
digunakan
2. Glukosa 10 % b/v
a. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
b. Ditimbang glukosa 10 gram , kemudian dilarutkan dalam
air panas hingga terbentuk larutan
c. Ditambahkan dengan aquades hingga volume larutan
mencapai 100 ml
d. Disimpan dalam lemari es
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
3. Obat DM
a. Glibenklamid
1) Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
2) Ditimbang glibenklamid 7.897 mg dilarutkan dalam 10
ml Na CMC
3) Digerus dalam lumpang dan ditambahkan dengan
larutan Na CMC sedikit demi sedikit, hingga obat larut
4) Dimasukkan dalam labu takar dan dicukupkan hingga
10 ml dan dihomogenkan.
b. Glucovance®
1) Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
5) Ditimbang glucovance 35,73 mg dilarutkan dalam 10
ml Na CMC
2) Dimasukkan dalam lumping dan digerus kemudian
ditambahkan dengan larutan Na CMC sedikit demi
sedikit hingga obat tersebut larut, dimasukkan dalam
labu takar 10 ml
3) Dicukupkan volumenya hingga 10 ml dan
dihomogenkan.
III.4.3 Perlakuan hewan coba
1. Diambil seekor mencit
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
2. Dipuasakan mencit tersebut
3. Diukur kadar glukosa puasanya
4. Diinduksi dengan glukosa 10%
5. Diukur kembali kadar glukosa setelah induksi
6. Diberikan obat, mencit pertama diberikan Na CMC 1%, mecit
kedua diberikan glucovance dan mencit ketiga diberikan
dengan glibenclamid
7. Diukur kembali kadar glukosa darahnya tiap interval waktu
15 menit.
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406
Diabetes Melitus
RAHMA NURMALASARI BAYU PUTRA S.Farm,Apt150 2010 406