Post on 04-Aug-2015
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi ------------------------------------------------------------------------------- i
Kata Pengantar ------------------------------------------------------------------------ ii
Bab I Pendahuluan -------------------------------------------------------------- 1
Bab II Macam-macam Penyakit Menular Cacar ------------------------------ 3
1. Cacar Air -------------------------------------------------------------- 3
2. Cacar Ular ------------------------------------------------------------- 4
3. Cacar Monyet --------------------------------------------------------- 5
Cara Penularan Penyakit Cacar ----------------------------------------- 6
Tanda dan Gejala Penyakit Cacar -------------------------------------- 6
Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar ------------------------- 7
Bab III Penutup --------------------------------------------------------------------- 11
Page | i
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmatNya kami sebagai penulis sangat bahaagia sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan.
Masa depan keperawatan mejanjikan perubahan dinamik dan tantangan berkelanjutan. Perawat masa datang membutuhkan dasar pengetahuan luas untuk memberikan perawatan yang professional. Peran perawat meliputi memilih arahan dalam memberikan praktek keperawatan kesehatan secara nasional. Di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, penyakit cacar air masih sering dianggap remeh, meski bisa sembuh sendiri, sesungguhnya perlu untuk mewaspadai kompliksinya.
Makalah ini ditulis nutuk memberikan wawasan dan penjelasan tentang penyakit cacar air, bagaimana proses penularannya,, kapan masa inkubasinya, apa gejalanya, siapa saja yang rentan, dan bagaimana pencegahannya.
Penulis sadar bahwa dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan, untuk itu kami mengharapkan kepada pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat memberikan sumbangsihnya berupa kritik dan sarannya demi kesempurnaan makalah ini.
Jayapura, 31 Oktober 2012
Penulis
Page | 2
BAB I
PENDAHULUAN
Cacar
Penyakit cacar dalam bahasa medis disebut variola, sedangkan dalam bahasa
Inggris disebut small pox. Penyakit yang disebabkan oleh virus poks (pox virus) ini
sudah ada sejak berabad-abad yang lalu dan sangat mudah menular. Gejala yang
terjadi bagi yang terinfeksi adalah demam, dan muncul gelembung-gelembung berisi
nanah secara serentak di kulit daerah wajah, tangan, kaki, dan akhirnya seluruh tubuh.
Penyakit ini kerap berakibat fatal, terutama bila mengenai bayi atau lanjut usia. Bagi
yang bisa sembuh pun, akan memberikan bekas di kulit berupa bopeng-bopeng.
Untungnya, penyakit ini sudah tidak ada lagi dunia. Di abad 19, seluruh dunia
berupaya memberantas penyakit ini dengan imunisasi. Di wilayah Indonesia,
imunisasi cacar telah dilakukan sejak tahun 1856, oleh Pemerintahan Hindia,
Belanda. Setelah proses yang panjang dan penuh kerja keras, akhirnya penyakit ini
tidak ditemukan lagi di Indonesia sejak tahun 1974 dan selanjutnya WHO
menetapkan Indonesia bebas dari cacar. Berkat kerjasama seluruh dunia, akhirnya
tahun 1980 pun dunia dinyatakan sudah bebas dari penyakit cacar.
Penyakit Cacar atau yang disebut sebagai ‘Herpes’ oleh kalangan medis adalah
penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung
berisi air secara berkelompok. Penyakit Cacar atau Herpes ini ada 2 macam golongan,
Herpes Genetalis dan Herpes Zoster.
Page | 1
Herpes Genetalis adalah infeksi atau peradangan (gelembung lecet) pada kulit
terutama dibagian kelamin (vagina, penis, termasuk dipintu dubur/anus serta pantat
dan pangkal paha/selangkangan) yang disebabkan virus herpes simplex (VHS),
Sedangkan Herpes Zoster atau dengan nama lain ’shingles’ adalah infeksi kulit yang
disebabkan oleh virus varicella-zoster yang menimbulkan gelembung cairan.
Page | 2
BAB II
MACAM-MACAM PENYAKIT MENULAR CACAR
1. Cacar Air
Cacar air, walaupun namanya mirip dengan cacar, merupakan penyakit yang
berbeda. Cacar air, dalam bahasa medisnya disebut varisela, dan dalam bahasa
Inggris dinamai chicken pox. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang bernama virus
varisela-zoster.
Serupa dengan cacar, gejala yang muncul sama-sama ada demam. Akan tetapi
perbedaan terdapat pada gelembung yang muncul kecil-kecil dan tidak serentak, yang
dimulai dari bagian tubuh penderita lalu menjalah ke anggota tubuh lainnya. Secara
umum, penyakit cacar air ini jauh lebih ringan dan tidak seberbahaya penyakit cacar.
Vaksinasi penyakit ini sesungguhnya sudah ada cukup lama, namun hingga kini
belum banyak dilakukan di Indonesia. Vaksinasi cacar air sampai hari ini belum
menjadi bagian dari program imunisasi dasar yang diwajibkan, mengingat biayanya
yang masih mahal sehingga tidak semua orang mampu menjangkaunya. Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI) saat ini menjadwalkan pemberian imunisasi cacar air
ini bagi anak usia 10 tahun ke atas, bila memang belum terkena cacar air. Namun jika
dikehendaki dan memang mampu, vaksin sudah boleh diberikan setelah usia 1 tahun,
dan diulang 10 tahun kemudian untuk melindunginya saat dewasa.
Page | 3
2. Cacar Ular
Walaupun namanya cacar ular, penyakit ini tidak disebabkan oleh ular. Cacar
ular adalah nama awam untuk penyakit Herpes Zoster. Penyakit ini merupakan
bentuk reaktivasi penyakit cacar air (varisela) yang pernah diderita seseorang
sebelumnya.
Perlu diketahui, bila seseorang terkena infeksi virus varisela-zoster untuk
pertama kali, maka akan timbul penyakit cacar air. Setelah sembuh, virus tersebut
tidaklah musnah seluruhnya dari tubuh penderita, melainkan berdiam di dalam tubuh
penderita, tepatnya di ganglion saraf tepi penderitanya. Virus yang berdiam dalam
tubuh penderita ini dapat sewaktu-waktu muncul kembali dan menyebabkan penyakit
yang dinamai Herpes Zoster.
Ada mitos yang mengatakan, bila deretan gelembung muncul dari kedua sisi
tubuh, dan kedua ujungnya bertemu, maka akan fatal akibatnya. Mitos ini tidaklah
tepat, namun ada unsur benarnya juga. Yang jelas, deretan gelembung memang
umumnya muncul hanya di salah satu sisi saja. Bila sampai muncul di kedua sisi,
berarti infeksi yang terjadi sangat berat, dan daya tahan tubuh penderita dalam
keadaan sangat lemah dan buruk. Tentunya kondisi fisik yang demikian ini memang
memiliki risiko yang bisa berakibat fatal. Walaupun jarang, kasus seperti ini dapat
dijumpai pada penderita yang mendapat terapi imunosupresan (penekanan sistem
kekebalan tubuh) dosis tinggi dalam jangka panjang atau pada penderita HIV / AIDS.
Page | 4
3. Cacar Monyet
Istilah cacar monyet memang relatif tidak sepopuler istilah cacar lainnya yang
telah disebutkan di atas. Penyakit ini nama ilmiahnya adalah impetigo bulosa, atau
ada pula yang menamakan impetigo vesikulo-bulosa. Berbeda dengan jenis cacar
lainnya yang disebabkan karena infeksi virus, cacar monyet ini disebabkan oleh
bakteri Staphylococcus aureus.
Secara klinis, penderita tidak mengalami demam ataupun gejala umum seperti
pada cacar air ataupun herpes zoster. Gejala yang didapatkan adalah adanya
gelembung yang munculnya terutama di ketiak, dada, dan punggung. Gelembung
yang muncul ini cepat pecah dan jumlahnya tidak begitu banyak, namun kerap kali
disertai pula oleh miliaria (biang keringat).
Penyakit ini memang tidaklah seberat penyakit lainnya, karena terbatas pada
lapisan kulit saja. Namun tentunya tidak berarti tidak perlu diobati. Apalagi karena
yang menjadi penyebab adalah bakteri, yang untuk memusnahkannya diperlukan obat
antibiotika yang dioleskan pada tempat yang terkena.
Ada yang mengatakan, penyakit ini disebut cacar monyet, sebab kelainan yang
tampak di kulit memang bagi orang awam sedikit banyak mirip dengan penyakit
cacar. Sedangkan asal usul dikaitkan dengan monyet,konon karena umumnya kulit
terasa gatal sekali dan kerap menyebabkan penderitanya menggaruk-garuk tubuhnya
terus menerus (seperti monyet.)
Page | 5
• Cara Penularan Penyakit Cacar (Herpes)
Secara umum, seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak
langsung. Namun pada herpes zoster, seperti yang terjadi pada penyakit cacar
(chickenpox), proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan
sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Pada penyakit Herpes Genitalis
(genetalia), penularan terjadi melalui prilaku sex. Sehingga penyakit Herpes genetalis
ini kadang diderita dibagian mulut akibat oral sex. Gejalanya akan timbul dalam masa
7-21 hari setelah seseorang mengalami kontak (terserang) virus varicella-zoster.
Seseorang yang pernah mengalami cacar air dan kemudian sembuh, sebenarnya
virus tidak 100% hilang dari dalam tubuhnya, melainkan bersembunyi di dalam sel
ganglion dorsalis sistem saraf sensoris penderita. Ketika daya tahan tubuh (Immun)
melemah, virus akan kembali menyerang dalam bentuk Herpes zoster dimana gejala
yang ditimbulkan sama dengan penyakit cacar air (chickenpox). Bagi seseorang yang
belum pernah mengalami cacar air, apabila terserang virus varicella-zoster maka tidak
langsung mengalami penyakit herpes zoster akan tetapi mengalami cacar air terlebih
dahulu.
• Tanda dan Gejala Penyakit Cacar (Herpes)
Tanda dan gejala yang timbul akibat serangan virus herpes secara umum adalah
demam, menggigil, sesak napas, nyeri dipersendian atau pegal di satu bagian rubuh,
munculnya bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya membentuk sebuah
gelembung cair. Keluhan lain yang kadang dirasakan penderita adalah sakit perut.
Page | 6
Proses penularan bisa melalui bersin, batuk, pakaian yang tercemar dan
sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah. Nah, upayakan sebisa mungkin
menghindari hal-hal tersebut.penularan virus cacar a/ lewat udara.. artinya udara aja
bisa nular apalagi sentuhan.. penularan terjadi dari sebelum orang yg terkena belum
bergejala, sampai kurang lebih pas dah jadi koreng.. pas bintil2nya baru meletus2 a/
keadaan paling menular.. tapi gak semua orang pasti kena cacar kalo terjangkit virus
ini.. semua tergantung 3 faktor:
1. Daya tahan tubuh
2. Jumlah Virus yg masuk
3. Lama kontak dengan penderita
4. Penanggulangan Penyakit Cacar
• Penanganan dan Pengobatan Penyakit Cacar (Herpes)
Pada penderita penyakit cacar hal yang terpenting adalah menjaga gelembung
cairan tidak pecah agar tidak meninggalkan bekas dan menjadi jalan masuk bagi
kuman lain (infeksi sekunder), antara lain dengan pemberian bedak talek yang
membantu melicinkan kulit. Penderita apabila tidak tahan dengan kondisi hawa
dingin dianjurkan untuk tidak mandi, karena bisa menimbulkan shock.
Obat-obatan yang diberikan pada penderita penyakit cacar ditujukan untuk
mengurangi keluhan gejala yang ada seperti nyeri dan demam, misalnya diberikan
paracetamol. Pemberian Acyclovir tablet (Desciclovir, famciclovir, valacyclovir, dan
Page | 7
penciclovir) sebagai antiviral bertujuan untuk mengurangi demam, nyeri, komplikasi
serta melindungi seseorang dari ketidakmampuan daya tahan tubuh melawan virus
herpes. Sebaiknya pemberian obat Acyclovir saat timbulnya rasa nyeri atau rasa
panas membakar pada kulit, tidak perlu menunggu munculnya gelembung cairan
(blisters).
• Pengobatan penyakit cacar berfokus pada keluhan yang timbul, misalnya demam,
menggigil, nyeri dipersendian, bintik kemerahan pada kulit yang akhirnya
membentuk sebuah gelembung cair.
Obat yg seharusnya diberikan :
1. Paracetamol tablet
2. Acyclovir tablet
3. Bedak Talek
4. Vitamin Neurobian/neuroboran
Hindari makanan yg memang anda alergi bila memakannya, terutama yg
menyebabkan gatal agar tidak bertambah gatal pada gelembung cacar. Lainnya tidak
ada pantangan khusus, bahkan harus meningkatkan konsumsi makanan bergizi untuk
perbaikan daya tahan tubuh.
Keguguran tidak ada hubungannya dengan herpes (cacar). Herpes disebabkan
oleh virus yang masuk melalui sentuhan kulit, bersin, batuk, pakaian yang tercemar
Page | 8
dan sentuhan ke atas gelembung/lepuh yang pecah, serta prilaku sex (ML, oral sex)
seperti pada herpes genetalis.
Cacar pada bayi umumnya tidak menimbulkan komplikasi, dapat sembuh
dengan perbaikan daya tahan tubuh (pemberian vitamin). Namun demikian gejala
demam dan gatal menjadi perhatian kita tentunya.
Anak Anda dapat diberikan (puyer) zovirax (obat yang kandungannya Acyclovir).
*Tablet Acyclovir 20 mg per kg berat badan 4x/hari.
Oleskan Salep zovirax dan bedak salicyl pagi dan sore setelah mandi.
Berikan penurun demam (syrup paracetamol) sesuai dosis petunjuk pada kotak
obat.
Anak Anda dapat dimandikan dengan air mandi dicampur PK (Kalium
Permanganat) atau dettol supaya bersih dari kuman yang menempel dan anak akan
merasa segar.
Sedangkan seseorang yang sudah pernah terkena penyakit cacar air, akan
dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. Penyakit ini bisa menghinggapi anak-
anak maupun dewasa. Berikut ini adalah Tips melakukan perawatan terhadap
penderita cacar air:
1. Mengganti baju penderita setiap hari.
2. Menaburkan bedak anti gatal pada bagian tubuh yang terkena cacar air untuk
mengurangi rasa gatal dan agar ruam cepat menajdi kering.
Page | 9
3. Memisahkan penderita dengan orang sehat agar cacar air tidak menular kepada
orang lain.
4. Mandi dengan air hangat yang telah dicampur dengan obat anti gatal setiap hari.
5. Memotong kuku agar tidak menggaruk ruam-ruam pada kulit sehingga tidak
timbul infeksi baru.
Page | 10
BAB III
PENUTUP
1. Sikap Kita
Lingkungan yang kurang terpelihara akan gampang sekali untuk terkena
penyaki bagi para pendunduknya, terutama Penyakit Menular.
Agar semua yang kita takutkan selama ini tidak menimpa kita dan penduduk
yang lain, maka alangkah lebih baiknya kita sama-sama menjaga lingkungan hidup
kita, karena tidak ada yang membersihkannya, kecuali dengan usaha kita agar tidak
terjadi penyakit yang dapat menular ke semua penduduk.
Mari kita sama-sama menjaga hidup dan lingkungan hidup ini senantiasa selalu
bersih dan terjaga dari hal-hal yang tak diinginkan. Buanglah sampah pada
tempatnya, agar tidak menimbulkan penyakit yang dapat membahayakan hidup dan
kehidupan kita dan masih banyak lagi hal-hal positif yang dapat dilakukan untuk
mencegah terjangkitnya penyakit yang menular pada masyarakat kita.
Page | 11
TUGAS KAJIAN SOSIAL
PENYAKIT CACAR
Disusun Oleh :
EKA SAFITRI HANDAYANI
Kelas : X-8
SMA NEGERI 2 JAYAPURA
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
Page | 1