Post on 30-Oct-2020
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS
PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Yoga Dharmawan
NIM: 091134010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS
PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Yoga Dharmawan
NIM: 091134010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS
PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Oleh:
Yoga Dharmawan
NIM: 091134010
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
Drs. YB. Adimassana, M.A. Tanggal, 11 Agustus 2016
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS
PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Yoga Dharmawan
NIM: 091134010
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 31 Agustus 2016
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.
.....................
Sekretaris : Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd.
.....................
Anggota 1 : Drs. YB. Adimassana, M.A.
.....................
Anggota 2 : Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum.
.....................
Anggota 3 : Laurensia Aptik Evanjeli, S.Psi., M.A.
.....................
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Rohandi, Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Hasil karyaku ini kupersembahkan untuk:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya padaku
2. Bapak, ibu dan adikku tercinta yang sudah memberikan semangat dan doa
3. Teman-teman PGSD USD kelas A angkatan 2009 yang selalu memberikan
semangat dan dukungan
4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Jangan menunggu hingga hari esok karena itu masih misteri”
(Anonim)
“Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya
didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya”
(Abraham Lincoln)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis
ini memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Penulis
Yoga Dharmawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Yoga Dharmawan
NIM : 091134010
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA
SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Agustus 2016
Yang Menyatakan
Yoga Dharmawan
NIM: 091134010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA
SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
Yoga Dharmawan
Universitas Sanata Dharma
2016
ABSTRAK
Masalah yang ditemukan di kelas IV SDN 3 Cawas adalah rendahnya
keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Tujuan dari
penelitian ini adalah a) mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan prestasi
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; b)
meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPS; c) meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dengan 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah kelas IV SDN 3 Cawas tahun
pelajaran 2015/2016. Objek penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar
pada mata pelajaran IPS kelas IV kompetensi dasar “Mengenal pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara wawancara, observasi, dan tes. Instrumen yang digunakan
berupa teknik non tes dengan lembar pengamatan dan teknik tes dengan soal
pilihan ganda. Analisis data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan 1) upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa adalah menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan langkah-langkah a) pembagian
kelompok; b) penyampaian materi; c) diskusi di kelompok ahli; d) sharing di
kelompok asal; e) evaluasi individual; 2) penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini
ditunjukkan oleh peningkatan persentase jumlah siswa yang berkeaktifan tinggi
dari kondisi awal 0%, menjadi 48% pada siklus 1, dan menjadi 70% pada siklus 2;
3) penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan nilai rata-rata kelas
dan persentase ketuntasan siswa, dari kondisi awal nilai rata-rata kelas 63,82
dengan persentase ketuntasan 41,18%, menjadi 66,52 dengan persentase
ketuntasan 52,17% pada siklus 1, dan menjadi 76,96 dengan persentase
ketuntasan 86,96 % pada siklus 2.
Kata kunci: model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, keaktifan belajar,
prestasi belajar, ilmu pengetahuan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
INCREASED ACTIVITY AND LEARNING ACHIEVEMENT OF IPS IN 4th
GRADE CAWAS 3 KLATEN ELEMENTARY SCHOOL USING
COOPERATIVE LEARNING JIGSAW MODEL
Yoga Dharmawan
Sanata Dharma University
2016
ABSTRACT
The problems found in 4th grade at SDN 3 Cawas were the low activity
and student achievement in social studies learning. The purpose of this study
were: a) describe the efforts to increase the students activity danthe students
achievement using cooperative learning model jigsaw; b) enhance the activity of
students in social studies learning; c) improve the student achievement in social
studies learning.
This research was a classroom action research conducted by two cycles.
The subjects of this research was the students of 4th grade at SDN 3 Cawas with
the school year 2015/2016. The object of this study was the activity and learning
achievement of students in social studies of 4th grade at SDN 3 Cawas with the
basis of competence "Knowing the importance of cooperatives in improving the
welfare of the community". The data collection was done by interview, observation
and tests. This research use the form of non-test techniques with observation
sheets and technical tests with multiple choice questions as the instruments. And
analysis of data used qualitative and quantitative techniques.
The results showed that 1) the efforts to enhance the activity and student
achievement in social studies was used the cooperative learning model jigsaw
with steps a) division of the group; b) delivery of material; c) expert group of
discussions; d) sharing in the home group; e) individual evaluation; 2) the used of
cooperative learning model jigsaw can improve students learning activeness. This
was showed by the increase in the percentage of students activity was higher than
the initial conditions, it from 0% to 48% in cycle 1, and to 70% in cycle 2; 3) the
use of cooperative learning model jigsaw can improve the student achievement.
This was showed by the increase of the average mark of the class and the
percentage of completeness of students, from the initial conditions of the class
average mark was 63.82 with the percentage of completeness 41.18%, to 66.52
with the percentage of completeness 52.17% in cycle 1, and be a percentage of
completeness 76.96 with 86.96% in cycle 2.
Keywords: cooperative learning jigsaw model, learning activity, learning
achievement, social study.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa telah
melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN KEAKTIFAN
DAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 3 CAWAS
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW”
ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata I Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan,
bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap
hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., Wakil Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4. Drs. YB. Adimassana, M.A., dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, masukan yang sangat bermanfaat dan memotivasi penulis
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
5. Eny Riyanti, S.Pd., Kepala Sekolah SDN 3 Cawas yang telah memberikan
dukungan serta ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SDN 3
Cawas.
6. Jumadi, S.Pd.SD., guru mata pelajaran IPS kelas IV SDN 3 Cawas yang
telah bekerja sama serta memberikan waktu dan tenaganya
7. Siswa kelas IV SDN 3 Cawas, yang bersedia bekerja sama dalam
penelitian ini.
8. Bapakku Antonius Maruta, ibuku ER. Ngatini, S.Pd. dan adikku Janise
Chalista, yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan dan
bimbingan kepada penulis.
9. Teman-teman (Icha, Jani, Aris, Vitalis, Piwi) yang selalu berbagi
pengetahuan, semangat dan keceriaan kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Teman-teman PGSD USD kelas A angkatan 2009 yang selalu memberikan
inspirasi dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
11. Sekretariat PGSD yang selalu membantu dalam hal administrasi dan
segala keperluan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan
karya ilmiah ini. Untuk itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari
semua pihak. Besar harapan penulis semoga semoga karya ilmiah ini bermanfaat
bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma khususnya dan bagi semua pihak
yang membutuhkan pada umumnya.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR........................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5
E. Definisi Operasional ................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7
A. Kajian Pustaka.......................................................................................... 7
1. Keaktifan Belajar .................................................................................. 7
2. Prestasi Belajar ................................................................................... 10
3. Pembelajaran Kooperatif .................................................................... 13
4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................................. 17
5. Hakikat IPS ........................................................................................ 20
B. Materi yang Diteliti ................................................................................ 22
C. Penelitian Relevan .................................................................................. 23
D. Kerangka Berpikir .................................................................................. 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Hipotesis Tindakan ................................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 27
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 27
B. Setting Penelitian .................................................................................... 28
C. Desain Penelitan ..................................................................................... 30
D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 37
E. Analisis Data .......................................................................................... 44
F. Indikator Keberhasilan ............................................................................ 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 47
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 47
1. Pra Siklus ........................................................................................... 47
2. Siklus 1 .............................................................................................. 49
3. Siklus 2 .............................................................................................. 54
B. Pembahasan ............................................................................................ 59
1. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa ............... 59
2. Peningkatan Keaktifan ...................................................................... 60
3. Peningkatan Prestasi Belajar ............................................................. 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 65
A. Kesimpulan ............................................................................................ 65
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 66
C. Saran ...................................................................................................... 67
DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 68
LAMPIRAN ...................................................................................................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Jadwal Penelitian ................................................................................. 29
Tabel 2 : Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa .................................................. 39
Tabel 3 : Kriteria Penilaian Keaktifan siswa ....................................................... 39
Tabel 4 : Kisi-kisi Soal Siklus 1 ......................................................................... 41
Tabel 5 : Kisi-kisi Soal Siklus 2 ......................................................................... 41
Tabel 6 : Hasil Validasi Soal............................................................................. 43
Tabel 7 : Kriteria Reliabilitas Item Tes ............................................................... 43
Tabel 8 : Kriteria Keberhasilan Penelitian .......................................................... 46
Tabel 9 : Nilai Keaktifan Belajar Siswa pada Pra Siklus ..................................... 48
Tabel 10 : Daftar Nilai Ulangan IPS Kelas IV Semester 2 SDN 3 Cawas ............ 49
Tabel 11 : Peningkatan Keaktifan Siswa pada Siklus 1 ....................................... 52
Tabel 12 : Data Nilai Tes Tertulis pada Siklus 1 .................................................. 53
Tabel 13 : Peningkatan Keaktifan Siswa pada Siklus 2 ....................................... 57
Tabel 14 : Data Nilai Tes Tertulis pada Siklus 2 .................................................. 58
Tabel 15 : Persentase Jumlah Siswa yang Berkeaktifan Tinggi ........................... 60
Tabel 16 : Perbandingan Nilai Rata-rata dan Persentase Ketuntasan ................... 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Model Jigsaw (Trianto, 2009:74) ..................................................... 19
Gambar 2. Literatur Map Penelitian Relevan ...................................................... 24
Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Taggart........................ 28
Gambar 4. Grafik Perbandingan Persentase Jumlah Siswa Berkeaktifan Tinggi .. 61
Gambar 5. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa .................................................. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ...................................................................... 71
Lampiran 2 RPP Siklus 1 ................................................................................... 73
Lampiran 3 RPP Siklus 2 ................................................................................... 78
Lampiran 4 Materi Pembelajaran Siklus 1 .......................................................... 83
Lampiran 5 Soal Diskusi dan Kunci Jawaban ..................................................... 89
Lampiran 6 Hasil Diskusi Siswa Siklus 1 dan 2 .................................................. 96
Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal Siklus 1 .................................................................... 98
Lampiran 8 Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Siklus 1 ............................. 99
Lampiran 9 Hasil Jawaban Siswa Siklus 1 ........................................................ 104
Lampiran 10 Materi Pembelajaran Siklus 2 ...................................................... 108
Lampiran 11 Kisi-Kisi Soal Siklus 2 ................................................................ 115
Lampiran 12 Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Siklus 2 ........................ 116
Lampiran 13 Hasil Jawaban Siswa Siklus 2 ...................................................... 122
Lampiran 14 Lembar Pengamatan Penilaian Keaktifan Siswa .......................... 127
Lampiran 15 Kriteria Penilaian Keaktifan Siswa .............................................. 128
Lampiran 16 Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa.............................................. 129
Lampiran 17 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Instrumen Tes .......................... 134
Lampiran 18 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabiltas Instrumen Tes ....................... 138
Lampiran 19 Foto Penelitian ............................................................................ 139
Lampiran 20 Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 141
Lampiran 21 Surat Keterangan Penelitian......................................................... 142
Lampiran 22 Daftar Riwayat Hidup.................................................................. 143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu dari lima mata pelajaran pokok
yang dipelajari oleh siswa. Pembelajaran IPS identik dengan materi sosial dan
bersifat hafalan. Konsep IPS yang dipelajari oleh siswa merupakan ragam
fenomena sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari IPS
siswa belajar tentang kepekaan terhadap suatu masalah sosial di lingkungannya,
diantaranya siswa mampu menumbuhkembangkan cara berfikir, berperilaku dan
bersikap aktif dalam individu, masyarakat dan negara. IPS juga mengajarkan
kepada siswa tentang kepekaan terhadap sesuatu masalah sosial yang terjadi di
lingkungannya. Melihat tuntutan tersebut maka seorang pendidik sebaiknya
memperhatikan metode pembelajaran yang digunakan, penggunaan alat peraga
yang sesuai dengan materi, serta mampu memotivasi siswa untuk terlibat aktif
dalam kegiatan pembelajaran IPS sehingga hasil yang diperoleh dapat optimal.
Kenyataan yang terjadi di lapangan berbeda dengan apa yang diharapkan
peneliti yaitu siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dan hasil prestasi siswa
yang baik. Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap guru
kelas IV SDN 3 Cawas ditemukan bahwa siswa tidak terlibat aktif dalam
pembelajaran. Hal ini terbukti ketika guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok. Terdapat sebagian siswa yang bermain dan tidak ikut mengerjakan soal
yang diberikan oleh guru sehingga kondisi kelas menjadi tidak kondusif untuk
kegiatan pembelajaran. Selain itu, terdapat jarak antara siswa putra dan putri yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
menyulitkan guru untuk membuat kelompok yang heterogen. Siswa juga memiliki
sikap yang pasif ketika guru menjelaskan materi ajar. Hal ini berdampak pada
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang sedang diajarkan terutama pada
pembelajaran IPS.
Sekolah telah menyediakan beberapa media pembelajaran IPS yang bertujuan
meningkatkan keaktifan siswa, di antaranya gambar-gambar fenomena sosial, bola
dunia dan peta namun media tersebut tidak digunakan secara optimal oleh guru.
Pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi salah satu
penyebab kurangnya keaktifan siswa untuk mengikuti pembelajaran. Berdasarkan
dari hasil observasi di kelas, pembelajaran masih cenderung dengan metode
ceramah dan penugasan sehingga siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran.
Selain itu, guru lebih fokus terhadap siswa yang terlihat aktif dalam merespon
dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Proses pembelajaran
seringkali didominasi dengan kegiatan siswa mencatat materi bukan diisi dengan
kegiatan yang melibatkan peran aktif siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Selain keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS, peneliti juga melakukan studi
dokumen terkait nilai siswa pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 2014/2015 pada
kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat”, yaitu terdapat 58,82% siswa memperoleh nilai di
bawah KKM dan 41,18% siswa memperoleh nilai di atas KKM, dengan standar
KKM 70. Melihat kondisi tersebut, nampak jelas bahwa rendahnya keaktifan
siswa dan prestasi belajar dalam pembelajaran IPS.
Guna mencapai tujuan pembelajaran secara optimal maka perlu dilakukan
inovasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
siswa salah satu diantaranya dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw dapat mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam
berkomunikasi dan berdiskusi di dalam kelas.
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif
yang dilaksanakan dengan membagi siswa menjadi kelompok asal dan kelompok
ahli, yang terdiri dari 4-5 orang dengan memperhatikan heterogen dari setiap
anggota kelompok, setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk
mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan
materi kepada anggota kelompok lainnya. Hal ini sejalan dengan pendapat
Aronson, Wilson, dan Akert (dalam Jacobsen, 2009:236) bahwa pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu jenis pembelajaran koperatif yang
menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil untuk menyelidiki suatu
topik pada hakikatnya merupakan metode pembelajaran kooperatif yang berpusat
pada siswa.
Berdasarkan masalah yang ditemukan oleh peneliti, peneliti menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa. Penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran IPS dengan
standar kompetensi “Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan
kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi” dan kompetensi
dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas semester genap tahun ajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas
IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016 menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?
2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran
2015/2016?
3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kompetensi
dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPS Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3
Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS
Kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran
2015/2016 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS Kompetensi
dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016 melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengalaman dan wawasan baru dalam menerapkan
pembelajaran yang inovatif bagi siswa, khususnya menggunakan
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran IPS.
3. Bagi Guru
Guru dapat meningkatkan dan menambah daya kreatifitas serta
pengalaman dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
4. Bagi Sekolah
Penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan untuk menambah satu
bacaan bagi guru-guru sebagai contoh penelitian tindakan kelas yang dapat
meningkatkan kekatifan dan prestasi belajar siswa.
E. Definisi Operasional
1. Keaktifan belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa untuk melakukan
segala sesuatu yang berhubungan dengan pembelajaran atas inisiatif
sendiri tanpa ada perintah dari orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dan didapat oleh seseorang
setelah melakukan kegiatan tertentu dengan usahanya sendiri.
3. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah pembelajaran dalam kelompok
kecil (asal dan ahli) dengan memberikan tanggung jawab pada setiap anak.
4. Siswa SD adalah siswa SDN 3 Cawas kelas IV semester genap tahun
pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 23 siswa.
5. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu yang
mempelajari gejala masalah sosial, ragam fenomena, kehidupan sosial
dalam lingkungan masyarakat luas yang memuat aspek-aspek budaya,
ekonomi, dan politik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Keaktifan Belajar
a. Pengertian Keaktifan Belajar
Keaktifan berasal dari kata dasar aktif dan mendapat imbuhan ke- dan -
an. Aktif sendiri berarti giat (bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan berarti
kegiatan, kesibukan (Poerwadarminta, 1984:26). Dalam penelitian ini yang
dimaksudkan dengan keaktifan ialah keaktifan belajar siswa. Dimyati dan
Mudjiono (1999:44-51) menyatakan bahwa keaktifan adalah “Dimana anak
mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan
aspirasinya sendiri”. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak
bisa dilimpahkan kepada orang lain, belajar hanya mungkin terjadi apabila anak
aktif mengalami sendiri.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa keaktifan
adalah melakukan segala sesuatu dengan inisiatif sendiri tanpa perintah dari orang
lain.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat dirangsang dan
mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih untuk berfikir
kritis dan serta dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari. Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya keaktifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
siswa dalam proses pembelajaran. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Martinis,
2007:84) faktor-faktor tersebut diantaranya:
1) Memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa, sehingga
mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2) Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada siswa).
3) Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.
4) Memberikan stimulus (masalah topik dan konsep yang akan
dipelajari).
5) Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.
6) Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
7) Memberi umpan balik (feed back)
8) Melakukan tagihan-tagihan kepada siswa berupa tes, sehingga
kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.
9) Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pelajaran.
c. Indikator Keaktifan Belajar Siswa
Menurut Erna (2009), keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari:
1) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru
2) Kerjasamanya dalam kelompok
3) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok
ahli
4) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok
asal
5) Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kelompok
6) Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat
7) Memberi gagasan yang cemerlang
8) Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang
9) Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain
10) Memanfaatkan potensi anggota kelompok
11) Saling membantu dan menyelesaikan masalah
Sedangkan Dierich (dalam Hamalik, 2008:172) menyatakan bahwa
aktivitas siswa berdasarkan jenis aktivitasnya dalam proses pembelajaran adalah
sebagai berikut:
1) Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, memperhatikan
gambar, mengamati demonstrasi atau mengamati pekerjaan orang
lain.
2) Kegiatan lisan (oral activities), yaitu kemampuan menyatakan,
merumuskan, diskusi, bertanya atau interupsi.
3) Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan
penyajian bahan, diskusi atau mendengarkan percakapan.
4) Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menulis cerita,
mengerjakan soal, menyusun laporan atau mengisi angket.
5) Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu melukis,
membuat grafik, pola, atau gambar.
6) Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu menaruh minat,
memiliki kesenangan atau berani.
7) Kegiatan motorik (motor activities), yaitu melakukan percobaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
memilih alat-alat atau membuat model.
8) Kegiatan mental (mental activities), yaitu mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis, melihat hubungan-hubungan atau membuat
keputusan.
Berdasar pendapat ahli di atas, peneliti mengambil 4 poin ringkasan
yang dapat dijadikan sebagai indikator keaktifan belajar siswa, yaitu:
1) Fokus siswa terhadap materi pembelajaran: Indikator ini mencakup
kegiatan visual, mendengarkan, dan emosional.
2) Kerjasama kelompok: Indikator ini mencakup kegiatan lisan,
menulis, motorik, dan mental.
3) Kemampuan menyampaikan pendapat: mencakup kegiatan lisan,
emosional, dan mental.
4) Menghargai pendapat teman: Indikator ini mencakup kegiatan
emosional dan mental.
2. Prestasi Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009:2), belajar adalah perubahan
disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan
disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang
secara ilmiah. Suprijono (2009:3) menjelaskan bahwa belajar dalam idealism
berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.
Reber (dalam Suprijono, 2009:3) mendeskripsikan bahwa belajar adalah “the
process of acquiring knowledge”, belajar adalah proses mendapatkan
pengetahuan. Perolehan pengetahuan maupun upaya penambahan pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan menuju terbentuknya kepribadian
seutuhnya. Imron (1996:3) menjelaskan belajar adalah suatu perubahan tingkah
laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah
pengalaman. Belajar menurut Hintzman (dalam Syah, 1995:89) merupakan a
change in organism due to experience which can affect the organism's behavior.
Yang artinya belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri
organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jika Hintzman dalam
penjelasannya mengenai belajar masih menggunakan kata perubahan dan tingkah
laku, berbeda dengan Biggs. Biggs (dalam Syah, 1995:90-91) mendefinisikan
belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu: rumusan kuantitatif; rumusan
institusional; dan rumusan kualitatif. Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut
jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan
kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya.
Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi
yang dikuasai siswa. Secara institusional (tinjauan kelembagaan), belajar
dipandang sebagai proses "validasi" atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa
atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan
siswa telah belajar dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. Ukurannya,
semakin baik mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa
yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor. Adapun pengertian belajar secara
kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-
pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir
dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan
nanti dihadapi siswa. Berdasarkan uraian para ahli di atas mengenai belajar, maka
belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan tingkah laku seseorang sebagai
hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses
kognitif.
Berdasarkan uraian di atas mengenai prestasi dan belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang diperoleh seseorang atau individu yang dapat diukur dan
dinilai yang mana hasilnya berupa angka atau pernyataan. Angka atau pernyataan
itulah yang dapat dijadikan pengukur prestasi belajar siswa.
b. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008:895), prestasi merupakan
hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Sedangkan
Winkel (1984:162) mengemukakan prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan
usaha yang telah dicapai. Mahmud (1990:84-87) berpendapat bahwa prestasi
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1) Faktor Internal, seperti motivasi dan keyakinan.
a) N. Ach (Need for Achievement) adalah suatu dorongan atau
motif untuk berprestasi dalam hal tertentu.
b) Takut gagal, perasaan ini muncul ketika siswa akan
menghadapi ujian. Perasaan yang cemas dan gugup akan
mengganggu konsentrasi dalam memecahkan masalah yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
sulit. Dengan demikian perasaan seperti ini sebaiknya dihindari
agar dapat memperoleh hasil yang maksimal.
c) Takut sukses, Seseorang yang mempunyai perasaan takut
sukses akan menyebabkan orang itu tidak mau berusaha untuk
melakukan hal terbaik demi keberhasilannya
2) Faktor Eksternal seperti kesempatan
Kesempatan ini dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan
yang mendukung dapat memotivasi seseorang untuk
mengembangkan apa yang ada dalam dirinya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
hasil yang telah dicapai dan didapat oleh seseorang setelah melakukan kegiatan
tertentu dengan usahanya sendiri. Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh
motivasi dari dalam diri seseorang dan lingkungan di sekitarnya.
3. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Sugiyanto (2010:37) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif
adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil
siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai
tujuan belajar. Suprijono (2009:54) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk
bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Slavin
(dalam Solihatin, 2007:4) berpendapat bahwa Cooperative Learning adalah suatu
model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Rusman (2010:202) menyatakan
bahwa pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang
dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Secara umum dalam
pembelajaran kooperatif guru dianggap sebagai fasilitator, dimana guru yang
menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan informasi dan
bahan panduan yang dapat mengarahkan dan membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah yang dikaji.
b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Roger dan Johnson (dalam Suprijono, 2009:58-61) berpendapat bahwa
ada lima unsur model pembelajaran kooperatif adalah:
1) Saling ketergantungan positif
Unsur ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada
dua pertanggungjawaban kelompok, yaitu mempelajari materi ajar
yang ditugaskan kepada kelompok, menjamin semua anggota
kelompok mempelajari bahan yang ditugaskan oleh guru.
2) Tanggung jawab perseorangan
Tanggung jawab perseorangan dapat dinilai setelah mengikuti
kelompok belajar bersama, yaitu setiap anggota kelompok harus
dapat menyelesaikan tugas yang sama.
3) Interaksi promotif
Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling
ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
membantu secara efektif dan efisien, saling memberi informasi dan
sarana yang diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih
efektif dan efisien, saling mengingatkan, saling membantu dalam
merumuskan dan mengembangkan argumentasi serta
meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang
dihadapi, saling percaya, dan saling memotivasi untuk keberhasilan
bersama.
4) Komunikasi antar anggota
Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam mencapai
tujuan, peserta didik harus saling mengenal dan mempercayai,
mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling
menerima dan saling mendukung, dan mampu menyelesaikan
konflik secara konstruktif.
5) Pemrosesan kelompok
Pemrosesan diartikan sebagi kegiatan menilai. Melalui pemrosesan
kelompok, dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan
kelompok dan kegiatan dari setiap anggota kelompok. Tujuan
pemrosesan kelompok yaitu meningkatkan efektivitas anggota
dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk
mencapai tujuan kelompok. Terdapat dua tingkat pemrosesan, yaitu
pemrosesan kelompok kecil dan pemrosesan kelas secara
keseluruhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Johnson dan Johnson (dalam Trianto, 2009:57) menyatakan bahwa
tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk
meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun
kelompok. Suprijono (2009:59) berpendapat bahwa tujuan pembelajaran
kooperatif adalah membentuk suatu kelompok menjadi pribadi yang kuat.
Berdasarkan dari teori yang telah dibahas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif adalah pembelajaran yang dimana siswa dibagi menjadi kelompok
kecil, yang saling bekerja sama dalam berdiskusi untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan.
d. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif
Menurut Rumini dkk (1995:12) menyatakan bahwa dalam
pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang dapat diterapkan,
yaitu diantaranya:
1) Team Game Tournament (TGT)
Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok untuk saling membantu
dalam memahami materi dan mengerjakan tugas sebagai sebuah
kelompok dan dipadu dengan kompetensi antar anggota dalam
bentuk permainan.
2) Student Team Achievement Division (STAD)
Siswa berada dalam kelompok kecil dan menggunakan lembaran
kerja untuk menguasai suatu materi pelajaran. Mereka saling
membantu satu sama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3) Jigsaw
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang bersifat
heterogen. Bahan pelajaran dibagi-bagi dalam setiap anggota
kelompok dan mereka mempelajari materi yang sama berkumpul
untuk berdiskusi materi yang sama, berkumpul untuk berdiskusi
dan kembali ke kelompok semula untuk mempelajari materi yang
telah mereka kuasai kepada anggota kelompoknya.
4) Group investigation (GI)
Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menanggapi berbagai
macam proyek kelas. Setiap kelompok membagi topic menjadi sub
topic- sub topic, kemudian setiap anggota kelompok menggunakan
kegiatan meneliti untuk mencapai tujuan kelompoknya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok
kecil. Setiap kelompok terdiri atas 4-6 siswa dan guru sebagai fasilitator untuk
mengarahkan siswa serta memaksimalkan proses belajar demi mencapai tujuan
belajar.
4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Aronson, Wilson, dan Akert (dalam Jacobsen, 2009:236) berpendapat
bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu jenis
pembelajaran koperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok
kecil untuk menyelidiki suatu topik pada hakikatnya merupakan metode
pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Siswa mempunyai peran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
tanggung jawab besar dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dan
motivator.
Suyatno (2009:53) menyatakan bahwa tipe jigsaw termasuk
pembelajaran kooperatif dengan sintak seperti berikut 1) pengarahan; 2) informasi
bahan ajar; 3) buat kelompok heterogen; 4) berikan bahan ajar (LKS) yang terdiri
dari beberapa bagian sesuai dengan banyak siswa dalam kelompok; 5) tiap
anggota kelompok bertugas membahas bagian tertentu, bahan belajar tiap
kelompok adalah sama; 6) buat kelompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama
sehingga terjadi kerjasama dan diskusi; 7) kembali ke kelompok asal, pelaksana
tutorial pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli; 8) penyimpulan dan
evaluasi, refleksi.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Tipe jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Aroson dan
diadopsi oleh Slavin. Slavin (dalam Trianto, 2009:73) menjelaskan bahwa
langkah-langkah pembelajaran jigsaw sebagai berikut:
1) Siswa dibagi atas beberapa kelompok, masing-masing anggota
kelompok 5-6 orang.
2) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang
telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab.
3) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan
bertanggung jawab untuk mempelajarinya.
4) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang
sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
5) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya
bertugas mengajar teman-temannya.
6) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai
tagihan berupa kuis individu.
Berdasarkan dari beberapa ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran dimana 5-6 siswa
dikumpulkan dalam beberapa kelompok (asal). Kemudian setiap siswa akan
bertanggungjawab pada satu pokok bahasan dan berkumpul dengan anggota dari
kelompok lain yang mendapatkan pokok bahasan yang sama. Kelompok tersebut
disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa akan mendiskusikan pokok
bahasan yang sudah diperolehnya. Setelah selesai bekerja dalam kelompok ahli,
setiap siswa akan kembali pada kelompok asal. Di kelompok asal, siswa akan
berbagi hasil diskusi yang diperolehnya dari kelompok ahli.
Gambar 1. Model Jigsaw (Trianto, 2009:74)
Kelompok Asal
5 atau 6 anggota yang heterogen dikelompokkan
Kelompok Ahli
(tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim-tim asal)
Kelompok Ahli
(tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim-tim asal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
5. Hakikat IPS
a. Pengertian IPS
Solihatin (2007:14) menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan sosial
merupakan hubungan antara manusia dengan lingkungannya, lingkungan dimana
anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat.
Sumaatmadja (1980:9) berpendapat bahwa pembelajaran IPS tidak hanya terbatas
di Perguruan Tinggi, melainkan diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar.
Pembelajaran IPS yang telah dilaksanakan sampai saat ini pada pendidikan dasar
tidak menekankan kepada aspek teoritis keilmuannya, melainkan lebih ditekankan
kepada segi praktis mempelajari, menelaah-mengkaji gejala dan masalah sosial,
yang tentu saja bobotnya sesuai dengan jenjang pendidikan.
Trianto (2010:171) menjabarkan bahwa ilmu pengetahuan sosial
merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Pada tingkatan SD/MI
mata pelajaran IPS memuat materi-materi ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi.
Konsep dalam IPS yang diajarkan kepada siswa mengenai ragam fenomena sosial
yang ada dalam realita kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari IPS, siswa
diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari pembelajaran di
sekolah dalam lingkungan sekitar seperti keluarga, sekolah, masyarakat.
b. Tujuan IPS
Gross (dalam Solihatin, 2007:14-15) menyebutkan bahwa tujuan
Pendidikan IPS adalah untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
yang baik dalam kehidupannnya di masyarakat, secara tegas ia mengatakan “to
prepare students to be well-functioning citizens in a democratic society”. Trianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(2010:174) menjelaskan bahwa pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah
untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan diri sesuai bakat, motivasi dan prestasi belajar, kemampuan dan
lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi. IPS juga mengajarkan kepada siswa untuk berpikir
sistematis (problem solving) secara logis, supaya siswa dapat menghormati,
menghargai lingkungan serta mengajarkan kepada anak tentang kepekaan
terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungannya.
Mulyasa (2007:125-126) mengemukakan bahwa mata pelajaran IPS
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional, dan global.
Berdasarkan pengertian IPS dan penjelasan-penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa IPS merupakan ilmu yang mempelajari gejala masalah sosial,
ragam fenomena, kehidupan sosial dalam lingkungan masyarakat luas yang
memuat aspek-aspek budaya, ekonomi, dan politik. Secara umum, IPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
menyangkut hubungan antara manusia dan lingkungannya. Dalam mempelajari
IPS siswa dapat mempersiapkan diri menjadi warga negara yang baik serta dapat
bekerjasama, berkomunikasi, serta berkompetisi dalam lingkungan masyarakat
yang majemuk.
B. Materi yang Diteliti
Kompetensi dasar yang diteliti oleh peneliti yaitu “Mengenal pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Materi ajar tersebut
meliputi sebagai berikut:
1) Menjelaskan pengertian koperasi
2) Menceritakan sejarah koperasi
3) Menyebutkan prinsip-prinsip koperasi
4) Menjelaskan lambang koperasi
5) Menyebutkan beberapa jenis barang yang diperjualbelikan dalam
koperasi
6) Menyebutkan tujuan koperasi
7) Menyebutkan manfaat koperasi
8) Menjelaskan struktur organisasi koperasi
9) Menjelaskan modal koperasi
10) Mengidentifikasi jenis-jenis koperasi
11) Membedakan antara koperasi dengan badan usaha lain
12) Menjelaskan peran koperasi dalam menyejahterakan rakyat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
C. Penelitian Relevan
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan peningkatan dan prestasi belajar
siswa dalam pembelajaran di SD diantaranya adalah penelitian oleh Utami (2010),
Setyaningrum (2013), dan Susanto (2010).
Utami (2010) meneliti peningkatan keaktifan siswa kelas IV A dalam
pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik
jigsaw di SD Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang
tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian tersebut berhasil dengan ditunjukkan
adanya peningkatan keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 75%, apabila
dibandingkan kondisi awal sebesar 20,8% terjadi peningkatan sebesar 54,2%.
Setyaningrum (2013) meneliti penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA pada siswa kelas V
Sekolah Dasar Negeri Tegalsari 08 kota Tegal. Hasil yang diperoleh mengalami
peningkatan dengan ditunjukkan siklus 1 rata-rata nilai hasil belajar siswa 73,95
dengan ketuntasan belajar klasikal 73,69%, keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran sebesar 74,60% dengan kriteria tinggi, dan nilai performansi guru
85,21 (A). Pada siklus 2 rata-rata nilai hasil belajar siswa 81,84 dengan ketuntasan
belajar klasikal 78,95%, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran 81,47%
dengan kriteria sangat tinggi, dan nilai performansi guru 92,86 (A).
Susanto (2010) meneliti peningkatan prestasi belajar dalam mengenal
perjuangan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan model
pembelajaran kooperatif teknik jigsaw pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur III
Yogyakarta tahun 2009/2010. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
peningkatan nilai pada kondisi awal sebesar 53,05, kemudian pada siklus 1
mencapai 61,05 dan pada siklus 2 mencapai 72,22.
Secara garis besar ketiga penelitian di atas meneliti efektivitas penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran dengan tujuan
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Hasil dari ketiga penelitian di
atas menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa setelah
mengalami pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw.
Gambar 2. Literatur Map Penelitian Relevan
D. Kerangka Berpikir
Mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu mata pelajaran
pokok dan wajib bagi siswa SD. Dengan mempelajari ilmu pengetahuan sosial
siswa diharapkan dapat menelaah-mengkaji gejala permasalahan sosial,
beragamnya fenomena-fenomena sosial yang ada di lingkungannya, selanjutnya
anak dapat memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan permasalahan
sosial tersebut. Berdasarkan karakteristik dari materi ilmu pengetahuan sosial
tersebut, keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat diperlukan. Keaktifan belajar
Utami (2010) Peningkatan
keaktifan siswa kelas IV A
dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan
model pembelajaran
kooperatif teknik jigsaw
Yang diteliti: Pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw terhadap keaktifan dan
prestasi belajar
Setyaningrum (2013)
Penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA pada
siswa kelas V
Susanto (2010)
Peningkatan prestasi
belajar IPS
menggunakan model
pembelajaran kooperatif
teknik jigsaw pada siswa
kelas V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
siswa di kelas akan mempengaruhi tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Hal
tersebut tentu akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di SDN 3
Cawas terhadap guru kelas dan siswa kelas IV didapatkan permasalahan
rendahnya tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS sehingga
mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa. Pembelajaran yang berpusat pada guru
(teacher centered) menjadi salah satu penyebab kurangnya keaktifan siswa untuk
mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran seringkali didominasi dengan
kegiatan siswa mencatat materi bukan diisi dengan kegiatan yang melibatkan
peran aktif siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti berasumsi jika pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw diterapkan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV
semester genap SDN 3 Cawas tahun ajaran 2015/2016 pada kompetensi dasar
“Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”
dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
Menurut Slavin (Trianto, 2009:73) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
merupakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil. Dalam kelompok
kecil yang disebut kelompok asal setiap anggota akan mendapatkan materi
pembelajaran yang telah dibagi ke dalam beberapa sub bab. Setiap anggota akan
bertanggungjawab terhadap satu sub bab. Anggota-anggota kelompok akan
berkumpul dengan anggota dari kelompok lain yang mendapatkan materi sub bab
yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Setelah anggota selesai
berdiskusi dalam kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok asal
untuk membagikan hasil pengetahuan yang diperolehnya dalam kelompok ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
E. Hipotesis Tindakan
1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Siswa dibagi
atas beberapa kelompok, masing-masing anggota kelompok 5-6 orang; b)
Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah
dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab; c) Setiap anggota kelompok
membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk
mempelajarinya; d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari
sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikannya; e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke
kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya; f) Pada pertemuan dan
diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individual.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar
“Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016.
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi dasar
“Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat” kelas IV SDN 3 Cawas Tahun Pelajaran 2015/2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada metode penelitian ini diuraikan sebagai berikut 1) jenis penelitian, 2)
setting penelitian, 3) desain penelitian, 4) instrumen penelitian, 5) analisis data,
dan 6) indikator keberhasilan.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam meningkatkan keaktifan
dan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS adalah Penelitian Tindakan Kelas.
Kasbolah (2001:8) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian praktis yang
dimaksudkan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas
dan upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari
jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari di kelas.
Dalam hal ini, peneliti menemukan permasalahan dalam kelas yaitu rendahnya
keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan kompetensi
dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat”, sehingga peneliti bermaksud untuk meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran
IPS siswa kelas IV SDN 3 Cawas.
Peneliti menggunakan model penelitian tindakan kelas berbentuk siklus.
Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2002:84) menyatakan bahwa model
penelitian berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus
meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (observasi), dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
reflection (refleksi). Bagan tentang penelitian tindakan kelas model Kemmis dan
Taggart adalah sebagai berikut:
Siklus 1
Siklus 2
Gambar 3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis & Taggart
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah SDN 3 Cawas
UPTD Pendidikan Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 3 Cawas dengan
jumlah 23 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
Pelaksanaan
Observasi
Refleksi
Perencanaan
Observasi
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS kelas IV
semester genap tentang kompetensi dasar “Mengenal pentingnya koperasi dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat” semester genap tahun ajaran 2015/2016.
4. Waktu Penelitian
Seluruh kegiatan dalam penelitian dilaksanakan berdasarkan jadwal yang
sudah ditentukan peneliti. Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2016 sampai
bulan Agustus 2016, jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
Tabel 1 : Jadwal Penelitian
No Uraian Kegiatan
Bulan (Tahun)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016
1. Proses perijinan ke
sekolah
2. Observasi (kondisi
awal)
3. Persiapan perangkat
pembelajaran
4. Pelaksanaan siklus 1
5. Pelaksanaan siklus 2
6. Pengolahan data hasil
penelitian
7. Penyusunan laporan
8. Ujian skripsi
9. Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Desain Penelitan
Desain dari penelitian ini adalah sesuai dengan alur pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
1. Persiapan
Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah:
a. Peneliti mempersiapkan surat ijin dari pihak Universitas guna
melakukan penelitian tindakan tersebut.
b. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah SDN 3 Cawas guna
melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.
c. Peneliti melakukan observasi pada siswa kelas IV guna
memperoleh gambaran tentang kesulitan belajar yang dialami
siswa dalam pembelajaran IPS.
d. Peneliti mengadakan wawancara dengan guru kelas IV untuk
mengetahui gambaran mengenai kesulitan dalam pembelajaran IPS
yang dialami siswa di kelas.
e. Peneliti menentukan alternatif pemecahan masalah.
2. Rancangan Setiap Siklus
a. Siklus 1
1) Perencanaan
a) Peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap
b) Peniliti menyusun perangkat pembelajaran yang mencakup
silabus, RPP, materi ajar pada kompetensi dasar “Mengenal
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
masyarakat”.
c) Terdapat 12 materi yang perlu dipahami oleh siswa
d) Siklus 1 berisi 2 kali pertemuan, pertemuan I membahas materi
1 s/d 4, pertemuan II 5 s/d 8.
e) Pembuatan media pembelajaran IPS
f) Penyusunan lembar kerja, evaluasi, dan prosedur penilaian
2) Pelaksanaan
a) Pertemuan I
- Guru memberikan pengarahan tentang materi 1 s/d 4 yaitu
pengertian koperasi, sejarah koperasi, prinsip-prinsip koperasi,
dan lambang koperasi
- Guru memberikan informasi tentang pengertian koperasi,
sejarah koperasi, prinsip-prinsip koperasi, dan lambang
koperasi
- Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota
kelompok terdiri dari 5-6 orang
- Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok
untuk dipelajari secara mandiri
- Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang
ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
- Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi
pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli
untuk mendiskusikannya
Kelompok ahli 1 : membahas pengertian koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Kelompok ahli 2 : membahas sejarah koperasi
Kelompok ahli 3 : membahas prinsip-prinsip koperasi
Kelompok ahli 4 : membahas lambang koperasi
- Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya
bertugas menyampaikan hasil diskusinya kepada teman-
temannya dikelompok asal
- Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan
soal untuk dikerjakan
b) Pertemuan II
- Guru memberikan pengarahan tentang materi 5 s/d 8 yaitu
barang yang diperjualbelikan di koperasi, tujuan koperasi,
manfaat koperasi, dan struktur organisasi koperasi
- Guru memberikan informasi tentang barang yang
diperjualbelikan di koperasi, tujuan koperasi, manfaat koperasi,
dan struktur organisasi koperasi
- Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota
kelompok terdiri dari 5-6 orang
- Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok
untuk dipelajari secara mandiri
- Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang
ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
- Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi
pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli
untuk mendiskusikannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Kelompok ahli 1 : membahas barang yang diperjualbelikan
di koperasi
Kelompok ahli 2 : membahas tujuan koperasi
Kelompok ahli 3 : membahas manfaat koperasi
Kelompok ahli 4 : membahas struktur organisasi koperasi
- Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya
bertugas menyampaikan hasil diskusinya kepada teman-
temannya dikelompok asal
- Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan
soal untuk dikerjakan
- Di akhir pertemuan II ini, guru melakukan tes tertulis untuk
menguji keterserapan materi pelajaran
3) Observasi
Peneliti melakukan observasi tentang keaktifan siswa sesuai
dengan indikator keaktifan yaitu 1). Fokus siswa terhadap materi pembelajaran,
2). Kerjasama kelompok, 3). Kemampuan menyampaikan pendapat, 4).
Menghargai pendapat teman. Peneliti kemudian merekap hasil keaktifan siswa
pada siklus 1 tersebut, baik pada pertemuan satu maupun kedua. Selain itu,
Peneliti pada akhir siklus 1 juga memberikan tes tertulis berupa pilihan ganda
untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa.
4) Refleksi
Peneliti merefleksikan hasil observasi siklus 1 kemudian
menganalisis data yang didapat dengan membandingkan kondisi awal, KKM,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kondisi pada akhir siklus 1, serta target ketuntasan siklus. Apabila hasil yang
diinginkan tidak tercapai, maka akan diperbaiki pada siklus 2.
b. Siklus 2
1) Perencanaan
a) Peneliti mengkaji hasil pembelajaran pada pelaksanaan siklus 1
b) Peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap
c) Penulis menyusun perangkat pembelajaran yang mencakup
silabus, RPP, materi ajar pada kompetensi dasar “Mengenal
pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat”
d) Terdapat 12 materi yang perlu dipahami oleh siswa
e) Siklus 2 berisi 2 kali pertemuan, pertemuan I membahas materi
9 dan 10, kemudian pertemuan II 11 dan 12
f) Pembuatan media pembelajaran IPS
g) Penyusunan lembar kerja, evaluasi, dan prosedur penilaian
2) Pelaksanaan
a) Pertemuan I
- Guru memberikan pengarahan tentang materi 9 dan 10 yaitu
modal koperasi dan jenis-jenis koperasi
- Guru memberikan informasi tentang modal koperasi dan jenis-
jenis koperasi
- Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota
kelompok terdiri dari 5-6 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
- Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok
untuk dipelajari secara mandiri
- Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang
ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
- Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi
pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli
untuk mendiskusikannya
Kelompok ahli 1 : membahas modal koperasi bagian 1
Kelompok ahli 2 : membahas modal koperasi bagian 2
Kelompok ahli 3 : membahas jenis-jenis koperasi bagian 1
Kelompok ahli 4 : membahas jenis-jenis koperasi bagian 2
- Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya
bertugas mengajar teman-temannya
- Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan
soal untuk dikerjakan
b) Pertemuan II
- Guru memberikan pengarahan tentang materi 11 dan 12 yaitu
perbedaan antara koperasi dan badan usaha lain dan peran
koperasi dalam menyejahterakan masyarakat
- Guru memberikan informasi tentang perbedaan antara koperasi
dan badan usaha lain dan peran koperasi dalam
menyejahterakan masyarakat
- Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing anggota
kelompok terdiri dari 5-6 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
- Keempat materi tersebut dibagikan kepada setiap kelompok
untuk dipelajari secara mandiri
- Setiap anggota kelompok membaca materi pelajaran yang
ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya
- Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari materi
pelajaran yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli
untuk mendiskusikannya
Kelompok ahli 1 : membahas perbedaan koperasi dengan
badan usaha lain bagian 1
Kelompok ahli 2 : membahas perbedaan koperasi dengan
badan usaha lain bagian 2
Kelompok ahli 3 : membahas peran koperasi dalam
menyejahterakan masyarakat bagian 1
Kelompok ahli 4 : membahas peran koperasi dalam
menyejahterakan masyarakat bagian 2
- Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya
bertugas mengajar teman-temannya
- Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa diberikan
soal untuk dikerjakan
- Diakhir pertemuan II ini, guru melakukan tes tertulis untuk
menguji keterserapan materi pelajaran
3) Observasi
Peneliti melakukan observasi tentang keaktifan siswa sesuai
dengan indikator keaktifan yaitu 1). Fokus siswa terhadap materi pembelajaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2). Kerjasama kelompok, 3). Kemampuan menyampaikan pendapat, 4).
Menghargai pendapat teman. Peneliti kemudian merekap hasil keaktifan siswa
pada siklus 2 tersebut, baik pada pertemuan satu maupun kedua. Selain itu,
Peneliti pada akhir siklus 1 juga memberikan tes tertulis berupa pilihan ganda
untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa.
4) Refleksi
Peneliti merefleksikan hasil observasi pembelajaran siklus 2.
Peneliti menganalisis data tersebut dengan membandingkan antara kondisi awal,
KKM, kondisi pada akhir siklus 1, dan target ketuntasan siklus pada siklus 1.
Apabila dalam penelitian siklus 2 ini sudah mencapai hasil yang ditargetkan,
maka penelitian akan dihentikan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, adapun
intrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali ini adalah:
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode
pembelajaran, skenario pembelajaran dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.
b. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa memuat masalah-masalah yang harus diselesaikan
oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian teori dalam LKS ini diawali
dengan petunjuk kegiatan yang harus dilakukan siswa dan dilanjutkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa untuk memahami
konsep pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi yang ingin dicapai.
Lembar kerja siswa digunakan sebagai pedoman atau prosedur agar siswa aktif
dalam kelompok untuk melakukan pengembangan diri.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah instrumen non
tes dan instrumen tes.
a. Instrumen Non Tes
Instrumen non tes digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan siswa
selama mengikuti pembelajaran. Instrumen non tes yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah lembar pengamatan. Lembar pengamatan yang digunakan
merujuk pada RPP yang telah dirancang oleh peneliti untuk melakukan penelitian
serta pedoman observasi yang telah dibuat sebelumnya. Adapun dalam lembar
pengamatan akan disajikan kriteria keaktifan siswa yang sesuai dengan indikator
yang terkait. Pada lembar pengamatan keaktifan siswa, peneliti sudah meringkas
menjadi 4 poin yang dijadikan sebagai indikator keaktifan belajar siswa yaitu 1)
fokus siswa terhadap materi pembelajaran, indikator ini mencakup kegiatan
visual, mendengarkan, dan emosional; 2) kerjasama kelompok, indikator ini
mencakup kegiatan lisan, menulis, motorik, dan mental; 3) kemampuan
menyampaikan pendapat, indikator ini mencakup kegiatan lisan, emosional, dan
mental; 4) menghargai pendapat teman, indikator ini mencakup kegiatan
emosional dan mental. Pada lembar pengamatan keaktifan siswa tersebut
diberikan sebuah nilai dengan rentang 1-4. Semakin tinggi nilainya maka tingkat
keaktifan siswa semakin tinggi pula. Berikut lembar pengamatan dan kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dalam memberi penilaian keaktifan siswa, yaitu:
Tabel 2 : Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa
Indikator Keaktifan
No.
Absen
Nama
Siswa
Fokus siswa
terhadap
materi
pembelajaran
Kerjasama
kelompok
Kemampuan
menyampaikan
pendapat
Menghargai
pendapat
teman
Total
Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst.
Tabel 3 : Kriteria Penilaian Keaktifan siswa
No. Tingkat Keaktifan Poin
Keaktifan
Kriteria
1. Sangat rendah/Pasif (ss) 1 1. Perhatian kurang. 2. Kerjasama rendah. 3. Tidak mempunyai gagasan/ide. 4. Kurang menghargai pendapat teman.
2. Keaktifan rendah (kr) 2 1. Sudah mulai ada perhatian. 2. Kerjasama mulai nampak. 3. Sudah mempunyai gagasan/ide tetapi
masih belum berani mengungkapkan
secara lugas.
4. Mulai bisa menghargai pendapat teman.
3. Keaktifan sedang (ks) 3 1. Perhatian terhadap pembelajaran sudah baik.
2. Kerjasama dengan teman sudah terbentuk.
3. Berani menyampaikan gagasan/ide kepada teman/guru.
4. Menghargai pendapat teman.
4. Keaktifan tinggi (kt) 4 1. Perhatian terhadap pembelajaran sangat baik.
2. Kerjasama dengan teman sudah terbentuk dan terlihat lebih menonjol
diantara teman-temanya.
3. Mampu menyampaikan gagasan/ide kepada teman/guru secara runtut dan
jelas.
4. Menghargai pendapat dan mampu memotivasi teman-temannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Instrumen Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan (Arikunto, 2009:53). Tes dalam penelitian ini merupakan alat atau
prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan siswa
kelas IV SDN 3 Cawas dalam pembelajaran “Mengenal pentingnya koperasi
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat” dengan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.
Tes yang baik ialah tes yang telah teruji validitas dan reliabilitas.
Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2009:57) sebuah tes yang dapat
dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes yaitu
memiliki validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis. Tes
yang dipergunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu tes tertulis berupa pilihan
ganda. Tes tertulis ini akan diberikan di akhir pertemuan II setiap siklusnya guna
mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi ajar yang sudah diberikan
guru. Peneliti melakukan prosedur yang sesuai dalam menjalankan tes tertulis
tersebut dengan terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal instrumen tes persiklus
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 4 : Kisi-kisi Soal Siklus 1
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator Nomor Soal
2. Mengenal sumber
daya alam, kegiatan
ekonomi dan
kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan
provinsi
2.1. Mengenal pentingnya
koperasi dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
2.1.1. Menjelaskan
pengertian koperasi
2.1.2. Menceritakan sejarah
koperasi
2.1.3. Menyebutkan prinsip-
prinsip koperasi
2.1.4. Menjelaskan lambang
koperasi
2.1.5. Menyebutkan
beberapa jenis barang yang
diperjualbelikan dalam
koperasi
2.1.6. Menyebutkan tujuan
koperasi
2.1.7. Menyebutkan manfaat
koperasi
2.1.8. Menjelaskan struktur
organisasi koperasi
1, 2
3, 4, 19
15, 16
5, 6, 7
12, 13
9, 17
8, 10
11, 14, 18, 20
Tabel 5 : Kisi-kisi Soal Siklus 2
Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator Nomor Soal
2. Mengenal sumber
daya alam, kegiatan
ekonomi dan
kemajuan teknologi di
lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi
2.1. Mengenal pentingnya
koperasi dalam
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
1. 2.1.9. Menjelaskan modal koperasi
2. 3. 2.1.10. Mengidentifikasi
jenis- jenis koperasi
4. 5. 2.1.11. Membedakan antara
koperasi dengan badan
usaha lain
6. 7. 2.1.12. Menjelaskan peran
koperasi dalam
menyejahterakan rakyat
1, 2, 3, 4, 7, 18
5, 6, 10, 12, 13, 16,
17
11, 14, 15
8, 9, 19, 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Pada penelitian ini, uji coba instrumen tersebut dilakukan kepada
salah satu kelas yang telah mempelajari pokok bahasan yang diteskan, yaitu siswa
kelas IV SDN 1 Cawas Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten tahun pelajaran
2015/2016. Sebelum diuji coba, instrumen tes dan non tes dikonsultasikan kepada
dosen pembimbing untuk mengetahui validitas isi dan validitas susunannya,
berkenaan dengan ketepatan antara alat ukur dengan materi yang diuji. Setelah uji
coba instrumen, maka dapat diketahui tingkat validitas dan reliabilitas.
3. Validitas
Suatu alat evaluasi atau sebuah tes dapat dikatakan valid (sahih) apabila
tes tersebut mampu mengukur apa yang harusnya diukur. Arikunto (dalam
Riduwan, 2011:97) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Teknik yang
digunakan untuk mengetahui validitas dalam penelitian ini adalah teknik korelasi
product moment dengan angka kasar (Riduwan, 2011:72) dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
N : Jumlah responden
X : Hasil pengukuran setiap butir
Y : Kriteria yang dipakai
Pada penelitian ini, peneliti sudah melakukan uji validitas instrumen di
SDN 1 Cawas. Hasil uji validitas menggunakan SPSS 22 menunjukkan bahwa
dari 30 soal terdapat 20 soal yang valid. Hasil tersebut dapat dilihat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
lampiran nomor 17. Berikut ini ringkasan hasil uji validitas yang telah
dilakukan oleh peneliti.
Tabel 6 : Hasil Validasi Soal
Keterangan Nomor Soal
Soal yang valid 1,4,5,6,7,8,9,10,
11,12,13,15,16,17,
20,21,22,24,25,27
Soal tidak valid 2,3,14,18,19,23,26,28,29,30
4. Reliabilitas
Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg
memberikan data yang sesuai dengan kenyataan (Arikunto, 2009:86). Untuk
menghasilkan instrumen yang ajeg dalam memberikan data maka digunakan suatu
alat ukur yang disebut reliabilitas. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
software SPSS Versi 22 dalam mencari validitas dan reliabilitas tes setiap
siklusnya.