1 asma
Transcript of 1 asma
-
7/24/2019 1 asma
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran nafas yang ditandai adanya mengi
episodik, batuk dan rasa sesak di dada akibat penyumbatan saluran nafas, termasuk dalam
kelompok penyakit saluran pernafasan kronik. World Health Organization (WHO)
memperkirakan 100-150 uta penduduk dunia menderita asma. !a"kan umla" ini
diperkirakan akan terus bertamba" "ingga men#apai 1$0.000 orang setiap ta"un. %umber lain
menyebutkan ba"&a pasien asma suda" men#apai '00 uta orang di seluru" dunia dan terus
meningkat selama 0 ta"un belakangan ini. Apabila tidak di#ega" dan ditangani dengan baik,
maka diperkirakan akan teradi peningkatan prealensi yang lebi" tinggi lagi pada masa akan
datang serta mengganggu proses tumbu"-kembang anak dan kualitas "idup pasien(1).
Asma memberi dampak negatif bagi pengidapnya seperti sering menyebabkan anak
tidak masuk sekola", membatasi kegiatan ola"raga serta aktifitas seluru" keluarga, uga dapat
merusak fungsi sistem saraf pusat, menurunkan kualitas "idup penderitanya, dan
menimbulkan masala" pembiayaan. %elain itu, mortalitas asma relatif tinggi. WHO
memperkirakan terdapat 50.000 kematian akibat asma().
Asma dapat diderita seumur "idup sebagaimana penyakit alergi lainnya, dan tidak
dapat disembu"kan se#ara total. *paya terbaik yang dapat dilakukan untuk menanggulangi
permasala"an asma "ingga saat ini masi" berupa upaya penurunan frekuensi dan deraat
serangan, sedangkan penatalaksanaan utama adala" meng"indari faktor penyebab().
1.. Tujuan
a. Tujuan Umum
*ntuk melengkapi persyaratan tugas kepanitraan klinik stase +aru uma" %akit ingkat
+utri Hiau /%A2 2edan
b. Tujuan Khusus
2emberikan penelasan tentang Asma dan Obat-obatannya
BAB II
Asma Dan Obat obatannya Page 1
-
7/24/2019 1 asma
2/24
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Deen!s! Asma
Asma merupakan suatu kelainan inflamasi kronis pada saluran nafas yang melibatkan
sel dan elemen-elemen seluler. nflamasi kronis tersebut ber"ubungan dengan "iperresponsifdari saluran pernafasan yang menimbulkan geala episodik berulang berupa mengi, sesak
napas, dada terasa berat, dan batuk-batuk terutama pada malam "ari atau a&al pagi. pisodik
ini ber"ubungan dengan luas obstruksi saluran pernafasan yang luas, berariasi dan seringkali
bersifat reersibel dengan atau tanpa pengobatan(').
efinisi asma menurut WHO pada ta"un 1345, yaitu keadaan kronik yang ditandai
ole" bronkospasme rekuren akibat penyempitan lumen saluran napas sebagai respon ter"adap
stimulus yang tidak menyebabkan penyempitan serupa pada banyak orang().
efenisi terbaru yang dikeluarkan ole" *nit /era /oordinasi (*//) espirologi
A pada ta"un 00 menyebutkan ba"&a asma adala" mengi berulang dan6atau batuk
persisten dengan karakteristik sebagai berikut7 timbul se#ara episodik, #enderung pada malam
6 dini "ari (nokturnal), musiman, setela" aktifitas fisik serta terdapat ri&ayat asma atau atopi
lain pada pasien dan6atau keluarganya(5).
2.2. Et!"l"g! Dan #akt"r $es!k" Asma
%e#ara umum faktor risiko asma dibagi menadi kelompok, yaitu8
1. 9aktor genetik
(a) Hiperreaktiitas(b) Atopi6Alergi bronkus
(#) 9aktor yang memodifikasi penyakit genetik
(d) :enis /elamin
(e) as6tnik
. 9aktor lingkungan
(a) Alergen didalam ruangan (tungau, debu ruma", ku#ing, alternaria6amur)
(b) Alergen di luar ruangan (alternaria, tepung sari)
(#) 2akanan (ba"an penyedap, penga&et, pe&arna makanan, ka#ang, makanan laut,
susu sapi, telur)
(d) Obat-obatan tertentu (misalnya golongan aspirin, ;%A, beta-blockerdll)(e) !a"an yang mengiritasi (misalnya parfum, household spraydll)
(f) kspresi emosi berlebi"
(g) Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
(") +olusi udara di luar dan di dalam ruangan
(i) Exercise induced asthma, mereka yang kambu" asmanya ketika melakukan
aktiitas tertentu
() +eruba"an #ua#a
Exercised induced asthma merupakan obstruksi alan napas yang ber"ubungan
dengan e
-
7/24/2019 1 asma
3/24
menyebutnya sebagai exercised induced bronchospasm (!). Exercised induced asthma
"arus dibedakan antara penderita asma dengan atlit. +ada !, didapatkan berespons ter"adap
bronkodilator dan metakolin, serta ber"ubungan eosinofil. %edangkan ! pada atlit, tidak
ditemukan respon tersebut. =ati"an fisik yang dapat menyebabkan teradinya ! adala"
lati"an fisik yang mengakibatkan ter#apainya 30-35>predictable maximumheart rate.(4)
+ada saat dilakukan lati"an fisik, teradi "iperentilasi karena meningkatnya
kebutu"an oksigen. Hiperentilasi ini menyebabkan saluran napas berusa"a lebi" untuk
menaga kelembaban dan su"u udara yang masuk kedalam aleolus tetap optimal. Hal ini
mengakibatkan teradinya peruba"an osmolaritas dari permukaaan saluran napas dimana
teradinya aktiasi sel mast dan sel epitel kolumnar. Aktiasi ini menyebabkan keluarnya
proinflamatory mediatorberupa "istamin, leukotrien, dan kemokien. 2ekanisme ini pada
ak"irnya menyebabkan teradinya bronkospasme pada exercised induced asthma.+ada !
atlit, tidak teradi pengeluaran mediator inflamasi maupun peningkatan eosinofil, neutrofil,
atau sel epitel kolumnar se"ingga tidak berespon ter"adap steroid in"alasi. (4)
9aktor-faktor yang mempengaru"i teradinya asma8 (1,?)
+emi#u8 Alergen dalam ruangan seperti tungau, debu ruma", binatang berbulu (aning,
ku#ing, tikus), alergen ke#oak, amur, kapang, ragi, serta paanan asap rokok.
+ema#u8 "inoirus, o@on, pemakaian2 agonist.
+en#etus8 nfeksi iral saluran napas, aeroalergen seperti bulu binatang, alergen dalam
ruma" (debu rumat, ke#oa, amur), seasonal aeroalergen seperti serbuk sari, asap
rokok, polusi udara, pe&angi udara, alergen di tempat kera, udara dingin dan kering,
ola"raga, menangis, terta&a, "iperentilasi, dan kondisi komorbid (rinitis, sinusitis,
dan gastroesofageal refluks).
%e#ara skematis mekanisme teradinya asma digambarkan sebagai berikut(1)8
en kandidat yang diduga ber"ubungan dengan penyakit asma, serta penyakit yang
terkait dengan penyakit asma sangat banyak. en 2HB manusia yang terletak pada
kromosom ?p, k"ususnya H=A tela" dipelaari se#ara luas dan sampai saat ini masi"
Asma Dan Obat obatannya Page 3
Hiperaktiitas bronkus obstruksi
eala Asma
+en#etus (trigger)+ema#u (en"an#er)+emi#u (indu#er)
9aktor enetik
9aktor =ingkungan
%ensitisasi inflamasi
-
7/24/2019 1 asma
4/24
merupakan kandidat gen yang banyak dipelaari dalam kaitannya dengan asma. H=A-
merupakan 2HB (maor histocompatibility complex) klas , suatu reseptor permukaan sel
yang disandikan ole" kompleks antigen leukosit manusia (H=A6Human !eukocyte "ntigen)
yang terletak pada kromosom ? daera" ?p1.'1(1).
2.%. E&!'em!"l"g! Asma
!erdasarkan laporan ;ational Benter for Healt" %tatisti#s atau ;BH% (00'),
prealensi serangan asma pada anak usia 0-14 ta"un adala" 54 per 1000 anak (umla" anak
, uta) dan pada de&asa C 1$ ta"un, '$ per 1000 (umla" de&asa 4,$ uta). :umla" &anita
yang mengalami serangan lebi" banyak daripada lelaki. WHO memperkirakan terdapat
sekitar 50.000 kematian akibat asma. %edangkan berdasarkan laporan ;BH% (000)
terdapat $4 kematian akibat asma atau 1,? per 100 ribu populasi()
.Asma adala" penyakit kronik yang umum menyebabkan peningkatan angka
kesakitan. !erdasarkan informasi yang didapatkan dari data statistik pusat nasional Amerika
%erikat pada ta"un133$, terdapat $,?5 uta anak-anak dilaporkan menderita asma dan ',$ uta
anak perna" mengalami episode serangan asma dalam &aktu 1 bulan. Asma pada anak-anak
di Amerika %erikat dianggap sebagai penyebab tersering adanya kunungan ke nstalasi
a&at arurat ($?4,000 kasus), ra&at inap (1??,000 kasus) dan tidak masuk sekola" (10.1
uta kasus) Walaupun asma tidak sering menyebabkan kematian, namun dilaporkan 1?
kematian anak akibat asma pada ta"un 133$(?).
2.(. Pat"genes!s Asma
Asma merupakan penyakit obstruksi alan nafas yang reersibel dan ditandai ole"
serangan batuk, mengi dan dispnea pada indiidu dengan alan nafas "iperreaktif. idak
semua asma memiliki dasar alergi, dan tidak semua orang dengan penyakit atopik mengidap
asma. Asma mungkin bermula pada semua usia tetapi paling sering mun#ul pertama kali
dalam 5 ta"un pertama ke"idupan. 2ereka yang asmanya mun#ul dalam dekade pertamake"idupan lebi" besar kemungkinannya mengidap asma yang diperantarai ole" g dan
memiliki penyakit atopi terkait lainnya, terutama rinitis alergika dan dermatitis atopik($).
=angka" pertama terbentuknya respon imun adala" aktiasi limfosit ole" antigen
yang dipresentasikan ole" sel-sel aksesori, yaitu suatu proses yang melibatkan molekul
#aor Histocompability $omplexatau 2HB (2HB kelas pada sel BDdan 2HB kelas
pada sel B$D). %el dendritik merupakan Antigen %recenting $ells(A+B) utama pada
saluran respiratori. %el dendritik terbentuk dari prekursornya di dalam sumsum tulang, lalu
membentuk aringan yang luas dan sel-selnya saling ber"ubungan di dalam epitel saluran
Asma Dan Obat obatannya Page 4
-
7/24/2019 1 asma
5/24
respiratori. /emudian, sel-sel tersebut bermigrasi menuu kumpulan sel-sel limfoid di ba&a"
pengaru" 2-B%9, yaitu sitokin yang terbentuk ole" aktiasi sel epitel, fibroblas, sel ,
makrofag, dan sel mast. %etela" antigen ditangkap, sel dendritik pinda" menuu daera" yang
banyak mengandung limfosit. i tempat ini, dengan pengaru" sitokin-sitokin lainnya, sel
dendritik menadi matang sebagai A+B yang efektif($).
eaksi fase #epat pada asma di"asilkan ole" aktiasi sel-sel yang sensitif ter"adap
alergen g- spesifik, terutama sel mast dan makrofag. +ada pasien dengan komponen alergi
yang kuat ter"adap timbulnya asma, basofil uga ikut berperan. eaksi fase lambat pada asma
timbul beberapa am lebi" lambat dibanding fase a&al. 2eliputi pengerakan dan aktiasi dari
sel-sel eosinofil, sel , basofil, netrofil, dan makrofag. :uga terdapat retensi selektif sel pada
saluran respiratori, ekspresi molekul ad"esi, dan pelepasan ne&ly generated mediator. %el
pada saluran respiratori yang teraktiasi ole" antigen, akan mengalami polarisasi ke ara" ",
selanutnya dalam sampai am pertama fase lambat teradi transkripsi dan transaksi gen,
serta produksi mediator pro inflamasi, seperti =, =5, dan 2-B%9 untuk pengera"an dan
aktiasi sel-sel inflamasi. Hal ini terus menerus teradi, se"ingga reaksi fase lambat semakin
lama semakin kuat($).
+ada remodelingsaluran respiratori, teradi serangkaian proses yang menyebabkan
deposisi aringan penyambung dan menguba" struktur saluran respiratori melalui proses
dediferensiasi, migrasi, diferensiasi, dan maturasi struktur sel. /ombinsai antara kerusakan
sel epitel, perbaikan epitel yang berlanut, ketidakseimbangan 2atriks #etalloproteinase
(22+) dan issue 'nhibitor of #etalloproteinase (2+), produksi berlebi" faktor
pertumbu"an profibrotik atau (ransforming )ro&th *actors(9-E), dan proliferasi serta
diferensiasi fibroblas menadi miofibroblas diyakini merupakan proses yang penting dalam
remodelling. 2iofibroblas yang teraktiasi akan memproduksi faktor-faktor pertumbu"an,
kemokin, dan sitokin yang menyebabkan proliferasi sel-sel otot polos saluran respiratori dan
meningkatkan permeabilitas mikroaskular, menamba" askularisasi, neoaskularisasi, dan
aringan saraf. +eningkatan deposisi matriks molekul termasuk kompleks proteoglikan pada
dinding saluran respiratori dapat diamati pada pasien yang meninggal akibat asma. Hal
tersebut se#ara langsung ber"ubungan dengan lamanya penyakit($).
Asma Dan Obat obatannya Page 5
-
7/24/2019 1 asma
6/24
ambar 1. +atogenesis Asma
Hipertrofi dan "iperplasia otot polos saluran respiratori serta sel goblet dan kelenar
submukosa teradi pada bronkus pasien asma, terutama yang kronik dan berat. %e#ara
keseluru"an, saluran respiratori pasien asma, memperli"atkan peruba"an struktur saluran
respiratori yang berariasi dan dapat menyebabkan penebalan dinding saluran respiratori.
+emodelinguga merupakan "al penting pada patogenesis "iperaktiitas saluran respiratori
yang non spesifik, terutama pada pasien yang sembu" dalam &aktu lama (lebi" dari 1-
ta"un) atau yang tidak sembu" sempurna setela" terapi in"alasi kortikosteroid ($).
eala asma, yaitu batuk sesak dengan mengi merupakan akibat dari obstruksi
bronkus yang didasari ole" inflamsai kronik dan "iperaktiitas bronkus(1).
n"alasi alergen akan mengaktifkan sel mast intralumen, makrofag aleolar, nerus
agus dan mungkin uga epitel saluran nafas. +eregangan agal menyebabkan refleks
bronkus, sedangkan mediator inflamasi yang dilepaskan ole" sel mast dan makrofag akan
membuat epitel alan nafas lebi" permeabel dan memuda"kan alergen masuk ke dalam
submukosa se"ingga memperbesar reaksi yang teradi(1).
ambar . +roses imunologis spesifik dan non-spesifik
2ediator inflamasi se#ara langsung maupun tidak langsung menyebabkan serangan
asma, melalui sel efektor sekunder seperti eusinofil, netrofil, trombosit dan limfosit. %el-sel
inflamasi ni uga mengeluarkan mediator yang kuat seperti leukotrien, tromboksan, %latelet
"cti,ating *actors (+A9) dan protein sititoksis memperkuat reaksi asma. /eadaan ini
menyebabkan inflamasi yang ak"irnya menimbulkan "iperaktiitas bronkus(1)
.
Asma Dan Obat obatannya Page 6
eala9aktor isiko
Hiperaktiitas
!ronkus
Obstruksi
!ronkus
9aktor isiko 9aktor isiko
nflamasi
-
7/24/2019 1 asma
7/24
2.). Pat"!s!"l"g! Asma
A. *+struks! saluran res&!rat"r!
+enyempitan saluran nafas yang teradi pada pasien asma dapat disebabkan ole"
banyak faktor. +enyebab utamanya adala" kontraksi otot polos bronkial yang diprookasi
mediator agonis yang dikeluarkan ole" sel inflamasi seperti "istamin, triptase, prostaglandin
, dan leukotrien B yang dikeluarkan ole" sel mast, neuropeptidase yang dikeluarkan ole"
saraf aferen lokal dan asetilkolin yang berasal dari saraf eferen post ganglionik. Akibat yang
ditimbulkan dari kontraksi otot polos saluran nafas adala" "iperplasia kronik dari otot polos,
pembulu" dara", serta teradi deposisi matriks pada saluran nafas. ;amun,dapat uga timbul
pada keadaan dimana saluran nafas dipenu"i sekret yang banyak, tebal dan lengket
pengendapan protein plasma yang keluar dari mikroaskularisasi bronkial dan debris
seluler(3).
%e#ara garis besar, semua gangguan fungsi pada asma ditimbulkan ole" penyempitan
saluran respiratori, yang mempengaru"i seluru" struktur po"on trakeobronkial. %ala" satu
mekanisme adaptasi ter"adap penyempitan saluran nafas adala" ke#enderungan untuk
bernafas dengan "iperentilasi untuk mendapatkan olume yang lebi" besar, yang kemudian
dapat menimbulkan "iperinflasi toraks. +eruba"an ini meningkatkan kera pernafasan agar
tetap dapat mengalirkan udara pernafasan melalui alur yang sempit dengan renda"nya
compliance pada kedua paru. nflasi toraks berlebi"an mengakibatkan otot diafragma dan
interkostal, se#ara mekanik, mengalami kesulitan bekera se"ingga keranya menadi tidak
optimal . +eningkatan usa"a bernafas dan penurunan kera otot menyebabkan timbulnya
kelela"an dan gagal nafas(3).
ambar '. !ronkus ;ormal dan !ronkus Asmatik
B. H!&erakt!,!tas saluran res&!rat"r!
Asma Dan Obat obatannya Page 7
-
7/24/2019 1 asma
8/24
2ekanisme ter"adap reaktiitas yang berlebi"an bronkus yang menyebabkan
penyempitan saluran napas sampai saat ini tidak diketa"ui, namun dapat ber"ubungan dengan
peruba"an otot polos saluran nafas yang teradi sekunder serta berpengaru" ter"adap
kontraktilitas ataupun fenotipnya. %ebagai tamba"an, inflamasi pada dinding saluran nafas
yang teradi akibat kontraksi otot polos tersebut(3).
%aluran respiratori dikatakan "iperreaktif atau "iperresponsif ika pada pemberian
"istamin dan metakolin dengan konsentrasi kurang $Fg> didapatkan penurunan *orced
Expiration olume (9G1) 0> yang merupakan k"arakteristik asma, dan uga dapat
diumpai pada penyakit yang lainnya seperti $hronic Obstruction %ulmonary isease
(BO+), fibrosis kistik dan r"initis alergi. %timulus seperti ola"raga, udara dingin, ataupun
adenosin, tidak memiliki pengaru" langsung ter"adap otot polos saluran nafas (tidak seperti
"istamin dan metakolin). %timulus tersebut akan merangsang sel mast, uung serabut dan sel
lain yang terdapat disaluran nafas untuk mengeluarkan mediatornya(3).
-. *t"t &"l"s saluran res&!rat"r!
+ada penderita asma ditemukan pemendekan dari panang otot bronkus. /elainan ini
disebabkan ole" peruba"an pada aparatus kontraktil pada bagian elastisitas aringan otot
polos atau pada matriks ektraselularnya. +eningkatan kontraktilitas otot pada pasien asma
ber"ubungan dengan peningkatan ke#epatan pemendekan otot. %ebagai tamba"an, terdapat
bukti ba"&a peruba"an pda struktur filamen kontraktilitas atau plastisitas dari sel otot polos
dapat menadi etiologi "iperaktiitas saluran nafas yang teradi se#ara kronik(3).
+eran dari pergerakan aliran udara pernafasan dapat diketa"ui melalui "ipotesis
pertubed e/uilibrium, yang mengatakan ba"&a otot polos saluran nafas mengalami kekakuan
bila dalam &aktu yang lama tidak direnggangkan sampai pada ta"ap ak"ir, yang merupakan
fase terlambat, dan menyebabkan penyempitan saluran nafas yang menetap atau persisten.
/ekakuan dari daya kontraksi, yang timbul sekunder ter"adap inflamasi saluran nafas,
kemudian menyebabkan timbulnya edema adentsial dan lepasnya ikatan dari tekanan rekoil
elastis(3).
2ediator inflamasi yang dilepaskan ole" sel mast, seperti triptase dan protein
kationik eosinofil, dikatakan dapat meningkatkan respon otot polos untuk berkontraksi, sama
seperti mediator inflamasi yang lainnya seperti "istamin. /eadaan inflamasi ini dapat
memberikan efek ke otot polos se#ara langsung ataupun sekunder ter"adap geometri saluran
nafas(3).
D. H!&ersekres! mukus
Asma Dan Obat obatannya Page 8
-
7/24/2019 1 asma
9/24
Hiperplasia kelenar submukosa dan sel goblet sering kali ditemukan pada saluran
nafas pasien asma dan penampakan remodelingsaluran nafas merupakan karakteristik asma
kronis. Obstruksi yang luas akibat penumpukan mukus saluran nafas "ampir selalu ditemukan
pada asma yang fatal dan menadi penyebab ostruksi saluran nafas yang persisiten pada
serangan asma berat yang tidak mengalami perbaikan dengan bronkodilator(3).
%ekresi mukus pada saluran nafas pasien asma tidak "anya berupa peningkatan
olume saa tetapi uga perbedaan pada iskoelastisitas. +enebalan dan perlengketan dari
sekret tidak "anya sekedar penamba"an produksi musin saa tetapi terdapat uga penumpukan
sel epitel, pengendapan albumin yang bersal datri mikroaskularisasi bronkial, eosinofil, dan
;A yang berasal dari sel inflamasi yang mengalami lisis(3).
Hipersekresi mukus merefleksikan dua mekanisme patofisiologi yaitu mekanisme
ter"adap sekresi sel yang mengalami metaplasia dan "iperplasia dan mekanisme patofisologi"ingga teradi sekresi sel granulasi. egranulasi sel oblet yang di#etuskan ole" stimulus
lingkungan, diperkirakan teradi karena adanya pelepasan neuropeptidase lokal atau aktiitas
alur refleks kolinergik. /emungkinan besar yang lebi" penting adala" degranulasi yang
diprookasi ole" mediator inflamasi, dengan aktiitas perangsang sekret, seperti neutrofil
elastase, kimase sel mast, leukotrien, "istamin, produk neutrofil non-protease (3).
2.. D!agn"s!s asma
/elompok anak yang patut diduga asma adala" anak yang menunukkan batruk
dan6atau mengi yang timbul se#ara episodik, #enderung pada malam atau dini "ari
(nokturnal), musiman, setela" aktiitas fisik, serta adanya ri&ayat asma dan6atau atopi pada
pasien atau keluarga (li"at alur diagnosis di lampiran 1)(5,10).
%e"ubungan dengan kesulitan mendiagnosis asma pada anak ke#il, dan bertamba"nya
umur k"ususnya diatas umur tiga ta"un, diagnosis asma menadi lebi" definitie. *ntuk anak
yang suda" suda" besar (C? ta"un) pemeriksaan faal paru sebaiknya dilakukan. *i fungsi
paru yang seder"arna dengan peak flo& meter, atau yang lebi" lengkap dengan spirometer.
*i prookasi bronkus dengan "istamine, metakolin, gerak badan (exercise), udara kering dan
dingin,atau dengan salin "ipertonis sangat menunang diagnosis.pemeriksaan ini berguna
untuk mendukung diagnosis asma anak melalui ' #ara yaitu didapatkannya.()
1. Gariabilitas pada +9 atau 9G 1 lebi" dari 0>
. /enaikan 0> pada +9 atau 9G1 setela" pemberian in"alasi bronkodilator.
'. +enurunan 0> pada +9 atau 9G1 setela" prookasi bronkus.
A. Anamnes!s
Asma Dan Obat obatannya Page 9
-
7/24/2019 1 asma
10/24
%eorang anak dikatakan menderita serangan asma apabila didapatkan geala batuk
dan6atau mengi yang memburuk dengan progresif. %elain kelu"an batuk diumpai sesak nafas
dari ringan sampai berat. +ada serangan asma geala yang timbul bergantung pada deraat
serangannya. +ada serangan ringan, geala yang timbul tidak terlalu berat. +asien masi"
lan#ar berbi#ara dan aktifitasnya tidak terganggu. +ada serangan sedang, geala bertamba"
berat anak sulit mengungkapkan kalimat. +ada serangan asma berat, geala sesak dan sianosis
dapat diumpai, pasien berbi#ara terputus-putus saat mengu#apkan kata-kata (11).
B. Pemer!ksaan !s!k
eala dan serangan asma pada anak tergantung pada deraat serangannya. +ada
serangan ringan anak masi" aktif, dapat berbi#ara lan#ar, tidak diumpai adanya retraksi baik
di sela iga maupun epigastrium. 9rekuensi nafas masi" dalam batas normal. +ada serangan
sedang dan berat dapat diumpai adanya &heezingterutama pada saat ekspirasi, retraksi, danpeningkatan frekuensi nafas dan denyut nadi ba"kan dapat diumpai sianosis. !erbagai tanda
atau manifestasi alergi, seperti dermatitis atopi dapat ditemukan(11).
asar penyakit ini adala" "iperaktiitas bronkus akibat adanya inflamasi kronik
saluran respiratorik. Akibatnya timbul "ipersekresi lender, udem dinding bronkus dan
konstriksi otot polos bronkus. /etiga mekanisme patologi diatas mengakibatkan timbulnya
geala batuk, pada auskultasi dapat terdengar ronk"i basa" kasar dan mengi. +ada saat
serangan dapat diumpai anak yang sesak dengan komponen ekspiratori yang lebi"
menonol(11).
-. Pemer!ksaan Penunjang
+ada serangan asma berat, pemeriksaan penunang yang diperlukan adala" analisis
gas dara" (A) dan foto rontgen t"oraks proyeksi antero-posterior. +ada A dapat
diumpai adanya peningkatan +BO dan renda"nya +O ("ipoksemia). +emeriksaan
penunang lain yang diperlukan adala" ui fungsi paru bila kondisi memungkinkan. +ada
pemeriksaan ini dapat ditemukan adanya penurunan 9G1 yang men#apai I40> nilai
normal(11).
%elain pemeriksaan di atas, pemeriksaan g dan eusinofil total dapat membantu
penegakan diagnosis asma. +eningkatan kadar g dan eusinofil total umum diumpai pada
pasien asma. *ntuk memastikan diagnosis, dilakukan pemeriksaan ui prookasi dengan
"istamin atau metakolin. !ila ui prookasi positif, maka diagnosis asma se#ara definitie
dapat ditegakkan(11).
abel 1. /lasifikasi deraat asma anak se#ara arbitreri +;AA membagi asma anak menadi '
deraat penyakit(10,11)
Parameter kl!n!s Asma e&!s"'!/ Asma e&!s"'!/ Asma &ers!sten
Asma Dan Obat obatannya Page 10
-
7/24/2019 1 asma
11/24
Ke+utuhan "+at0
'an aal &aru
jarang
asma r!ngan
ser!ng
asma se'ang
asma +erat
1.9rekuensi
serangan
'-< 61ta"un 1
-
7/24/2019 1 asma
12/24
sering
"anya pada
ak"ir
ekspirasi
%epanang
ekspirasi
L inspirasi
nyaring,
erdengar
tanpa
stateskop
idak
terdengar
Penggunaan "t"tBantu res&!rat"r!k !iasanyatidak
!iasanya ya Ma erakanparado ;ilai
dugaan6
C?0>C$0>
;ilai terbaik)
0-?0>
?0-$0>
I0>
I?0>
espon I
am
Sa*24 C35> 31-35> N30>
Pa*2 ;ormal C?0 mmHg I ?0 mmHg
Pa-*2 I5 mmHg I5 mmHg C5 mmHg
2.5. Penatalaksanaan asma
Asma Dan Obat obatannya Page 12
-
7/24/2019 1 asma
13/24
atalaksana asma dibagi menadi dua, yaitu tatalaksana saat serangan dan angka
panang (li"at alur tatalaksana di lampiran dan ') (11,1). uuan tatalaksana asma anak se#ara
umum adala" untuk menamin ter#apainya tumbu" kembang anak se#ara optimal sesuai
dengan potensi genetiknya. %e#ara lebi" k"usus tuuan yang ingin di#apai adala"(10)8
1. +asien dapat menalani aktiitas normal sebagai seorang anak, termasuk bermain
dan berola" raga.
. %edikit mungkin angka absensi sekola".
'. eala tidak timbul siang ataupun malam "ari (tidur tidak terganggu)
. *i fungsi paru senormal mungkin, tidak ada ariasi diurnal yang men#olok pada
+9.
5. /ebutu"an obat seminimal mungkin, kurang dari sekali dalam dua tiga "ari, dan
tidak ada serangan.
6. fek samping obat dapat di#ega" agar tidak atau sedikit mungkin timbul, terutama
yang mempengaru"i tumbu" kembang anak.
A. Tatalaksana 6e'!kament"sa
Obat asma dapat dibagi dalam kelompok besar, yaitu obat pereda (relie,er) dan obat
pengendali (controller). Obat pereda digunakan untuk meredakan serangan atau geala asma
ika sedang timbul. !ila serangan suda" teratasi dan suda" tidak ada lagi geala maka obat ini
tidak lagi digunakan atau diberikan bila perlu. /elompok kedua adala" obat pengendali yang
disebut uga obat pen#ega", atau obat profilaksis. Obat ini digunakan untuk mengatasi
masala" dasar asma, yaitu inflamasi kronik saluran nafas. engan demikian pemakaian obat
ini terus menerus diberikan &alaupun suda" tidak ada lagi gealanya kemudian pemberiannya
diturunkan pelan pelan yaitu 5 > setip penurunan setela" tuuan pengobatan asma ter#apai
? $ minggu(10).
*+at 7 "+at Pere'a $el!e,er(1)
1. Bronkodilator
a. Short-acting 2 agonist2erupakan bronkodilator terbaik dan terpili" untuk terapi asma akut pada anak.
eseptor2 agonistberada di epitel alan napas, otot pernapasan, aleolus, sel-sel inflamasi,
antung, pembulu" dara", otot lurik, "epar, dan pankreas(1).
Obat ini menstimulasi reseptor E adrenergik menyebabkan peruba"an A+ menadi
cyclic-A2+ se"ingga timbul relaksasi otot polos alan napas yang menyebabkan teradinya
bronkodilatasi. fek lain seperti peningkatan klirens mukosilier, penurunan permeabilitas
askuler, dan berkurangnya pelepasan mediator sel mast(1).
pinefrin6adrenalin
Asma Dan Obat obatannya Page 13
-
7/24/2019 1 asma
14/24
e&!ner!n
idak direkomendasikan lagi untuk serangan asma ke#uali tidak ada E agonis
selektif. pinefrin menimbulkan stimulasi pada reseptor E1, E, dan P se"ingga
menimbulkan efek samping berupa sakit kepala, gelisa", palpitasi, takiaritmia, tremor,
dan "ipertensi(1).
+emberian epinefrin aerosol kurang menguntungkan karena durasi efek
bronkodilatasinya "anya 1-1,5 am dan menimbulkan efek samping, terutama pada
antung dan B;%(1).
E agonis selektif(1)
Sal+utam"l "ral Ter+utal!ne "ral #en"ter"l "ral
Sal+utam"l t"&!kal Ter+utal!n t"&!kal #en"ter"l t"&!kal
Obat yang sering dipakai8 salbutamol, terbutalin, fenoterol.
osis salbutamol oral 8 0,1 - 0,15 mg6kg!!6kali , setiap ? am.
osis tebutalin oral 8 0,05 0,1 mg6kg!!6kali , setiap ? am.
osis fenoterol 8 0,1 mg6kg!!6kali , setiap ? am.
osis salbutamol nebulisasi 8 0,1 - 0,15 mg6kg!! (dosis maksimum 5mg6kg!!),
interal 0 menit, atau nebulisasi kontinu dengan dosis
0,' 0,5 mg6kg!!6am (dosis maksimum 15 mg6am).
osis terbutalin nebulisasi 8 ,5 mg atau 1 respul6nebulisasi.
Asma Dan Obat obatannya Page 14
-
7/24/2019 1 asma
15/24
+emberian oral menimbulkan efek bronkodilatasi setela" '0 menit, efek pun#ak
di#apai dalam am, lama keranya sampai 5 am.
+emberian in"alasi (in"aler6nebulisasi) memiliki onset kera 1 menit, efek pun#ak
di#apai dalam 10 menit, lama keranya ? am.
%erangan ringan 8 2 semprotan tiap ' am.%erangan sedang 8 2 ? 10 semprotan tiap 1 am.
%erangan berat 8 2 10 semprotan.
+emberian intraena dilakukan saat serangan asma berat ksrena pada keadaan ini
obat in"alasi sulit men#apai bagian distal obstruksi alan napas. fek samping takikardi lebi"
sering teradi.
osis salbutamol G 8 mulai 0, m#g6kg!!6menit, dinaikkan 0,1 m#g6kg!! setiap 15 menit,
dosis maksimal m#g6kg!!6menit.
osis terbutalin G 8 10 m#g6kg!! melalui infuse selama 10 menit, dilanutkan dengan
0,1 0, ug6kg!!6am dengan infuse kontinu.
fek samping E agonist antara lain tremor otot skeletal, sakit kepala, agitasi,
palpitasi, dan takikardi.
b. Methyl xanthine
The"&h8l!ne Am!n"&h8l!ne
fek bronkodilatasi met"yl
-
7/24/2019 1 asma
16/24
1 ? bulan 8 0,5mg6kg!!6:am
? 11 bulan 8 1 mg6kg!!6:am
1 3 ta"un 8 1, 1,5 mg6kg!!6:am
C 10 ta"un 8 0,3 mg6kg!!6:am
fek samping obat ini adala" mual, munta", sakit kepala. +ada konsentrasi yang lebi"
tinggi dapat timbul keang, takikardi dan aritmia(1).
2. Anticholinergics
I&atr"&!um Br"m!'a
Obat yang digunakan adala" pratropium !romida. /ombinasi dengan nebulisasi E
agonist meng"asilkan efek bronkodilatasi yang lebi" baik. osis anuran 0, 1 ##6kg!!,
nebulisasi tiap am(1).
Obat ini dapat uga diberikan dalam larutan 0,05 > dengan dosis 8 untuk usia diatas
? ta"un $ 0 tetes7 usia ke#il ? ta"un 10 tetes. fek sampingnya adala" kekeringan atau
rasa tidak enak dimulut. Antikolinergik in"alasi tidak direkomendasikan pada terapi asma
angka panang pada anak(1).
%. K"rt!k"ster"!'
meth8l &re'n!s"l"ne
/ortikosteroid sistemik terutama diberikan pada keadaan (1)8
erapi inisial in"alasi 2 agonistkera #epat gagal men#apai perbaikan yang #ukup
lama.
Asma Dan Obat obatannya Page 16
-
7/24/2019 1 asma
17/24
%erangan asma tetap teradi meski pasien tela" menggunakan kortikosteroid "irupan
sebagai kontroler.
%erangan ringan yang mempunyai ri&ayat serangan berat sebelumnya.
/ortikosteroid sistemik memerlukan &aktu paling sedikit am untuk men#apai
perbaikan klinis, efek maksimum di#apai dalan &aktu 1 am. +reparat oral yang di
pakai adala" prednisone, prednisolon, atau triamsinolon dengan dosis 1 mg6kg!!6"ari
diberikan ' kali se"ari selama ' 5 kali se"ari (1).
/ortikosteroid tidak se#ara langsung berefek sebagai bronkodilator. Obat ini bekera
sekaligus meng"ambat produksi sitokin dan kemokin, meng"ambat sintesis eikosainoid,
meng"ambat peningkatan basofil, eosinofil dan leukosit lain di aringan paru dan
menurunkan permeabilitas as#ular.(1)
2etilprednisolon merupakan pili"an utama karena kemampuan penetrasi kearingan
paru lebi" baik, efek anti inflamasi lebi" besar, dan efek mineralokortikoid minimal. osis
metilprednisolon G yang dianurkan adala" 1 mg6kg!! setiap sampai ? am. osis
Hidrokortison G mg6kg!! tiap ? am. osis de
-
7/24/2019 1 asma
18/24
in"alasi budesonide ber"ubungan dengan perbaikan dalam pengontrolan asma dan
mengurangi penggunaan obat-obat tamba"an. erapi pemeli"araan dengan in"alasi
glukokortikosteroid ini mampu mengontrol geala-geala asma, mengurangi frekuensi dari
eksaserbasi akut dan umla" ra&atan di ruma" sakit, meningkatkan kualitas "idup, fungsi
paru dan "iperresponsif bronkial, dan mengurangi bronkokonstriksi yang diinduksi lati"an.
lukokortikosteroid dapat men#ega" penebalan lamina retikularis, men#ega"
teradinya neoangiogenesis, dan men#ega" atau mengurangi teradinya do&n regulation
receptor 2 agonist. osis yang dapat digunakan sampai 00ug6"ari (respire anak). fek
samping berupa gangguan pertumbu"an, katarak, gangguan sistem saraf pusat, dan gangguan
pada gigi dan mulut.
2. Leukotriene ece!tor Antagonist "L#A$
%e#ara "ipotesis obat ini dikombinasikan dengan steroid "irupan dan mungkin
"asilnya lebi" baik. %ayangnya, belum ada per#obaan angka panang yang
membandingkannya dengan steroid "irupan D =A!A. /euntungan memakai =A adala"
sebagai berikut 8
=A dapat melengkapi kera steroid "irupan dalam menekan cystenil leukotriane7
2empunyai efek bronkodilator dan perlindungan ter"adap bronkokonstriktor7
2en#ega" early asma reaction dan late asthma reaction
apat diberikan per oral, ba"kan montelukast "anya diberikan sekali per "ari.,
penggunaannya aman, dan tidak mengganggu fungsi "ati7 sayangnya preparat
montelukastini belum ada di ndonesia7
2ungkin uga mempunyai efek menaga integritas epitel, yaitu dengan meningkatkan
kera epithel gro&th factor (9) dan menekan transforming gro&th factor (9)
se"ingga dapat mengendalikan teradinya fibrosis, "yperplasia, dan "ipertrofi otot
polos, serta di"arapkan men#ega" peruba"an fungsi otot polos menadi organ pro-
inflamator.
Ada preparat =A 8
a. 2ontelukast
6"ntelukast
+reparat ini belum ada di ndonesia dan "arganya ma"al. osis per oral 1 kali se"ari.
(respiro anak) osis pada anak usia -5 ta"un adala" mg Q"s. (gina)
b. Rafirlukast
Asma Dan Obat obatannya Page 18
-
7/24/2019 1 asma
19/24
:a!rlukast +reparat ini terdapat di ndonesia, digunakan untuk anak usia C 4 ta"un dengan dosis 10
mg kali se"ari.
=eukotrin memberikan manfaat klinis yang baik pada berbagai tingkat kepara"an
asma dengan menekan produksi cystenil leukotrine. fek samping obat dapat mengganggu
fungsi "ati (meningkatkan transaminase) se"ingga perlu pemantauan fungsi "ati.
%. Long acting 2 Agonist "LABA$
Salmeter"l
+reparat in"alasi yang digunakan adala" salmeterol dan formoterol. +emberian B%
00ug dengan tamba"an =A!A lebi" baik dili"at dari frekuensi serangan, 9G 1 pagi dan
sore, penggunaan steroid oral,, menurunnya "iperreaktiitas dan air&ay remodeling.
/ombinasi B% dan =A!A suda" ada dalam 1 paket, yaitu kombinasi fluti#asone propionate
dan salmeterol (%eretide), budesonide dan formoterol (%ymbi#ort). %eretide dalam 2
sedangkan %ymbi#ort dalam +. /ombinasi ini mempermuda" penggunaan obat dan
meningkatkan kepatu"an memakai obat.
&. Te"!l!n le&as lam+at
eofilin efektif sebagai monoterapi atau diberikan bersama kortikosteroid yang
bertuuan untuk mengontrol asma dan mengurangi dosis pemeli"araan glukokortikosteroid.
api efikasi teofilin lebi" renda" daripada glukokortikosteroid in"alasi dosis renda".fek samping berupa anoreksia, mual, munta", dan sakit kepala, stimulasi ringan %%+,
palpitasi, takikardi, aritmia, sakit perut, diare, dan arang, perdara"an lambung. fek samping
mun#ul pada dosis lebi" dari 10mg6kg!!6"ari, ole" karena itu terapi dimulai pada dosis
inisial 5mg6kg!!6"ari dan se#ara berta"ap diingkatkan sampai 10mg6kg!!6"ari.
B. Tera&! Su&"rt!(1)
a. erapi oksigen
Asma Dan Obat obatannya Page 19
-
7/24/2019 1 asma
20/24
Oksigen diberikan pada serangan sedang dan berat melalui kanula "idung, masker
atau headbox. +erlu dilakukan pemantauan saturasi oksigen, sebaiknya diukur denganpulse
oxymetry (nilai normal C 35>).
b. Bampuran Helium dan oksigen
n"alasi Helioks ($0> "elium dan 0> oksigen) selama 15 menit sebagai tamba"an
pemberian oksigen (dengan kanula "idung), bersama dengan nebulisasi salbutamol dan
metilprednisolon G, se#ara bermakna menurunkan pulsus paradoksus, meningkatkan
peakflo& dan mengurangi sesak. Bampuran "elium dan oksigen dapat memperbaiki
oksigenasi karena "elium bersifat ringan se"ingga dapat menguba" aliran turbulen menadi
laminar dan menyebabkan oksigen lebi" muda" men#apai aleoli.
#. erapi #airan
e"idrasi dapat teradi pada serangan asma berat karena kurang adekuatnya asupan
#airan, peningkatan insensible &ater loss, takipnea serta efek diureti# teofilin. +emberian
#airan "arus "ati-"ati kareana pada asma berat teradi peningkatan sekresi "ntidiuretik
Hormone(AH) yan memuda"kan teradinya retensi #airan dan tekanan pleura negatif tinggi
pada pun#ak inspirasi yang memuda"kan teradinya edema paru. :umla" #airan yang
diberikan adala" 1-1,5 kali kebutu"an rumatan.
-. -ara Pem+er!an *+at(10)
*2* A=A ;HA=A%I ta"un ;ebuliser, Aero#"amber, baby"aler
- ta"un ;ebuliser, Aero#"amber, baby"aler
Alat Hirupan (26 2etered ose n"aler) dengan alat
perenggang (spa#er)
5-$ ta"un ;ebuliser
2 dengan spa#er
Alat "irupan bubuk (%pin"aler, isk"aler, ota"aler,
urbu"aler)
C$ ta"un ;ebuliser
2 (metered dose in"aler)Alat Hirupan !ubuk
Auto"aler
Asma Dan Obat obatannya Page 20
-
7/24/2019 1 asma
21/24
Aer"/ham+er 6DI Ne+ul!;er
+emakaian alat perenggang (spa#er) mengurangu deposisi obat dalam mulut
(orofaring), adi mengurangi umla" obat yang akan tertelan se"ingga mengurangi efek
sistemik. %ebaliknya, deposisi dalamm paru lebi" baik se"ingga didapat efek terapeutik yang
lebi" baik. Obat "irupan dalam bentuk bubuk kering (%pin"aler, isk"aler, ota"aler,urbu"aler) memerlukan inspirasi yang kuat. *mumnya bentuk ini dianurkan untuk anak
usia sekola". %ebagian alat bantu yaitu %pa#er (Golumati#, ;ebu"aler, Aero#"amber,
!aby"aler, Auto"aler) dapat dimodifikasi dengan menggunakan bekas gelas atau botol
minuman atau menggunakan botol susu dengan dot susu yang tela" dipotong untuk anak
ke#il dan bayi.
2.
-
7/24/2019 1 asma
22/24
sembu" dan di dalam penga&asan tersebut kalau sering mengalami serangan #ommon #old
3> akan mengalami serangan ulang.1
+ada penderita yang mengalami serangan intermitten angka kematiannya >,
sedangkan angka kematian pada penderita yang dengan serangan terus menerus angka
kematiannya 3>.1
BAB III
PENUTUP
%.1. Kes!m&ulan
Asma merupakan penyakit yang #ukup banyak diumpai pada anak-anak. Asma
didefenisikan sebagai &heezing dan6atau batuk dengan karakteristik sebagai berikut 8 timbul
se#ara episodik dan6atau kronis, #enderung pada malam "ari (no#turnal), musiman, adanya
faktor pen#etus diantaranya aktifitas fisik, dan bersifat reersible baik se#ara spontan maupun
dengan pengobatan, serta adanya ri&ayat asma atau atopi pada pasien6keluarganya,
sedangkan sebab-sebab lain suda" disingkirkan. /arena asma merupakan penyakit yang
ber"ubungan dengan imunologi, maka penderita asma dapat mengalami serangan berulang.
Asma Dan Obat obatannya Page 22
-
7/24/2019 1 asma
23/24
Asma dapat diklasifikasikan sebagai asma episodik arang, episodik sering, dan asma
persisten. %edangkan ika teradi serangan, dapat diklasifikasikan sebagai asma serangan
ringan, sedang, dan berat. %erangan asma yang tidak terkontrol dapat menyebabkan
teradinya apnea. Ole" karena itu, penatalaksanaan serangan asma tergantung kepada deraat
serangannya. %erangan asma ditanggulangi dengan pemberian bronkodilator, baik se#ara oral,
parenteral, maupun in"alasi.
atalaksana asma diluar serangan dapat dilakukan dengan meng"indari faktor
pen#etus asma serta penggunaan obat pengendali (controller). i"arapkan dengan
dilakukannya tatalaksana asma angka panang dapat mengurangi teradinya serangan asma,
se"ingga dapat meningkatkan /uality of lifedari penderita asma.
DA#TA$ PUSTAKA
1. OS!yrne +, !ateman , !ousQuet :, Blark , +aggario +, O"ta /, dkk. lobal
nitiatie 9or Ast"ma. 2edi#al Bommuni#ations esour#es, n# 7 00?.
. /artasasmita B!. pidemiologi Asma Anak. dalam8 a"aoe ;;, %upriyatno !,
%etyanto !, penyunting. !uku Aar espirologi Anak. edisi pertama. :akarta 8 !adan
+enerbit A 7 00$. ".41-$'.
'. ;atapra&ira H2. iagnosis Asma Anak. dalam8 a"aoe ;;, %upriyatno !,
%etyanto !, penyunting. !uku Aar espirologi Anak. edisi pertama. :akarta 8
!adan +enerbit A 7 00$. ".105-1$.
. a"aoe ;, %upriyatno !, %etyanto !. +edoman ;asional Asma Anak. :akarta8
*// +ulmonologi ++ A7 003.
5. ;elson e
-
7/24/2019 1 asma
24/24
?. %upriyatno !, Wa"yudin !. +atogenesis dan +atofisiologi Asma Anak. dalam8
a"aoe ;;, %upriyatno !, %etyanto !, penyunting. !uku Aar espirologi Anak.
edisi pertama. :akarta 8 !adan +enerbit A 7 00$. ".$5-3?.
4. % 2akmuri 2. +atofisologi Asma Anak. dalam8 a"aoe ;;, %upriyatno !, %etyanto
!, penyunting. !uku Aar espirologi Anak. edisi pertama. :akarta 8 !adan +enerbit
A 7 00$. ".3$-10.
$. a"aoe ;. eteksi dan +enanganan :angka Asma Anak. dalam 8 2anaemen /asus
espiratorik Anak alam +raktek %e"ari-"ari. disi pertama. :akarta 8 Mapnas
%udd"arprana7 004.". 34-10?.
3. +usponegoro H, Hadinegoto %%, 9irmanda , +uiadi AH,/osem 2%, usmil /,
dkk, penyunting. %tandar +elayanan 2edis /ese"atan Anak. :akarta 8 !adan +enerbit
A7 005.
10. a"aoe ;. atalaksana :angka +anang Asma Anak. dalam8 a"aoe ;;, %upriyatno
!, %etyanto !, penyunting. !uku Aar espirologi Anak. edisi pertama. :akarta 8
!adan +enerbit A 7 00$. ".1'-?.
11.%u"erman %/. As#obat +. Adrenokortikotropin, Adrenokortikosteroid, Analog %intetik
dan Antagonisnya. dalam8 una&an %, penyunting. 9armakologi dan erapi. disi
5. :akarta8 !alai +enerbit 9/*. 00$. ". 3?-500.
Asma Dan Obat obatannya Page 24