2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi...

62
www.pekka.or.id Laporan Akhir Tahun Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga 2015

Transcript of 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi...

Page 1: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

w w w . p e k k a . o r . i d

Laporan Akhir Tahun Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga

2015

08 Fall

Page 2: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

2 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Daftar Isi I. PEKKA DALAM KONTEKS KEBIJAKAN NEGARA................................................................ 5

II. MENYUMBANG PENCAPAIAN RPJMN 2015-2019 ............................................................ 7

1. KEGIATAN STRATEGIS PEKKA ............................................................................................... 8

1. 1. Pengorganisasian dan Penguatan Serikat Pekka .............................................. 8

1. 2. Pengembangan kader dan Pemimpin Perempuan ......................................... 14

1. 3. Pemantauan kesejahteraan Berbasis Komunitas ........................................... 16

1. 4. Forum Pemangku Kepentingan .............................................................................. 21

1. 5. Advokasi Berbasis Data .............................................................................................. 29

1. 6. Inisiatif Berbasis Komunitas ................................................................................... 36

1. 7. Koperasi Simpan Pinjam ............................................................................................ 36

1. 8. Gerai Retail Kebutuhan Hari-Hari Pekka ............................................................ 39

1. 9. Arisan Sembako dan Simpan Pinjam Beras ....................................................... 44

1. 10. Tourisme Berbasis Komunitas – Cerita Adonara ............................................ 45

1. 11. Pengembangan Sumberdaya Pangan Organik ................................................ 46

2. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KOMUNITAS ........................................................ 48

3. PRODUK PENGETAHUAN ....................................................................................................... 55

III. KERJASAMA LEMBAGA DAN JEJARING ................................................................................ 57

IV. PENDANAAN .................................................................................................................................... 59

V. REFLEKSI DAN REKOMENDASI ............................................................................................... 61

1. Pencapaian .................................................................................................................................... 61

2. Tantangan ...................................................................................................................................... 61

3. Rekomendasi ................................................................................................................................ 62

Page 3: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

3 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

LAPORAN TAHUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA

2015

PENGANTAR DIREKTUR Jika dilihat dari grafik sumberdaya yang ada di PEKKA sejak didirikan hingga kini dapat dikatakan tahun 2015 merupakan titik balik mulai menurunnya sumberdaya yang dapat diakses PEKKA. Tanpa membatasi kemungkinan untuk mendaki lebih tinggi, sepertinya ini saat yang tepat untuk berhenti sejenak melihat pendakian yang telah dilalui, kemudian membuat perhitungan yang cermat untuk langkah kedepan. 2015 juga merupakan tahun penuh momentum penting bagi PEKKA. Ada dua langkah besar yang diambil PEKKA di tahun 2015 yang akan berpengaruh bagi keberlanjutan PEKKA kedepan yaitu pembentukan Komisi Pembaharuan PEKKA dan serta dimulainya inisiatif baru mengembangkan lembaga pendidikan yang diberi nama Akademi PARADIGTA. Selain itu, keberlanjutan dari inisiatif pengembangan KLIK PEKKA dan Alta Karya juga menunjukkan arah yang semakin jelas kedepannya dalam proses pengembangan di tahun ini. Komisi Pembaharuan PEKKA yang terdiri dari perwakilan Seknas PEKKA, tim fasilitator lapang, pengurus Federasi Serikat Pekka dan Pengurus Serikat Pekka mendapatkan mandat untuk merancang bentuk kesatuan dan mekanisme kelembagaan dari lembaga dan elemen-elemen yang lahir dan berkembang dalam proses PEKKA selama 14 tahun terakhir. Sedangkan AKADEMI PARADIGTA merupakan inisiatif kelembagaan pendidikan terstruktur yang dikembangkan berdasarkan pengalaman mengembangkan kader-kader Pekka selama ini, sebagai respons terhadap sulitnya perempuan di desa terlibat dalam pengambilan keputusan selama ini. Kehadiran AKADEMI PARADIGTA bertepatan dengan momentum penerapan Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa, yang sejatinya akan membuka ruang dan kesempatan bagi perempuan dan kelompok marjinal lainnya untuk terlibat aktif membangun desanya.

Page 4: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

4 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus-kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang menjadi embrio bagi pengembangan kelembagaan konsultasi dan bantuan hukum bagi masyarakat desa. Dan Alta Karya sebagai inisiatif pemasaran produk karya komunitas Pekka sepertinya menemukan jalan untuk dikembangkan menjadi instrumen strategis penguatan ekonomi komunitas Pekka berskala nasional. Selain hal-hal tersebut diatas, pada tahun 2015 ini PEKKA mengerjakan beberapa kegiatan yang sangat penting yaitu pembuatan film layar lebar doku drama pergerakan Pekka dan penulisan buku Pekka berjudul Melawan Keganjilan, yang akan menjadi produk “knowledge” atau produk pengetahuan yang di refleksikan dari perjalanan panjang pengorganisasian Pekka di lapangan. Untuk kedua kegiatan penting ini Seknas PEKKA bekerja sama dengan beberapa lembaga lain seperti Biru Terong Initiative (BTI) untuk pembuatan film dan SEAPCP beserta INSIST untuk penulisan Buku Melawan Keganjilan. Meskipun bekerjasama dengan lembaga lain, proses pembuatan film tetap melibatkan secara penuh tim media Seknas PEKKA dan komunitas Pekka di lapangan sebagai bagian dari proses peningkatan kapasitas tim. Laporan tahunan PEKKA 2015 ini merupakan bentuk tanggung jawab kami menyampaikan perkembangan PEKKA, refleksi perjalanannya, serta rencana kedepan. Seluruh tim PEKKA dan Federasi Serikat Pekka berkontribusi besar dalam menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat menjadi salah satu referensi dan pembelajaran bagi berbagai pihak yang berkepentingan. Kami tentunya mengharapkan masukan yang membangun bagi pengembangan PEKKA kedepan. Terima kasih untuk semua pihak yang mendukung PEKKA. Selamat membaca laporan ini. Jakarta, 15 Januari 2016 Nani Zulminarni Direktur PEKKA

Page 5: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

5 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

I. PEKKA DALAM KONTEKS KEBIJAKAN NEGARA Tahun 2015 dapat dikatakan awal era baru Indonesia di bawah kepemimpinan terpilih melalui Pemilu 2014 yaitu Presiden Joko Widodo berserta wakilnya Jusuf Kalla dengan jajaran Kabinet Gotong-Royongnya. Pemerintahan baru membawa harapan baru namun juga mewarisi berbagai persoalan yang belum terselesaikan, yang salah satunya adalah kesenjangan gender dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang diterbitkan Bappenas pada awal tahun 2015, jelas terlihat masih ada kesenjangan gender dalam hampir seluruh aspek sosial ekonomi politik dan budaya di mana perempuan memiliki ketertinggalan dibandingkan laki-laki. Berbagai indikator termasuk pendidikan, kesehatan dan partisipasi politik memperlihatkan data yang tidak terlalu beranjak. Kehidupan perempuan juga masih rentan kemiskinan yang antara lain diperlihatkan oleh data perbedaan rata-rata upah per bulan antara pekerja perempuan dan laki-laki dimana perempuan menerima rata-rata Rp.1,427 juta sedangkan laki-laki Rp.1,795 juta, dan Data Sakernas 2013 memperlihatkan kesenjangan kontribusi pendapatan antara perempuan dan laki-laki cenderung meningkat. Di samping itu, 30,83% pekerja perempuan berstatus pekerja tidak dibayar, seperti ibu rumah tangga atau membantu orang lain berusaha dengan tidak mendapat upah. Sementara itu, data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menunjukkan bahwa rumah tangga miskin yang dikepalai oleh perempuan (RTM-P) mengalami peningkatan 1,09% sedangkan rumah tangga miskin yang dikepalai laki-laki (RTM-L) menurun 1,09% selama tahun 2006-2012, TNP2K juga mencatat bahwa tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan RTM-P lebih buruk dari RTM-L. Penurunan tingkat kedalaman kemiskinan RTM-P hanya 19% sedangkan RTM-L mencapai 25%. Berbagai program perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan termasuk yang menargetkan perempuan sebagai penerima manfaat telah dilaksanakan, namun akses RTM-P terhadap program tersebut masih terbatas. Pemerintah telah mencanangkan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebagai fokus dan strategi untuk menyejahterakan masyarakat dan merespons berbagai persoalan yang dihadapi. Ada empat fokus utama pemerintah untuk tahun 2015-2019 yaitu meliputi:

1. Meningkatkan upaya keberlanjutan pembangunan ekonomi dengan peningkatan pertumbuhan dan tingkat pendapatan (per kapita) yang disertai pengurangan kesenjangan, meningkatkan lapangan pekerjaan, menurunkan tingkat kemiskinan, ketahanan pangan dan energi, mobilitas masyarakat dan pola produksi dan konsumsi hemat.

2. Meningkatkan upaya keberlanjutan pembangunan sosial mencakup keterjangkauan layanan publik dan akses bagi masyarakat, kesetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan, pengendalian kekerasan terhadap

Page 6: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

6 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

perempuan dan anak, pelaksanaan demokrasi (indeks demokrasi), dan keamanan.

3. Meningkatkan upaya keberlanjutan pembangunan lingkungan hidup yang mencakup kualitas air, udara dan tanah, penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), penjagaan terhadap keberadaan keanekaragaman hayati, pengendalian pencemaran laut, pesisir, sungai, dan danau, pemeliharaan terhadap sumber-sumber mata air

4. Meningkatkan tata kelola pembangunan yang secara transparan, partisipatif, inklusif dan peningkatan standar pelayanan minimum di semua bidang dan wilayah untuk mendukung terlaksananya pembangunan berkelanjutan di berbagai bidang

Khusus untuk pengarusutamaan gender pemerintah memfokuskan pada tiga hal yaitu:

1. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pembangunan.

2. Meningkatkan perlindungan bagi perempuan dari berbagai tindak kekerasan, termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

3. Peningkatkan kapasitas kelembagaan PUG dan kelembagaan perlindungan

perempuan dari berbagai tindak kekerasan. Data dan informasi diatas menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan kepala keluarga secara berkelanjutan dan strategis yang selama ini telah dilakukan PEKKA dapat ikut berkontribusi pada penurunan kemiskinan RTM-P. Dalam hal ini PEKKA dengan keterbatasan kapasitas yang dimiliki memilih beberapa hal yang menjadi prioritas pemerintah sebagai landasan pengembangan program selama tahun 2015 dan kedepannya.

Page 7: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

7 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

II. MENYUMBANG PENCAPAIAN RPJMN 2015-2019

MELALUI KERJA PEKKA

Rumah tangga miskin yang dikepalai oleh perempuan (RTM-P) mengalami peningkatan 1,09% sedangkan rumah tangga miskin yang dikepalai laki-laki (RTM-L)

menurun 1,09% selama tahun 2006-2012, TNP2K juga mencatat bahwa tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan RTM-P lebih buruk dari RTM-L. Penurunan tingkat kedalaman kemiskinan RTM-P hanya 19% sedangkan RTM-L mencapai

25%. Berbagai program perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan termasuk yang menargetkan perempuan sebagai penerima manfaat telah dilaksanakan,

namun akses RTM-P terhadap program tersebut masih terbatas (RPJMN, 2015-2019)

PEKKA mengemban visi mewujudkan kehidupan perempuan kepala keluarga – sebagai nakhoda dari rumah tangga miskin yang dikepalai perempuan (RTM-P) didalam kerangka Bappenas - yang sejahtera, berkeadilan dan bermartabat. Untuk merintis jalan menuju cita-cita besar ini maka telah dikembangkan kerangka strategis kerja PEKKA yang dituangkan dalam bentuk skema kerja lembaga berikut ini.

PEKKAKERANGKALEMBAGA

KOMUNITASPEKKADANKOMUNITASMARGINALLAINTERPENUHHAKNYAATAS

AKSESSUMBERDAYADANPELAYANANPUBLIK

PENGHIDUPANKOMUNITASPEKKADANKOMUNITASMARJINALLAINMENINGKATDAN

TERLINDUNGI

DAMPAKSTRATEGIS

RISET PUSATDATA SEKWILPUBDOK

DIVISIPENGEMBANGANKELEMBAGAAN

TUJUANUMUM

KEHIDUPANPEKKAYANGSEJAHTERADANBERMARTABAT

PARTISIPASIAKTIFMASYARAKATDALAMMEMBERIINFORMASI

DANMENGONTROL

PENERIMAMANFAATDANJENISPROGRAMSESUAIKEBUTUHAN

KUALITASKEBIJAKANPENTARGETAN,JENIS

DANPROGRAM

KESADARANKRITISDAN

PENGETAHUAN

PEKKA,KELOMPOK

MASYARAKATMARJINALLAINTERORGANISIR

KESADARAN,KEMAUANPOLITIK,

DANKEBIJAKANYANGEFEKTIF

ADVOKASIBERBASISDATA

PENGETAHUAN

BERBASISKOMUNI

TAS

PENGORGANISASIANDANPENGUATANSERIKATPEKKA

FORUMPEMANGKU

KEPENTINGAN

INISIATIFPILOTBERBASIS

KOMUNITAS

TUJUANKHUSUS

HASIL

UNDANG-UNDANG KEBIJAKAN TATANILAI

KEGIATANSTRATEGIS

DASARHUKUM

KOMUNITASPEKKADANKOMUNITASMARJINALLAINTERLIBATAKTIFDALAMPELAKSANAAN,MONITORINGDANEVALUASIPEMBANGUNAN

PEMANTAUANKESEJAHTERAAN

BERBASISKOMUNITAS

PENGEMBANGANKADER&PEMIMPIN

PEREMPUAN

PUSATDATADANINFORMASIBERBASIS

KOMUNITAS

MEDIAKOMUNI

TAS

KEUANGAN KESEKRETARIATNSDM

DIVISIKEUANGANDANADMINISTRASI

WILAYAH LKMSISKOM TIMKONTEN

DIVISIPENGORGANISASIANMASYARAKAT

DISKURSUSKONSEPKELUARGADANPEREMPUAN

KEPALAKELUARGA

GERAKANSOSIALMASYARAKAT

UNTUKPERUBAHAN

SOSIAL

Page 8: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

8 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Berdasarkan kerangka kerja ini, selama tahun 2015, PEKKA melakukan beberapa kegiatan strategis, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menyumbang pada tujuan RPJMN negara.

1. KEGIATAN STRATEGIS PEKKA Ada 7 kegiatan strategis PEKKA untuk mencapai visi dan misinya.

1. 1. Pengorganisasian dan Penguatan Serikat Pekka Kegiatan ini merupakan aktivitas rutin di lapangan dalam bentuk pertemuan rutin serikat-serikat yang telah terbentuk, pelatihan-pelatihan, penumbuhan kelompok-kelompok baru, perluasan jangkauan wilayah desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi. Selama tahun 2015 telah ditumbuhkan 196 kelompok baru di 120 desa, 43 kecamatan, 13 kabupaten dan 20 Provinsi, dengan total penambahan anggota sebanyak 2,996 orang, dan sebanyak 11, 870 partisipan. Sejak pertama dirintis tahun 2002 hingga saat ini, kelompok Pekka terus tumbuh meskipun tak dapat dihindari ada pula kelompok yang drop out. Rata-rata pertumbuhan kelompok setiap tahunnya lebih dari 10% dengan tingkat drop out kurang dari 1% di tingkat kelompok dan anggota. Tingkat drop out kelompok dan anggotanya terjadi pada tahap awal pengorganisasian di hampir semua wilayah dan biasanya kelompok mulai stabil setelah melewati tahun ketiga. Dengan demikian selama tahun 2015 telah tumbuh dan berkembang 1,530 kelompok dengan jumlah anggota mencapai 28,197 orang dan total partisipan mencapai 48,010 orang.

Tabel. 1. Tabel Perkembangan Kelompok Pekka per Desember 2015 No Wilayah Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok Anggota Partisipan

2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015

1 Aceh 9 10 35 37 153 171 171 193 3,503 3,737 4,955 5,595

2 Sumut 2 2 9 12 28 39 74 98 1,272 1,667 1,866 2,425

3 Sumbar 2 2 2 2 11 14 46 56 1,029 1,053 1,395 3,605

4 Sumsel 2 4 8 9 42 45 76 86 1,390 1,644 1,806 2,189

5 Jabar 4 4 17 27 50 60 95 99 1,672 1,599 2,339 3,140

6 Banten 2 2 6 12 18 26 40 50 628 868 1,245 1,731

7 DKI 2 2 3 3 5 6 16 19 236 24 236 260

8 Jateng 5 6 14 16 42 56 76 116 1,421 2,243 1,753 3,008

9 Jogja 2 2 5 6 10 12 38 41 663 793 945 1,332

10 Jatim 1 2 2 4 15 20 33 24 478 472 896 1,236

Page 9: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

9 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

No Wilayah Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok Anggota Partisipan

2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015

11 Kalbar 5 8 13 21 52 65 115 127 1,929 2,024 2,720 3,605

12 Kalsel 1 1 4 5 33 31 65 62 1,449 1,427 1,829 2,076

13 Bali 3 4 6 5 8 9 14 19 213 278 302 459

14 NTB 4 4 13 14 61 63 166 182 3,897 3,937 4,878 5,532

15 NTT 2 2 14 15 80 99 123 145 2,518 2,785 3,712 4,507

16 Sultra 3 5 16 20 59 68 72 78 1,298 1,571 2,603 3,439

17 Sulut 1 1 5 5 26 17 43 26 508 266 537 718

18 Sulsel 1 2 8 10 17 26 35 62 590 977 826 1,404

19 Malut 2 2 8 6 29 29 36 35 507 634 1,297 1,551

20 Sulbar - 1 - 2 - 3 - 12 - 198 - 198

Total 53 66 188 231 739 859 1,334 1,530 25,201 28,197 36,140 48,010

Kelompok Pekka tersebar 859 Desa, 231 Kecamatan dan 66 Kabupaten di 20 Provinsi di Indonesia.

Tabel. 2. Tabel lokasi Pekka per Desember 2015 No Provinsi Kabupaten 2014 Kabupaten 2015

1 Aceh Aceh Bireun, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Pidie, Aceh Timur, Aceh Jaya, Singkil, Aceh Selatan, Simeulu

Aceh Bireun, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Pidie, Aceh Timur, Aceh Jaya, Singkil, Aceh Selatan, Simeulu, Aceh Tamiang

2 Sumatra Utara (SUMUT) Kab. Asahan, Kota Tanjung Balai Kab. Asahan, Kota Tanjung Balai 3 Sumatera Barat

(Sumbar) Sijunjung, Dharmasraya Sijunjung, Dharmasraya

4 Sumatra Selatan (SUMSEL)

Ogan Komering Ilir, Muara Enim Ogan Komering Ilir, Muara Enim, Ogan Ilir, Ogan Komering Timur

5 Jawa Barat (JABAR) Cianjur, Subang, Sukabumi, Karawang Cianjur, Subang, Sukabumi, Karawang

6 Banten Tangerang dan Pandeglang Tangerang dan Pandeglang 7 Daerah Khusus Ibukota

Jakarta (DKI) Kepulauan Seribu, Jakarta Timur

Kepulauan Seribu, Jakarta Timur

8 Jawa Tengah (JATENG) Batang, Pemalang, Brebes, Pekalongan, Tegal

Batang, Pemalang, Brebes, Kota Pekalongan, Tegal, Pekalongan

9 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Bantul, Gunung Kidul

Bantul, Gunung Kidul

10 Jawa Timur (JATIM) Bangkalan Bangkalan, Sampang 11 Kalimantan Barat

(KALBAR) Kab. Mempawah(dulu kab. Pontianak), kodya Pontianak, Kubu Raya, Bengkayang, Singkawang

Mempawah, Kota Pontianak, Kubu Raya, Bengkayang, Singkawang, Sekadau, Sanggau

12 Kalimantan Selatan (Kalsel)

Hulu Sungai Utara

Hulu Sungai Utara

13 Bali

Gianyar, Buleleng Gianyar, Buleleng, Bangli, Tabanan

14 Nusa Tenggara Barat (NTB)

Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara

Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara

15 Nusa Tenggara Timur Flores Timur dan Lembata Flores Timur dan Lembata

Page 10: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

10 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

No Provinsi Kabupaten 2014 Kabupaten 2015

(NTT) : 16 Sulawesi Tenggara

(SULTRA) Buton, Bau-Bau, Muna Buton, Bau-Bau, Muna, Buton

Selatan, Buton Tengah,

17 Sulawesi Utara (SULUT)

Bolaang Mongondow Bolaang Mongondow

18 Sulawesi Selatan (SULSEL)

Bone Bone, Maros

19 Maluku Utara - (MALUT)

Halmahera Utara, Pulau Morotai Halmahera Utara, Pulau Morotai

20 Sulawaesi Barat (SULBAR)

- Mamasa

PETA LOKASI PEKKA

Page 11: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

11 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Tasik Mentodo (Sulawesi Barat) Bebassian adalah salah satu desa di kecamatan Mamasa yang terletak di perbukitan dengan jalan tanah menanjak di beberapa bagian dan kemudian menurun di bagian lain. Saat memasuki musim hujan lebat sebagian besar jalan tanah menuju desa akan sulit dilalui. Sebagai akibatnya hingga saat ini masyarakat di desa sulit keluar dari wilayahnya. Sebetulnya daerah cukup indah karena dikelilingi oleh hutan pinus dan berbagai tumbuhan hutan lain, dimana bagian bawahnya mengalir air sungai, dan di bagian sisi pegunungan yang masuk desa lain banyak ditemukan mata air panas.

Pada November 2015, telah terbentuk tiga kelompok di desa Bebassian yaitu; kelompok Buta Tanette, Sanggungguyun dan Misa Kada. Kelompok Bura Tanette beranggotakan 20 orang penenun. Bura Tanette berarti busa gunung dimana anggota

berharap kelompok akan seperti busa yang menggunung kedepannya. Sanggunguyun Tabu artinya Serumpun Tebu beranggotakan 22 orang penenun. Sementara itu kelompok Misa Kada yang berarti sehati, beranggotakan 10 orang penenun. Semua perempuan yang ada di desa ini bisa menenun, termasuk perempuan yang menikah dengan lelaki dari wilayah lain di luar desa tersebut. Rata-rata perempuan di desa ini mulai belajar menenun dari orang tuanya pada usia 10 tahun. Seorang anggota kelompok bernama Tasik Mentodo masih berusia sangat muda yaitu 11 tahun dan masih duduk di kelas 6 SD. Tasik tinggal bersama nenek karena orang tuanya bercerai. Tasik tertarik menjadi anggota karena ingin mengembangkan keterampilannya dalam menenun. Dia menenun untuk membiayai sekolah. Dalam satu bulan, Tasik Mentodo bisa menghasilkan satu sarung.

Untuk memperkuat Serikat Pekka, berbagai pelatihan telah diberikan yang meliputi pelatihan dasar seperti pelatihan visi misi, motivasi berkelompok, dan pengelolaan simpan pinjam. Selain itu diberikan pula pelatihan kepemimpinan dan pelatihan

Page 12: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

12 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

terkait sumberdaya penghidupan sesuai dengan konteks dan kebutuhannya termasuk kesehatan, keterampilan usaha, dan sebagainya. Tidak kurang dari 18 jenis pelatihan telah diberikan pada komunitas Pekka dan masyarakat lainnya dengan total peserta yang mengikuti lebih dari 8000 orang. Sekitar 3% peserta adalah anggota masyarakat lain.

Tabel. 3. Tabel pelatihan Pekka

No Kegiatan

Peserta

Pekka

Non Pekka Total

P L

1 Pelatihan Visi Misi 2,278 - - 2,278

2 Pelatihan Motivasi berkelompok 1,888 - - 1,888

3 Pelatihan Manajemen Kelompok & Serikat 353 - - 353

4 Pelatihan CO 237 - - 237

5 Pelatihan Kepemimpinan 100 - - 100

6 Pelatihan Teknis Usaha 390 15 - 405

7 Pelatihan Manajemen Usaha 179 20 - 199

8 Pelatihan Manajemen Koperasi 86 - - 86

9 Pelatihan Administrasi & Pembukuan 189 - - 189

10 Pelatihan Tutor PAUD 154 8 - 162

11 Pelatihan Tutor KF 6 - - 6

12 Pelatihan Paralegal tingkat kabupaten-nasional 1,033 - - 1,033

13 Pelatihan Hukum bagi Tokoh Masyarakat 7 25 - 32

14 Pelatihan Penguatan Hukum Keluarga Berkeadilan 29 39 41 109

15 Pelatihan Kesehatan Reproduksi 420 - - 420

16 Pelatihan Data 106 - - 106

17 Pelatihan Permakultur/Pertanian Sehat 290 72 25 387

18 Pelatihan Teknis (video, radio, foto) 14 - - 14

19 Studi Banding 73 8 - 81

7,832 187 66 8,085

Page 13: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

13 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Manfaat Menjadi Anggota Kelompok Pekka

Saya tulis cerita seorang kader Pekka ini disela-sela mengikuti pertemuan Forum Wilayah Serikat Pekka di Lembata, NTT. Namanya Susana Saida, seorang kader Pekka menuturkan pengalamannya bergabung menjadi anggota Pekka. “Saya senang sekali dan merasa bangga masuk kelompok Pekka karena semula saya tidak pernah dilibatkan atau terlibat dalam kegiatan adat misalnya dalam tarian Sole Oha. Semula jika ada acara adat saya hanya dapat menatap dari jauh, padahal saya senang sekali menari dan ingin ikut menari bersama mereka. Saat ini saya senang bisa menari bersama dan mereka menerima saya yang berarti saya telah dianggap dan diterima. Saya juga senang karena melalui kegiatan Pekka saya bisa ikut dialog dengan pemerintah. Banyak hal yang menjadi permasalahan saya dan masyarakat lainnya bisa ditanyakan kepada pemerintah. Saya pernah bertanya tentang listrik, mengapa tidak ada PLN yang melayani kami dengan baik. Selama ini hanya pakai PLTD, listrik 2 hari sekali padam. Juga air sumur yang terasa asin. Saya ingin di desa ada air ledeng sehingga bisa minum air bersih.” Begitu ungkapan ina Susan saat ditanya tentang usulan apa yang disampaikan saat dialog dengan pemerintah.

Ina Susan juga dengan bangga menceritakan tentang dirinya : “Saya punya anak 4 orang, 2 orang anaknya yang laki-laki dan perempuan sedang kuliah di Makasar. Anak saya yang ke tiga sekolah di SMA dan anak yang ke 4 sekolah di SD. Saya sudah 14 tahun menjanda sehingga saya harus bertanggung jawab sendiri menghidupi anak-anak saya. Saya pinjam uang ke kelompok Pekka untuk membiayai kuliah anak saya yang perempuan. Di kelompok Pekka kami ditanamkan bahwa anak laki-laki dan perempuan sama-sama punya hak untuk disekolahkan ke tingkat yang tinggi. Tiap bulan saya mengirim uang untuk 2 orang anak yang kuliah sebesar 1,5 juta, itu untuk semua biaya kuliah. Anak saya hidup prihatin disana. Saya akan kerja keras agar anak saya bisa menjadi manusia yang berpendidikan tinggi dan tidak seperti saya yang tidak sekolah. Di Pekka saya banyak memperoleh ilmu gratis yaitu bisa mengubah pola pikir saya dan saya juga mendapat Pelatihan Visi Misi sehingga saya memiliki semangat untuk mengantarkan anak-anak saya agar menjadi orang yang pintar“.

Ina Susana, seorang perempuan yang kelihatannya sederhana, tidak sekolah tetapi punya fikiran dan jiwa yang luar biasa besar dan luas. Mendapatkan pengetahuan sedikit namun dia mampu mencerna dan mengolahnya menjadi sebuah tindakan nyata. Banyak pelajaran luar biasa yang ina Susana dapatkan selama menjadi anggota kelompok Pekka. Ina Susan, perempuan yang tidak berpendidikan, hidup terpencil namun dapat mengoptimalkan seluruh kemampuannya untuk memimpin keluarganya mengantarkan anak-anaknya menjadi “manusia“.

Saya sebagai staf PEKKA dan selama ini mendampingi kegiatan Serikat Pekka, berdoa dan berharap Semoga Allah Yang Maha Besar mengabulkan segala mimpi perempuan hebat di Pekka yang ingin menjadi orang yang mulia dan bermanfaat bagi orang banyak. Mampu memimpin dunia ini dengan cinta dan kedamaian. Menghadiri kegiatan pertemuan forum wilayah seperti ini mampu memberikan semangat baru saat jiwa mulai letih. Selain itu juga dapat meningkatkan rasa syukur atas kemudahan-kemudahan yang saya dapatkan. Ditulis oleh Mien Rianingsih

Page 14: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

14 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

1. 2. Pengembangan Kader dan Pemimpin Perempuan

Pengembangan kader dan pemimpin perempuan di tingkat wilayah merupakan salah satu strategi menjamin keberlanjutan pemberdayaan komunitas

Pekka. Meskipun umumnya komunitas Pekka memiliki keterbatasan pendidikan formal, diantara mereka terdapat sumberdaya manusia yang potensial, berdedikasi dan memiliki potensi kepemimpinan yang kuat. Mereka-mereka inilah yang kemudian dilatih secara intensif di lapangan baik melalui pelatihan dalam kelas maupun dengan sistem mentoring praktek langsung di lapangan. Sebagai hasilnya, hampir 75% proses pengorganisasian Serikat Pekka telah diambil alih oleh Kader-Kader dari Fasilitator Lapangan. Dalam kerja-kerjanya, Kader-Kader dan Pemimpin Perempuan dari Komunitas Pekka ini membagi peran dan tanggung jawabnya sesuai kapasitas, minat dan kemampuan membagi waktu untuk keluarganya. Semakin banyak kader terlatih yang aktif di satu wilayah, semakin baik pengembangan Pekka di sana. Hingga saat ini tidak kurang dari 5,900 orang pemimpin dan kader-kader telah lahir, tumbuh dan berkembang melalui program ini. Mereka tersebar di seluruh wilayah kerja Pekka. Pertumbuhan rata-rata jumlah Kader setiap tahunnya lebih dari 15%.

Page 15: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

15 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Tabel. 4. Tabel Kader di Wilayah PEKKA berdasarkan Fokus Kegiatannya No Wilayah Pengurus

Organisasi Kader

Tematik Kader

Masyarakat Pemimpin

Publik

2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015

1 Aceh 513 576 71 67 1 26 0 0

2 Sumatra Utara 222 294 51 50 0 0 0 0

3 Sumatra Barat 138 112 41 47 22 30 0 0

4 Sumatera Selatan 228 258 70 24 0 6 0 2

5 Jawa Barat 285 342 69 87 9 64 1 5

6 Banten 120 162 33 49 2 15 0 5

7 DKI Jakarta 48 15 0 0 0 6 0 2

8 Jawa Tengah 228 372 56 67 0 32 0 9

9 Yogyakarta 114 141 53 58 5 6 0 1

10 Jawa Timur 99 78 33 34 0 4 0 0

11 Kalimantan Barat 345 381 79 79 1 0 0 0

12 Kalimantan Selatan 195 186 24 30 1 1 0 0

13 Bali 42 57 13 14 0 6 0 1

14 Nusa Tenggara Barat 498 546 71 108 15 36 0 0

15 Nusa Tenggara Timur 369 435 77 139 34 37 0 8

16 Sulawesi Tenggara 216 234 32 52 0 11 0 1

17 Sulawesi Utara 129 78 47 11 22 8 3 0

18 Sulawesi Selatan 105 186 30 35 11 16 2 3

19 Sulawesi Barat - 36 - 6 - 0 - 0

20 Maluku Utara 108 105 20 17 0 0 0 0

Total 4,002 4,594 870 974 123 304 6 37

Kader dan Pemimpin Pekka juga ada yang drop out karena berbagai sebab termasuk karena menikah lagi sehingga harus mengikuti suami, kesibukan keluarga dan mencari nafkah, serat persoalan sosial lainnya. Untuk mengatasi berkurangnya kader karena drop out maka dilakukan pelatihan kader secara berlapis. Setiap kader umumnya memiliki fokus kerja tertentu sesuai dengan kapasitas dan minatnya. Diantara keahlian mereka termasuk menjadi paralegal, tutor belajar baca tulis, tutor pendidikan anak usia dini, pendidikan politik, pengurus koperasi dan sebagainya.

Semangat Seorang Kader Pekka

Saya kembali bertemu dengan Ibu Hapsah, kader dari kelompok Akur Sabarataan, Kalimantan Selatan. Ibu Hapsah termasuk kader angkatan pertama. Banyak keunikan yang ada dalam diri Bu Hapsah. Bu Hapsah yang lugu, namun benar-benar mau belajar. Bu Hapsah dalam memperkenalkan dirinya, pasti akan menyebutkan : “Nama Ibu, Ibu Hapsah. Bu Hapsah dari kelompok Akur Sabarataan. Bu Hapsah orang Tapus yang jalan menuju Banjarmasin”, Ibu Hapsah selalu

menyebutkan kata “Ibu” di depan namanya. Perkembangan Bu Hapsah dalam program

Page 16: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

16 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Keaksaraan Fungsional sangat bagus, sekarang Bu Hapsah mulai lancar membaca. Sangat lugu ketika melihat dia belajar memfasilitasi kelompok dan berbicara di depan anggota kelompok. Semua kader menyukai Bu Hapsah atas kegigihannya dalam belajar, keingintahuannya dan cara dia memotivasi dirinya sendiri serta kepercayaan diri yang tinggi. Saat saya memiliki kesempatan tidur bersama Bu Hapsah, dia menceritakan kembali semua kejadian yang terkait dirinya dengan PEKKA mulai dari belajar membaca dan menulis diajarkan oleh staf Seknas Pekka bernama Mulyati, hingga kemudian mengikuti pelatihan ke Jakarta. Ketika menceritakan kembali soal pengalamannya mengikuti pelatihan ke Jakarta, Bu Hapsah kembali menitikan air mata. Katanya rasanya dia merasa sangat bodoh waktu itu, tetapi pengalaman pelatihan itu sangat berkesan bagi dirinya. Dalam pelatihan itu dia diminta untuk berbicara di depan orang banyak. Waktu itu dalam kesempatan jam makan siang, Bu Hapsah segera menyelesaikan makannya dengan cepat dan masuk kembali ke aula gedung, berbicara sendiri menggunakan mikrofon yang masih menyala. Alhasil di ruang makan ribut, karena ada orang yang berbicara di ruang aula. Ketika dilihat, Bu Hapsah sedang berbicara sendiri seolah-olah dia berbicara di depan banyak orang. Betapa marahnya teman-teman sesama kader Kalsel saat itu, karena merasa perbuatan Bu Hapsah mempermalukan mereka. Dia bilang bahwa kejadian tersebut membuktikan bahwa dirinya memiliki keinginan tinggi untuk bisa. Bu Hapsah memang benar-benar lugu namun punya banyak keinginan untuk belajar. Kadang-kadang dia meminta saya untuk mendengarkan dia membaca untuk cek kualitas bacaannya.

Ketika Bu Hapsah menceritakan suaminya, sepertinya mengandung penuh kesedihan. Bu Hapsah terpaut usia dengan suaminya 10 tahun. Selama menikah Bu Hapsah hidup ala kadarnya dengan mengandalkan hasil panen untuk sepanjang tahun. Kegiatan sehari-hari suaminya adalah menjual ikan, kadang tidak bekerja sama sekali. Bu Hapsah menyiasati dengan bekerja sebagai sukarelawan di desa seperti menyediakan air minum, membersihkan ruang desa dan wara-wiri photocopy. Untuk kerja semacam itu dia mendapat penghasilan maksimal ± Rp 100.000,-/bulan. Uang tersebut yang dijadikan modal hidup sehari-hari. Menurut ibu-ibu Pekka, Bu Hapsah sering diperlakukan tidak baik oleh suaminya. Tetapi Bu

Hapsah tidak pernah menyampaikan hal itu kepada faslap. Jika ditanya tentang hal ini, dia selalu bilang : “Namanya juga suami, biasa begitu”, jawabnya sambil menitikkan air mata. Bu Hapsah sangat senang jika suaminya pergi lama, karena batinnya merasa lebih tenang. Ditulis Oleh Novia Dessy AA

1. 3. Pemantauan Kesejahteraan Berbasis Komunitas

Kegiatan pemantauan kesejahteraan berbasis komunitas difokuskan pada upaya memperkuat komunitas Pekka untuk ikut memantau pelaksanaan program pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial yang di tingkat masyarakat. Ada dua instrumen yang saling berkaitan yang dipergunakan dalam kegiatan ini yaitu sms monitoring dan jurnalis warga dengan produk akhirnya berupa buletin kampung. Masyarakat yang telah terdaftar dan dilatih dapat mengirimkan berita kepada petugas dari Serikat Pekka setempat berupa pemantauan mereka terhadap

Page 17: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

17 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

kehidupan masyarakat sekitar dalam kesehariannya. Tim di serikat pekka kemudian menyeleksi berita dan membuat klasifikasi serta melakukan verifikasi jika dibutuhkan. Sebagian berita-berita ini kemudian dicetak dalam bentuk buletin kampung yang disebar bagi masyarakat luas. Sebagian lagi dijadikan bahan oleh komunitas Pekka untuk dialog dengan pemerintah setempat. Inisiatif yang telah dimulai sejak tahun 2014 ini baru dilakukan di 4 wilayah yaitu di NTT, Jawa Tengah, Sulawesi Tenggara dan Kalimantan Barat. Selama tahun 2015, telah diterima 1,205 Berita melalui sms monitoring. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah berita ini naik 90% dengan kenaikan tertinggi terjadi di wilayah Kalimantan Barat lebih dari 10 kali. Adapun hal yang paling sering dilaporkan di semua wilayah adalah terkait pelayanan umum pemerintah.

Tabel. 5. Tabel Hasil SMS Monitoring berdasarkan Kategori No Kategori NTT Jateng Sultra Kalbar

2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015

1 Pendidikan 8 9 4 28 3 9 0 13

2 Kesehatan 19 1 20 50 7 15 0 29

3 Sosial 18 0 4 17 13 17 0 0

4 Politik 0 1 2 13 1 10 10 0

5 Hukum 0 7 6 18 2 2 1 0

6 Ekonomi 0 0 0 39 2 29 0 0

7 Pangan 3 0 25 24 11 11 6 0

8 Budaya 5 0 13 43 1 1 0 0

9 Infrastruktur 2 8 8 42 15 29 0 10

10 Pelayanan Umum 25 19 45 22 23 46 0 54

11 Lingkungan 13 5 18 30 16 21 0 70

12 Kekerasan (KDRT) 5 5 0 0 0 0 0 1

13 Perumahan 0 0 1 1 0 7 0 0

14 Kepemilikan Dokumen 1 2 4 15 2 2 0 1

15 Keagamaan 1 4 2 25 0 12 1 0

16 Keamanan 1 11 11 45 1 33 3 29

17 Peternakan 0 0 0 0 0 2 0 0

18 Pertanian 0 0 0 13 0 6 0 0

19 Lalu Lintas 0 0 1 48 2 9 0 0

20 Pekka 0 0 0 44 0 32 0 0

21 Wisata 0 0 0 1 0 1 0 0

22 DLL 0 0 0 54 0 12 0 40

23 Perlindungan sosial 0 0 0 0 0 0 0 8

24 Kecelakaan 0 0 2 0 1 0 0 0

25 Pungutan Liar 0 0 4 0 2 0 0 0

26 Pekerjaan 7 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH 108 72 170 572 102 306 21 255

Hasil SMS monitoring yang telah dikumpulkan, dipelajari dan diseleksi pengelola kemudian diterbitkan sebagai buletin kampung. Setiap wilayah memberi nama buletin sesuai dengan pilihannya masing-masing. Misalnya di wilayah Jawa Tengah

Page 18: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

18 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

buletin diberi nama “Lantang” yang artinya Lantunan Suara Batang. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi peningkatan jumlah terbitan buletin kampung di setiap wilayah hingga lebih dari 100%, kecuali wilayah NTT yang pada tahun 2015 tidak menerbitkan satu buletin pun karena kesibukan fokus lainnya. Sebagian besar isi buletin terfokus pada persoalan perlindungan sosial bagi masyarakat. Buletin ini telah disebarluaskan tidak hanya pada komunitas Pekka namun juga pada masyarakat sekitarnya. Respons yang didapatkan cukup positif yaitu semakin bertambahnya kepekaan dan kesadaran masyarakat akan persoalan sekitarnya serta timbulnya inisiatif untuk mendiskusikan berbagai persoalan tersebut dengan pemerintahnya.

Tabel. 6. Tabel Buletin Kampung berdasarkan Wilayah selama 2015 Propinsi

Nama Buletin

Edisi

Penerbitan Isu/Tema Yang Diangkat

2014 2015 Jateng Lantang

(Lantunan Suara Batang)

4 Edisi 9 Edisi Raskin, Jkn, Pangan, Perumahan, Pertanian, Pelayanan Publik, Keagamaan, Infrastruktur, Sosial, Lingkungan, Pungutan Liar, Ekonomi, Pekerjaan, Keamanan, Politik, Pangan, Lalu Lintas, Keamanan, Peternakan, Kesehatan, Pendidikan, Hukum , Perlindungan Sosial, Kepemilikan Dokumen Dan Wisata

Kalbar Cermin Peduli 2 Edisi 4 Edisi Hukum, Pangan, Pekka, Pertanian, Kesehatan, Kepemilikan Dokumen Identitas, Pendidikan, Perlindungan Sosial, Infrastruktur, Budaya, Sosial Dan Lingkungan

Sultra Capung (Cerita Kampung)

1 Edisi 3 Edisi Kesehatan, Sosial, Pertanian, Pekka, Perlindungan Sosial, Kepemilikan Dokumen, Kesehatan, Lalu Lintas, Budaya, Wisata, Hukum, Peternakan, Infrastruktur

NTT Onekoda (Onet Nei Koda)

2 Edisi - Lingkungan, Hukum, Infrastruktur, Pelayanan Publik, Pangan, Pendidikan

Perjuangan Mendata Masyarakat Tidak Mampu Sekitar jam 6 pagi, seorang perempuan bernama ibu Miskiah lewat di depan rumah saya. Dia membawa beberapa lembaran kertas di tangannya, dengan ramah saya sapa dan bertanya : “Ibu mau kemana?”. Dengan nada pelan dia menjawab : “Saya membantu suami untuk mendata”, dan diapun mampir ke rumah saya. Dia meminta bantuan saya untuk memberitahukan mana masyarakat yang rumahnya lengkap memiliki barang seperti : kulkas, TV, kloset angsa, tabung gas lebih dari 5 kilo dll. Ibu Miskiah adalah istri pak RT 02, dia kembali berkata : “Kamu kan tinggal di RT 01, dan saya tinggal di RT 02. Saya mau bertanya kepada kamu karena kamu lebih tahu keadaan warga sini, agar saya tidak salah isi data. Makanya saya tanya kamu, masyarakat tidak akan pernah mau ngaku apa yang mereka punya”. Mendengar penjelasannya saya pun bersedia untuk membantunya.

Page 19: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

19 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Kemudian sayapun melihat lembaran-lembaran kertas yang dibawanya setelah saya lihat kertas itu adalah data pengajuan kartu Trisakti. Setelah saya teliti ternyata nama-nama yang ada di lembaran itu orang-orang yang mampu yang tidak layak mendapat program bantuan perlindungan sosial dari pemerintah. Sedangkan orang yang layak untuk mendapatkan bantuan bahkan tidak terdata di lembaran itu. Entah kenapa hati saya langsung bergetar dan marah sejadi-jadinya. Rasanya saya ingin langsung ke rumah pak Kadus untuk protes tapi dicegah Ibu Miskiah dan akhirnya saya tidak jadi ke rumah pak kadus.

Tanggal 15 Juli 2015 ada pertemuan pengurus di Center Pekka Gerung dan di sana saya bertemu dengan salah seorang kader Pekka, dia menginformasikan bahwa ada penambahan untuk data BPS masing-masing 5 orang untuk satu RT. Teman saya mendapat informasi dari kadus di mana dia tinggal. Mendengar informasi itu hati saya sudah tidak tahan menunggu untuk pulang dan langsung ke rumah pak RT untuk mengajukan tambahan data yang layak mendapatkan bantuan tetapi belum terdata. Teman saya menyarankan untuk membawa kartu keluarga warga tersebut ke rumah pak RT untuk dimasukkan dalam data tambahan.

Akhirnya suatu hari sekitar jam 4 pagi tepatnya setelah makan sahur karena waktu itu bulan suci Ramadhan saya bergegas ke rumah warga yang tidak terdata namun layak untuk mendapat bantuan, saya meminjam kartu keluarganya. Rasanya matahari begitu lambat terbit karena saya sudah tidak tahan untuk kerumah pak RT untuk memberikan kartu keluarga tersebut. Sekitar jam 8 pagi saya menuju rumah pak RT, namun di rumahnya sepi dan tetangganya bilang pak RT di rumah ibunya. Saya kemudian menuju ke rumah ibu pak RT. Sebelum saya masuk ke halaman rumah, pak RT sudah kelihatan dan sayapun turun dari sepeda motor dan bertanya kepadanya : “Pak katanya ada penambahan data untuk data BPS masing-masing 5 untuk satu RT”. Pak RT merespons pertanyaan saya dengan langsung menelepon PCL di depan saya. PCL adalah staf BPS yang bertugas mensupervisi pendataan. Pak RT berbicara dengan menggunakan speaker suara, sehingga saya dapat mendengarkan pembicaraan. Pak RT berkata : “Pak ini ada yang melapor bahwa masih ada masyarakat yang belum terdata namun dia sangat layak untuk dapat”. Di seberang telepon PCL menjawab : “Tidak bisa sekarang sudah tutup pintu, kita sudah kasih waktu kepada

Page 20: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

20 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

kadus untuk mendata masyarakatnya kenapa tidak didata. Waktu rapat di kantor desa juga kenapa tidak mengajukan”.

Mendengar jawaban itu saya marah sambil berkata : “Saya heran sama Bapak kenapa bisa masyarakat yang sangat layak mendapat bantuan tidak Bapak data, sedangkan masyarakat yang tidak layak dapat itu yang Bapak data. Bapak tidak tahu masyarakat disini, padahal Bapak yang mengurus mereka ketika mereka menikah. Harusnya Bapak tahu keadaan mereka”. Seketika itu dengan tidak sadar air mata saya berderai begitu saja. Sungguh saya sangat prihatin kepada masyarakat yang sangat tidak mampu namun tidak terdata, mereka hanya bisa melihat orang kaya yang terdata tanpa mereka berani untuk bertanya kenapa mereka tidak terdata padahal sebenarnya mereka yang lebih berhak untuk di data.

Saya tidak berhenti sampai disitu, saya langsung menelpon Muhae, seorang kader Pekka dari desa Dasan Geres yang terlibat sebagai pendata. Saya bertanya tentang penambahan data BPS kepada dirinya : “Apa benar ada penambahan untuk data BPS?”. Muhae menjawab : “Iya memang ada penambahan masing-masing 5 orang untuk satu RT”. Untuk meyakinkan jawaban Muhae, saya juga menelpon teman kuliah yang ada di Lingsar yang terlibat sebagai pendata, dia menjawab : “Memang benar ada penambahan untuk data BPS, tapi nanti saya tanyakan ulang ke PCL agar lebih jelas”.

Mendengar jawaban dari teman-teman saya, tanpa berpikir dua kali saya langsung menelepon pak RT untuk menjelaskan tentang adanya penambahan data tersebut. Saya meminta pak RT untuk membuka buku panduan yang dikasih pada waktu pelatihan. Dengan nada datar pak RT menjawab : “Ya nanti saya akan mencoba untuk menelepon PCL saya, saya akan menjelaskannya dan mengusahakan agar bisa mendapat penambahan”.

Jarak satu hari saya kembali menelepon pak RT menanyakan hasil pembicaraannya dengan PML, namun katanya PML nya belum bisa dihubungi dan Pak RT berkata : “Besok pagi PML saya akan datang untuk memeriksa data yang sudah saya isi“. Sekitar jarak dua hari, sayapun mulai resah karena belum ada kabar dari pak RT. Saya berniat untuk menelepon pak RT menanyakan hasilnya, tapi entah kenapa tiba-tiba saya merasa malu karena terlalu sering menghubungi dan menanyakan tentang data itu. Akhirnya saya mengurungkan niat untuk meneleponnya. Saat itu saya pasrah dengan data itu, namun tanpa berhenti berdoa kepada yang Maha Kuasa, Sang Pengatur segala urusan.

Sekitar tanggal 20 bulan Ramadhan pukul 19.30 WITA, saat saya mau berangkat sholat isya kebetulan saat itu saya sedang berada di rumah ibu saya yang berada di RT 02, tiba-tiba datang seorang ibu dengan nafas terengah-engah, ternyata dia adalah ibu Miskiah, istri pak RT 02. Dia mencari saya dengan berlari-lari, begitu bertemu saya dia memberitahukan bahwa PML sudah datang kerumahnya. PML tersebut bertanya tentang warga yang belum terdata. PML itu minta diantar ke rumah warga yang miskin dan belum terdata. Suaminya yang tak lain adalah pak RT 02 pergi mengantar PML ke rumah warga yang dimaksud, sampai di rumah warga tersebut, PML melihat secara langsung kehidupan masyarakat dan PML itu berkata : “Saya juga nangis hati melihat keadaan masyarakat kayak gini”. PML langsung memberi formulir penambahan data sebanyak 15 KK.

Mendengar penjelasan istri pak RT saya tidak bisa menahan rasa bahagia di hati. Dengan nada lega saya ucapkan Alhamdulillah wasyukurillah, langsung sujud syukur, rasa bahagia ini tidak ada bandingannya dengan apapun. Sungguh saya sangat bahagia waktu itu, dengan penuh semangat saya langsung mengisi formulir yang diberikan ibu Miskiah kepada saya

Page 21: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

21 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

dengan data-data warga yang sangat layak untuk mendapatkan bantuan. Entah kenapa saya begitu sangat bahagia walau hanya sekedar mengetahui warga saya bisa terdata, padahal belum tentu diterima atau tidak. Tapi saya hanya berfikir positif yang penting saya sudah berusaha untuk mendata warga saya yang tidak mampu.

Ditulis oleh Murtini M, Sekretaris Serikat Pekka Propinsi NTB

1. 4. Forum Pemangku Kepentingan

Pertemuan Forum Pemangku Kepentingan Perlindungan Sosial di Madura

Pada tanggal 26 Mei 2015, Serikat Pekka Madura, Jawa Timur menyelenggarakan pertemuan Forum Pemangku Kepentingan yang bertempat di rumah bapak apel (bapak RW) di desa Jengkar, kecamatan Tanah Merah, kabupaten Bangkalan. Peserta yang hadir adalah perwakilan Anggota Pekka, Pengurus Serikat Pekka,

Kader Pekka dari Kabupaten Bangkalan, ditambah tokoh masyarakat, Kepala Desa, Sekcam, dan Dinas seperti Dinsos dan Tenagakerja, Bappeda, Badan Pemberdayaan Perempuan, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Pemberdayaan Masyarakat Desa, BPJS, Dinas Kesehatan.

Saat Kader Pekka menyebarkan undangan ke instansi, yang memberikan respon hanya BPJS dan Dinkes untuk bersedia hadir dalam pertemuan. Sehari sebelum acara, saat dikonfirmasi ulang dinas yang lain tidak memberikan respon ataupun kepastian untuk hadir. Hal ini membuat kader merasa kecil hati dan pesimis bahwa dialog akan dapat dihadiri oleh semua dinas.

Namun diluar dugaan, pada hari pelaksanaan dialog seluruh dinas hadir tanpa terkecuali dan dialog berjalan dengan baik dan komitmen yang disampaikan oleh dinas yang hadir. Misalnya Dinas Kesehatan berkomitmen akan meminta Pekka mengoordinir data penerima manfaat anggota Pekka yang tidak mampu untuk didaftarkan sebagai penerima kartu SEHATI yaitu kartu sehat yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah dari dana APBD. Dinas Pertanian menyarankan agar kelompok Pekka bergabung atau membentuk kelompok tani untuk dapat mengakses program yang ada di Dinas Pertanian. Dinas Sosial mengatakan bahwa mereka memiliki berbagai program seperti program bantuan anak asuh, program

Page 22: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

22 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

rehabilitasi sosial, lansia, pembinaan bagi mantan buruh migran, bagi Anggota Kelompok Pekka yang tidak mampu dapat menghubungi Dinsos untuk mengajukan proposal.

Terkait dengan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar, Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan hanya menjadi dinas pelaksana dan tidak terlibat dalam pendataan, mereka tidak mengetahui posisi perkembangan terakhir penerima manfaat. Dinas Pendidikan memberikan saran, bagi yang tidak mampu dan membutuhkan beasiswa dapat mengajukan kepada kepala sekolah dengan melampirkan fotokopi kartu BPS/BSM/BLSM, kepala sekolah akan meneruskan usulan tersebut ke Dinas Pendidikan untuk mengakses program beasiswa bantuan untuk anak putus sekolah. Untuk program PAUD dapat menghubungi PLS. Bappeda mendorong anggota Pekka ikut musrenbang sekitar bulan Desember-Januari, musyawarah kecamatan Februari dan kabupaten Maret.

Setelah dialog selesai, anggota Pekka, kader, dan masyarakat merasa pertemuan Forum Pemangku Kepentingan ini berjalan dengan baik dan memuaskan. Seperti yang disampaikan oleh ketua Serikat Pekka : “Duuuuh…. tidak saya sangka bahwa Dinas dari pemda pada mau datang. Rasanya senang sekali memiliki kesempatan mengenal mereka dan mengetahui program dan tupoksi dari masing-masing dinas tersebut. Karena selama ini sulit menghadirkan mereka di forum dialog. Saya juga menghargai mereka masih tetap setia dan bertahan untuk berdialog hingga jam 14.30”. Dialog usai sudah, menyisakan PR menyusun tindak lanjut dari dialog tersebut, menagih komitmen yang disampaikan oleh dinas dan langkah pertama yang harus dilakukan Serikat Pekka adalah melakukan pendataan di wilayah.

Forum pemangku kepentingan khususnya terkait perlindungan sosial dan identitas hukum dikembangkan sebagai arena advokasi yang dilakukan komunitas Pekka di wilayah. Melalui forum yang diikuti oleh aparat pemerintah termasuk pemerintah daerah, lembaga dan organisasi kemasyarakatan, serta tokoh nonformal berpengaruh ini, komunitas Pekka dan kelompok masyarakat marjinal lainnya mendapatkan kemudahan akses pengaduan dan pelayanan yang menjadi haknya. Tidak kurang dari 5000 orang telah mengikuti forum pemangku kepentingan yang diorganisir oleh komunitas Pekka di 16 wilayah kerja PEKKA selama tahun 2015. Di antara peserta yang terlibat sekitar 40% adalah anggota masyarakat lainnya, dan 24% adalah laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan Pekka tidak lagi eksklusif hanya dihadiri dan untuk komunitas Pekka saja seperti tahun-tahun sebelumnya.

Page 23: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

23 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Tabel. 7. Tabel Forum Pemangku Kepentingan Pekka

Selain menggelar Forum Pemangku Kepentingan, pengurus Serikat Pekka bersama anggotanya juga melakukan kunjungan ke lembaga pemerintah untuk berdialog dan menyampaikan gagasan dan keprihatinan terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat umumnya dan komunitas Pekka pada khususnya.

No Wilayah Total Peserta Pemangku Kepentingan

Pekka Non Pekka Total

P L

1 Aceh 736 42 135 913 DPRA, Bappeda, Badan Penyuluhan Ketahanan Pangan, Dinkes, BPJS dan BPM Bupati, PA, Capil, Kemenag Sekda, Disdukcapil dan Mahkamah Syariah

2 Sumut 69 - 59 128 PA, Capil, Kemenag Pemkot Tanjungbalai (Wakil Walikota, Pemberdayaan Perempuan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinsos) dan pemkab Asahan (Dinsos dan Pemberdayaan Perempuan) , DPRD Asahan

3 Sumbar 8 - 11 19 PA, BPJS Kesehatan, BPM, Dinsos, Ketahanan Pangan

4 Sumsel 160 - - 0 Bappeda, Dinsos, Disdik, Diskes, Kemenag, Capil, WCC

5 Jabar 76 144 138 358 PA, Capil, Kemenag, Dinsos, Kabag Hukum, Polres, KBPP

6 Banten 114 - 36 150 PA, Capil, Kemenag

7 Jateng 204 - 68 272 PA, Capil, Kemenag, BPMD

8 Kalbar 256 116 53 425 PA, Capil, Kemenag BPJS, Dinkes, Dinsos TKSK, Puskesmas, Camat, Lurah/Kades

9 Kalsel 2 10 14 26 HSU : Sekda, BP3A, Kemenag, Capil, PA

10 Bali 2 1 12 15 Capil, Kemenag (Bimas Hindu Budha), Dinas Pendidikan, Pertanian, Pariwisata, kesehatan

11 NTB 60 52 235 347 PA, Capil, Kemenag, Sekda, KUA, camat, Bappeda, Wakil Bupati

12 NTT 758 - 9 767 Dinas Ketahanan Pangan, Dinsos, Puskesmas, BPJS Capil, PA, LSM Bengkel APPEC

13 Sultra 306 304 404 1014 PA, Capil, Kemenag, Kabag Hukum, Dinsos, BPS, PU, Dinkes, BPMD, Pendidikan, Perikanan, Pemberdayaan Perempuan dan BKKBN, Kesra

14 Sulsel 156 - 2 158 Dinkes, BPJS, Dinsos, Pertanian, Ketahanan Pangan, Peternakan, Asda PA, PN, Capil, Kemenag, LSM MDC – Madrasah Development Center

15 Sulbar - - - 0

16 Malut 163 28 76 267 PA, PN Capil Bappeda, Dinsos & Tenaga Kerja, Pemdes, Dinas Pendidikan & OR, Dinkes, Padamara

3.070 697 1.252 5.019

Page 24: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

24 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Tabel. 8. Tabel Kunjungan Serikat Pekka ke Lembaga Pemerintah

No Wilaya

h Total Peserta Kunjungan Pemangku Kepentingan

Pekka Non Pekka Total

P L

1 Aceh 46 34 22 102 PA, Capil, Kemenag, Puskesmas

2 Sumut 192 - - 192 PA, Capil, Kemenag, KUA, PN, BPPKB, Dinsos, Dinkes, Pertanian, Kesbangpol, Politehnik Tj. Balai

3 Sumbar 12 82 82 176 PA, Capil, Kemenag, Kesbangpol, BPJS, Bupati

4 Sumsel 86 - - 86 Kesra, PA, Capil, KUA, BPPKB, Dinas Peternakan, Ketahanan Pangan, Dinas Koperasi

5 Jabar 13 121 24 158 Dinas Pendidikan, Bappeda, kesbangpol, Dinsos, Dinkes PA, Capil, Kemenag, KUA, Kabag Hukum, Polres, KBPP

6 Banten 9 - - 9 Kemenag, PA, Capil, Dinsos, Dinkes, Puskesmas

7 Jateng 100 2 3 105 PA, Capil, Kemenag Dinas Pendidikan, dinkes, BPJS, KLH, Dinsosnakertrans, BPMD, Pertanian & Peternakan.

8 Jogja 20 - 9 29 Dinsos, Dinkes, Tenaga Kerja, Pemberdayaan Perempuan, Pertanian

9 Jatim 3 - 6 9 Pemda kabupaten

10 Kalbar 1 1 - 2 PA, Capil, Kemenag, KUA, Polsek, Puskesmas, BPJS, Dinkes, Dinsos, LPS AIR

11 Kalsel 57 10 9 76 HSU :Dinsos, BPJS, BP3A, Kesbangpol, Kemenag, Capil, PA BP3AKB Tabalong, BP3A Balangan

12 Bali 4 - - 4 Disdukcapil, PN, BLH, pariwisata

13 NTB 92 32 96 220 PA, Capil, Kemenag, Dinsos, BPMD, Ketahanan Pangan, BPJS, Dinkes, Bappeda

14 NTT 164 10 117 291 Pendidikan, PA, Capil, Kemenag

15 Sultra 49 2 10 61 PA, Capil, Kemenag, Kabag Hukum, Dinsos, BPS, PU, Dinkes, BPMD, Pendidikan, Perikanan, Pemberdayaan Perempuan dan BKKBN, Kesra, Kesbangpol, Bupati, Asda, BPJS

16 Sulut 19 9 9 37 PA, Capil, Kemenag,

17 Sulsel 141 27 48 216 BP3A, BPJS, Dinsos

18 Malut 2 - 5 7 PA, Capil, Kemenag

1.010 330 440 1.780

Keberadaan forum dan kunjungan ke lembaga pemerintah telah memberikan dampak positif pada komunitas Pekka. Melalui forum dan kegiatan kunjungan ini komunitas Pekka lebih dikenal dan mengenal pemangku kepentingannya khususnya terkait dengan perlindungan sosial. Melalui dialog dan pendekatan yang efektif dan berkesinambungan, komunitas Pekka kemudian dapat mengakses berbagai program yang dikembangkan oleh pemangku kepentingan, yang dapat membantu mereka mendapatkan pelayanan secara lebih mudah dan murah serta program-program untuk peningkatan kesejahteraannya meskipun masih terbatas di wilayah-wilayah tertentu saja. Berikut ini tabel akses bantuan dan layanan yang diperoleh komunitas Pekka selama tahun 2015 sebagai hasil dari pengembangan forum pemangku kepentingan.

Page 25: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

25 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Tabel. 9. Tabel akses sumberdaya penghidupan No Wilayah Jenis Bantuan Nilai

1 Dinas Peternakan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

Ternak Sapi 10 ekor

2 PNPM Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

Pelatihan membuat kerupuk kemplang

5 orang

3 PNPM Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

Pelatihan dan peralatan membuat ikan presto

5 orang

4 PNPM Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

Pelatihan Tenun Songket 10 orang

5 Badan Pemberdayaan Perempuan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

Pelatihan Manajemen Usaha 120 orang

6 Badan Pemberdayaan Perempuan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

Alat membuat kerupuk kemplang Gilingan ikan, kompor gas, panic 2, kuali besar dan kecil, serok 3, siller pengemas 1

7 Badan Pemberdayaan Perempuan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

Alat produksi usaha 1 set

8 Badan Pemberdayaan Perempuan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan

Alat pembuat kue Oven, kompor gas, mesin press, Mixer, alat pencetak kue

9 Diskoperindag Hulu Sungai Utara, Kalsel Pelatihan Tas Purun 18 orang 10 Universitas Lambung Mangkurat, Hulu

Sungai Utara, Kalsel Pelatihan Kerajinan Eceng Gondok

6 orang

11 Diskoperindag Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel

Studi Banding ke Tasikmalaya 1 orang

12 BLK Propinsi Kalsel Pelatihan Salon 8 orang 13 Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan

Peternakan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel

Pelatihan kebun sayur di pekarangan

35 orang

14 Kepala Desa Sungai Binuang, Kalsel Tanah hibah lumbung hidup dan center Pekka

500 meter2

15 Dinsos, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel

Purun untuk membuat tikar 3000 ikat

16 Diskoperindag Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalsel

Mesin jahit, tempat jemur eceng gondok

1 set

17 Dinsos Kabupaten Kubu Raya, Kalbar Pelatihan Pembuatan Bandeng Presto

5 orang

18 Dinsos Kabupaten Kubu Raya, Kalbar Alat pembuat ikan presto 1 set 19 LSM PPSW Borneo, Kalbar Pelatihan Membuat Hiasan Kue 5 orang 20 PT Loreal Indonesia, Jakarta Kursus Salon 33 orang 21 Dinas Koperasi, Kabupaten Aceh Besar Pelatihan Pengelolaan Koperasi 10 orang 22 Wakil Bupati, Halmahera Utara, Malut Sumbangan membangun Center

Pekka IDR 6.000.000

23 BLK Disnakertrans Kabupaten Batang, Jateng

Kursus menjahit selama 36 hari 20 orang

24 Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung, Sumbar

Bibit pertanian untuk ditanam di lumbung pangan Pekka

7 paket

25 Dinsos Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Pelatihan Bimbingan Teknis Pengembangbiakan Domba

15 orang

Page 26: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

26 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

No Wilayah Jenis Bantuan Nilai

Dinsos Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Bantuan domba 18 ekor 26 BPMKB Kabupaten Subang, Jawa Barat Operasional Center Pekka dan

beli laptop IDR 25.000.000

27 KBPP Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Beasiswa anak SD dan SMP bagi anggota Pekka dan kelompok marjinal

Sarana prasarana Center Pekka

insentif untuk kader selama 12 bulan

IDR 50.000.000

28 Dinsos Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Mesin jahit, alat menjahit, bahan garmen untuk membuat asesories, keset, selimut

2 unit

29 Dinsos Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

Alat dan bahan membuat kue basah

1 set

30 Dinsos Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Alat dan bahan membuat tepung ganyong

1 set

31 KBPP Kabupaten Karawang, Jawa Barat Forum Wilayah Pelatihan membuat tas dan

sandal dari eceng gondok

IDR 30.000.000

32 KBPP Kabupaten Subang, Jawa Barat Pelatihan pemanfaatan Koran bekas dan plastik menjadi tempat tissue, tatakan piring, toples. Membuat sirup mentimun biji selasih, dodol nanas rasa rujak

56 orang

33 APBDes Desa Potorono, Kabupaten Bantul

Insentif operasional kader di desa Potorono

IDR 600.000

34 Dinsos Kabupaten Bantul Alat untuk berjualan : kompor, cetakan surabi, oven

20 set untuk 20 orang

35 Dinsos Kabupaten Bantul Pelatihan Pengolahan Limbah Plastik

20 orang

36 Banten, I care Community, Trans TV Pelatihan Pengolahan Sampah 30 orang

Bantuan yang diterima memang tidak selalu dalam bentuk dana, namun juga dapat berbentuk barang perlengkapan produksi, bahan produksi, ternak, bibit, dan bahan bangunan. Selain itu bantuan berupa tanah hibah untuk membangun pusat kegiatan juga pernah didapatkan. Berbagai pelatihan keterampilan merupakan bentuk bantuan yang juga diterima oleh komunitas Pekka selama tahun 2015. Bantuan ini umumnya diberikan oleh dinas-dinas dari kementrian terkait yang ada di wilayah tersebut baik berdasarkan usulan komunitas Pekka maupun berdasarkan program yang diluncurkan oleh pemerintah sendiri.

Page 27: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

27 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Ternak Sapi tidak Cocok Untuk Perempuan Saat pertemuan FPK Perlindungan Sosial di Sumatera Selatan, ibu-ibu anggota Serikat Pekka bertemu dengan para pemangku kepentingan kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan berdialog terkait akses terhadap program Perlindungan Sosial. Saat tanya jawab tiba, ibu pekka mengajukan usulan kepada Bapak Asisten Dua Kabupaten OKI dan Bappeda : “Bapak kami mengajukan usulan ternak sapi dan mengajukan bibit ternak sapi betina untuk dibudidayakan. Karena saat ini Pekka sudah mengelola ternak 10 sapi jantan untuk penggemukan yang akan dijual pada saat Idul Adha. Ke 10 sapi penjantan ini dibeli dari dana bergulir pinjaman lunak bergulir dari Seknas PEKKA yang disalurkan melalui Lembaga Keuangan Mikro Serikat Pekka. Terbukti ternak sapi yang dikelola dalam kondisi baik dan sehat. Setiap bulan dikontrol oleh tenaga PPL peternakan”. Staf PPL Peternakan yang saat itu berada dalam pertemuan itu membenarkan ungkapan ibu pekka dan mengatakan : “Betul apa yang dikatakan ibu-ibu anggota Pekka bahwa sapi mereka dalam kondisi baik, kandang dibersihkan secara rutin, sapi terawat dan sehat”.

Wakil dari Bappeda merespons dan mengatakan : “Sebaiknya perempuan mengusulkan ternak ayam atau bebek saja. Karena mengurus sapi lebih sulit dibanding mengurus unggas. Ternak sapi itu pekerjaan laki-laki”. Ketua Serikat Pekka tidak tinggal diam mendapat tanggapan seperti itu dan berusaha meyakinkan dengan mengatakan : “Bapak, menurut pengalaman kami, perempuan mampu mengelola sapi, terbukti dari 10 sapi yang diurus selama ini, sudah 4 bulan mereka kelola hasilnya baik”. Mendengar jawaban tersebut staf Bappeda akan mempertimbangkan kembali dan mengatakan : “Baik ibu-ibu, saya akan mengunjungi ternak sapi yang di kelola oleh ibu Pekka di Tanjung Lubuk untuk melihat kondisi sapi tersebut dari dekat”.

Selang sebulan kemudian, sekitar akhir Maret beberapa kader Pekka mendapat undangan rapat di kantor Bappeda. Dalam rapat tersebut, Bappeda menyatakan akan memberikan 9 sapi betina dan 1 penjantan untuk dikelola Serikat Pekka. Untuk itu, Serikat Pekka diminta membuat proposal usulan yang akan diajukan kepada pemerintah daerah melalui Bappeda. Menurut informasi dari Bappeda, ke 10 sapi tersebut akan diserahkan dalam waktu dekat sekitar bulan Mei.

Selain itu, layanan perlindungan sosial yang sebelumnya sangat sulit diakses oleh komunitas Pekka, juga mendapatkan kemudahan sebagai hasil dari forum pemangku kepentingan dan kunjungan komunitas Pekka pada pemerintah. Kepemilikan kartu BPJS dan layanan perbaikan rumah keluarga miskin merupakan dua jenis program perlindungan sosial yang dapat diakses oleh komunitas Pekka selama periode tahun 2015.

Page 28: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

28 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Tabel. 10. Tabel Akses Program Perlindungan Sosial No Wilayah Jenis Bantuan Nilai

1 Dinkes Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel

Jaminan kesehatan dari pemda dari dana APBD, jika sakit cukup datang ke rumah sakit dan menunjukkan KTP maka akan dilayani

500 orang

2 Dinkes Kabupaten Kubu Raya, Kalbar

kartu BPJS PBI untuk anggota Serikat Pekka. 376 orang

3 Dinkes, Kota Pekalongan, Jateng

Alat kesehatan untuk tes darah yang akan digunakan posyandu lansia

1 set

4 Dinsos Brebes dan Tegal Bedah rumah untuk masing-masing 1 orang 2 orang 5 Dinsos Kabupaten

Batang, Jateng Bantuan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) untuk renovasi rumah, hasil SMS Monitoring Serikat Pekka

IDR 60.000.000 (untuk 10 orang)

Memperjuangkan BPJS-PBI bagi anggota Pekka penderita kanker payudara Ibu Zubaidah adalah satu anggota kelompok pekka Sanggar Jaya di desa Wajok Hilir kecamatan Siantan kabupaten Mempawah. Beliau selalu aktif, hadir dalam pertemuan bulanan kelompok ini. Hanya anggota biasa saja bukan kader. Pada satu waktu pertemuan kelompok beberapa bulan yang lalu, Fasilitator Lapangan (FL) hadir di pertemuan tersebut. Di penghujung pertemuan, tiba-tiba saja ibu Zubaidah menyingkapkan bajunya dan memperlihatkan kepada FL kondisi payudaranya yang ada benjolan. Tersentak FL melihatnya, namun ibu Zubaidah tersenyum dan berkata "tidak sakit". Ya Allah… ternyata ibu setengah baya ini terkena kanker payudara yang jelas-jelas tidak disadari ibu Zubaidah bahwa penyakit tersebut membahayakan nyawanya yang terlihat dari wajahnya yang hanya senyum-senyum saja sambil bercerita dan memperlihatkan payudaranya kepada teman-teman kelompoknya. FL menanyakan apakah sudah punya Jamkesmas? Dijawab dengan senyum “Tak ade” kata ibu Zubaidah. FL meminta bantuan kader lokal dan kader desa untuk membantu ibu Zubaidah supaya memiliki Jamkesmas atau BPJS saat ini. Namun saat itu yang ada hanya BPJS Mandiri, BPJS PBI sudah tidak ada. Kader Pekka ibu Awang dan Anita dan kader desa ibu Susi dan anak ibu Zubaidah akhirnya terpaksa mengurus BPJS Mandiri ibu Zubaidah dengan memisah KK terlebih dahulu yang tadinya 1 KK terdiri dari 5 anggota keluarga dipecah menjadi 2 anggota keluarga saja. Akhirnya ibu Zubaidah punya BPJS. Setelah memiliki BPJS, ibu Zubaidah dibawa ke Rumah Sakit Soedarso, rumah sakit propinsi Kalbar yang lebih dekat dari rumah sakit kabupaten Mempawah dimana tempat ibu Zubaidah dan keluarga tinggal sekarang. Di RS. Soedarso, ibu Zubaidah dinyatakan tidak bisa dilakukan tindakan apa-apa lagi, karena kanker sudah menyebar hingga ke paru-paru. Hanya dibekalkan sekantong obat, ibu Zubaidah dan keluarga pulang ke rumah. Saat pertemuan Kader di kecamatan ini, FL menyempatkan diri menjenguk beliau. Ternyata kankernya sudah pecah, bernanah dan bau. Namun seperti biasa beliau hanya tersenyum, tak ada seringai kepedihan menahan sakit yang terlihat dari wajah tua beliau. Sedih dan heran juga melihatnya, seperti sudah pasrah dengan keadaannya. Beliau selalu tersenyum saja. Ibu Zubaidah rupanya memiliki seorang kakak yang buta dan “kurang waras” dari kecil, yang selama ini menjadi asuhan dan dinafkahi oleh ibu Zubaidah, menambah rasa

Page 29: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

29 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

miris hati. Sampai kondisi ibu Zubaidah FL ceritakan ke teman-teman pekka seluruh Indonesia, semua menaruh simpati dan memberikan sebagian rezekinya untuk ibu Zubaidah. Hingga tulisan ini ditulis. Ibu Zubaidah baru saja dibawa ke rumah sakit Rubini kab. Mempawah dengan berbekal uang sumbangan dari teman-teman pekka, dan ternyata, pihak rumah sakit juga memberikan jawaban yang sama dengan RS. Soedarso bahwa tak banyak yang dapat dilakukan pihak rumah sakit selain memberi obat dan memasang selang infus. FL meminta kader Awang, Anita dan teman-teman kelompok yang menemani beliau di Rumah Sakit Rubini untuk mengambil foto kondisi terkini ibu Zubaidah dan meminta mereka mengadvokasikan ke desa dan anggota dewan yang ada di sekitar tempat tinggal mereka supaya memberikan solusi bagi menyelamatkan ibu Zubaidah. Paling tidak mengupayakan BPJS PBI bagi ibu Zubaidah supaya tidak lagi membayar tiap bulan BPJS-nya. Kami juga mengupayakan mencari informasi tentang pengobatan-pengobatan herbal untuk ibu Zubaidah seperti jus kulit manggis dan rebusan daun sirsak. Saat ini, ibu Zubaidah masih harus dirawat inap di Rumah Sakit Rubini, untuk pemulihan.

1. 5. Advokasi Berbasis Data

Untuk mengupayakan perubahan strategis khususnya terkait akses terhadap perlindungan sosial dan pengurusan identitas hukum maka dilakukan advokasi berbasis data. Ada dua kebijakan yang menjadi fokus advokasi tahun 2015 yaitu:

1) Peraturan terkait kemudahan masyarakat mendapatkan layanan satu atap dan murah untuk identitas hukum;

2) Kepastian visibilitas Pekka dalam sistem pendataan nasional Peraturan terkait kemudahan masyarakat mendapatkan layanan satu atap dan murah untuk identitas hukum Selama tahun 2015 2 kebijakan tingkat Nasional dan 6 memorandum of understanding (MOU) yang dihasilkan dari kegiatan advokasi PEKKA bekerjasama dengan lembaga lain seperti PUSKAPA UI dibawah program Australia Indonesia Partnerships for Justice (AIPJ). Kebijakan ini melengkapi beberapa kebijakan sebelumnya yang juga telah diadvokasi oleh PEKKA di antaranya terkait penyelenggaraan sidang terpadu bagi penyelesaian persoalan identitas hukum khususnya keluarga yang dikeluarkan pemangku kepentingan seperti Mahkamah Agung, Kementrian Dalam Negeri dan Kementrian Agama.

Page 30: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

30 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Tabel. 11. Tabel Produk Kebijakan Terkait Identitas Hukum 2014-2015

2014 2015

Kebijakan Substansi Kebijakan Substansi

Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Layanan Hukum bagi Masyarakat Tidak Mampu

Pembebasan Biaya Perkara untuk penduduk tidak mampu

Surat Edaran Dirjen Bimas Islam Tahun 2015 tentang Biaya Pencatatan Nikah Hasil Itsbat Nikah

Biaya pencatatan nikah hasil putusan pengadilan (Itsbat Nikah) adalah gratis

Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pelayanan dan Pemeriksaan Perkara Voluntair Itsbat Nikah dalam Pelayanan Terpadu

Pelayanan dan Pemeriksaan Perkara Voluntair Itsbat Nikah dalam Pelayanan Terpadu gratis bagi masyarakat tidak mampu dan pemanggilan bisa dilakukan secara kolektif

Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2015 tentang Pelayanan Terpadu Sidang Keliling PN dan PA/ MSy dalam Rangka Penerbitan Akta Perkawinan, Buku Nikah dan Akta Kelahiran

Mengatur tentang tata cara pelaksanaan Pelayanan Terpadu dan Sidang Keliling termasuk tentang Pembebasan Biaya Perkara (Prodeo) bagi masyarakat tidak mampu

Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2014 tentang Tarif PNBP Depag

Pencatatan nikah gratis apabila dilakukan di kantor pelayanan pada hari dan jam kerja

Provinsi Aceh MoU tertanggal 24 Februari 2015 antara Mahkamah Syariah Provinsi, Dinas Kependudukan Provinsi, Kantor Wilayah Provinsi, dan Dinas Syariat Islam Provinsi

Pelaksanaan layanan terpadu akses identitas hukum bagi masyarakat miskin

Keputusan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementrian Agama RI No. 748 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis PNBP

Semua pencatatan nikah di Pelayanan Terpadu adalah bebas biaya.

Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh MoU tertanggal 22 Desember 2014 antara Mahkamah Syariah, Departemen Agama dan Dinas Pencatatan Sipil

Pelaksanaan layanan terpadu akses identitas hukum bagi masyarakat miskin

MOU Badilag dan Kementrian Agama (Agustus 2014) Tentang Pencatatan Perkawinan

Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara MoU tertanggal 17 April 2015 antara Bupati, Pengadilan Agama, Departemen Agama, dan Serikat Pekka

Pelaksanaan layanan terpadu akses identitas hukum bagi masyarakat miskin

Kabupaten Cianjur, Jawa Barat MoU tertanggal 16 Juni 2015 antara Pengadilan Agama, Departemen Agama, Dinas Pencatatan Sipil

Pelaksanaan layanan terpadu akses identitas hukum bagi masyarakat miskin

Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi

Pelaksanaan layanan terpadu akses identitas

Page 31: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

31 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

2014 2015

Kebijakan Substansi Kebijakan Substansi

Tenggara MoU tertanggal 18 Maret 2015 antara Bupati, Pengadilan Agama, Departemen Agama, dan Serikat Pekka

hukum bagi masyarakat miskin

Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan MoU tertanggal 10 November 2015 antara Pengadilan Agama, Departemen Agama, Dinas Pencatatan Sipil dan BP3A (Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)

Pelaksanaan layanan terpadu akses identitas hukum bagi masyarakat miskin

Berbagai kebijakan ini telah memudahkan komunitas Pekka dan masyarakat marjinal lainnya mengurus proses hukum untuk mendapatkan identitas hukum bagi diri dan keluarganya. Selama tahun 2015 paling tidak 7,740 kasus identitas hukum seperti akte nikah, akte cerai dan akte kelahiran anak yang mampu diselesaikan oleh paralegal Pekka di 11 wilayah dengan memanfaatkan kebijakan hukum yang telah dikeluarkan oleh pemangku kepentingan melalui pelayanan terpadu. Jumlah melonjak jauh dari tahun 2014 yang hanya 559 kasus dan terbatas di dua wilayah saja. Berbagai instrumen kebijakan implementatif yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat memang mampu meningkatkan akses identitas hukum bagi komunitas Pekka dan komunitas marjinal lainnya.

Tabel. 12. Tabel Penerbitan Identitas Hukum Melalui Pelaksanaan Yandu Tahun 2014 – 2015

No Propinsi Permohonan Itsbat Nikah

Penetapan Itsbat Nikah

Akta Nikah Akta Lahir

2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015

1 Sumut 36 15 29 15 36 13 130 -

2 NTB 104 782 102 773 104 822 18 471

3 Aceh 461 403 403 240

4 Kalbar 101 96 96 223

5 Jabar 301 257 257 364

6 Sultra 43 42 42 70

7 Malut 198 198 198 229

8 Sulut 37 31 31 32

9 Kalsel 40 20 20 11

10 Sumsel 70 70 70 30

11 Sulsel 47 36 36 46

140 2,095 131 1,941 140 1,988 148 1,716

Page 32: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

32 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Sekarang Kami Punya Identitas Hukum Jumat pagi tanggal 16 Oktober 2015, Terlihat wajah sumringah dan harap – harap cemas dari 70 pasang suami istri yang saat ini tengah duduk di halaman belakang Kantor Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan menanti nama mereka dipanggil oleh petugas. Hari seperti ini merupakan hari yang ditunggu–tunggu bukan hanya oleh 70 pasang tersebut tetapi juga oleh ratusan bahkan ribuan pasang suami istri yang ada di kabupaten OKI. Hari adanya pengakuan atas perkawinan mereka setelah berpuluh tahun mereka hidup sebagai suami istri tapi tanpa pengakuan oleh negara. Saat ini mereka telah bersiap untuk disidang oleh hakim pengadilan Agama dalam proses untuk mendapatkan pengesahan pernikahan melalui sidang itsbat. Rencananya melalui kegiatan Pelayanan Terpadu (Yandu) kerjasama antara PA, Kemenag dan Disdukcapil yang difasilitasi oleh Pemda OKI ini peserta akan mendapatkan identitas hukumnya yaitu buku nikah dan akta kelahiran bagi anak-anak mereka. Peserta Yandu dari 2 kecamatan yaitu kecamatan Pedamaran dan Pangkalan Lampam tersebut sangat senang karena saat ini mereka bisa mendapatkan identitas hukumnya. Apalagi masyarakat tidak dipungut biaya, semua pendanaan dari Pemda termasuk biaya transportasi peserta. Kegiatan saat itu pun berjalan dengan lancar dan nyaman. Hal ini tidak terlepas dari usaha Pekka untuk melakukan advokasi atas hak dasar masyarakat yang ada di lingkungannya dalam memperoleh identitas. Tahun 2012 kader pekka mencoba mendata tentang kepemilikan surat nikah. Ternyata banyak sekali warga yang tidak punya surat nikah. Dari data tersebut ibu-ibu pekka mencoba berkoordinasi baik dengan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat akan kebutuhan surat nikah tersebut. Akhirnya pada tahun 2015 Pemda Kabupaten OKI, mengeluarkan dana anggaran untuk 750 pasang suami dan istri untuk mendapatkan Surat Nikah dan akta kelahiran untuk anak-anak mereka. Bahkan pemerintah akan melaksanakan program tersebut secara berkelanjutan sampai semua pasangan suami istri dan masyarakat di kabupaten OKI mempunyai identitas.

Page 33: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

33 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Selain melalui Yandu, akses identitas hukum juga diperoleh melalui upaya pendampingan rutin yang dilakukan oleh paralegal Pekka di wilayahnya masing-masing melalui proses konvensional yang memang selalu dilakukan oleh paralegal Pekka sejak lebih dari lima tahun yang lalu. Secara umum terjadi penurunan jumlah kasus yang didampingi secara konvensional ini dibandingkan tahun sebelumnya, hampir di semua wilayah. Hal ini disebabkan sebagian besar kasus telah diselesaikan melalui mekanisme Yandu. Selain itu jumlah masyarakat yang belum memiliki identitas hukum juga semakin berkurang sejak didampingi lebih dari 5 tahun sebelumnya.

Tabel. 13. Tabel Pendampingan Kasus Identitas Hukum di luar Yandu oleh Paralegal Pekka

No Propinsi Akte Lahir Akte Nikah Akte Cerai KK KTP

2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015

1 Aceh 362 27 18 - 44 9 146 27 72 13 2 Sumut 1,177 186 266 79 2 1 227 77 251 13 3 Sumbar 737 35 289 86 9 - 302 47 81 9 4 Sumsel 353 63 - 23 4 1 249 177 14 8 5 Jabar 1,781 417 470 44 82 7 303 191 231 104 6 Banten 169 282 138 30 2 1 2 8 - 3 7 DKI Jakarta - - - - - - - 3 - - 8 Jateng 582 100 3 - 14 22 212 114 130 56 9 Yogya 22 11 - - - 1 5 17 10 4

10 Jatim 28 3 72 - 1 - 2 4 10 4 11 Kalbar 107 31 35 13 9 - 218 75 5 27 12 Kalsel 423 325 33 10 3 10 46 57 21 25 13 Bali - 103 2 136 - - - 47 19 - 14 Ntb 1,985 893 2,127 1,424 44 8 1,462 341 756 132 15 Ntt 884 571 60 379 - - 93 313 114 105 16 Sultra 360 191 2 102 2 - 215 90 43 23 17 Sulut 165 126 112 - 1 - 116 137 72 10 18 Sulsel 471 319 773 16 22 5 278 377 63 98 19 Malut 1,350 21 - - 55 - 56 - 37 -

Total 10,956 3,704 4,400 2,342 294 65 3,932 2,102 1,929 634

Kepastian visibilitas perempuan kepala keluarga (Pekka) dalam sistem pendataan Nasional PEKKA melakukan upaya untuk memastikan perempuan kepala keluarga terdata secara maksimal dalam data BPS dengan cara mempengaruhi instrumen kuesioner yang akan dipergunakan dalam pendataan pemerintah tahun 2015. BPS menyambut positif hal ini kemudian menambahkan satu Kolom Pertanyaan 408 .”Jika Berstatus Kawin (404=2), Apakah Suami/ Istri (Nama) Biasanya Tinggal di Rumah Tangga Ini?”. Kolom 408 ini diharapkan dapat menemukan jumlah perempuan yang terpaksa menjadi kepala keluarga meskipun secara sosial masih berstatus bersuami. Selain itu upaya advokasi terkait data juga dilakukan melalui TNP2K yang menjadi penanggung jawab Basis Data Terpadu untuk pengentasan kemiskinan.

Page 34: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

34 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Muhae…. Dipercaya Memeriksa Data Trisakti Pusat

Muhae kader Pekka dari desa Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Usia 29 tahun, pekerjaan penjual sembako di rumahnya. Modal awal 30.000 sekarang mencapai 600.000. Awalnya jualan pakai kotak, merasa malu karena dagangannya sedikit. Modal bertambah, jualan pakai bangku kecil, sekarang ini sudah punya etalase yang dibeli dari uang honor pendataan PPLS BPS. Muhae menerima honor dari BPS 2,4 juta, yang 1 juta untuk membuat etalase, 1 juta membayar angsuran di LKM, sisanya untuk membeli seragam sekolah anaknya. Muhae punya anak 3, SD kelas 5, kelas 1 dan TK. Dia bercerai dari suaminya 3 tahun lalu karena suaminya menikah dengan perempuan lain. Suaminya meninggalkan dia tanpa kabar selama 2 tahun, karena statusnya tidak jelas maka Muhae mengurus gugat cerai ke Pengadilan Agama.

Suatu hari Muhae didatangi seorang staf desa Dasan Geres. Staf desa ini menyuruh Muhae untuk datang ke kantor dan bertemu pak Lurah. Setibanya dikantor desa, Muhae bertemu bapak Lurah dan Sekretaris Lurah. Setelah bertemu, bapak Lurah menyerahkan data nama-nama masyarakat yang terdaftar menjadi calon penerima program Trisakti. Trisakti adalah program bapak Presiden Jokowi terkait perlindungan sosial yang terdiri dari 3 kartu yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Trisakti belum di realisasi, dan datanya akan diambil dari daftar penerima raskin. Sambil menyerahkan berkas kepada Muhae Pak Lurah berkata : “Ini ada data Trisakti dari pusat, tolong kamu periksa dan lihat nama orang-orang yang ada di dalamnya. Kamu lebih tahu tentang masyarakat yang tercantum disitu, jadi tolong lihat dan diperiksa dengan benar”.

Muhae menerima berkas tersebut dan menjawab : “Maaf pak Lurah bukannya saya menolak, tapi seharusnya Bapak mendiskusikan penunjukan ke saya ini dengan kepala lingkungan (Kaling). Saya tidak enak dengan Pak Kaling, saya ini seorang kader pekka,” jawab Muhae. Meskipun yang disampaikan oleh Muhae benar, pak Lurah ingin ada perbaikan di desanya dan Pak Lurah kembali berkata : “Saya melihat selama ini kamu lebih peduli dan sibuk membantu masyarakat daripada pak Kaling. Dia belum tentu bisa melakukan ini ke masyarakat. Kamu juga tahu dia hanya mementingkan diri sendiri dan tidak jujur.”

Atas permintaan pak Luruh, akhirnya Muhae bersedia melakukan tugas tersebut, tetapi meminta pak Lurah menjelaskan kepada pak Kaling agar tidak terjadi salah paham antara dirinya dengan pak Kaling. Pak Lurah bersedia dan meminta Muhae bekerja cepat, sesuai dengan kondisi yang ada serta tetap berkonsultasi dengan pak Kaling. Pak Lurah berpesan apabila ada anggota masyarakat yang benar-benar layak menerima kartu Trisakti namun tidak terdata, Muhae juga diminta untuk menambahkan. “Kalau kamu bisa menyelesaikan data ini cepat, insya Allah saya akan menunjuk kamu sebagai koordinator,” Janji pak Lurah kepada Muhae.

Munhae memeriksa data penerima raskin yang layak dan tidak layani menerima kartu Trisakti. Sesudah memeriksa, Muhae menemukan nama orang mampu yang ada dalam daftar, sebaliknya ada masyarakat miskin tetapi tidak ada dalam daftar. Kemudian Muhae diskusi dengan pak Lurah, dan Pak Lurah memberikan formulir untuk memasukkan orang miskin yang layak menerima tetapi tidak dalam daftar untuk diusulkan sebagai data tambahan.

Page 35: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

35 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Muhae mendata sesuai petunjuk dan persyaratan, data yang sudah diisi diserahkan ke desa. Oleh desa diteruskan ke kecamatan. Selang beberapa minggu Munhae bertanya kepada pak Lurah : “Pak, bagaimana kelanjutan dari pendataan itu, karena banyak masyarakat yang menanyakan dan mengejar saya hasil dari pendataan tersebut”. Pak Lurah menjawab : “Katakan ke masyarakat yang penting sudah didata dan diserahkan ke pusat”. Begitulah juga Munhae menjawab pertanyaan masyarakat.

Muhae sudah sering terlibat dalam pendataan di desanya. Saat pemutakhiran data BDT, PPLS-BPS tahun 2015 dia dikontrak selama 1 bulan menjadi pendata. Muhae mendapat undangan dari pak Lurah untuk ikut pelatihan pendata di hotel Jayakarta Senggigi Mataram yang diselenggarakan oleh BPS Kabupaten selama 3 hari. Dari Pekka ada 1 lagi kader Lingsar yang ikut pendataan ini. Tugas pendata adalah mendata satu persatu secara door to door dan cek dokumen diri seperti kepemilikan kartu BPJS, PKH dan semua program perlindungan sosial dari pusat dan daerah yang dimiliki. Muhae sebagai pendata tidak boleh mengarang data, ada panduan kriteria siapa yang miskin dan siapa mampu.

Nama dalam daftar penerima raskin banyak masyarakat yang mampu terdapat dalam daftar, tetapi yang tidak mampu tidak ada dalam daftar. Akhirnya di dusunnya Muhae membuat banyak data tambahan sekitar 30 keluarga dari 176 keluarga yang didata. Kalau di dusun lain hanya 5 orang tambahan. Muhae mendapat informasi dari kader pekka bahwa di dusun tetangganya itu ada masyarakat miskin yang tidak terdaftar. Muhae usul ke PCL (pendamping pendata) BPS dan mengatakan : “Jika bapak tidak percaya silahkan bapak PCL turun ke dusun tersebut dan cek langsung ke masyarakat”. Akhirnya PCL turun, tetapi data tambahan tidak optimal, karena pendata tidak mau menambah.

Kepercayaan Pak Lurah kepada Muhae tidak hanya sampai pendataan saja. Pak Lurah pernah menawarkan dirinya untuk jadi kepala lingkungan, karena dia banyak membantu masyarakat yang membuat KK, KTP akta nikah, akta cerai, dan akta kelahiran, akses BPJS. Pak Lurah mengatakan : “Saya ingin kamu jadi kepala lingkungan, karena selama ini kamu mau kerja membantu masyarakat.” Muhae hanya tersenyum dan tidak berkomentar. Kemudian Muhae menceritakan permintaan pak Lurah kepada Riadul, fasilitator lapang NTB. Ria bertanya: “Kamu mau tidak jadi Kaling? Ini kesempatan bagus untuk kamu dan kamu mampu melakukan itu, selama ini sudah banyak membantu masyarakat”. Muhae menjawab : “Iya… tapi saya tidak punya uang kak Ria. Jika pakai uang saya tidak bersedia. Biaya mencalonkan diri menjadi Kaling bisa mencapai 3 juta”. “Iya…kamu bilang saja ke Pak Lurah tidak mau pakai uang,” jawab Ria kepada Muhae. Muhae merasa belum ada dukungan dari keluarga dan masyarakat sekitar, ada yang mendukung dan tidak mendukung. Kepala Desa bertanya mengapa Muhae tidak bersedia menjadi kepala lingkungan padahal sudah biasa mondar mandir datang ke kantor desa. Munhae sendiri merasa belum siap untuk memegang peran itu, merasa belum cukup bekal.

Muhae terbiasa membantu masyarakat membuat KK dan KTP di dusun dimana dia tinggal dan dusun sebelahnya. Di dua dusun ini 99% masyarakat memiliki KK dan KTP. Hanya 1% tidak punya KK dan KTP yaitu orang yang sudah tua/lansia tidak dibuatkan. Ada masyarakat dari tetangga dusun mengatakan bahwa dia menginginkan Muhae yang mendata karena dia sangat teliti dan jika ada saudaranya yang kaya maka tidak akan mendapatkan kartu.

Pewawancara : Kodar Tri Wusananingsih

Page 36: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

36 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

1. 6. Inisiatif Berbasis Komunitas Salah satu kegiatan strategis sebagai instrumen pemberdayaan PEKKA adalah mengembangkan inisiatif berbasis komunitas untuk merespon persoalan dan tantangan yang mereka hadapi misalnya dalam pengembangan sumberdaya kehidupan. Selain melanjutkan inisiatif yang telah dirintis pada tahun-tahun sebelumnya seperti pertanian organik, KLIK PEKKA, mikro asuransi dan koperasi simpan pinjam, pada tahun 2015 ini, telah dirintis inisiatif baru yaitu Gerai Retail Kebutuhan Pokok Pekka, simpan pinjam beras dan turisme berbasis komunitas.

1. 7. Koperasi Simpan Pinjam

Jatuh Bangun Mengurus Koperasi Pekka

Sebelum bergabung dengan Pekka saya merasa perempuan seperti saya yang tidak lulus SD ini tak pernah mendapat kesempatan untuk belajar banyak hal. Tetapi ternyata dengan menjadi anggota Pekka saya bisa belajar berbagai macam pengetahuan dan bisa mempraktekkannya. Saya Tri Zaenah, perempuan kepala keluarga berumur 57 tahun. Sehari – hari saya berjualan jajanan di TPQ desa Tulis, Batang yang kebetulan diasuh oleh anak saya sendiri. Saya menjadi anggota Pekka semenjak akhir tahun 2003, waktu itu saya adalah ketua kelompok Pekka Mawar Tulis di desa Tulis

Kecamatan Tulis. Pada awal dimulainya kelompok Pekka sangat bersemangat karena anggotanya sangat banyak. Tapi karena berbagai sebab, anggota menurun hingga sekarang yang aktif hanya 12 orang. Saya kini menjabat sebagai ketua LKM Pekka Wanita Mandiri yang pada akhir tahun 2014 lalu sudah berbadan hukum menjadi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pekka dengan nama KSP Wanita Mandiri. Semenjak menjadi Ketua LKM inilah saya merasa, betapa besarnya tanggung jawab saya. Sehingga pengalaman menjabat menjadi ketua Koperasi Pekka ini menjadi pengalaman paling berkesan bagi diri saya. Karena dipercaya menjadi ketua, sayapun dipercaya mewakili LKM/Koperasi Pekka Wanita Mandiri mengikuti beberapa pelatihan manajemen pengelolaan Koperasi. Dari tingkat Kabupaten, Propinsi hingga tingkat nasional. Dari teori hingga praktek pembukuan menggunakan komputer. Bayangkan, perempuan tak lulus SD seperti saya memegang komputer beserta mouse-nya. Masih teringat saat belajar komputer pertama kali, sangat susah mengendalikan mouse ini, sangat lincah. Untunglah pengurus Koperasi bukan saya saja, ada pengurus lain yang lebih muda dan bisa membantu. Dalam prakteknya lebih luar biasa, mengelola simpan pinjam itu sangat sulit. Karena masyarakat sudah terlalu lama berfikir kotor, jika tidak mengangsur pinjaman tidak apa-apa. Sudah terbiasa tidak ada sanksi sama sekali. Sehingga saya merasakan betul susahnya menagih – nagih pinjaman yang macet. Bahkan surat perjanjian yang ditanda- tanganipun disepelekan.

Page 37: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

37 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Untunglah masih jauh lebih banyak anggota yang mengangsur pinjaman tepat waktu, hal itu membuat saya senang. Jadi kebanggaan menjadi pengurus Koperasi Pekka adalah jika banyak anggota yang simpanan dan pinjamannya selalu rutin dan tepat waktu. Lebih bangga lagi saat RAT (Rapat Anggota Tahunan). Meskipun menjelang RAT, saya harus bekerja lembur menyelesaikan pekerjaan administrasi. Bahkan terkadang malam menjelang RAT, saya masih berkeliling ke tetangga menukar uang kecil untuk dibagikan sebagai uang SHU (Sisa Hasil Usaha). Tetapi saya merasa haru jika anggota senang menerima SHU. Lelah dan pusing saat menghitung dan mengecek jumlah uang seperti terbayarkan. Meski sekarang masih banyak pekerjaan administrasi pembenahan pembukuan yang belum terselesaikan, saya berharap ke depan koperasi Pekka akan semakin maju, punya banyak usaha dan semakin bisa diandalkan untuk mensejahterakan anggotanya.

Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu instrumen pemberdayaan ekonomi yang cukup efektif. Meskipun tantangan pengelolaan koperasi masih terus ada, hingga saat ini, sebagian besar komunitas Pekka tidak hanya mendapatkan akses terhadap sumberdaya pendanaan bagi pengembangan sumberdaya penghidupan mereka, namun juga memiliki kontrol terhadap koperasi mereka. Mereka bukan hanya sebagai peminjam namun juga pemilik koperasinya. Secara kumulatif, dari tahun ke tahun terjadi perubahan yang cukup signifikan yang terlihat dari meningkatnya kemampuan anggota menabung dan meminjam.

Tabel. 14. Tabel Perkembangan Simpanan dan Pinjaman Koperasi Pekka

No Wilayah 2014 2015

Simpanan Pinjaman Simpanan Pinjaman

1. Aceh 732,155,453 10,732,967,100 247,245,000 11,300,732,100

2. Jabar 245,204,200 5,345,369,300 288,655,350 5,826,039,300 3. Jateng 301,120,402 5,856,880,800 294,927,900 3,197,699,500 4. Kalbar 591,189,021 6,549,816,627 627,833,940 3,874,474,875 5. NTB 310,382,600 6,743,076,050 717,465,700 8,850,291,797 6. NTT 3,027,310,992 19,229,861,165 3,569,469,956 32,613,851,150 7. Sultra 152,051,125 4,070,278,050 286,972,430 4,564,170,000 8. Malut 27,461,000 84,810,000 27,461,000 84,810,000 9. Sumut 154,487,500 1,768,508,000 11,236,200 2,451,586,500 10. Sumsel 152,484,500 1,186,877,000 319,928,500 3,180,577,500 11. Sumbar 17,359,000 325,800,000 32,744,500 489,800,000 12. Banten 127,212,000 679,880,400 135,106,750 957,282,800 13. Yogyakarta 48,766,079 378,515,000 69,386,617 767,951,000 14. Jatim 24,812,000 223,816,800 56,215,500 595,946,400 15. Kalsel 67,152,000 469,670,000 131,499,000 1,714,050,000 16. Sulsel 83,542,400 912,243,400 51,233,500 1,089,573,400 17. Sulut 20,948,500 41,080,000 97,058,000 493,350,000 18. Bali 9,995,500 61,300,000 28,344,000 65,439,000 19. Dki Jakarta 50,020,500 32,791,000 50,020,500 32,791,000 20. Sulbar 8,584,000 288,333,500

Total 6,143,654,772 56,131,704,367 7,152,514,143 82,178,749,822

Page 38: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

38 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Secara kolektif jumlah simpanan anggota tumbuh lebih dari 15% dari tahun sebelumnya. Namun demikian jika di telusuri data perwilayah, jelas terlihat penurunan simpanan yang sangat signifikan di wilayah Aceh, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. Penurunan simpanan dikarenakan banyaknya anggota yang mengambil simpanan mereka untuk berbagai kebutuhan keluarga. Kondisi ekonomi keluarga yang kurang baik selama tahun ini menyebabkan penurunan kemampuan menabung anggota. Namun demikian, penurunan ini juga disebabkan adanya anggota yang mengundurkan diri serta kelompok yang bubar. Untuk wilayah-wilayah yang jumlah simpanannya masih menunjukkan tren kenaikan, umumnya dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi keluarga, pertumbuhan kelompok serta bertambahnya jumlah anggota. Senada dengan simpanan, akumulasi pinjaman yang beredar per Desember tahun 2015 juga secara umum mengalami kenaikan sedangkan di beberapa wilayah mengalami penurunan. Beberapa wilayah mengalami kenaikan akumulasi perputaran pinjaman yang sangat signifikan karena diaksesnya dana bergulir yang disediakan oleh PEKKA. Wilayah-wilayah tersebut antara lain NTT, Sulut, Sumut, Kalsel dan Sulsel. Anggota Pekka memang cukup aktif meminjam dari koperasinya untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka termasuk kebutuhan sekunder seperti perumahan dan pembelian aset. Keaktifan anggota dalam menyimpan dan meminjam akan mempengaruhi peroleh sisa hasil usaha koperasi yang akan diterima oleh setiap anggota sebagai pendapatan tambahan pada akhir tahun buku koperasi mereka. Rapat Anggota Tahunan (RAT) LKM SISKOM Tapak Perempuan Pesisir Rapat Anggota Tahunan atau RAT, adalah sebuah pesta akbar bagi para anggota Lembaga Keuangan Mikro Berbasis Komunitas (LKM SISKOM) Tapak Perempuan Pesisir (TPP) yang baru pertama kali diadakan setelah kurang lebih 2 tahun. LKM TPP terbentuk pada akhir tahun 2011. RAT perdana ini dihadiri oleh 128 orang anggota LKM, Ibu Camat, Kepala Dusun serta perwakilan dari Disperindagkop. LKM TPP merupakan LKM Pekka pertama yang dibentuk di Kabupaten Asahan Sumatera Utara dengan cakupan wilayah kecamatan Tanjungbalai. Saat ini anggota LKM berjumlah 445 orang yang terbagi dalam 31 kelompok. Jumlah simpanan anggota mencapai Rp.55.504.000,- perputaran modal untuk pinjaman bergulir mencapai Rp.312.185.000,-.

LKM dimulai dari kegiatan simpan pinjam di tingkat kelompok hingga digabungkan di LKM yang ada di tingkat Kabupaten atau Kecamatan terdekat. LKM yang terbentuk dimulai dari dana swadaya para anggota yang membayar simpanan pokok pada saat awal bergabung ke LKM sebesar Rp.50.000,- yang dapat diangsur dalam satu tahun. Setiap bulan anggota membayar simpanan wajib Rp 2.000,- . Tidak mudah awalnya mengajak ibu Pekka untuk melakukan simpanan atau menabung. Tetapi dengan pendekatan yang terus menerus mulai terlihat hasilnya. Dalam kondisi darurat saat mereka membutuhkan uang, mereka dapat mengambil uang tabungannya.

RAT perdana membagikan sisa hasil usaha (SHU) kepada anggota sebesar Rp.35.758.371,-.

Page 39: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

39 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Jumlah SHU terbilang cukup besar bagi LKM yang baru terbentuk dua tahun. Para pengurus LKM TPP pun cukup senang dengan jumlah SHU yang besar ini, tidak pernah mereka sangka sebelumnya. Dengan adanya RAT ini, membuat para anggota semakin semangat dalam melakukan simpan pinjam di LKM dan senang karena akan mendapatkan SHU secara langsung dari hasil tabungan yang selama ini mereka lakukan. Bagi para pengurus LKM, moment RAT merupakan bentuk pertanggungjawaban mereka kepada para anggota atas pengelolaan keuangan yang dilakukan. Harapannya, dalam tahun ke depan RAT bisa dilakukan setiap tahun sekali agar anggota dapat menerima laporan pertanggung jawaban pengurus LKM dan menerima SHU setiap tahunnya.

Ditulis : Rika Mamesti, Faslap Sumatera Utara Diedit : Kodar Tri Wusananingsih

1. 8. Gerai Retail Kebutuhan Hari-Hari Pekka Gagasan pengembangan gerai retail kebutuhan hari-hari Pekka (Mini Market Pekka) adalah hasil refleksi serikat Pekka terkait tantangan pengembangan usaha ekonomi produktif di era yang semakin sulit sumberdaya lahan. Berpijak dari kekuatan jumlah anggota yang semakin bertambah, gagasan mengembangkan gerai retail ini dirasa sangat strategis karena telah memiliki pasar tetap yaitu anggotanya sendiri. Selain itu, inisiatif ini juga dapat menandingi semakin menjamurnya gerai mini market yang dimiliki oleh pemilik modal di berbagai wilayah hingga ke tingkat kecamatan dimana komunitas Pekka berada. Target jangka panjangnya adalah menjadi produsen kebutuhan pokok anggota dan masyarakat sekitar melalui sistem penjualan retail yang dapat memberikan keuntungan pada anggotanya. Saat ini sebagian besar produk yang dijual memang masih membeli dari produsen utamanya atau pihak kedua. Sebagai akibatnya margin keuntungan memang masih terbatas dan memiliki ketergantungan yang cukup tinggi pada produsen.

Setiap wilayah memiliki fokus dan cara yang berbeda sesuai dengan konteks wilayahnya masing-masing. Ada yang hanya fokus pada beras, namun ada juga yang fokus pada beras beserta kebutuhan pokok lainnya, bahkan sayuran organik hasil tanam mereka sendiri. Hingga akhir tahun 2015, gagasan Gerai Retail Pekka telah dikembangkan di lima wilayah dengan jumlah gerai mencapai 40 unit.

Page 40: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

40 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Tabel. 15. Tabel Gerai Retail Kebutuhan Hari-Hari Pekka No Wilayah Tahun

Berdiri Modal Awal

(IDR) Perkembangan

1 Desa Lalole, kecamatan Siompu, kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara

Mei 2015 1.700.000 7.020.000

2 Kota Pontianak, LKM Sejahtera Kalimantan Barat

Januari 2016 534.000 Sembako

3 LKM Pekka Mandiri Sungai Raya, Kalimantan Barat

30 Januari 2015

1.000.000 1.500.000

4 Kelompok Sumber Rejeki, Batang, Jawa Tengah

2015 2.700.000 3.300.000

5 Gabungan kecamatan Gerung, Labuapi dan Kuripan, Lombok Barat, NTB

Januari 2015 9.000.000 50.000.000

6 Gabungan kecamatan Jonggat dan Pringgarata, Lombok Barat, NTB

Agustus 2015 5.900.000 6.950.000

7 Gabungan kecamatan Lingsar dan Narmada, Lombok Barat, NTB

November 2015

6.000.000 12.000.000

8 Kelompok Cahaya Ikhtiar, Desa Bagik Payung Induk, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur

Februari 2014 1.300.000 4.000.000

9 Kelompok Annisa Sejahtera Desa Bagik Payung Induk, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur

Oktober 2014 1.000.000 12.500.000

10 Desa Redontena, Kecamatan Kelubagolit, Flotim

2010 1,100,000 15,199,000

11 Desa Adobala, Kecamatan Kelubagolit, Flotim

2010 1,000,000 12,000,000

12 Desa Keluwain, Kecamatan Kelubagolit, Flotim

2008 875,000 10,000,000

14 Desa Hinga, Kecamatan Kelubagolit, Flotim

2010 1,000,000 6,000,000

15 Desa Mangaaleng, Kecamatan Kelubagolit, Flotim

2010 1,000,000 3,700,000

16 Kelompok Kelinci, Desa Lamapaha, Kecamatan Kelubagolit, Flotim

2013 1,000,000 9,800,000

17 Kelompok Tapang Holo, Desa Horinara, Kecamatan Kelubagolit, Flotim

2010 1,000,000 4,900,000

18 Kelompok Kiden Susah, Desa Nisa Nulan, Kecamatan Adonara, Flotim

2011 350,000 1,627,000

19 Kelompok Ibunda, Desa lambuna, Kecamatan Kelubagolit, Flotim

2014 810,000 7,000,000

20 Kelompok Ata Kiden, Desa Kolimasan, kecamatan Adonara, Flotim

2014 1,900,000 3,545,000

21 Kelompok Lewo Koten, Desa Weranggere, Kecamatan Witihama, Flotim

2014 1,500,000 2,780,000

22 Kelompok Mawar, Desa Lewobunga, Kecamatan Adonara Timur, Flotim

April 2015 1,500,000 3,200,000

23 Kelompok Asoka, Desa Lewobunga, Kecamatan Adonara Timur, Flotim

April 2015 1,000,000 2,450,000

24 Kelompok Kabenasipek, Desa Koli Padan, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Juni 2012 1.300.000 8.700.000

25 Kelompok Pasir Putih, Desa Palilolon, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Juni 2012 450.000 3.570.000

Page 41: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

41 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

No Wilayah Tahun Berdiri

Modal Awal (IDR)

Perkembangan

26 Kelompok Inak Senaren, Desa Tagawiti, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Agustus 2012 1.000.000 3.589.000

27 Kelompok Tulatuen, Desa Beutaran, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Juli 2013 1.000.000 2.475.000

28 Kelompok Gawe Gere, Desa Beutaran, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Juni 2013 1.050.000 8.345.000

29 Kelompok Lembah Nyiur, Desa Lamawara, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Juni 2012 1.000.000 4.560.000

30 Kelompok Bunga Naga, Desa Lamawara, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Juni 2012 2.614.000 8.700.000

31 Kelompok Maju Bersama, Desa Riang Bao, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Maret 2014 1.600.000 6.754.000

32 Kelompok Soron Sare, Desa Bunga Muda, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Maret 2014 1.900.000 3.545.000

33 Kelompok Pantai Damai, Desa Waowala, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Januari 2014 400.000 2.100.000

34 Kelompok Soga Naran, Desa Waowala, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Februari 2014 745.000 2.435.000

35 Kelompok Korohama, Desa Watodiri, Kecamatan Ile Ape, Lembata

April 2015 550.000 2.450.000

36 Kelompok Kasih Ibu, Desa Tanjung Batu, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Agustus 2014 450.000 1.335.000

37 Kelompok Nuba Onen, Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Lembata

Maret 2014 678.000 2.230.000

38 Kelompok Peduli Anak, Desa Lemau, Kecamatan Ile Ape, Lembata

April 2014 800.000 2.450.000

39 Kelompok Nimo Beto, Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, Lembata

April 2015 1.000.000 2.450.000

40 Kelompok Ina Tao, Desa Kolontobo, Kecamatan Ile Ape, Lembata

April 2015 950.000 2.985.000

Usaha retail kebutuhan pokok ini cukup menguntungkan dan berkembang cukup baik. Hampir di semua wilayah yang mencoba usaha ini, perkembangan omzet pertahun cukup positif yaitu berkisar 200%.

Page 42: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

42 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Serikat Pekka NTB Merintis Mini Market Pekka

Serikat Pekka kecamatan Gerung NTB sedang mengembangkan Mini Market Pekka, usaha retail bahan kebutuhan pokok. Mini Market Pekka dikembangkan atas rekomendasi konsultan pakar pengorganisasian masyarakat yaitu Roem Topatimasang dan Jo Hann Tan yang membantu Seknas PEKKA untuk melakukan evaluasi dan penjajakan potensi yang ada di masyarakat sebagai hasil dari pengorganisasian yang telah dilakukan PEKKA selama ini. Dari berbagai rekomendasi, salah satunya adalah masukkan bagi Serikat, khususnya Serikat NTB untuk membuat Pekka Mart, semacam mini market yang melayani kebutuhan sehari-hari anggota Pekka dan masyarakat sekitarnya. Rekomendasi ini berdasarkan keprihatinan melihat banyaknya mini market yang masuk hingga ke pelosok desa. Usaha retail dikuasai pemodal besar dari luar, harusnya dikuasai oleh masyarakat sekitar. Maka diusulkan agar Serikat Pekka memanfaatkan peluang tersebut dan membuat Pekka Mart. Serikat Pekka memiliki pasar yang jelas yaitu anggota Serikat pekka yang tersebar di 4 kabupaten.

Pekka Mart di kecamatan Gerung ini dikelola oleh 3 orang pengurus yaitu ketua bendahara sekretaris yang dipilih dari anggota Serikat Pekka dalam rapat Serikat. Berhubung belum ada toko, maka mekanisme dan sistem penjualan dirancang khusus. Untuk pemasaran melibatkan anggota Pekka sebagai pengampas, yaitu orang yang bertugas mendata kebutuhan barang dari anggota Pekka dan mendistribusikan barang tersebut ke masing-masing kelompok di desanya dan menyetor uang hasil penjualan. Dalam satu desa terdapat antara 1-3 orang pemangkas tergantung banyaknya anggota pekka di desa tersebut. Pengampas mendapatkan 10% dari keuntungan.

Pengurus Pekka Mart Gerung membeli barang kebutuhan berdasarkan rekap kebutuhan barang dari pemangkas. Saat ini Pekka Mart Gerung melayani 3 kecamatan yaitu kecamatan Gerung ada 8 desa, kecamatan Kuripan 2 desa, kecamatan Labuapi 2 desa. Jika barang yang didistribusikan cukup banyak maka beberapa pengampas bergabung untuk menyewa mobil dan membawa barang pesanan ke desa. Pembagian ongkos mobil dibagi berdasarkan

Page 43: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

43 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

jumlah barang yang diangkut. Selain memenuhi kebutuhan keluarga, Pekka Mart juga menyuplai pedagang eceran. Harga jual barang untuk warung beda dengan harga untuk keluarga. Harga untuk warung sama dengan harga pasar, sedangkan harga untuk keluarga sama dengan harga pengecer di lokasi. Sekarang banyak ibu pekka yang akhirnya buka warung dan menjadi pengecer.

Pekka Mart sudah berjalan sekitar 16 bulan. Pengurus yang bertugas mencatat dan belanja serta pengampas mendapat bagian dari keuntungan. Keuntungan Pekka Mart dibagi dengan aturan : 5% untuk anggota pekka yang membeli di Pekka Mart, 10% untuk pengurus/pencatat, 10% untuk pengampas, 25 % dana Cadangan 25 % (untuk modal, menanggung kerugian, dll), 50 % untuk bayar jasa pinjaman ke LKM.

Saat ini gudang Pekka Mart ada di Center Pekka Gerung. Jenis barang terdiri dari kebutuhan sehari-hari rumah tangga seperti deterjen, sabun mandi, sampo, sembako seperti beras, minyak, gula kopi. Belum berani stok barang banyak, membeli sebatas pesanan. Pada bulan puasa dan maulid pesanan lebih banyak bisa sampai 2-3 mobil pickup. Kebutuhan bulan puasa banyak terkait dengan kebutuhan puasa dan lebaran seperti bumbu dapur, bahan membuat kue, telur ayam bisa mencapai satu mobil pickup, minyak kemasan 1 kilo sampai 100 dus, satu dus isi 12 paket minyak goreng 1 liter. Dari pengalaman Pekka Mart selama kurang dari 2 tahun, pengurus sudah dapat menganalisa, kapan harus membeli minyak goreng, tepung, kecap, gula dan seberapa banyak.

Mekanisme Pekka Mart dibangun dari pengalaman faslap yang pernah berdagang. Awalnya anggota Pekka tidak tertarik, tetapi faslap membujuk dan menjelaskan akhirnya mereka setuju memulai usaha, menjual gula, minyak, kopi. Akhirnya datang usulan barang lain sabun deterjen, sabun mandi, dll. Serikat Pekka dan faslap juga melakukan survei kecil menanyakan kebutuhan anggota pekka, dimana mereka beli, harga dari barang tersebut. Berdasarkan survei kecil ini maka didiskusikan barang yang akan dijual dan harga yang bisa diberikan agar dapat bersaing dengan pasar atau pengecer. Awalnya Pekka Mart melayani individu untuk kebutuhan keluarga. Kemudian pemilik warung meminta untuk disuplai.

Modal awal pinjam dari LKM sekitar 3,6 juta. Modal ini diputar dalam waktu 6 bulan dan mendapat keuntungan sekitar 3 juta lebih dan dibagi kepada : anggota pekka yang membeli barang di Pekka Mart, pengampas dan pengurus yang melakukan pencatatan. Pada saat memulai usaha ini anggota Pekka tidak berminat. Akhirnya memulai usaha dengan pelanggan para pengurus Serikat. Anggota pekka mulai tertarik untuk ikut memesan barang, karena selain harga murah juga bisa berhutang. Masyarakat akhirnya bisa ikut membeli dan membayar cicilan dalam waktu 1 bulan. Bedanya untuk masyarakat umum tidak mendapat keuntungan dari penjualan. Di beberapa desa di Gerung masyarakat merasa senang dengan Pekka Mart karena sebelumnya masyarakat biasa mengambil barang dari tukang kredit yang biasa datang tiap bulan ke desa memakai mobil boks. Harganya barang dari tukang kredit lebih mahal, misal sabun mandi harga 2.000 dijual menjadi 3.000, diterjen (sabun cuci) harga 14.000 dijual 22.000.

Manfaat Pekka Mart sudah dirasakan anggota pekka dan masyarakat lainnya. Suatu hari Muhae mewawancara Nurul yang memiliki usaha sembako dan mengambil barang di Pekka Mart. Nurul menyatakan : “Sangat terbantu, karena tanpa modal mana bisa berjualan dan mengembangkan usaha. Tetapi dengan Pekka Mart saya bisa berdagang. Harga di Pekka Mart rendah, dan saya juga mendapat SHU.” Muhae juga mewawancara salah satu pembeli bernama Ibu Riok. “Pengeluaran dalam sehari jadi berkurang, karena dulu jika saya tidak

Page 44: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

44 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

punya uang, maka tidak bisa mengambil barang. Harganya juga murah di banding di kios-kios lain”. Demikian juga bu Amen mengatakan : “Harganya murah dan dapat hutang, sehingga membantu kami sebagai buruh batu bata yang tidak setiap hari dapat uang.”

Rencana Serikat Pekka akan membuat kios Pekka Mart di depan Center kecamatan Gerung dan membeli mobil pickup untuk mengangkut barang. Tetapi untuk saat ini karena modal belum cukup, target akan membeli sepeda motor KAISAR yaitu sepeda motor yang dimodifikasi bagian belakangnya menjadi seperti mobil boks yang bermerek KAISAR.

Pemberi informasi : Riadul Wardiyah, faslap NTB Pewawancara : Kodar Tri Wusananingsih

1. 9. Arisan Sembako dan Simpan Pinjam Beras Simpan pinjam beras merupakan inisiatif untuk menghidupkan kembali tradisi baik dalam tradisi di banyak masyarakat Indonesia untuk secara kolektif menyimpan bahan makanan pokok seperti beras secara kolektif dalam lumbung bersama. Inisiatif ini telah dimulai oleh Serikat Pekka di wilayah Kalimantan Barat beberapa waktu yang lalu. Tahun 2015 yang lalu, Serikat Pekka di NTB merintis kegiatan serupa sebagai upaya mengatasi kesulitan anggota pada saat paceklik. Pada musim panen anggota yang memiliki produksi beras menyimpan nya dalam lumbung bersama di Center Pekka. Beras ini dapat dipinjam oleh anggota yang membutuhkan dengan mengembalikannya pada jangka waktu tertentu dalam bentuk beras pula.

ARISAN SEMBAKO Dalam pendampingan kelompok di Kab. Tangerang (umumnya di Lapang ) kita pendamping agak kesulitan dalam hal untuk mengikat anggota dalam mengikuti pertemuan selain simpan pinjam karena sekarang simpan banyak juga ( bersaing dengan Kosiva atau LSM lainnya ) yang pinjaman lebih besar dan tidak perlu pertumian rutin yang penting bayar dan lunas , akan tetapi karena kita pendampingan pemberdayaan maka untuk pertemuan rutin kelompok itu menjadi wajib , selain simpan pinjam kita juga memberikan materi disesuaikan dengan kebutuhan dan juga kondisi anggota kelompok dampingan kita , pendamping punya ide lain yaitu arisan kalau arisan uang sudah biasa tapi kalau arisan sembako masih jarang , yang penting bisa mengikat anggota untuk selalu hadir dalam pertemuan kelompok , jadi arisan sembako ini bisa jadi alternatif untuk menjadi salah satu kegiatan yang mengikat . Contoh arisan sembako yaitu ARISAN TELOR dengan ketentuan sebagai berikut : Setiap anggota membawa telur 2 butir ( hasilnya tinggal disesuaikan dengan jumlah

anggota dalam kelompok itu sendiri )

Untuk pengocokan waktu arisan bisa disepakati apa mau mingguan , 2 mingguan atau

bulanan.

Bagi anggota yang tidak bisa hadir tapi menitipkan maka kalau kocokannya keluar akan

Page 45: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

45 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

dimasukkan kembali , jadi yang ikut hadir saja yang bisa menang kocokannya.

Kegiatan ini memberikan manfaat pada anggota seperti hasilnya bisa untuk konsumsi, modal usaha ( buat kue dll ) dan pada akhirnya meringankan beban rumah tangga. Alhamdulillah hampir semua kelompok mengikuti arisan sembako ini di kelompok- kelompoknya karena merasa itu lebih bermanfaat , adapun jenis arisan sembako disesuaikan kebutuhan anggotanya mulai dari beras , minyak , gula pasir , telur , mie instan dan lain-lainnya. Arisan sembako ini berjalan dari bulan November 2015.

1. 10. Tourisme Berbasis Komunitas – Cerita Adonara Pada tahun 2015 mulai dirintis pengembangan turisme berbasis komunitas khususnya di wilayah-wilayah yang potensial seperti NTT, NTB dan Bali. Meskipun masih dalam tahap gagasan, upaya inisiatif ini menemukan momentumnya ketika serombongan turis mancanegara berkunjung ke Adonara, Flores Timur. Pengalaman ini akan dijadikan pengetahuan untuk mematangkan inisiatif ini lebih jauh lagi.

Tamu Pertama untuk Pariwisata berbasis Komunitas di NTT

Hari Minggu, 11 Oktober 2015, Kader dan Pengurus Serikat Pekka Flores Timur berkumpul di Pantai Longot di Desa Riawale. Setelah menunggu lebih dari satu jam, Ibu Patty sang Pemilik Kapal “Silolona” dan enam orang Turis dari Amerika mendarat di pinggir pantai. Ina-ina Pekka menyambut tamu dengan Tarian “Nige”. Keenam Turis diajak mampir ke Gua Maria Longot. Di dalam gua mereka menyalakan lilin dan menceritakan sejarah gua dan kuburan masal di dalamnya. Beberapa menit kemudian, ina-ina mengarak tamu menuju Center Pekka Senitawa dan menyaksikan tarian, serta menikmati makanan lokal berupa jagung titi dan kelapa muda.

Setelah beristirahat sebentar, tamu diajak mengunjungi kampung lama di Desa

Page 46: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

46 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Helanlangonwuyo. Bertempat di kampung lama, Ina-Ina Pekka menampilkan pertunjukan berupa; pameran tenun, demo membuat jagung titi, dan demo proses pembuatan tenun ikat. Satu jam berikutnya, ina-ina mengajak tamu ke rumah adat di desa Helanlangonwuyo. Disana Tetua Adat menceritakan asal muasal Budaya Gading di Adonara. Menjelang siang, Ina-Ina mengajak tamu kembali ke Center Pekka di Senitawa. Di Center, Ina-Ina menyuguhkan menu lokal untuk makan siang tamu dan menghibur mereka dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dan berbagi cerita. Menurut Ibu Patty, tamu-tamu yang dibawanya cukup senang dan berencana akan balik lagi dengan kelompok yang lebih kecil guna membantu permasalahan masyarakat di sekitar Center dengan kegiatan air bersih. Di akhir kunjungan, ibu Patty memberi masukan agar Pekka tetap kompak untuk menjaga dan melestarikan budaya. Dia juga bangga dengan perjuangan dan upaya Pekka untuk tetap mencintai budaya sendiri. Saat perkenalan di kampung lama, Ibu Patty menjelaskan tamu yang datang adalah artis dan sutradara dari Amerika, namun Ina-Ina tidak mengenal mereka. Hingga akhir kunjungan, Ina-Ina tidak berebut untuk foto bersama. Bahkan tamu-tamu tersebut yang meminta Ina-Ina untuk foto bareng. Beberapa hari kemudian, ina-ina menceritakan kunjungan dan memasang foto bersama mereka di facebook dan whatsapp. Saat foto tersebut dilihat dan diamati oleh tim dari Seknas PEKKA ternyata salah satu tamunya adalah artis Hollywood terkenal dan Penerima Penghargaan Oscar pada tahun 1996. Ina-Ina tidak mengenalnya karena mereka sangat jarang menonton film Hollywood dan membaca informasi yang terkait dengannya.

1. 11. Pengembangan Sumberdaya Pangan Organik Dalam rangka menuju kemandirian pangan, mengurangi ketergantungan pada pasar, dan mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan pangan, sejak tiga tahun terakhir telah dirintis pengembangan Permakultur yang difokuskan pada pertanian organik. Berbagai model telah dirintis oleh komunitas Pekka seperti mengembangkan kebun sayur dan padi bersama. Meskipun produksinya masih sangat terbatas, namun upaya ini menjadi instrumen pemberdayaan yang cukup efektif karena menumbuhkan kembali semangat bercocok tanam memproduksi pangan sendiri di kalangan komunitas Pekka. Hingga tahun 2015 telah berkembang paling tidak 10 hektar lahan untuk pertanian organik dalam berbagai bentuk yang dikelola oleh Pekka di berbagai daerah. Luas lahan ini naik hampir 300% dari tahun sebelumnya.

Tabel. 16. Tabel pertanian organik dan kebun sayur No Wilayah Luas tanah (m2) Peserta

2014 2015 2014 2015 1. Aceh 17.825 4.371 342 97 2. Kalimantan Barat 8.538 13.006 131 111 3. Nusa Tenggara Barat 12756 13.006 185 108 4. Sumatera Utara 600 13 5. Sumatera Barat 60.000 120 6. Sumatera Selatan 850 5

Page 47: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

47 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

7. Jawa Tengah 786 56 8. Sulawesi Tenggara 400 3 9. Sulawasi Barat 30 88 10. Nusa Tenggara Timur 1.600 140 11. Maluku Utara 250 100 Jumlah 39.199 101.393 658 841

Saat Perempuan Pesisir Berladang…

Oleh: Serikat Pekka Sumatera Utara

Kegiatan lumbung hidup Pekka yang dimulai pada bulan Oktober 2015 ini memberikan warna dan pengalaman baru bagi anggota pekka di wilayah Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan. Kegiatan mencari nafkah para perempuan di daerah pesisir yang selama ini hanya sebagian besar bekerja ngopek udang, ngoncek kelapa, kredit pakaian dan lainnya; kini mencoba memulai kegiatan lainnya yaitu berladang. Walau tidak punya pengalaman sebelumnya dalam berladang, dengan adanya kegiatan lumbung hidup pekka ini mereka mau tidak mau harus belajar agar bisa mencangkul, membabat, buat pagar dan lain sebagainya yang terkait dengan kegiatan berladang atau bercocok tanam ini.

Awalnya ide untuk mengadakan kegiatan lumbung hidup ini kurang direspon oleh anggota pekka di wilayah Kecamatan Tanjungbalai karena berladang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Namun beberapa kali diskusi dilakukan terkait dengan ketahanan pangan dan inisiatif lokal yang bisa dilakukan di wilayah pekka, maka muncullah ide untuk melakukan kegiatan lumbung hidup tersebut. Selain itu dengan kondisi wilayah pesisir yang sebagian besar para suami mereka adalah nelayan yang apabila ada pasang mati maka tidak bisa melakukan kegiatan mencari ikannya, membuat ada masa dimana mereka tidak bisa mendapatkan penghasilan. Dengan dasar itu pula, harapannya kegiatan lumbung hidup ini bisa berjalan baik dan bisa menjadi alternatif dalam sumber penghasilan lain dalam keluarga anggota pekka. Dan juga hasil dari lumbung hidup ini bisa menjadi tambahan gizi bagi anggota pekka dan masyarakat untuk mengakses pangan dan tanaman lainnya dengan harga yang lebih murah dan sehat dari pasar.

Kekhawatiran dalam mendapatkan lahan juga merupakan tantangan dalam pelaksanaan kegiatan lumbung hidup ini. Wilayah pesisir terkenal dengan lahan yang sempit dan rumah penduduk yang berdekatan. Setelah diskusi dilakukan dengan Anggota Pekka yang ada di wilayah Kecamatan Tanjungbalai, akhirnya ada salah satu anggota yang berniat baik mau meminjamkan lahannya untuk kegiatan lumbung hidup ini. Lumbung hidup ini dilakukan di atas tanah dengan luas 20x30M2, milik salah seorang anggota pekka yaitu Ibu Faridah. Tanah ini dipinjamkan oleh Ibu Faridah selama 2 tahun kepada tim lumbung Hidup Pekka tanpa dipungut bayaran.

Koordinasi selalu dilakukan sejak awal pelaksanaan kegiatan lumbung hidup ini, mulai dari menentukan tim yang akan melaksanakan kegiatan lumbung hidup, pembagian tugas antar anggota tim, membuat rencana kerja yang akan dilakukan dan rencana anggaran biaya kegiatan lumbung hidup. Lagi-lagi hal ini tidaklah mudah dilaksanakan oleh sebuah tim, meskipun dalam tim tersebut beberapa orang memang ada yang hobi dan sudah terbiasa berladang. Ketua dalam kegiatan ini yaitu Ibu Nuraini, beliau memang sangat suka dan terbiasa berladang selain itu beliau pun memiliki keluangan waktu diantara anggota tim

Page 48: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

48 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

lainnya. Selain itu ada tim pengurus lain yang berjumlah 14 orang.

Tim di atas sudah mengalami perubahan dari awal terbentuknya dikarenakan ada beberapa anggota yang merasa berat dan kelelahan jika mengerjakan kegiatan berladang ini. Hal ini sangat wajar dirasakan karena memang mereka belum terbiasa melakukan kegiatan berladang, bahkan memegang cangkul dan tajak (sekop berbentuk seperti garpu) pun baru pertama kali ini dilakukan pada saat kegiatan lumbung hidup pekka ini menurut bendahara tim, Ibu Lindawati. Namun hal baru ini membuat mereka senang karena ada pengalaman baru yang dirasakan.

Kegiatan awal yang dilakukan pada kegiatan lumbung hidup ini yaitu pembabatan dan pembersihan lahan, karena lahan yang ada kondisi awalnya masih banyak rumput tinggi-tinggi dan pohon-pohon yang besar. Setelah pembersihan lahan, lalu tim lumbung hidup meratakan tanah, mencangkul, sambil dilakukan pemagaran di sekeliling area lumbung hidup ini. Dan mereka melakukannya sendiri, para perempuan pesisir itu.

Meski sebagian masyarakat di wilayah tersebut awalnya sempat mengomentari kurang baik kegiatan lumbung hidup yang dilakukan oleh anggota Pekka ini, karena berladang masih merupakan hal yang jarang dilakukan oleh masyarakat pesisir. Mereka menyangsikan anggota Pekka bisa berhasil melakukan kegiatan berladang di wilayah pesisir. Walaupun mendapatkan respons yang kurang baik di awal, tim kegiatan lumbung hidup tetap bersemangat melakukan kegiatan ini. Karena motivasi mereka adalah mencari pengalaman dan melakukan kegiatan positif di lingkungan mereka, lebih syukur lagi jika bisa menjadi tambahan salah satu sumber penghasilan bagi keluarga.

2. PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KOMUNITAS Sebagai salah satu strategi keberlanjutan PEKKA dan kerja-kerja pengorganisasiannya, sejak tahun 2014 telah dikembangkan beberapa inisiatif sebagai embrio kelembagaan otonom yang akan mendukung kerja-kerja PEKKA kedepan. Inisiatif ini terkait dengan fokus khusus dan spesifik sesuai dengan konteksnya.

2. 1. KLIK-PEKKA Melanjutkan pengembangan klinik hukum bergerak (KLIK-PEKKA) yang telah dirintis sejak tahun 2014 yang lalu, maka pada tahun 2015 KLIK PEKKA diperluas pengembangannya ke beberapa wilayah PEKKA lainnya. Keberadaan KLIK PEKKA sangat membantu masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang persoalan identitas hukum. Paralegal Pekka dan Pengacara dari Lembaga Bantuan Hukum dan Universitas menerima konsultasi masyarakat secara cuma-cuma pada waktu yang telah dijadwalkan. Sebagian besar kasus kemudian ditindak lanjuti dengan pendampingan oleh paralegal dan pengacara untuk diselesaikan. Pada tahun 2015 kasus yang dikonsultasikan meningkat tajam dimana kasus identitas hukum naik empat kali, dan kasus non hukum naik hingga sepuluh kali lipat dari tahun 2014.

Page 49: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

49 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Tabel. 17. Tabel Kasus yang di Konsultasikan di KLIK PEKKA Tahun 2015

No

Propinsi

2014 2015

Desa Freq Kasus hukum

Kasus non hukum

Desa Freq Kasus hukum

Kasus non hukum

1 Sumut 3 3 59 10 13 15 376 55

2 Jawa Barat 6 6 362 20 14 4 929 22

3 Jateng 2 7 279 23 17 24 605 143

4 Kalbar 5 8 160 50 5 8 337 8

5 NTB 2 2 301 19 1 1 134 0

6 NTT 5 9 1028 25 18 24 4398 554

7 Sulsel 3 3 646 0 8 9 762 24

8 Malut 2 2 823 0

9 Sulut 6 6 77 0

10 Aceh 6 6 692 673

11 Sumsel 1 1 186 15

Total 26 38 2835 147 91 100 9319 1494

2. 2. CENTER PEKKA Pengembangan Center Pekka sebagai pusat kegiatan masyarakat khususnya komunitas Pekka sudah dilakukan sejak tahun 2004 melalui pendanaan swadaya dan bantuan yang tidak mengikat. Pada tahun 2015 telah diresmikan lagi tiga Center baru yaitu di Bone – Sulawesi Selatan yang dibangun tahun 2014, di Batang – Madura, dan di Sijunjung – Sumatera Barat. Dengan demikian sudah ada 36 Center Pekka yang utama di 12 Provinsi wilayah Pekka. Selain menjadi pusat kegiatan, center juga menjadi pusat pengembangan usaha Pekka. Meskipun pembangunan Center tidak selalu berjalan mulus, proses ini merupakan arena pembelajaran penting bagi kader dan komunitas Pekka khususnya dalam pengelolaan sumberdaya.

Page 50: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

50 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Tabel. 18. Tabel Center Utama Pekka per 2015 No Lokasi Alamat/Desa Tahun

Berdiri

1 JABAR, Cianjur Sukanagalih 2010

2 JABAR, Sukabumi Desa pamuruyan 2012

3 JABAR, Karawang Desa Kalibuaya 2010

4 JABAR, Subang Desa Sirap 2008

5 JATENG, Brebes Jl.Raksa RT 05 RW 03 Blok Dahlia Kec.Larangan Kab.Brebes -Jateng 52262

2008

6 JATENG, Batang Desa Tulis RT 15 RW 04 Kec.Tulis Kab.Batang -Jateng 51261

2010

7 JATENG, Pemalang Jl.Lingkar Utara RT 06 RW 12 Kec.Petarukan Kab.Pemalang -Jateng

2010

8 NTB, Lingsar Desa Karang Bayan 2010

9 NTB, Gerung Desa Suka Makmur, Dsn Ketejer 2011

10 NTB, Jonggat Desa Gemel 2011

11 SULTRA, Button Kel. Lakambau, Kec. Batauga, Button Selatan (Center pekka Kambalagi)

2011

12 SULTRA, Buton Kel. Wolowa, Kec. Wolowa ( center pekka cempaka) 2006

13 SULTRA, Buton Kel. Bungi, Kec. Mawasangka Timur , button Tengah (Center Manuru )

2004

14 NTT, Kelubagolit Desa Hinga, Kelubagolit 2008

15 NTT, Adonara Desa Nisa Nulan. Center “Aba Tawan”

16 NTT, Ile Boleng Desa Riawale

19 KALBAR, Kubu Raya Kec. Rasau, Desa Rasau jaya umum 2010

20 KALBAR, Sei Raya Kec. Sungai Raya, desa sungai ambangah 2010

21 KALBAR, Pontianak Kel. Parit Mayor, kec. Pontianak Timur 2010

22 ACEH, Aceh Besar Desa Seumereung 2011 23 ACEH, Pidie Desa Jiem 2010 24 ACEH, Bireun Desa Teupin Kupula 2009

25 ACEH, Kuala batee Desa Alue Padee 2010

26 ACEH, Aceh Timur Desa Kp Blang 2010

27 ACEH, Aceh selatan Desa Tutong 2010

28 ACEH, Aceh Barat Daya Desa Gunung Cut 2009

29 ACEH, Aceh Jaya Desa Lhok Geulumpang 2009

30 ACEH, Aceh Singkil Desa Tanah Bara 2010

31 SULUT, Bolaang Mongondow

Desa Montabang, Kec. Lolak 2014

32 SULSEL, Bone Desa Cellu, Kec. Tenete Riatang Timur 2014

33 BANTEN, Tangerang Desa Kemiri, Kemiri 2014

34 SUMSEL, Ogan Komering Ilir

Sirah Pulau. Padang 2014

35 SUMBAR, Sijunjung Jorong Sungai Ampang, Nagari Sungai Lansek, Kec. Kamang Baru

2015

36 JATIM, Bangkalan- Madura

Jl.Tanah Merah, Tanah Merah 2015

Page 51: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

51 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Pembangunan Sudah Selesai Dan Uang Tidak Bisa Diminta Balik

(Sulawesi Selatan) Pada tanggal 21 Mei 2015, 21 pengurus Serikat dan kelompok Pekka mengadakan rapat di Center Pekka dan salah satu agendanya adalah membahas pembangunan Center. Sebagian besar peserta menunjukkan ketidakpuasannya. Mereka mempertanyakan; biaya tukang yang terlalu mahal yaitu senilai 70 juta, dan juga mahalnya biaya-biaya barang (keramik lantai, cincin pembuangan dll), serta ketua pembangunan tidak meminta pertimbangan panitia dan pengurus serikat dalam mengambil keputusan. Saat rapat tersebut, ketua pembangunan mencoba membela diri dan menyalahkan panitia dan pengurus serikat lainnya. Dia menganggap, “teman-teman tidak mengingatkan saya dan menyerahkan ke saya semuanya”. Pernyataan tersebut membuat, peserta yang hadir makin marah dan terjadi adu argumen yang sengit. Sadar juga menginformasikan ada kesalahan terkait harga keramik lantai. Dalam rangka melindungi diri, ketua panitia mengundang tukang yang membangun center untuk datang di rapat dan memintanya menjelaskan ke peserta yang hadir. Dia datang bersama temannya dengan wajah penuh amarah. Beberapa ibu-ibu terlihat ketakutan. Tukang tersebut dengan penuh amarah menyatakan “kenapa ibu-ibu mau menerima tawaran tujuh puluh juta? pembangunan sudah selesai dan uang tidak bisa diminta balik”. Empat orang dengan berani mempertanyakan biaya yang mahal tetapi kualitas pekerjaan buruk. Bapak tukang menanggapi dengan penuh amarah, dan terjadi “adu mulut” yang sengit serta keributan bergeser ke issue “perselingkuhan”. Dia membela Sadar dan Salmah serta menyalahkan ibu-ibu yang kritis tersebut. Melihat keadaan yang kacau, fasilitator dari Seknas Pekka menutup tanya jawab dan meminta bapak tukang beserta temannya untuk meninggalkan Center Pekka. Menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut dan untuk menelusuri ketidakwajaran pembangunan center, maka rapat memutuskan untuk menunjuk 3 orang sebagai “tim penulusuran bukti pembangunan Center Pekka Bone”. Tugas dari tim penulusuran bukti adalah : Meminta pengurangan harga tukang Nego harga barang seperti keramik lantai, cincin dll. Meminta ketua panitia untuk membuat bukti bermeterai untuk pengeluaran > 1 juta Mengembalikan sisa dana pembangunan ke rekening Seknas

Meminta bukti resmi dari PLN

2. 3. SALON PEKKA Sejak tahun 2014, PEKKA bekerja sama dengan CSR Loreal mengembangkan pendidikan untuk perawatan rambut serta pengembangan Salon Pekka. Kegiatan ini sebagai salah satu inisiatif untuk usaha produktif komunitas Pekka. Meskipun memiliki kelemahan, inisiatif ini mendapatkan respon positif dari komunitas Pekka karena usaha ini dirasakan cukup dekat dengan kehidupan perempuan yang cenderung senang merawat diri. Hingga akhir tahun 2015 telah dikembangkan lima pusat pendidikan Salon Pekka di Karawang, Sukabumi, Cianjur, Pontianak dan

Page 52: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

52 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Lombok dengan jumlah peserta latih sebanyak 226 orang. Sekitar 50% peserta yang sudah dilatih telah bekerja ataupun membuka Salon Pekka di wilayahnya masing-masing.

Tabel. 19. Tabel Peserta Pendidikan Salon Pekka No Keterangan wilayah

Karawang Sukabumi Cianjur Pontianak Lombok Total

1. Angkatan Ke 1 10 8 10 23 23 74

2. Angkatan Ke 2 20 8 5 10 43

3. Angkatan Ke 3 9 17 24 50

4. Angkatan Ke 4 13 15 22 50

5. Angkatan Ke 5 9 9

Jumlah 61 48 61 33 23 226

2. 4. ALTA KARYA Sebagian komunitas Pekka adalah pengrajin dan produsen berbagai produk, yang menghasilkan produk layak jual. Selama ini mereka memasarkan produknya secara terbatas di pasar lokal. Dalam rangka membangun jaringan pasar hingga ke tingkat nasional, PEKKA telah mengembangkan inisiatif pemasaran produk komunitas Pekka yang diberi nama Alta Karya. Melalui Alta Karya, berbagai produksi komunitas Pekka di tampung, dipromosikan dan dijual kepada pasar di tingkat Nasional. Alta Karya mengikuti berbagai pameran di tingkat nasional untuk mempromosikan produk-produk tersebut. Hingga akhir tahun 2015, perkembangan Alta Karya cukup positif yang dapat dilihat dari semakin meningkatnya omzet penjualan produk. Produk-produk yang dijual melalui Alta Karya terdiri dari produk kerajinan dan makanan. Dalam jangka panjang Alta Karya diharapkan dapat melembaga menjadi unit usaha yang produktif dan dapat mendukung kerja pengorganisasian secara berkesinambungan.

Page 53: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

53 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Tabel. 20. Tabel Pemasaran Produk Komunitas Pekka di Alta Karya

No Provinsi Jenis Produk Nilai Produk

(Rp) Prosentase

Keuntungan

1 NTT Kain Tenun 14,000,000 28% Tas 3,500,000 20% Kerajinan anyaman 1,174,000 0%

2 NTB Kain Tenun 7,112,500 22% Kerajinan anyaman 11,223,500 22%

3 Sultra Kain Tenun 4,250,000 26% Makanan 2,740,000 22%

4 Aceh Dompet dan tas Bordir 31,444,000 43% 5 Jateng Pakaian 3,025,000 26% 6 Kalsel Kerajinan anyaman 2,595,000 69% 7 Sumsel Kain Songket 16,000,000 - 8 Jogjakarta Kain Batik 7,450,000 20%

Kerajinan kain 2,710,000 42% 9 Bali Kosmetik 45,000 11%

10 Sulsel Kain Tradisional 2,175,000 14% 11 Sulbar Kain Tradisional 7,410,000 34% 12 Jawa Barat Kerajinan tangan 653,500 13%

Makanan 977,500 88% 13 Sumut Kerajinan 250,000 22% 14 Banten Makanan 85,000 0% TOTAL 118,820,000 36%

Serikat Pekka Berhasil Menghidupkan Kembali Pasar di Morotai, Maluku Utara

Di desa Bere-bere, kecamatan Morotai Utara, kabupaten Morotai, Maluku Utara sebelum Pekka dibentuk, ada pasar yang sudah dibangun selama 2 tahun dan belum dimanfaatkan. Sesudah Pekka masuk ke desa tersebut dan terbentuk kelompok, pada saat pelatihan visi misi dalam diskusi muncul isu pasar di desa yang belum dimanfaat-kan tersebut. Peserta pelatihan menginginkan agar pasar dapat diaktifkan, untuk menghidupkan perekonomian desa. Pada akhir sesi pelatihan peserta menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh kelompok Pekka. Salah satunya adalah diskusi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk meminta memfungsikan pasar yang sudah dua tahun dibangun dan tidak dimanfaatkan.

Salah satu anggota kelompok adalah istri dari pak Camat. Sebenarnya secara kriteria dia tidak dapat masuk menjadi anggota kelompok pekka. Namun dia ingin belajar dari Pekka, karena sebagai koordinator program PKK kecamatan dia melihat kegiatan Pekka berbeda dengan kegiatan organisasi yang lain. Sehingga dia ingin belajar dari Pekka, untuk itu dia mendaftar menjadi anggota Pekka agar mendapat pengetahuan untuk diterapkan di lingkup PKK.

Kesan Ibu Camat tentang Pelatihan Visi Misi yang diikutinya, beliau mengatakan : “Pelatihan Visi Misi dari Pekka materinya sangat bagus, metode dan penyampaian menarik sekali. Saya menghimbau kegiatan seperti ini jangan berakhir setelah pelatihan. Saya juga berharap jika pasar ini dimulai maka akan terus berjalan selamanya. Dan berharap kelompok Pekka sebagai

Page 54: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

54 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

pengorganisir akan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk mengaktifkan pasar ini“.

Sekitar 2 minggu setelah pelatihan visi misi akhirnya pasar Morotai dibuka dan dimanfaatkan masyarakat. Anggota kelompok Pekka berjualan di pasar tersebut. Juga bapak-bapak yang tadinya berdagang sayuran keliling kampung sekarang bergabung berdagang di pasar tersebut. Pasar menjadi ramai, masyarakat senang, perekonomian desa kembali berjalan.

2. 5. Akademi Paradigta

Akademi Paradigta merupakan inisiatif untuk memperkuat dan mendukung perempuan miskin di basis agar mampu melaksanakan fungsi pemimpin yang menjawab kehidupan perempuan dan masyarakat marginal lainnya terbebas dari kemiskinan, penindasan dan ketidakadilan. Paradigta berasal dari kata bahasa Jawa Kuno - Paradigta - yang artinya perempuan yang berdiri dengan tegar dan mantap. Kata ini sangat mencerminkan kondisi perempuan kepala keluarga selama ini, yang tetap tegak berdiri meskipun diterjang berbagai persoalan kehidupan. Paradigta Akademi dirancang sebagai suatu proses pendidikan untuk mendukung kader dan pemimpin perempuan yang lahir dari proses pemberdayaan PEKKA untuk masuk dalam sistem yang lebih luas di tingkat desa. Saat ini, sebagian dari mereka ada yang telah dapat berperan pada sistem yang lebih luas itu seperti menjadi kepala desa. Proses pendidikan yang terstruktur yang dikembangkan melalui Paradigta ini diharapkan dapat menjadi akselerasi penyiapan kader-kader pemimpin perempuan komunitas akar rumput yang memiliki visi transformatif dalam kiprah mereka yang lebih luas di kehidupan desanya.

Page 55: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

55 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Hingga akhir tahun 2015, Akademi Paradigta telah melakukan kegiatan persiapan yang mencakup pengembangan kurikulum, modul dan manual. Akademi Paradigta akan mulai berjalan pada tahun 2016 dengan target melatih paling sedikit 400 kader perempuan desa.

3. PRODUK PENGETAHUAN

Dalam rangka mendokumentasikan proses dan perkembangan Pekka di lapangan, serta membagi pengetahuan penting dan pengalaman aktual maka sebagaimana tahun-tahun sebelumnya PEKKA mengembangkan produk-produk pengetahuan cetak dan visual. Selama tahun 2015 ada 8 video diproduksi oleh tim Seknas PEKKA dengan fokus pada profil komunitas Pekka, kegiatan advokasi dan kegiatan mentoring Pekka.

Tabel. 21. Tabel Produksi Video PEKKA Tahun 2015 No Produksi

Wilayah Keterangan

1 Video Profil Pekka Banten

Video ini bercerita tentang suka duka kader pekka membentuk kelompok baru. Ini menarik, karena tidak seperti sebelum-sebelumnya tahap pembentukan kelompok biasanya dilakukan staf pendamping lapang.

2 Video Profil Pekka Bolaang Mongondow, Sulut

Video ini berisi tentang pengalaman Kader Pekka yang bergabung dalam kelompok Pekka dan manfaat yang mereka dapatkan di kelompok tersebut.

3 Video Profil Pekka Sijunjung, Sumbar

Menceritakan kisah Kader Pekka bernama Sukmawati dan Ermawati. Sukmawati mengalami musibah beruntun meninggalnya suami, orang tua, dan akhirnya kakak tempatnya bergantung. Kondisi ini membuatnya hampir gila. Namun sejak bergabung dengan Pekka dia menemukan teman baru dan memiliki harapan nasibnya segera membaik. Sementara itu Ermawati justru memilih tinggal sendiri di rumahnya yang kecil daripada harus bergantung kepada anak-anaknya yang telah berkeluarga. Dia merasa memiliki kebebasan dengan hidup sendiri dan tanpa ketergantungan.

4 Video Profil Pekka Hulu Sungai Utara, Kalsel

Video ini berisi tentang Kader Pekka yang berusaha untuk bangkit dan menghidupi keluarganya dan harapan mereka akan kehidupan diri dan anaknya ke depan.

5 Video Jalan Martabat Berbagai wilayah

Pelayanan identitas hukum yang dikoordinir oleh Serikat Pekka bekerjasama dengan Pengadilan Agama dalam bentuk sidang keliling yaitu sidang proses itsbat nikah yang dilakukan di desa-desa.

Page 56: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

56 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

No Produksi Wilayah

Keterangan

6 Video KLIK Pekka Jateng dan Asahan (Sumatera Utara)

Pelaksanaan KLIK PEKKA di Jateng dan Sumut yang dikoordinir oleh Serikat Pekka di wilayah tersebut. Pada acara KLIK ini masyarakat hadir untuk mengurus identitas diri seperti mencatat perkawinannya melalui sidang itsbat nikah, membuat buku nikah dan mengurus akta kelahiran bagi anak-anaknya. Pada KLIK PEKKA ini hadir 3 instansi yang memfasilitasi adalah Pengadilan Agama, Kantor Urusan Agama dan Kantor Catatan Sipil. Kader Serikat Pekka berperan sebagai penyelenggara dan pengorganisir kegiatan.

7 Video Mentoring CO Halmahera Utara, Malut; NTB, dan Sultra

Menggambarkan proses community organizing yang dilakukan di 3 propinsi wilayah kerja PEKKA. Tujuan dari proses CO ini untuk mendiskusikan permasalahan yang dihadapi dan solusi yang dapat dilakukan. Dilanjutkan dengan analisa potensi dan kondisi wilayah untuk merencanakan kegiatan yang sesuai dengan kondisi wilayah.

8 Video MSF 2015 Jakarta

Dokumentasi kegiatan pertemuan nasional para pemangku kepentingan (Multi Stakeholder Forum) terkait isu hukum dengan peserta dari seluruh wilayah kerja Pekka dari 19 propinsi, peserta yang hadir terdiri dari Bupati, Pengadilan Agama, Kantor Capil. Tema pertemuan tentang upaya peningkatan akses masyarakat miskin terhadap identitas hukum.

Pada tahun 2015 ini PEKKA membuat sebuah film layar lebar dengan format (genre) doku drama. Pembuatan film ini bekerjasama dengan lembaga Biru Terong yang memiliki pengalaman membuat film doku drama. Lokasi pembuatan film dipilih di pulau Adonara dan Lembata. Proses pembuatan film melibatkan komunitas Pekka di wilayah tersebut termasuk para pemain dan kru pembuat film. Film ini akan memberikan gambaran komprehensif tentang kerja pemberdayaan Pekka dengan segala dinamikanya. Diharapkan film ini akan dapat mulai di luncurkan dan ditayangkan secara luas pada tahun 2016. Selain video dan film, produk pengetahuan lainnya berupa buletin yang diberi nama Cermin. Pada tahun ini Cermin terbit sebanyak 4 kali. Selain buletin Cermin, bekerja sama dengan konsultan INSIST dan SEAPCP, diproduksi pula sebuah buku berjudul Melawan Keganjilan. Buku ini merupakan hasil dari proses monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh konsultan independen tersebut.

Tabel. 22. Tabel Produksi Buku PEKKA 2015 No Produksi

Wilayah Keterangan

1 Buletin Pekka – 4 terbitan Mencakup Seluruh wilayah Pekka

Buletin berisi tentang informasi, kegiatan dan perkembangan Serikat Pekka di seluruh wilayah kerja PEKKA.

2 Buku Pekka "Melawan Keganjilan" Malut, Jabar, Kalbar, NTB, Bali, Sumut, Sultra

Buku ini mencermati secara kritis perjalanan panjang dan fondasi yang dirintis dan dibangun komunitas Pekka bersama para penggiat PEKKA, bertujuan melihat kembali strategi dan memperkuat langkah kedepan. Buku ditulis Roem Topatimasang dari INSIST dan Tan Jo Hann dari SEAPCP mencermati secara kritis pencapaian, tantangan dan kelemahan serta rekomendasi ke depan. Buku ini ditulis berdasarkan riset lapangan di 8 propinsi wilayah kerja PEKKA.

Page 57: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

57 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

III. KERJASAMA LEMBAGA DAN JEJARING

Sudah sejak lama PEKKA menjadi anggota aktif beberapa Jaringan Nasional dan Internasional. Melalui jejaring ini PEKKA mendapatkan kesempatan untuk terus menerus belajar sehingga dapat memperkuat kerja-kerja PEKKA kedepan. Selain itu PEKKA juga mengembangkan kerjasama dengan banyak lembaga lainnya dengan tujuan-tujuan khusus sesuai kebutuhan dan keahlian.

Tabel. 23. Lembaga-lembaga dan Jaringan Lembaga-Jaringan

Negara Kegiatan Peran PEKKA

ASPBAE Asia Pacific Asia Pacific Regional Workshop on Gender, Education, Skills and Work,

Fasilitator dan nara sumber

NAMATI Global Legal Empowerment Leadership Course & Paralegal Roundtable

Peserta aktif

Center for Global Development

USA Social Accountability Research Initiative Workshop

Presentasi studi kasus PEKKA

Zardozi Afghanistan Pelatihan Pengorganisasian Kelompok Perempuan

Penyelenggara studi banding dan proses belajar

Toraja Melo Indonesia Pengembangan Produk Tenun Adonara dan Lembata

Penyelenggara dan pelaksana program

Sister in Islam Malaysia Workshop Penguatan Organisasi Ibu Fasilitator dan

Page 58: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

58 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Lembaga-Jaringan

Negara Kegiatan Peran PEKKA

(SIS) Tunggal Konsultan ALIMAT Indonesia Pelatihan tentang Keluarga Islam

bagi Ulama di wilayah Penyelenggara dan pelaksana program

COADY Institute Canada Scoping study of the Citizenship as Agency

Penyelenggara pelaksanaan riset, dan anggota tim riset

INDIGO Australia Penggalangan dana untuk beasiswa anak Pekka

Organisasi penerima beasiswa

ASIA LINK ASEAN-Australia

Women Leaderships Development Peserta

Biru Terong Indonesia Pembuatan film layar lebar Pekka Produser film, kru dan pemain

Yayasan Keluarga Mangundiharjan (YKM)

Indonesia Pendampingan Komunitas Perempuan Tani di Desa Bale Rejo, Jawa Timur

Pengorganisasi masyarakat

Page 59: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

59 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

IV. PENDANAAN PEKKA masih sepenuhnya tergantung pada pendanaan program melalui mekanisme dana hibah dari lembaga donor. Pada tahun 2015 terjadi penurunan pendanaan sekitar 13% dibandingkan tahun 2014. Selain melanjutkan program yang telah berjalan pada tahun sebelumnya, pada 2015 PEKKA mendapatkan dukungan baru dari program KOMPAK khusus untuk pengembangan Akademi Paradigta, meskipun masih hanya sekitar 1% dari pendanaan PEKKA secara keseluruhan. Pendanaan dari program MAMPU masih mendominasi seluruh pembiayaan PEKKA yaitu mencapai 50%. Sementara itu pendanaan dari JSDF sebagai pendonor utama PEKKA selama lebih dari 10 tahun sejak berdirinya telah semakin berkurang yaitu dari 31% pada tahun 2014 menjadi kurang dari 1% pada tahun 2015. Gambar Grafik Sumber Pendanaan PEKKA 2014-2015

Tabel. 24. Tabel Program dan Pendanaan PEKKA 2015 No Nama Proyek Donor Total 2014

(Rp) Total 2015

(Rp)

1. JSDF Grant for Sustaining Women’s Leadership Project

TF 95058 - WB 9,812,053,548 184,316,437

2. PEKKA Community Poverty Monitoring and Advocacy Program

GRM - AusAID 4,210,317,130 2,388,624,250

3. Indonesia Young Women Activists Leadership Development

HIVOS 317,995,069 0

4. Seknas PEKKA PEKKA 155,385,485 794,640,435 5. Sustainable and Integrated

Permaculture Program for Pekka BRACE 347,153,517 288,758,283

6. MAMPU Project Phase 1 COWATER - AUSAID

11,363,780,671 13,264,417,414

7. Strengthening the Provision of Legal Servies by CSO in Legal Identity Case

CARDNO/AIPJ - AUSAID

4,311,207,465 8,831,696,087

8. Cooperation Agreement of Beauty for Better Life

L’Oreal 271,963,196 398,324,500

9. Grant Monitoring Systems Cowater – AusAid 297,265,739 10. KOMPAK Governance for Growth KOMPAK - AusAid 367,146,700 11. PEKKA Peduli PEKKA 39,830,000

Total 30,789,856,081 26,855,019,845

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

JSDF GRM BRACE MAMPU AIPJ KOMPAK L'OREAL HIVOS PEKKA

31,87%

13,67%

1,13%

36,91%

14,00%

0,00% 0,88% 1,03% 0,50% 0,69%

8,89% 1,08%

50,50%

32,89%

1,37% 1,48% 0,00% 3,11%

2014

2015

Page 60: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

60 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

Ada pergeseran alokasi pendanaan kegiatan PEKKA tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya. Perubahan paling signifikan terjadi pada komponen subgrant yang turun hingga lebih dari 20%, dan komponen Training dan workshop yang naik hingga lebih dari 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Perubahan alokasi pendanaan ini sejalan dengan fokus kerja pada tahun 2015 yaitu pada penumbuhan dan penguatan kelompok-kelompok baru yang membutuhkan pendampingan dan peningkatan kapasitas yang intensif.

Tabel. 25. Tabel Alokasi Dana untuk Kegiatan PEKKA 2015

No. Kategori Kegiatan Prosentase

2014 Prosentase

2015

1. Subgrant (BLM) 23,92% 2.24% 2. Training and Workshop 38,07% 65.63% 3. Consultant Services 33,54% 28.18% 4. Goods 0,68% 0,42% 5. Operational Cost 3,79% 3,54% Total 100% 100%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

Subgrant Training & Workshop

Consultant Services

Goods Operational Costs

23,92%

38,07% 33,54%

0,68% 3,79% 2,24%

65,63%

28,18%

0,42% 3,54%

2014

2015

Page 61: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

61 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

V. REFLEKSI DAN REKOMENDASI Pemberdayaan komunitas Pekka yang telah dilakukan selama ini dirasakan telah memberikan perubahan yang cukup signifikan dalam berbagai aspek kehidupan mereka dan masyarakat sekitarnya. Monitoring dan evaluasi independen yang dilakukan oleh Tan Jo Hann dari SEAPCP dan Roem Topatimasang dari INSIST, menggaris bawahi beberapa perubahan yang terlihat nyata di lapangan.

1. Pencapaian • Keberadaan Serikat Pekka merupakan satu bentuk nyata dari perlawanan

terhadap ideologi patriarki yang meniadakan peran dan tanggung jawab penting perempuan dalam keluarga.

• Serikat Pekka telah menjadi arena penyatuan keberagaman dalam masyarakat yang kerap menjadi sumber pertikaian. Agenda bersama dalam memperjuangkan keberadaan perempuan kepala keluarga, kesejahteraan dan martabatnya menjadi pemersatu Serikat Pekka

• Serikat Pekka telah mampu membantu masyarakat luas untuk mendapatkan dokumen legal identitas diri. Advokasi dan gerakan yang dilakukan Serikat Pekka telah membantu masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari negara. Upaya ini juga telah membuat mereka memperoleh pengakuan hukum resmi atas status dan keberadaan mereka sebagai kepala keluarga.

• Kegiatan simpan - pinjam melalui Koperasi telah membantu anggota memperbaiki keadaan perekonomian keluarga, meletakkan dasar-dasar keswadayaan dan kemandirian anggota serta organisasi. Kegiatan ini terbukti telah menjadi alat pengorganisasian yang efektif bagi komunitas Pekka.

• Secara umum, keberadaan komunitas Pekka yang terorganisir telah mendapatkan pengakuan budaya, sosial, dan politik serta kepercayaan masyarakat secara luas

Namun demikian, evaluator independen juga menggaris bawahi beberapa hal yang menjadi tantangan Serikat Pekka kedepan.

2. Tantangan • Meskipun cukup banyak yang dilakukan namun kegiatan komunitas Pekka

belum sepenuhnya menjawab permasalahan sosial ekonomi yang lebih luas di sekitar mereka seperti persoalan sampah, kerusakan alam, dan ketiadaan air bersih

• Beberapa pilihan kegiatan yang dikembangkan masih lekat dengan stereotipe perempuan yang seharusnya dilawan. Misalnya kegiatan pengembangan salon perawatan rambut yang cenderung melanggengkan stereotipe bahwa perempuan senang berhias.

• Strategi melatih kader Pekka mendampingi masyarakat untuk mendapatkan akses layanan publik seperti identitas hukum, telah menyebabkan kader Pekka terjebak melakukan pelayanan pada masyarakat yang seharusnya menjadi tugas

Page 62: 2015...4 LAPORAN AKHIR 2015 PEKKA Sementara itu, KLIK PEKKA yang awalnya merupakan strategi melakukan penyadaran dan pelayanan kasus -kasus hukum bagi komunitas Pekka, telah berkembang

62 LAPORAN

AKHIR 2015

PEKKA

aparat desa. Hal ini telah menyita waktu kader sehingga luput melakukan pengorganisasian merespons persoalan sosial ekonomi lainnya.

Mencermati semua hal di atas, maka telah direkomendasikan pada PEKKA untuk melakukan hal-hal berikut ini

3. Rekomendasi

• Komunitas Pekka harus meningkatkan kemampuan analisis melihat keterkaitan masalah aktual khususnya persoalan dasar ketidakadilan gender, seperti beban kerja berganda perempuan kepala keluarga dengan kondisi sosial ekonomi hingga ke tingkat makro.

• Komunitas Pekka harus mengembangkan pengetahuan, data dan informasi yang memadai tentang masalah aktual yang mereka hadapi, agar dapat merespons dengan lebih akurat.

• Untuk menjamin kesinambungan upaya mengatasi kemiskinan komunitas Pekka, sangat direkomendasikan untuk menjadikan pangan dan energi sebagai fokus pengorganisasian PEKKA. Pemenuhan pangan dan energi merupakan kebutuhan dasar masyarakat karena saat ini mereka menghabiskan sebagian besar pendapatan untuk pemenuhan kedua hal ini.