Alarm Jendela Dan Pintu

16
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Banyak Orang yang selalu khawatir tentang keamanan rumahnya terutama dimalam hari. Penjagaan ketat oleh hansip atu satpam sekalipun terkadang kurang menjamin. Diera globalisasi yang semakin maju ini, kita disuguhi kecanggihan teknologi yang serba mudah,tidak perlu repot untuk menjaga rumah dengan tidak tidur semalaman. Dalam laporan ini praktikan akan membahas tentang pembuatan “RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU”. Tentunya Rangkaian ini memiliki banyak manfaat selain untuk mengamankan rumah, alarm ini dapat diterapakan didalam mobil. 2. PERMASAALAHAN DAN BATASAN MASALAH 1.PERMASALAHAN Dalam Praktik ini Mahasiswa harus mampu membuat job yang telah ditentukan yaitu “RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU”. 2. BATASAN MASALAH Selain merangkaia “RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU” mahasiswa juga harus memahami cara kerja rangkaian dan fungsi dari tiap komponen yang ada. 3. TUJUAN DAN MANFAAT

description

alarm jendela

Transcript of Alarm Jendela Dan Pintu

BAB IPENDAHULUAN1. LATAR BELAKANG

Banyak Orang yang selalu khawatir tentang keamanan rumahnya terutama dimalam hari. Penjagaan ketat oleh hansip atu satpam sekalipun terkadang kurang menjamin. Diera globalisasi yang semakin maju ini, kita disuguhi kecanggihan teknologi yang serba mudah,tidak perlu repot untuk menjaga rumah dengan tidak tidur semalaman. Dalam laporan ini praktikan akan membahas tentang pembuatan RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU. Tentunya Rangkaian ini memiliki banyak manfaat selain untuk mengamankan rumah, alarm ini dapat diterapakan didalam mobil.

2. PERMASAALAHAN DAN BATASAN MASALAH

1. PERMASALAHAN

Dalam Praktik ini Mahasiswa harus mampu membuat job yang telah ditentukan yaitu RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU.

2. BATASAN MASALAHSelain merangkaia RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU mahasiswa juga harus memahami cara kerja rangkaian dan fungsi dari tiap komponen yang ada.

3. TUJUAN DAN MANFAAT

1. TUJUAN

1) Mahasiswa mampu membuat RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU.2) Mahasiswa mampu memahami cara kerja RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU.3) Mahasiswa mampu mengerti fungsi tiap komponen yang menyusun RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU.

2. MANFAAT

1) Mahasiswa dapat menerapkan RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU dalam kehidupan sehari-hari.2) Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU.3) Mahasiswa mengerti fungsi tiap komponen yang menyusun RANGKAIAN ALARM JENDELA DAN PINTU.

BAB IIDASAR TEORI1. RESISTORResistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm: V = I . R dan I = V : R . Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, derau listrik (noise), dan induktansi. Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak, bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit, kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus rangkaian agar tidak terbakar.SatuanOhm (simbol: adalah satuan SI untuk resistansi listrik, diambil dari nama Georg Ohm.Satuan yang digunakan prefix:1. Ohm = 2. Kilo Ohm = K : 1 0003. Mega Ohm = M : 1 000 000

Penandaan resistor Resistor aksial biasanya menggunakan pola pita warna untuk menunjukkan resistansi. Resistor pasang-permukaan ditandas secara numerik jika cukup besar untuk dapat ditandai, biasanya resistor ukuran kecil yang sekarang digunakan terlalu kecil untuk dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda, cokelat, biru, atau hijau, walaupun begitu warna lain juga mungkin, seperti merah tua atau abu-abu. Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik (atau pita) warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah "badan, ujung, titik" memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah 20%. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak (10%) atau emas (5%) pada ujung lainnya.

Identifikasi empat pita Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 104 = 560 k 2%. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 104, yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi 2%, memberikan nilai 560.000 pada keakuratan 2%.Identifikasi lima pita Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi (toleransi 1%, 0.5%, 0.25%, 0.1%), untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak kadang - kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu.2. KAPASITORKapasitor dibuat dari dua buah lempengan atau plat paralel yang bisa menghantarkan arus dan dipisahkan oleh suatu penyekat yang disebut dielektrik. Kapasitor memiliki karakteristik elektris tertentu. Karakteristik yang paling penting adalah kemampuan dalam menyimpan tenaga listrik dalam suatu medan elektrostatis. Kemampuan Kapasitor untuk menyimpan energi listrik disebut kapasitansi dengan satuan farad.

3. IC (integrated circuit)Sirkuit terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. IC adalah komponen yang dipakai sebagai otak peralatan elektronika. Pada komputer, IC yang dipakai adalah mikroprosesor. Dalam sebuah mikroprosesor Intel Pentium 4 dengan ferkuensi 1,8 trilyun getaran per detik terdapat 16 juta transistor, belum termasuk komponen lain. Fabrikasi yang dipakai oleh mikroprosesor adalah 60nm. Sirkuit terpadu dimungkinkan oleh teknologi pertengahan abad ke-20 dalam fabrikasi alat semikonduktor dan penemuan eksperimen yang menunjukkan bahwa alat semikonduktor dapat melakukan fungsi yang dilakukan oleh tabung vakum. Pengintegrasian transistor kecil yang banyak jumlahnya ke dalam sebuah chip yang kecil merupakan peningkatan yang sangat besar bagi perakitan tube-vakum sebesar-jari. Ukuran IC yang kecil, tepercaya, kecepatan "switch", konsumsi listrik rendah, produksi massal, dan kemudahan dalam menambahkan jumlahnya dengan cepat menyingkirkan tabung vakum.

IC di dalam sebuah sirkuit elektronik

Hanya setengah abad setelah penemuannya, IC telah digunakan dimana-mana. Radio, televisi, komputer, telepon selular, dan peralatan digital lainnya yang merupakan bagian penting dari masyarakat modern. Contohnya, sistem transportasi, internet, dll tergantung dari keberadaan alat ini. Banyak skolar percaya bahwa revolusi digital yang dibawa oleh sirkuit terpadu merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah umat manusia. IC mempunyai ukuran seukuran tutup pena sampai ukuran ibu jari dan dapat diisi sampai 250 kali dan digunakan pada alat elektronika seperti: Telepon, Kalkulator, Ponsel, Radio. Contoh IC yaitu : 555 multivibrator, IC seri 7400 , Intel 4004, Intel seri x86.4. TRANSISTORTransistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter) Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

Cara kerja transistor

Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda.Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.PNPP-channel

NPNN-channel

BJTJFET

FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut.

BAB IIIDAFTAR KOMPONEN

NONAMA KOMPONENJUMLAHBAHANPOSISIKETERANGAN

1TRANSISTOR1SEMI KONDUKTORTR1BD 139

2RESISTOR1KARBONR34K7

3RESISTOR1KARBONR210K

4RESISTOR1KARBONR1100K

5KAPASITOR1ELEKTROLITC11f

6IC1MC14093B

BAB IVGAMBAR RANGKAIAN, GAMBAR TAMPAK BAWAH, DAN GAMBAR TAMPAK ATAS1. GAMBAR RANGKAIAN

2. GAMBAR TAMPAK BAWAH

3. GAMBAR TAMPAK ATAS

BAB VBLOK DIAGRAM, CARA KERJA RANGKAIAN, DAN TABEL KEBENARAN

1. BLOK DIAGRAM

2. TABEL KEBENARAN

SRQKETERANGAN

11Q-1Q-1MEMORI

1001RESET

0110SET

0011ILEGAL

3. CARA KERJA RANGKAIAN

1. Ketika rangkaian diberi supply tegangan sebesar 5 volt rangkaian aktif membuat saklar A pada posisi NO sehingga menghantarkan arus membuat GATE 1 memiliki input 1 dan menghasilkan output 0.2. Gate 2 berinput 0 gate 3 berinput 1 Sehingga alarm akan berbunyi (aktif )3. Alarem akan berhenti ketika rangkaian dimatikan atau X dan Y di shot kan.

BAB VIPENUTUP1. KESIMPULAN

1) Apabila pemasangan resistor terbalik maka rangkaian tidak akan berjalan sesuai dengan fungsinya.2) Ketika gate 3 ( ) outputnya 1 maka akan terjadi reset, tetapi ketika outputnya 0 maka alarm akan menyala3) Ketika kaki 8 IC MC14093B berlogika 1 dan kaki 2 IC MC14093B juga berlogika 1 maka rangkaian akan dalam posisi memori. Sedangkan apabila kaki 8 dan kaki 2 IC MC14093B berlogika 0 maka rangkaian akan dalam posisi illegal (tidak diizinkan).4) IC MC14093B memiliki fungsi NAND, dan didalamnya terdapat 4 gerbang NAND yang dapat digunakan.

2. SARAN

1. Pada saat perencanaan layout PCB pastikan semua komponen ( terutama IC ) terencana dengan benar dan tidak terbalik.2. Berhati-hati apa bila terdapat jalur yang sangat tipis (kecil) sebaiknya dipertebal.3. Pada saat akan melarutkan PCB, pastikan semua jalur tertata dengan benar sesuai dengan gambar rangkaian yang telah ada dan cek kembali apakah ada jalur yang terputus.4. Pada saat pengeburan terutama kaki IC sebaiknya di tandai terlebih dahulu agar lubang kaki IC sesuai dengan kaki IC yang akan digunakan.5. Penyolderan sebaiknya jangan terlalu panas karena akan membuat hasil kurang maksimal.6. Sebelum mencoba rangkaian, pastikan semua komponen terpasang dengan benar.