Asma Bronkiale
Transcript of Asma Bronkiale
ASMA BRONKIALE
TUTORIAL KELOMPOK 7
PENDAHULUAN Asma adalah penyakit jalan nafas
obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.
Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame akut otot polos bronkiolus
ANATOMI PERNAFASAN
SYSTEMA RESPIRATORIA Kumpulan alat-alat tubuh yang
berperan pada proses pernafasan
Pembagian :- Tractus Respiratoriae- Organa Respiratoriae
TRACTUS RESPIRATORIAE 1. Pars superior- Cavum nasi- Pharynx
2. Pars inferior- Larynx- Trachea- Arbor bronchiale
NASAL (HIDUNG) organ pernapasan yang pertama dilalui
udara luar. Didalam rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir, choncha.
Berdasarkan fungsinya :- Regio olfactoriae- Regio respiratoriae
PHARYNX Dibedakan atas :
- Nasopharynx- Oropharynx- Laryngopharynx
LARYNX Merupakan bagian pangkal dari saluran
pernapasan (trakea) Diatas laring terdapat katup (epiglotis)
yang akan menutup saat menelan.
TRAKEA Batang tenggorokan terletak di daerah
leher didepan kerongkongan Lapisan tengah tersusun atas cincin
tulang rawan dan berotot polos.
JAKUN
PARU-PARU Berlokasi di rongga dada di atas
diafragma yang berbentuk kubah Dikelilingi oleh suatu membran serupa
kantong dengan cairan di dalamnya yang disebut dengan kantung pleura
OTOT-OTOT PERNAPASAN
HISTOLOGI
TRACHEA Ø MELINTANG (PEMBESARAN 10X10)
TRAKEA Ø MEMOTONG(PEMBESARAN 10X10)
PULMO(PEMBESARAN 10X10)
ETIOLOGI ASMA BRONKIALE
ETIOLOGI
Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
Intrinsik (asma non imunologi / asma non alergi)
Mixed factor
INTRINSIK
Reaksi antigen-antibodi
Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
EKSTRINSIK Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia,
mycoplasmal
Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
Iritan : kimia
Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
Emosional : takut, cemas dan tegang
Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
PATOFISIOLOGI ASMA BRONKIALE
KELAINAN DASAR SESAK NAFAS Kejang/berkerutnya otot polos dari
saluran pernapasan
Sembab/pembengkakan selaput lendir
Proses keradangan
Pembentukan dan timbunan lendir yang berlebihan dalam rongga saluran pernapasan
MEKANISME ASMA Adanya paparan terhadap alergen
Membentuk sejumlah antibody IgE abnormal dalam jumlah besar
Antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil
sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.
Adanya efek gabungan faktor: adema lokal pada dinding bronkhioulus
kecil sekresi mukus yang kental dalam lumen
bronkhioulus spasme otot polos bronkhiolus
PEMERIKSAAN PENUNJANG ASMA BRONKIALE
PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium
Lekositosis dengan neutrofil yang meningkat menunjukkan adanya infeksi
Eosinofil darah meningkat > 250/mm3 , jumlah eosinofil ini menurun dengan pemberian
Radiologi khas untuk asma adanya
hiperinflasi, penebalan dinding bronkus, vaskulasrisasi paru
Faal paru: Menurunnya FEV1
Uji kulit: Untuk menunjukkan adanya alergi
Uji provokasi bronkus Dengan inhalasi histamin, asetilkolin,
alergen. Penurunan FEV 1 sebesar 20% atau lebih setelah tes provokasi merupakan petanda adanya hiperreaktivitas bronkus
Analisa Gas Darah PaCO2 menurun dan terjadi alkalosis
respiratorik PaCO2 normal atau meningkat dan terjadi
asidosis respiratorik
PENATALAKSANAAN ASMA BRONKIALE
PENATALAKSANAAN Pasang Oksigen 2-4 liter/menit dan
pasang infuse RL atau D5.
Bronkodilator (salbutamol 5 mg atau terbutalin 10 mg) inhalasi dan pemberian dapat diulang dalam 1 jam.
Aminofilin bolus intravena 5-6 mg/kgBB, jika sudah menggunakan obat ini dalam 12 jam sebelumnya cukup diberikan setengah dosis.
Anti inflamasi (kortikosteroid) menghambat inflamasi jalan nafas dan mempunyai efek supresi profilaksis
Ekspektoran à adanya mukus kental dan berlebihan (hipersekresi) di dalam saluran pernafasan menjadi salah satu pemberat serangan asma
PENCEGAHAN Menjauhi alergen, bila perlu desensitisasi
Menghindari kelelahan
Menghindari stress psikis
Mencegah/mengobati ISPA sedini mungkin
Olahraga renang, senam asma
KOMPLIKASI ASMA BRONKIALE
KOMPLIKASI Pneumotoraks
Penimbunan udara didalam rongga pleura
Jenisnya ada spontan primer dan sekunder
Gejala gejala: Sesak nafas Dada terasa sempit Mudah lelah Denyut jantung cepat Kulit kebiruan (sianosis)
Pneumodiastinum dan emfisema subcutis Terdapatnya udara atau gas didalam
rongga medastinum Gejala gejala:
Nyeri dada Dyspnea atau sesak nafas Demam Nyeri tenggorokan Disfagia
Atelektasis pengkerutan sebagian atau seluruh paru-
paruakibat penyumbatan saluran udara bronkus Maupun Bronkiolus atau akibat pernafasan yang sangat dangka
Ada dua jenis yaitu bawaan dan didapat Gejala gejala:
gangguan pernapasan nyeri dada, batuk. Infeksi Demam peningkatan denyut jantung
Gagal nafas gangguan pertukaran gas antara udara
dengan sirkulasi yangterjadi di pertukaran gas intrapulmonal atau gangguan gerakan gas masuk keluar paru.Gangguan pertukaran gas menyebabkan hipoksemia primer
Gejala gejala: Takipnea Takikardia menurunnya tidal volume, pola nafas ireguler atau terengah-engah (gasping) Gerakan abdomen yang paradoksal
REFRENCES Arif Mansyoer(1999). Kapita Selekta Kedokteran Edisi
Ketiga. Jilid I. Media Acsulapius. FKUI. Jakarta.
Heru Sundaru(2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga. BalaiPenerbit FKUI. Jakarta.
Hudack&gallo(1997). Keperawatan Kritis Edisi VI Vol I. Jakarta. EGC.
Doenges, EM(2000). Rencana Asuhan Keperawatan.
Jakarta. EGC. Tucker, SM(1998). Standar Perawatan Pasien. Jakarta.
EGC.
TERIMA KASIH