Asma Bronkiale

53
ASMA BRONKIALE TUTORIAL KELOMPOK 7

Transcript of Asma Bronkiale

Page 1: Asma Bronkiale

ASMA BRONKIALE

TUTORIAL KELOMPOK 7

Page 2: Asma Bronkiale

PENDAHULUAN Asma adalah penyakit jalan nafas

obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.

Asma Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame akut otot polos bronkiolus

Page 3: Asma Bronkiale

ANATOMI PERNAFASAN

Page 4: Asma Bronkiale

SYSTEMA RESPIRATORIA Kumpulan alat-alat tubuh yang

berperan pada proses pernafasan

Pembagian :- Tractus Respiratoriae- Organa Respiratoriae

Page 5: Asma Bronkiale

TRACTUS RESPIRATORIAE 1. Pars superior- Cavum nasi- Pharynx

2. Pars inferior- Larynx- Trachea- Arbor bronchiale

Page 6: Asma Bronkiale
Page 7: Asma Bronkiale

NASAL (HIDUNG) organ pernapasan yang pertama dilalui

udara luar. Didalam rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir, choncha.

Berdasarkan fungsinya :- Regio olfactoriae- Regio respiratoriae

Page 8: Asma Bronkiale
Page 9: Asma Bronkiale

PHARYNX Dibedakan atas :

- Nasopharynx- Oropharynx- Laryngopharynx

Page 10: Asma Bronkiale

LARYNX Merupakan bagian pangkal dari saluran

pernapasan (trakea) Diatas laring terdapat katup (epiglotis)

yang akan menutup saat menelan.

Page 11: Asma Bronkiale

TRAKEA Batang tenggorokan terletak di daerah

leher didepan kerongkongan Lapisan tengah tersusun atas cincin

tulang rawan dan berotot polos.

Page 12: Asma Bronkiale

JAKUN

Page 13: Asma Bronkiale
Page 14: Asma Bronkiale

PARU-PARU Berlokasi di rongga dada di atas

diafragma yang berbentuk kubah Dikelilingi oleh suatu membran serupa

kantong dengan cairan di dalamnya yang disebut dengan kantung pleura

Page 15: Asma Bronkiale
Page 16: Asma Bronkiale
Page 17: Asma Bronkiale
Page 18: Asma Bronkiale
Page 19: Asma Bronkiale
Page 20: Asma Bronkiale
Page 21: Asma Bronkiale

OTOT-OTOT PERNAPASAN

Page 22: Asma Bronkiale

HISTOLOGI

Page 23: Asma Bronkiale

TRACHEA Ø MELINTANG (PEMBESARAN 10X10)

Page 24: Asma Bronkiale

TRAKEA Ø MEMOTONG(PEMBESARAN 10X10)

Page 25: Asma Bronkiale

PULMO(PEMBESARAN 10X10)

Page 26: Asma Bronkiale
Page 27: Asma Bronkiale

ETIOLOGI ASMA BRONKIALE

Page 28: Asma Bronkiale

ETIOLOGI

Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)

Intrinsik (asma non imunologi / asma non alergi)

Mixed factor

Page 29: Asma Bronkiale

INTRINSIK

Reaksi antigen-antibodi

Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)

Page 30: Asma Bronkiale

EKSTRINSIK Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia,

mycoplasmal

Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur

Iritan : kimia

Polusi udara : CO, asap rokok, parfum

Emosional : takut, cemas dan tegang

Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.

Page 31: Asma Bronkiale

PATOFISIOLOGI ASMA BRONKIALE

Page 32: Asma Bronkiale

KELAINAN DASAR SESAK NAFAS Kejang/berkerutnya otot polos dari

saluran pernapasan

Sembab/pembengkakan selaput lendir

Proses keradangan

Pembentukan dan timbunan lendir yang berlebihan dalam rongga saluran pernapasan

Page 33: Asma Bronkiale

MEKANISME ASMA Adanya paparan terhadap alergen

Membentuk sejumlah antibody IgE abnormal dalam jumlah besar

Antibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus kecil

Page 34: Asma Bronkiale

sel ini akan mengeluarkan berbagai macam zat, diantaranya histamin, zat anafilaksis yang bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient), faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.

Adanya efek gabungan faktor: adema lokal pada dinding bronkhioulus

kecil sekresi mukus yang kental dalam lumen

bronkhioulus spasme otot polos bronkhiolus

Page 35: Asma Bronkiale
Page 36: Asma Bronkiale
Page 37: Asma Bronkiale
Page 38: Asma Bronkiale

PEMERIKSAAN PENUNJANG ASMA BRONKIALE

Page 39: Asma Bronkiale

PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium

Lekositosis dengan neutrofil yang meningkat menunjukkan adanya infeksi

Eosinofil darah meningkat > 250/mm3 , jumlah eosinofil ini menurun dengan pemberian

Radiologi khas untuk asma adanya

hiperinflasi, penebalan dinding bronkus, vaskulasrisasi paru

Page 40: Asma Bronkiale

Faal paru: Menurunnya FEV1

Uji kulit: Untuk menunjukkan adanya alergi

Uji provokasi bronkus Dengan inhalasi histamin, asetilkolin,

alergen. Penurunan FEV 1 sebesar 20% atau lebih setelah tes provokasi merupakan petanda adanya hiperreaktivitas bronkus

Page 41: Asma Bronkiale

Analisa Gas Darah PaCO2 menurun dan terjadi alkalosis

respiratorik PaCO2 normal atau meningkat dan terjadi

asidosis respiratorik

Page 42: Asma Bronkiale

PENATALAKSANAAN ASMA BRONKIALE

Page 43: Asma Bronkiale

PENATALAKSANAAN Pasang Oksigen 2-4 liter/menit dan

pasang infuse RL atau D5.

Bronkodilator (salbutamol 5 mg atau terbutalin 10 mg) inhalasi dan pemberian dapat diulang dalam 1 jam.

Aminofilin bolus intravena 5-6 mg/kgBB, jika sudah menggunakan obat ini dalam 12 jam sebelumnya cukup diberikan setengah dosis.

Page 44: Asma Bronkiale

Anti inflamasi (kortikosteroid) menghambat inflamasi jalan nafas dan mempunyai efek supresi profilaksis

Ekspektoran à adanya mukus kental dan berlebihan (hipersekresi) di dalam saluran pernafasan menjadi salah satu pemberat serangan asma

Page 45: Asma Bronkiale
Page 46: Asma Bronkiale

PENCEGAHAN Menjauhi alergen, bila perlu desensitisasi

Menghindari kelelahan

Menghindari stress psikis

Mencegah/mengobati ISPA sedini mungkin

Olahraga renang, senam asma

Page 47: Asma Bronkiale

KOMPLIKASI ASMA BRONKIALE

Page 48: Asma Bronkiale

KOMPLIKASI Pneumotoraks

Penimbunan udara didalam rongga pleura

Jenisnya ada spontan primer dan sekunder

Gejala gejala: Sesak nafas Dada terasa sempit Mudah lelah Denyut jantung cepat Kulit kebiruan (sianosis)

Page 49: Asma Bronkiale

Pneumodiastinum dan emfisema subcutis Terdapatnya udara atau gas didalam

rongga medastinum Gejala gejala:

Nyeri dada Dyspnea atau sesak nafas Demam Nyeri tenggorokan Disfagia

Page 50: Asma Bronkiale

Atelektasis pengkerutan sebagian atau seluruh paru-

paruakibat penyumbatan saluran udara bronkus Maupun Bronkiolus atau akibat pernafasan yang sangat dangka

Ada dua jenis yaitu bawaan dan didapat Gejala gejala:

gangguan pernapasan nyeri dada, batuk. Infeksi Demam peningkatan denyut jantung

Page 51: Asma Bronkiale

Gagal nafas  gangguan pertukaran gas antara udara

dengan sirkulasi yangterjadi di pertukaran gas intrapulmonal atau gangguan gerakan gas masuk keluar paru.Gangguan pertukaran gas menyebabkan hipoksemia primer

Gejala gejala: Takipnea Takikardia menurunnya tidal volume, pola nafas ireguler atau terengah-engah (gasping) Gerakan abdomen yang paradoksal

Page 52: Asma Bronkiale

REFRENCES Arif Mansyoer(1999). Kapita Selekta Kedokteran Edisi

Ketiga. Jilid I. Media    Acsulapius. FKUI. Jakarta.

Heru Sundaru(2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi Ketiga. BalaiPenerbit FKUI. Jakarta.

Hudack&gallo(1997). Keperawatan Kritis Edisi VI Vol I. Jakarta. EGC.

  Doenges, EM(2000). Rencana Asuhan Keperawatan.

Jakarta. EGC.  Tucker, SM(1998). Standar Perawatan Pasien. Jakarta.

EGC.

Page 53: Asma Bronkiale

TERIMA KASIH